• Tidak ada hasil yang ditemukan

USULAN PENELITIAN DOSEN PEMULA DESAIN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "USULAN PENELITIAN DOSEN PEMULA DESAIN "

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

USULAN

PENELITIAN DOSEN PEMULA

DESAIN PEMETAAN GEOGRAFIS BERBASIS

SIG DALAM MITIGASI BENCANA BANJIR

DI DAS SUNGAI BENGKULU

TEAM PENGUSUL : Ketua

FEVI WIRA CITRA, S.Si., M.Pd. NIDN: 0212028501

Anggota

SUPRIYONO.S.Pd., M.Pd. NIDN: 0230078702

UNIVERSITAS PROF.DR. HAZAIRIN, S.H BENGKULU

APRIL 2015

(2)
(3)

IDENTITAS DAN URAIAN UMUM

1. Judul penelitian :Desain Grafis Penataan Raung Berbasis SIG dalam Mitigasi Bencana Banjir DAS Sungai Bengkulu 2. Jumlah peneliti

No Nama Jabatan Bidang Keahlian Instansi asal Alokasi Waktu 1 Fevi Wira Citra S.Si.,

M.Pd.

Ketua  Mitigasi Bencana

 Pengantar dan

2 Supriyono, S.Pd., M.Pd.

Anggota  SIG

 Interpretasi Foto Udara

Universitas

Malai : Bulan Januari Tahun 2017 Berakhir : Bulan Desember Tahun 2017

5. Usulan biaya DRPM Ditjen pengutan Risbang • Tahun ke-1 : Rp.148.535.000,00

6. Lokasi Penelitian DAS Sungai Bengkulu

7. Instansi lain yang terlibat

BPAS Ketahun Provinsi Bengkulu menyusun desain grafis dalam mitigasi bencana banjir.

8. Temuan yang Ditargetkan

Membuat desain mitigasi bencana banjir dengan menganalisis tingkat bahaya banjir dan tingkat kesesuain untuk pemukiman bebas banjir.

9. Kontribusi yang mendasar pada suatu bidang ilmu

Memberikan pengayaan pada matakuliah mitigasi bencana yaitu bencana banjir sehingga menjadi studi leteratur dalam kegiatan pembelajaran, kemudian menjadi penguatan dan terapan pada matakuliah SIG dan IFU terkait analisis spasial daerah aliran sungai dalam menentukan tingkat bahaya banjir.

10. Jurnal ilmiah yang menjadi sasaran

Jurnal nasional yang memiliki ISSN “Georafflesiapada Program Studi Pendidikan Geografi Universitas Prof.Dr.Hazairin, SH.

11. Rencana luaran

(4)

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN... ii

IDENTITAS DAN URAIAN UMUM ... iii

DAFTAR ISI ... iv

RINGKASAN... v

BAB 1. PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Manfaat Penelitian ... 3

BAB 2. LANDASAN TEORY ... 5

2.1 Tingkat Bahaya Banjir di DAS ... 5

2.2 Mitigasi Bencana Banjir ... 6

2.3 Arahan Penataan Ruang ... 7

BAB 3. METODE PELAKSANAAN ... 7

3.1 Metode Penelitia ... 7

3.2 Tahap-Tahap Penelitian ... 7

3.3 Lokasi Penelitian ... 7

3.3 Model Yang Digunakan ... 8

3.4 Rancangan Penelitian ... 8

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 9

3.6. Teknik Analisis Data ... 10

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL PELAKSANAAN ... 14

(5)

RINGKASAN

DAS Sungai Bengkulu merupakan DAS Regional dan bentang alam yang memiliki peran penting bagi masyarakat di Kota Bengkulu dan Kabupaten Bengkulu Tengah. Terlebih pada era otonomi daerah, dimana sumber daya alam sering dipandang sebagai alat untuk meningkatkan pendapatan daerah, yaitu praktik penambangan batubara yang tidak memperhatikan keberlangsungan ekosistem. Akibatnya DAS Sungai Bengkulu hampir dalam setiap tahunnya 2-3 kali di kota Bengkulu terjadi banjir. Tercatat 400-an Ha daerah Kota Bengkulu tergenang oleh limpasan air. Maka perlu dilkakukan perencanaan penataan ruang di DAS Sungai Bengkulu. Untuk mengimplementasikan perencanaan tersebut diperlukan Pemetaan Tingkat Bahaya Banjir dan Kesesuaian Lahan Pemukiman Bebas Banjir di DAS Sungai Bengkulu. Sebagai perecanaan pengembangan DAS dalam mitigasi bencana banjir yang didukung dengan data-data spasial berupa peta dan data atribut yang diekstrak melalui teknik sistem informasi geografis (SIG).

Tujuan penelitian dalam jangka panjang untuk mendesain penataan ruang dalam mitigasi bencana banjir di DAS Sungai Bengkulu. Perencanaan penataan ruang itu memiliki peranan penting bagi masyarakat terutama yang berada di Kota Bengkulu yang merupakan pusat ibukota provinsi. Karena penataan ruang masih banyak pemukiman masyarakat yang berada di DAS Sungai Bengkulu. Sehingga Tiap tahunya mereka mengalami bencana banjir. Sedangkan tujuan khusus dari penelitian ini yaitu (1) mengidentifikasi tingkat bahaya bencana banjir, (2) menganalisis kesesuaian lahan untuk pemukiman bebas banjir, (3) desain pemetaan dalam mitigasi bencana banjir.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksploratif menggunakan pendekatan kajian Geomorfologis dilakukan dengan detail dan holistik melalui analisis pemetaan dan pengamatan lapangan. Hasil pengamatan lapangan untuk menentukan harkat tiap sampel penelitian yang diambil. Penentuan nilai harkat sesuai dengan kondisi fisik lapangan sehingga di peroleh data-data lapangan yang akurat. Kemudian data hasil lapangan selanjutnya diplotkan di peta. Analisis untuk menentukan tingkat bahaya banjir berdasarkan Metode Paimin et al. Sedangkan tingkat kesesuan lahan untuk pemukiman bebas banjir dikembangkan berdasarkan USDA (1971) dimodifikasi oleh Hermon (2015) yang dilakukan dengan basis data spasial melalui Sistem Informasi Geografi (SIG). Populasi penelitian ini yaitu seluruh lahan di DAS Sungai Bengkulu untuk tingkat bahaya bencana banjir. Teknik pengambilan sampel untuk bahaya bencana menggunakan purpossive area sampling atas dasar satuan bentuk lahan hasil

overlaykondisi geomorfologi dearah aliran sungai, penggunaan lahan, dan jenis tanah.

(6)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

Meningkatnya banjir yang melanda beberapa daerah di wilayah Indonesia,

sering dikaitkan dengan pembabatan hutan di kawasan hulu dari sistim daerah

aliran sungai/DAS (Kementrian Lingkuan Hidup, 2007). Sama halnya dengan

kondisi fisik di DAS Sungai Bengkulu yang di akibatkan oleh peningkatan

pemanfaatan sumberdaya alam sebagai akibat dari pertambahan penduduk dan

perkembangan ekonomi, konflik kepentingan dan kurang keterpaduan antar sektor,

antar wilayah hulu-tengah-hilir, terutama pada era otonomi daerah. Pada era

otonomi daerah, sumber daya alam sering dipandang sebagai alat untuk

meningkatkan pendapatan daerah. Persolan yang terjadi adalah maraknya

penambangan batubara di Hulu DAS Sungai Bengkulu.

DAS Sungai Bengkulu merupakan DAS Regional dan bentang alam yang

memiliki peran penting bagi masyarakat di Kota Bengkulu dan Kabupaten

Bengkulu Tengah. Kerusakan DAS Bengkulu dewasa ini, dipercepat oleh

peningkatan pemanfaatan sumberdaya alam sebagai akibat dari pertambahan

penduduk dan perkembangan ekonomi, konflik kepentingan dan kurang

keterpaduan antar sektor, antar wilayah hulu-tengah-hilir, terutama pada era

otonomi daerah.

Terlebih pada era otonomi daerah, dimana sumberdaya alam sering

dipandang sebagai alat untuk meningkatkan pendapatan daerah, yaitu praktik

penambangan batubara yang tidak memperhatikan keberlangsungan ekosistem.

Akibatnya DAS Sungai Bengkulu hampir dalam setiap tahunnya 2-3 kali di kota

Bengkulu terjadi banjir. Tercatat 400-an Ha daerah Kota bengkulu tergenang oleh

limpasan air.. Maka tujuan penelitian ini yaitu yaitu (1) mengidentifikasi tingkat

bahaya bencan banjir, (2) menganalisis kesesuaian lahan untuk pemukiman bebas

banjir, (3) desain pemetaan dalam mitigasi bencana

Persoalan banjir adalah persoalan yang mesti dikaji dari hulu hingga hilir,

mulai dari upstream hingga downstream. Persoalan ini muncul karena daya

tampung DAS lebih rendah dari debit banjir dan daya tampung saluran sungai

(7)

seberapakah kemampuan suatu DAS dapat menampung limpasan puncak yang

terjadi dan kapasitas tampung sungai dalam menahan debit banjir tersebut

(Gunawan, 2014). Kondisi diatas bisa dilihat di desa Tanjung Jaya Kelurahan

Surabaya Kota Bengkulu dimana hampir setiap tahun mengalami banjir. Banyak

rumah yang terendam dan sawah yang digenangi oleh air. Berbagai upaya yang

telah dilakukan oleh pemerintah yaitu mengendalikan banjir dengan memperlebar

saluran air ke sungai dan normalisasi sungai. Akan tetapi upaya tersebut bersifat

sektoral dan belum dikaji secara holistic dari hulu hingga hilir.

Pentingnya penelitian ini adalah untuk mengkaji tingkat bahaya bencana

banjir di DAS Sungai Bengkulu. Maka data dasar yang diperlukan dlam

penelitian ini adalah beberapa peta tematik yang terkait dengan parameter banjir.

Analisis yang di gunakan dengan SIG. Kemudian akan memberikan arahan

kepada masyrakat terkait dengan pemukiman yang berada di sekitar sungai DAS

Sungai Bengkulu yang tiap tahunya mengalami kebanjiran. Mitigasi bencana

yang di sarankan adalah membuat desain pemetaan tingkat kesesuaian lahan

untuk pemukiman masyrakat yang bebas dari bencana banjir. Luaran yang

dihasilkan adalah pemetaan dalam mitigasi bencana banjir di DAS Sungai

Bengkulu

Kemudian luraran yang akan dicapai dalam peneilitian ini adalah terlihat

dalamTabel 1berikut :

Tabel 1.Rencana Target Capaian

No Jenis Luaran Indikator

Capaian 1 Publikasi ilmiah di jurnal nasional (ber ISSN) Publishid

2 Pemakalah dalam tamu ilmiah (Invite Speaker)

Nasional Tidak ada

Lokal Sudah

dilaksanakan

3 Bahan ajar draf

4 Luaran lainya jika ada (teknologi tepat guna model, purwarupa, desain, karya seni, rekayasa soasial

draf

5 Tingkat Kesiapan Teknologi TKT 1

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah mendesain grafis

penataan ruang berbasis SIG dalam mitigasi bencana banjir di DAS Sungai

Bengkulu. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksploratif

menggunakan pendekatan kajian Geomorfologis dilakukan dengan detail dan

(8)

lapangan untuk menentukan harkat tiap sampel penelitian yang diambil. Penentuan

nilai harkat sesuai dengan kondisi fisik lapangan sehingga di peroleh data-data

lapangan yang akurat. Kemudian data hasil lapangan selanjutnya diplotkan di peta.

Analisis untuk menentukan tingkat bahaya banjir berdasarkan Metode Paimin et al.

Sedangkan tingkat kesesuan lahan untuk pemukiman bebas banjir dikembangkan

berdasarkan USDA (1971) dimodifikasi oleh Hermon (2015) yang dilakukan

dengan basis data spasial melalui Sistem Informasi Geografi (SIG).

1.2.Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang ada rumusan masalah yang urgen dalam penelitian

adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana Tingkat Bahaya Banjir di DAS Sungai Bengkulu ?

2. Bagaimana tingkat kesesuaian lahan untuk pemukiman bebas banjir DAS

Sungai Bengkulu ?

3. Bagaimana Desain penataan ruang dalam mitigasi bencana banjir ?

1.3.Tujun Penelitian

Dalam hal ini untuk mencapai tujuan dari permaslahan yang ada maka

sasaran yang harus dilakukan dan dicapai adalah sebagai berikut:

1. Membuat peta tingkat bahaya banjir di DAS Sungai Bengkulu.

2. Menghitung dan menganalisis keseuaian lahan pemukiman masyarakat bebas

banjir di DAS Sungai Bengkulu berbasis menejemen bencana.

3. Meningkatkan pengetahuan masyarakat dan pemerintah daerah dalam menyusun arahan penataan mitigasi bencana banjir di DAS Sungai Bengkulu

1.4.Manfaat Penelitian

Secara praktis Manfaat penelitian yang dapat diambil oleh pemerintah

daerah khususnya Kota Bengkulu dan Kabupaten Bengkulu Tengah adalah sebagai

landasan/pedoman dalam pperncanaan tata rungan yang didasarkan pada tingkat

Tingkat Bahaya Bajir dan Tingkat Kesesuaian Lahan Pemukiman Bebas Banjir.

Penelitian ini berkontribusi pada tersusunya desain tata ruang wilayah DAS Sungai

Bengkulu sebagai dokumen arahan kebijakan bagi pengambil keputusan di Kota

Bengkulu dan Kabaupaten Bengkulu Tengah dalam mengelola dan memanfaatkan

DAS Sungai Bengkulu, sehingga pemnfaatan lahan dapat di kembangkan sesuai

(9)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Tingkat Bahaya Banjir Di DAS

Menurut SCBFWM (2010), ada tiga hal utama yang dapat menyebabkan

Daerah Aliran Sungai di Indonesia terdegradasi yaitu (a) aktifitas manusia seperti

penebangan hutan yang dilakukan secara illegal (illegal loging), kebakaran hutan,

perambahan hutan, eksploitasi hutan dan lahan yang berlebihan; (b) pemanfaatan

lahan yang tidak menerapkan konservasi tanah dan air; (c) iklim atau curah

hujan yang tinggi.

Selanjutnya Dewi et al. (2012) mengemukakan kerusakan DAS dapat

dipercepat oleh peningkatan pemanfaatan sumber daya alam sebagai akibat dari

pertambahan penduduk dan perkembangan ekonomi, kebijakan yang belum

berpihak kepada pelestarian sumber daya alam, serta masih kurangnya kesadaran

dan partisipasi masyarakat dalam konteks pemanfaatan dan pelestarian sumber

daya alam, hal ini berdampak DAS lambat laun mencapai tingkat kritis hingga

sangat kritis. Pentingnya posisi DAS sebagai unit perencanaan yang utuh

merupakan konsekuensi logis untuk menjaga kesinambungan pemanfaatan

sumberdaya hutan, tanah dan air (Javed et al. 2011)

Dalam mengkaji tingkat bahaya banjir di DAS sungai Bengkulu di gunakan

dengan pendekatan spasial. Ini sesuai dengan Aplikasi sistem informasi geografis

(SIG) dalam penanggulangan bencana atau disebut SIPBI dibuat untuk menyajikan

data bencana dan peta bahaya sebagai basisdata yang dapat diakses untuk

memenuhi kebutuhan informasi kebencanaan (Nursaaban, 2013). Beberapa aspek

untuk menyusun sistem informasi ini antara lain geofisik, sosial budaya, dan data

kesehatan masyarakat. SIPBI diperlukan untuk mempercepat akses informasi

mengenai bencana, dan memaksimalkan kegiatan penanggulangan bencana.

2.2.Mitigasi Bencana Banjir

Faktor-faktor alam sebagai sumber bencana menurut Badan Nasional

Penanggulangan Bencana (2011) yaitu seperti faktor geologis (gempa, tsunami,

letusan gunung berapi), Hydrometeorologis (banjir, tanah longsor, kekeringan,

angin topan), dan biologis (wabah penyakit, penyakit tanaman, penyakit ternak,

(10)

Nursaaban (2013)natural hazards is natural processes such as volcanic eruptions,

earthquakes, floods, and hurricanes when they threaten human life and property.

Bencana alam adalah proses alami seperti erupsi gunung, gempa bumi, banjir, angin

kencang ketika mengancam kehidupan manusia.

Mitigasi bencana merupakan serangkaian upaya komprehensif dalam

pra-bencana, saat bencana dan pasca bencana. Kegiatan dalam Pra Bencana ditujukan

untuk mengurangi resiko bencana, bersifat preventif seperti: Pencegahan, Mitigasi

atau penjinakan, kesiapsiagaan meliputi peringatan dini dan perencanaan. Pada saat

bencana (tanggap darurat) meliputi: Peringatan atau tanda bahaya, pengkajian

darurat, rencana operasi, dan tanggap darurat. Setelah bencana: rehabilitasi,

rekonstruksi.

Siklus dari penanggulangan bencana menurut Sriyanie M. (2008) sebagai

berikut; bencana memiliki beberapa tahap: Pencegahan, Mitigasi, Persiapan,

Respon, Penyembuhan dan Pembangunan Kembali. Semua tahap ini saling terkait

dalam sebuah siklus–sehingga satu tahap tidak akan efektif tanpa kehadiaran yang

lainnya. Dengan kata lain, tahap sebelum suatu kejadian pencegahan, persiapan,

dan mitigasi sama pentingnya dengan respon, penyembuhan dan pembangunan

kembali.

2.3.Arahan Penataan Ruang

Landasan hukum arahan penataan ruang berbasis mitigasi bencana banjir di

DAS Sungai Bengkulu bersadasarkan peraturan perudang-udangan di bidang

penggulangan bencana yang ada sekarang, beberapa peraturan perundang-undangan

yang menjadi dasar adalah sebagai berikut :

1. Undang-undang nomor 26 tahun 2007 tentang pentaan ruang.

2. Peraturan Pemerintah Nomor 1 tahun 2008 tentang penyelenggaraan

penggulangan bencana.

3. Peraturan Mentri Dalam Negeri nomor 27 tahun 2007 tentang pedoman

penyiapan sarana dan prasarana dalam penggulangan bencana.

(11)

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1.Metode Penelitian

Penelitian ini di kaji secara keruangan (spatial) dengan menggunakan teknik

remote sensing/penginderaan jauh dan Sistem Informasi Geografi (SIG).

Selanjutnya dikaji secara deskriptif analitik dan interpretatitif terhadap pola dan

perubahan penggunaan lahan terhadap tingkat bahaya banjir di DAS Sungai

Bengkulu, kemudian analisis tingkat kesesuaian pemukiman masyarakat.

3.2.Tahpan-Tahapan Penelitian

Penelitian dilakukan dalam beberapa tahap kegiatan yang secara garis besar

dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Mengkaji mengenai data sekunder yang berkaitan dengan kualitas air Sub-DAS

hilir Sungai Bengkulu.

2. Melakukan survey wilayah di sekitar DAS Sungai Bengkulu dan titik sampling.

3. Melakukan pengambilan contoh Tanah sungai di beberapa titik sampling serta

analisa sesuai dengan parameter pengharkatan yang digunakan dalam

menentukan tingkat bahaya banjir dan tingkat kesesuaian lahan pemukiaman

bebas banjir.

4. Melakukan proses pengolahan data yaitu dengan memplotkan melalui metoda

SIG, sehingga diperolah analisis spasial dan analisis statistik.

5. Overlay peta tingkat bahaya banjir dan tingkat kesesuaian lahan pemukiaman

bebas banjir sehingga nantinya ada kebijakan pemerintah terhadap

penambangan rakyat tersebut.

6. Melakukan evaluasi data

3.3.Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan selama 10 (sepuluh) bulan. Adapun lokasi penelitian

adalah wilayah DAS Sungai Bengkulu secara geografis terletak pada 102014’47”

BT-102027’47” BT dan 3040’41” LS-3050’30” LS yang mencakup Kabupaten

(12)

Gambar 1. Lokasi Penelitian 3.4.Model Yang Digunakan

Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah mendesain grafis

penataan ruang berbasis SIG dalam mitigasi bencana banjir di DAS Sungai

Bengkulu. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksploratif

menggunakan pendekatan kajian Geomorfologis dilakukan dengan detail dan

holistik melalui analisis pemetaan dan pengamatan lapangan. Hasil pengamatan

lapangan untuk menentukan harkat tiap sampel penelitian yang diambil. Penentuan

nilai harkat sesuai dengan kondisi fisik lapangan sehingga di peroleh data-data

lapangan yang akurat. Kemudian data hasil lapangan selanjutnya diplotkan di peta.

Analisis untuk menentukan tingkat bahaya banjir berdasarkan Metode Paimin et al.

Sedangkan tingkat kesesuan lahan untuk pemukiman bebas banjir dikembangkan

berdasarkan USDA (1971) dimodifikasi oleh Hermon (2015) yang dilakukan

dengan basis data spasial melalui Sistem Informasi Geografi (SIG).

3.5.Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian ini memberikan arahan penataan pemukiman di DAS

Sungai Bengkulu. Rancangan yang dilakukan untuk meminimalisir dampak bencana

banjir sehingga dalam penanggulangan bencana tidak dilakukan secara monoton.

Maksutnya penelitian ini memberikan arahan kepada masyarakat yang menjadi

korban bencana banjir agar tidak berulang setiap tahunya maka akan diberikan

solusi pengetahuan terhadap daerah yang memiliki tingkat bahaya banjir yangtinggi

atau pada zona C menjadi pemukimanya. Rancangan ini disusun dengan

menggabungkan atau overlay peta tematik. Sehingga rancangan yang dibang

(13)

3.6.Teknik Pengumpulan Data 3.6.1.Tingkat Bahaya Banjir

Menuurut Hermon (2015: 40) prosedur pemberian harkat dan bobot pada

masing-masing parameter atau variabel berbeda-beda, yaitu memperhatiakan seberapa besar

pengaruh parameter-parameter tersebut terhadap tingkat bahaya banjir. Semakin

besar pengaruh parameter tersebut terhadap tingkat bahaya banjir maka nilai

bobotnya makin besar dan pengaruhnya sebaliknya. Sebaran harkat untuk meneliti

menentukan tingkat bahaya banjir di DAS Sungai Bengkulu berdasarkan penentuan

tingkat bahaya banjir daerah resapan sesuai Metode Paimin et al adalah sebagai

berikut terlihat padaTabel 2:

Tabel 2. Indikator Tingkat Bahaya Banjir

Indikator Skor Kriteria Kriteria Harkat

Bentuk lahan 30 Pegunungan dan perbukitan Kipas dan lahar

Dataran dan teras

Dataran dan teras (s<39%) Sataran dan lembah alivial

Rendah

Lereng lahan kiri kanan sungai(%)

10 > 8 (sangat lancar) 6-8 (Lancar)

Anak cabang sungai induk Cabang sungai induk sesuai belokan atau jarak lurus > 45 (Sangat Curam)

Rendah

Pengggunaan lahan 40 Hutan lindung/konsevasi Hutan produksi/perkebunan

(14)

3.6.2. Kesesuaian Lahan Pemukiman Bebas Banjir

Mitigasi bencana banjir untuk pemukiman bebas banjir, hal ini

disebabkan karena pemukiman merupakan indikator utama yang harus

diselamatkan dari potensi bencana banjir. Analisis data untuk mengidentifikasi

kesesuaian lahan untuk pemukiman bebas banjir dikembangkan berdasarkan

USDA (1971). Perumusan zona tingkat kesesuaian lahan pemukiman bebas

banjir dilakukan dengan GIS Arc GIS 10.1 (Hermon:2015)

Tabel 3. Kesesuaian Lahan Pemukiman Bebas Banjir Simbol Kriteria Kesesuaian Lahan

Untuk Pemukiman

Harkat Skor

Peta Tingkat Bahaya Bencana PBB 1

Peta Tingkat Bahaya Erosi PE 1

Sumber : USDA (1971) dimodifikasi oleh Hermon (2015)

3.7.Teknik Analisis Data 3.7. 1. Tingkat Bahaya Banjir

Metode analisis yang digunakan untuk mencapai meneiliti tingkat

tingkat bahaya banjir adalah menggunakan metode pendekatan analisis

tumpang susun (overlay) dengan SIG. Overlay dengan menggunakan input 8

peta tematik, yaitu Peta Bentuk Lahan, Peta Lereng, Peta Pembedungan dan

Pasang, Peta Meander, Peta Lereng Rata-Rata Kawasan. Analisis data untuk

(15)

banjir daerah resapan sesuai metode Paimin et al (2009) dimodifikasi oleh

Hermon (2015)

TBB = BL(30%) + LK (10%) + PP (10%) +

M (10%) + L(5%)+ LU (40%) ... (1) Keterangan : TBB : Tingkat Bahaya Banjir

BL : Peta Bentuk Lahan

LK : Peta Lereng Kiri kanan Sungai PP : Peta Pembendungan dan Pasang M : Peta MEander

L : Peta Lereng rata kawasan PL : Peta Lahan

Analisis untuk menentukan tingkat bahaya banjir berdasarkan metode

Paimin et al (2009) sesuai formula yang dikembangkan oleh Hermon (2015 :

45) yaitu sebai berikut:

= ... (2) Keterangan :

I = Besar jarak interval kelas c = Jumlah harkat tertinggi b = Jumlah harkat terendah k = Jumlah kelas yang diinginkan

Interval untuk mengetahui Tingkat Bahaya Banjir dapat dilihat padaTabel 2

Tabel 4.Hasil Hitung Tingkat Bahaya Banjir

Zona Interval Bobot Tingkatan Bahaya Banjir

A < 14 Rendah

B 15 -23 Sedang

C >24 Tinggi

Sumber : Hermon (2015)

Berdasarkan hasil perhitungan diatas, zonasi tingkat bahaya banjir terdiri atas 3

zonayaitu:

1. Zona A : Tingkat bahaya banjir rendah, tidak ada sama sekali bahaya

bencana banjir yang mengancam pemukiman masyarakat.

(16)

banjir 1 kali dalam 5 tahun yang menimpa pemukiman masyarakat.

3. Zona B : Tingkat bahaya banjir tinggi, peluang terjadi bahaya bencana

banjir 1 kali dalam 1 tahun yang menimpa pemukiman masyarakat.

3.7.2. Tingkat Kesesuaian Lahan Untuk Pemukiman

Analisis untuk menentukan kesesuaian lahan untuk pemukiman bebas

banjir sesuai yang dikembangkan Dibyosaputro digunakan formula yang

dikembangkan oleh Hermon (2015 : 45) yaitu sebai berikut:

TFB = PE+ PB + PT + PL + 3(PBB) ... (3) Keterangan : TFB : Pemukiman Bebas banjir

PE : Peta Tingkat Erosi PB : Peta Sebaran Batuan PT : Peta Tanah

PL : Peta Lereng PL : Peta MEander PBB : Peta Bahaya Banjir

Interval untuk mengetahui tingkat kesesuaian lahan untuk pemukiman

bebas banjir dapat dilihat padaTabel 2

Tabel 5.Hasil Hitung Tingkat kesesuaian lahan untuk pemukiman Zona Interval Bobot Tingkatan Bahaya Banjir

A < 11,6 Sesuai untuk pemukiman

B 11,6 -16,2 Agak sesuai untuk pemukiman

C >16,2 Tidak sesuai untuk pemukiman

Sumber : Hermon (2015)

Berdasarkan hasil perhitungan diatas, zonasi tingkat kesesuaian lahan untuk

pemukiman bebas banjir terdiri atas 3 zonayaitu:

1. Zona A : Sesuai untuk pemukiman , tidak ada sama sekali bahaya bencana

banjir yang mengancam pemukiman masyarakat.

2. Zona B : Agak sesuai untuk pemukiman, peluang terjadi bahaya bencana

banjir 1 kali dalam 5 tahun yang menimpa pemukiman masyarakat.

3. Zona B : Tidak sesuai untuk pemukiman, peluang terjadi bahaya bencana

(17)

3.7.3. Desai Grafis Arahan Penataan Mitigasi Bencana Banjir

Analisis untuk menentukan desai grafis arahan penataan mitigasi

bencana banjir desai grafis arahan penataan mitigasi bencana banjir digunakan

formula yang dikembangkan oleh Hermon (2015 : 45). Yaitu dengan

menggunakan metode pendekatan analisis tumpang susun (overlay) dengan

SIG. Overlay dengan menggunakan input 2 peta tematik, yaitu Peta Tingkat

Bahaya Banjir dan Peta Pemukiman Bebas banjir yaitu sebai berikut:

DGA = PBB+ PFB ... (4) Keterangan : DGA : Desain Grafis Arahan Penataan

(18)

BAB 4

BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN

4.1. Anggaran Biaya

Anggaran biaya yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah ringkasan

anggaran baiaya tertuang pada Tabel 6. dan rincian anggaran biaya dapat dilihat pada lampiran.

Tabel 6. Ringkasan Anggaran Biaya

No Komponen Biaya yang Diusulkan

(Rp)

1. Honorarium (maks. 30%) 7.476.0000

2. Bahan habis pakai 7.450.000

3. Perjalanan 3.700.000

4. Peralatan 6.365.000

Jumlah 24.991.000

Jadi anggaran biaya yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah Rp. 24.991.000,00.

4.2. Jadwal Kegiatan

Perencanaan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam penelitian ini adalah

dapat dilihat padaTabel 7.Sebagai berikut:

Tabel 7.Jadwal Kegiatan

NO KEGIATAN BULAN KEGIATAN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

I. 1. Persiapan Administrasi X 2. Penyusunan Desain Penelitian X

3. Data pemetaan X X

II. 1. Izin penelitian ke dinas X X X

2. Observasi lapangan X X X

3. Groundcek lapang dengan

pengumpulan data X X X X

4. Diskusi materi mitigasi bencana

banjir dan Program SIG X X X X

5. Penelitian X X X X X

6. Analisis data hasil penelitian X X

III. 1. Menyiapkan draf Laporan

Penelitian X X X

2. Seminar Hasil Penelitian

3. Menyiapkan Laporan Akhir X X

(19)

DAFTAR PUSTAKA

Dewi, I.G.A.S.U., N.M. Trigunasih dan T. Kusmawati, 2012. Prediksi Erosi dan

Perencanaan Konservasi Tanah dan Air pada Daerah Aliran Sungai Saba.

E-Jurnal Agroekoteknologi Tropika. 1(1).

Gunawan. 2009. Estimasi Daerah Rawan Bencana Banjir Menggunakan Metode

Pendekatan Topographic Wetness Index. Manado

Javed, A., M.Y. Khanday and S. Rais, 2011. Watershed Prioritization Using

Morphometric And Land Use/Land Cover Parameters: A Remote Sensing And

GIS Based Approach.Journal Geological Society Of India. 78:63-75.

Hermon, Dedi. 2015.Geografi Bencana Alam. Rajawali Pers. Jakarta.

Kementrian Negara Lingkungan Hidup. 2007. Analisis Potensi Rawan Bencana Alam di

Papua dan Maluku (Tanah Longsor Banjir Gempa Bumi - Tsunami).

Laporan Akhir. Deputi Bidang Pembinaan Sarana Teknis dan Peningkatan

Kapasitas . Jakarta.

Nursaaban. 2013. Arahan Penanggulangan Bencana Alam Melalui Analisis

Multibahaya Dan Multirisiko Di Kabupaten Kulonprogo Yogyakarta.Laporan

Hibah Bersaing. UNY.

[USDA] United State Departement of Agriculture.2005, National Engineering

Handbook Section 4: Hydrology. Washington D C, U.S.A

Strengthening Community-Based Forest and Watershead Manajement (SCBFWM).

2010. “Mengenal Daerah Aliran Sungai dan Permasalahannya. Proyek

Penguatan Pengelolaan Hutan dan Daerah Aliran Sungai Berbasis

(20)

Lampiran 1.Justifikasi Anggran Penelitian

Tabel 5.2.Rincian Anggaran Biaya 1. Honor

Honor Nonor/Jam Waktu

(Jam/Minggu)

Minggu/

Bulan Total (Rp.)

Ketua 14.000/hari 12 jam/minggu 4/6 4.1020.000

Anggota 1 12.000/hari 12 jam/minggu 4/6 3.456.000

Sub Total 7.476.0000 2. Bahan Habis Pakai

Material Justifikasi

Pemakaian Kuantitas

Harga

satuan Total (Rp.) Data Curah hujan Analisis lahan 10 tahun 60000/bln 3.200.000

Analisis Leb.Tanah Analisis lahan 2.500.000

Pustaka Penelusuran

pustaka

1 750.000 500.000

Kertas A4 Cetak laporan 10 35.000 350.000

Kertas penjilidan Cetak laporan 1 75.000 300.000

Lakban Cetak laporan 5 20.000 100.000

Tinta printer (hitam dan warna)

Cetak laporan 12 botol 35.000 500.000

Sub Total 7.450.000

Sewa Mobil survey 1 2.500.000 1.200.000

Transportasi dan

Lay out Peta 1 750.000 750.000

Shoft ware ENVI 4.3 Interpretasi Citra 1 855.000 855.000

Citra Foto udara bahan

untuk interpretasi

1 500.000 500.000

Shp Peta Bengkulu Interpretasi citra wilayah Bengkulu

1 700.000 700.000

Citra Lansat Foto udara 1.000.000 500.000

Sewa apnilevel survey 32 hari 50.000 1.600.000

Sewa kamera Dokumentasi 32 hari 30.000 960.000

Sewa GPS survey 1 paket 250.000 250.000

(21)

Lampiran 2.Susunan Organisasi Peneliti dan Pembagian Tugas

I. Struktur Organisasi Tim Peneliti

1. Ketua : Fevi Wira Citra, S.Si., M.Pd.

2. Anggota : Supriyono, S.Pd., M.Pd.

II. Deskripsi Pembagian Tugas N

o Nama/ NIDN Instansi Asal

Bidang

1. Fevi Wira Citra, S.Si., M.Pd

 membuat laporan akhir penelitian

(22)

Lampiran 3.Biodata Ketua dan Anggota Tim Pengusul 1. Identitas Ketua Pengusul

1 Nama Fevi Wira Citra S.Si.,M.Pd

2 Jenis Kelamin Perempuan

3 Jabatan Fungsional Asisten Ahli

4 NPP 0212028501

5 NIDN 0212028501

6 Tempat dan Tanggal Lahir Bengkulu 12 Februari 1985

7 E-mail Perum Sakinah Blok E No.14 Sawah Lebar Bengkulu

8 Nomor HP 081394609287

9 Alamat Kantor Jl. Ahmad Yani Nomor 1 Bengkulu 10 Nomor Telp./Fax wo_antik@yahoo.co.id

11 Lulusan yang telah dihasilkan S1=12

12 Mata Kuliah yg Diampu Pengelolaaa DAS

Pengantar Meteorologi dan Klimatologi Mitigasi Bencana

Prektikum Meteorologi dan Klimatologi

2. Riwayat Pendidikan

Bidang Ilmu Human Geografi Pendidikan Geografi

-Tahun Masuk-Lulus 2003-2008 2010-2012

-Judul Skripsi/Tesis Persepsi Kualitas Pelayanan Penolong Persalinan di

provinsi Bengkulu

Peranan Pembelajaran Geografi Di SMA Dalam Memahami Wilayah Bencana Di Kota Bengkulu

-Nama Pembimbing Alip santo sudarmo Prof. Dr. Dede Rohmat, Ir.

-3. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir

No. Tahun Judul Penelitian Pendanaan

Sumber Jumlah 1. 2012 Peranan Pembelajaran Geografi Di

SMA Dalam Memahami Wilayah Bencana Di Kota Bengkulu

Mandiri

-2. 2015 Persepsi Mahasiswa Tentang Kesehatan Reproduksi (Studi pada mahasiswa FKIP UNIHAZ Bengkulu)

DIPA UNIHAZ

10.000.000

4. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 thn Terakhir

No. Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Pendanaan Sumber Jumlah 1. 2013 penyuluhan mitigasi bencana pada siswa/i

di SMk S-3 Serunting I Kota Bengkulu.

(23)

5. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah dalam Jurnal 5 tahun terakhir

No. Tahun Judul Penelitian Volume/

Nomer/Tahun Nama Jurnal 1 2012 Peranan Pembelajaran

geografi Dalam memahami Bencana.

Vol.12, Nomor : Oktober 2012

Gea Jurnal Pendidikan Geografi (FP IPS UPI)

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah Penelitian Dosen Pemula (PDP).

Bengkulu, 1 Juni 2016 Ketua Pengusul,

(24)

1. Identitas Anggota Pengusul

1 Nama Supriyono, S.Pd., M. Pd.

2 Jenis Kelamin Laki-Laki

3 Jabatan Fungsional

-4 NPP 0211040142

5 NIDN 0230078702

6 Tempat dan Tanggal Lahir Giri Kencana, 30 Juli 1987

7 E-mail yono.supri259@gmail.com

8 Nomor HP 0852 6880 9880

9 Alamat Kantor Jl. A.Yani no.1 Bengkulu 10 Nomor Telp./Fax 21536 / (0736) 20956 11 Lulusan yang telah dihasilkan S-1 = 8

12 Mata Kuliah yg Diampu 1. SIG 2. IFU

UNIHAZ Bengkulu UNP Padang

-Bidang Ilmu Pendidikan Geografi Pendidikan Geografi

-Tahun Masuk-Lulus 2006-2010 2014-2015

-Judul Terhadap Kualitas Air dan Perubahan Bentuk Fisik Sungai di Sub DAS Hilir Sungai Bengkulu

-Nama Pembimbing Drs. Mariyon, M.Pd. Prof. Dr. Eri Barlian, M. Si.

-3. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir

No. Tahun Judul Penelitian Pendanaan

Sumber Jumlah

1. 2014 Analisis Bahan Letusan dan Potensinya Gunung Sinabung

di Tanah Karo Propinsi Sumatera Utara

Mandiri Rp.

5.000.000,-2 2016 Sistem Informasi Geografi untuk Perubahan Lahan Kritis Akibat Tambang Batubara di Hulu DAS Sungai Bengkulu

DIPA UNIHAZ

(25)

4. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 thn Terakhir No. Tahun Judul Pengabdian Kepada

Masyarakat

Pendanaan

Sumber Jumlah

1. 2014 Pembinaan Persiapan OSN 2016 Siswa-Siswi MAN 1Model Bengkulu

-

-5. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah dalam Jurnal 5 tahun terakhir

No. Tahun Judul Penelitian Volume/

Nomer/Tahun Nama Jurnal 1. 2014 Analisis Dampak Letusan

Gunung Sinabung kaitanya dengan Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat di

6. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir No.

Nama Pertemuan Ilmiah/Seminar

Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat

1. Seminar NasionalStudy and Research of Geografi

Analisis Dampak Letusan Gunung Sinabung kaitanya dengan Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat di Kabupaten Karo

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah Penelitian Dosen Pemula (PDP).

Bengkulu, 1 Juni 2016 Anggota Pengusul,

(26)

Gambar

Tabel 1. Rencana Target Capaian
Gambar 1. Lokasi Penelitian
Tabel 2. Indikator Tingkat Bahaya Banjir
Tabel 3. Kesesuaian Lahan Pemukiman Bebas Banjir
+4

Referensi

Dokumen terkait

Cita-cita Pan-Jerman yang terutama sekali Alfred Rosenberg menjadi nabinya dan Adolf Hitler menjadi propagandisnya dan pengikhtiarnya itu, cita-cita Pan-Jerman itu

Pada Tabel 1 menunjukkan bahwa hasil observasi awal pada saat siklus I dalam operasi perkalian pada siswa kelas VII dengan jumlah nilai terendah 20 yaitu siswa yang

Jika dilihat dari 10 indikator pernyataan yang berkaitan dengan pengetahuan keuangan secara umum, menunjukkan bahwa responden dalam penelitian ini telah memiliki

Selanjutnya RKPD Minahasa Tenggara tahun 2017 disusun dengan berpedoman pada Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)

data aksesbilitas anak berkebutuhan khusus yang pasti, atau peneliti melakukan penyilangan informasi yang diperoleh dari sumber (panti sosial, teman sepermainan,

Dari Tabel 3 terlihat bahwa pada perlakuan LCC Mucuna sp tanaman jagung tidak ada yang dapat tumbuh karena jagung kalah bersaing dalam pertumbuhannya, pada saat

Dari hasil belajar kelompok diskusi siswa berupa isian LKPD hanya kelompok IV yang dinyatakan “Tuntas” sementara kelompok I, II dan III dinyatakan “Tidak Tuntas” hal

Hasil analisa vegetasi pada tingkat pohon di tiap habitat ditemukannya kelompok monyet ekor panjang tidak menunjukan adanya variasi jumlah jenis, masing-masing habitat yaitu