• Tidak ada hasil yang ditemukan

KOMITE HIJAZ 1926: UPAYA ULAMA TRADISIONAL INDONESIA DALAM MENEGAKKAN KEBEBASAN BERMAZHAB DI MEKKAH DAN MADINAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "KOMITE HIJAZ 1926: UPAYA ULAMA TRADISIONAL INDONESIA DALAM MENEGAKKAN KEBEBASAN BERMAZHAB DI MEKKAH DAN MADINAH"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

KOMITE HIJAZ 1926: UPAYA ULAMA TRADISIONAL INDONESIA

DALAM MENEGAKKAN KEBEBASAN BERMAZHAB

DI MEKKAH DAN MADINAH

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Melengkapi Gelar Sarjana Program Studi Sastra Arab

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret

Disusun oleh:

Gun Gun Gunawan

NIM. C1013019

PROGRAM STUDI SASTRA ARAB

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

(2)

ii

KOMITE HIJAZ 1926: UPAYA ULAMA TRADISIONAL INDONESIA DALAM MENEGAKKAN KEBEBASAN BERMAZHAB

DI MEKKAH DAN MADINAH

Disusun oleh: Gun Gun Gunawan

NIM. C1013019

Telah disetujui oleh pembimbing Pembimbing,

M. Farkhan Mujahidin, S.Ag., M.Ag. NIP.197007162005011003

Mengetahui,

Kepala Program Studi Sastra Arab

(3)

iii

KOMITE HIJAZ 1926: UPAYA ULAMA TRADISIONAL INDONESIA DALAM MENEGAKKAN KEBEBASAN BERMAZHAB

DI MEKKAH DAN MADINAH

Disusun oleh:

Gun Gun Gunawan

NIM. C1013019

Telah disetujui oleh Tim Penguji Skripsi

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret Pada Tanggal: 9 November 2017

Jabatan Nama Tanda Tangan

Ketua Dr. Suryo Ediyono, M.Hum. ... NIP.196601201993031001

Sekretaris Abdul Malik, S.S., M.Hum. ... NIP.198008042014041001

Penguji 1 M. Farkhan Mujahidin, S.Ag., M.Ag. ... NIP.197007162005011003

Penguji 2 Dr. Istadiyantha, M.S. ...

NIP.195410151982111001

Dekan

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret

(4)

iv

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini

Nama: Gun Gun Gunawan

NIM: C1013019

Program Studi: Sastra Arab

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang berjudul “Komite Hijaz

1926: Upaya Ulama Tradisional Indonesia dalam Menegakkan Kebebasan

Bermazhab di Mekkah dan Madinah” ini benar-benar merupakan hasil karya saya

sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari penulis lain telah

disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini hasil

jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.

Surakarta, 15 Juli 2017

Yang membuat pernyataan

(5)

v

MOTTO

Sesungguhnya Allah telah menciptakan manusia dengan sebaik-baik potensi. Maka beruntunglah bagi orang-orang yang memanfaatkan dengan sebaik-baiknya dan merugilah bagi orang yang tidak memanfaatkannya.

(Gun Gun Gunawan)

لم نمو

رتج ةعاس ملعتلا رم قذي

أ

هتايح لوط لهلجا لذ

Barang siapa yang tidak tahan lelahnya belajar, maka dia akan menanggung perihnya kebodohan.

(6)

vi

PERSEMBAHAN

Dengan mengucup syukur dan memohon ampun kepada Allah, penulis persembahkan karya ini

Untuk Kedua Orangtua

Takzim ananda untuk ibu dan bapak dan ucapan terima kasih tiada terhingga atas pengorbanan dan doa yang senantiasa terucap tanpa henti dari hati yang tulus dan suci. Semoga Allah membalas kalian dengan balasan surga.

Untukmu

Yang namanya tertulis di lauhul mahfuz untukku dan selalu hadir mengaliri pori-pori semangatku.

Untuk Adikku

Sri Wahyuni & Ila Lailatul Makbullah

Terima kasih atas segala nya. Semoga kalian termasuk hamba-hamba yang muflihun dan senantiasa dalam ridhaNya.

Untuk Almamater

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirrahim

Segala puji bagi Allah, Dzat yang mengajarkan manusia dengan

perantaraan pena. Yang apabila seluruh lautan dijadikan tinta untuk menulis

kalimat-kalimatNya, niscaya tidak akan cukup meski ditambah dengan jumlah

yang serupa. Shalawat dan salam semoga tercurah limpahkan kepada Rasulullah

Muhammad S.A.W kepada sahabatnya, keluarga dan kepada kita semua. Aaminn.

Penulisan skripsi ini berawal ketika penulis melaksanakan kuliah Magang

di Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan (BPPK) Kementerian Luar

Negeri Republik Indonesia pada Agustus 2016 lalu. Pada awalnya penulis

bermaksud menulis skripsi tentang gerakan Wahhabi. Namun, ketika itu Kepala

Bagian Afrika di Pusat Studi Asia Pasifik dan Afrika (Aspasaf) BPPK saat itu,

Bapak Arifi Saiman menyarankan untuk menulis tentang Komite Hijaz.

Menurutnya, topik tentang Wahhabi sudah terlalu sering digunakan sebagai objek

penulisan skripsi. Setelah mencari informasi tentang Komite Hijaz dan banyak

berdiskusi dengannya, penulis pun mantap memilih Komite Hijaz sebagai topik

penulisan skripsi. Yang membuat penulis mantap selain karena Komite Hijaz

berhubungan dengan Wahhabi dan Indonesia, topik ini juga jarang dibahas para

peneliti.

Satu hari setelah memutuskan untuk mengambil topik Komite Hijaz,

Kepala Pusat Studi Aspasaf, Bapak Heri Saefudin- yang saat itu akan berangkat

ke Arab Saudi karena diangkat sebagai Konsul Jenderal di KJRI Jeddah-meminta

(8)

viii

berhubungan dengan Arab Saudi. Tanpa pikir panjang penulis langsung membuat

paper tentang Komite Hijaz. Ternyata hasilnya sangat menggembirakan. Paper itu

mendapat pujian dari beliau. Karena itulah penulis semakin bersemangat untuk

menulis skripsi tentang Komite Hijaz. Yang sangat menggembiran lagi, pada

Maret 2017 lalu paper yang dulu dibuat di Kemlu RI itu telah lolos dan berhasil

dipresentasikan di Malaysia.

Penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan banyak pihak, baik dukungan

ilmu, moril, maupun spritual. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima

kasih sedalam-dalamnya kepada:

1. Dekan Fakultas Ilmu Budaya, Prof. Drs. Riyadi Santosa, M. Ed., Ph.D.

yang telah membawa FIB menuju ke arah yang lebih maju.

2. Kepala Program Studi Sastra Arab, Bapak M. Farkhan Mujahidin, S.Ag.,

M.Ag. sebagai pimpinan, dosen, dan sekaligus pembimbing skripsi

penulis.

3. Pembimbing akademik penulis, Bapak Muhammad Yunus Anis, S.S.,

MA., atas ilmu, bimbingan, dan motivasi-motivasinya.

4. Dosen-dosen di Program Studi Sastra Arab yang tidak pernah lelah

memberikan ilmunya demi kemajuan mahasiswa, agama, dan bangsanya.

5. Tim penguji skripsi, Bapak Dr. Suryo Ediyono, M.Hum., Bapak Farkhan

Mujahidin, S.Ag, M.Ag., Bapak Dr. Istadiyantha, M.S., Bapak Abdul

Malik, S.S. M.Hum.

6. Kepala Pusat Kajian Aspasaf BPPK Kementerian Luar Negeri RI, Bapak

Arifi Saiman, yang telah memberikan ide kepada penulis untuk menulis

(9)

ix

7. Pejabat dan Diplomat di BPPK Kementerian Luar Negeri RI, Bapak

Bapak Heri Syaifudin, Bapak Mangantar, Kang Dimas Muhamad, Mba

Era, Mas Winan, Mba Eva, Mas Sigit, Mas Budi, Bu Yani, dan lainya

yang tidak bisa disebutkan di sini. Terima kasih atas bimbingan dan

ilmunya.

8. Kepala Perpustakaan PBNU Jakarta, Bapak Ahmad Syatiri, yang telah

mengijinkan dan membantu penulis untuk melaksanakan riset di

Perpustakaan PBNU.

9. Keluarga Saseru Study Club (SSC) FIB UNS, Mas Irwanto, Mba Yus,

Mas Dedy, Mustaqim, Mba Nisa, Nabila, Nindi, dan semuanya. Terima

kasih atas kebersamaannya.

10.Teman seperjuangan seangkatan, Keluarga Sastra Arab 2013. Terima

kasih telah menjadi bagian dari sejarah penulis.

11.Keluarga Masjid Abu Bakar Ash-Sidiq yang tidak bisa disebutkan satu

persatu.

12.Keluarga penulis, Ibu, Bapak, Adik yang senantiasa berdoa untuk

kebaikan penulis dunia akhirat.

Kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, penulis

mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya. Semoga Allah membalasnya dengan

balasan yang lebih baik.

Surakarta, 16 Juli 2017 Penulis,

(10)

x

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN

Transliterasi bahasa Arab ke dalam huruf Latin yang digunakan dalam

penelitian ini berpedoman kepada Pedoman Transliterasi Arab-Latin keputusan

bersama antara Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Republik Indonesia Nomor : 158 tahun 1987 dan Nomor : 0543 b/U/1987.

Tertanggal 10 September 1987 dengan beberapa perubahan.

Perubahan dilakukan mengingat alasan kemudahan penghafalan, dan

penguasaannya. Penguasaan kaidah tersebut sangat penting mengingat praktek

transliterasi akan terganggu, tidak cermat, dan akan menimbulkan kesalahan jika

pedomannya tidak benar-benar dikuasai. Pedoman transliterasi Arab-Latin ini

dirumuskan dengan lengkap mengingat peranannya yang penting untuk

pembahasan ini.

Adapun kaidah transliterasi setelah dilakukan perubahan pada penulisan

beberapa konsonan, penulisan ta’ul-marbūthah, dan penulisan kata sandang yang

dilambangkan dengan (

لا

) adalah sebagai berikut:

A.Penulisan Konsonan

No Huruf Arab Nama Kaidah Keputusan Bersama Menteri Agama-Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Perubahan

1

ا

Alif Tidak dilambangkan Tidak dilambangkan

2

ب

bā’ B b

3

ت

tā’ T t

4

ث

tsā’ S ts
(11)

xi

6

ح

chā’ H ch

7

خ

khā’ Kh kh

8

د

Dāl D d

9

ذ

Dzāl Z dz

10

ر

rā’ R r

11

ز

Zai Z z

12

س

Sīn S s

13

ش

Syīn Sy sy

14

ص

Shād S sh

15

ض

Dhād D dh

16

ط

thā’ T th

17

ظ

dzā’ Z zh

18

ع

‘ain ‘ ‘

19

غ

Ghain G gh

20

ف

fā’ F f

21

ق

Qāf Q q

22

ك

Kāf K k

23

ل

Lām L l

24

م

Mīm M m

25

ن

Nūn N n
(12)

xii

27

ه

hā’ H h

28

ء

Hamzah ‘ jika di tengah

dan di akhir

29

ي

yā’ y y

B. Penulisan Vokal

1. Penulisan vokal tunggal

No Tanda Nama Huruf Latin Nama

1

Fatchah A a

2

Kasrah I i

3

Dhammah U u

Contoh:

ك ت

ب

: kataba

ب

س

ح

: chasiba

ب تُك

: kutiba

2. Penulisan vokal rangkap

No Huruf/Harakat Nama Huruf Latin Nama

1

ى ـ

fatchah/yā’ Ai a dan i

2

و ـ

fatchah/wau Au a dan u

Contoh:

ك ي

ف

: kaifa

ل و ح

: chaula

3. Penulisan Mad (Tanda Panjang)

No Harakat/Charf Nama Huruf/Tanda Nama

1

اـ ــ ىـ

fatchah/alif atau Ā a bergaris

atas

2

ى ـ

kasrah/ yā Ī i bergaris
(13)

xiii

3

وُـ

dhammah/wau Ū u bergaris

atas

Contoh:

ق

لا

: qāla

ق ي

ل

: qīla

ر م

ى

: ramā

ـي ُق

و

ُل

: yaqūlu A. Penulisan Ta’ul-Marbuthah

1) Rumusan MA-MPK adalah: kalau pada suatu kata yang akhir katanya

tā’ul-marbūthah diikuti oleh kata yang menggunakan kata sandang al,

serta bacaan kedua kata itu terpisah maka tā’ul-marbūthah itu

ditransliterasikan dengan ha (h)

2) Perubahannya adalah: Tā’ul-Marbūthah berharakat fatchah, kasrah, atau

dhammah dan pelafalannya dilanjutkan dengan kata selanjutnya

transliterasinya dengan t, sedangkan tā’ul-marbūthah sukun/mati

transliterasinya dengan h, contoh:

لا م

د ـي ن

ُة

لا ُم

ـن و ر

ُة

: Al-Madīnah Al-Munawwarah atau

Al-Madīnatul-Munawwarah

ة ح ل ط

: Thalchah

B. Syaddah

Syaddah yang dalam bahasa Arab dilambangkan dengan sebuah tanda (

)

transliterasinya adalah dengan mendobelkan huruf yang bersyaddah tersebut,

contohnya adalah:

(14)

xiv

رلا

و

ُح

: a’r-rūch

س ي

د ة

: sayyidah

C. Penanda Ma’rifah (

لا

)

1) Rumusan Menteri Agama-Menteri Pendidikan dan Kebudayaan adalah

sebagai berikut:

a) Kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiyyah ditransliterasikan

sesuai bunyinya, yaitu huruf i diganti dengan huruf yang sama dengan

huruf yang langsung mengikuti kata sandang itu.

b) Kata sandang yang diikuti oleh huruf qamariyyah ditransliterasikan

sesuai dengan aturan yang digariskan di depan dan sesuai pula dengan

bunyinya.

c) Baik diikuti huruf syamsiyyah maupun huruf qamariyyah, kata

sandang ditulis terpisah dari kata yang mengikuti dan dihubungkan

dengan tanda sambung/hubung, contohnya adalah:

رلا

ُج

ُل

: ar-rajulu

سلا

ي د

ُة

: as-sayyidatu

قلا

ل ُم

: al-qalamu

لجا

ل

ُل

: al-jalālu

2) Perubahannya adalah sebagai berikut:

a) Jika dihubungkan dengan kata berhuruf awal qamariyyah ditulis

al-dan ditulis l- apabila di tengah kalimat, contohnya adalah:

قلا

ل ُم

لجا

د ي

ُد

: al-qalamul-jadīdu

لا م

د ـي ن

ُة

لا ُم

ـن و ر

(15)

xv

b) Jika dihubungkan dengan kata yang berhuruf awal syamsiyyah,

penanda ma’rifahnya tidak ditulis, huruf syamsiyyah-nya ditulis

rangkap dua dan sebelumnya diberikan apostrof, contohnya adalah:

رلا

ُج

ُل

: a’r-rajulu

سلا

ي د

ُة

: a’s-sayyidatu

D. Penulisan Kata

Setiap kata baik ism, fi’l, dan charf ditulis terpisah. Untuk kata-kata yang

dalam bahasa Arab lazim dirangkaikan dengan kata lainnya, transliterasinya

mengikuti kelaziman yang ada dalam bahasa Arab. Untuk charf wa dan fa

pentrasliterasiannya dapat dipisahkan. Contohnya adalah sebagai berikut:

و إ

ن

للا

ُ ل

و

خ ـي

ُر

رلا

زا ق

ي

: Wa innā’l-Lāha lahuwa khairu’r-rāziqīn

ف أ و

ُـف و

لا ا

ك ي

ل

و لا

م ـي

ز

نا

: Fa auful-kaila wal-mīzān

ب

س

م

للا

رلا

ح

ن

رلا

ح ي

م

: Bismi’l-Lāhi’r-Rachmāni’r-Rachīm

إ ن

ا

لل

و إ

ن

إ ا

ل ي ه

ر

جا

ُع و

ن

: innā li’Lāhi wa innā ilaihi rāji’ūn

E. Huruf Kapital

Meskipun dalam bahasa Arab tidak digunakan huruf kapital, akan tetapi

dalam transliterasinya digunakan huruf kapital sesuai dengan ketentuan Ejaan

Yang Disempurnakan (EYD) dalam bahasa Indonesia. Contohnya adalah sebagai

berikut:

و م

ُم ا

م

د

إ

لّ

ر

ُس و

ل

: Wa mā Muchammadun Illā rasūlun

لا

م ُد

لل

ر

ب

لا

ع لاــ

م

ي

: Al-Chamdu li’l-Lāhi rabbil-‘ālamīn

ش

ه ُر

ر م

ض

نا

لا

ذ

ُأ ي

ن ز

ل

ف ي ه

لا

ُق ر

ُنآ

: Syahru Ramadhāna’l-ladzī unzila
(16)

xvi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL I

HALAMAN PERSETUJUAN ii

HALAMAN PENGESAHAN... iii

HALAMAN PERNYATAAN...iv

HALAMAN PERSEMBAHAN... v

HALAMAN MOTTO...vi

KATA PENGANTAR...vii

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN... ix

DAFTAR ISI... xv

DAFTAR SINGKATAN DAN ISTILAH……….…….xviii

DAFTAR GAMBAR...xix

DAFTAR LAMPIRAN………....…..xx ABSTRAK...xxi

ABSTRACT...xxii

AL-MULAKHASH...xxiii

BAB I PENDAHULUAN ...1

A. Latar Belakang Masalah...1

B. Rumusan Masalah ...7

C. Tujuan Penelitian...8

D. Manfaat Penelitian...8

E. Pembatasan Masalah...9

F. Landasan Teori...10

(17)

xvii

H. Metode Penelitian...12

I. Sistematika Penyajian...14

BAB II PEMBAHASAN...16

A. Latar Belakang Munculnya Komite Hijaz 1926………...16

1. Kondisi Sosial Politik dan Keagamaan...16

2. Hubungan Mekkah dan Madinah dengan Nusantara…...21

3. Kemunculan Gerakan Wahhabi... 23

4. Penaklukan Mekkah dan Madinah oleh Wahhabi-Saudi...34

B. Komite Hijaz 1926 ...39

1. Respon Kaum Pembaharu dan Kaum Tradisionalis terhadap Gerakan Wahhabi...39

2. Pembentukan Komite Hijaz 1926...44

C. Upaya Komite Hijaz 1926 dalam Menegakkan Kebebasan Bermazhab di Mekkah dan Madinah... 47

1. Menghadap Raja Abdul Aziz bin Saud...47

2. Permohonan-Permohonan Komite Hijaz 1926...52

3. Tanggapan Raja Abdul Aziz bin Saud...55

4. Arti Penting Komite Hijaz 1926...61

BAB III PENUTUP...67

A. Kesimpulan...67

B. Saran...68

DAFTAR PUSTAKA...70

(18)

xviii

DAFTAR SINGKATAN DAN ISTILAH

NU : Nahdlatul Ulama

Tawasul : Berdoa dengan berperantara kepada orang-orang shalih

yang telah meninggal

Haramayn : Dua kota suci, Mekkah dan Madinah

Hijaz : Wilayah yang terletak di barat laut Arab Saudi yang di dalamnya terdapat Mekkah dan Madinah

Najd : Sebuah Wilayah di Arabia Tengah

Mazhab : Aliran dalam Islam

Ribath : Perkumpulan sufi

Khilafah : Sistem pemerintahan yang dipimpin oleh khalifah

Syirik : Menyekutukan Allah

Qadi : Hakim

(19)

xix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1...50

(20)

xx

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1………75 Lampiran 2………76

(21)

xxi

ABSTRAK

Gun Gun Gunawan. C1013019. 2017. Komite Hijaz 1926: Upaya Ulama Tradisional Indonesia dalam Menegakkan Kebebasan Bermazhab di Mekkah dan Madinah. Skripsi. Program Studi Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret.

Penelitian skripsi ini bertujuan untuk 1) menjelaskan latar belakang munculnya Komite Hijaz 1926 dan 2) menguraikan upaya Komite Hijaz 1926 dalam menegakkan kebebasan bermazhab di Kota Mekkah dan Madinah.

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan sejarah. Pengumpulan data dilakukan dengan mengkaji sumber-sumber primer dan sekunder. Sumber primer yang dikaji berupa majalah dan surat kabar yang berhubungan dengan topik bahasan. Sementara sumber sekunder berupa buku-buku, majalah, surat kabar, dan dokumen lain yang berhubungan dengan topik bahasan.

Hasil temuan dalam penelitian ini adalah bahwa ulama-ulama Indonesia terdahulu telah memiliki kontribusi yang besar bagi dunia Islam. Komite Hijaz adalah bukti bahwa ulama-ulama Indonesia telah berupaya untuk senantiasa menjaga kebebasan bermazhab di Kota Mekkah dan Madinah dan berupaya menyelamatkan situs-situs bersejarah umat Islam di kedua kota tersebut dari pemusnahan gerakan Wahhabi. Selain itu dapat pula disimpulkan bahwa Komite Hijaz adalah reaksi ulama-ulama Tradisional Indonesia dalam membendung gerakan Wahhabi.

(22)

xxii

ABSTRACT

Gun Gun Gunawan. C1013019. 2017. Committee of Hejaz 1926: Indonesian Traditional Ulama's Efforts in Upholding Mazhab’s Freedom in Mecca and Medina. Thesis Department of Arabic Literature Faculty of Cultural Sciences Sebelas Maret University.

This research aims to 1) explain the background of the emergence of the Committee of the Hijaz 1926 and 2) describes the efforts of the Committee of Hejaz 1926 in upholding the mazhab’s freedom in Mecca and Medina.

This research uses descriptive qualitative method with historical approach. Data collection is done by examining primary and secondary sources. Primary sources are magazines and newspapers related to the topic of discussion. While the secondary source are books, magazines, newspapers, and other documents related to the topic of discussion.

The findings in this reserach are that earlier Indonesian Ulamas have made a great contribution to the Islamic world. Committee of Hejaz is proof that Indonesian scholars have sought to maintain the freedom of mazhabs in the cities of Mecca and Medina and attempted to rescue Islamic historic sites in both cities from the extermination of the Wahhabi movement. It can also be concluded that Commitee of Hijaz is the reaction of Traditional Indonesian Ulama in stemming the Wahhabi movement.

(23)

Gambar

Gambar 2................................................................................................................57

Referensi

Dokumen terkait

Hasil dari penelitian diperoleh bahwa implementsi program penyaluran NU-Care LAZISNU Jombang terhadap pemberdayaan masyarakat diwujudkan dalam bentuk 4 (empat) program yaitu

Kombinasi pengurangan subsidi benih sebesar 17,6% dan pelarangan impor memberikan hasil yang lebih efektif jika dilihat dari indikator peningkatan produksi padi,

Didasarkan kenyataan bahwa disatu pihak jumlah pohon tiap hektar merupakan parameter tegakan yang sangat peka terhadap pengecilan ukuran PUP, sedangkan parameter

Penerapan Pembelajaran Listrik Dinamis Model Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Pendekatan CTL dengan Intergrasi Nilai-nilai Katakter terhadap Aktivitas dan Hasil

Porositas total lahan paska tambang yang di revegetasi dengan tanaman jabon paling tinggi diikuti tanah yang direvegetasi dengan rambutan, jambu dan karet.. Peningkatan

Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui signifikan pengaruh variabel kepemimpinan kepala desa dan variabel motivas kerja terhadap kinerja pegawai

Berdasarkan hasil penelitian ekstraksi daun gambir diketahui bahwa terdapat interaksi sangat nyata antara jenis pelarut, suhu maserasi dan waktu maserasi terhadap

Suplementasi ZnO dalam ransum ayam petelur dengan rasio molar asam fitat : Zn = 15 atau kombinasi suplementasi 252 mgZnO/kg ransum + 300 U fitase/kg ransum akan lebih efektif