Berita Resmi Statistik Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Selatan 1
No.09/01/63/Th.XXI, 1 Februari 2017
PERTUMBUHAN PRODUKSI
INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR/SEDANG DAN MIKRO/KECIL
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN IV TAHUN 2016
Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang (q-to-q) Provinsi Kalimantan Selatan di triwulan IV tahun 2016 mengalami pertumbuhan positif sebesar 1,53 persen dibanding produksi industri di triwulan III tahun 2016.
Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang (y-on-y) Provinsi Kalimantan Selatan di triwulan IV tahun 2016 mengalami pertumbuhan positif sebesar 4,75 persen dibanding produksi industri triwulan IV tahun 2015.
Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil (q-to-q) Provinsi Kalimantan Selatan di triwulan IV tahun 2016 mengalami pertumbuhan positif sebesar 5,11 persen dibanding produksi industri triwulan III tahun 2016.
Produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil (y-on-y) Provinsi Kalimantan Selatan di triwulan IV tahun 2016 mengalami pertumbuhan positif sebesar 17,44 persen dibanding produksi industri triwulan IV tahun 2015.
I. PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR BESAR/SEDANG TRIWULAN IV TAHUN 2016
Produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang (q-to-q) Provinsi Kalimantan Selatan di triwulan IV tahun 2016 mengalami pertumbuhan positif sebesar 1,53 persen dibanding produksi industri triwulan III tahun 2016. Namun sebaliknya ditingkat nasional, produksi industri manufaktur besar dan sedang rata-rata mengalami pertumbuhan negatif sebesar 0,34 persen. Pertumbuhan positif produksi di Kalimantan Selatan tersebut disokong oleh 3 (tiga) kelompok industri manufaktur besar dan sedang, yaitu industri makanan (KBLI-10) yang mengalami pertumbuhan positif produksi sebesar 1,72 persen, industri bahan kimia & barang dari bahan kimia (KBLI-20) yang mengalami pertumbuhan positif produksi sebesar 1,93 persen dan industri karet, barang dari karet/plastik (KBLI-22) yang mengalami pertumbuhan positif produksi sebesar 0,45 persen . Sedangkan salah satu
Berita Resmi Statistik Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Selatan 2 kelompok industri manufaktur besar dan sedang yang mengalami lainnya yang mengalami pertumbuhan negatif yaitu industri kayu, barang dari kayu dan gabus (tdk termasuk furnitur) dan barang anyaman dari rotan, bambu dan sejenisnya (KBLI-16) yang mengalami pertumbuhan negatif produksi sebesar 0,45 persen.
Tabel 1.
Pertumbuhan Industri Manufaktur Besar dan Sedang Triwulan IV Tahun 2016
No Kode
KBLI Jenis/Kelompok Industri
Pertumbuhan Triw. IV 2016 (%) Tahun 2016 q-to-q y-on-y (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 10 Industri Makanan 1,72 4,97 4,28 2 16
Industri Kayu, Barang dari Kayu/Gabus (tidak termasuk furnitur), dan Barang Anyaman dari Bambu/Rotan)
-0,45 0,99 0,56
3 20 Industri Bahan Kimia dan Barang dari Bahan Kimia 1,93 2,99 0,09 4 22 Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik 0,45 2,27 1,77 Industri Manufaktur Besar dan Sedang (IBS) Kalimantan Selatan 1,53 4,75 3,65
Apabila pertumbuhan industri besar dan sedang pada triwulan IV tahun 2016 dibandingkan dengan triwulan yang sama pada tahun sebelumnya (y-on-y), maka industri besar dan sedang di Kalimantan Selatan pada triwulan ini mengalami pertumbuhan positif sebesar 4,75 persen. Pertumbuhan ini berada diatas rata-rata pertumbuhan nasional yang mampu tumbuh positif sebesar 2,06 persen. Empat kelompok industri yang mempunyai andil dalam mendukung pertumbuhan positif produksi tersebut adalah industri makanan (KBLI-10) yang mengalami pertumbuhan positif sebesar 4,97 persen, kelompok industri kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk furnitur) dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya (KBLI-16) yang mengalami pertumbuhan positif produksi sebesar 0,99 persen, industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia (KBLI-20) yang mengalami pertumbuhan positif produksi sebesar 2,99 persen dan industri karet, barang dari karet dan plastik (KBLI-22) yang mengalami pertumbuhan positif produksi sebesar 2,27 persen.
Berita Resmi Statistik Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Selatan 3 Grafik 1.
Perbandingan Pertumbuhan Industri Manufaktur Besar dan Sedang Triw.IV Tahun 2016 Provinsi Kalimantan Selatan dan Nasional
(persentase)
II. PERTUMBUHAN PRODUKSI INDUSTRI MANUFAKTUR MIKRO/KECIL TRIWULAN IV TAHUN 2016
Usaha industri manufaktur mikro dan kecil merupakan suatu usaha industri memiliki pekerja sebanyak 1-19 orang namun harus diperhitungkan dalam pembangunan bidang industri, karena dari usaha ini dapat menjadi penyokong berkembangnya industri besar/sedang. Jumlah yang relatif banyak serta dengan modal yang tidak terlalu besar dapat sebagai wahana dalam penyerapan tenaga kerja serta menumbuhkan jiwa wirausaha di kalangan masyarakat Indonesia pada umumnya dan di Kalimantan Selatan khususnya.
Pada periode Oktober s/d Desember atau triwulan IV tahun 2016 dibandingkan triwulan sebelumnya, produksi industri mikro dan kecil di Kalimantan Selatan (q-to-q) mengalami pertumbuhan positif produksi sebesar 5,11 persen dibanding triwulan III tahun 2016. Begitu pula di tingkat nasional walau pun lebih kecil, dimana produksi industri mikro dan kecil mengalami pertumbuhan positif sebesar 0,51 persen.
Pertumbuhan positif ini terutama disumbang oleh 5 (lima) kelompok industri, yaitu : industri minuman (KBLI-11) yang mengalami pertumbuhan positif sebesar 34,52 persen, industri tekstil (KBLI-13) yang mengalami pertumbuhan positif sebesar 13,75 persen, industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional (KBLI-21) yang mengalami pertumbuhan positif produksi sebesar 26,32 persen, industri karet, barang dari karet dan plastik (KBLI-22) yang mengalami pertumbuhan positif produksi sebesar 18,95 persen dan industri barang galian bukan logam (KBLI-23) yang mengalami pertumbuhan positif produksi sebesar 27,59 persen.
1.53 4.75 -0.34 2.06 -1 0 1 2 3 4 5 6 q to q y on y Kalsel Nasional
Berita Resmi Statistik Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Selatan 4 Tabel 2.
Pertumbuhan Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Triwulan IV Tahun 2016
No Kode
KBLI Jenis/Kelompok Industri
Pertumbuhan Triw. IV 2016 (%) Tahun 2016 q-to-q y-on-y (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 10 Industri Makanan 3,31 27,92 22,74 2 11 Industri Minuman 34,52 25,29 0,03 3 13 Industri Tekstil 13,75 26,35 8,95
4 14 Industri Pakaian Jadi 4,70 5,89 5,17
5 16
Industri Kayu, Barang dari Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus (Tidak Termasuk Furnitur) dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya
9,16 16,64 14,75
6 18 Industri Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman 0,23 12,89 11,32 7 20 Industri Bahan Kimia dan Barang dari Bahan Kimia 2,85 1,71 4,46 8 21 Industri Farmasi, Produk Obat Kimia dan Obat Tradisional 26,32 19,20 17,28 9 22 Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik 18,95 17,20 -0,41 10 23 Industri Barang Galian Bukan Logam 27,59 30,83 5,63 11 25 Industri Barang Logam, Bukan Mesin dan Peralatannya 1,84 12,41 5,26
12 30 Industri Alat Angkutan Lainnya 1,90 9,46 1,36
13 31 Industri Furnitur 1,95 10,32 7,96
14 32 Industri Pengolahan Lainnya -4,54 0,67 17,39
Industri Mikro dan Kecil (IMK) Kalimantan Selatan 5,11 17,44 14,61
Grafik 2.
Perbandingan Pertumbuhan Industri Manufaktur Mikro dan Kecil Triw.IV Tahun 2016 Provinsi Kalimantan Selatan dan Nasional
(persentase) 5.11 17.44 0.51 4.88 0 5 10 15 20 q to q y on y Kalsel Nasional
Berita Resmi Statistik Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Selatan 5 Produksi industri manufaktur mikro dan kecil triwulan IV tahun 2016 di Provinsi Kalimantan Selatan mengalami pertumbuhan positif 17,44 persen bila dibandingkan dengan produksi industri triwulan IV tahun 2015 atau secara (y-on-y). Hal yang sama juga terjadi di tingkat nasional, dimana produksi industri mikro dan kecil rata-rata mampu tumbuh positif sebesar 4,88 persen. Pertumbuhan positif produksi industri mikro dan kecil di Kalimantan Selatan ini, terutama disumbang oleh 7 (tujuh) kelompok industri manufaktur mikro dan kecil di Provinsi Kalimantan Selatan.
Jenis-jenis industri yang memberikan kontribusi pertumbuhan positif adalah industri makanan (KBLI-10) yang mengalami pertumbuhan positif sebesar 27,92 persen, industri minuman (KBLI-11) yang mengalami pertumbuhan positif sebesar 25,29 persen, industri tekstil (KBLI-13) yang mengalami prtumbuhan positif sebesar 26,35 persen, industri kayu, barang dari kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk furnitur) dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya (KBLI-16) yang mengalami pertumbuhan positif sebesar 16,64 persen, industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional (KBLI-21) yang mengalami pertumbuhan produksi positif sebesar 19,20 persen dan industri barang galian bukan logam (KBLI-23) yang mengalami pertumbuhan produksi positif sebesar 30,83.