KEANEKARAGAMAN AVIFAUNA
BEBERAPA KAWASAN KONSERVASI
PROPINSI SULAWESI UTARA DAN GORONTALO
DISUSUN OLEH :
DIAH IRAWATI DWI ARINI
SYAMSIR SHABRI
YERMIAS KAFIAR
SUPRATMAN TABBA
PENDAHULUAN
Keunikan avifauna yang berada pada hutan-hutan alam timur Indonesia menyimpan lebih banyak pesona dan keberagaman jenis endemisitas yang tinggi, fakta ini menjadi sebuah khasanah kekayaan Nusantara yang tak ternilai harganya. Sebagai salah satu wilayah di Kawasan Timur Indonesia Pulau Sulawesi menyimpan berjuta misteri berkaitan dengan potensi sumber daya alamnya, alam Sulawesi menjadi perhatian konservasionis dunia karena menjadi tempat hidup berbagai satwa endemik yang bernilai global. Dalam bidang ornitologi Sulawesi merupakan surga bagi kehidupan burung yang tiada bandingannya, bahkan ornitologiwan dari segala penjuru dunia memberikan prioritas utama untuk pulau ini.
Menariknya bahwa pulau Sulawesi tidak memiliki keanekaragaman avifauna yang tinggi sebagaimana pulau lain di wilayah barat Indonesia namun endemisitas terhadap jenis ini justru lebih tinggi. Hal mendasar sebagai implikasi tingginya endemisitas karena wilayah timur Indonesia terdiri dari lebih banyak gugusan pulau-pulau kecil sehingga membuat banyak spesies yang terisolasi dan pada akhirnya harus menyesuaikan diri terhadap habitat dan lingkungannya. Tercatat sekitar 96 jenis afifauna endemik di wilayah Sulawesi yang tersebar dari Selatan, Tenggara, Tengah hingga ke bagian Utara yang lebih kaya akan pulau-pulau kecil
Ekosistem Sulawesi Utara merupakan kompleksitas dari keanekaragaman hayati pulau Sulawesi dimana tingkat endemisitas spesies di wilayah ini sangat tinggi. Tingginya tingkat endemisitas terhadap spesies avifauna tidak terlepas dari posisi Sulawesi Utara yang berada dikepala dan proses terbentuknya pulau Sulawesi yang unik. Kondisi inilah yang membuat Sulawesi Utara menjadi pintu masuk bagi beberapa spesies burung-burung asli benua asia dan Australia, antara lain jenis-jenis burung paruh bengkok dan Julang Sulawesi (Rhyticeros cassidix) yang merupakan burung raksasa Asia-Afrika.
Menurut Holmes dan Phillipps (1999) daftar burung di Sulawesi dan pulau-pulau kecil disekitarnya terdiri dari 380 jenis, 96 jenis diantaranya merupakan endemik kawasan Sulawesi dan 115 jenis diantaranya termasuk endemik Indonesia. Jika dikumulatifkan jumlah ini merupakan 38 % dari total 250 jenis burung endemik yang ada pada kawasan Wallacea (Coates dkk, 2000).
Deskripsi tentang keadaan burung-burung Sulawesi diatas merupakan sekilas gambaran mengenai keragaman avifauna di wilayah ini, namun kondisi keberadaan hutan sebagai habitat yang baik untuk fauna burung tidak linear dengan laju kelestarian terhadap perbaikan hutan namun cenderung lebih mengarah pada kerusakan hutan yang makin parah dewasa ini. Dengan demikian kajian terhadap jenis-jenis burung pada wilayah Sulawesi Utara penting dilakukan untuk mendapatkan validasi dan pengayaan data terkait keberagaman avifauna.
Buku ini akan memberikan profil mengenai jenis-jenis burung yang ada di Sulawesi bagian utara berdasarkan penelitian, pengamatan dan perjumpaan penulis dibeberapa kawasan konservasi di wilayah ini. Kawasan konservasi yang menjadi objek pengamatan adalah Cagar Alam Tangale dan Suaka Margasatwa Nantu di Propinsi Gorontalo serta Cagar Alam Gunung Ambang, Tangkoko dan Taman Nasional Bogani Nani Wartabone di Propinsi Sulawesi Utara. Buku ini merupakan rangkuman dari jumlah jenis yang ditemukan dari hasil penelitian yang telah dilakukan dalam kurun waktu awal 2008 hingga akhir 2010. Diharapkan buku ini dapat menjadi pengenal atapun panduan terhadap jenis-jenis burung yang menghuni hutan-hutan di alam Sulawesi bagian Utara.
Manado, Agustus 2011
Penulis
Avifauna
Kawasan
Konservasi
Sulawesi
Utara
dan
Avifauna
Kawasan
Konservasi
Sulawesi
Utara
dan
Gorontalo
CAGAR ALAM GUNUNG AMBANG
Kawasan Cagar Alam Gunung Ambang sebagai salah satu kawasan konservasi di Indonesia menyimpan sejuta pesona keanekaragaman hayati yang sangat tinggi. Kawasan yang berada di jantung Sulawesi Utara ini mampu memberikan sajian keindahan alam khas Sulawesi yang tidak kalah menariknya dengan kawasan lainnya di Indonesia. Keberadaan kawasan ini ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 395/Kpts/Um/6/1978 dengan luas wilayah ± 8.638 Ha yang utamanya melindungi satwa
endemik Sulawesi yaitu Anoa (Bubalus spp).
Secara administratif berada di dua Kabupaten yakni Minahasa Selatan dan Bolaang
0 0
Mogondow dan secara geografis berada pada koordinat 0 20'00” - 0 57'00” Lintang Utara
0 0
dan 124 20'00” - 124 28'00” Bujur Timur. Cagar Alam Gunung Ambang memiliki tipe ekosistem hutan hutan dataran rendah sampai hutan pegunungan. Bentuk topografi bergelombang, berbukit sampai dengan bergunung dan di sebagian kecil wilayahnya landai. Ketinggian berkisar antara 700 – 1780 m dpl yang terdiri dari beberapa jajaran gunung seperti G. Tudutalong (1.680 m dpl), G. Moyayat (1.706 m dpl), G. Molibut (1.565 m dpl) dan G. Ilantat (1552 m dpl), selain itu sebagai gunung yang masih aktif terdapat kawah gunung berapi. Jenis-jenis vegetasi yang dapat dijumpai di Cagar Alam Gunung Ambang
diantaranya Kayu Loyang (Quercus sp), Makembes (Eugenis sp), pakoba (Tricalisia
Avifauna
Kawasan
Konservasi
Sulawesi
Utara
dan
Gorontalo
TAMAN NASIONAL
BOGANI NANI WARTABONE
Bogani Nani Wartabone merupakan salah satu dari dua kawasan konservasi berstatus Taman Nasional di bagian Utara Sulawesi. Kawasan yang sebelumnya bernama Dumoga Bone ini memiliki berbagai keunikan ekologi sebagai kawasan peralihan dan sangat dikenal lewat atraksi Burung Maleo. Dasar hukum bagi kawasan ini adalah Surat Keputusan Menteri Pertanian tahun 1982 dan ditunjuk oleh Menteri Kehutanan berdasarkan SK. No. 1068/Kpts-II/1992 tanggal 18 November 1992 dengan luas kawasan mencapai 287.115 Ha.
Secara administrasi, kawasan ini berada di dua wilayah yaitu Propinsi Gorontalo dan Propinsi Sulawesi Utara. Secara geografis, kawasan ini berada pada posisi geografis
0 0 0 0
0 20'00” - 0 49'00” Lintang Utara dan 123 08'00” - 124 14'00” Bujur Timur yang membentang pada ketinggian 50-2.000 m dpl. Rentang ketinggian tersebut membuat TNBNW memiliki empat tipe ekosistem yaitu hutan Sekunder, hutan hujan dataran rendah, hutan hujan pegunungan dan hutan lumut.
Kekayaan flora khas TNBNW diantaranya adalah palem Matayangan (Pholidocarpus ihur),
kayu hitam (Diospyros celebica), kayu besi (Intsia spp), kayu kuning (Arcangelisa flava) dan
bunga bangkai (Amorphophallus companulatus). Sedangkan tumbuhan yang umum
dijumpai seperti Piper aduncum, Trema orientalis, Macaranga sp, berbagai jenis cempaka,
Avifauna
Kawasan
Konservasi
Sulawesi
Utara
dan
Gorontalo
CAGAR ALAM TANGALE
Sebagai salah satu kawasan konservasi di Propinsi Gorontalo, Tangale memiliki fungsi yang cukup penting bagi zona perlindungan bagi flora dan fauna. Dengan luas wilayah 112.5 Ha, kawasan ini juga berfungsi sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan yang merupakan bagian dari daerah Tangkapan Air di Kabupaten Gorontalo. Dasar hukum yang dimiliki oleh kawasan ini adalah Keputusan Menteri Kehutanan No. 431/Kpts/VII-4/1992 tanggal 5 Mei 1992 yang ditujukan bagi perlindungan monyet endemik Gorontalo
yang dikenal dengan nama lokal “dihe” (Macaca heckii).
Secara administrasi, CA. Tangale berada pada dua desa di Kecamatan Tibawa yaitu Desa Labanu dan Desa Buhu. Kawasan ini dipisahkan oleh jalan trans Sulawesi yang menghubungkan Kota Manado dan Kabupaten Gorontalo. Dan secara geografis berada
0 0 0 0
Avifauna
Kawasan
Konservasi
Sulawesi
Utara
dan
Gorontalo
SUAKA MARGASATWA NANTU
Suaka Margasatwa Nantu, secara geografis berada pada posisi 01003'00” - 01 34'00” 0
0 0
Lintang Utara dan 125 01'00” - 125 15'00” Bujur Timur yang terletak dalam Sub Das Nantu, DAS Paguyaman dan secara administrasi meliputi wilayah Kecamatan Sumalata, Kecamatan Wonosari, di Kabupaten Gorontalo dan Kecamatan Tilamuta di Kabupaten Boalemo Propinsi Gorontalo. Kawasan yang memiliki luas wilayah sebesar 31.215 Ha ini ditunjuk sebagai kawasan suaka margasatwa pada tahun 1999 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan No. 537/Kpts-II/1999. SM. Nantu sebagian merupakan derah dataran rendah dan sebagian lagi memiliki topografi yang berbukit-bukit serta bergunung-gunung dengan kisaran ketinggian 0-1.525 m dpl.
Berbagai macam obyek dan panorama alam dapat dijumpai pada kawasan ini seperti tipe vegetasi, aliran sungai Nantu, kicauan burung, lengkingan suara tarsius, kubangan air garam alami sebagai tempat berkumpulnya babirusa serta jenis-jenis satwa mamalia besar lainnya. Komunitas vegetasi di SM. Nantu sangat bervariasi. Keragaman tumbuhan tertinggi berkembang di dataran rendah dan perbukitan bawah. Berbagai jenis flora yang
dapat dijumpai seperti pangi (Pangium edule), linggua (Pterocarpus indicus), nantu
Avifauna Kawasan Konservasi Sulawesi
Avifauna
Nama Lokal
:
Elang Alap Ekor TotolDistribusi
:
Endemik di SulawesiNama Internasional
:
Goshawk
Spot-tailed
Karakteristik :
Jenis elang ini memiliki sayap lebar, pendek dan ekor cukup panjang dan berburu dengan meluncur di sela-sela tajuk hutan. Di luar hutan burung-burung ini terbang mengepak dan melayang bergantian, dan kadang membumbung tinggi mengikuti aliran udara panas.
Elang alap ekor totol adalah jenis yang paling umum di Sulawesi. Berukuran 30 cm dan dapat dikenali dari bintik-bintik putih khas yang terdapat pada bagian sisi atas ekor yang gelap. Bintik ini akan segera terlihat. Pada elang dewasa tubuh bagian atas abu-a b u ke b i r u abu-a n , d abu-a d abu-a d abu-a n p e r u t nyabu-a kemerahan. Sedangkan remaja memiliki bulu kecoklatan dan bagian dada memiliki coretan-coretan coklat. Senang menghuni hutan pamah, hutan perbukitan dan hutan pegunungan bawah, dan mangrove. Dari permukaan laut sampai pada ketinggian
Haliastur indus
Bonaparte
Acci
p
i
ter
id
ae
Kriteria Kepunahan :
Beresiko Rendah
Lokasi dijumpai :
CA. Gunung Ambang,Avifauna
Haliastur indus
Bo
dd
aert
Acci
p
i
ter
id
ae
Nama Lokal
:
Elang BondolKriteria Kepunahan :
Beresiko RendahDistribusi
:
India, Ceylon, Asia Tropis dan Cina Selatan sampai ke bagian Utara Australia.Lokasi dijumpai :
TN. Bogani Nani Wartabone, CA. Tangale, SM. Nantu
CA. Gunung Ambang,
Nama Internasional
:
Brahminy KiteKarakteristik :
Burung elang bondol memiliki penyebaran yang sangat luas. Jenis ini dapat dijumpai di seluruh habitat mulai dari pantai hingga pegunungan. Ciri khas yang dimiliki adalah warna tubuhnya yang kemerahan, dan bagian kepala dan leher berwarna putih. Panjang ukuran tubuhnya yaitu 43-50 cm. Memiliki penampakan yang gagah seperti jenis elang lainnya.
Termasuk kelompok karnivora yaitu memangsa mamalia kecil seperti tikus, ular katak dan sebagainya. Sarang biasanya dibangun pada pohon yang tinggi, terbuat dari ranting-ranting kering dan dedaunan. Telur berjumlah 1-4 buah. Dierami oleh betina dengan masa pengeraman sekitar 26-27 hari. Anak burung akan meninggalkan sarang setelah 50-55 hari. Elang bondol sangat mudah dikenali dari suaranya. Burung ini merupakan maskot bagi Ibukota DKI Jakarta.
: Cagar Alam Gunung Ambang
: Taman Nasional Bogani Nani Wartabone
: Cagar Alam Tangale
Avifauna
Nama Lokal
:
Elang-ular SulawesiKriteria Kepunahan :
Beresiko rendahDistribusi
:
Endemik Sulawesi dan Kepulauan SulaLokasi dijumpai :
TN. Bogani Nani WartaboneNama Internasional
:
Sulawesi Serpent EagleKarakteristik :
Berukuran 41-50 cm. Bulu tegak di belakang kepala. Dada kadru, palang putih pada perut, kulit muka kuning. Ketika terbang dari bawah sebuah pita pucat lebar tunggal terlihat pada kedua sayap dan pita coklat pucat pada ekor. Melayang dengan kedua sayap.
Elang-ular sulawesi berkerabat dekat
dengan elang ular bido (S. cheela) yang ada di
kawasan Sunda. Burung ini mudah dibedakan dari rajawali bersayap lebar dan elang membumbung mengikuti udara panas di atas daratan berhutan karena garis putih lebar khas pada ekornya serta garis putih di dekat batas belakang bagian bawah sayapnya. Pada waktu hinggap, burung ini memiliki jambul berukuran sedang. Suara lengkingannya sering menarik perhatian bagi sepasang burung yang sedang membumbung tinggi mengikuti aliran udara panas.
Spilornis rufipectus
Goul
d
Avifauna
Alcedo atthis
L
i
nnaeus
A
l
c
e
di
n
id
ae
Nama Lokal
:
Raja udang erasiaKriteria Kepunahan :
Beresiko rendahDistribusi
:
Wallacea
Tersebar luas di wilayah
Lokasi dijumpai :
Danau Iloloi CA. Gunung AmbangNama Internasional
:
Kingfisher
Common
Karakteristik :
Berukuran 14.5-18.5 cm. Garis tengah biru terang cemerlang. Pada punggung dan tunggir, tanda pada leher keputih-putihan. bagian bawah merah karat kayu manis. Cukup umum. Sering mengunjungi sungai-sungai dan anak-anak sungai-sungai, danau, kolam dan rawa-rawa. di antara kawasan yang dihutankan dan daerah yang lebih terbuka juga mangrove, muara sungai dan tepi pesisir yang tersembunyi. Dijumpai pada ketinggian permukaan laut sampai 225 m dpl.
Jenis ini menyukai terbang rendah dan sangat cepat. Memiliki arti yang sangat p e n t i n g b a g i ke s e h a t a n e ko s i s te m . Kepadatan burung tertinggi ditemui pada habitat dengan air yang jernih yang memungkinkan viabilitas mangsa yang tinggi. Sarang berada di dalam lubang di tepi-tepi sungai, jumlah telur berkisar antara 2-10.
Avifauna
Nama Lokal
:
Itik mata-putihKriteria Kepunahan :
BeresikorendahDistribusi
:
Sulawesi (sekali) dan Flores (sekali)Lokasi dijumpai :
Sungai Nantu-
SM. NantuNama Internasional
:
Australian PochardKarakteristik :
Berukuran 45-60 cm.
Coklat tua, penutup sayap bawah putih, perut pucat. Ketika sedang terbang, pita putih melebar menutup sepanjang sayap atas. Sayap bawah putih, tepinya gelap sempit.
Jenis bebek yang pandai menyelam, dengan cara menundukkan kepala ke dalam air kemudian bebek ini akan menyelam dengan dorongan kaki berselaput kuat. Jenis ini mampu menyelam dan bertahan di bawah air hingga satu menit.
Menyukai habitat rawa, danau dan sungai besar dan menghindari perairan pantai. itik ini jarang terlihat di daratan dan tidak pernah di atas pohon. Perbedaan antara jantan dan betina terletak pada matanya. Itik jantan memiliki mata berwarna putih sedangkan betina berawarna coklat
Aythya australis
Eyton
Avifauna
Anhinga melanogaster
Pennant
A
n
hi
n
gid
ae
Nama Lokal
:
Pecuk ular-asiaKriteria Kepunahan :
Hampir terancamDistribusi
:
terutama India, Filipina, Indonesia dan Thailand
Tersebar luas di wilayah Asia
Nama Internasional
:
Oriental DarterKarakteristik :
Berukuran 86-94 cm. Memiliki bentuk paruh seperti belati, leher panjang, kokoh seperti ular, strip putih pada sisi kepala dan leher. Bulu di tubuhnya terutama bagian depan badan berwarna hitam legam dan dibagian belakang berwarna kecoklatan.
Biasanya jarang, sering mengunjungi danau-danau besar, rawa-rawa dan sungai-sungai, m u a ra s u n g a i d a n m a n g rove . D a r i permukaan laut sampai ketinggian 1.000 m dpl.
Sebagai salah satu burung air, pecuk ular kadang berenang atau menyelam di dalam air. Memiliki kemampuan menyelam hingga 200 meter dan sangat bergantung pada mangsa yang diperolehnya. Sarang yang digunakan oleh pecuk ular terdiri atas ranting-ranting pada pohon tinggi dekat pantai. Telur berwarna keputihan berjumlah 2-4 buah. Berbiak pada bulan Desember-Maret dan Desember-Maret-Juni.
Lokasi dijumpai :
Danau Iloloi CA. Gunung AmbangAvifauna
Nama Lokal
:
Kuntul kerbauKriteria Kepunahan :
Beresiko rendah
Distribusi
:
kecuali di Pulau Kai
Terdapat di seluruh Wallace
Lokasi dijumpai :
CA. Gunung Ambang, TN. Bogani Nani Wartabone, SM. Nantu dan CA. TangaleNama Internasional
:
Cattle EgretKarakteristik :
Berukuran 48-53 cm. Paruh pendek, leher gemuk, tenggorokan kokoh, paruh kuning, tungkai dan kaki kuning kehijauan. Jika terbang biasanya akan terlihat seperti huruf “s” dan jenis terkecil dari marga kuntul. Ada sepanjang tahun, sering mengunjungi kawasan terbuka khususnya padang rumput, sawah-sawah yang tergenang sebagian, rawa-rawa dan kadang gosong lumpur. Tersebar mulai dari permukaan laut sampai ketinggian 1.350 m dpl. Makanan berupa ikan, katak dan hewan invertebrata. Berdasarkan hasil penelitian seorang peneliti Kanada mengenai pengukuran IQ yang berkaitan dengan kebiasaan makan, burung ini merupakan salah satu burung yang paling pintar, selain itu keberadaan burung memberikan keuntungan terhadap kegiatan peternakan karena merupakan
biocontrol terhadap parasit, serangga, lalat yang mengganggu hewan-hewan ternak
Bubulcus ibis
L
i
nnaeus
A
r
d
e
id
ae
: Cagar Alam Gunung Ambang: Taman Nasional Bogani Nani Wartabone
: Cagar Alam Tangale
Avifauna
Artamus leucorhynchus
L
i
nnaeus
A
rta
mid
ae
Nama Lokal
:
Kekep babiKriteria Kepunahan :
Beresiko rendahDistribusi
:
Terdapat di seluruh Wallacea kecuali pulau-pulau Sulawesi bagian utara, Kep Sula dan pulau terisolasiLokasi dijumpai :
CA. Gunung Ambang, TN. Bogani Nani Wartabone, CA. TangaleNama Internasional
:
White-breasted Wood-swallowKarakteristik :
Berukuran 18.5 cm. Kepala dan bagian atas abu-abu tua. Tunggir dan bagian bawah putih. Pada remaja, kepala lebih cokelat. Bulu terbang pada sayap dan bulu ekor menyamping berujung pucat, tenggorokan bercampur dengan warna putih.
Mirip dengan burung layang-layang, perbedaannya sayap berbentuk segitiga lebar dan ekor persegi. memiliki kebiasaan bertengger di pohon kering, kabel/tiang. Terbang melingkar untuk berburu serangga. Terbang seperti layang-layang, melayang tanpa mengepakkan sayapnya. Duduk berdekatan dengan kelompoknya, menelisik dan menggoyangkan ekor.
Makanan berupa serangga kecil, kumbang dan lebah. Sarang dibangun dari ranting-ranting, akar, rumput, pada sudut pohon yang gundul dan juga ditemukan pada menara besi yang tinggi.
Ditemukan di pesisir, sawah, tegalan dan hutan sekunder sampai pada ketinggian 1.500 m dpl.
: Cagar Alam Gunung Ambang
: Taman Nasional Bogani Nani Wartabone
Avifauna
Nama Lokal
:
Kangkareng sulawesiKriteria Kepunahan :
Beresiko rendahDistribusi
:
Endemik di Sub Kawasan Sulawesi.Lokasi dijumpai :
TN. Bogani Nani WartaboneNama Internasional
:
Sulawesi Taritic HornbillKarakteristik :
Berukuran 53 cm. Bulu hitam termasuk ekor. Jantan : muka dan tenggorokan kuning. Betina : muka dan tenggorokan hitam.
Menghuni hutan primer, tepi hutan dan hutan rawa, kadangkala di hutan sekunder yang tinggi. tersebar dari permukaan laut sampai pada 700-1.100 mdpl.
Jenis ini jauh kurang mencolok, karena ukurannya lebih kecil dan cenderung berada di lapisan tajuk hutan. Sering dalam kelompok-kelompok kecil dan banyak bersuara. Jumlah kelompok bisa mencapai 20 ekor, dimana diyakini hanya terdapat sepasang jantan dan betina dominan.
Jenis makanan berupa buah ficus dan serangga. Sarang dibangun di dalam lubang pohon. Jantan akan membantu memberikan makanan bagi betina yang mengerami telurnya.
Penelopides exarhatus
Te
mmi
n
c
k
Bu
c
erot
id
ae
Avifauna
Nama Lokal
:
Julang sulawesi; burung taonKriteria Kepunahan :
Beresiko rendahDistribusi
:
Endemik di subkawasan Sulawesi, Sulawesi, Lembeh, Kep. Togean, Muna dan ButonLokasi dijumpai :
TN. Bogani Nani Wartabone, CA. Gunung AmbangNama Internasional
:
Konnobed HornbillKarakteristik :
Memiliki ukuran lebih besar dibandingkan kangkareng, sekitar 104 cm.
Tubuh dan sayapnya hitam dan ekor putih. Memiliki sebuah tanduk (casque) yang sangat besar di atas paruh, merah pada jantan dan kuning pada betina. Paruhnya sendiri kuning pada kedua jenis kelamin. Memiliki sebuah kantung biru pada tenggorokan.
Jenis ini sangat mudah dilihat di hutan-hutan Sulawesi karena ukuran tubuhnya yang besar. Memanfaatkan pohon-pohon besar untuk dijadikan sarang. Sarang yang dibuat sangat unik, dari lubang besar ditutup dengan menggunakan lumpur menjadi lubang kecil. Burung betina bertugas mengerami telurnya dan memberikan makan pada anak-anaknya di dalam sarang. Sementara jantan mencari makan dan memberikan kepada betinanya. buah beringin adalah makanan kesukaannya.
: Cagar Alam Gunung Ambang
Avifauna
Kawasan
Konservasi
Sulawesi
Utara
dan
Gorontalo
Nama Lokal
:
Kepudang sungu biruKriteria Kepunahan :
Beresiko rendahDistribusi
:
Endemik di SulawesiLokasi dijumpai :
CA. Gunung Ambang dan TN. Bogani Nani WartaboneNama Internasional
:
Cuckoo-shrike
Caerulean
Karakteristik :
Berukuran 25-30.5 cm. Umumnya abu-abu dan agak kebiruan. Kekang dan dagu hitam, iris abu-abu mutiara atau kuning pucat. Menghuni hutan primer dan sekunder yang tinggi dan kadang hutan pinus. antara ketinggian 100-200 m dpl (namun sebagian besar ada di atas 500 m dpl). Biasanya ditemukan berpasangan atau dalam kelompok. Namun lebih banyak diumpai sendiri. Makanan berupa serangga dan buah ficus atau beringin.
Coracina temminckii
Muller
Ch
a
m
pep
h
a
gid
ae
: Cagar Alam Gunung AmbangAvifauna
Kawasan
Konservasi
Sulawesi
Utara
dan
Gorontalo
Coracina morio
Muller
C
a
m
pep
h
a
gid
ae
Nama Lokal
:
Kepudang sungu sulawesiKriteria Kepunahan :
Beresiko rendahDistribusi
:
Endemik di subkawasan SulawesiLokasi dijumpai :
TN. Bogani Nani WartaboneNama Internasional
:
Sulawesi cicabirdKarakteristik :
Berukuran 22-25 cm.
Jantan umumnya abu-abu tua, muka dan tenggorokan hitam (kadang-kadang abu-abu tua), tepi penutup sayap dan bulu sekunder abu-abu pucat.
Betina bagian atas abu-abu dengan tepi penutup sayap dan bulu sekunder abu-abu pucat, bagian bawah okre hingga bungalan dengan palang hitam.
hidup di hutan pamah dan hutan perbukitan.
Avifauna
Kawasan
Konservasi
Sulawesi
Utara
dan
Gorontalo
Nama Lokal
:
Taktarau IblisKriteria Kepunahan :
RentanDistribusi
:
Endemik di Sulawesi utara dan tengah utaraLokasi dijumpai :
TN Bogani Nani WartaboneNama Internasional
:
Sulawesi Eared-nightjarKarakteristik :
Lebih kurang 27 cm.
Gelap dengan pita-tenggorokan bungalan merah-karat pucat dan tanda putih kecil yang tidak mencolok pada bulu primer keempat (jumlah dihitung dari sayap luar); tidak ada warna putih pada ekor.
Menghuni hutan primer pegunungan dan hutan yang tebang pilih. Antara ketinggian 250-1750 m dpl
Avifauna
Kawasan
Konservasi
Sulawesi
Utara
dan
Gorontalo
Nama Lokal
:
Delimukan timurKriteria Kepunahan :
Beresiko rendahDistribusi
:
Sulawesi dan Kepulauan Sula dan Kepulauan KaiLokasi dijumpai :
SM. NantuNama Internasional
:
Stephan’s DoveKarakteristik :
Berukuran 25 cm.
Kedua sayap dan punggung hijau berkilap. Bahu bertanda putih. Dua palang abu-abu terang pada punggung bawah.
Delimukan timur terbatas di hutan pamah. Jenis ini sering terlihat mencari makan di tanah dan sewaktu lepas landas dengan terbang cepat menghindari pangamat dan ketika sayap yang hijau dan dua garis pucat di punggung bawah terlihat sangat jelas. Kedua garis tersebut berwarna bungalan.
: Suaka Margasatwa Nantu
Avifauna
Kawasan
Konservasi
Sulawesi
Utara
dan
Gorontalo
Cryptophaps poecilorrhoa
Bru
gg
e
m
ann
C
olu
mbid
ae
Nama Lokal
:
Merpati murungKriteria Kepunahan :
Beresiko rendahDistribusi
:
Endemik di SulawesiLokasi dijumpai :
CA. Gunung AmbangNama Internasional
:
Sombre pigeonKarakteristik :
Berukuran 45.5 cm, ekor agak panjang. Kepala, leher dan dada abu-abu. Bagian atas zaitun kehitaman, ujung ekor sempit keputih-putihan, perut bagian bawah berpalang dan bertotol. Bagian mata dan kakinya merah, paruhnya sebagian abu-abu biru. Tidak umum, menghuni hutan primer 950-2.300 m dpl.
Kebanyakan ditemukan soliter, jenis burung pemalu dan muram di hutan-hutan pegunungan dan mungkin langka atau jarang terlihat. Terbang agak lambat dan ribut.
Avifauna
Kawasan
Konservasi
Sulawesi
Utara
dan
Gorontalo
: Suaka Margasatwa Nantu
Ducula aenea
L
i
nnaeus
C
olu
mbid
ae
Nama Lokal
:
Pergam hijauKriteria Kepunahan :
Beresiko rendah
Distribusi
:
Subkawasan Sulawesi, Kepulauan Sula dan NTBLokasi dijumpai :
SM. Nantu
Nama Internasional
:
Green Imperial PigeonKarakteristik :
Kepala, leher dan bagian bawah abu-abu merah jambu, bagian atas hijau metalik. Penutup ekor bawah kadru tua. Ciri khas utama pada tengkuk yang memiliki bercak merah karat. Tidak adanya garis pucat pada ekor merupakan ciri yang paling penting. Berukuran 37-43 cm.
Avifauna
Kawasan
Konservasi
Sulawesi
Utara
dan
Gorontalo
Streptopelia chinensis
S
c
opol
i
C
olu
mbid
ae
: Cagar Alam Gunung Ambang: Taman Nasional Bogani Nani Wartabone
Nama Lokal
:
Tekukur biasaKriteria Kepunahan :
Beresiko rendahDistribusi
:
Tersebar luas di WallaceaLokasi dijumpai :
CA. Gunung Ambang, TN. Bogani Nani WartaboneNama Internasional
:
Spotted DoveKarakteristik :
Tubuh berukuran sedang (30 cm). Warna coklat kemerahjambuan. Ekor tampak panjang. Bulu ekor terluar dengan tepi putih tebal. Bulu sayap lebih gelap dibanding tubuh. Ada bercak-bercak putih khas pada leher. Iris jingga, paruh hitam dan khaki merah.
Avifauna
: Suaka Margasatwa Nantu
Ducula bicolor
S
c
opol
i
C
olu
mbid
ae
Nama Lokal
:
Pergam lautKriteria Kepunahan :
Beresiko rendahDistribusi
:
Tersebar di sub kawasan Sulawesi dan Maluku, di pulau-pulau kecil. Hampir tidak ada di Nusa TenggaraLokasi dijumpai :
SM. Nantu
Nama Internasional
:
Pied Imperial PigeonKarakteristik :
Pergam laut berukuran sedang dengan panjang hampir 38 cm. Memiliki bulu berwarna putih dengan bulu terbang dan sebgian ekornya berwarna hitam. Iris mata berwarna coklat dengan paruh berwarna abu-abu kebiruan, begitu pula dengan kulit di sekitar mata dan kakinya.
Burung jantan dan betina serupa, sedangkan burung remaja memiliki bulu yang berwarna putih keabu-abuan.
Dijumpai pada pulau-pulau kecil, pesisir, hutan bakau dan rawa-rawa. Biasanya ditemukan dalam jumlah kelompok besar namun kadang-kadang juga hanya terlihat sepasang. Sarang terbuat dari ranting-ranting dan terletak di atas pohon dekat dengan sumber air.
Avifauna
Kawasan
Konservasi
Sulawesi
Utara
dan
Gorontalo
Ducula concinna
Walla
c
ea
C
olu
mbid
ae
Nama Lokal
:
Pergam tarutKriteria Kepunahan :
Beresiko rendahDistribusi
:
Tersebar luas dan terpencar di pulau-pulau kecilLokasi dijumpai :
SM. NantuNama Internasional
:
Blue-tailed Imperial PigeonKarakteristik :
Tersebar umum secara lokal. Menghuni
hutan primer dan sekunder, tepi hutan
dan lahan budidaya yang pohonnya
jarang. Tersebar pada ketinggian
300-800 m dpl.
Berukuran 45-54 cm. Kepala, leher dan
dada abu-abu keperakan. Mahkota dan
tengkuk merah jambu pucat. Bagian atas
hijau mengkilap hingga biru lembayung
tua. Penutup ekor bawah kadru. iris
kuning jingga namun kadang merah.
Suara terdengar patah-patah.
: Suaka Margasatwa Nantu
Avifauna
Gallicolumba tristigmata
Bonaparte
C
olu
mbid
ae
Nama Lokal
:
Delimukan sulawesiKriteria Kepunahan :
Beresiko rendah
Distribusi
:
Endemik di SulawesiLokasi dijumpai :
CA. Gunung Ambang
Nama Internasional
:
Sulawesi Ground DoveKarakteristik :
Berukuran sedang yaitu 34.5 cm. Kepala dan dada abu-abu. Dahi kuning keemasan. Kerah leher belakang lembayung. Pada anak sebagian besar coklat, tepi bulu terbang merah karat dan krem kemerah-merahan dimana dewasanya keputih-putihan atau keemasan. Kerah leher belakang kecoklatan kusam.
Meskipun memiliki bermacam warna bulu, burung ini ditemukan di pelosok lantai hutan. Sifatnya sangat pemalu dan sedikit diketahui. Kebanyakan di perbukitan yang hampir tidak pernah terlihat. Suara yang terdengar sangat halus, jernih dan diulang-ulang dengan cepat.
Pakan terdiri aneka biji-bijian atau buah yang jatuh di lantai hutan. Burung betina b i a s a nya m e n e t a s ka n s e b u t i r te l u r berwarna putih.
Avifauna
Kawasan
Konservasi
Sulawesi
Utara
dan
Gorontalo
Macropygia amboinensis albicapilla
Bonaparte
C
olu
mbid
ae
Nama Lokal
:
Uncal ambonKriteria Kepunahan :
Beresiko rendahDistribusi
:
Subkawasan Sulawesi dan MalukuLokasi dijumpai :
CA. Gunung Ambang, TN. Bogani Nani Wartabone dan CA. TangaleNama Internasional
:
Slender-billed Cuckoo-doveKarakteristik :
Memiliki ukuran 35.5-37 cm. Berwarna coklat kemerahan. Bagian atas lebih gelap, bagian bawah lebih pucat dan dada berpalang hitam.
Cukup umum dijumpai, menghuni hutan primer dan sekunder yang tinggi, tepi hutan, rawa-rawa, lahan budidaya yang pohonnya j a r a n g d a n k a d a n g s e m a k d e n g a n pepohonan yang jarang.
Tersebar sampai ketinggian 2000 m dpl. Terdiri dari tujuh sub jenis, di Sulawesi
memiliki jenis M.amboinensis albicapilla.
: Cagar Alam Gunung Ambang
: Taman Nasional Bogani Nani Wartabone
Avifauna
Kawasan
Konservasi
Sulawesi
Utara
dan
Gorontalo
Ptilinopus melanospilus
Salva
d
or
i
C
olu
mbid
ae
Nama Lokal
:
Walik kembangKriteria Kepunahan :
Beresiko rendah
Distribusi
:
Subkawasan Sulawesi, Maluku dan NTBLokasi dijumpai :
TN Bogani Nani
Warta Bone
Nama Internasional
:
Black-naped Fruit-doveKarakteristik :
Dijumpai umum namun lebih banyak di dataran rendah. Menghuni hutan primer, hutan ditebang pilih dan hutan sekunder yang tinggi, tepi hutan, hutan terbuka, lahan budidaya yang pohonnya jarang dan semak. Dari permukaan laut sampai pada ketinggian 900 – 1.600 m dpl. Memiliki ukuran 22.5-23 cm. Pada jantan kepala putih, tengkuk hitam, dada hijau. Betina warna hijau, penutup ekor bawah merah lembayung dan perut bawah kekuningan.
Avifauna
Ptilinopus superbus temminckii
Te
mmi
n
c
k
ii
C
olu
mbid
ae
Nama Lokal
:
Walik rajaKriteria Kepunahan :
Beresiko rendahDistribusi
:
Meluas dari bagian selatan Filipina sampai ke Australia termasuk Sulawesi dan MalukuLokasi dijumpai :
CA. Gunung AmbangNama Internasional
:
Superb Fruit-doveKarakteristik :
Berukuran 23-24 cm. Perut bagian bawah putih dengan bercak-bercak hijau pada sisinya. Jantan memiliki tudung lembayung, leher belakang jingga, dada agak lembayung atau keabu-abuaan, pita perut hitam. Betina : kebanyakan hijau.Cukup umum. Menghuni hutan primer dan pamah sekunder yang tinggi. Kadang petak-petak hutan yang tersisa, semak sekunder dan lahan budiddaya. Tersebar mulai dari 200-1800 m dpl. Penghuni lapisan tengah tajuk yang agak pendiam, burung ini sedikit sulit diamati. Musim kawin berlangsung dari Bulan September sampai Januari. Sarang terbuat dari ranting yang terletak pada 5 sampai 30 meter di atas tanah. Keunikan burung ini, telur yang dikeluarkan sebanyak satu butir berwarna putih yang dierami oleh sang betina pada siang hari dan oleh jantan pada malam hari.
Avifauna
Kawasan
Konservasi
Sulawesi
Utara
dan
Gorontalo
Turacoena manadensis
Quoy & Ga
im
ar
d
C
olu
mbid
ae
Nama Lokal
:
Merpati hitam sulawesiKriteria Kepunahan :
Beresiko rendahDistribusi
:
Endemik di Subkawasan Sulawesi dan Kepulauan SulaLokasi dijumpai :
CA. Gunung Ambang, SM. Nantu, TN. Bogani Nani WartaboneNama Internasional
:
Sulawesi Black PigeonKarakteristik :
Cukup umum, menghuni tepian hutan primer dan sekunder yang tinggi, lahan budidaya yang pohonnya jarang dan semak. Tersebar pada 800-1.170 m dpl. Berukuran 40 cm. Ekor lebar, agak panjang, muka putih, bagian lainnya sabak tua dengan warna hijau atau lembayung berkilap. Kulit sekeliling mata merah. Pada anak lebih kusam, muka tertutup warna abu-abu.
: Cagar Alam Gunung Ambang
: Taman Nasional Bogani Nani Wartabone
Avifauna
Kawasan
Konservasi
Sulawesi
Utara
dan
Gorontalo
Coracias temminckii
V
i
e
i
llot
C
ora
ciid
ae
Nama Lokal
:
Tiong lampu SulawesiKriteria Kepunahan :
Beresiko rendahDistribusi
:
Endemik subkawasan SulawesiLokasi dijumpai :
SM. NantuNama Internasional
:
Purple-winged RollerKarakteristik :
Cukup umum, menghuni tepian hutan, hutan rawa, hutan sekunder yang tinggi, savana, hutan terbuka yang ditumbuhi semak dan lahan budidaya yang pohonnya sedikit. Tersebar sampai pada ketinggian 1.150 mdpl. Berukuran 30-35 cm.
Warna bulu dominan gelap. Tudung biru pucat. Kedua sayap biru lembayung tua. Tunggir biru mencolok ketika sedang terbang. Dapat segera dikenali dari perawakan tubuh yang gemuk dan warna kebiru-unguan pada tubuh maupun sayap dengan mahkota dan tunggir biru pirus bersinar terang.
Avifauna
Nama Lokal
:
Gagak hutanKriteria Kepunahan :
Beresiko rendah
Distribusi
:
Subkawasan Sulawesi, Kep. Sula dan MalukuLokasi dijumpai :
CA. Gunung Ambang, CA. Tangale dan TN. Bogani Nani WartaboneNama Internasional
: Slender-billed
crow
Karakteristik :
Cukup umum, langka atau tidak ada di Buru. Sebagian besar di pesisir dan dataran rendah, sekitar pemukiman penduduk dan lahan budidaya yang pohonnya sedikit, termasuk kebun kelapa, kurang umum di semak sekunder, tepi hutan dan hutan yang rusak berat, hutan mangrove dan rawa-rawa. Dari permukaan laut sampai ketinggian 1.600 mdpl. Berukuran 34-45 cm. Iris gelap. Hidup berpasangan dalam kelompok kecil, umumnya pemalu dan suka bertengger di ranting pohon yang besar dan tinggi. Sarang berukuran besar dan tidak rapi pada pucuk-pucuk pohon tinggi. Telur berwarna biru, berbintik hitam jumlah 3-4 butir. Berbiak sekitar bulan November-Mei.
: Cagar Alam Gunung Ambang
: Taman Nasional Bogani Nani Wartabone
Avifauna
Centropus bengalensis
G
m
el
i
n
C
u
c
ul
id
ae
Nama Lokal
:
Bubut alang-alangKriteria Kepunahan :
Beresiko RendahDistribusi
:
Tersebar luas di Wallacea, seluruh kawasan Sunda dan SulawesiLokasi dijumpai :
CA. Gunung Ambang, TN. Bogani Nani Wartabone, SM. Nantu, CA. TangaleNama Internasional
:
Lesser coucalKarakteristik :
Berukuran 37-48 cm. Dewasa : kedua sayap kadru. Remaja : bagian atas merah-karat pucat, berpalang dan berbintik hitam. Bagian bawah kekuingan dengan bintik gelap, ekor berpalang merah karat. Sering dijumpai di semak-semak dan padang rumput di dataran rendah. Umum secara lokal. Menghuni hutan pertumbuhan sekunder dan semak yang tumbuh bersama-sama rumput tinggi, juga padang rumput tinggi yang ditumbuhi perdu. Dataran rendah sampai ketinggian 1.500 mdpl namun jarang.
Mencari makan di tanah. Umumnya senang bersembunyi di semak-semak. Jarak terbang pendek dengan mengepak-ngepakan sayapnya di atas vegetasi, tidak jarang sering ditemukan berjemur di pagi hari atau setelah hujan. Makanan berupa ulat, laba-laba, belalang dan serangga lainnya. Berbiak pada bulan November, Januari, Maret-Juli. Sarang yang digunakan berbentuk bola yang terbuat dari rumput, tersembunyi dan dekat dengan permukaan tanah.
: Cagar Alam Gunung Ambang
: Taman Nasional Bogani Nani Wartabone
: Cagar Alam Tangale
Avifauna
Kawasan
Konservasi
Sulawesi
Utara
dan
Gorontalo
Centropus celebensis
Qouy & Ga
im
ar
d
C
u
c
ul
id
ae
Nama Lokal
:
Bubut SulawesiKriteria Kepunahan :
Beresiko rendahDistribusi
:
Endemik di subkawasan SulawesiLokasi dijumpai :
CA. Gunung Ambang, TN. Bogani Nani WartaboneNama Internasional
:
Bay CoucalKarakteristik :
Cukup umum. Menghuni hutan primer dan sekunder yang tinggi, tepi hutan dan hutan yang tumbuh kembali dengan lebat. Kadang hutan mangrove, hutan terbuka dan semak. Tersebar sampai ketinggian 1.100 mdpl. Berukuran 51 cm. Polos, bulu berwarna kapisa, ekor panjang. Remaja : paruh lebih pucat. Bubut berukuran besar, kekar, berada di antara tumbuhan. Bubut sulawesi yang endemik berwarna coklat, sering terdengar daripada terlihat.
: Cagar Alam Gunung Ambang
Avifauna
Kawasan
Konservasi
Sulawesi
Utara
dan
Gorontalo
Eudynamys melanorhyncha
Muller
C
u
c
ul
id
ae
Nama Lokal
:
Tuwur SulawesiKriteria Kepunahan :
Beresiko RendahDistribusi
:
Endemik di subkawasan Sulawesi dan Kep. SulaLokasi dijumpai :
CA. Gunung AmbangNama Internasional
:
Black-billed KoelKarakteristik :
Berukuran 36-44 cm. Ekor panjang, membundar, paruh hitam kokoh, mata merah. Jantan : seluruhnya hitam. Betina : s e l u r u h nya h i t a m a t a u ke c o k l a t a n bervariasi, coret malar pucat. Umum, secara lokal. Menghuni hutan primer dan sekunder yang tinggi, hutan tepi sungai, daerah yang sedikit pohonnya serta tepi hutan. Tersebar hingga ketinggian 1.590 m dpl. Tuwur ini umum terdapat di hutan dan lahan berhutan namun tidak jarang singgah di lahan budidaya terutama di dataran rendah.
Avifauna
Phaenicophaeus calyorhynchus
Te
mmi
n
c
k
C
u
c
ul
id
ae
Nama Lokal
:
Kadalan sulawesiKriteria Kepunahan :
Beresiko RendahDistribusi
:
Endemik di sub kawasan SulawesiLokasi dijumpai :
CA. Gunung Ambang, TN. Bogani Nani Wartabone, SM. Nantu, CA. TangaleNama Internasional
:
Yellow-billed MalkohaKarakteristik :
Cukup umum. Menghuni hutan primer dan sekunder yang tinggi, tepi hutan, petak-petak hutan yang tersisa, semak, hutan terbuka dan lahan budidaya yang pohonnya jarang. Dari permukaan laut sampai ketinggian 1.650 m dpl. Berukuran 51-53 cm. Paruh tebal. Sebagian kuning terang, bagian depan kadru. Ekor hitam panjang. Terdapat dua jenis kadalan yang endemik yaitu di Sulawesi dan Filipina. Burung ini melompat dengan agak berat di lapisan tajuk hutan dan perdu. Tidak jarang ditemukan jenis burung kadalan sering ditemukan bersama-sama dengan jenis burung lainnya seperti bubut sulawesi dan srigunting dan jenis Macaca. Interaksi ini diduga terkait dengan pola pencarian makan.
: Cagar Alam Gunung Ambang
: Taman Nasional Bogani Nani Wartabone
: Cagar Alam Tangale
Avifauna
Kawasan
Konservasi
Sulawesi
Utara
dan
Gorontalo
Dicaeum aureolimbatum
Walla
c
e
Dic
ae
id
ae
Nama Lokal
:
Cabai Panggul KuningKriteria Kepunahan :
Beresiko RendahDistribusi
:
Endemik di sub kawasan Sulawesi dan beberapa pulau lepas pantaiLokasi dijumpai :
TN. Bogani Nani WartaboneNama Internasional
:
Yellow-sided FlowerpeckerKarakteristik :
Berukuran 8.5 cm. Bagian atas zaitun kekuningan tua dengan penutup telinga kehitaman. Bagian bawah putih dengan sisi kuning tua. Umum. Menghuni hutan primer dan sekunder yang tinggi, tepi hutan, semak dan lahan budidaya yang pohonnya sedikit. Kadang perkebunan pohon penghasil campuran. Taman-taman dekat kota. Tersebar sampai pada ketinggian 2.000 m dpl.
Avifauna
Kawasan
Konservasi
Sulawesi
Utara
dan
Gorontalo
Dicaeum celebicum
Muller
Dic
ae
id
ae
Nama Lokal
:
Cabai panggul kelabuKriteria Kepunahan :
Beresiko RendahDistribusi
:
Endemik di subkawasan Sulawesi dan Kep. SulaLokasi dijumpai :
TN. Bogani Nani WartaboneNama Internasional
:
Grey-sided FlowerpeckerKarakteristik :
Berukuran 9 cm. Jantan : bagian atas hitam agak lembayung, tenggorokan dan dada merah, strip perut hitam, dagu putih dan pita perut hitam bervariasi. Betina : bagian atas zaitun keabu-abuan, bagian bawah pucat. Biasanya umum ditemukan di dataran rendah dan perbukitan sulawesi serta pulau-pulau lepas pantai, menghuni hutan primer dan sekunder yang tinggi dan tepi hutan juga lahan budidaya yang pohonnya sedikit, pekarangan dan kadang taman-taman yang pohonnya banyak di kota-kota besar. Tersebar sampai pada ketinggian 1000 mdpl.
Avifauna
Dicrurus hottentottus
L
i
nnaeus
Dic
rur
id
ae
Nama Lokal
:
Srigunting jambul rambutKriteria Kepunahan :
Beresiko RendahDistribusi
:
Subkawasan Sulawesi, Kep. Sula dan MalukuLokasi dijumpai :
CA. Gunung Ambang, TN. Bogani Nani Wartabone,, CA. Tangale, SM. NantuNama Internasional
:
Hair-crested DrongoKarakteristik :
Berukuran 29-32 cm. Iris berwarna putih, Biasanya umum, menghuni hutan, tepi hutan, kawasan yang pohonnya jarang, hutan yang ditumbuhi semak dan mangrove. Tersebar sampai pada ketinggian 1.770 mdpl. Tubuh warna hitam mengkilap. Bulu berbintik mengkilap terang. Ekor panjang terbelah tumpul, ujung bulu terluar tertekuk membentuk huruf U. Beberapa ras memiliki jambul dengan bulu seperti rambut yang panjang dimahkotanya. Srigunting dari kawasan timur memiliki mata putih yang membedakan dengan ras barat. Kadang ditemukan bergabung dengan jenis lainnya dalam kelompok yang sangat ribut menyanyi, menyambar serangga di udara dan tenggeran. Mengikuti pergerakan tupai atau monyet untuk mencari serangga. Kadang juga terlihat di pohon mati dekat dengan burung pelatuk. Makanan berupa kumbang, rayap, lebah dan serangga besar. Sarang berbentuk cawan yang dijalin pada dahan manggarpu dekat tanah. Telur berwarna kemerahjambuan berbintik merah yang berjumlah 3-4 butir.
: Cagar Alam Gunung Ambang
: Taman Nasional Bogani Nani Wartabone
: Cagar Alam Tangale
Avifauna
Padda oryzivora
L
i
nnaeus
Estr
i
l
did
ae
Nama Lokal
:
Gelatik JawaKriteria Kepunahan :
RentanDistribusi
:
Sulawesi dan NTBLokasi dijumpai :
CA. Gunung Ambang
Nama Internasional
:
Java SparrowKarakteristik :
Berukuran 14-15 cm. Kepala hitam dan pipi putih, paruh besar merah jambu dan kemerahan. Remaja memiliki bagian atas abu-abu keoklatan, bagian bawah dan muka putih bungalan dengan dada lebih coklat. Paruh merah jambu agak hitam. Jenis ini mungkin di introduksi di Sulawesi dan NTB namun memang jenis asli atau endemik Indonesia. Saat ini, sudah banyak ditemukan b a h ka n d i n e ga ra - n e ga ra te t a n g ga . Menghuni lahan budidaya, pekarangan, sawah, semak dengan pohon-pohon yang tersebar, mangrove, sering juga ditemukan di sekitar pemukiman penduduk.
Tersebar sampai pada ketinggian 400 m dpl. Senang berkelompok dan cepat berpindah-pindah. Pakan utamanya adalah bulir padi atau beras, juga biji-bijian, buah dan serangga. Burung betina menetaskan antara empat sampai enam telur berwarna putih yang dierami oleh jantan dan betina. Burung ini paling banyak diminati oleh pecinta burung hingga populasinya pun menyusut.
Avifauna
Lonchura malacca
L
i
nnaeus
Estr
i
l
did
ae
Nama Lokal
:
Bondol rawaKriteria Kepunahan :
Beresiko RendahDistribusi
:
Subkawasan Sulawesi dan MalukuLokasi dijumpai :
CA. Gunung Ambang, CA. Tangale, SM. Nantu, TN. Bogani Nani WartaboneNama Internasional
:
Chestnut MuniaKarakteristik :
Berukuran 11 cm. Hitam, tubuh kadru. Pada remaja: kepala bagian atas coklat dan bagian bawah bungalan. Umum. Kemungkinan di introduksi di Halmahera dan Ambon. Menghuni semak di tepi lahan budidaya, kolam ikan dan rawa-rawa dan sawah, daerah berumput pendek, Padang rumput dan daerah bersemak jarang, sering pula ditemukan di sekitar pedesaan dan perkotaan. Tersebar sampai ketinggian 800 mdpl.
Termasuk jenis pemakan biji-bijian yang awalnya berasal dari Srilangka dan India dan telah di introduksi ke beberapa negara. Bondol rawa sering menggerombol dalam jumlah besar, terbang atau hinggap memakan biji atau rumput-rumputan. Musim berbiak berlangsung antara Juni-Oktober. Telur berjumlah 5-7 butir disimpan dalam sarang dari rerumputan kering berbentuk bola yang dibangun di semak-semak atau di antara batang-batang rumput tinggi.
: Cagar Alam Gunung Ambang
: Taman Nasional Bogani Nani Wartabone
: Cagar Alam Tangale
Avifauna
Todiramphus chloris
Bo
dd
aert
Hal
c
yon
id
ae
Nama Lokal
:
Cekakak SungaiKriteria Kepunahan :
Beresiko RendahDistribusi
:
Terdapat di seluruh WallaceLokasi dijumpai :
CA. Gunung Ambang, CA. Tangale, SM. Nantu, TN. Bogani Nani WartaboneNama Internasional
:
Kingfisher
Collared
Karakteristik :
Berukuran 24-56 cm. Mahkota dan bagian atas biru hingga hijau biru. Kerah leher belakang dan bagian bawah putih, paruhnya kokoh. Tengkuk sering kelihatan pucat keputih-putihan.
Dijumpai secara umum, menghuni mangrove, hutan pesisir, pedesaan terbuka yang pohonnya banyak, lahan budidaya yang pohonnya sedikit, hutan rawa, rawa-rawa, pekarangan, perkebunan kelapa, tepi hutan dan pulau-pulau kecil. Juga perkotaan dan pedesaan. Dari permukaan laut sampai ketinggian 1.850 m dpl. Memiliki kebiasaan bertengger di bebatuan, pohon-pohon dan kabel listrik. Makanan berupa kadal, serangga besar, katak, ulat dan cacing. Jika memperoleh mangsa yang besar sering dibanting-bantingkan dahulu sebelum dimakan. Memiliki suara sangat ribut.
Sarang berupa galian, dibawah pohon atau tepi sungai. Telur berjumlah 2 sampai 3 butir berwarna putih. Berbiak pada Bulan Maret-Juni, September-Desember.
: Cagar Alam Gunung Ambang
: Taman Nasional Bogani Nani Wartabone
: Cagar Alam Tangale
Avifauna
Halcyon melanoryncha
Te
mmi
n
ci
Hal
c
yon
id
ae
Nama Lokal
:
Pekaka bua-buaKriteria Kepunahan :
Beresiko RendahDistribusi
:
Endemik di Sulawesi dan Kepulauan SulaLokasi dijumpai :
SM. NantuNama Internasional
:
Great-billed KingfisherKarakteristik :
Berukuran 35-37 cm. Peruh besar berwarna hitam. Kepala coklat kusam hampir sama warnanya dengan bagian dada namun agak krem. Tunggir berwarna putih.
Salah satu jenis anggota dari raja udang yang memiliki ukuran besar, suara panggilan yang tidak seluruhnya merdu hanya berupa kotekan dan ratapan yang sangat panjang. Burung ini sekarang tidak dijumpai lagi di seluruh Sulawesi Selatan di Selatan Mamuju. Makanan berupa udang dan ikan-ikan kecil. Biasanya tidak umum. Mengunjungi daerah mangrove, semak, pesisir, muara, anak sungai pesisir, aliran sungai di lahan budidaya yang pohonnya jarang, pantai-pantai yang pohonnya banyak. Secara lokal di pedalaman Sulawesi di sepanjang sungai besar yang berlumpur dan rawa-rawa. Tersebar sampai pada ketinggian 980 m dpl.
Avifauna
Nama Lokal
:
Layang-layang batuKriteria Kepunahan :
Beresiko RendahDistribusi
:
Tersebar di seluruh WallaceaLokasi dijumpai :
CA. Gunung Ambang, CA. Tangale, SM. Nantu, TN. Bogani Nani WartaboneNama Internasional
:
Pacific-SwallowKarakteristik :
Kebanyakan orang akrab dengan layang-layang, jenis pemakan serangga yang makan sambil terbang dan bertengger dalam kelompok-kelompok pada kawat telepon atau tiang listrik.
Terbang menyambar dengan sayap-sayap yang agak melengkung dan ekor yang sedikit bercabang dan kebanyakan jenis layang-layang memiliki warna bulu biru pada tubuh bagian atas. Layang-layang batu merupakan jenis penetap yang umum di desa-desa di seluruh Sulawesi, mencari makan di pedesaan yang terbuka, misalnya sawah, padang rumput, lahan budidaya, sungai-sungai, danau dan rawa-rawa, sering ditemukan di sekitar pemukiman penduduk, juga hutan yang ditebang, khususnya dekat air. Sebagian besar menghuni daerah pesisir namun juga ada di pedalaman. Membangun sarang lumpur di bagian atap-atap rumah-rumah.
Tersebar sampai pada ketinggian 1.640 mdpl. Berukuran 13 cm. Bagian atas biru gelap, muka dan tenggorokan merah karat, dada tidak terlalu jelas. Bagian bawah putih keabu-abuan, tanpa bulu ekor tengah.
: Cagar Alam Gunung Ambang
: Taman Nasional Bogani Nani Wartabone
: Cagar Alam Tangale
Avifauna
Macrocephalon maleo
Muller
Me
g
apo
did
ae
Nama Lokal
:
Maleo SenkaworKriteria Kepunahan :
TerancamDistribusi
:
Endemik di subkawasan SulawesiLokasi dijumpai :
TN. Bogani Nani WartaboneNama Internasional
:
MaleoKarakteristik :
Jenis langka. Sarangnya biasanya ada di pasir dan pinggir pantai, gunung berapi dan di tanah-tanah yang hangat dari panas bumi terutama di hutan pamah primer dan hutan perbukitan. Menghindari pembiakan di hutan primer, hutan sekunder, sungai dan rawa-rawa. Tersebar sampai pada ketinggian 1.200 m dpl. Berukuran 55-60 cm. Bertanduk, ekor lebar, hitam, kecoklatan dengan perut putih kemerahjambuan, muka kuning gundul, tungkai abu-abu. Pada anak: mahkota abu-abu kekuningan tua dan tidak bertanduk. Burung paling terkenal di Sulawesi, namun merupakan jenis pemalu. Hanya dapat dilihat di tempat berbiaknya. Telur berukuran raksasa, setidaknya beratnya mencapai empat kali berat telur a y a m . B a n y a k d i m i n a t i w a l a u p u n pengumpulannya illegal. Diketahui ada sekitar 50 tempat berbiak yang tersebar di Sulawesi Utara dan Tengah yang sebagian besar terancam keberadaannya. Berbagai upaya konservasi tengah dilakukan terutama mengenai pengelolaan lokasi salah satunya di Tambun Taman Nasional Bogani Nani Wartabone. Di tempat ini pengunjung dengan mudah melihat maleo.
Avifauna
Kawasan
Konservasi
Sulawesi
Utara
dan
Gorontalo
Myza celebensis
Meyer & W
ig
leswort
h
Mel
i
p
h
a
gid
ae
Nama Lokal
:
Cikarak SulawesiKriteria Kepunahan :
Beresiko RendahDistribusi
:
Endemik di SulawesiLokasi dijumpai :
CA. Gunung Ambang, TN. Bogani Nani WartaboneNama Internasional
:
Dark-eared MyzaKarakteristik :
Umum. Menghuni hutan sampai pada ketinggian 900-1.800 m dpl. Berukuran 17 cm. Bercak mata gundul gelap, kekuningan pucat, paruh agak panjang, melengkung ke bawah. Sering terlihat di tempat-tempat yang lebih rendah dan lebih sering terlihat di tumbuhan bawah. Lebih suka bersembunyi. Kicauan burung ini sangat pendek mengingatkan pada kicauan burung-burung kecil di lahan berhutan.
: Cagar Alam Gunung Ambang
Avifauna
Kawasan
Konservasi
Sulawesi
Utara
dan
Gorontalo
Myzomela sanguinolenta
Lat
h
a
m
Mel
i
p
h
a
gid
ae
Nama Lokal
:
Myzomela merah tuaKriteria Kepunahan :
Beresiko RendahDistribusi
:
S u b kawa s a n S u l awe s i , Kepulauan Sula, Maluku dan NTTLokasi dijumpai :
CA. Gunung AmbangNama Internasional
:
Scarlet HoneyeaterKarakteristik :
Umum secara local, terutama di hutan-hutan perbukitan. Menghuni hutan primer dan sekunder yang tinggi, juga mangrove. Ditemukan pada ketinggian 700-2.400 m dpl. Memiliki ukuran 9-11.5 cm. Jantan memiliki warna merah pada kepala, punggung dan tunggir merah. Betina kecoklatan dengan muka atau seluruh kepala kemerahan.
Myzomela merah tua sangat mirip dengan burung madu sepah raja baik perawakan maupun perilakunya, meskipun dari anggota suku yang berbeda. Jika burung madu umumnya soliter, atau berpasangan. Myzomela kadang ditemukan dalam kelompok kecil dan makan bersama-sama.
Avifauna
Kawasan
Konservasi
Sulawesi
Utara
dan
Gorontalo
Motacilla cinerea
Tunstall
Mota
ci
ll
id
ae
Nama Lokal
:
Kicuit batuKriteria Kepunahan :
Beresiko RendahDistribusi
:
Kemungkinan besar terdapat dimana saja di WallaceaLokasi dijumpai :
Sungai Nantu-SM. NantuNama Internasional
:
Grey WagtailKarakteristik :
Pengunjung umum dari pertengahan A g u s t u s s a m p a i a w a l M e i . S e r i n g mengunjungi tepian sungai-sungai, anak sungai dan alirannya yang sangat berkerikil dan berbatu, di antara hutan dan pedesaan yang terbuka, khususnya di pegunungan juga di sepanjang aliran kecil di tepi jalan dan parit-parit, serta lahan yang baru saja di bajak.
Merupakan burung soliter namun sering juga terlihat berpasangan. Tersebar sampai ketinggian 2.000 m dpl. Berukuran 18 cm. Tunggir kuning zaitun kontras dengan punggungnya yang abu-abu, palang sayap ganda tidak ada.
Avifauna
Cyornis sanfordi
Strese
m
ann
Mus
cic
ap
id
ae
Nama Lokal
:
Sikatan MatinanKriteria Kepunahan :
Terancam punahDistribusi
:
Endemik di Sulawesi UtaraLokasi dijumpai :
CA Gunung AmbangNama Internasional
:
Matinan Blue FlycatcherKarakteristik :
Langka dan menghuni hutan 1.400 – 1.700 mdpl. Memiliki ukuran 14.5 cm. Bagian atas abu-abu coklat, mahkota lebih abu-abu. Tunggir dan ekor lebih zaitun merah karat, bagian bawah abu-abu kecoklatan. Jenis ini hanya ditemukan di Sulawesi bagian Utara, di Tenggah dan Tenggara digantikan oleh
jenis Sikatan dahi-biru (Cyornis hoevelli), di
selatan memiliki jenis yang berbeda yaitu
Sikatan lompobattang (Ficedula bonthaina)
yang nampaknya terbatas pada zona ketinggian kira-kira 1.000 mdpl di Pegunungan Lompobattang.
Berkerabat sangat dekat dengan Ficedula
cripta yang hanya dijumpai di Filipina. Ancaman terbesar terhadap jenis-jenis burung ini adalah perubahan hábitat akibat penebangan hutan yang terkadang sampai ke daerah pegunungan.
Avifauna
Aethopyga siparaja
Raffles
N
e
c
tar
i
n
iid
ae
Nama Lokal
:
Burung madu sepah rajaKriteria Kepunahan :
Beresiko RendahDistribusi
:
Subkawasan SulawesiLokasi dijumpai :
CA. Gunung Ambang
Nama Internasional
:
Crimson SunbirdKarakteristik :
Burung madu merupakan suku yang terdiri dari burung-burung kecil pemakan nektar yang sangat berbeda dengan burung cabai. Paruh tipis dan melengkung serta warna-warna metalik pada jantan. Di daratan Sulawesi memiliki empat jenis dan tiga diantaranya tersebar luas di Asia Tenggara, sementara jenis lainnya endemik Wallacea-papua.
Burung madu sepah raja memiliki ukuran tubuh sedang yaitu sekitar 13 cm. Pada jantan memiliki warna merah terang, dahi dan ekor pendek, perut lebih abu-abu gelap. Betina memiliki warna yang berbeda yaitu hijau tua zaitun tanpa sapuan merah pada sayap atau ekor. Jarang dijumpai, sering ditemukan berpasangan maupun sendirian. Menghuni hutan primer dan sekunder, tepi hutan peru dan pertumbuhan sekunder. Tersebar pada ketinggian 200-1080 m dpl. Di
Sulawesi bagian Utara terdapat sub jenis A.
siparaja flavostriata.
Makanan berupa nektar dan serangga. Telur berwarna merah jambu dan berbintik biasanya berjumlah dua butir. Berbiak sepanjang tahun.
Avifauna
Nectarinia jugularis
L
i
nnaeus
N
e
c
tar
i
n
iid
ae
Nama Lokal
:
Burung madu srigantiKriteria Kepunahan :
Beresiko rendahDistribusi
:
Subkawasan Sulawesi, Maluku dan NTBLokasi dijumpai :
CA. Gunung Ambang, TN. Bogani Nani Wartabone, CA. Tangale, SM. NantuNama Internasional
:
Olive-backed SunbirdKarakteristik :
Sering ribut dalam kelompok kecil, berpindah-pindah dari satu pohon atau semak ke yang lain. Makanan berupa benalu, serangga kecil, nektar. Sarang berbentuk seperti kantung terbuat dari rumput yang terjalin dengan kapas alang-alang pada dahan yang rendah. Berbiak sepanjang tahun. Telur berwarna putih berbintik-bintik abu-abu putih, biasanya berjumlah hingga dua butir.
Burung madu sriganti dijumpai sebagian besar di pesisir dan hutan pamah dan di pulau-pulau kecil lepas pantai, tetapi juga meluas sampai dataran tinggi sampai pada ketinggian 1.460 m dpl. Sering menjumpai mangrove, semak pantai bahkan hingga ke pekarangan.
Berukuran 11 cm. Jantan memiliki penampilan bagian atas zaitun, bercak tenggorokan dan bercak dada biru lembayung metalik tua. Pada betina bagian atas zaitun, bagian bawah kuning, alis kuning dan sebagian besar bulu ekor luar putih.
: Cagar Alam Gunung Ambang
: Taman Nasional Bogani Nani Wartabone
: Cagar Alam Tangale
Avifauna
Oriolus chinensis
L
i
nnaeus
O
r
i
ol
id
ae
Nama Lokal
:
Kepudang Kuduk hitamKriteria Kepunahan :
Beresiko rendahDistribusi
:
Subkawasan Sulawesi, Kep. Sula dan NTB dan sebagian besar sampai ke Maluku.Lokasi dijumpai :
CA. Tangale, CA. Gunung AmbangNama Internasional
:
Black-naped OrioleKarakteristik :
Sangat umum dan tidak mungkin salah dikenali dari bulunya yang kuning keemasan dengan garis hitam lebar melalui wajah dan sekeliling tengkuk. Berukuran 26-30 cm. Kicauannya sangat khas seperti seruiling. Sub jenis yang dijumpai di Sulawesi lebih kecil dibandingkan yang dijumpai di tempat lainnya.
Menghuni habitat yang pohonnya terbanyak, mungkin dengan pilihan hutan sekunder yang tinggi dan hábitat yang pohonnya banyak dan rusak. Terdapat juga di daerah perkotaan (taman-taman kota) dan pedesaan namun tidak umum. Tersebar sampai pada ketinggian 1.200 sampai 1.400 m dpl. Kepudang kuduk hitam merupakan satu-satunya kepudang yang dijumpai di Sulawesi, dimana sebaran burung ini berada pada batas paling timur.
: Cagar Alam Gunung Ambang
Avifauna
Passer montanus
Ill
ig
er
Passer
id
ae
Nama Lokal
:
Burung gereja erasiaKriteria Kepunahan :
Beresiko rendahDistribusi
:
Kemungkinan besar terdapat di mana saja di wilayah WallaceaLokasi dijumpai :
CA. Gunung AmbangNama Internasional
:
Eurasian Tree-SparrowKarakteristik :
Awalnya burung gereja berasal dari eropa, Afrika dan Asia kemudian disebarkan oleh penduduk ke Australia dan Amerika (Selatan dan Utara). Salah satu jenis burung introduksi yang kemungkinan tiba di Sulawesi dengan kapal penumpang.
Burung gereja adalah sejenis burung pipit kecil. Diantara semua jenis burung liar, burung gereja adalah yang paling jinak. Biji-b i j i a n d a n s e r a n g g a k e c i l a d a l a h makanannya.
Dapat dijumpai secara luas dan melimpah di perkotaan dan di pedesaan serta pelosok-pelosok. Tersebar mulai dari dataran rendah (sebagian besar) dan perbukitan secara lokal sampai pada ketinggian 1.480 m dpl.
Berukuran 14-15 cm, berekor pendek, tudung kadru terdapat bintik hitam pada pipi, pada remaja bintik ini tidak ada serta memiliki paruh yang kuat.