• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan usahanya. Kegiatan bisnis tersebut memiliki tujuan untuk. sumber daya alam dan lingkungan di sekitarnya.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. menjalankan usahanya. Kegiatan bisnis tersebut memiliki tujuan untuk. sumber daya alam dan lingkungan di sekitarnya."

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG

Sebuah perusahaan atau badan usaha memiliki kegiatan bisnis dalam menjalankan usahanya. Kegiatan bisnis tersebut memiliki tujuan untuk memperoleh laba dan mempertahankan keberadaan perusahaan. Kegiatan bisnis sebuah perusahaan tidak terlepas dari pengolahan atau memanfaatkan sumber daya alam dan lingkungan di sekitarnya.

Perusahaan konstruksi adalah salah satu perusahaan yang dalam kegiatan bisnisnya memberi dampak positif maupun negatif pada lingkungan dan masyarakat sekitarnya. Dampak yang ditimbulkan oleh perusahaan konstruksi dapat terjadi pada masa konstruksi maupun masa operasi proyek.

Beberapa contoh kasus dampak negatif kegiatan konstruksi:

1. Kasus pembangunan konstruksi berupa apartemen mewah di Bekasi yang hanya mendapat izin rekomendasi. Akibatnya, banyak terjadi kerusakan lingkungan, banjir, dan keretakan rumah warga saat dilakukan pemacangan beton konstruksi. (http://m.beritabekasi.co.id tanggal 26 Januari 2015)

2. Peningkatan populasi gulma air dan akumulasi sampah akibat pembangunan waduk di Saguling, Jawa Barat

(2)

(http://salmanitb.com tanggal 18 Desember 2014)

3. Kemacetan di area padat lalu lintas akibat pelaksanaan proyek pembangunan fly over di Simpang Pos. Kemacetan di area padat lalu lintas terjadi karena kurangnya persiapan dan penggunaan metode yang tidak tepat saat proyek mulai dijalankan.(http://www.medanbisnisdaily.com tanggal 27 Februari 2013)

4. Kasus pencemaran lingkungan akibat reklamasi pantai Talise, Teluk Palu, Sulawesi Tengah. Kegiatan reklamasi pantai Talise ini berdampak negatif pada penurunan kualitas udara, mengakibatkan abrasi, dan akresi.(http://www.mongabay.co.id tanggal 30 Juni 2015)

Beberapa contoh kasus dampak positif:

1. Terealisasinya program sejuta rumah yang diluncurkan Presiden Joko Widodo. Perusahaan konstruksi BUMN maupun swasta berperan penting dalam realisasi program sejuta rumah milik Presiden Joko Widodo. Selain itu, kegiatan sektor konstruksi merupakan salah satu faktor penggerak dalam sistem pembangunan ekonomi dengan cara penyediaan sarana dan prasarana fisik.

(http://m.replubika.co.id tanggal 7 November 2014)

2. Beasiswa serta jaminan karir yang diberikan oleh perusahaan konstruksi kepada anak-anak Indonesia dan bantuan tunai atau alat tulis.

(3)

3. Kegiatan sektor konstruksi yang meningkat akan mempengaruhi sektor-sektor pendukung lainnya dan sektor yang memanfaatkan produk dari sektor konstruksi. Artinya, pertumbuhan sektor konstruksi akan meningkatkan pertumbuhan sektor pendukung dan sektor pembangunan yang lain.

4. Pelestarian lingkungan yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan konstruksi untuk memperbaiki keseimbangan alam. Contohnya, penanaman 2.222 pohon atau setara 3,7 Ha di Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur bersinergi dengan PT Bakti Usaha Menanam Nusantara Hijau Lestari, penanaman pohon di lahan-lahan kritis untuk mencegah longsor, dan penghijauan di sekitar area hotel dan resort yang dikelola oleh perusahaan konstruksi swasta.

5. Berbagai proyek yang diterima oleh perusahaan konstruksi dan perluasan skala kegiatan konstruksi membuka kesempatan kerja bagi masyarakat sehingga mengurangi pengangguran.

Dampak negatif sering terjadi saat pra-konstruksi dan pelaksanaan konstruksi. Melihat dari dampak negatif yang terjadi, perusahaan konstruksi harus memiliki program-program sebagai upaya pencegahan dan penanggulangan kerusakan lingkungan serta memperhatikan masyarakat sekitarnya yang memiliki kemungkinan terkena dampak dari pelaksanaan konstruksi. Selain itu, perusahaan konstruksi memiliki peran penting dalam pembangunan infrastruktur sehingga proyek-proyek besar yang ditangani oleh

(4)

perusahaan akan menaikan keuntungan perusahaan. Namun, dari keuntungan yang diperoleh perusahaan dituntut memberikan kontribusi untuk kesejahteraan masyarakat dan pemeliharaan lingkungan. Oleh karena itu, perusahaan memiliki komitmen etika bisnis terhadap masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Komitmen tersebut dikenal sebagai CSR (Corporate Social Responsibility) atau tanggung jawab sosial.

Tanggung jawab sosial telah diatur dalam Undang-Undang R.I. No. 40 tahun 2007 pasal 74 tentang“Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan”, yang berisi :

1. Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan.

2. Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1) merupakan kewajiban Perseroan yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya Perseroan yang pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran.

3. Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

4. Ketentuan lebih lanjut mengenai Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan diatur dengan Peraturan Pemerintah.

Selain itu, berdasarkan pasal 2 Undang Undang No.19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara mempunyai tujuan memberikan bimbingan dan

(5)

bantuan kepada pengusaha golongan ekonomi lemah, koperasi dan masyarakat melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan.

Mengacu pada landasan hukum yang telah disebutkan di atas, untuk tetap menjalankan kegiatan bisnis yang berkelanjutan, perusahaan harus menaati aturan hukum dan menjalankan tanggung jawab sosial. Kepatuhan perusahaan dalam melaksanakan tanggung jawab sosialnya akan menjaga kepercayaan publik sehingga dapat mempertahankan citra perusahaan di mata masyarakat.

Penelitian terkait pengungkapan Corporate Social Responsibility telah banyak dilakukan. Achmad (2007) menganalisisfaktor-faktor yang berpengaruh terhadap praktik pengungkapan sosial dan lingkungan pada perusahaan manufaktur go publik, kemudian penelitian yang dilakukan oleh Eka (2011) tentang pengaruh karakteristik perusahaan terhadap pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR). Hasil dari penelitian di atas adalah profitabilitas, ukuran perusahaan, kepemilikan saham publik, ukuran dewan komisaris dan leverageberpengaruh terhadap praktik pengungkapan CSR.

Fitria (2004) berdasarkan penelitiannya, menyatakan bahwa CSR berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas perusahaan yang diproksikan dengan ROA dan ROE sehingga semakin banyak pengungkapan aktivitas tanggung jawab sosial perusahaan dalam laporan tahunan perusahaan akan semakin meningkatkan profitabilitas perusahaan. Bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan oleh Fitria, hasil penelitian Edy (2005) adalah tingkat profitabilitas yang lebih rendah akan lebih transparan dalam pelaporan

(6)

dan berkeyakinan bahwa investor akan tetap berinvestasi setelah membaca informasi sosial tersebut.

Ali (2008) menyatakan bahwa banyak perusahaan-perusahaan di Indonesia yang telah menjalankan CSR tetapi sangat sedikit yang mengungkapkannya dalam sebuah laporan. Oleh karena itu diperlukan penelitian untuk melihat tingkat pengungkapan CSR oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia. Perusahaan wajib melakukan pengungkapan tanggung jawab sosial di setiap laporan tahunan sebagai bukti bahwa perusahaan telah melaksanakan tanggung jawab sosialnya.

Penulis memutuskan untuk memilih dua perusahaan kontruksi yaitu PT Pembangunan Perumahan (“persero”) Tbk dan PT Surya Semesta Internusa Tbk untuk dianalisis mengenai kepatuhan dan kondisi pegungkapan CSR di tahun 2013 dan 2014. PT Pembangunan Perumahan (“persero”) Tbk dan PT Surya Semesta Internusa Tbk adalah salah satu contoh perusahaan konstruksi BUMN dan BUMS yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) serta memiliki predikat Good Corporate Governance yang baik. Alasan yang menarik minat penulis untuk menganalisis lebih dalam mengenai pengungkapan Corporate Social Responsibility PT Pembangungan Perumahan (persero) Tbk dan PT Surya Semesta Internusa Tbk adalah adanya proyek-proyek besar kedua perusahaan di tahun 2013 dan 2014 serta kebutuhan pembangunan infrastruktur sehingga dampak sosial yang akan timbul akibat kegiatan bisnis konstruksi semakin meningkat sehingga pelaksanaan CSR dan pengungkapannya merupakan hal yang penting untuk diperhatikan.

(7)

Penulis menggunakan 78 item CSR hasil pengembangan penelitian Sembiring (2005) dalam melakukan pengukuran tingkat kepatuhan dan pengungkapan CSR. Item-item tersebut sudah cukup mewakili pengungkapan CSR di GRI dan dapat diaplikasikan sebagai indikator pengukuran pengungkapan CSR di Indonesia serta mudah digunakan.

Berdasarkan latar belakang yang dijelaskan di atas, penulis menyusun Tugas Akhir dengan judul “ANALISIS TINGKAT KEPATUHAN

PELAKSANAAN DAN PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL

RESPONSIBILITY PT PEMBANGUNAN PERUMAHAN (PERSERO) TBK DAN PT SURYA SEMESTA INTERNUSA TBK TAHUN 2013-2014”.

B.PERUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah yang diangkat penulis diantaranya sebagai berikut.

1. Berapa total pengungkapan dan indeks pengungkapan Corporate Social Responsibility PT Pembangunan Perumahan (persero) Tbk dan PT Surya Semesta Internusa Tbk tahun 2013-2014?

2. Bagaimana analisis tingkat kepatuhan pelaksanaan dan pengungkapan Corporate Social Responsibility yang dilakukan oleh PT Pembangunan Perumahan (persero) Tbk dan PT Surya Semesta Internusa Tbk pada tahun 2013 -2014?

(8)

C.TUJUAN PENELITIAN

1. Mengetahui total pengungkapan dan indeks pengungkapan Corporate Social Responsibility PT Pembangunan Perumahan (persero) Tbk dan PT Surya Semesta Internusa Tbk tahun 2013 dan 2014.

2. Mengetahui hasil analisis terkait tingkat kepatuhan pelaksanaan dan pengungkapan Corporate Social Responsibility PT Pembangunan Perumahan (persero) Tbk dan PT Surya Semesta Internusa Tbk tahun 2013 dan 2014.

D.MANFAAT PENELITIAN 1. Bagi perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan pertimbangan untuk mengevaluasi dan meningkatkan kinerja perusahaan. 2. Bagi akademis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu dan wawasan serta referensiyang dapat dijadikan sebagai sumber informasi terkait analisis tingkat kepatuhan pelaksanaan dan pengungkapan Corporate Social Responsibility perusahaan konstruksi.

3. Bagi penulis

Hasil penelitian dapat dijadikan pengalaman dalam menulis dan menambah wawasan mengenai pengungkapan corporate social responsibility

(9)

Referensi

Dokumen terkait

Teknik analisis data yang digunakan ialah regresi linear berganda untuk mengetahui apakah sikap terhadap iklan, persepsi akan harga, dan persepsi akan kekuatan kelompok

The Transparency and Efficiency Principles in Land Management Policy in Yogyakarta Special Region. Legal basis of land management policy in the province for realizing

1 Peserta didik mampu menjelaskan karakteristik gelombang mekanik dan elektromagnetik.. Tes

Menjadi menarik ketika etnis Minang merupakan salah satu etnis yang sering diangkat pada Media, namun banyak penggambaran akan etnis Minang yang disajikan membuat etnis ini

Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya merupakan dokumen perencanaan dan pemrograman pembangunan

Pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana Dinamika Nikka Talla’ di Desa Bontoloe Kecamatan Bontolempangan Kabupaten Gowa (Analisis Undang-undang Nomor 1 Tahun

It will be used for research entitled: Online English Tenses Exercises Using Hot Potatoes Software for Tenth Grade students of SMA Stella Duce 1 Yogyakarta. In giving your opinion

Karena seperti yang sudah dijelas- kan di atas, salah satu faktor yang menyebabkan orang lain bisa masuk ke dalam komputer adalah terjadi akibat apli- kasi atau program yang