• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TENAGA KESEHATAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TENAGA KESEHATAN"

Copied!
70
0
0

Teks penuh

(1)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TENAGA KESEHATAN

(2)
(3)

i

SAMBUTAN KEPALA BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN

SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.

Pada tanggal 16 Juli 2013 yang lalu, Menteri Kesehatan RI meresmikan Unit Pendidikan dan Pelatihan Jarak Jauh bagi Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan Berbasis Teknologi Informasi dan Telekomunikasi. Hal ini dilaksanakan sebagai upaya untuk memenuhi tuntutan dan kebutuhan tenaga kesehatan dengan cara meningkatkan kualifikasi pendidikan tenaga kesehatan lulusan pendidikan JPM dan JPT-D1 menjadi Ahli Madya Kesehatan dengan mengacu pada Permendikbud Nomor 24 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh pada Pendidikan Tinggi. Melalui pendidikan jarak jauh (PJJ) diharapkan sumber daya manusia (SDM) kesehatan mendapatkan peningkatan kompetensi, tanpa terhalang jarak, para tenaga kesehatan dapat memperoleh ijasah melalui pendidikan dengan

(4)

ii

bantuan teknologi informasi dan komunikasi, terutama teknologi Internet.

Program PJJ yang resmi diluncurkan ini akan segera memulai program pendidikannya. Situasi ini menuntut kita untuk segera menyiapkan segala aspek pendukung pelaksanaan PJJ karena PJJ memiliki karakteristik yang berbeda dengan penyelenggaraan pendidikan pada umumnya yaitu terbuka, belajar mandiri, belajar tuntas, menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), dan/atau menggunakan teknologi lainnya. Penyiapan berupa standardisasi capaian pembelajaran (learning outcomes), materi ajar, proses pembelajaran, bantuan belajar oleh SDM pengelola PJJ, dan evaluasi pembelajaran, menjadikan pendidikan berkualitas dapat diperoleh berbagai kalangan lintas ruang dan waktu.

Penyelenggaraan PJJ tersebut di atas memerlukan SDM pengelola yang berkualitas, meliputi pengelola PJJ, petugas unit sumber belajar jarak jauh (USBJJ), tutor, petugas layanan bantuan belajar dan pengelola pemelihara infrastruktur dan aplikasi. Untuk mendukung hal tersebut diperlukan pelatihan.

(5)

iii

Saya menyambut baik terbitnya Pedoman Pendidikan dan Pelatihan SDM Pengelola Pendidikan Jarak Jauh ini, karena standar ini menjadi acuan bagi institusi penyelenggara diklat dalam melatih SDM yang diperlukan untuk mengelola proses pendidikan jarak jauh. Para SDM pengelola PJJ ini harus mampu menjamin mutu PJJ yang seharusnya dicapai sesuai dengan standar nasional pendidikan sehingga keluaran dari setiap proses PJJ di daerah manapun memenuhi standar mutu yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya kepada kita semua.

Jakarta, Januari 2014

Kepala Badan PPSDM Kesehatan

dr. Untung Suseno Sutarjo, M.Kes

(6)
(7)

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia Nya sehingga buku Penyusunan Pedoman Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Manusia Pengelola Pendidikan Jarak Jauh ini telah diterbitkan.

Pedoman ini dimaksudkan untuk memberikan acuan penyelenggaraan pelatihan dalam merencanakan, menyelenggarakan dan mengevaluasi pelatihan SDM Pengelola PJJ bagi institusi pendidikan tenaga kesehatan, pemerintah daerah dan pemangku kepentingan lainnya. Pedoman Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Manusia Pengelola Pendidikan Jarak Jauh ini berisi 6 (enam) bab yang terdiri dari: Pendahuluan, Kurikulum Pelatihan, Peserta, Fasilitator dan Fasilitas Pelatihan, Penyelenggaraan Pelarihan, Evaluasi dan Pelaporan, serta Penutup.

Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam penyusunan Pedoman ini, semoga bermanfaat

(8)

v

bagi semua pihak yang terkait dan bermanfaat untuk meningkatkan kualitas tenaga kesehatan.

Jakarta, Januari 2014

Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan

dr. Donald Pardede, MPPM

(9)
(10)
(11)

viii

DAFTAR ISI

halaman SAMBUTAN KEPALA BADAN PENGEMBANGAN DAN

PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN ………...

i

KATA PENGANTAR ………. iv

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN RI NOMOR HK.03.05/IV.3/026/2014 TANGGAL 9 JANUARI 2014 TENTANG PEDOMAN PELATIHAN SUMBER DAYA MANUSIA PENGELOLA PENDIDIKAN JARAK JAUH ………. vi

DAFTAR ISI ……… Viii BAB I PENDAHULUAN ……… 1

A. Latar Belakang ……… 1

B. Tujuan ……… 5

C. Sasaran ……… 6

(12)

ix

BAB II KURIKULUM PELATIHAN ……… 8

A. Sasaran ……… 8

B. Analisa Kebutuhan Kerja ……… 8

C. Kompetensi ……… 9

D. Struktur Kurikulum ……… 14

E. Ringkasan Mata Diklat ……… 16

BAB III PESERTA, FASILITATOR DAN FASILITAS PELATIHAN … 28 A. Persyaratan Peserta ……… 28

B. Tenaga dan Institusi/Unit Pelatihan ……… 29

C. Fasilitas Pelatihan ……… 30

BAB IV PENYELENGGARAAN PELATIHAN ……… 33

A. Persiapan Pelatihan ……… 33

B. Pelaksanaan Pelatihan ……… 34

C. Sertifikat ……… 36

(13)

x

BAB V EVALUASI DAN PELAPORAN ……… 37 A. Evaluasi Peserta .………. 37 B. Evaluasi Terhadap Pelatih .……… 38 C. Evaluasi Terhadap Penyelenggaraan Pelatihan ………… 39 D. Pelaporan ……… 39 BAB VI PENUTUP ……… 40 DAFTAR PUSTAKA ……… 41 LAMPIRAN

(14)
(15)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen bangsa yang bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial ekonomis sesuai dengan Undang-undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. Derajat kesehatan masyarakat Indonesia dari waktu ke waktu menunjukkan perbaikan. Hal ini dapat dilihat dari berbagai indikator kesehatan masyarakat antara lain menurunnya angka kematian bayi dan balita, menurunnya angka kematian ibu melahirkan, serta meningkatnya umur harapan hidup.

(16)

(RPJP-2

K) Tahun 2005-2025 disusun untuk menjamin keberhasilan dan kesinambungan pembangunan kesehatan, berisi dasar, visi, misi dan arah pembangunan kesehatan yang merupakan pedoman pemerintah dan masyarakat termasuk swasta dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan di Indonesia. Untuk melaksanakan upaya pokok pembangunan kesehatan diperlukan sumberdaya yang memadai, salah satunya adalah sumber daya manusia (SDM) Kesehatan yang terdiri dari tenaga kesehatan profesi dan non profesi serta tenaga pendukung/penunjang kesehatan, yang terlibat dan bekerja serta mengabdikan dirinya dalam upaya meningkatkan kesehatan masyarakat.

Pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat akan terwujud apabila didukung oleh SDM Kesehatan yang profesional mengikuti dan menerapkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), menerapkan nilai-nilai moral, etika profesi dan mencukupi baik jumlah maupun jenisnya. Tenaga kesehatan adalah semua orang yang bekerja secara aktif dan profesional di bidang kesehatan, untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan dalam melakukan

(17)

3

upaya kesehatan. Dalam subsistem SDM Kesehatan, tenaga kesehatan merupakan unsur utama yang mendukung subsistem kesehatan lainnya. Subsistem SDM Kesehatan bertujuan menjamin tersedianya tenaga kesehatan yang bermutu dan terdistribusi secara merata, adil, termanfaatkan, berhasil dan berdayaguna agar terselenggaranya pembangunan kesehatan dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya. Profesionalisme tenaga kesehatan ditunjukkan dengan perilaku tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan berdasarkan standar pelayanan, kemandirian, bertanggung jawab dan bertanggung gugat, serta senantiasa mengembangkan kemampuan mengikuti kemajuan IPTEK. Tuntutan dan kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan perlu disikapi dengan peningkatan kemampuan profesionalisme tenaga kesehatan sebagaimana diamanatkan dalam UU No.36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. Peningkatan mutu SDM Kesehatan khususnya tenaga kesehatan Jenjang Pendidikan Menengah (JPM) dan Jenjang Pendidikan Tinggi Diploma I (JPT-D1) yang bekerja di unit pelayanan merupakan tuntutan dan kebutuhan yang tidak dapat

(18)

4

dielakkan. Selain itu, sekitar 146.542 tenaga kesehatan di Indonesia dengan JPM dan JPT-D1 yang belum memperoleh kesempatan untuk mengikuti pendidikan Diploma III melalui program reguler terutama di Daerah Terpencil/Tertinggal, Perbatasan dan Kepulauan (DTPK).

Upaya untuk memenuhi tuntutan dan kebutuhan tenaga kesehatan, Kementerian Kesehatan akan meningkatkan kualifikasi pendidikan tenaga kesehatan lulusan pendidikan JPM dan JPT-D1 menjadi Ahli Madya Kesehatan melalui Program Pendidikan Jarak Jauh (PJJ). Program PJJ tersebut dilaksanakan dengan mengacu pada Permendikbud Nomor 24 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Jarak Jauh pada Pendidikan Tinggi.

PJJ adalah pendidikan yang peserta didiknya terpisah dari pendidik, pembelajarannya menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) serta media lain sebagai sumber belajar. Prinsip penyelenggaraan PJJ memungkinkan peserta didik dapat mengikuti pendidikan dengan tidak meninggalkan tugas pokoknya sehari-hari ditempat ia bekerja. Penyelenggaraan proses pembelajarannya tetap memperhatikan kaidah-kaidah dan norma-norma

(19)

5

penyelenggaraan pendidikan tinggi sebagaimana yang ditetapkan oleh Kemendikbud dan Kemenkes RI.

Penyelenggaraan PJJ tersebut di atas memerlukan SDM pengelola yang berkualitas, meliputi pengelola PJJ, petugas unit sumber belajar jarak jauh (USBJJ), tutor, petugas layanan bantuan belajar dan pengelola pemelihara infrastruktur dan aplikasi. Untuk mendukung hal tersebut diperlukan pelatihan. Sehubungan dengan hal tersebut maka perlu disusun Pedoman Pelatihan SDM Pengelola PJJ Kesehatan.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum:

Memberikan acuan penyelenggaraan pelatihan SDM pengelola PJJ Kesehatan.

2. Tujuan Khusus:

Pedoman ini diharapkan:

a. Memberikan acuan kepada perencana, penyelenggara dan pemantau pelatihan SDM pengelola PJJ Kesehatan dalam

(20)

6

merencanakan, menyelenggarakan sampai mengevaluasi pelatihan.

b. Memberikan acuan dalam penyusunan kurikulum pendidikan dan pelatihan.

c. Memberikan acuan dalam penetapan peserta, tenaga pelatihan dan fasilitas pelatihan.

d. Memberikan acuan dalam penyelenggaraan pelatihan.

e. Memberikan acuan dalam evaluasi dan pelaporan pasca pelatihan.

C. Sasaran

Sasaran pedoman ini adalah SDM pengelola PJJ (pengelola PJJ, petugas USBJJ, tutor, petugas layanan bantuan belajar dan pengelola pemelihara infrastruktur dan aplikasi) serta institusi yang merencanakan, menyelenggarakan dan mengevaluasi pelatihan SDM Pengelola PJJ.

(21)

7

D. Ruang Lingkup

Lingkup bahasan dalam pedoman ini meliputi: 1. Kurikulum pelatihan.

2. Peserta, tenaga pelatihan dan fasilitas pelatihan. 3. Penyelenggaraan pelatihan, dan

(22)
(23)

8 BAB II

KURIKULUM PELATIHAN

A. Sasaran

Sasaran kurikulum pelatihan ini adalah SDM pengelola PJJ yang terdiri dari:

1. Pengelola PJJ 2. Petugas USBJJ 3. Tutor

4. Petugas layanan bantuan belajar

5. Pengelola pemelihara infrastruktur dan aplikasi

B. Analisis Kebutuhan Kerja

Dalam mengelola PJJ, berikut adalah tanggung jawab pengelolaan yang harus diberikan pada kegiatan PJJ:

(24)

9

1. Pengelola PJJ bertanggung jawab dalam memberikan layanan manajemen PJJ.

2. Petugas USBJJ bertanggung jawab dalam memberikan layanan USBJJ.

3. Tutor (dosen dan instruktur) bertanggung jawab dalam memberikan layanan proses pembelajaran.

4. Petugas layanan bantuan belajar bertanggung jawab dalam memberikan layanan bantuan belajar.

5. Pengelola pemelihara infrastruktur dan aplikasi bertanggung jawab dalam memberikan layanan pemeliharaan infrastruktur dan aplikasi.

C. Kompetensi

1. Kompetensi Umum

Peserta pelatihan mampu mengelola pendidikan jarak jauh. 2. Kompetensi Khusus

Kompetensi yang harus dimiliki SDM pengelola PJJ adalah sebagai berikut:

(25)

10

a. Pengelola PJJ

1) Mampu merencanakan program PJJ:

a) Mengidentifikasi kebutuhan institusi/unit

b) Menentukan skala prioritas kebutuhan institusi/unit c) Menyusun rencana strategis institusi/unit

d) Menyusun rencana operasional

2) Mampu mengorganisasikan sumber daya institusi/unit a) Menetapkan sumber daya sesuai kebutuhan

b) Mengembangkan jabatan kerja

c) Pengadaan dan pemanfaatan sarana dan prasarana secara optimal

d) Memanfaatkan dana secara efektif dan efisien

3) Mampu mengarahkan pelaksanaan program institusi/unit a) Mengoptimalkan pelaksanaan program institusi/unit b) Mengadministrasikan kegiatan institusi/unit

(26)

11

a) Melaksanakan monitoring program b) Melaksanakan supervisi

5) Mampu mengevaluasi pelaksanaan program institusi/unit a) Melaksanakan evaluasi program institusi/unit

b) Melaksanakan pelaporan

b. Petugas Unit Sarana Belajar Jarak Jauh (USBJJ)

1) Mampu melaksanakan penyelenggaraan proses pembelajaran.

a) Menyediakan sarana dan prasarana tutorial. b) Menata kelas.

c) Menyiapkan video conference. 2) Mampu menyediakan bantuan belajar.

a) Memberikan layanan akademik. b) Memberikan layanan non-akademik.

3) Mampu melaksanakan kerja sama dengan pihak terkait. a) Melaksanakan koordinasi dengan Penyelenggara PJJ.

(27)

12

b) Melaksanakan mediasi antara mahasiswa dengan Institusi Penyelenggara PJJ.

c) Melaksanakan koordinasi dengan lahan praktik. c. Petugas Layanan Bantuan Belajar

1) Mampu membantu kelancaran proses belajar.

a) Memberi jawaban yang berkaitan dengan kegiatan rutin, administratif dan teknis.

b) Memfasilitasi komunikasi antara mahasiswa dan tutor. c) Membuat laporan kegiatan pembelajaran.

2) Mampu memfasilitasi pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi.

a) Mengoperasikan aplikasi layanan belajar. d. Tutor

1) Mampu menyusun perencanaan tutorial. b) Membuat rancangan tutorial (RT).

(28)

13

d) Menyiapkan kasus sebagai bahan tutorial (tatap muka

dan on line).

2) Mampu melaksanakan tutorial.

a) Melaksanakan tutorial sesuai RT dan SKT.

b) Melaksanakan bimbingan dalam pencapaian tujuan belajar.

c) Memberikan penugasan sesuai tujuan pembelajaran. 3) Mampu mengevaluasi pelaksanaan tutorial.

a) Memonitor kegiatan belajar mahasiswa. b) Memonitor penyelesaian penugasan. c) Melakukan pengadministrasian evaluasi. e. Pengelola pemelihara infrastruktur dan aplikasi

1) Mampu menyiapkan infrastruktur dan aplikasi

a) Menyiapkan perangkat, jaringan, koneksi, system pendukung jaringan dan aplikasi berbasis jaringan. b) Menyiapkan jaringan atau koneksi lain melalui skema

(29)

14

2) Mengelola infrastruktur dan aplikasi selama proses PJJ a) Memfasilitasi proses pembelajaran interaktif baik

secara online, offline maupun secara real time atau tertunda.

b) Memfasilitasi distribusi dan transaksi data teks, audio dan audiovisual tanpa distorsi.

c) Memfasilitasi pemantauan dan pengendalian terhadap penyelenggaraan PJJ

3) Memperbaiki infrastruktur dan aplikasi

a) Mengatasi kendala infrastruktur di tingkat Pusdiklatnakes, Poltekkes dan USBJJ.

b) Mengatasi kendala aplikasi berbasis jarinagn di tingkat Pusdiklatnakes, Poltekkes dan USBJJ.

D. Struktur Kurikulum

Untuk mencapai kompetensi SDM Pengelola PJJ yang diprasyaratkan, maka struktur pelatihan SDM Pengelola PJJ dibagi menjadi empat jenis mata diklat menurut analisis kebutuhan SDM

(30)

15

penyelenggaraan PJJ. Jenis-jenis mata diklat tersebut adalah sebagai berikut:

1. Mata diklat Manajemen Penyelenggaraan PJJ

Materi pokok mata diklat ini: 1) Perencanaan Program PJJ, 2) Pengorganisasian Sumber Daya institusi/unit PJJ, 3) Pengarahan Pelaksanaan Program institusi/unit PJJ, 4) Pengendalian Pelaksanaan Program institusi/unit PJJ, dan 5) Evaluasi Pelaksanaan Program institusi/unit PJJ.

2. Mata diklat Pengelolaan USBJJ

Materi pokok dari mata diklat ini: 1) Pelaksanaan Penyelenggaraan Proses Pembelajaran, 2) Penyediaan Bantuan Belajar, dan 3) Pelaksanaan Kerja Sama USBJJ.

3. Mata diklat Tutorial, Praktikum dan Praktek Klinik

Materi pokok dari mata diklat ini: 1) Penyusunan dan Pelaksanaan Rancangan Tutorial, dan 2) Evaluasi Pelaksanaan Tutorial.

(31)

16

Materi pokok dari mata diklat ini: 1) Pelayanan Proses Belajar, dan 2) Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran.

5. Mata diklat Pengelola pemelihara infrastruktur dan aplikasi

Materi pokok dari mata diklat ini: 1) Penyiapan infrastruktur dan aplikasi, 2) Pengoperasian infrastruktur dan aplikasi, dan 3) Perbaikan infrastruktur dan aplikasi.

E. Ringkasan Mata Diklat

1. Manajemen Penyelenggaraan PJJ a. Deskripsi Singkat

Mata diklat ini membekali peserta dengan kemampuan untuk melakukan kewajiban pengelola PJJ Kesehatan yang terdiri dari merencanakan program, mengorganisasikan sumber daya institusi/unit, mengarahkan, mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan program institusi/unit, pengendalian pelaksanaan program institusi/unit. Penyajian materi menggunakan pendekatan andragogi, menekankan

(32)

17

prinsip motivasi ARCS serta penekanan pada demonstrasi berdasarkan kasus serta permasalahan nyata (

problem-based learning). Metode penyajian dapat meliputi ceramah,

tanya jawab, diskusi, demonstrasi. Peserta dinyatakan lulus apabila mendapatkan nilai minimal 70.

b. Hasil Belajar

Setelah mengikuti mata diklat Manajemen Penyelenggaraan PJJ ini peserta pelatihan diharapkan memahami kewajiban dan tanggung jawab pengelola PJJ dan mampu menerapkannya dalam kegiatan kerja sehari-hari.

c. Indikator Hasil Belajar

Setelah mengikuti mata diklat ini peserta dapat: 1) Merencanakan program PJJ

2) Mengorganisasikan sumber daya lembaga PJJ

3) Mengarahkan, mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan program institusi/unit PJJ

(33)

18

d. Materi Pokok

Materi pokok untuk mata diklat ini adalah: 1) Perencanaan Program PJJ

2) Pengorganisasian Sumber Daya institusi/unit PJJ 3) Pengarahan Pelaksanaan Program institusi/unit PJJ 4) Pengendalian Pelaksanaan Program institusi/unit PJJ 5) Evaluasi Pelaksanaan Program institusi/unit PJJ

e. Metode

Metode pembelajaran yang digunakan adalah: 1) Ceramah

2) Tanya jawab

3) Diskusi kasus atau permasalahan nyata 4) Demonstrasi

f. Media Penyajian Materi

Media pembelajaran yang digunakan adalah: 1) Modul/print out dari slide presentasi

(34)

19

3) Komputer per orang untuk demonstrasi g. Waktu

Pelatihan ini dilaksanakan minimal 30 jam pelajaran (JPL) @45 menit, terdiri dari materi dasar, materi inti dan materi penunjang.

h. Jumlah peserta

Jumlah peserta untuk mengikuti pelatihan ini adalah 20-30 orang dalam satu kelas.

2. Pengelolaan USBJJ a. Deskripsi Singkat

Mata diklat ini membekali peserta dengan kemampuan untuk melakukan kewajiban USBJJ yang terdiri dari pelaksanaan penyelenggaraan proses pembelajaran jarak jauh, penyediaan bantuan belajar seperti layanan akademik dan non-akademik serta menjalin kerja sama dengan pihak terkait. Penyajian materi menggunakan pendekatan andragogi, menekankan prinsip motivasi ARCS serta penekanan pada demonstrasi berdasarkan kasus serta

(35)

20

permasalahan nyata (problem-based learning). Metode penyajian dapat meliputi ceramah, tanya jawab, diskusi, demonstrasi. Peserta dinyatakan lulus apabila mendapatkan nilai minimal 70.

b. Hasil Belajar

Setelah mengikuti mata diklat Pengelolaan USBJJ ini peserta pelatihan diharapkan memahami kewajiban petugas pengelola USBJJ dan mampu menerapkannya dalam kegiatan kerja sehari-hari.

c. Indikator Hasil Belajar

Setelah mengikuti mata diklat ini peserta dapat: 1) Menjelaskan definisi serta kewajiban USBJJ

2) Menjelaskan bentuk penyelenggaraan proses pembelajaran jarak jauh

3) Menjelaskan bentuk bantuan belajar yang disediakan oleh USBJJ

(36)

21

4) Menjelaskan bentuk kerja sama dengan pihak yang terkait dengan USBJJ

5) Mendemonstrasikan butir-butir penyelenggaraan proses pembelajaran jarak jauh (menata kelas dan menyiapkan

video conference)

d. Materi Pokok

Materi pokok untuk mata diklat ini adalah:

1) Pelaksanaan Penyelenggaraan Proses Pembelajaran 2) Penyediaan Bantuan Belajar

3) Pelaksanaan Kerja Sama USBJJ e. Metode

Metode pembelajaran yang digunakan adalah: 1) Ceramah

2) Tanya jawab

3) Diskusi kasus atau permasalahan nyata 4) Demonstrasi

(37)

22

f. Media Penyajian Materi

Media pembelajaran yang digunakan adalah: 1) Modul/print out dari slide presentasi

2) Slide presentasi

3) Komputer per orang untuk demonstrasi g. Waktu

Pelatihan ini dilaksanakan minimal 30 jam pelajaran (JPL) @45 menit, terdiri dari materi dasar, materi inti dan materi penunjang.

h. Jumlah peserta

Jumlah peserta untuk mengikuti pelatihan ini adalah 20-30 orang dalam satu kelas

3. Layanan Bantuan Belajar Mahasiswa a. Deskripsi Singkat

Mata diklat ini membekali peserta dengan kemampuan untuk melakukan kewajiban sebagai petugas layanan belajar pada PJJ yang terdiri dari pelayanan proses belajar, serta

(38)

23

memfasilitasi pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. Penyajian materi menggunakan pendekatan andragogi, menekankan prinsip motivasi ARCS serta penekanan pada demonstrasi berdasarkan kasus serta permasalahan nyata (problem-based learning). Metode penyajian dapat meliputi ceramah, tanya jawab, diskusi, demonstrasi. Peserta dinyatakan lulus apabila mendapatkan nilai minimal 70.

b. Hasil Belajar

Setelah mengikuti mata diklat Layanan Bantuan Belajar Mahasiswa ini peserta pelatihan diharapkan memahami kewajiban petugas layanan belajar dan mampu menerapkannya dalam kegiatan kerja sehari-hari.

c. Indikator Hasil Belajar

Setelah mengikuti mata diklat ini peserta dapat: 1) Menjelaskan bentuk pelayanan proses belajar.

2) Menjelaskan bentuk memfasilitasi pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi.

(39)

24

3) Mendemonstrasikan butir-butir pelayanan proses belajar (membuat laporan kegiatan pembelajaran) dan pelayanan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (mengoperasikan aplikasi layanan belajar)

d. Materi Pokok

Materi pokok untuk mata diklat ini adalah: 1) Pelayanan Proses Belajar

2) Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi e. Metode

Metode pembelajaran yang digunakan adalah: 1) Ceramah

2) Tanya jawab

3) Diskusi kasus atau permasalahan nyata 4) Demonstrasi

f. Media Penyajian Materi

Media pembelajaran yang digunakan adalah: 1) Modul / print out dari slide presentasi 2) Slide presentasi

(40)

25

3) Komputer per orang untuk demonstrasi g. Waktu

Pelatihan ini dilaksanakan minimal 30 jam pelajaran (JPL) @45 menit, terdiri dari materi dasar, materi inti dan materi penunjang.

h. Jumlah peserta

Jumlah peserta untuk mengikuti pelatihan ini adalah 20-30 orang dalam satu kelas

4. Tutorial, Praktikum dan Praktek Klinik a. Deskripsi Singkat

Mata diklat ini membekali peserta dengan kemampuan untuk melakukan kewajiban sebagai tutor atau tenaga pendidik pada PJJ yang terdiri dari penyusunan rencana tutorial, pelaksanaan tutorial serta mengevaluasi pelaksanaan tutorial. Penyajian materi menggunakan pendekatan andragogi, menekankan prinsip motivasi ARCS serta penekanan pada demonstrasi berdasarkan kasus serta permasalahan nyata (problem-based learning). Metode

(41)

26

penyajian dapat meliputi ceramah, tanya jawab, diskusi dan demonstrasi. Peserta dinyatakan lulus apabila mendapatkan nilai minimal 70.

b. Hasil Belajar

Setelah mengikuti mata diklat Tutorial, Praktikum dan Praktek Klinik ini peserta diharapkan memahami perannya dan mampu menerapkannya dalam kegiatan kerja sehari-hari. c. Indikator Hasil Belajar

Setelah mengikuti mata diklat ini peserta dapat: 1) Menyusun dan melaksanakan rencana tutorial. 2) Mengevaluasi pelaksanaan tutorial.

d. Materi Pokok

Materi pokok untuk mata diklat ini adalah:

1) Penyusunan dan pelaksanaan rencana tutorial 2) Evaluasi pelaksanaan tutorial

e. Metode

(42)

27

1) Ceramah 2) Tanya jawab

3) Diskusi kasus atau permasalahan nyata 4) Demonstrasi

f. Media Penyajian Materi

Media pembelajaran yang digunakan adalah: 1) Modul/print out dari slide presentasi

2) Slide presentasi

3) Media pembelajaran lain yang mendukung g. Waktu

Pelatihan ini dilaksanakan minimal 30 jam pelajaran (JPL) @45 menit, terdiri dari materi dasar, materi inti dan materi penunjang.

h. Jumlah peserta

Jumlah peserta untuk mengikuti pelatihan ini adalah 20-30 orang dalam 1 kelas.

(43)

28 BAB III

PESERTA, FASILITATOR DAN FASILITAS PELATIHAN

A. Persyaratan Peserta

Persyaratan peserta Pelatihan SDM Pengelola PJJ adalah: 1. Pengelola PJJ:

a. Pendidikan minimal S1/D4 yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya.

b. Unsur yang terkait 2. Petugas USBJJ:

a. Pendidikan minimal SMA/sederajat. b. Mampu mengoperasikan komputer. 3. Tutor:

a. Dosen.

b. Instruktur klinik/praktek, dengan kualifikasi antara lain: 1) Berpengalaman di bidangnya minimal 5 tahun.

(44)

29

2) Pendidikan minimal S1/D4 yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya.

c. Praktisi kesehatan, dengan kualifikasi pendidikan minimal D3 kesehatan sesuai bidang dan mempunyai pengalaman kerja minimal 5 tahun.

4. Petugas layanan bantuan belajar: a. Pendidikan minimal S1.

b. Mampu mengoperasikan komputer.

5. Pengelola pemelihara infrastruktur dan aplikasi: a. Pendidikan minimal D3 Teknik Informatika, atau

b. Memiliki pengalaman dalam mengelola infrastruktur dan aplikasi.

B. Tenaga dan Institusi/Unit Pelatihan

Tenaga pelatih SDM Pengelola PJJ adalah:

1. Widyaiswara/Instruktur/Dosen yang ditunjuk untuk keperluan pelatihan SDM Pengelola PJJ adalah yang memiliki:

(45)

30

a. Kemampuan dalam pengelolaan pelatihan yang diindikasikan dengan kualifikasi, pengalaman dan keahlian yang sesuai dengan program pelatihan SDM PJJ.

b. Kemampuan dalam penguasaan substansi mata diklat yang dilatihkan dan diindikasikan dengan kualifikasi, pengalaman dan keahlian yang sesuai dengan program pelatihan SDM PJJ.

2. Pengelola dan Penyelenggara Pelatihan. Dalam hal ini pengelola dan penyelenggara pelatihan adalah institusi/unit pelatihan yang telah terakreditasi oleh Badan PPSDM Kesehatan.

C. Fasilitas Peatihan

1. Sarana

Penyelenggaraan pelatihan SDM pengelola PJJ menggunakan sarana:

a. ATK.

(46)

31

c. Flip chart. d. Sound system.

e. Kaset, compact disc. f. Komputer/laptop. g. LCD projector.

h. Jaringan Wireless Fidelity (Wi-fi). i. Buku referensi.

j. Bahan ajar (cetak dan non cetak). k. Kumpulan kasus.

l. Panthom set. 2. Prasarana

Prasarana yang dibutuhkan untuk penyelenggaraan pelatihan SDM pengelola PJJ meliputi:

a. Aula.

b. Ruang kelas. c. Ruang diskusi.

(47)

32

d. Ruang kantor.

e. Asrama bagi peserta. f. Kamar tenaga pelatihan. g. Perpustakaan.

h. Ruang makan. i. Fasilitas rekreasi. j. Unit kesehatan. k. Tempat ibadah.

(48)
(49)

33 BAB IV

PENYELENGGARAAN PELATIHAN

A. Persiapan Pelatihan

Persiapan dalam melaksanakan pelatihan SDM Pengelola PJJ dapat berupa:

1. Seleksi dan penetapan calon peserta

2. Pengajuan rencana penyelenggaraan pelatihan 3. Persetujuan rencana penyelenggaran pelatihan 4. Pemanggilan peserta

5. Rapat koordinasi penyelenggaraan 6. Penyiapan fasilitas pelatihan

7. Penetapan jadwal dan widyaiswara/instruktur/dosen 8. Rekonfirmasi widyaiswara/instruktur/dosen

9. Persiapan pembukaan (pengecekan kembali persiapan) 10.Administrasi keuangan

(50)

34

Petugas penyelenggara dapat mengisi daftar isian penyelenggaraan pelatihan dengan mengisi formulir 1 yang terlampir.

B. Pelaksanaan Pelatihan

Pelaksanaan pelatihan mulai dari pemantauan sampai pelaporan pelatihan, langkah-langkahnya dapat berupa:

1. Pemantauan umum harian

a. Rekonfirmasi ketersediaan widyaiswara/instruktur/dosen b. Kesiapan biodata widyaiswara/instruktur/dosen

c. Kesiapan absensi d. Kebersihan kelas

e. Penyiapan ruang kelas dan kelengkapan kegiatan f. Kesiapan modul-modul untuk peserta

g. Penggandaan lembar latihan/ujian peserta h. Perlengkapan kantor (ATK, komputer, fotokopi) i. Evaluasi harian

(51)

35

2. Penyelenggaraan evaluasi/ujian peserta

a. Memantau ketersediaan perlengkapan dan bahan ujian b. Pelaksanaan ujian

c. Petugas pemantau d. Input nilai

e. Rekapitulasi

3. Evaluasi penyelenggaraan pelatihan

a. Mengisi lembar evaluasi penyelenggaraan pelatihan (formulir 2) b. Mengumpulkan evaluasi penyelenggaraan pelatihan

c. Input data

d. Menginterpretasi data dan menyimpulkan e. Membuat rekomendasi atau saran

4. Sertifikasi peserta

a. Menyeleksi nilai peserta yang memenuhi syarat b. Ketersediaan desain dan bahan baku sertifikat c. Pengisian sertifikat

(52)

36

d. Penandatanganan sertifikat e. Input data alumni pelatihan 5. Membuat laporan pelatihan

a. Pengetikan laporan dan input rangkuman pelatihan b. Pelampiran dokumen yang diperlukan

c. Finishing (pengaturan outline, margin, jilid) dsb.

C. Sertifikasi

Sertifikat diterbitkan kepada peserta yang telah dinyatakan lulus sesuai ketentuan dalam kurikulum pelatihan.

D. Pelaporan

Setelah pelatihan selesai, maka penyelenggara mempunyai kewajiban untuk melaporkan kegiatan pelatihan yang telah dilaksanakan. Laporan penyelenggaraan harus dibuat paling lambat 2 minggu setelah pelatihan.

(53)

37 BAB V

EVALUASI DAN PELAPORAN

Evaluasi dilakukan terhadap pelatihan SDM Pengelola PJJ yang mengukur reaksi dan pemahaman peserta terhadap pelatihan yang telah dilaksanakan. Hasil dari evaluasi ini dapat digunakan untuk menilai efektifitas pelatihan dan memperbaiki pelaksanaan berikutnya.

A. Evaluasi Peserta

Evaluasi dilakukan untuk mengetahui hasil pelatihan, meliputi: 1. Kehadiran minimal 90%

2. Keaktifan dapat ditunjukkan dengan partisipasi aktif selama pelatihan.

3. Penguasaan materi melalui ujian.

(54)

38 B. Evaluasi Terhadap Pelatih

Evaluasi terhadap pelatih dimaksudkan untuk mengetahui tingkat kepuasan peserta terhadap kemampuan pelatih menyampaikan pengetahuan dan/atau keterampilan kepada peserta dengan baik, dapat dipahami dan diserap peserta, meliputi:

1. penguasaan materi 2. ketepatan waktu

3. sistematika penyajian

4. penggunaan metode dan alat bantu pelatihan 5. empati, gaya dan sikap kepada peserta

6. pencapaian Tujuan Pembelajaran 7. kesempatan tanya jawab

8. kemampuan menyajikan 9. kerapihan pakaian

(55)

39 C. Evaluasi Terhadap Penyelenggara Pelatihan

Evaluasi dilakukan oleh peserta terhadap pelaksanaan pelatihan. Obyek evaluasi adalah pelaksanaan administrasi dan akademis yang meliputi:

1. Hubungan peserta dengan pelaksanaan pelatihan 2. Pelayanan sekretariat terhadap peserta

3. Pelayanan akomodasi 4. Pelayanan konsumsi

5. Pelayanan sarana penunjang pelatihan

D. Pelaporan

Setelah acara pelatihan selesai, maka panitia penyelenggara mempunyai kewajiban untuk melaporkan kegiatan pelatihan yang telah diselesaikan. Laporan penyelenggaraan pelatihan tersebut harus dibuat selambat-lambatnya 2 (dua) minggu setelah pelatihan berakhir.

(56)
(57)

40 BAB VI

PENUTUP

Pedoman Pelatihan SDM Pengelola Pendidikan Jarak Jauh merupakan acuan bagi para penyelenggara pelatihan SDM pengelola PJJ. Pedoman ini dapat menjadi acuan penyelenggara pelatihan dalam menyusun perencanaan pengembangan PJJ di wilayahnya, oleh karena itu komitmen dari semua pihak tersebut memegang peranan penting bagi keberlanjutan penyelenggaraan PJJ. Apabila dalam penerapan pedoman ini ada hal yang kurang sesuai, Pusdiklatnakes menerima masukan-masukan agar Pedoman Pendidikan dan Pelatihan SDM Pengelola Pendidikan Jarak Jauh ini lebih baik lagi.

Akhirnya dengan mengharapkan pertolongan Tuhan YME dan berupaya keras berkarya dalam pengembangan Pendidikan Jarak Jauh Pendidikan Tinggi Kesehatan, semoga dapat memberikan sumbangsih untuk keberhasilan pencapaian tenaga kesehatan yang profesional.

(58)
(59)

41 DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI, 1994, Jurnal Bina Diklat edisi No.9 Desember 1994, Jakarta

Departemen Kesehatan RI, Pusdiklat Pegawai, 1999, Pedoman Diklat Kalakarya, Jakarta.

Departemen Kesehatan RI, Pusdiklat Kesehatan, 2002, Kumpulan Instrumen Diklat (Pegangan Fasilitator), Jakarta.

Departemen Kesehatan RI, Pusdiklat Kesehatan, 2004, Pedoman Penyusunan Kurikulum Modul Pelatihan Berorientasi Pembelajaran, Jakarta.

Departemen Kesehatan RI, Pusdiklat Kesehatan, 2004, Pola Pelatihan SDM Kesehatan, Jakarta.

Departemen Kesehatan RI, Pusdiklat Kesehatan, 2006, Pemilihan Metode Pembelajaran (versi cetak), Jakarta.

(60)

42

Departemen Kesehatan RI, Pusdiklat Kesehatan, 2007, Pedoman Penyusunan Kurikulum Pelatihan Berbasis Kompetensi, Jakarta. Kementerian Kesehatan RI, Pusdiklat Aparatur Badan PPSDM

Kesehatan, 2012, Standar Penyelenggaraan Pelatihan di Bidang Kesehatan, Jakarta

Pedoman Diklat Terstruktur. 2009. Badan Pendidikan dan Pelatihan Energi dan Sumber Daya Mineral.

Pedoman Penyelenggaraan Diklat Teknis Substantif Dasar (DTSD). 2010. Kepabeanan dan Cukai. Pusdiklat Bea dan Cukai.

Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Tingkat IV. 2011. Lembaga Administrasi Negara

(61)

43

(62)

44

Lampiran 1

DAFTAR ISIAN PERSIAPAN

PELATIHAN SDM PENGELOLA PJJ (Formulir 1)

No Kegiatan Ta rg et W aktu Pen an gg u n g ja w ab Ket Selesai Belum selesai I Persiapan

1. Seleksi dan penetapan calon peserta 2. Pengajuan rencana penyelenggaraan pelatihan 3. Persetujuan rencana penyelenggaraan pelatihan

4. Pemanggilan peserta

5. Rapat koordinasi penyelenggaraan 6. Penyiapan fasilitas pelatihan 7. Penetapan jadwal dan widyaiswara 8. Rekonfirmasi widyaiswara 9. Persiapan pembukaan (pengecekan kembali persiapan)

10. Administrasi keuangan

II Pelaksanaan

1. Pemantauan umum harian

1. Rekonfirmasi ketersediaan pengajar 2. Kesiapan biodata pengajar

3. Kesiapan absensi

4. Kebersihan kelas

5. Penyiapan ruang kelas dan kelengkapan kegiatan 6. Kesiapan modul-modul untuk peserta 7. Penggandaan lembar latihan / ujian peserta 8. Perlengkapan kantor (ATK, komputer, photo copy)

(63)

45 No Kegiatan Ta rg et W aktu Pen an gg u n g ja w ab Ket Selesai Belum selesai 9. Evaluasi harian

2. Penyelenggaran evaluasi / ujian peserta 1. Memantau ketersediaan perlengkapan dan bahan ujian

2. Pelaksanaan ujian

3. Petugas pemantau

4. Input nilai

5. Rekapitulasi

3. Evaluasi penyelenggaraan diklat 1. Mengisi lembar evaluasi penyelenggaraan 2. Mengumpulkan evaluasi level 1 dari peserta (Kirkpatrick)

3. Input data

4. Menginterpretasi data dan menyimpulkan 5. Membuat rekomendasi atau saran

4. Sertifikasi peserta

1. Menyeleksi peserta dengan nilai yang memenuhi syarat 2. Ketersediaan desain dan bahan baku sertifikat 3. Pengisian sertifikat 4. Penandatanganan sertifikat 5. Input data alumni pelatihan

5. Membuat laporan diklat

1. Pengetikan laporan dan input rangkuman pelatihan 2. Pelampiran dokumen yang diperlukan 3. Finishing (pengaturan outline, margin, jilid, dsb.)

(64)

46

Lampiran 2

LEMBAR EVALUASI PENYELENGGARAAN DIKLAT SDM PENGELOLA PJJ (Formulir 2)

A. Kurikulum

No Variabel Parameter Nilai

1 2 3 4 5

1 Tujuan Kejelasan tingkat pengetahuan, keterampilan dan sikap yang

ingin dicapai.

Deskripsi hasil penilaian:

2 Materi

A. Kesesuaian materi pembelajaran dengan tujuan pelatihan B. Kesesuaian GBPP (TIU, TIK, PB & Sub PB) C. Struktur program yaitu proporsi waktu antara teori dan

praktek (penugasan dan praktek lapangan) Deskripsi hasil penilaian:

3 Metode Kesesuaian variasi metode yang digunakan dengan tujuan

pembelajaran tiap materi Deskripsi hasil penilaian:

(65)

47

No Variabel Parameter Nilai

1 2 3 4 5

4 Alat Bantu Kesesuaian alat bantu dengan metode yang digunakan Deskripsi hasil penilaian:

5 Evaluasi

A. Adanya instrumen evaluasi untuk peserta, pelatih dan

penyelenggara

B. Kesesuaian instrumen evaluasi peserta dengan kompetensi

yang ingin dicapai

Deskripsi hasil penilaian:

B. Peserta Pelatihan

No Variabel Parameter Nilai

1 2 3 4 5

1 Kriteria Peserta

Peserta yang hadir memenuhi kriteria peserta pelatihan yang

telah ditetapkan

(66)

48 2 Efektifitas

Pelatihan

Jumlah peserta dalam satu kelas mendukung pelatihan yang

efektif

Deskripsi hasil penilaian:

C. Pelatih / Instruktur

No Variabel Parameter Nilai

1 2 3 4 5

1 Kriteria Pelatih

Memiliki kemampuan kediklatan, yaitu telah mengikuti pelatihan dasar / akta / TOT, atau memiliki pengalaman

melatih / mengajar Deskripsi hasil penilaian:

2 Profesionalisme

Kesesuaian keahlian dengan materi yang diberikan, yaitu latar belakang pendidikan / pelatihan tambahan dan pengalaman dalam bidang tugasnya sesuai dengan materi

yang diberikan

(67)

49

D. Penyelenggara Pelatihan

No Variabel Parameter Nilai

1 2 3 4 5

1 Landasan Hukum

Adanya kewenangan hukum yang dimiliki institusi tersebut

Deskripsi hasil penilaian:

2 Penyelenggara Adanya tenaga pengelola diklat yang sesuai standar (MOT

dan atau TOC)

(68)

50

LEMBAR EVALUASI LEVEL 1 (REAKSI)

UNTUK PESERTA DIKLAT SDM PENGELOLA PJJ (Formulir 3)

A. Instruktur

No Item yang dinilai Poin

1 2 3 4 5

1 Penampilan Instruktur 2 Kedisiplin dan ketepatan waktu instruktur 3 Penguasaan instruktur terhadap materi pelatihan 4 Penguasaan instruktur terhadap media pelatihan 5 Tingkat interaksi instruktur dengan peserta 6 Tingkat kreativitas instruktur dalam menyampaikan materi

7 Instruktur memotivasi peserta pelatihan 8 Suara dan intonasi instruktur terdengar jelas 9 Instruktur mampu menjawab pertanyaan dari peserta pelatihan

10 Tingkat sistematis instruktur dalam menyampaikan materi

Saran :

B. Fasilitas dan Pelaksanaan Pelatihan

No Item yang dinilai Poin

1 2 3 4 5

1 Sarana dan prasarana memadai 2 Pengaturan tempat duduk dan panggung instruktur sesuai

3 Suhu ruangan mendukung kenyamanan 4 Jumlah peserta yang mengikuti pelatihan kondusif 5 Ketepatan waktu pelatihan dengan jadwal acara 6 Penampilan panitia pelatihan 7 Keramahan panitia pelatihan 8 Kesigapan panitia dalam memenuhi kebutuhan peserta Saran :

(69)

51

C. Materi dan Media Pelatihan

No Item yang dinilai Poin

1 2 3 4 5

1 Materi dibutuhkan oleh peserta pelatihan 2 Kesesuaian materi dengan tujuan pelatihan 3 Alokasi waktu materi cukup 4 Materi mudah dicerna 5 Media presentasi mendukung kemudahan memahami materi

6 Handout atau modul yang diberikan memudahkan pemahaman

materi

7 Sistematika materi

(70)

52

D. Konsumsi

No Item yang dinilai Poin

1 2 3 4 5

1 Kemasan konsumsi

2 Makanan higienis

3 Rasa makanan

4 Makanan variatif sesuai dengan 4 sehat 5 sempurna

5 Kuantitas makanan

6 Pemerataan dan kecepatan distribusi konsumsi Saran :

Manfaat apa yang anda dapatkan dari pelatihan ini Saran untuk pelatihan secara keseluruhan

Referensi

Dokumen terkait

Terjadinya perbaikan proses pembelajaran jika nilai aktivitas guru dan siswa mengalami peningkatan. Kesesuaian antara langkah-langkah penerapan metode PjBL

Kegiatan ini merupakan langkah penyusunan panduan dan model kurikulum pemberdayaan masyarakat pesisir berbasis ekonomi produktif, yang disusun berdasarkan hasil needs

Hal tersebut didukung hasil penelitian dari Elangovan (2001) sebagaimana dikutip oleh Fisnik Bytyqi (2010:157) , mengemukakan bahwa: ” Adanya hubungan yang kuat antara

c. Inisiatif, mencoba hal-hal baru, perilaku kuat, imajinatif dan intrusif, perkembangan perasaan bersalah dan identifikasi dengan orang tua yang berjenis

(1990) mengemukakan bahwa aktivitas antioksidan dari ekstrak propolis ditandai dengan tingginya kandungan flavonoid dalam propolis Propolis dari Kalimantan Barat adalah salah

Latihan single leg speed hop dengan knee tuck jump ini termasksud latihan dari pliometrik dimana latihan pliometrik adalah latihan yang menggunakan kekuatan otot,

Persiapan paling awal yang dilakukan oleh praktikan adalah mengikuti kuliah pembelajaran microteaching. Di dalam pembelajaran ini mahasiswa PPL disiapkan untuk melakukan

tidakan kriminal dan sebagai bukti tindakan kriminal yang telah terjadi. Proses pengawasan dari tindakan kriminal dibuat otomatis dengan menggunakan sensor