• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN KOMUNIKASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA BOBY LESMANA ART SHOP GIANYAR DI CELUK, SUKAWATI, GIANYAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN KOMUNIKASI TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA BOBY LESMANA ART SHOP GIANYAR DI CELUK, SUKAWATI, GIANYAR"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI DAN KOMUNIKASI

TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN PADA BOBY

LESMANA ART SHOP GIANYAR DI CELUK,

SUKAWATI, GIANYAR

Oleh :

I Kadek Adi Gunawan

ABSTRAK

Boby Lesmana Art Shop, merupkan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang kerajinan emas dan perak yang berlokasi di Celuk Sukawati Gianyar. Berdasarkan kenyataan terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan, yang berkaitan dengan kepemimpinan, motivasi dan komunikasi sehingga berdampak pada kepuasan kerja karyawan. Salah satu dampak dari kepuasan kerja karyawan adalah tingkat penjualan yang diperoleh selama lima tahun terakhir tidak optimal. Judul skripsi ini adalah ”Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi dan Komunikasi Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Pada Boby Lesmana Art Shop Gianyar di Celuk, Sukawati, Gianyar”. Perumusan masalah dalam skripsi ini adalah bagaimanakah pengaruh secara simultan antara kepemimpinan, motivasi dan komunikasi terhadap kepuasan kerja karyawan Boby Lesmana Art Shop di Celuk, Sukawati, Gianyar? dan Bagaimanakah pengaruh secara parsial antara kepemimpinan, motivasi dan komunikasi terhadap kepuasan kerja karyawan Boby Lesmana Art Shop di Celuk, Sukawati, Gianyar? Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh secara simultan antara kepemimpinan, motivasi dan komunikasi terhadap kepuasan kerja karyawan Boby Lesmana Art Shop di Celuk, Sukawati, Gianyar dan untuk mengetahui pengaruh secara parsial antara kepemimpinan, motivasi dan komunikasi terhadap kepuasan kerja karyawan Boby Lesmana Art Shop di Celuk, Sukawati, Gianyar. Jumlah responden yang digunakan sebanyak 44 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, dokumentasi dan kuesioner. Penelitian ini menggunakan analisis faktor, regresi faktor,dimana di dapatkan model regresi seperti berikut: Y= - 2,981 + 0,312X1 + 0,516X2 + 0,159X3 yang dapat memberikan informasi bahwa kepuasan kerja dipengaruhi oleh kepemimpinan, motivasi dan komunikasi, dimana variabel motivasi lebih berpengaruh dominan terhadap kepuasan kerja karyawan. uji F (F-test) dan uji t (t-test). Hasil kesimpulan penelitian adalah ada pengaruh yang positif dan signifikan secara simultan antara kepemimpinan, motivasi dan komunikasi terhadap kepuasan kerja karyawan pada Boby Lesmana Art Shop Gianyar, di Celuk Sukawati Gianyar dan ada pengaruh positif dan signifikan secara parsial antara kepemimpinan dan motivasi terhadap kepuasan kerja karyawan pada Boby Lesmana Art Shop Gianyar, di Celuk Sukawati Gianyar. Sedangkan komunikasi memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan pada Boby Lesmana Art Shop Gianyar, di Celuk Sukawati Gianyar. Saran-saran yang dapat diberikan kepada Boby Lesmana Art Shop Gianyar adalah kepuasan kerja karyawan pada Boby Lesmana Art Shop Gianyar, di Celuk Sukawati Gianyar dipengaruhi oleh kepemimpinan dan motivasi, maka sudah selayaknya kepemimpinan dan motivasi harus diperhatikan dengan baik dan perusahaan agar lebih memperhatikan gaji serta tunjangan kesehatan karyawan, karena berdasarkan jawaban responden dua indikator ini dianggap kurang baik oleh karyawan. Oleh karena itu pimpinan Boby Lesmana Art Shop Gianyar agar meninjau kembali gaji serta tunjangan kesehatan agar sesuai dengan kebutuhan karyawan..

I. Pendahuluan

Mengingat begitu pentingnya faktor sumber daya manusia dalam

mencapai tujuan jangka panjang dan jangka pendek, maka dengan demikian semakin disadari bahwa dalam suatu

(2)

perusahaan bahwa manusia merupakan unsur yang terpenting sehingga pemeliharaan hubungan yang berkelanjutan dan serasi atas manusia mutlak diperlukan sehingga sudah selayaknya semua kebutuhan karyawan perlu mendapat perhatian dari pimpinan.

Sehubungan dengan hal tersebut Siagian (2009:4) menyatakan bahwa sumber daya manusia sangat penting artinya di dalam menunjang kemajuan perusahaan, dalam hal ini sumber daya lain dan kekayaan perusahaan tetap merupakan modal yang amat berharga. Tanpa manajemen sumber daya manusia yang handal, pengelolaan penggunaan dan pemanfaatan sumber-sumber lainnya menjadi tidak berdaya guna dan berhasil guna.

Kepuasan kerja merupakan suatu sikap umum terhadap pekerjaan seseorang, selisih antara banyaknya ganjaran yang diterima seorang pekerja dan banyaknya yang mereka yakini seharusnya diterima. Keyakinan bahwa karyawan yang terpuaskan akan lebih produktif dari pada karyawan yang tidak terpuaskan merupakan suatu ajaran diantara manajer selama bertahun tahun (Robbins,2009 : 103).

Berkaitan dengan hal tersebut, berdasarkan model perilaku organisasi faktor-faktor yang lazim dicakup dalam kepuasan kerja dilihat dari tingkat individual adalah karakteristik-karakteristik biografi, kepribadian dan emosi-emosi, nilai-nilai dan sikap-sikap, kemampuan,persepsi, motivasi, pembelajaran individual, dan pembuatan keputusan individual. Dilihat dari tingkat kelompok adalah komunikasi, pembuatan keputusan kelompok, kepemimpinan dan kepercayaan, struktur kelompok, konflik, kekuatan dan politik, dan tim-tim kerja. Dilihat dari sistem-sistem organisasi adalah kultur organisasi atau budaya organisasi, kebijaksanaan-kebijaksanaan dan praktik-praktik sumber daya manusia, serta struktur dan desain organisasi (Robbins, 2009 : 45 ).

Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi perilaku

seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai tujuan tertentu pada situasi tertentu (Hasibuan, 2009 : 163). Kepemimpinan merupakan masalah sosial yang di dalamnya terjadi interaksi antara pihak yang memimpin dengan pihak yang dipimpin untuk mencapai tujuan bersama, baik dengan cara mempengaruhi, membujuk, memotivasi dan mengkoordinasi. Dari sini dapat dipahami bahwa tugas utama seorang pemimpin dalam menjalankan kepemimpinannya tidak hanya terbatas pada kemampuannya dalam melaksanakan program-program saja,tetapi lebih dari itu yaitu pemimpin harus bisa melibatkan seluruh lapisan organisasinya, anggotanya atau masyarakatnya untuk ikut berperan aktif sehingga mereka mampu memberikan kontribusi yang positif dalam usaha mencapai tujuan. Selain kepemimpinan dalam meningkatkan kepuasan kerja karyawan juga dapat ditetentukan oleh faktor lain seperti motivasi.

Motivasi merupakan pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang, agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif, dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan (Wexley dan Yukl, 2006 : 132). Tanpa adanya motivasi dari para karyawan untuk bekerja sama bagi kepentingan perusahaan, maka tujuan yang telah ditetapkan tidak akan tercapai. Sebaliknya, apabila terdapat motivasi yang tinggi dari para karyawan, maka hal ini merupakan suatu jaminan atas keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuannya. Oleh karena itu, atasan harus selalu menimbulkan motivasi yang tinggi kepada karyawannya guna melaksanakan tugas-tugasnya.

Di samping motivasi, dalam meningkatkan kepuasan kerja karyawan juga dapat ditentukan oleh faktor lain seperti komunikasi, karena komunikasi merupakan aktivitas yang mengintegrasikan karyawan secara prilaku dalam meningkatkan kepuasan kerja karyawan. Komunikasi adalah proses dua arah yang memberikan

(3)

kesempatan kepada orang yang berkomunikasi untuk merespon dan juga menyampaikan pesan-pesan. Hal ini dilihat dari terjadinya hubungan kerjasama antar karyawan dan karyawan dengan pimpinan. (Denny, 2007 : 165).

Boby Lesmana Art Shop, merupkan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang kerajinan emas dan perak yang berlokasi di Celuk Sukawati Gianyar. Berdasarkan kenyataan terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan, yang berkaitan dengan kepemimpinan, motivasi dan komunikasi sehingga berdampak pada kepuasan kerja karyawan. Salah satu dampak dari kepuasan kerja karyawan adalah tingkat penjualan yang diperoleh selama lima tahun terakhir tidak optimal

Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh secara simultan antara kepemimpinan, motivasi dan komunikasi terhadap kepuasan kerja karyawan Boby Lesmana Art Shop di Celuk, Sukawati, Gianyar.

2. Untuk mengetahui pengaruh secara parsial antara kepemimpinan, motivasi dan komunikasi terhadap kepuasan kerja karyawan Boby Lesmana Art Shop di Celuk, Sukawati, Gianyar

II. Kajian Pustaka

Kepemimpinan adalah cara seorang pemimpin mempengaruhi perilaku bawahan, agar mau bekerja sama dengan bekerja secara produktif untuk mencapai tujuan organisasi. Sedangkan menurut Siagian (2009:235).

Motivasi merupakan kesediian untuk melaksanakan upaya tinggi untuk mencapai tujuan-tujuan keorganisasian oleh kemampuan upaya, untuk memenuhi kebutuhan individual tertentu (Winardi, 2011:2). Motivasi merupakan suatu kerelaan berusaha seoptimal mungkin dalam pencapaian tujuan organisasi yang dipengaruhi oleh kemampuan usaha memuaskan beberapa kemampuan individu (Hasibuan, 2007:98)

Komunikasi adalah hubungan lisan maupun tulisan dua orang atau lebih yang dapat menimbulkan pemahaman dalam suatu masalah (Rivai, 2009 : 427). Komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi terhadap satu sama lain, yang pada gilirannya akan tiba kepada saling pengertian (Rogers dan Kincaid dalam Cangara, 2004 : 19). Tidak ada kelompok yang eksis tanpa komunikasi yaitu pentransferan makna di antara anggota-anggotanya. Hanya lewat pentransferan makna dari satu orang ke orang lain informasi dan gagasan dapat dihantarkan. Tetapi komunikasi itu lebih dari sekedar menanamkan makna tetapi harus dipahami (Robbins,2009 :301). Ada pula yang mendefinisikan bahwa komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada satu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka. Dalam makna yang sederhana, komunikasi adalah proses bertukar pengertian.

Kepuasan kerja merupakan suatu perasaan positif tentang pekerjaan seseorang yang merupakan hasil dari sebuah evaluasi krakteristiknya (Robbins, 2009 : 99)

(Malthis dan jackson, 2008 : 98) Kepuasan kerja adalah keadaan emosi yang positif dari mengevaluasi pengalaman kerja seseorang. Ketidakpuasan muncul atau harapan-harapan ini tidak terpenuhi.

Robbins (2009 : 148) menyatakan Kepuasan kerja adalah suatu sikap umum seorang individu terhadap pekerjaannya, selisih antara banyaknya yang mereka yakini pantas mereka terima.

Dari pendapat para ahli tersebut, dapat dikatakan kepuasan kerja adalah keadaan emosi yang positif dari pengalaman kerja seseorang terhadap pekerjaannya dengan ganjaran yang seharusnya mereka terima.

III. Metode Penelitian

Lokasi dan Obyek Penelitian

1.

Tempat penelitian dilakukan di Boby Lesmana Art Shop yang

(4)

berlokasi di Jalan Setra, Celuk Sukawati Gianyar Bali

.

2. Obyek penelitian ini adalah kepemimpinan, motivasi, komunikasi dan kepuasan kerja karyawan.

Jenis Data

Data yang digunakan berdasarkan sifatnya adalah Data kuantitatif yaitu data yang berupa angka-angka dan dapat dihitung seperti : jumlah karyawan serta tabulasi hasil kuesioner. Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung oleh peneliti, melainkan dari data yang sudah dikumpulkan oleh pihak lain dalam hal ini adalah Boby Lesmana Art Shop Gianyar seperti data jumlah karyawan, seperti sejarah berdirinya perusahaan, struktur organisasi dan aktivitas perusahaan.

Teknik Analisis Data

Analisi kuantitatif digunakan untuk menganalisis data yang bersifat bilangan atau angka-angka. Sumber data penelitian ini adalah hasil jawaban kuisioner pada variabel kepemimpinan, motivasi dan komunikasi terhadap kepuasan kerja karyawan. Pada masing-masing jawaban kuisioner di kuantitatifkan dengan memberikan skor.

IV. Pembahasan Hasil Penelitian

Setelah data dianalisis pembahasannya untuk mengetahui makna yang lebih luas dari hasil analisis data. Berdasarkan hasil analisis faktor diketahui pada hasil Measure of Sampling Adequency (MSA) berada di atas 0,5, sehingga tidak ada indikator yang tidak memiliki korelasi dengan indikator yang lain, sehingga dapat dikeluarkan dari analisis. Hasil

Batlett’s Test of Sphericity pada signifikan = 0,000. Hasil ini menunjukkan bahwa antar indikator korelasi (signifikan < 0.05), sehingga model faktor dapat digunakan. Dari hasil Measure of Sampling Adequency (MSA) ternyata 23 jawaban dari pernyataan yang diamati dalam model telah memenuhi kriteria MSA ≥ 0,5,

yang menunjukkan bahwa hubungan antar indikator sangat erat.

Hasil perhitungan analisis regresi faktor diperoleh persamaan garis regresi linier faktor kepemimpinan, motivasi dan komunikasi terhadap kepuasan kerja karyawan adalah Y= -2,981 + 0,312X1 + 0,516X2 + 0,159X3 yang memberikan informasi bahwa apabila kepemimpinan (X1) mengalami peningkatan sementara motivasi dan komunikasi diasumsikan tetap maka kepuasan kerja karyawan akan meningkat sebesar 0,312. Apabila motivasi (X2) mengalami peningkatan sementara kepemimpinan dan komunikasi diasumsikan tetap maka kepuasan kerja karyawan akan meningkat sebesar 0,516. Aapabila komunikasi (X3) mengalami peningkatan sementara kepemimpinan dan motivasi diasumsikan tetap maka kepuasan kerja karyawan akan meningkat sebesar 0,159.

Berdasarkan hasil uji asumsi klasik maka diketahui pada persamaan regresi tidak terjadi distribusi data adalah normal, gejala multikoloniaritas, heteroskedastisitas, sehingga model regresi faktor bisa digunakan karena mendapatkan hasil prediksi yang baik atau bisa memberikan manfaat dengan benar.

Hasil F-test diperoleh F-hitung 244,910 dengan signifiansi 0,000. Karena tingkat signifiansi lebih kecil dari 0,05 maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi kepemimpinan, motivasi dan komunikasi berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan pada Boby Lesmana Art Shop Gianyar, di Celuk Sukawati Gianyar.

Uji signifikansi dengan menggunakan t-test diperoleh t-hitung = 2,255 > t-tabel = 1,684 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,030 lebih kecil dari α 0,05, maka Ho ditiolak dan Hi diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel kepemimpinan berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan. Variabel motivasi menunjukkan bahwa t-hitung = 3,270 > t-tabel = 1,684 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,002 lebih

(5)

kecil dari α 0,05, maka Ho ditolak dan Hi diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel motivasi berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan. Variabel komunikasi menunjukkan bahwa t-hitung = 1,137 < t-tabel = 1,684 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,262 lebih besar dari α 0,05, maka Ho diterima dan Hi ditolak. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel komunikasi berpengaruh tidak signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan pada Boby Lesmana Art Shop Gianyar, di Celuk Sukawati Gianyar

V. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis dan data pembahasan, maka dapat disimpulkan hasil penelitian adalah sebagai berikut: 1. Ada pengaruh yang positif dan

signifikan secara simultan antara kepemimpinan, motivasi dan komunikasi terhadap kepuasan kerja karyawan pada Boby Lesmana Art Shop Gianyar, di Celuk Sukawati Gianyar.

2. Ada pengaruh positif dan signifikan secara parsial antara kepemimpinan dan motivasi terhadap kepuasan kerja karyawan pada Boby Lesmana Art Shop Gianyar, di Celuk Sukawati Gianyar. Sedangkan komunikasi memiliki pengaruh yang tidak signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan pada Boby Lesmana Art Shop Gianyar, di Celuk Sukawati Gianyar.

DAFTAR RUJUKAN

Artatik Deny Putu, (2009), Skripsi, Pengaruh Kepemimpinan dan

Motivasi Kerja Terhadap

Kepuasan Kerja Karyawan

Pada Perusahaan Patung

Kayu CV. Garuda Bali di Gianyar, Fakultas Ekonomi Universitas Warmadewa, Denpasar

Handoko, T. Hani, (2004), Manajemen Personalia dan Sumber Daya

Manusia, Edisi Kedua,

Cetakan 15, BPFE, Yogyakarta.

Hasibuan, Malayau SP, (2009),

Manajemen Sumber Daya

Manusia, Edisi Revisi,

Penerbit Bumi Aksara, Jakarta.

Indriantoro Nur dan Supomo Bambang, (2007), Metodologi Penelitian

Bisnis, Penerbit BPFE,

Yogyakarta.

Irawan Dedy I Wayan, (2010) Skripsi,

Pengaruh Motivasi dan

Kepemimpinan Terhadap

Kepuasan Kerja Karyawan

pada Biro Perjalanan Wisata Surya Jaya Tours di Sanur, Denpasar, Fakultas Ekonomi Universitas Warmadewa, Denpasar.

Moekijat, (2007), Manajemen Sumber

Daya Manusia, Penerbit

Mandar Maju, Bandung. Mathis, Robert L. dan John H. Jackson,

(2008), Manajemen Sumber

Daya Manusia, Salemba

Empat, Jakarta

Nawawi, Hadari (2006) Manajemen Strategik Organisasi Non Profit Bidang Pemerintahan.

Gajah Mada University Press. Yogyakarta.

Robbinss Stephen P. (2009).

Organizational Behavior

(Terjemahan) Buku I, Penrbit Salemba Empat, Jakarta.

Rivai, Veithzal (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk

Perusahaan. PT Raja

Grafindo Persada. Jakarta

Siagian, Sondang P. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara, Jakarta

Sudjana (2000), Statistik Untuk Ekonomi dan Niaga, Penerbit Tarsito, Bandung

Sugiyono, (2008), Metode Penelitian

Bisnis, Cetakan Ketiga,

(6)

Winardi, (2011), Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit CV. Mandar Maju, Bandung. Wexley, K.N dan Yulk (2005) Perilaku

Orhanisasi dan Psikologi

Personalia, PT Rineka Cipta, Jakarta

Wirawan, Nata, (2002), Statistik II, Edisi Kedua, Keraras Emas, Denpasar.

Referensi

Dokumen terkait

Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achivement Division (STAD) Seperti halnya pada model pembelajaran yang lain dalam pembelajaran kooperatif juga diperlukan tugas

pada pemancar FM standar buatan pabrik biasanya dilengkapi dengan fasilitas masukan untuk SCA. Spektrum frekuensi Broadcast FM stereo dan pita teledata [1].. SCA

seringnya beban yang diterima oleh struktur maka struktur tersebut akan cepat Ielah, yangb. biasanya diikuti oleh gejala rusaknya struktur, yaitu struktur mengalami

Ahmad Dahlan Tahun Akademik 2013/2014 yang Diterima/TidakDiterima melalui seleksi penerimaan calon mahasiswa baru Tahun Akademik 2013/2014 Semester Gasal Tahap I

Hal ini perlu diketahui agar kiranya penelitian ini sesuai dengan yang diharapka oleh peneliti, apakah kelas ini perlu diberi tindakan yang sesuai dengan apa yang akan

54 054/KPT/14 YOSEP PEPAH Lulus A PT.PONCO OILFIELD SUPPLIES &amp; SERVICE Sudah Jadi. 1 001/KJ/14 SEBASTIANUS NARA PRASIDDHA Lulus

Tidak harus menjadi dosen yang galak untuk di dengarkan mahasiswa.. Dengan sikap yang baik, sabar dan tegas mahasiswa sudah bisa

Hasil persamaan model struktural/ inner model untuk pengaruh efisiensi modal kerja terhadap profitabilitas diperoleh nilai 0,377 yang menggambarkan bahwa semakin