• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN KLINIS DAN PERAWATAN ANOMALI ORTODONTI PADA PENDERITA SINDROMA WAJAH ADENOID YANG DISEBABKAN OLEH HIPERTROPI JARINGAN ADENOID

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "GAMBARAN KLINIS DAN PERAWATAN ANOMALI ORTODONTI PADA PENDERITA SINDROMA WAJAH ADENOID YANG DISEBABKAN OLEH HIPERTROPI JARINGAN ADENOID"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

GAMBARAN KLINIS DAN PERAWATAN ANOMALI

ORTODONTI PADA PENDERITA SINDROMA WAJAH

ADENOID YANG DISEBABKAN OLEH HIPERTROPI

JARINGAN ADENOID

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Gigi

Oleh :

ALBERT HANDOKHO NIM : 070600190

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2011

(2)

2

Fakultas Kedokteran Gigi Departemen Ortodonti Tahun 2011

Albert Handokho

Gambaran klinis dan perawatan anomali ortodonti pada penderita sindroma wajah adenoid viii + 49 halaman

Pernafasan normal berperan di dalam pertumbuhan dan perkembangan dentofasial. Apabila fungsi pernafasan terganggu maka akan berdampak terhadap tumbuh kembang dentofasial. Salah satu gangguan fungsi pernafasan yang sering ditemui adalah obstruksi saluran nafas atas karena hipertropi adenoid. Obstruksi saluran nafas atas akan mengakibatkan pernafasan melalui mulut sebagai adaptasi fisiologis. Pernafasan melalui mulut dalam jangka panjang akan menyebabkan sindroma wajah adenoid.

Sindroma wajah adenoid adalah suatu kelainan pertumbuhan wajah panjang terutama pada 1/3 wajah bagian bawah. Gejala – gejala yang menyertai antara lain pernafasan mulut kronis, obstruksi apnea saat tidur dengan gejala mendengkur, penurunan fungsi pendengaran, penciuman dan pengecapan, sinusitis, suara hiponasal dan maloklusi Klas II Angle divisi 1 dan Klas III Angle.

(3)

3

Gambaran klinis umum sindroma wajah adenoid yang spesifik adalah 1/3 wajah bagian bawah yang tampak panjang, ekspresi dummy face,bentuk wajah dolikosefali, mulut yang selalu terbuka, kepala yang selalu didongakkan ke atas pada saat bernafas, tubuh yang kurus dan rentan terhadap penyakit. Gambaran klinis oral sindroma wajah adenoid antara lain lengkung rahang atas yang sempit dengan palatum yang tinggi, posisi rahang bawah yang turun dan elongasi, mukosa oral yang kering, gigi geligi yang rentan karies, gigi anterior rahang atas yang protrusi, gummy smile, kebiasaan menjulurkan lidah, gigitan silang posterior, maloklusi Klas II Angle divisi 1 dan Klas III Angle dengan atau tanpa gigitan terbuka anterior

Penegakan diagnosa sindroma wajah adenoid yaitu dengan anamnesa terhadap pasien dengan orang tua pasien, pemeriksaan klinis, rongga mulut, analisa fungsional dan radiografi sefalometri. Tindakan yang terlebih dahulu harus dilakukan sebelum melakukan perawatan anomali ortodonti pada sindroma wajah adenoid yang disebabkan oleh hipertropi jaringan adenoid yaitu adenoidektomi. Adenoidektomi adalah tindakan bedah untuk membuang hipertropi adenoid yang menyebabkan obstruksi. Perawatan selanjutnya adalah perawatan yang bertujuan untuk mengoreksi kebiasaan buruk, memperlebar lengkung rahang atas yang sempit dengan pesawat rapid maxillary expansion, dan mengoreksi maloklusi gigi geligi dengan pesawat cekat.

(4)

4

PERNYATAAN PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan Di hadapan tim penguji skripsi

Medan, 16 Maret 2011

Pembimbing : Tanda tangan

Erna Sulistyawati, drg, Sp.Ort (K) ………. NIP : 19540212 198102 2 001

(5)

5

TIM PENGUJI SKRIPSI

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan tim penguji pada tanggal 24 Maret 2011

TIM PENGUJI KETUA : Erna Sulistyawati, drg, Sp.Ort (K) ANGGOTA : 1. Erliera, drg, Sp.Ort

2. Mimi Marina Lubis, drg 3. Aditya Rachmawati, drg

(6)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa, oleh karena rahmat dan karuniaNya penulis bisa menyelesaikan skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Gigi pada Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara.

Dalam penulisan skripsi ini penulis telah banyak mendapatkan bimbingan dan pengarahan serta bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Erna Sulistyawati, drg., Sp.Ort(K) dan Aditya Rachmawati, drg. selaku pembimbing dalam penulisan skripsi ini yang telah memberikan bimbingan dan arahan serta meluangkan waktu kepada penulis.

Secara khusus penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Keluarga penulis yang selalu mendukung penulis selama menuntut ilmu di Fakultas Kedokteran Gigi Sumatera Utara. Khususnya buat kedua orang tua penulis tercinta, Ayahanda Suarno dan Ibunda Sudardiana serta kepada abang penulis Stefen Widokho untuk pengorbanan, doa dan kasih sayang sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

2. Prof. Nazruddin, drg., C.Ort., Sp.Ort., Ph.D selaku Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Sumatera Utara.

(7)

3. Seluruh staf pengajar di Fakultas Kedokteran Gigi Sumatera Utara, khususnya Erliera, drg, Sp.Ort dan Mimi Marina Lubis, drg selaku dosen penguji yang telah bersedia memberikan petunjuk dan masukan yang membangun dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Taqwa Dalimunthe, drg., Sp.KGA sebagai pembimbing akademik

5. Teman-teman penulis, Megawaty Ghozaly, Peiter Gozaly, Andrew Armand, Hendro Kusnady, Desi Watri, Fransisca Wihary, dan teman-teman lainnya yang tak dapat penulis tulis satu persatu. Terima kasih atas dukungan dan perhatiannya.

Semoga Tuhan membalas dukungan dan perhatian tersebut serta melimpahkan rahmat serta karuniaNya kepada kita semua.

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan sumbangan pikiran yang berguna bagi bidang kedokteran gigi dan dokter gigi secara umum , serta bagi pengembangan ilmu pengetahuan.

Medan, 24 Maret 2011 Penulis

(………...) Albert Handokho

(8)

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN JUDUL………..

HALAMAN PERSETUJUAN………... HALAMAN TIM PENGUJI SKRIPSI………..

KATA PENGANTAR……… iv

DAFTAR ISI……….. vi

DAFTAR GAMBAR……….. viii

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang………. 1

1.2 Rumusan Masalah……….. 3

1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan………..….. 4

1.4 Ruang Lingkup……….………. 4

BAB 2 SINDROMA WAJAH ADENOID 2.1 Pengertian………..………..……… 5

2.2 Etiologi dan Predisposisi……….. 7

BAB 3 GAMBARAN KLINIS, DAMPAK SINDROMA WAJAH ADENOID TERHADAP MALOKLUSI, DAN PENEGAKAN DIAGNOSA 3.1 Gambaran Klinis Umum………..………... 10

3.2 Gambaran Klinis Oral 3.2.1 Palatum ………...………….…… 13

3.2.2 Mukosa oral………...……….. 14

3.2.3 Gigi dan Hubungan Rahang………...……… ………… 15

3.3 Dampak Sindroma Wajah Adenoid Terhadap Maloklusi……….……….. 17

(9)

BAB 4 PERAWATAN DAN LAPORAN KASUS

1.1 Perawatan………….……….……….. 22 1.2 Laporan Kasus………. 25 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

1.1 Kesimpulan………….……….……….. 42 1.2 Saran……….. 43 DAFTAR PUSTAKA……….……….. 44

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Penderita sindroma wajah adenoid ……… 6

2. Gambaran hipertropi adenoid yang menyumbat jalur pernafasan………… 8

3. Skema tentang etiologi sindroma wajah adenoid ………..…… 9

4. Penderita sindroma wajah adenoid dengan bentuk wajah dolikosefali……….……… 11

5. Lebam pada kantung mata penderita………. 12

6. Rongga hidung penderita yang sempit ………. 12

7. Penderita sindroma wajah adenoid dengan nasolabial yang cekung dan Dagu yang retrusi………..… 13

8. Palatum yang tinggi dengan bentuk huruf V……… 14

9. Inflamasi gingiva pada penderita sindroma wajah adenoid……… 14

10. Gigi anterior atas penderita yang protusi……… 16

11. Maloklusi gigitan terbuka anterior disertai dengan kebiasaan menjulurkan lidah………...……… 16

12.Gummy smile………... 16

13. Kontraksi rahang atas karena ketidakaktifan fungsi saluran pernafasan…… 18

(11)

15. Fujioka : Titik A1adalah konveksitas maksimal dari bagian inferior adenoid.

Garis B digambarkan segaris lurus dengan bagian anterior basioocciput.

Besarnya adenoid dapat diukur dari jarak A1ke garis B yaitu titik A...…… 21

16. Tindakan adenoidektomi dengan kuret untuk mengangkat hipertropi adenoid………. 23

17. Gambaran skeletal : A. sebelum adenoidektomi, tampak sudut mandibula yang besar, posisi lidah yang rendah, dan kurangnya pertumbuhan ramus. B. setelah adenoidektomi, tampak sudut mandibula yang meningkat, posisi lidah normal, dan peningkatan pertumbuhan ramus……….. 24

18. Kondisi ruang nasofaring sebelum dan sesudah adenoidektomi………. 24

19.Oral screendanpre orthodontic trainer………. 25

20.Rapid maxillary expansion………... 25

21. Pasien usia 5 tahun 10 bulan dengan sindroma wajah adenoid………... 26

22. Palatum pasien yang sempit dan tinggi………... 27

23. Foto intraoral pasien : maloklusi Klas II Angle Divisi 1………... 28

24.rapid maxillary expansion Schwarz………... 28

25. Foto pasien setelah perawatan 19 bulan, tampak pertumbuhan rahang atas dan ekspresi wajah pasien telah terkoreksi………. 28

26. Foto intraoral pasien ; rahang atas yang mengalami ekspansi dan terdapat diastema………... 29

(12)

27. Foto palatum pasien yang mengalami ekspansi setelah 19 bulan

perawatan……….…... 29

28. Foto ekstra oral pasien sebelum perawatan……….. 30

29. Foto intra oral pasien sebelum perawatan……….…... 31

30. Foto oklusal sebelum perawatan ………... 31

31. Foto sefalometri dan panoramic sebelum perawatan……… 31

32. Foto intraoral pasien ketika dipasang bite block………..………. 33

33. Foto oklusal pasien ketika dipasangkan rapid maxillary expansion dipasang pada rahang atas dan bite blockdipasang pada gigi posterior rahang bawah………..……. 33

34. Pesawat cekat dengan lip bumperdan elastik pada pasien………... 33

35. Foto ekstra oral pasien setelah 29 bulan perawatan……….………. 34

36. Foto intra oral pasien setelah 29 bulan perawatan………. 34

37. Foto sefalometri dan panoramik setelah 29 bulan perawatan……… 35

38.Superimposedsebelum dan sesudah perawatan………..…. 35

39. Foto ekstra oral pasien sebelum perawatan……….. 36

40. Foto intra oral sebelum perawatan ; tampak gigitan terbuka anterior yang sampai ke regio molar desidui………….………..……. 37

41. Foto sefalometri dan panoramic sebelum perawatan……….…. 37

(13)

43. Foto intra oral pasien setelah 16 bulan perawatan……….…………. 40 44. Foto sefalometri dan panoramik setelah 16 bulan perawatan……….……. 40 45. Foto ekstra oral pasien 4 tahun setelah perawatan……… 43 46. Foto intra oral pasien 4 tahun setelah perawatan………..…… 43

Referensi

Dokumen terkait

Supardi dan Teuku Amiruddin, (2011), Manajemen Masjid dalam Pembangunan Masyarakat Optimalisasi Peran dan Fungsi Masjid, Yogyakarta: UI Press, hal.. a) kegiatan pengajian

Siklus mesin ditentukan oleh waktu yang digunakan untuk mengambil dua buah operand dari register, melakukan operasi ALU, dan menyimpan hasil operasinya kedalam

This study investigated how students’ motivation in the context of EFL was classified under different orientations and how the orientations were correlated with the use of

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menguji secara empiris

Pendidikan Islam pada awalnya sangat terkait dengan penyebaran Islam dan Islamisasi di Nusantara, karena lembaga pendidikan merupakan lokus penguatan keislaman

bahwa sebagaimana pelaksanaan ketentuan Pasal 59 Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah telah ditetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun

Sehingga Ho ditolak dan H 1 diterima, atau dapat dikatakan terdapat pengaruh metode pembelajaran Resource Based Learning pada siswa yang memiliki sikap positif dan