• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Water Treatment Plant atau lebih populer dengan akronim WTP adalah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Water Treatment Plant atau lebih populer dengan akronim WTP adalah"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Water Treatment Plant (WTP)

Water Treatment Plant atau lebih populer dengan akronim WTP adalah bangunan utama pengolahan air bersih dengan cara tertentu dengan tujuan agar mendapatkan air dengan kualitas yang bagus dan seperti yang diharapkan. Bagi perusahaan-perusahaan besar untuk proses produksi tentunya tak lepas dari penggunaan air yang cukup besar dan dengan kualitas yang bagus. Kualitas air yang tidak bagus secara tidak langsung akan mengakibatkan rusaknya alat-alat yang proses kerjanya bersinggungan langsung dengan air. Memang kerusakan ini tidak dapat terdeteksi secara langsung, biasanya akan terdeteksi dalam jangka waktu tertentu.. Biasanya bagunan ini terdiri dari 4 bagian, yaitu : bak koagulasi, bak flokulasi, bak sedimentasi, dan bak filtrasi.

2.2.Pengelolaan

Pengelolaan diartikan sebagai suatu rangkaian pekerjaan atau usaha yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk melakukan serangkaian kerja dalam mencapai tujan tertentu.

Menurut Wardoyo (1980:41) memberikan definisi sebagai berikut pengelolaan adalah suatu rangkai kegiatan yang berintikan perencanaan, pengorganisasian penggerakan dan pengawasan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.Menurut Harsoyo (1977:121) pengelolaan adalah suatu istilah yang berasal dari kata “kelola” mengandung arti serangkaian usaha yang

(2)

bertujuan untuk mengali dan memanfaatkan segala potensi yang dimiliki secara efektif dan efisien guna mencapai tujuan tertentu yang telah direncanakan sebelumnya.Dari uraian diatas dapatlah disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan pengelolaan adalah suatu rangkaian kegiatan yang berintikan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan yang bertujuan menggali dan memanfaatkan sumber daya alam yang dimiliki secara efektif untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditentukan.

2.3. Definisi Air Bersih

Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari dan akan menjadi air minum setelah dimasak terlebih dahulu. Sebagai batasannya, airbersih adalah air yang memenuhi persyaratan bagi sistem penyediaan air minum. Adapun persyaratan yang dimaksud adalah persyaratan dari segikualitas air yang meliputi kualitas fisik, kimia, biologi dan radiologis, sehingga apabila dikonsumsi tidak menimbulkan efek samping (Ketentuan Umum Permenkes No.416/Menkes/PER/IX/1990).

2.4.Persyaratan dalam Penyediaan Air Bersih

Sistem penyedian air bersih harus memenuhi beberapa persyaratan utama. Persyaratan tersebut meliputi persyaratan kualitatif, persyaratan kuantitatif dan persyaratan kontinuitas.

(3)

2.4.1. Persyaratan Kualitatif.

Persyaratan kualitas menggambarkan mutu atau kualitas dari air baku air bersih. Persyaratan ini meliputi persyaratan fisik, persyaratan kimia, persyaratan biologis dan persyaratan radiologis. Syarat-syarat tersebut berdasarkan Permenkes No.416/Menkes/PER/IX/1990dinyatakan bahwa persyaratan kualitas air bersih adalah sebagai berikut:

a. Syarat-syarat fisik.

Secara fisik air bersih harus jernih, tidak berbau dan tidak berasa. Selain itu juga suhu air bersih sebaiknya sama dengan suhu udara atau kurang lebih 25oC, dan apabila terjadi perbedaan maka batas yang diperbolehkan adalah 25oC ± 3oC.

b. Syarat-syaratKimia.

Air bersih tidak boleh mengandung bahan-bahan kimia dalam jumlah yang melampaui batas. Beberapa persyaratan kimia antara lain adalah : pH, total solid, zat organik, CO2agresif, kesadahan, kalsium (Ca), besi (Fe), mangan (Mn), tembaga (Cu), seng (Zn), chlorida (Cl), nitrit, flourida (F), serta logam berat.

c. Syarat-syaratbakteriologis danmikrobiologis.

Air bersih tidak boleh mengandung kuman patogen dan parasitik yang mengganggu kesehatan. Persyaratan bakteriologis ini ditandai dengan tidak adanya bakteri E. coli atau Fecal coli dalam air.

(4)

d. Syarat-syarat Radiologis.

Persyaratan radiologis mensyaratkan bahwa air bersih tidak boleh mengandung zat yang menghasilkan bahan-bahan yang mengandung radioaktif, seperti sinar alfa, beta dan gamma.

2.4.2. Persyaratan Kuantitatif (Debit).

Persyaratan kuantitas dalam penyediaan air bersih adalah ditinjau dari banyaknya air baku yang tersedia. Artinya air baku tersebut dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan kebutuhan daerah dan jumlah penduduk yang akan dilayani. Persyaratan kuantitas juga dapat ditinjau dari standar debit air bersih yang dialirkan ke konsumen sesuai dengan jumlah kebutuhan air bersih.

Debit aliran (Q) adalah jumlah aliran air (volume) yang mengalir melalui suatu penampang dalam waktu tertentu, umumnya dinyatakan dalam satuan volume/waktu yaitu (m3/detik). Pengukuran debit pada waktu-waktu tertentu dapat digunakan sebagai bahan analisisyang dapat dinyatakan dengan persamaan :

Q = A . V

dimana : Q = debit air (m3/detik atau m3/jam) A = luas penampang air (m2)

(5)

Dalam fluida ideal dimana kekentalan fluida mendekati nol maka tidak terjadi gesekan atara fluida dengan dinding saluran atau antar butir fluidanya. Kecepatan aliran v adalah sama disetiap titik pada penampang lintang.

2.4.3. Persyaratan Kontinuitas.

Air baku untuk air bersih harus dapat diambil terus menerus dengan fluktuasi debit yang relatif tetap, baik pada saat musim kemarau maupun musim hujan. Kontinuitas juga dapat diartikan bahwa air bersih harus tersedia 24 jam per hari, atau setiap saat diperlukan, kebutuhan air tersedia. Akan tetapi kondisiideal tersebut hampir tidak dapat dipenuhi pada setiap wilayah di Indonesia, sehingga untuk menentukan tingkat kontinuitas pemakaian air dapat dilakukan dengan cara pendekatan aktifitas konsumen terhadap prioritas pemakaian air. Prioritas pemakaian air yaitu minimal selama 12 jam per hari, yaitu pada jam-jam aktifitas kehidupan, yaitu pada pukul 06.00 – 18.00 WIB. Kontinuitas aliran sangat penting ditinjau dari dua aspek. Pertama adalah kebutuhan konsumen. Sebagian besar konsumen memerlukan air untuk kehidupan dan pekerjaannya, dalam jumlah yang tidak ditentukan. Karena itu, diperlukan pada waktu yang tidak ditentukan.Karena itu, diperlukan reservoir pelayanan dan fasilitas energi yang siap setiap saat.

Sistem jaringan perpipaan didesain untuk membawa suatu kecepatan aliran tertentu. Kecepatan dalam pipa tidak boleh melebihi 0,6–1,2 m/dt. Ukuran pipa harus tidak melebihi dimensi yang diperlukan dan juga tekanan dalam sistem harus tercukupi. Dengan analisis jaringan pipa distribusi, dapat ditentukan dimensi atau ukuran pipa yang diperlukan sesuai dengan tekanan minimum

(6)

yang diperbolehkan agar kuantitas aliran terpenuhi.

2.5. Kebutuhan Air Bersih

Kebutuhan air bersih adalah banyaknya air yang diperlukan untuk melayani penduduk yang dibagi dalam dua klasifikasi pemakaian air, yaitu untuk keperluan domestik (rumah tangga) dan non domestik.Target pelayanan harus mengacu pada Millenium Development Goals (MDGs) Kabupaten Aceh Barat di mana daerah perkotaan harus sudah terlayani 60% dari jumlah penduduk. Dalam melayani jumlah cakupan pelayanan penduduk akan air bersih sesuai target, maka direncanakan kapasitas sistem penyediaan air bersih yang dibagi dalam dua klasifikasi pemakaian air, yaitu untuk keperluan domestik (rumah tangga) dan non domestik.

2.5.1. Kebutuhan Air Bersih Untuk Domestik (Rumah Tangga).

Menurut Anonimus, (1990) menyatakan bahwa kebutuhan domestik dimaksudkan adalah untuk memenuhi kebutuhan air bersih bagi keperluan rumah tangga yang dilakukan melalui Sambungan Rumah (SR) dan kebutuhan umum yang disediakan melalui fasilitas Hidran Umum (HU). Pada Tabel 2.1 dibawah ini menunjukkan besar debit domestik yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan domestik diperhitungkan terhadap beberapa faktor:

a. Jumlah penduduk yang akan dilayani menurut target tahapan perencanaan sesuai dengan rencana cakupan pelayanan.

b. Tingkat pemakaian air bersih diasumsikan tergantung pada kategori daerah dan jumlah penduduknya.

(7)

Tabel 2.1 Kebutuhan Air Bersih Berdasarkan Jenis Kota dan Jumlah Penduduk.

Kategori Kota  Jumlah Penduduk (orang)  Konsumsi Air (lt/org/hari) 

Metropolitan  > 1.000.000  210 

Besar  500.000 ‐ 1.000.000  170 

Sedang  100.000 ‐ 500.000  150 

Kecil  20.000 ‐ 100.000  90 

Sumber : kimpraswil, 2003

2.5.2. Kebutuhan Air Bersih Untuk Non Domestik.

Menurut Anonimus, (1990), kebutuhan air bersih non domestik dialokasikan pada pelayanan untuk memenuhi kebutuhan air bersih berbagai fasilitas sosial dan komersial yaitu fasilitas pendidikan, peribadatan, pusat pelayanan kesehatan, instansi pemerintahan dan perniagaan. Besarnya pemakaian air untuk kebutuhan non domestik diperhitungkan 20% dari kebutuhan domestik.

2.5.3. Kebutuhan Air Rata-Rata.

Menurut Anonimus, (1990), dalam Standar Kriteria Desain Sistem Penyediaan Air Bersih menyatakan bahwa kebutuhan rata-rata distribusi air bersih perharinya adalah jumlah kebutuhan air untuk keperluan domestik (rumah tangga) ditambahkan dengan kebutuhan air untuk keperluan non domestik.

(8)

Qr = Qd + Qnd ... (1.1) Keterangan:

Qr = Kebutuhan air rata-rata (ltr/dtk).

Qd = Kebutuhan air untuk keperluan domestik (ltr/dtk). Qnd = Kebutuhan air untuk keperluan non domestik (ltr/dtk).

Berdasarkan Anonimus, (1990) dalam Standar Kriteria Desain Sistem Penyediaan Air Bersih, kebutuhan air pada hari maksimum (Qm) adalah pemakaian air harian rata-rata tertinggi dalam satu tahun yang diasumsikan sebesar 110% dari kebutuhan rata-rata.

2.6. Tipe-tipe Aliran 1. Aliran Laminer

Dalam aliran laminer partikel-partikel fluidanya bergerak di sepanjang lintasan-lintasan lurus, sejajar dalam lapisan atau laminae. Besarnya kecepatan-kecepatan dari laminae tang berdekatan tidak sama. Aliran laminer di atur oleh hukum yang menghubungkan tegangan geser kelaju perubahan bentuk sudut, yaitu hasil kali kekentalan fluida dan gradien kecepatan.

2. Aliran Turbulen

Dalam aliran turbulen partikel-partikel bergerak secara serampangan kesemua arah tidaklah mungkin untuk menjejaki gerakan sebuah partikel itu sendiri.

(9)

2..7.Instalasi Untuk berikut : 1. Intak danau shore dangk 1990) 2. Aeras permu yang i Pengolaha k Instalasi ke Beberapa u dan waduk intake, inta kal dan sum ). si Aerasi d ukaan atau di permuka an Air (IPA Pengolahan a lokasi int k, dan intak ake crib, in mur dalam Gam digunakan untuk men aan menjadi A) Bersih n Air Bers ake pada s ke air tanah ntake pipe a (Kawamur

sih diperlukkan beberaapa unit seebagai

sumber air . Jenis–jeni atau conduit ra, 1991, di yaitu intak s intake, ya t, infiltratio iacu dalam ke sungai, i aitu intake to n gallery, s m Darmaseti intake ower, sumur iawan mbar 2.1.Pr untuk men nambah oks i suatu oksid roses Aerasi nyisihkan sigen ke air da.Dalam k gas yang r untuk me eadaan tero terlarut d egubah subs oksidasi, bes di air stansi si dan

(10)

mang pada oksig yang besar setela aerato prose meny 3. Koag Gam beber destab muata cende mene digun (Mart gan terlarut bilangan o en atau oks lebih tinggi . Oleh kare ah aerasi. A or, spray a s aerasi ad yisihkan gas gulasi mbar 2.2.Pro Pada pro rapa saat bilisasi kolo annya atau erung untuk ntukan keb nakan, dosis tin D, 200 di air.Bentu oksidasi +2 idator lain, i, bentuk ion ena itu, ma Ada 4 tipe aerator, ai dalah menyi s–gas lain (F oses Koagula oses koagul hingga me oid yang ad terdestabil k memben berhasilan s s pembubuh 1, diacu d uk senyawa 2, yaitu Fe besi dan m n kompleks angan dan b e aerator y ir diffuser, isihkan met Fair, 1968, d a dengan la e2+ dan Mn angan akan s baru tidak besi dihilan yang sering danmechan thane, men diacu dalam arutan ion, k n2+. Ketika n teroksidasi larut ke tin ngkan deng g digunakan nical aerat nyisihkan ka m Nur Fajri 2 keduanyate kontak de i menjadi va ngkat yang c gan pengend n, yaitu gr tor. Fungsi arbon dioks 2007) erlarut engan alensi cukup dapan ravity i dari sida ,

asi Secara MMekanis denngan mesin ppemutar

asi, koagul erata. Sete da pada air lisasi meng ntuk gumpa uatu proses han koagula dalam Sutri lan dicampu elah pencam r baku. Kol galami salin alan yang s koagulasi

an, dan pen sno, 2002) ur dengan mpuran in loid yang su ng tarik m lebih besa yaitu jenis ngadukan d ). Pengaduk air baku se ni, akan te udah kehila menarik seh ar. Faktor s koagulan dari bahan k kan cepat elama erjadi angan ingga yang yang kimia dapat

(11)

dilaku dalam 4. Floku Fakto tipe d laman chann chann denga penga 5. Sedim ukan dengan m pipa) dan ulasi Flok-flok or-faktor yan dari suspend nya pengad nel floculato nel vertikal an pulsator) adukan seca mentasi n cara: peng pengadukan Gamba k kecil yang ng mempen ded solids, p dukan (Sut or (buffle c l dengan di ), pengaduk ara pneumat Gambar gadukan sec n secara me ar 2.3.Prose g sudah terb ngaruhi bent pH, alkalini trisno, 200 channel hor iputar, mela kan secara tic (dengan cara hidroli ekanik.

is (terjunan dan pengaddukan

r 2.4.Proses

s Flokulasi bentuk di k tuk flok yai itas, bahan 02). Bebera rizontal, buf alui plat be mekanik, p udara). sedimentasi koagulator d itu kekeruha koagulan y apa tipe fl ffle channe erlubang, d pengadukan diperbesar d an pada air yang dipakai lokulator a el vertikal, b dalam Cone n melalui m disini. baku, i, dan adalah buffle e, dan media, i

(12)

kandu diskri penge 1977) penge 6. Filtra melal penga prose menja saring saat, f dapat (penc backw Sediment ungan zat p it (kelas 1 endapan ko ). Jenis bak endap denga asi Proses fil lui media ayakan (str s biologis.D adi saringa gan pasir la filter akan m t dilakukan cucian perm wash). Seda tasi adalah padat di dal 1), pengend ompresi/tert k pengenda an aliran ko Gamb ltrasi adalah pasir. Pro raining), flo Dilihat dari an pasir ce ambat (Mar mengalami dengan pe mukaan filte angkan tena pemisahan lam air dap dapan flok ekan (Mart ap adalah b ontinu. partikel sec pat digolong kulen (kela tin D, 200 bak pengen cara gravita gkan menja as 2), pen 1; Peavy, ndap aliran asi. Pengend adi pengend ngendapan 1985; Reyn n batch dan dapan dapan zone, nolds, n bak bar 2.5.Uniit Filtrasi

h mengalirk oses yang okulasi anta segi desain epat (filter rtin D, 200 penyumbat encucian de er dengan aga untuk p

kan air hasi terjadi se ar butir, se n kecepatan bertekanan 01). Setelah tan. Untuk i ngan udara penyempro pencucian d il sedimenta elama peny edimentasi n, filtrasi da n dan filte h filter digu itu perlu pe a dan pencu otan dan pe apat dilaku

asi atau air yaringan a antar butir apat digolon er terbuka) unakan beb embersihan, ucian denga encucian de ukan dengan baku adalah r, dan ngkan ) dan berapa yang an air engan n cara

(13)

pomp meng dasar sudah 7. Desin dalam yaitu: antara kimia diawa penet dapat cukup metod 2007) 8. Reser pa (memom ggelontor air filter, dan h jenuh (inte nfeksi Desinfek m air. De :pemanasan a lain deng a, dan chlo ali dengan tapan dosis t diterapkan p tepat pem de dosing p ). rvoir

mpa air yan r yang ada d menggelont erfilter). si air bersih esinfektan n, penyinara gan copper rinasi (Sutr penyiapan klor yang n sederhana mbubuhanny proporsiona S Gambar 2 ng ada di r di reservoir tor air yang

h bertujuan air dapat an antara l r dan silver risno, 2002 larutan kap tepat. Meto a dan tida ya secara k al (Martin D reservoir pe atas (eleva g ada di filte enampung ted tank) se er sebelahn ke dasar f ecara gravita nya ke filter filter), asi ke yang n membunuh dilakukan ain dengan r, asam ata 2). Proses d porit dengan ode pembub k membutu kontinu ada D 2001, dia h bakteri pa n dengan n sinar UV au basa, se desinfeksi d n konsentra buhan deng uhkan tena alah: metod acu dalam P atogen yang berbagai V, ion-ion l enyawa-sen dengan klor asi tertentu gan kaporit aga listrik t da gravitas Perdana Ad g ada cara, ogam nyawa rinasi serta yang tetapi i dan diarsa Sumber : Gooogle

(14)

Reservoir digunakan pada sistem distribusi untuk meratakan aliran, untuk mengatur tekanan, dan untuk keadaan darurat. Jenis pompa penyediaan air yang banyak digunakan adalah: jenis putar (pompa sentrifugal, pompa

diffuser atau pompa turbin meliputi pompa turbin untuk sumur dan pompa submersible untuk sumur dalam), pompa jenis langkah positif (pompa torak, pompa tangan, pompa khusus meliputi pompa vortex atau pompa kaskade, pompa gelembung udara atau air lift pump, pompa jet, dan pompa bilah). Efisiensi pompa umumnya antara 60 sampai 85% (Noerbambang, 2000).

2.8. Kerangka Berpikir

Dengan semakin berkembangnya lingkup industri dan perumahan di Indonesia , tak terhindarkan lagi bahwa masyarakat semakin memikirkan standar kualitas yang tinggi baik dari segi kesehatan , ekonomi dan segi yang lain. Oleh karena itu pihak yang terkait perlu memikirkan aspek apa saja yang bisa dikembangkan baik segi teknologi maupun ekonomi.

Instalasi Pengolahan Air (IPA) Bersih merupakan salah satu sarana infrastruktur yang memiliki peran cukup penting dalam memenuhi kebutuhan air bersih di suatu kawasan industri dan perumahan, tak terkecuali di kawasan industri dan perumahan JABABEKA. dengan menerapkan sitem Water Ttreatment Plant (WTP), Instalasi Pengolahan Air (IPA) Bersih yang dilakukan secara terpadu dan mandiri ini mencakup segala kebutuhan air bersih baik untuk industri dan perumahan yang terdapat di kawasan JABABEKA.

Sedikitnya ada beberapa faktor yang menyebabkan penurunan kualitas dan kuantitas air bersih : perilaku pemakaian air bersih pada individu pelanggan,

(15)

zona distribusi yang berbeda-beda, baik pelanggan industri maupun perumahan. Perilaku pemakaian bisa terjadi mengingat konsumsi dari tiap kepala pada satu rumah atau industri berbeda-beda. Zona distribusi yang berbeda-beda menyebabkan aliran air yang dipasok juga mengalami perbedaaan, hal ini secara tidak langsung mempengaruhi pasokan air bersih ke masing-masing zona.

Terjadinya masalah penurunan kualitas dan kuantitas air bersih tentu menjadi problematika tersendiri bagi pihak penanggung jawab kawasan Jababeka, terlebih lagi, ini menyangkut tingkat kepuasaan pelanggan di kawasan Jababeka yang mulai berkembang. Studi mengenai pengelolaan air bersih, yang didalamnya juga mencakup parameter kualitas, kuantias dan tingkat kebutuhan air bersih, kiranya dapat dilaksanakan dengan baik dan teliti. Tentunya butuh kordinasi yang intensif antara penulis, penanggung jawab WTP dan pelanggan mengenai studi ini, karena kordinasi ini nantinya akan sangat bermanfaat bagi pihak-pihak yang terkait dalam menangani masalah tersebut.

Gambar

Tabel 2.1 Kebutuhan Air Bersih Berdasarkan Jenis Kota dan Jumlah Penduduk.   Kategori Kota  Jumlah Penduduk (orang)  Konsumsi Air (lt/org/hari) 

Referensi

Dokumen terkait

Salah satu cara untuk mempertahankan karyawan yang berprestasi agar mau bekerja sama sampai pensiun adalah dengan memberikan kesejahteraan atau kopensasi pelengkap

mengadakan pemeriksaan kas terhadap Pemegang Kas secara periodik sekurang-kurangnya sekali dalam 3 (tiga) bulan dan dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan Kas.

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud huruf a dan huruf b perlu menetapkan Keputusan Bupati tentang Penerima Bantuan Sosial Berupa Bedah Rumah Bagi

Bila operasi sistem yang sudah dikembangkan masih timbul permasalahan-permasalahan yang kritis serta sudah dapat diatasi dalam tahap pemeliharaan sistem, maka perlu

Saran dalam penelitian ini kepada instansi pemerintah di Kabupaten Klaten yaitu diharapkan dapat meningkatkan aktivitas pengendalian dan diharapkan agar lebih

Program Studi : PSD III Teknik Mesin Kerjasama FT UNDIP – PT PLN Judul Tugas Akhir : Evaluasi Unjuk Kerja Air Preheater Unit 2 PLTU 1 Jawa3.

Jenis resin ini tidak dapat memisahkan garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat, tetapi dapat menghilangkan kation yang berasal dari garam karbonat

Tujuan utama yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah membuat sistem pakar yang dapat dikembangkan lebih lanjut untuk memberikan informasi mengenai hama dan penyakit pada