• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tingkat pemenuhan kebutuhan hidup para anak asuh Panti Asuhan Pangrekso Dalem Temanggung - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Tingkat pemenuhan kebutuhan hidup para anak asuh Panti Asuhan Pangrekso Dalem Temanggung - USD Repository"

Copied!
75
0
0

Teks penuh

(1)

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling

Disusun Oleh : Bismo Pandoyo 0 3 1 1 1 4 0 44

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)

i

TEMANGGUNG

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling

Disusun Oleh : Bismo Pandoyo 0 3 1 1 1 4 0 44

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(3)
(4)
(5)

iv

“ Hati dan iman yang kuat tidak akan goyah dan akan tetap setia “

(Bismo Pandoyo)

“ Orang yang tidak pernah membuat kesalahan, ia tidak pern

ah membangun

rumah kebahagiaan

(Gede Prama)

Kupersembahkan skripsi kepada

Orang tuaku tercinta Bapak Waluyo dan Ibu Theresia Sardjilah

Kakak-ku Nicholas Sambu Polosoro dan Vincensius Ferrer Banu Gutomo, serta

adik-ku Margaretha Devi Rian Anggraeni, Keluarga Besar Panti Asuhan

Pangrekso Dalem Temanggung

(6)

v ABSTRAK

TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN HIDUP PARA ANAK ASUH PANTI ASUHAN PANGREKSO DALEM

TEMANGGUNG Bismo Pandoyo Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2010

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan metode survei. Populasi penelitian ini adalah anak asuh Panti Asuhan Pangrekso Dalem Temanggung yang bersekolah dari SD sampai dengan SMA. Sampel penelitian ini diambil secara purposif yaitu sebagian anak asuh Panti Asuhan Pangrekso Dalem Temanggung yang dapat menjawab kuesioner secara mandiri dari kelas 3 SD sampai dengan 3 SMA sebanyak 42 anak (19 putera dan 23 puteri). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner tingkat pemenuhan kebutuhan hidup para anak asuh Pangrekso Dalem Temanggung, dengan jumlah 70 item pernyataan. Instrumen penelitian ini dibuat sendiri oleh penulis, berdasarkan masalah penelitian, variabel penelitian dan kajian teoritis.

Masalah penelitian ini adalah adalah: (1) Bagaimana tingkat pemenuhan kebutuhan hidup dasar para anak asuh Panti Asuhan Pangrekso Dalem (Bethlehem) Temanggung? (2) Bagaimana tingkat pemenuhan kebutuhan hidup lanjutan para anak asuh Panti Asuhan Pangrekso Dalem Temanggung?

(7)

vi ABSTRACT

THE FULFILMENT LEVEL OF LIVING NEEDS OF THE CHILDREN AT PANGREKSO DALEM ORPHANAGE TEMANGGUNG

Bismo Pandoyo Sanata Dharma University

Yogyakarta 2010

This research is a descriptive research employing survey method. The population of the research was the children living at Pangrekso Dalem Orphanage Temanggung. They were students of elementary school to senior high school. The samples of the research were taken purposively, namely the children who could answer the questionnaire independently. They were third grade students of elementary school to third grade students of senior high school. The number was 42 children consisting of 19 male students and 23 female students. The instrument used in this research was questionnaire of living needs fulfillment of the children at Pangrekso Dalem Orphanage Temanggung. The questionnaire included 70 items. The instrument was constructed by the researcher based on the research problems, variables of the research, and literature review.

The problems of the research were (1) What is the fulfillment level of the first phase living needs of the children at Pangrekso Dalem (Betlehem) Temanggung? (2) What is the fulfillment level of the second phase living needs of the children at Pangrekso Dalem (Betlehem) Temanggung?

(8)

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Baik serta Berkat dan Karunia-Nya yang sangat berlimpah, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di bidang Bimbingan dan Konseling.

Penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini disusun berkat bantuan, dukungan dan perhatian dari berbagai pihak yang telah memberikan masukan-masukan yang berharga. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Drs. Wens Tanlain, M.Pd., Dosen pembimbing yang telah memberikan saran, perhatian, dan bimbingan yang berguna bagi penulis menyusun skripsi ini hingga selesai. 2. Ibu Dr. M.M. Sri Hastuti, M.Si., Ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan izin untuk menyusun skripsi ini.

3. Segenap dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah mendampingi penulis selama kuliah dengan penuh kesabaran.

4. Suster Krista, Pimpinan Panti Asuhan Pangrekso Dalem Temanggung yang telah memberikan waktu, dukungan, serta izin kepada penulis untuk penelitian.

(9)

viii

telah memberikan waktu, dukungan, serta perhatiannya kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Spesial untuk Amoreku tercinta yang telah memberikan waktu, perhatian, semangat, kekuatan, motivasi, doa, cinta, serta senyuman pada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini (sei molto importante per me ti amo).

8. Anak-anak kost Pugeran (Bayu, Alel, Rian, Roxy, Mas Albert), anak-anak KKY (Kris, Iren, Sepri, Asep, Pikal, Matius, Sigit, Ardi, Tio), Keke, Sr. Martina, Sr. Selly, Keluarga Besar KUMON Griya Indah, Wulan, Pipit, Oci, Echa, Niken, Siska, Sujad, atas kebersamaan, semangat, bantuannya pada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Anak-anak Prawirodirjan / Orkes Mawar dan Duri (Ari, Bayu, Dani, Galing, Tanto, Tinus, Woro ).

10.Teman-temanku Angkatan 1998-2008 atas doa, kebersamaannya, dukungan, semangat, serta bayolan-bayolannya.

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan dapat digunakan sebagaimana mestinya bagi mereka yang memerlukan.

Yogyakarta, 8 Januari 2010

Penulis

(10)

ix

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 8 Januari 2010 Penulis

(11)

x

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Bismo Pandoyo

Nomor Mahasiswa : 031114044

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma, karya ilmiah saya yang berjudul:

TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN HIDUP PARA ANAK ASUH PANTI ASUHAN PANGREKSO DALEM TEMANGGUNG beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya dan tanpa memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal 8 Januari 2010 Yang menyatakan,

(12)

xi

Halaman

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...….……... ii

HALAMAN PENGESAHAN... iii

HALAMAN MOTO DAN PERSEMBAHAN... iv

ABSTRAK ... v

ABSTRACT ... vi

KATA PENGANTAR... vii-viii PERNYATAAN KEASLIAN KARYA... ix

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI………... x

DAFTAR ISI... xi-xii DAFTAR TABEL ... xiii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1-4 B. Rumusan Masalah... 4

C. Batasan Istilah dan Variabel... 4-5 D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian………. 5

BAB II KAJIAN TEORITIS A. Kebutuhan Hidup 1. Pengertian Kebutuhan Hidup Manusia ... 6-7 2. Macam Kebutuhan Hidup Menurut Maslow……… 7

a. Kebutuhan Fisiologis ... 7-8 b. Kebutuhan Rasa Aman ... 8-9 c. Kebutuhan Rasa Memiliki-Dimiliki dan Kasih Sayang………..……… 9

d. Kebutuhan Akan Penghargaan……… 10-11 e. Kebutuhan Akan Aktualisasi Diri………... 11-12 f. Kebutuhan Ingin Tahu dan Memahami………... 12

g. Kebutuhan Estetik / Keindahan……… 13

B. Panti Asuhan 1. Pengertian Panti Asuhan …..………... 13-14 2. Panti Asuhan Pangrekso Dalem Temanggung………... 14

a. Penghuni Panti Asuhan Pangrekso Dalem……….... 14-15 b. Visi dan Misi Panti Asuhan Pangrekso Dalem………. 15

c. Fasilitas Panti Asuhan Pangrekso Dalem……….. 16

C. Kegiatan Pembinaan Pemenuhan Kebutuhan Anak Asuh 1. Kesehatan……….. 17-19 2. Kegiatan Rohani……… 19

3. Kegiatan Membersihkan Lingkungan………..………. 19

4. Kegiatan Belajar……….…….……….. 19-20 5. Kegiatan Memasak……… 20

(13)

xii BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ... 22

B. Populasi dan Sampel……….. 22

C. Alat Ukur ... 22

1. Kuesioner Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Para Anak Asuh…... 22

2. Validitas dan Reliabilitas ... 23

a. Validitas ………. 23-24 b. Skoring... 25

c. Reliabilitas ………. 25

d. Klarifikasi Validitas dan Reliabilitas Kuesioner……….... 25

3.Kategori Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Hidup Para Anak Asuh Panti Asuhan Pangrekso Dalem Temanggung……… 26

D. Pengumpulan Data ... 27

E. Teknik Analisis Data …………..……….…………. 27

1. Penghitungan Koefisien Korelasi Skor-Skor Ganjil dan Genap... 27-28 2. Penghitungan Koefisien Reliabilitas Kuesioner Validitas Kuesioner ... 28

3. Mean... 28-29 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian... 30-31 1. Gambaran Umum Pemenuhan Kebutuhan Tiap Kategori Kebutuhan .…… 31

2. Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Dasar Secara Keseluruhan………. 32

3. Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Lanjutan Secara Keseluruhan……… 32-33 B. Pembahasan………... 33-34 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan... 35

1. Kebutuhan-Kebutuhan Anak Asuh………...………. 35-36 2. Hasil Penelitian……….. 36

(14)

xiii

Tabel Halaman

Tabel 1 : Aspek Kuesioner Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Hidup ……… 24

Tabel 2 : Klasifikasi Koefisien Korelasi Alat Ukur ………... 25

Tabel 3 : Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Hidup……... 31

Tabel 4 : Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Dasar dan Jumlah Anak Asuh………… 32

Tabel 5 : Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Lanjutan dan Jumlah Anak Asuh……... 33 Tabel 6 : Penghitungan Koefisien Reliabilitas dan Validitas Dengan Teknik

Belah Dua Ganjil- Genap………. 45-46 Tabel 7 : Skor Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Hidup Para Anak Asuh

dan Kategori Rendah-Tinggi……… 50-51

Tabel 8 : Perhitungan Skor Jenis Kebutuhan Para Anak Asuh Panti Asuhan

Pangrekso Dalem Temanggung……… 52-53 Tabel 9 : Skor Tinggi-Rendah Tiap Jenis Kebutuhan Para Anak Asuh

(15)

1 A. Latar Belakang Masalah

Setiap individu memiliki kebutuhan hidup yang diperjuangkan melalui perbuatan atau tingkah lakunya. Setiap individu perlu memenuhi kebutuhan hidupnya agar bertahan hidup dan berkembang lebih layak. Anak-anak hidup dalam keluarga dan lingkungan kehidupan sosial di luar keluarga. Tiap anak akan berusaha memenuhi kebutuhan-kebutuhan atau mencapai kepuasan diri. Kebutuhan-kebutuhan hidup umat manusia terdiri dari kebutuhan fisiologis, rasa aman, rasa memiliki-dimiliki atau kasih sayang, penghargaan, aktualisasi diri, kebutuhan untuk tahu dan memahami, estetik atau keindahan. Kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan-kebutuhan yang penting bagi kelangsungan hidup. Kebutuhan fisiologis meliputi makanan, minuman, dan tempat tinggal, istirahat yang cukup.

(16)

yang sejati, mengetahui diri dengan baik dan mampu menilai secara obyektif kemampuan-kemampuan diri.

Kebutuhan akan aktualisasi diri adalah penggunaan semua bakat untuk peningkatan kualitas diri. Kebutuhan ingin tahu dan memahami yaitu mengembangkan diri secara intelektual berkaitan dengan ide dan pandangan terhadap sesuatu dalam kehidupan. Manusia memiliki hasrat untuk menyusun, mengatur, menganalisis, menemukan hubungan-hubungan dan makna-makna. Terpenuhinya hasrat untuk mengetahui dan memahami menimbulkan perasaan bahagia. Kebutuhan keindahan yaitu kebutuhan bersifat naluriah yang berhubungan dengan gambaran diri seseorang. Tiap orang memiliki kebutuhan akan keindahan yang membuat orang lebih sehat. Mereka yang tidak menjadi lebih sehat oleh keindahan adalah orang-orang yang terbelenggu oleh gambaran diri mereka yang rendah. Kebutuhan keindahan dapat membuat individu lebih bersemangat.

(17)

Anak-anak yang tinggal dipanti asuhan pada dasarnya adalah anak-anak yang tidak dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhannya secara optimal dalam keluarga meliputi kebutuhan akan makanan, perlindungan, disayangi dan dicintai serta perhatian dari orangtua. Panti asuhan dapat berfungsi sebagai pengganti keluarga. Ada anak yang tinggal di panti asuhan mulai dari usia balita. Selama di Panti Asuhan, anak-anak memperoleh kebutuhan-kebutuhan tersebut. Anak memerlukan pendampingan dalam pemenuhan kebutuhan. Panti Asuhan memberikan pengasuhan pada anak-anak yatim, piatu, atau yatim piatu, terlantar bahkan anak-anak yang mengalami kesulitan ekonomi agar anak-anak tersebut mampu berkembang secara optimal. Salah satu Panti Asuhan adalah Panti Asuhan Pangrekso Dalem (Bethlehem) Temanggung yang merupakan panti asuhan yayasan Katholik. Para anak asuh di Panti Asuhan Pangrekso Dalem (Bethlehem) Temanggung tinggal bersama sebagai sebuah keluarga. Mereka memiliki hak-hak yang sama dengan anak-anak lain yaitu pemenuhan kebutuhan-kebutuhan akan makanan, istirahat, perlindungan, disayangi dan dicintai serta mendapat perhatian dan penghargaan dari orang lain.

(18)

3 SMA. Kelas 1 SD sampai dengan kelas 2 SD tidak diikut sertakan karena mereka belum dapat menjawab kuesioner secara mandiri.

B. Rumusan Masalah

Masalah penelitian ini dirumuskan menjadi dua.

1. Bagaimana tingkat pemenuhan kebutuhan hidup dasar para anak asuh Panti Asuhan Pangrekso Dalem (Bethlehem) Temanggung?

2. Bagaimana tingkat pemenuhan kebutuhan hidup lanjutan para anak asuh Panti Asuhan Pangrekso Dalem Temanggung?

C. Batasan Istilah danVariabel 1. Batasan Istilah

a. Anak asuh adalah penghuni panti asuhan yang di asuh oleh pengasuh mulai dari usia balita sampai kelas 3 SMA.

b. Panti Asuhan adalah sebuah rumah yang memberikan pengasuhan pada sebagian anak yatim, piatu, atau yatim piatu, terlantar bahkan anak-anak yang mengalami kesulitan ekonomi agar anak-anak tersebut mampu berkembang secara optimal.

c. Kebutuhan dasar meliputi kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan rasa memiliki-dimiliki atau kasih sayang dan kebutuhan akan penghargaan.

(19)

2. Batasan Variabel

a. Tingkat pemenuhan kebutuhan dasar anak asuh adalah perolehan kebutuhan hidup sehari- hari dan perasaan puas terhadap makanan, minuman, istirahat, ketenangan, kasih sayang, penghargaan, yang diukur dengan kuesioner Pemenuhan Kebutuhan dan ditunjuk oleh skor-skor yang diperoleh tiap anak asuh. Ada 2 kategori tingkat pemenuhan kebutuhan yaitu rendah dan tinggi.

b. Tingkat pemenuhan kebutuhan lanjutan anak asuh mencakup kebutuhan aktualisasi diri, kebutuhan akan pengetahuan dan kebutuhan akan keindahan yang diukur dengan kuesioner Pemenuhan Kebutuhan dan ditunjuk oleh skor-skor yang diperoleh tiap anak asuh. Ada 2 kategori tingkat pemenuhan kebutuhan yaitu rendah dan tinggi.

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang tingkat pemenuhan kebutuhan hidup dasar dan lanjutan di Panti Asuhan Pangrekso Dalem (Bethlehem) Temanggung yang bersekolah (SD, SMP, SMA).

E. Manfaat Penelitian

(20)

BAB II

KAJIAN TEORITIS

A. Kebutuhan Hidup

1. Pengertian Kebutuhan Hidup Manusia

Kebutuhan hidup manusia adalah sesuatu yang diperlukan manusia untuk mempertahankan dan memperlangsungkan kehidupan. Setiap manusia termotivasi untuk memenuhi kebutuhannya. Apabila ada kebutuhan yang tidak terpenuhi maka akan timbul masalah dalam diri manusia itu sendiri. Menurut Chaplin (Kartini Kartono 1981: 36-37) kebutuhan adalah substansi sekuler, dorongan hewani, atau motif fisiologis dan psikologis, yang harus dipenuhi atau dipuaskan oleh organisme, binatang atau manusia, supaya mereka bisa sehat sejahtera dan mampu melakukan fungsinya. Maka demi kelancaran hidup manusia, kebutuhan-kebutuhan ini harus mendapatkan pemuasan, atau harus dicukupi. Kebutuhan-kebutuhan tersebut tidak boleh senantiasa di halangi. Sebab, jika orang terus-menerus mengalami frustasi, dia akan selalu diliputi stress, ketegangan dan ketakutan, sampai mengalami mental breakdown atau kepatahan mental.

Menurut Schult (1991) kebutuhan adalah suatu keadaan atau kondisi dari individu yang bilamana tidak direalisasikan atau ditampilkan akan menghasilkan akibat yang tidak menyenangkan bagi individu. Apabila

(21)

kebutuhan akan sesuatu dihayati, maka timbul dorongan sebagai daya pengaruh untuk melakukan sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan itu.

2. Macam Kebutuhan Hidup Manusia Menurut Maslow

Maslow (Goble, 1987 : 70) berpendapat manusia dimotivasikan oleh sejumlah kebutuhan dasar yang bersifat sama untuk seluruh spesies, tidak berubah, dan berasal dari sumber genetis atau naluriah. Setiap manusia termotivasi untuk memenuhi kebutuhannya. Apabila ada kebutuhan yang tidak terpenuhi maka akan timbul masalah dalam diri manusia itu sendiri. Maslow mengemukakan kebutuhan hidup secara hirarkis. Secara garis besar dikemukakan uraian tentang kebutuhan-kebutuhan tersebut sebagai berikut:

a. Kebutuhan fisiologis.

(22)

kekurangan makanan, pertama-tama akan memburu makanan terlebih dulu. Ia akan mengabaikan atau menekan dulu semua kebutuhan lain sampai kebutuhan fisiologisnya itu terpuaskan. Kebutuhan ini merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi anak supaya ia hidup. Hal inilah menyebabkan kebutuhan fisiologis sebagai kebutuhan yang paling dasar dan menjadi dasar bagi pengembangan kebutuhan rasa aman.

b. Kebutuhan rasa aman.

(23)

kenyataan sebagai ancaman terhadap kehidupan. Kebutuhan rasa aman harus dipenuhi dan menjadi dasar untuk memenuhi kebutuhan kasih sayang.

c. Kebutuhan rasa memiliki-dimiliki dan kasih sayang.

(24)

d. Kebutuhan akan penghargaan.

(25)

kita siapa dan apa. Kebutuhan ini merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi manusia sebelum memenuhi kebutuhan aktualisasi diri karena kebutuhan akan penghargaan ini menjadi dasar bagi pengembangan kebutuhan aktualisasi diri.

e. Kebutuhan akan aktualisasi diri.

(26)

memahami karena aktualisasi diri ini menjadi dasar bagi pengembangan pemahaman.

f. Kebutuhan ingin tahu dan memahami.

(27)

g. Kebutuhan estetik/ keindahan.

Kebutuhan akan keindahan pada individu bersifat naluriah. Tiap orang memiliki kebutuhan akan keindahan yang membuat orang lebih sehat. Keindahan dapat membuat individu lebih bersemangat. Setiap individu ingin memenuhi semua kebutuhan dengan cara yang wajar sesuai dengan tata aturan yang berlaku. Bila kebutuhan ini tidak dapat terpenuhi, maka akan terjadi ketidakseimbangan pada diri individu. Anak juga memerlukan pemenuhan kebutuhan akan keindahan secara optimal. Meskipun demikian ada cukup banyak anak-anak tidak memenuhi kebutuhan-kebutuhan itu secara pantas dan layak dalam keluarga karena keadaan ekonomi tidak mencukupi, bercerai, dan terlantar. Oleh sebab itu itu anak pergi ke Panti Asuhan untuk memenuhi kebutuhan akan keindahan.

B. Panti Asuhan

1. Pengertian Panti Asuhan

(28)

anak yang mandiri, bertanggung jawab, patuh, dan berguna bagi masyarakat, nusa dan bangsa.

Panti Asuhan merupakan keluarga bagi anak-anak asuh. Anak-anak asuh dipelihara dan dirawat, dibimbing oleh para pengasuh. Fungsi keluarga ditunjukkan melalui pola interaksi dan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan yang diperoleh tiap anak asuh. Anak Asuh memperoleh pemenuhan akan makanan, minuman, istirahat, perlindungan, disayangi dan dicintai serta mendapat perhatian dan penghargaan dari sesama teman dan para pengasuh. Di Panti Asuhan tiap anak memperoleh pemenuhan kebutuhan.

2. Panti Asuhan Pangrekso Dalem Temanggung. a. Penghuni Panti Asuhan Pangrekso Dalem

(29)

pengasuh dalam unit bertugas sebagai orang tua anak asuh dalam unit masing-masing. Ibu pengasuh memberikan pendampingan, pembinaan, bimbingan dalam pemenuhan kebutuhan baik kebutuhan fisiologis, rasa aman, rasa memiliki-dimiliki atau kasih sayang, penghargaan, aktualisasi diri, kebutuhan untuk tahu dan memahami, estetik atau keindahan. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, anak asuh adalah anak yang diasuh oleh seseorang atau lembaga, untuk diberikan bimbingan, pemeliharaan, perawatan, pendidikan, dan kesehatan, karena orangtuanya atau salah satu orangtuanya tidak mampu menjamin tumbuh kembang anak secara wajar. Para anak asuh Panti Asuhan Pangrekso Dalem adalah anak-anak yang terdiri dari anak yatim, anak piatu, anak yatim-piatu, anak yang kondisi ekonomi keluarga tidak mampu, anak yang mengalami konflik keluarga yang tinggal di Panti Asuhan Pangrekso Dalem yang dibina, dibimbing oleh pengasuh agar menjadi manusia yang tumbuh secara optimal.

b. Visi dan Misi Panti Asuhan Pangrekso Dalem

(30)

c. Fasilitas Panti Asuhan Pangrekso Dalem

Panti Asuhan Pangrekso Dalem memiliki ruang yang digunakan untuk setiap kegiatan antara lain, ruang tamu, ruang kerja suster, ruang komputer, ruang koperasi, perpustakaan, ruang bermain anak, ruang musik, ruang tonil atau dekorasi, ruang untuk menjahit, ruang belajar, ruang untuk menonton televisi, ruang aula, ruang doa, dapur, gudang, lapangan olah raga, taman bermain, kebun, wc umum, serta kandang peternakan ayam. Semua sarana dan fasilitas yang ada sangat mendukung proses kegiatan dan kehidupan di Panti Asuhan ini.

C. Kegiatan Pembinaan Pemenuhan Kebutuhan Anak Asuh

Pada dasarnya anak asuh mempunyai hak yang sama dengan manusia lainnya dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya. Panti asuhan merupakan keluarga bagi anak-anak asuh. Anak asuh mendapatkan perlindungan, perawatan, bimbingan dari pengasuh. Anak asuh memperoleh pemenuhan kebutuhan akan makan, minum, istirahat, perlindungan, dicintai, serta mendapatkan perhatian dan penghargaan dari sesama teman dan pengasuh.

(31)

kebutuhan-kebutuhan tidak terpenuhi, dapat timbul perasaan frustasi dan selanjutnya dapat mempengaruhi munculnya citra diri yang rendah (Mappaire, 1992:155). Kegiatan-kegiatan yang dilakukan anak Panti Asuhan Pangrekso Dalem secara umum dijelaskan sebagai berikut:

1. Kesehatan

Panti Asuhan ini menyediakan sarana untuk menjaga kesehatan antara lain kamar tidur, kamar mandi, wc umum, makan-minum, poliklinik kesehatan.

a. Tidur-bangun

(32)

b. Mandi

Anak asuh menggunakan sarana tersebut untuk membersihkan badan (mandi). Anak asuh membersihkan badan (mandi) pagi pukul 04.30 dan sore hari pukul 17.30.

c. Berobat

Anak asuh yang mengalami masalah dengan kesehatannya, berobat ke poliklinik. Poliklinik ini juga dibuka untuk umum. Poliklinik ini buka pukul 07.00-14.00 sedangkan hari minggu tutup. Dokter spesialis gigi hanya datang setiap hari jumat.

d. Makan dan minum

Anak asuh makan dan minum untuk pertumbuhan fisik agar dapat tumbuh dengan baik. Panti asuhan ini memberikan makanan dan minuman secara teratur yaitu 3 kali sehari pagi pukul 06.00-06.30, siang disesuaikan dengan anak asuh pulang sekolah , dan malam pukul 18.00-18.30. Saat jam makan, anak-anak berkumpul di meja makan bersama dengan ibu pengasuh. Anak asuh sudah mendapat tugas masing-masing untuk menyiapkan hidangan makanan sesuai dengan jadwal yang telah telah ditentukan masing-masing unit. Anak asuh juga mendapatkan snack yang dibagikan setiap hari rabu dan jumat serta susu seminggu sekali tiap unit.

e. Olah raga

(33)

lapangan bola dan lapangan tenis meja. Anak asuh menggunakan waktu untuk olah raga yaitu pukul 17.00-17.45.

2. Kegiatan rohani

Anak asuh mengadakan kegiatan seperti doa pagi bersama pukul 04.15-04.30,anak asuh bersama ibu pengasuh berkumpul di meja makan lalu berdoa bersama-sama. Setiap pagi anak asuh pergi ke gereja pukul 05.30-06.00. Anak asuh yang tidak mendapat tugas ke gereja pagi maka anak asuh mempersiapkan makan pagi dan membersihkan ruangan unit. Sebelum istirahat malam, anak asuh bersama ibu pengasuh berdoa malam bersama pukul 20.30-20.45. Panti Asuhan juga melakukan kegiatan pendalaman iman yang dilakukan secara bergantian tiap 3 minggu sekali yang diatur sesuai dengan umur masing-masing anak asuh.

3. Kegiatan membersihkan lingkungan

Anak asuh melatih kebiasaan hidup bersih di lingkungan Panti Asuhan, Panti Asuhan ini mengadakan kegiatan membersihan lingkungan. Kegiatan ini dilakukan tiap hari pukul 04.30-05.00 setelah doa pagi. Kegiatan membersihkan lingkungan dilakukan per unit dengan tempat-tempat yang telah diatur sesuai dengan kesepakatan penghuni Panti Asuhan. Ada anak yang mengepel teras, menyapu ruang doa dan aula panti asuhan.

4. Kegiatan belajar

(34)

hari pukul 16.00-17.00, anak-anak belajar di masing-masing unit dan kegiatan belajar malam hari pukul 19.00-20.30 WIB, anak-anak berkumpul bersama sesuai dengan kelasnya masing-masing. Ada 8 ruang yang digunakan untuk melakukan kegiatan belajar malam ini yang disesuaikan dengan kelas masing-masing. Dalam kegiatan belajar ini, anak asuh didampingi oleh ibu pengasuh.

5. Kegiatan memasak

Anak asuh di Panti Asuhan ini juga berlatih memasak. Kegiatan memasak ini bertujuan untuk memberi kesempatan bagi anak asuh mengembangkan keterampilan memasak agar dapat digunakan kelak dikemudian hari. Kegiatan memasak dilakukan sesuai jadwal per unit tiap minggunya. Bahan-bahan yang digunakan untuk memasak sudah disediakan oleh pihak panti asuhan dan anak asuh mengolahnya menjadi makanan. Kegiatan memasak ini biasanya dimulai pukul 08.00 sampai selesai.

6. Pengembangan bakat

(35)

7. Kegiatan rekreasi

(36)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan metode survei. “Penelitian deskriptif dirancang untuk memperoleh informasi tentang status gejala pada saat penelitian dilakukan” (Furchan, 2005: 415). Survei ini

bertujuan mengumpulkan informasi tentang tingkat pemenuhan kebutuhan hidup dasar dan lanjutan para anak asuh di Panti Asuhan Pangrekso Dalem (Bethlehem) Temanggung.

B. Populasi dan Sampel

Populasi penelitian ini adalah anak asuh Panti Asuhan Pangrekso Dalem Temanggung yang bersekolah dari SD sampai dengan SMA sebanyak 62 anak. Sampel penelitian ini diambil secara purposif yaitu sebagian anak asuh Panti Asuhan Pangrekso Dalem Temanggung yang dapat menjawab kuesioner secara mandiri dari kelas 3 SD sampai dengan 3 SMA sebanyak 42 anak (19 putera dan 23 puteri).

C. Alat Ukur

1. Kuesioner Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Para Anak Asuh

Penelitian ini menggunakan kuesioner tingkat pemenuhan kebutuhan para anak asuh. Kuesioner yang digunakan untuk penelitian ini terdiri dari

(37)

tiga bagian, yaitu bagian yang pertama berisi identitas, bagian yang kedua berisi petunjuk dan bagian yang ketiga berisi 70 pernyataan tentang tingkat pemenuhan kebutuhan anak asuh Panti Asuhan Pangrekso Dalem Temanggung.

2. Validitas dan Reliabilitas

Objektifitas penelitian selalu bergantung pada kualitas pengukuran. Ada dua ciri penting yang harus dimiliki oleh alat ukur yaitu validitas dan reliabilitas (Furchan, 2005: 281). Validitas menunjuk pada sejauh mana suatu alat mampu mengukur apa yang seharusnya diukur dan realibilitas mengacu kepada sejauh mana suatu alat ukur secara konsisten mengukur apa saja yang diukurnya.

a. Validitas

Validitas menunjuk pada “sejauh mana suatu alat mampu mengukur apa yang sebenarnya diukur oleh alat tersebut” (Furchan,

2005: 281). Validitas suatu instrumen selalu bergantung kepada situasi dan tujuan khusus penggunaan instrumen tersebut (Furchan, 1982:282). Item-item kuesioner disusun berdasarkan konsep yang memuat indikator-indikator mengenai tingkat pemenuhan kebutuhan hidup dasar dan lanjutan para anak asuh di panti asuhan.

(38)

kuesioner memenuhi criteria validitas isi. Kisi-kisi kuesioner tertuang dalam tabel dibawah ini.

Tabel 1. Aspek Kuesioner Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Hidup Para Anak Asuh Panti Asuhan Pangrekso Dalem Temanggung.

No. Aspek Kebutuhan Hidup Para Anak Asuh

Indikator Nomor item

Jumlah

1. Kebutuhan fisiologis makan, minum 1 s/d 10 10 2. Kebutuhan akan rasa aman jaminan

perlindungan

11 s/d 20 10

3. Kebutuhan akan rasa memiliki-dimiliki dan kasih sayang

bermain dengan teman

21 s/d 30 10

4. Kebutuhan akan penghargaan menerima diri sendiri dan

orang lain

31 s/d 40 10

5. Kebutuhan akan aktualisasi diri mengembangkan bakat

41 s/d 50 10

6. Kebutuhan ingin tahu dan memahami

bimbingan belajar

51 s/d 60 10

7. Kebutuhan akan keindahan menjaga kebersihan

61 s/d 70 10

Jumlah 70

(39)

b. Skoring

Pernyataan berisi tentang tingkat pemenuhan kebutuhan anak asuh Panti Asuhan Pangrekso Dalem Temanggung. Skoring item kuesioner adalah 1 sampai 4. Adapun skoring untuk item tersebut yaitu 4 untuk selalu; 3 untuk sering; 2 untuk kadang-kadang; 1 untuk tidak pernah.

c. Reliabilitas

Reliabilitas suatu alat ukur menunjuk pada “derajat keajekan alat

tersebut dalam mengukur apa saja yang diukurnya” (Furchan, 2005 :

295). Derajat keajegan ditunjuk oleh koefisien realibilitas. Reliabilitas ditentukan oleh keadaan sampel dan jumlah item. Semakin banyak item, semakin luas wilayah pengukuran dan diharapkan memberikan hasil yang dipercaya. Reliabilitas kuesioner penelitian ini diperiksa

dengan teknik belah dua, dengan rumus rtt= xy xy r r

1 2

.

d. Klasifikasi Validitas dan Reliabilitas Kuesioner

(40)

Tabel 2. Klasifikasi Koefisien Korelasi Alat Ukur

Koefisien Korelasi Klasifikasi 0,70 - ±1,00 Tinggi – sangat tinggi

0,40 - ±0,70 Cukup

0,20 - ±0,40 Rendah

0,00 - ±0,20 Tidak ada – sangat rendah

Koefisien validitas = 0,94 dan koefisien reliabilitas kuesioner = 0,89. Jadi, validitas dan reliabilitas kuesioner termasuk kategori tinggi-sangat tinggi.

3. Kategori tingkat pemenuhan kebutuhan hidup para anak asuh di Panti Asuhan Pangrekso Dalem Temanggung

Ada dua kategori tingkat pemenuhan kebutuhan hidup dasar dan lanjutan para anak asuh di Panti Asuhan Pangrekso Dalem Temanggung yaitu rendah dan tinggi. Penentuan kategori ini berdasarkan pertimbangan: a. Perkembangan diri anak asuh berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan,

ada anak asuh yang menganggap terpenuhi kebutuhannya secara baik dan ada anak asuh yang belum sepenuhnya menganggap terpenuhinya kebutuhan hidupnya di Panti Asuhan Pangrekso Dalem Temanggung. b. Pendekatan kuantitatif yang digunakan untuk memahami keadaan

(41)

D. Pengumpulan Data

Pengumpulan data penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus 2009 di Panti Asuhan Pangrekso Dalem Temanggung yang melibatkan 19 putera dan 23 puteri, melalui tahap-tahap berikut:

1. Meminta ijin kepada Pimpinan Panti Asuhan Pangrekso Dalem Temanggung.

2. Meminta surat pengantar penelitian dari Program Studi Bimbingan dan Konseling.

3. Menyerahkan surat pengantar penelitian dari Program Studi Bimbingan dan Konseling kepada Pimpinan Panti Asuhan. 4. Melakukan koordinasi dengan Pimpinan Panti Asuhan dan untuk

pengaturan jadwal penelitian.

E. Teknik Analisis Data

1.Teknik Analisis Data Uji Akurasi Instrumen

a. Perhitungan koefisien reliabilitas kuesioner dengan teknik belah dua : 1) Menghitung koefisien korelasi skor-skor ganjil dan genap dengan

teknik korelasi product-moment dari Pearson, dengan rumus :

x y r = 2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N Keterangan : xy

(42)

N : Jumlah subyek

X : Skor-skor item belahan ganjil Y : Skor-skor item belahan genap

2) Menghitung koefisien reliabilitas (rtt) dengan rumus Spearman and

Brown :

tt

r = xy xy r r

1 2

(Guilford, 1965 : 457)

Keterangan :

tt

r : Koefisien reliabilitas

xy

r : Koefisien korelasi skor ganjil-genap

b. Perhitungan koefisien validitas kuesioner dengan rumus :

oo t

r = rtt (Guilford, 1965 : 443)

Keterangan Rumus :

oo t

r : Koefisien validitas

tt

r : Koefisien reliabilitas

c. Mean

(43)

rendah suatu skor. Skor yang < Mean dikategorikan rendah. Skor yang ≥ Mean dikategorikan tinggi. Perhitungan mean skor total menggunakan

N X M

Keterangan Rumus : M : Mean

X : Jumlah skor

(44)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini disajikan hasil penelitian tentang Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Hidup Para Anak Asuh Pangrekso Dalem Temanggung dan pembahasan hasil penelitian.

A. Hasil Penelitian

Pada bagian ini dikemukakan jawaban atas permasalahan dalam penelitian yang telah dilakukan. Masalah dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana tingkat pemenuhan kebutuhan hidup dasar para anak asuh Panti Asuhan Pangrekso Dalem (Bethlehem) Temanggung? (2) Bagaimana tingkat pemenuhan kebutuhan hidup lanjutan para anak asuh Panti Asuhan Pangrekso Dalem Temanggung?

Tingkat pemenuhan kebutuhan hidup anak asuh digolongkan dalam dua kategori yaitu kategori rendah (R) dan kategori tinggi (T). Para anak asuh yang tingkat pemenuhan kebutuhan hidupnya termasuk kategori rendah (R) adalah anak asuh yang memperoleh skor di bawah Mean (skor < M). Sedangkan para anak asuh yang tingkat pemenuhan kebutuhan hidupnya termasuk kategori tinggi (T) adalah anak asuh yang memperoleh skor di atas Mean (Skor ≥ M).

Mean-mean skor siswa pada tiap aspek kebutuhan adalah: 1. Kebutuhan Fisiologis → M = 36

2. Kebutuhan Rasa Aman → M = 31

3. Kebutuhan Rasa Memiliki-Dimiliki → M = 32 4. Kebutuhan Penghargaan → M = 32

(45)

5. Kebutuhan Aktualisasi Diri → M = 31

6. Kebutuhan Untuk Tahu dan Memahami → M = 34 7. Kebutuhan Keindahan → M = 31

1. Gambaran Umum Pemenuhan Kebutuhan Tiap Kategori Kebutuhan Tabel 3. Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Hidup Para Anak Asuh Pangrekso

Dalem Temanggung

Aspek Kebutuhan Rendah

f(%)

Tinggi f(%)

Fisiologis 15 (36) 27 (64)

Rasa Aman 20 (48) 22 (52)

Rasa Memiliki-Dimiliki dan Kasih Sayang

20 (48) 22 (52)

Penghargaan 17 (40) 25 (60)

Aktualisasi Diri 20 (48) 22 (52)

Ingin Tahu dan Memahami 18 (43) 24 (57)

Keindahan 16 (38) 26 (62)

(46)

2. Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Dasar Para Anak Asuh Panti Asuhan Pangrekso Dalem Temanggung Secara Keseluruhan.

Kebutuhan dasar meliputi kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan rasa memiliki-dimiliki atau kasih sayang dan kebutuhan akan penghargaan. M = 21

Tabel 4. Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Dasar dan Jumlah Anak Asuh Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Dasar f(%)

Tinggi 24 (57)

Rendah 18 (43)

Jumlah 42 (100)

Berdasarkan data pada tabel di atas disimpulkan bahwa secara keseluruhan jumlah anak asuh yang memiliki tingkat pemenuhan kebutuhan dasar dalam kategori tinggi lebih banyak (57%) daripada dalam kategori rendah (43%).

3. Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Lanjutan Para Anak Asuh Panti Asuhan Pangrekso Dalem Temanggung Secara Keseluruhan.

Kebutuhan lanjutan meliputi kebutuhan akan aktualisasi diri, kebutuhan ingin tahu dan memahami, serta kebutuhan akan keindahan.

(47)

Tabel 5. Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Lanjutan dan Jumlah Anak Asuh Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Lanjutan f(%)

Tinggi 24 (57)

Rendah 18 (43)

Jumlah 42 (100)

Berdasarkan data pada tabel di atas disimpulkan bahwa secara keseluruhan jumlah anak asuh yang memiliki tingkat pemenuhan kebutuhan lanjutan dalam kategori tinggi lebih banyak (57%) daripada dalam kategori rendah (43%).

B. Pembahasan

Hasil penelitian adalah (1) Jumlah anak asuh yang termasuk kategori tinggi dalam pemenuhan kebutuhan semua aspek keseluruhan lebih banyak daripada yang termasuk kategori rendah. (2) Jumlah anak asuh yang memiliki tingkat pemenuhan kebutuhan dasar dalam kategori tinggi lebih banyak (57%) daripada dalam kategori rendah (43%). (3) Jumlah anak asuh yang memiliki tingkat pemenuhan kebutuhan lanjutan dalam kategori tinggi lebih banyak (57%) daripada dalam kategori rendah (43%).

(48)

merasa puas dengan pemenuhan kebutuhan yang diberikan oleh pengasuh tetapi ada pula anak asuh yang belum merasa puas. Kepuasan juga berdasarkan penilaian dan penilaian obyektif perlu bimbingan dari pengasuh.

Anak asuh yang tingkat pemenuhan kebutuhan hidupnya dalam kategori tinggi mampu mengaktualisasikan diri dengan baik, memiliki pengetahuan yang luas dan mampu mengapresiasikan keindahannya sehingga menjadi lebih bersemangat dalam kehidupannya. Sebaliknya anak asuh yang tingkat pemenuhan kebutuhan hidupnya rendah, mengalami suatu kendala dalam proses pengembangan dirinya. Mereka memerlukan pendampingan, pembinaan, bimbingan dalam pemenuhan kebutuhan baik kebutuhan fisiologis, rasa aman, rasa memiliki-dimiliki atau kasih sayang, penghargaan, aktualisasi diri, kebutuhan untuk tahu dan memahami, estetik atau keindahan agar menjadi manusia yang tumbuh secara optimal. Jika kebutuhan-kebutuhan terpenuhi secara ajeg, maka citra diri akan berkembang.

Anak asuh yang menggunakan dengan maksimal kesempatan dan fasilitas yang disediakan oleh Panti Asuhan, memiliki niat untuk berusaha dengan sungguh-sungguh karena sadar diri dan berusaha memenuhi kebutuhan hidup mereka di Panti Asuhan, apabila dibandingkan dengan kehidupan mereka sebelum

(49)

BAB V PENUTUP

Dalam bab ini disajikan kesimpulan penelitian tentang Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Hidup Para Anak Asuh Pangrekso Dalem Temanggung dan saran-saran.

A. KESIMPULAN

1. Kebutuhan-Kebutuhan Anak Asuh

Kebutuhan-Kebutuhan Anak Asuh mencakup kebutuhan fisiologis, rasa aman, rasa memiliki-dimiliki atau kasih sayang, penghargaan, aktualisasi diri, kebutuhan untuk tahu dan memahami, estetik atau keindahan. Kebutuhan fisiologis meliputi makanan, minuman, dan tempat tinggal, istirahat yang cukup. Kebutuhan rasa aman meliputi kebutuhan akan jaminan, perlindungan, stabilitas, ketertiban, bebas dari ketakutan dan kecemasan. Kebutuhan rasa memiliki-dimiliki atau kasih sayang diwujudkan dengan menggabungkan diri dengan kelompok atau perkumpulan, menerima dan memakai seragam supaya merasakan perasaan memiliki. Kebutuhan akan penghargaan yaitu kebutuhan menghargai dan kebutuhan dihargai.

Kebutuhan akan aktualisasi diri menggunaan semua bakat untuk peningkatan kualitas diri. Kebutuhan ingin tahu dan memahami mengembangkan diri secara intelektual berkaitan dengan ide dan pandangan terhadap sesuatu dalam kehidupan meliputi hasrat untuk

(50)

menyusun, mengatur, menganalisis, menemukan hubungan-hubungan dan makna-makna. Kebutuhan keindahan yaitu kebutuhan bersifat naluriah yang berhubungan dengan gambaran diri seseorang.

2. Hasil Penelitian

(a) Jumlah anak asuh yang termasuk kategori tinggi dalam pemenuhan kebutuhan semua aspek keseluruhan lebih banyak daripada yang termasuk kategori rendah. (b) Jumlah anak asuh yang memiliki tingkat pemenuhan kebutuhan dasar dalam kategori tinggi lebih banyak (57%) daripada dalam kategori rendah (43%). (c) Jumlah anak asuh yang memiliki tingkat pemenuhan kebutuhan lanjutan dalam kategori tinggi lebih banyak (57%) daripada dalam kategori rendah (43%).

B. SARAN-SARAN

(51)

1. Topik-topik bimbingan kebutuhan anak asuh

Pengasuh mendampingi anak asuh dalam memenuhi kebutuhan hidup anak asuh baik kebutuhan fisiologis, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan memiliki-dimiliki dan kasih sayang, kebutuhan akan penghargaan, kebutuhan aktualisasi diri, kebutuhan akan pengetahuan, maupun kebutuhan akan keindahan. Pengasuh memberikan kasih sayang, bersikap adil dan menghargai masing-masing anak asuhnya, menumbuhkan rasa saling memiliki dan mendukung satu sama lain. Pengasuh menjadi pelindung, menyapa anak supaya anak merasa aman. Anak merasa dihargai. Kebutuhan akan pendidikan sekolah merupakan kebutuhan yang penting bagi masa depan anak asuh.

Topik-topik yang menjadi prioritas antara lain:

No Aspek Topik

1 Fisiologis Makan, minum, tempat tinggal, istirahat 2 Rasa Aman Perlindungan, bebas dari ketakutan dan

kecemasan 3 Rasa Memiliki dan

Dimiliki atau kasih sayang

Bergabung dengan kelompok, mendapat kasih sayang.

4 Penghargaan Menghargai orang lain 5 Aktualisasi Diri, Untuk

Tahu dan Memahami, Keindahan

(52)
(53)

DAFTAR PUSTAKA

Eka Santi, Maulita. 2008. Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Hidup Para Anak Asuh di Pondok Asuh Harapan Yogyakarta dan Usulan Program Layanan Bimbingan Yang Sesuai. Skripsi, Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma. Furchan, H. Arief. 2005. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Terj :

Introduction to Research in Education, karya : Donald Ary, Luchy Cheser JACOBS, Asghar Razavich. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Goble, Frank.G. 1987. Mazhab Ketiga:Psikologi Humanistik Abraham Maslow. Terjemahan oleh Supratiknya, A. Yogyakarta: Kanisius.

Henakin, Tekla Nogo. 2007. Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Para Anak Asuh Siswa SMP dan SM Panti Asuhan Kumuda Putra Putri Magelang Tahun Ajaran 2006/2007. Skripsi, Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma.

Kartono Kartini.2000. Hygiene Mental. Bandung : Mandar Maju. Mappaire, A.1992. Psikologi Remaja. Surabaya: Usaha Nasional.

Masidjo, Ign.1995. Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah. Yogyakarta: Kanisius.

Purnomo, Cahyo. 2004. Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Para Anak Asuh Putra Sancta Maria Boro Kalibawang Tahun Ajaran 2003/2004. Skripsi. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma.

Schult, Duane.1999. Psikologi Pertumbuhan, Model-Model Kepribadian Sehat. Yogyakarta: Kanisius.

Sumarto, Kardoyo Karto. 1976. Pedoman Karya Penyelenggaraan Panti Sosial. Jawa Tengah : Dinas Sosial.

Thantawy. 2005. Kamus Istilah Bimbingan dan Konseling. Jakarta: PT.Gramedia Widiasarana Indonesia.

(54)

DALEM TEMANGGUNG

A. Identitas Diri :

1. Jenis kelamin : ... 2. Umur / Kelas : ... 3. Tanggal Pengisian : ...

B. Tujuan:

Kuesioner ini bertujuan untuk mengumpulkan informasi mengenai Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Hidup Para Anak Asuh Panti Asuhan Pangrekso Dalem Temanggung. Semua jawaban dari adik-adik akan dirahasiakan dan hanya digunakan untuk kepentingan pelayanan terhadap adik-adik sebagai anggota keluarga Panti Asuhan Pangrekso Dalem Temanggung.

Mengingat pentingnya pendapat adik-adik, hendaknya adik-adik semua menjawab pertanyaan secara jujur sesuai dengan keadaan adik-adik. Guna menjaga kerahasiaan jawaban adik-adik, nama tidak perlu dituliskan.

C. Petunjuk:

Bacalah dengan teliti pertanyaan-pertanyaan berikut ini. Ada 70 pertanyaan mengenai Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Hidup Para Anak Asuh Panti Asuhan Pangrekso Dalem Temanggung. Berilah tanda centang (√) sesuai dengan keadaan yang adik-adik alami di Panti Asuhan ini pada salah satu kolom :

SL : Bila pernyataan tersebut Selalu anda alami (SL) BK : Bila pernyataan tersebut Banyak kali anda alami (BK) KK : Bila pernyataan tersebut Kadang-kadang anda alami (KK) TP : Bila pernyataan tersebut Tidak pernah anda alami (TP)

No Pernyataan Jawaban

SL BK KK TP

1.

Saya mendapat makanan teratur setiap hari.

2.

Saya makan teratur setiap hari.

3.

Saya merasa puas makan teratur setiap hari.

4.

Saya mendapat minuman teratur setiap hari.

5.

Saya minum teratur setiap hari.

6.

Saya merasa puas minum teratur setiap hari.
(55)

10.

Saya mendapat makanan tambahan/snack setiap hari.

11.

Saya mendapat peraturan/tata tertib di Panti Asuhan.

12.

Saya menaati peraturan/tata tertib di Panti Asuhan.

13.

Saya merasa puas dengan peraturan/tata tertib di P.A.

14.

Saya mendapat kebebasan dalam mengungkapkan masalah-masalah saya kepada pengasuh tanpa rasa takut.

15.

Saya menggunakan kesempatan untuk mengungkapkan masalah saya kepada pengasuh jika ada masalah tanpa rasa takut.

16.

Saya mendapat kebebasan bergaul dengan orang lain.

17.

Saya menggunakan kebebasan bergaul dengan orang lain dengan bertanggung jawab.

18.

Saya mendapat jaminan perlindungan dari pengasuh.

19.

Saya merasa puas mendapat jaminan perlindungan dari pengasuh.

20.

Saya merasa aman tinggal di Panti Asuhan.

21.

Saya mendapat waktu untuk bermain dengan teman.

22.

Saya menggunakan waktu untuk bermain dengan teman.

23.

Saya merasa puas mendapat waktu untuk bermain dengan teman.

24.

Saya mendapat kasih sayang dari pengasuh.

25.

Saya merasa puas mendapat kasih sayang dari pengasuh.

26.

Saya dilatih untuk menyayangi orang lain tanpa pamrih.

27.

Saya menyayangi orang lain tanpa pamrih

28.

Saya dibiasakan bertegur sapa dengan pengasuh dan teman setiap hari.

29.

Saya bertegur sapa dengan pengasuh dan teman setiap hari.

30.

Saya merasa puas dapat bertegur sapa dengan pengasuh dan teman setiap hari

31.

Saya dilatih untuk mendengarkan dengan sungguh-sungguh bila ada orang lain yang berbicara.

32.

Saya mendengarkan dengan sunguh-sungguh bila ada orang lain yang berbicara.
(56)

35.

Saya mendapat kesempatan merayakan hari ulang tahun bersama-sama dengan keluarga Panti Asuhan.

36.

Saya merasa puas dapat merayakan hari ulang tahun bersama-sama dengan keluarga Panti Asuhan.

37.

Saya mendapat perlakuan yang adil di Panti Asuhan.

38.

Saya merasa puas mendapat perlakuan yang adil di P.A.

39.

Saya dilatih untuk percaya diri dengan berani tampil di depan umum.

40.

Saya berani tampil di depan umum dengan percaya diri.

41.

Saya mendapat kesempatan untuk mempraktekan keterampilan antara lain menjahit, komputer, membuat souvenir dan lain-lain.

42

Saya merasa puas mendapat kesempatan untuk mempraktekkan keterampilan menjahit, komputer, membuat souvenir dan lain-lain.

43.

Saya mendapatkan kesempatan untuk mengikuti lomba-lomba yang diadakan di sekolah, Gereja maupun di Panti Asuhan.

44.

Saya menggunakan kesempatan untuk mengikuti lomba-lomba yang diadakan di sekolah, Gereja maupun di Panti Asuhan dengan sungguh-sungguh.

45.

Saya mendapat kesempatan untuk mengembangkan bakat/kemampuan saya seperti bermain musik, melukis, menyanyi dn lain-lain.

46.

Saya menggunakan kesempatan untuk mengembangkan bakat/kemampuan saya seperti bermain musik, melukis, menyanyi dan lain-lain.

47.

Saya mendapat kesempatan untuk meningkatkan keimanan diri dengan mengikuti kegiatan-kegiatan agama seperti persekutuan doa, kebaktian, pendalaman Alkitab.

48.

Saya menggunakan kesempatan untuk terlibat aktif dalam kegiatan-kegiatan agama seperti persekutuan doa, kebaktian, pendalaman Alkitab dll.

49.

Saya mendapat kesempatan untuk terlibat dalam kegiatan sosial/orgnisasi seperti kepanitiaan HUT RI, kegiatan di Panti Asuhan, Gereja, di sekolah (OSIS, pengurus kelas).
(57)

pengurus kelas).

51.

Saya mendapat kesempatan untuk membaca buku-buku bacaan/ilmu pengetahuan.

52.

Saya menggunakan kesempatan untuk membaca buku-buku bacaan/ilmu pengetahuan.

53.

Saya mendapatkan fasilitas belajar yang ada di Panti Asuhan seperti ruang belajar, buku-buku dan lain-lain.

54.

Saya menggunakan fasilitas belajar yang ada di Panti Asuhan seperti ruang belajar, buku-buku dan lain-lain.

55.

Saya merasa puas mendapat fasilitas belajar yang ada di Panti Asuhan seperti ruang belajar, buku-buku dan lain-lain.

56.

Saya mendapat bimbingan belajar dari pengasuh.

57.

Saya merasa puas mendapat bimbingan belajar dari pengasuh.

58.

Saya mendapatkan kesempatan tambahan pelajaran (les).

59

Saya mendapat tambahan pengetahuan.

60

Saya merasa puas mendapat tambahan pengetahuan.

61.

Saya menjaga pakaian yang saya miliki agar rapi setiap hari.

62.

Saya merasa puas menggunakan pakaian yang rapi setiap hari.

63.

Saya menjaga kebersihan lingkungan Panti Asuhan.

64.

Saya merasa puas dengan kebersihan lingkungan Panti Asuhan.

65.

Saya menghias lingkungan Panti Asuhan pada acara-acara tertentu seperti HUT RI, Hari Raya Natal.

66.

Saya merasa puas menghias lingkungan Panti Asuhan pada acara-acara tertentu seperti HUT RI, Hari Raya Natal.

67.

Saya merawat tanaman yang ada di halaman Panti Asuhan.

68.

Saya merasa puas merawat tanaman yang ada di halaman Panti Asuhan.

69.

Saya ikut dalam pementasan musik atau teater pada malam HUT RI atau ulang tahun Panti Asuhan.
(58)
(59)

No X Y X² Y² XY

1 100 103 10000 10609 10300

2 103 110 10609 12100 11330

3 120 118 14400 13924 14160

4 108 105 11664 11025 11340

5 113 99 12769 9801 11187

6 109 109 11881 11881 11881

7 119 113 14161 12769 13447

8 95 100 9025 10000 9500

9 120 130 14400 16900 15600

10 101 94 10201 8836 9494

11 105 113 11025 12769 11865

12 124 117 15376 13689 14508

13 127 130 16129 16900 16510

14 120 113 14400 12769 13560

15 115 123 13225 15129 14145

16 140 140 19600 19600 19600

17 101 116 10201 13456 11716

18 98 96 9604 9216 9408

19 99 117 9801 13689 11583

20 112 113 12544 12769 12656

21 133 135 17689 18225 17955

22 128 128 16384 16384 16384

23 124 120 15376 14400 14880

24 128 116 16384 13456 14848

25 102 109 10404 11881 11118

26 129 133 16641 17689 17157

27 106 111 11236 12321 11766

(60)

31 115 99 13225 9801 11385

32 116 113 13456 12769 13108

33 104 103 10816 10609 10712

34 106 110 11236 12100 11660

35 125 132 15625 17424 16500

36 107 105 11449 11025 11235

37 103 108 10609 11664 11124

38 109 111 11881 12321 12099

39 129 127 16641 16129 16383

40 137 136 18769 18496 18632

41 110 118 12100 13924 12980

42 111 113 12321 12769 12543

(61)

a. Perhitungan koefisien korelasi dengan rumus x y r = 2 2 2 2 Y Y N X X N Y X XY N Keterangan : xy

r : Koefisien korelasi ganjil genap

N : Jumlah subyek

X : Skor-skor item belahan ganjil Y : Skor-skor item belahan genap

x y r = 2 2 4808 555996 42 4796 552988 42 ) 4808 )( 4796 ( 553399 42 x y r = 23116864 23351832 23001616 23225496 23059168 23242758 x y r = 234968 223880 183590 x y r = 0 5260463584 183590 x y

r = 0,80

00 , 229357

183590

b. Penghitungan koefisien reliabilitas (rtt) dengan rumus

(62)

xy

r : Koefisien korelasi skor ganjil-genap

tt r = 80 , 0 1 80 , 0 2 tt r = 8 , 1 6 , 1 = 0,89

c. Penghitungan koefisien validitas dengan rumus

oo t

r = rtt

Keterangan Rumus :

oo t

r : Koefisien validitas

tt

r : Koefisien reliabilitas

oo t

r = 0,89

oo t

r = 0,94

2. Hasil penghitungan mean

N X M

Keterangan Rumus : M : Mean

X : Jumlah skor

(63)

42 9604

M

(64)

No Skor Total Kategori R/T

1 203 R

2 213 R

3 238 T

4 213 R

5 212 R

6 218 R

7 232 T

8 195 R

9 250 T

10 195 R

11 218 R

12 241 T

13 257 T

14 233 T

15 238 T

16 280 T

17 217 R

18 194 R

19 216 R

20 225 R

21 268 T

22 256 T

23 244 T

24 244 T

25 211 R

26 262 T

27 217 R

28 217 R

29 210 R

30 240 T

31 214 R

32 229 T

33 207 R

34 216 R

35 257 T

36 212 R

37 211 R

38 220 R

(65)
(66)

No Jenis Kebutuhan Fisio-logis Rasa Aman Rasa Memiliki-Dimiliki Peng-harga an Aktuali-sasi Diri Untuk Tahu dan Memaha -mi Keindah-an

1 36 33 36 34 26 36 31

2 31 24 30 24 28 32 26

3 39 29 34 35 38 37 35

4 38 26 32 37 24 36 28

5 36 28 37 32 28 34 31

6 35 26 31 27 24 28 31

7 38 31 36 32 36 35 36

8 38 35 36 35 30 33 35

9 32 31 30 26 32 32 28

10 30 33 29 30 29 34 32

11 34 24 31 27 25 38 36

12 38 36 36 30 34 34 32

13 31 31 31 28 31 31 30

14 39 32 24 30 36 36 32

15 34 28 28 39 27 33 18

16 35 27 32 37 37 24 24

17 38 36 40 40 40 40 39

18 31 30 34 29 28 30 31

19 32 28 30 32 25 35 24

20 37 30 35 30 22 24 25

21 36 30 28 33 29 40 28

22 38 32 34 32 30 36 26

23 40 38 36 36 32 40 34

24 31 34 29 32 27 31 36

25 31 30 28 32 28 32 30

26 37 34 30 26 25 34 26

27 38 32 40 40 40 34 33

28 34 26 29 23 39 32 36

29 38 38 37 37 36 35 36

30 38 28 40 39 34 38 39

31 40 36 34 40 38 40 40

32 38 33 30 31 24 33 32

33 32 24 22 26 25 31 33

34 40 40 40 40 40 40 40

35 36 36 30 36 36 36 18

36 36 31 35 31 33 37 31

(67)

40 34 28 27 32 35 33 29

41 33 28 34 32 35 33 36

42 36 28 29 27 31 32 30

(68)

Temanggung.

Penghitungan mean dengan rumus

N X M

Keterangan Rumus : M : Mean

X : Jumlah skor

N : Jumlah siswa

1. Kebutuhan Fisiologis

42 1499

M

= 36

2. Kebutuhan Rasa Aman

42 1305

M

= 31

3. KebutuhanRasa Memiliki-Dimiliki

42 1358

M

(69)

42 1365

M

= 32

5. KebutuhanAktualisasi Diri

42 1311

M

= 31

6. KebutuhanUntuk Tahu dan Memahami

42 1432

M

= 34

7. KebutuhanKeindahan

42 1304

M

(70)

No Jenis Kebutuhan Fisiologis Rasa Aman Rasa Memiliki-Dimiliki Peng-hargaan Aktuali-sasi Diri Untuk Tahu dan Memaha-mi Keindah-an

1 36 T 33 T 36 T 34 T 26 R 36 T 31 T

2 31 R 24 R 30 R 24 R 28 R 32 R 26 R

3 39 T 29 R 34 T 35 T 38 T 37 T 35 T

4 38 T 26 R 32 T 37 T 24 R 36 T 28 R

5 36 T 28 R 37 T 32 T 28 R 34 T 31 T

6 35 T 26 R 31 R 27 R 24 R 28 R 31 T

7 38 T 31 T 36 T 32 T 36 T 35 T 36 T

8 38 T 35 T 36 T 35 T 30 R 33 R 35 T

9 32 R 31 T 30 R 26 R 32 T 32 R 28 R

10 30 R 33 T 29 R 30 R 29 R 34 T 32 T

11 34 R 24 R 31 R 27 R 25 R 38 T 36 T

12 38 T 36 T 36 T 30 R 34 T 34 T 32 T

13 31 R 31 T 31 R 28 R 31 T 31 R 30 R

14 39 T 32 T 24 R 30 R 36 T 36 T 32 T

15 34 R 28 R 28 R 39 T 27 R 33 R 18 R

16 35 T 27 R 32 T 37 T 37 T 24 R 24 R

17 38 T 36 T 40 T 40 T 40 T 40 T 39 T

18 31 R 30 R 34 T 29 R 28 R 30 R 31 T

19 32 R 28 R 30 R 32 T 25 R 35 T 24 R

20 37 T 30 R 35 T 30 R 22 R 24 R 25 R

21 36 T 30 R 28 R 33 T 29 R 40 T 28 R

22 38 T 32 T 34 T 32 T 30 R 36 T 26 R

23 40 T 38 T 36 T 36 T 32 T 40 T 34 T

24 31 R 34 T 29 R 32 T 27 R 31 R 36 T

25 31 R 30 R 28 R 32 T 28 R 32 R 30 R

26 37 T 34 T 30 R 26 R 25 R 34 T 26 R

27 38 T 32 T 40 T 40 T 40 T 34 T 33 T

28 34 R 26 R 29 R 23 R 39 T 32 R 36 T

29 38 T 38 T 37 T 37 T 36 T 35 T 36 T

30 38 T 28 R 40 T 39 T 34 T 38 T 39 T

31 40 T 36 T 34 T 40 T 38 T 40 T 40 T

32 38 T 33 T 30 R 31 R 24 R 33 R 32 T

33 32 R 24 R 22 R 26 R 25 R 31 R 33 T

34 40 T 40 T 40 T 40 T 40 T 40 T 40 T

35 36 T 36 T 30 R 36 T 36 T 36 T 18 R

(71)

39 38 T 28 R 23 R 28 R 22 R 30 R 22 R

40 34 R 28 R 27 R 32 T 35 T 33 R 29 R

41 33 R 28 R 34 T 32 T 35 T 33 R 36 T

(72)

Kategori Rendah

Tingkat pemenuhan kebutuhan hidup para anak asuh yang termasuk kategori rendah untuk tiap jenis kebutuhan adalah sebagai berikut :

(73)

Kategori Tinggi

Tingkat pemenuhan kebutuhan hidup para anak asuh yang termasuk kategori tinggi untuk tiap jenis kebutuhan adalah sebagai berikut :

(74)
(75)

Gambar

Tabel 1. Aspek Kuesioner Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Hidup Para Anak Asuh Panti Asuhan Pangrekso Dalem Temanggung
Tabel 2. Klasifikasi Koefisien Korelasi Alat Ukur
Tabel 3. Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Hidup Para Anak Asuh Pangrekso
Tabel 4. Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Dasar dan Jumlah Anak Asuh
+4

Referensi

Dokumen terkait

keseharian yang dilakukan panti asuhan yatim putri Aisyiyah Surakarta sangat mendukung pembinaan akhlak anak asuh, karena dalam kegiatan.. 9 tersebut mencakup semua

Hipotesis dari penelitian ini adalah ada hubungan negatif antara pola asuh permisif pengasuh panti asuhan dengan kemandirian belajar anak panti asuhan.. Semakin

Dari hasil penjabaran tabel di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Panti Asuhan Elida, dari segi pemenuhan kebutuhan pangan sudah baik terlihat dari jawaban-jawaban responden

Berdasarkan hasil wawancara dengan pengasuh Panti Asuhan Media Kasih Banda Aceh tujuan dilaksanakannya program kerja untuk meningkatkan perilaku sosial anak asuk Panti

Berdasarkan pemeriksaan Laboratorium dari 60 sampel secret vagina yang di ambil pada Anak Asuh di Panti Asuhan Kota Metro berjenis kelamin perempuan yang sudah akhir

Tujuan dibuatnya artikel ini adalah mengetahui bentuk perlindungan hukum anak asuh yang dilakukan Panti Asuhan Muhammadiyah Karangpilang. Penelitian ini menggunakan

Dalam analisis yang dilakukan Peran Panti Asuhan Mandhanisiwi PKU Muhammadiyah Purbalingga dalam Pembentukan Akhlakuk Karimah Anak Asuh sudah di katakan cukup baik

Berdasarkan paparan data Bab IV, maka diperoleh kesimpulan dari Persepsi anak asuh terhadap pola asuh pembina panti asuhan As-Shohwah Di Kelurahan Simpang Baru