• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini peneliti akan memaparkan proses pembelajaran kosakata

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini peneliti akan memaparkan proses pembelajaran kosakata"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

53

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini peneliti akan memaparkan proses pembelajaran kosakata bahasa Prancis menggunakan media anagram dan analisis data-data yang telah diperoleh dari prates, pascates dan angket. Adapun pembahasan secara mendalam sebagai berikut.

4.1 Proses Pembelajaran Kosakata Bahasa Prancis dengan Menggunakan

Media Anagram

Pelaksanaan pembelajaran kosakata bahasa Prancis ini dilakukan dalam empat kali pertemuan pembelajaran. Pertemuan pertama membahas materi tentang kosakata pakaian (les vêtements). Pertemuan kedua membahas materi tentang pakaian dalam (les sous-vêtements). Pada pertemuan ketiga membahas tentang materi asesoris (les accessoires) dan pada pertemuan terakhir yaitu pertemuan keempat mereview semua materi dari pertemuan satu sampai dengan pertemuan ketiga. Peneliti menggunakan media anagram dalam pelaksanaan pembelajaran kosakata tentang pakaian dan asesoris bahasa Prancis.

4.1.1 Pertemuan Pertama

Pada pertemuan pertama mahasiswa sangat antusias dalam pembelajaran. Mereka mendengarkan dan mengikuti semua proses pembelajaran dengan baik. Dalam pertemuan ini, meteri yang diajarkan adalah materi tentang pakaian (les

(2)

vêtements) dengan menggunakan media anagram. Seperti pembelajaran pada umumnya pelaksanaan pembelajaran ini diawali dengan salam dan sapaan dan memberikan apersepsi dan motivasi.

Pada proses pembelajaran langkah-langkah yang dilakukan adalah menjelaskan permainan anagram, memberikan materi kosakata tentang pakaian yang susunan hurufnya telah diacak lalu masing-masing mahasiswa diminta untuk menyusun sendiri huruf-huruf tersebut menjadi sebuah nama pakaian dengan catatan semua huruf tersebut harus terpakai kemudian mahasiswa diminta untuk membaca dan menuliskan jawabannya dan yang terakhir adalah evaluasi bersama-sama. Setelah itu proses pembelajaran ditutup dengan mereview materi dan memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk bertanya kemudian salam penutup.

4.1.2 Pertemuan Kedua

Pada pertemuan kedua mahasiswa masih terlihat antusias dalam mengikuti proses pembelajaran. Pada pertemuan ini materi yang disampaikan adalah materi tentang pakaian dalam (les sous-vêtements) dengan menggunakan media anagram. Dalam pelaksanaan pembelajaran kedua ini tahapan yang dilakukan sama seperti pertemuan pertama yaitu diawali dengan salam dan sapaan dan memberikan apersepsi dan motivasi.

Pada proses pembelajaran langkah-langkah yang dilakukan adalah menjelaskan permainan anagram, memberikan materi kosakata tentang pakaian dalam yang susunan hurufnya telah diacak lalu masing-masing mahasiswa diminta

(3)

untuk menyusun sendiri huruf-huruf tersebut menjadi sebuah nama pakaian dalam dengan catatan semua huruf tersebut harus terpakai kemudian mahasiswa diminta untuk membaca dan menuliskan jawabannya dan yang terakhir adalah evaluasi bersama-sama. Setelah itu proses pembelajaran ditutup dengan mereview materi dan memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk bertanya kemudian salam penutup.

4.1.3 Pertemuan Ketiga

Pada pertemuan ini materi yang disampaikan adalah materi tentang asesoris (les accessoires) dengan menggunakan media anagram.

Dalam pelaksanaan pembelajaran ketiga ini tahapan yang dilakukan sama seperti pertemuan pertama dan kedua yaitu diawali dengan salam dan sapaan dan memberikan apersepsi dan motivasi.

Pada proses pembelajaran langkah-langkah yang dilakukan adalah menjelaskan permainan anagram, memberikan materi kosakata tentang asesoris yang susunan hurufnya telah diacak lalu masing-masing mahasiswa diminta untuk menyusun sendiri huruf-huruf tersebut menjadi sebuah nama asesoris dengan catatan semua huruf tersebut harus terpakai kemudian mahasiswa diminta untuk membaca dan menuliskan jawabannya dan yang terakhir adalah evaluasi bersama-sama. Setelah itu proses pembelajaran ditutup dengan mereview materi dan memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk bertanya kemudian salam penutup.

(4)

4.1.4 Pertemuan Keempat

Pembelajaran pada pertemuan keempat ini hanya mereview semua materi yang disampaikan dari pertemuan pertama sampai dengan pertemuan ketiga. Dalam pelaksanaan pembelajarannya sama seperti ketiga pertemuan sebelumnya yaitu diawali dengan salam dan sapaan dan memberikan apersepsi dan motivasi.

Pada proses pembelajaran, mahasiswa diberi beberapa kata yang sudah diacak lalu diminta untuk menyusun sendiri huruf-huruf tersebut menjadi sebuah nama pakaian atau asesoris kemudian mahasiswa diminta untuk membaca dan menuliskan jawabannya dan yang terakhir adalah evaluasi bersama-sama. Setelah itu proses pembelajaran ditutup dengan salam penutup.

4.2 Deskripsi Data

Peneliti mendapatkan data-data dari dua buah tes yang dilakukan pada mahasiswa yaitu prates, pascates dan data pendukung berupa angket. Adapun penjabaran lebih lanjut sebagai berikut :

4.2.1 Deskripsi Data Prates

Pada penelitian ini, prates dilakukan sekali. Soal prates yang diberikan kepada mahasiswa sebanyak 20 butir terdiri dari sepuluh soal pilihan ganda dan sepuluh soal menjodohkan. Skor yang diberikan pada tiap soal adalah satu poin baik pilihan ganda maupun menjodohkan akan tetapi skor akhirnya adalah perseratus. Adapun skor prates yang diperoleh antara kelas eksperimen dan kelas kontrol sebagai berikut :

(5)

Tabel 4.1

Distribusi Skor Prates Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Kelas Ekperimen Kelas Kontrol

No. Skor/100 No. Skor/100

1. 75 1. 75 2. 50 2. 45 3. 55 3. 45 4. 55 4. 20 5. 35 5. 40 6. 30 6. 45 7. 45 7. 75 8. 45 8. 50 9. 55 9. 45 10. 60 10. 45 11. 75 11. 55 12. 55 12. 40 13. 30 13. 55 14. 55 14. 90 15. 70 15. 70 16. 60 16. 55 17. 75 17. 45 18. 75 18. 85 19. 60 19. 70 20. 50 20. 85

Berdasarkan tabel di atas, peneliti mengetahuin bahwa skor prates kelas eksperimen dan kelas kontrol bervariatif. Skor prates tertinggi pada kelas

(6)

eksperimen adalah 75 dan skor terendahnya adalah 30. Pada kelas kontrol skor tertinggi prates adalah 90 dan skor terendah adalah 20.

4.2.2 Deskripsi Data Pascates

Pelaksanaan pascates dilakukan setelah proses pembelajaran/treatment dilakukan. Soal yang diberikan pada saat pascates merupakan soal yang sama dengan soal prates. Berikut ini data hasil pascates :

Tabel 4.2

Distribusi Skor Pascates Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Kelas Ekperimen Kelas Kontrol

No. Skor/100 No. Skor/100

1. 95 1. 85 2. 100 2. 100 3. 85 3. 95 4. 100 4. 60 5. 85 5. 80 6. 80 6. 85 7. 80 7. 85 8. 60 8. 85 9. 70 9. 85 10. 90 10. 85 11. 95 11. 70 12. 100 12. 85 13. 60 13. 100 14. 100 14. 85 15. 85 15. 80 16. 95 16. 85

(7)

17. 95 17. 90

18. 100 18. 100

19. 95 19. 100

20. 60 20. 100

Berdasarkan tabel di atas, peneliti mengetahui bahwa skor pascates tertinggi pada kelas eksperimen adalah skor 100 dan skor terendah adalah skor 60. Senada dengan skor pascates kelas eksperimen, skor tertinggi pascates pada kelas kontrol adalah skor 100 dan skor terendah adalah skor 60.

4.3 Analisis Hasil Prates dan Pascates

Untuk mengetahui perbedaan tingkat signifikansi pada prates dan pascates antara kelas eksperimen dan kelas kontrol, dapat diketahui dengan mencari ttest

dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Keterangan : M : nilai rata-rata (mean) perkelompok x : deviasi nilai x2 dan x1

y : deviasi niali y2 dan y1

N : subjek d.b. : (Nx + Ny – 2) MX – MY t =

X2 + ∑Y2 N(N-1)

(8)

Tabel 4.3

Analisis Hasil Prates dan Pascates antara Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Subjek (N) Nilai Prates (X1) Nilai Pascates (X2) Beda (X) X2 Subjek (N) Nilai Prates (Y1) Nilai Pascates (Y2) Beda (Y) Y2 1. 75 95 20 400 1. 75 85 10 100 2. 50 100 50 2500 2. 45 100 55 3025 3. 55 85 30 900 3. 45 95 50 2500 4. 55 100 45 2025 4. 20 60 40 1600 5. 35 85 50 2500 5. 40 80 40 1600 6. 30 80 50 2500 6. 45 85 40 1600 7. 45 80 35 1225 7. 75 85 10 100 8. 45 60 15 225 8. 50 85 35 1225 9. 55 70 15 225 9. 45 85 40 1600 10. 60 90 30 900 10. 45 85 40 1600 11. 75 95 20 400 11. 55 70 15 225 12. 55 100 45 2025 12. 40 85 45 2025 13 30 60 30 900 13. 55 100 45 2025 14 55 100 45 2025 14. 90 85 -5 25 15. 70 85 15 225 15. 70 80 10 100 16. 60 95 35 1225 16. 55 85 30 900 17. 75 95 20 400 17. 45 90 45 2025 18. 75 100 25 625 18. 85 100 15 225 19. 60 95 35 1225 19. 70 100 30 900 20. 50 60 10 200 20. 85 100 15 225 20 1110 1730 620 22650 20 1135 1740 605 23625

(9)

4.3.1 Analisis Rata-Rata Prates dan Pascates

Berdasarkan tabel di atas, peneliti dapat mencari nilai rata-rata (mean) prates dan nilai rata-rata pascates masing-masing kelompok sebagai berikut :

Tabel 4.4

Analisis Nilai Rata-Rata Prates dan Pascates

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Prates Pascates Prates Pascates

X1 = ∑X1 N = 1110 = 55,5 20 X2 = ∑X2 N = 1730 = 86,5 20 Y1 = ∑Y N =1135 = 56,75 20 Y2 = ∑Y2 N = 1740 = 87 20

Tabel di atas menjelaskan bahwa nilai rata-rata prates kelas eksperimen adalah 55,5, artinya persentase penguasaan kosakata bahasa Prancis mahasiswa sebelum menggunakan media anagram adalah 55,5% dan setelah menggunakan media anagram, nilai rata-rata pascates adalah 86,5, artinya presentase penguasaan kosakata setelah treatment adalah 86,5%. Dari data tersebut didapat selisih antara kedua nilai rata-rata tes sebesar 31. Selisih nilai tersebut merupakan indikasi adanya peningkatan penguasaan kosakata mahasiswa setelah menggunakan media anagram.

Nilai rata-rata prates kelas kontrol adalah 56,75, artinya persentase penguasaan kosakata bahasa Prancis mahasiswa sebelum pembelajaran adalah 56,75% dan nilai rata-rata pascates adalah 87, artinya presentase penguasaan

(10)

kosakata setelah pembelajaran adalah 87%. Dari data tersebut didapat selisih antara kedua nilai rata-rata tes sebesar 30,25.

4.3.2 Analisis Signifikansi Tes (ttest)

Untuk mengetahui tingkat signifikansi perbedaan prates dan pascates kedua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, peneliti membandingkan thitung dengan ttabel. Proses penghitungannya adalah sebagai

berikut :

Tabel 4.5

Analisis Nilai Sigma x2 dan Sigma y2

Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Mx = ∑X = 620 = 31 N 20 ∑x2 = ∑X2 – (∑X)2 N = 22650 – (620)2 20 = 22650 - 384400 20 = 22650 – 19220 = 3430 My = ∑Y = 605 = 30,25 N 20 ∑y2 = ∑Y2 – (∑Y)2 N = 23625 – (605)2 20 = 23625 - 366025 20 = 23625 – 18301,25 = 4348,75

(11)

N(N-1) 20 (20 - 1) 380

Berdasarkan hasil perhitungan di atas, peneliti memperoleh thitung sebesar

0,165 dan nilai thitung ini akan dibandingkan dengan nilai ttabel untuk mengetahui

perbedaan antara rata-rata kelas eksperimen dengan kelas kontrol apakah signifikan atau tidak.

4.3.3 Analisis Derajat Kebebasan

Untuk mengetahui apakah perbedaan kedua rata-rata antara kelas eksperimen dan kelas kontrol signifikan atau tidak, diperlukan nilai derajat kebebasan (d.b), untuk mendapatkan d.b rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: d.b = (Nx + Ny – 2) = 20+20-2= 38 MX – MY t =

X2 + ∑Y2 31 – 30,25 t =

3430 + 4348,75 0,75 t =

7778,75 0,75 t =

20, 47 t = 0, 165

(12)

ttabel (38) adalah 2,711 dengan demikian peneliti mengetahui bahwa dalam

taraf signifikansi 1% dengan nilai d.b 38 diperoleh ttabel (38) sebesar 2,711 dan

thitung sebesar 0,165 jadi hipotesis kerja (Hk) ditolak. Maka dengan ini

menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.

4.4 Analisis Hipotesis

Dalam pembuktian hipotesis penelitian ini, peneliti melakukan uji hipotesis yaitu menguji hipotesis kerja (Hk) dengan mengacu pada ketentuan

sebagai berikut:

(Hk) diterima apabila thitung > ttabel

(Hk) ditolak apabila thitung < ttabel

Tabel 4.6 Analisis Hipotesis

thitung ttabel Keterangan

0,165 2,711 Hk ditolak

Tabel di atas menunjukkan bahwa dengan nilai d.b 38 dan taraf signifikansi 99% diketahui bahwa thitung < ttabel. Artinya hipotesis kerja ditolak dan

media anagram tidak dapat dijadikan sebagai media alternatif pembelajaran kosakata bahasa Prancis.

(13)

4.5 Analisis Data Angket

Dalam penelitian ini kelebihan dan kekurangan media anagram dapat diketahui dari data angket. Angket merupakan salah satu instrumen yang digunakan untuk memperoleh data pendukung yang bersifat nonintelegensi dan berguna untuk mengetahui pandangan dan tanggapan mahasiswa sekaligus mengetahui kelebihan dan kekurangan dari media anagram dalam pembelajaran kosakata bahasa Prancis.

Dari hasil analisis angket diketahui lebih dari setengah jumlah responden yang menanggapi media anagram dalam pembelajaran kosakata bahasa Prancis dengan positif. Mereka mengungkapkan bahwa media anagram sangat menarik dan diperlukan dalam pembelajaran kosakata karena pada dasarnya media anagram merupakan sebuah permainan jadi pembelajar tidak menyadari kalau sebenarnya meraka sedang belajar. Selain itu dengan media anagram sedikitnya mempermudah mahasiswa dalam mengingat kosakata tetapi mereka ragu jika media anagram mempermudah mereka dalam mempelajari kosakata. Adapun penjabaran data angket selengkapnya adalah sebagai berikut.

1. Tanggapan Mahasiswa terhadap Bahasa Prancis

Terdapat lima orang responden (25%) yang sangat menyukai pembelajaran bahasa Prancis dan terdapat 15 orang responden (75%) yang menyukai pembelajaran bahasa Prancis.

Untuk mengetahui tanggapan mahasiswa terhadap bahasa Prancis dapat dilihat pada tabel berikut:

(14)

Tabel 4.7

Tanggapan Mahasiswa terhadap Bahasa Prancis

No. Pertanyaan SS S R TS STS

1. Saya menyukai bahasa Prancis

5 15 - - -

(%) 25 75 - - -

2. Pendapat Mahasiswa terhadap Pembelajaran Bahasa Prancis

Terdapat satu orang responden (5%) yang sangat setuju bahwa bahasa Prancis adalah bahasa yang mudah untuk dipelajari, delapan orang responden (40%) menyatakan setuju, tujuh orang responden (35%) menyatakan ragu, tiga orang responden lainnya (15%) tidak setuju, sedangkan satu orang responden (5%) menyatakan sangat tidak setuju terhadap pernyataan tersebut.

Untuk mengetahui pendapat mahasiswa terhadap pembelajaran bahasa Prancis dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.8

Pendapat Mahasiswa terhadap Pembelajaran Bahasa Prancis

No. Pertanyaan SS S R TS STS

2. Bahasa Prancis adalah bahasa yang mudah untuk dipelajari

(15)

(%) 5 40 35 15 5

3. Pendapat Mahasiswa terhadap Kemampuan Berbahasa Prancis

Terdapat sebanyak dua orang responden (10%) menyatakan setuju bahwa mereka kaya akan kosakata bahasa Prancis, 11 orang responden (55%) menyatakan ragu, enam orang responden (30%) menyatakan tidak setuju, sedangkan satu orang responden (5%) menyatakan sangat tidak setuju.

Untuk mengetahui pendapat mahasiswa terhadap kamampuan berbahasa Prancis mereka dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.9

Pendapat Mahasiswa terhadap Kemampuan Berbahasa Prancis

No. Pertanyaan SS S R TS STS

3. Saya kaya akan kosakata bahasa Prancis

- 2 11 6 1

(%) - 10 55 30 5

Terdapat dua orang responden (10%) yang menyatakan setuju bahwa mereka lancar berbahasa Prancis secara lisan, 14 orang responden (70%) menyatakan ragu, dan tiga orang responden (15%) menyatakan tidak setuju sedangkan satu orang responden (5%) menyatakan sangat tidak setuju.

(16)

Untuk mengetahui pendapat mahasiswa terhadap kamampuan berbahasa Prancis mereka dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.10

Pendapat Mahasiswa terhadap Kemampuan Berbahasa Prancis

No. Pertanyaan SS S R TS STS

4. Saya lancar berbahasa Prancis secara lisan

- 2 14 3 1

(%) - 10 70 15 5

Terdapat lima orang responden (25%) menyatakan bahwa mereka lancar berbahasa Prancis secara tulisan, 13 orang responden (65%) menyatakan ragu, lima orang responden (25%) menyatakan tidak setuju, sedangkan lima orang responden lainnya (25%) menyatakan sangat tidak setuju bahwa mereka lancar berbahasa Prancis secara tulisan.

Untuk mengetahui pendapat mahasiswa terhadap kamampuan berbahasa Prancis mereka dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.11

Pendapat Mahasiswa terhadap Kemampuan Berbahasa Prancis

(17)

5. Saya lancar berbahasa Prancis secara tulisan

- 5 13 1 1

(%) - 25 65 5 5

4. Pendapat Mahasiswa terhadap Kosakata Bahasa Prancis

Terdapat satu orang responden (5%) menyatakan sangat tidak setuju jika kosakata bahasa Prancis sangat mudah untuk diperoleh, delapan orang responden (40%) menyatakan setuju, tujuh orang responden (35%0 ragu, tiga orang responden (15%) menyatakan tidak setuju dan satu orang responden (5%) menyatakan sangat tidak setuju.

Untuk mengetahui pendapat mahasiswa terhadap kosakata bahasa Prancis dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.12

Pendapat Mahasiswa terhadap Kosakata Bahasa Prancis

No. Pertanyaan SS S R TS STS

6. Pemerolehan kosakata bahasa Prancis sangat mudah

1 8 7 3 1

(18)

5. Pendapat Mahasiswa terhadap Pembelajaran Kosakata Bahasa Prancis

Terdapat satu orang responden (5%) menyatakan sangat setuju bahwa mereka sering belajar untuk menambah kosakata bahasa Prancis, enam orang responden (30%) menyatakan setuju, sepuluh orang responden (50%) menyatakan ragu, dan tiga orang responden (15%) menyatakan tidak setuju.

Untuk mengetahui pendapat mahasiswa terhadap pembelajaran kosakata bahasa Prancis dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.13

Pendapat Mahasiswa terhadap Pembelajaran Kosakata Bahasa Prancis

No. Pertanyaan SS S R TS STS

7. Saya sering belajar untuk menambah kosakata bahasa Prancis

1 6 10 3 -

(%) 5 30 50 15 -

Terdapat satu orang responden (5%) menyatakan sangat setuju bahwa mereka sering melatih kosakata bahasa Prancis, sepuluh orang responden (50%) menyatakan setuju, delapan orang responden (40%) menyatakan ragu, dan satu orang responden (5%) menyatakan tidak setuju.

Untuk mengetahui pendapat mahasiswa terhadap pembelajaran kosakata bahasa Prancis dapat dilihat pada tabel berikut ini:

(19)

Pendapat Mahasiswa terhadap Kosakata Bahasa Prancis

No. Pertanyaan SS S R TS STS

8. Saya sering melatih kosakata bahasa Prancis yang saya miliki

1 10 8 1 -

(%) 5 50 40 5 -

6. Kesulitan Mahasiswa dalam Pemerolehan Bahasa Prancis

Terdapat satu orang responden (5%) menyatakan sangat setuju bahwa mereka merasa kesulitan dalam memperoleh kosakata bahasa Prancis, enam orang responden (30%) menyatakan setuju, sepuluh orang responden (50%) menyatakan ragu, dan satu orang responden (5%) menyatakan tidak setuju.

Untuk mengetahui kesulitan mahasiswa dalam pemerolehan bahasa Prancis dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.15

Kesulitan Mahasiswa dalam Pemerolehan Bahasa Prancis

No. Pertanyaan SS S R TS STS

9. Saya merasa kesulitan dalam memperoleh kosakata

1 6 10 2 1

(20)

7. Pendapat Mahasiswa terhadap Kemampuan Berbahasa Prancis

Terdapat sebanyak dua orang responden (10%) menyatakan sangat setuju bahwa mereka selalu paham setiap kali mendapat kosakata bahasa Prancis yang baru, tujuh orang responden (35%) menyatakan setuju, tujuh orang responden (35%) menyatakan ragu, sedangkan empat orang responden (20%) menyatakan tidak setuju.

Untuk mengetahui pendapat mahasiswa terhadap kamampuan berbahasa Prancis mereka dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.16

Pendapat Mahasiswa terhadap Kemampuan Berbahasa Prancis

No. Pertanyaan SS S R TS STS

10. Saya selalu paham setiap kali mendapat kosakata baru

2 7 7 4 -

(%) 10 35 35 20 -

8. Pendapat Mahasiswa terhadap Penggunaan Media Anagram

Terdapat satu orang responden (5%) yang menyatakan sangat setuju bahwa ia mengetahui media anagram, delapan orang responden (40%) menyatakan setuju, enam orang responden (30%) menyatakan ragu, sedangkan

(21)

empat orang responden (20%) menyatakan tidak setuju dan satu orang responden (5%) menyatakan sangat tidak setuju bahwa ia mengetahui media anagram.

Untuk mengetahui pendapat mahasiswa terhadap penggunaan media anagram dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.17

Pendapat Mahasiswa terhadap Penggunaan Media Anagram

No. Pertanyaan SS S R TS STS

11. Saya mengetahui media anagram (acak kata)

1 8 6 4 1

(%) 5 40 30 20 5

Terdapat sebanyak lima orang responden (25%) menyatakan setuju bahwa mereka pernah menggunakan media anagram dalam pembelajaran kosakata bahasa Prancis, empat orang responden (20%) menyatakan ragu, sedangkan sepuluh orang responden (50%) menyatakan tidak setuju dan satu orang responden (5%) menyatakan sangat tidak setuju bahwa ia pernah menggunakan media anagram dalam pembelajaran kosakata.

Untuk mengetahui pendapat mahasiswa terhadap penggunaan media anagram dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.18

Pendapat Mahasiswa terhadap Penggunaan Media Anagram

No. Pertanyaan SS S R TS STS

(22)

media anagram dalam pembelajaran kosakata

(%) - 25 20 50 5

Terdapat sebanyak satu orang responden (5%) menyatakan sangat setuju bahwa media anagram mempermudah ia dalam mempelajari kosakata bahasa Prancis, delapan orang responden (40%) menyatakan setuju, sedangkan sepuluh orang responden (50%) menyatakan ragu, sedangkan satu orang responden (5%) menyatakan tidak setuju bahwa media anagram mempermudah ia dalam mempelajari kosakata bahasa Prancis.

Untuk mengetahui pendapat mahasiswa terhadap penggunaan media anagram dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.19

Pendapat Mahasiswa terhadap Penggunaan Media Anagram

No. Pertanyaan SS S R TS STS

13. Media anagram mempermudah saya dalam mempelajari kosakata

1 8 10 1 -

(%) 5 40 50 5 -

Terdapat sebanyak satu orang responden (5%) menyatakan sangat setuju bahwa media anagram sangat menarik dalam pembelajaran kosakata bahasa Prancis, 14 orang responden (70%) menyatakan setuju, sedangkan lima orang

(23)

responden (25%) menyatakan ragu bahwa media anagram sangat menarik dalam pembelajaran kosakata bahasa Prancis.

Untuk mengetahui pendapat mahasiswa terhadap penggunaan media anagram dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.20

Pendapat Mahasiswa terhadap Penggunaan Media Anagram

No. Pertanyaan SS S R TS STS

14. Media anagram dalam

pembelajaran kosakata bahasa Prancis sangat menarik

1 14 5 - -

(%) 5 70 25 - -

Terdapat sebanyak empat orang responden (20%) menyatakan sangat setuju bahwa media anagram diperlukan dalam pembelajaran kosakata bahasa Prancis, 12 orang responden (60%) menyatakan setuju, sedangkan empat orang responden (20%) menyatakan ragu bahwa media anagram diperlukan dalam pembelajaran kosakata bahasa Prancis.

Untuk mengetahui pendapat mahasiswa terhadap penggunaan media anagram dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.21

Pendapat Mahasiswa terhadap Penggunaan Media Aagram

No. Pertanyaan SS S R TS STS

15. Media anagram diperlukan dalam pembelajaran kosakata

(24)

bahasa Prancis

(%) 20 60 20 - -

Terdapat satu orang responden (5%) menyatakan sangat setuju bahwa kosakata bahasa Prancis mudah untuk diingat dengan menggunakan media anagram, 13 orang responden (65%) menyatakan setuju, sedangkan enam orang responden (30%) menyatakan ragu bahwa kosakata bahasa Prancis mudah untuk diingat dengan menggunakan media anagram.

Untuk mengetahui pendapat mahasiswa terhadap penggunaan media anagram dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.22

Pendapat Mahasiswa terhadap Penggunaan Media Anagram

No. Pertanyaan SS S R TS STS

16. Menurut saya kosakata bahasa Prancis mudah diingat dengan menggunakan media anagram

1 13 6 - -

(%) 5 65 30 - -

9. Pendapat Mahasiswa terhadap Kosakata Pakaian dan Asesoris

Terdapat lima orang responden (25%) menyatakan sangat setuju bahwa kosakata pakaian dan asesoris penting untuk diajarkan, 11 orang responden (55%)

(25)

menyatakan setuju, sedangkan empat orang responden (20%) menyatakan ragu bahwa kosakata pakaian dan asesoris penting untuk diajarkan.

Untuk mengetahui pendapat mahasiswa tentang kosakata pakaian dan asesoris dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.23

Pendapat Mahasiswa terhadap Kosakata Pakaian dan Asesoris

No. Pertanyaan SS S R TS STS

17. Menurut saya kosakata pakaian dan asesoris penting untuk diajarkan

5 11 4 - -

Gambar

Tabel 4.6  Analisis Hipotesis

Referensi

Dokumen terkait

sah. Aktifitas dan hubungan para pihak wajib diatur melalui kontrak antara para pihak dan Anggaran Dasar Usaha Patungan, sesuai dengan peraturan perundang-undangan

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan penulisan laporan skripsi dengan judul “Perilaku Lentur

Dalam hal putusnya perkawinan atas perceraian, suami dan isteri tidak leluasa penuh untuk menentukan sendiri syarat-syarat untuk memutuskan hubungan perkawinan tersebut,

Perbedaan dari ketiga video profile tersebut dengan Perancangan Video Profil sebagai Media Informasi Pada Lorin Solo Hotel adalah dilihat dari konsep video dengan

kutu al-arba’ah sebagai pegangan.. syari’at secara mandiri. Mereka mengatakan bahwa iamam mempunyai ilham yang sebanding dengan wahyu bagi Rasulullah saw. Dengan definisi

• Dan pada 1989, formasi International Council of Chemical Association (ICCA), badan dunia industri kimia yang mewakili produsen kimia dari seluruh dunia, tengah memimpin

Hal tersebut didorong oleh terbitnya dua buah buku pada tahun 1860 yakni buku Max Havelaar tulisan Edward Douwes Dekker dengan nama samarannya Multatuli, dan buku

Setelah dilakukan analisis data penelitian variabel UTAUT yang mempengaruhi minat mahasiswa melakukan akses ke dalam sistem informasi Akper Alkautsar dan variabel