• Tidak ada hasil yang ditemukan

45623488 Perbedaan Kesehatan Antara i S I PGSD Berasrama Banjarbaru Yang Sering Berolahraga Dan Jarang Berolahraga

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "45623488 Perbedaan Kesehatan Antara i S I PGSD Berasrama Banjarbaru Yang Sering Berolahraga Dan Jarang Berolahraga"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

Dengan Mengucapkan Syukur ke hadirat Allah SWT , Tuhan yang Maha Esa, karena atas Rahmat dan Ridho-Nya Sehingga proposal penelitian yang berjudul “Perbedaan Kesehatan Antara Mahasiswa(i) S-I PGSD Berasrama Banjarbaru yang Sering Berolahraga dan Jarang Berolahraga ” ini akhirnya dapat selesai. Tidak lupa shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada junjungan Nabi besar kita Muhammad S.A.W beserta kerabat, sahabat, dan pengikut beliau hingga akhir jaman.

Proposal penelitian ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Metodologi Pendidikan dosen pembimbing Bapak Drs. H, Fansuri, M.Pd pada semester VI yang diberikan oleh pihak PGSD Berasrama Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru. Penelitian ini bertujuan agar mengetahui tingkat kesehatan mahasiswa S-1 PGSD Unlam Banjarbaru apakah ada pengaruh dari berapa seringnya berolahraga. Dan juga untuk kedepannya agar penelitian ini berguna bagi peningkatan kegiatan belajar-mengajar di SD nantinya.

Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan proposal penelitian ini masih belum sepenuhnya sempurna baik dalam ejaan ataupun dalam penyajiannya. Oleh karena itu penulis mengharapkan adanya saran dan kritk yang membangun dari para pembaca agar penulis agar dapat semakin memperbaiki kekurangan yang ada.

Akhir kata saya mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu baik moril dan material, semoga proposal penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua orang, “ Marilah berolahraga secara teratur agar tubuh kita menjadi sehat ”

Banjarbaru, 23 Juni 2010 Penulis

(2)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

Daftar isi... ii

Bab I Pendahuluan ...1

A. Latar Belakang ...1

B. Identifikasi Masalah ...6

C. Batasan Masalah ...7

D. Rumusan Masalah ...8

E. Tujuan Penelitian ...8

F. Kegunaan Hasil Penelitian ...8

Bab II Kajian Pustaka ...9

A. Landasan Teori...9

B. Kerangka Berpikir ...16

C. Hipotesis ...18

Bab III Metodologi Penelitian ...19

A. Metode Penelitian ...19

B. Populasi dan Sampel Penelitian ...19

C. Teknik Pengumpulan Data ...22

D. Analisis Data ...26

Bab IV Hasil dan Pembahasan ...26

A. Prosedur Penelitian ...26

B. Pengumpulan Data Penelitian ...26

C. Analisis Data ...26

D. Pengujian Hipotesis ...31

E. Pembahasan ...32

Bab V Penutup ...33

A. Kesimpulan ...33

B. Saran-saran ...33

(3)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Olahraga adalah serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana untuk memelihara gerak (mempertahankan hidup) dan meningkatkan kemampuan gerak (meningkatkan kualitas hidup). Seperti halnya makan, Olahraga merupakan kebutuhan hidup yang sifatnya periodik, artinya Olahraga sebagai alat untuk memelihara dan membina kesehatan, tidak dapat ditinggalkan. Olahraga merupakan alat untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan jasmani, rohani dan sosial. Struktur anatomis-anthropometris dan fungsi fisiologisnya, stabilitas emosional dan kecerdasan intelektualnya maupun kemampuannya bersosialisasi dengan lingkungannya nyata lebih unggul pada siswa-siswa yang aktif mengikuti kegiatan Penjas-Or dari pada siswa-siswa yang tidak aktif mengikuti Penjas-Or (Renstrom & Roux 1988, dalam A.S.Watson : Children in Sport dalam Bloomfield,J, Fricker P.A. andFitch,K.D.,1992).

Makna olahraga menurut ensiklopedia Indonesia adalah gerak badan yang dilakukan oleh satu orang atau lebih yang merupakan regu atau rombongan. Sedangkan dalam Webster’s New Collegiate Dictonary (1980) yaitu ikut serta dalam aktivitas fisik untuk mendapatkan kesenangan, dan aktivitas khusus seperti berburu atau dalam olahraga untuk kesehatan tubuh kita memang sudah lama terbukti. Latihan olahraga penting tidak hanya penting untuk memelihara kebugaran fisik tetapi juga kesehatan mental.

Sekarang daftar efek positif dari olahraga akan bertambah panjang lagi dengan adanya temuan bukti baru dari Daniel M. Landers, profesor ilmu kesehatan fisik dan olahraga dari Univeritas Arizona. Cukup dengan menggerakkan tubuh selama 10 menit setiap hari kesehatan mental kita akan meningkat cepat. Selain itu daya pikir akan bertambah jernih dan yang menggembirakan dapat mengurangi ketegangan alias stress serta membuat perasaan menjadi riang selalu. Menurut Landers ada delapan manfaat olahraga yang dapat menyehatkan mental kita, yaitu :

1. Olahraga Mengurangi Stres

(4)

tidak pernah selesai, ujian akhir yang akan dihadapi, keputusan salah yang telah diambil atau mungkin keragu-raguan dalam mengambil keputusan. Semua manusia pernah mengalami stres, dan Anda harus tahu bagaimana mengatasinya! Banyak orang menderita penyakit, putus asa, bahkan mati mendadak disebabkan stress. Bagaimana caranya Anda dapat mengindari stres? Ternyata olaraga dapat menolong Anda untuk mengatasi stres. Bagaimana? Untuk itu kita perlu melihat bagaimana kerja otot yang kita miliki. Berolahraga dapat membantu kita mengurangi kegelisahan hati dan kemarahan. Alasannya, kalau jantung kita bekerja pada saat berolahraga, maka otomatis konsentrasi pikiran tidak akan terfokus pada urusan pekerjaan lagi. Selain dapat mengalihkan pikiran, aerobik yang rutin juga dapat meningkatkan ketahanan kardiovaskular, sehingga nantinya kita dapat bersikap tidak terlalu berlebihan dalam menyikapi suatu masalah.

Aktifitas yang terbukti efektif dalam melawan ketegangan otak adalah aerobik macam berjalan kaki, bersepeda, renang, jogging dan yoga.

2.Olahraga Dapat Meningkatkan Kekuatan Otak

Sudah bukan rahasia lagi kalau kegiatan fisik yang rutin dilakukan bisa meningkatkan daya reaksi, konsentrasi, kreativitas dan kesehatan mental kita. Hal ini dikarenakan tubuh memompa lebih banyak darah sehingga kadar oksigen dalam peredaran darah juga meningkat yang ujungnya mempercepat pemasukkan darah ke otak. Para ahli sepakat kalau otak cukup mendapat asupan darah maka reaksi fisik dan mental seseorang akan meningkat.

3.Mempengaruhi Hormon Endogenous Opioids

Dalam keajaiban tubuh manusia, para ilmuan baru-baru ini telah menemukan satu sistem hormon yang berfungsi sebagai morphine yang disebut endogenous opioids. Hal ini cukup menarik perhatian sebab reseptornya didapatkan di dalam hipotalamus dan sistem limbik otak, daerah yang berhubungan dengan emosi.

Sistem hormon endogenous opioids, salah satunya ialah beta-endorphin, bukan hanya mengurangi perasaan nyeri dan memberikan kekuatan menghadapi kanker saja, tetapi juga menambah daya ingat, menormalkan selera, seks, tekanan darah dan ventilasi. Saat berolahraga, kelenjar pitutiari menambah produk beta-endorphin; dan sebagai hasilnya konsentrasi beta-endorphin naik di dalam darah yang dialirkan juga ke otak, sehingga mengurangi nyeri, cemas, depresi dan perasaan letih.

(5)

Penelitian menunjukkan bahwa olahraga, ada penambahan gelombang alfa di otak. Gelombang otak alfa sudah lama diketahui yang berhubungan dengan rileks dan keadaan santai seperti pada waktu bermeditasi. Gelombang alfa ini terlihat pada seorang yang jogging untuk 20 sampai 30 menit, dan tetap dapat diukur setelah olahraga tersebut berakhir. Para peneliti mengemukakan bahwa bertambahnya kekuatan gelombang alfa memberikan kontribusi kepada keuntungan kejiwaan dari olahraga.

5. Penyalur Saraf Otak

Olahraga akan dapat memperlancarkan kegiatan penyalur saraf (brain neurotransmitter) di dalam otak. Hasil penelitian dalam hal ini dapat menyampaikan bahwa olahraga dapat menaikkan tingkat norepinephrine, dopamine, dan serotonin di dalam otak, dengan demikian mengurangi depresi. Telah terbukti bahwa penyalur saraf otak seperti norepinephrine (NE) dan serotonin (5 - HT) terlibat dalam depresi dan schizophrenia.

Tubuh yang sehat hidup dalam ketenangan. Anda tidak akan merasakannya dari dalam keluar keharmonisan dan damai. Bila olahraga akan memberikan kesehatan tubuh yang baik, dan juga ketenangan pikiran serta pencapaian intelek yang lebih tinggi, mengapa kita tidak segera berolahraga dari sekarang.

6. Olahraga Dapat Melawan Penuaan

Penelitian baru-baru ini membuktikan bahwa dengan hanya berolahraga ringan seperti berjalan kaki saja dapat membantu tubuh mencegah penurunan daya kerja otak pada wanita lanjut usia. Semakin lama dan seringnya kegiatan berjalan kaki ini dilakukan maka ketajaman pikiran juga akan semakin membaik. Hasil terbaik akan didapat dengan menggerakkan tubuh setiap minggu selama sembilan minggu. "Kegiatannya tidak perlu terlalu tinggi intensitasnya, cukup dengan berkeliling saja, yang penting daya pacu jantung kita dapat meningkat," lanjut Landers. "Tapi manfaatnya daya ingat kita akan selalu tajam”.

7. Olahraga Dapat Meningkat Perasaan Bahagia

(6)

serotonin, dopamin dan endorphin, yang merupakan salah satu dari pembunuh nomor

satu bagi penyakit hati.

Sebuah survey di Inggris melaporkan 83% penderita depresi bergantung pada aktifitas olahraga dalam memperbaiki perasaan hati dan mengurangi kecemasan. Berolahraga selama 16 minggu secara rutin pada orang yang memiliki kadar depresi yang sedang mendapatkan efek bahagia. Penelitian di Universitas Duke membuktikan bahwa 60% penderita depresi yang menjalani olahraga 30 menit tiga kali seminggu selama enam bulan dapat melawan penderitaan tanpa harus menggunakan obat dokter. Namun bagi penderita depresi yang berat tentu tidak bisa begitu saja lepas dari obat-obatan. Hanya saja banyak dokter sekarang yang memasukkan kegiatan olahraga dalam resep pengobatan mereka disamping obat penenang medis.

8. Olahraga Dapat Meningkatkan Kepercayaan Diri

Sekarang rasa percaya diri dapat dicapai tidak hanya dengan mengandalkan keindahan fisik lagi. Sebuah studi kasus di AS membuktikan kalau para remaja yang aktif berolahraga memiliki kadar kepercayaan diri yang sama kuat dengan teman-teman mereka yang memiliki tubuh dan penampilan indah. Kemantapan diri ini terletak pada hasil yang mereka dapatkan, yakni citra tubuh yang sehat dan kekuatan fisik yang prima, bukan semata giat berolahraga karena terobsesi dengan figur fisik para model di sampul majalah.

Olahraga memang sangat berperan dalam menjaga kesehatan tubuh kita, Oleh karena itu, pihak pengelola PGSD Berasrama Banjarbaru berusaha untuk memelihara dan menjaga kesehatan mahasiswa(i) Berasrama baik fisik dan mental. Untuk kesehatan fisik, yakni dengan mendatangkan Petugas Puskesmas Banjarbaru, untuk melakukan pemeriksaan kesehatan dan pengobatan setiap 2 minggu sekali, melakukan kegiatan kebersihan lingkungan asrama rutin setiap pagi, melakukan kegiatan kebersihan blok rutin setiap pagi, dan melakukan kebersihan lingkungan kampus PGSD rutin setiap 2 minggu sekali. Untuk kesehatan mental, diadakan ceramah agama Islam setiap minggunya, diadakannya kegiatan pengembangan diri untuk menyalurkan minat dan bakat mahasiswa(i) Berasrama. Dan juga untuk menjaga kesehatan diadakannya “pengembangan diri” setiap sore senin dan selasa juga pada pagi jum’at dimana diisi dengan kegiatan olahraga.

(7)

dengan mahasiswa permpuan banyak yang tidak aktif dalam melaksanakan kegiatan pengembangan diri.. Walaupun sudah diadakannya kegiatan seperti itu Akan tetapi, tingkat kesehatan fisik mahasiswa(i) PGSD Berasrama terbilang cukup rendah, hal ini terlihat dari banyaknya mahasiswa(i) yang jatuh sakit. Untuk awal semester 6 ini saja (bulan Februari) sudah ada 6 mahasiswa(i) yang sakit, dengan rincian 4 orang terkena typus, 1 orang terkena demam berdarah (DB), dan 1 orang terkena gejala typus.

Melihat keadaan seperti ini, penulis merasa perlu untuk mengangkat hal ini dalam bentuk tulisan, mengingat adanya hubungan yang erat antara kesehatan dengan olahraga yang rutin dan teratur. Untuk itu dilakukan penelitian dengan judul “Perbedaan Kesehatan Antara Mahasiswa(i) S-I PGSD Berasrama Banjarbaru yang Sering Berolahraga dan Jarang Berolahraga ”.

B. Identifikasi Masalah

Masalah-masalah yang terkait dengan penelitian ini antara lain : 1. Masalah kesehatan

Sejak awal semester 6, sekitar tanggal 8 februari 2010 hingga tanggal 26 februari 2010, sudah ada 6 orang mahasiswa(i) Berasrama yang jatuh sakit, dengan rincian 4 orang terkena typus, 1 orang terkena demam berdarah (DB), dan 1 orang terkena gejala typus.

2. Masalah Makanan

Makanan sangat mempengaruhi kemampuan manusia untuk beraktivitas, karena dari makananlah sumber energi yang di gunakan untuk semua aktivitas. Mahasiswa sudah tercukupi makanan dengan disediakannya makanan oleh pengelola asrama, yang jadi masalah adalah kebiasaan ngemil, makan mie yang sangat membudaya di kalangan mahasiswa selain membawa dampak negatif akan kesehatan juga membuat mahasiswa menjadi malas dalam beraktivitas khususnya berolahraga dan bekerja. 3. Masalah Minat dan Bakat

Banyak mahasiswa berasrama yang mempunyai minat kurang akan kegiatan olahraga, mungkin disebabkan minat dan bakat mereka ada di olahraga lain yang tidak ada di PGSD Banjarbaru.

4. Masalah Kebersihan

(8)

Banjarbaru, yang mencakup seluruh aspek kebersihan, mulai dari kebersihan diri sendiri, kamar, blok, asrama, dan bahkan lingkungan kampus PGSD Banjarbaru. 5. Masalah kedisiplinan

Peneliti akui, pihak pengelola PGSD Berasrama, bisa dikatakan cukup berhasil untuk membentuk kedisiplinan mahasiswa(i) PGSD Berasrama. Namun, meski begitu masih ada peristiwa-peristiwa yang tidak menunjukkan kedisiplinan yang baik. Akan tetapi, itu hanya dilakukan oleh segelintir mahasiswa(i) saja.

6. Masalah sarana dan prasarana

Sarana dan prasaran dalam bidang olahraga di PGSD Banjarabaru bisa dibilang kurang, karena kurangnya fasilitas olahraga seperti bola, lapangan, alat yang digunakan.

7. Masalah Pelatih

Pelatih sangat diperlukan dalam berolahraga agar mendapatkan hasil maksimal dan agar mahasiswa menjadi termotivasi untuk berolahraga sacara rutin, dan juga menghindari kesalahan dalam berolahraga.

8. Masalah kesadaran

Kesadaran untuk menjaga kesehatan dengan cara berolahraga itu harus muncul karena motivasi dari diri sendiri. Dan tidak semua mahasiswa laki-laki sadar akan pentingnya olahraga untuk menjaga kesehatan.

Masalah kesehatan yang penulis angkat sebagai judul penelitian ini sangat terkait dengan masalah sering dan tidaknya mahasiswa dalam berolahraga. Kesadaran akan berolahraga akan membuat tubuh kita menjadi sehat dan banyak sekali manfaat olahraga bagi tubuh kita, jadi olahraga dan kesehatan berkaitan erat.

C. Batasan Masalah

Mengingat luasnya lingkup permasalahan yang berkaitan dengan hasil belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, maka penelitian ini perlu dibatasi. Masalah-masalah yang akan diteliti difokuskan kesehatan mahasiswa(i) S-I PGSD Berasrama Banjarbaru yang sering olahraga dan tidak.

1. Masalah kesehatan mahasiswa(i) yang terekam dalam daftar hadir siswa dan ijin pulang. (Variabel Terikat)

2. Masalah minat mahasiswa(i) untuk berolahraga secara rutin. (Variabel Bebas)

(9)

Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan-permasalahan pokok yang akan di identifikasi dan dikaji adalah sebagai berikut:

1. “Adakah Perbedaan yang Signifikan Antara Kesehatan Mahasiswa(i) S-I PGSD Berasrama Banjarbaru yang Sering dan Jarang berolahraga?”

2. “Apa Saja Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa(i) S-I PGSD Berasrama Banjarbaru untuk berolahraga secara rutin?”

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui kesehatan mahasiswa(i) S-I PGSD Berasrama Banjarbaru yang sering dan jarang berolahraga.

2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa(i) S-I PGSD Berasrama Banjarbaru berolahraga.

F. Kegunaan Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna:

1. Untuk Pengelola PGSD Berasrama Banjarbaru. Sebagai bahan informasi / acuan mengenai hasil belajar mahasiswa(i) PGSD Berasrama Banjarbaru, sehingga pihak pengelola dapat menentukan langkah-langkah yang diperlukan untuk memperbaiki, meningkatkan, dan menjaga kesehatan mahasiswa(i) PGSD Berasrama Banjarbaru.

2. Untuk mahasiswa(i) PGSD Berasrama Banjarbaru. Sebagai bahan informasi minat berolahraga terhadap kesehatan mahasiswa PGSD Berasrama Banjarbaru yang merupakan objek dari penelitian ini, sehingga dapat meningkatkan kesehatan dan prestasi dalam olahraga.

3. Memberi pengalaman kepada peneliti sendiri.

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

(10)

Banyak pendapat yang mengemukakan tentang pengertian dari olahraga itu sendiri antara lain :

1) Menpora Maladi memberikan definisi :

Olahraga mencakup segala kegiatan manusia yang ditujukan untuk melaksanakan misi hidupnya dan cita-cita hidupnya, cita-cita nasional politik, sosial, ekonomi, kultural dan sebagainya”.

2) Ensiklopedia Indonesiamemberikan batasan:

“Makna olahraga menurut ensiklopedia Indonesia adalah gerak badan yang dilakukan oleh satu orang atau lebih yang merupakan regu atau rombongan. Sedangkan dalam Webster’s New Collegiate Dictonary (1980) yaitu ikut serta dalam aktivitas fisik untuk mendapatkan kesenangan, dan aktivitas khusus seperti berburu atau dalam olahraga pertandingan (athletic games di Amerika Serikat).”

3) Menurut Cholik Mutohir :

Olahraga adalah proses sistematik yang berupa segala kegiatan atau usaha yang dapat mendorong mengembangkan, dan membina potensi-potensi jasmaniah dan rohaniah seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat dalam bentuk permainan, perlombaan/pertandingan, dan prestasi puncak dalam pembentukan manusia Indonesia seutuhnya yang berkualitas berdasarkan Pancasila”

4) Pengertian olahraga menurut Edward (1973) :

“Olahraga harus bergerak dari konsep bermain, games, dan sport. Ruang lingkup bermain mempunyai karakteristik antara lain : a.Terpisah dari rutinitas, b.Bebas, c.Tidak produktif, d. Menggunakan peraturan yang tidak baku. Ruang lingkup pada games mempunyai karakteristik; a. ada kompetisi, b. hasil ditentukan oleh keterampilan fisik, strategi, dan kesempatan.”

(11)

Jerman; praktik baru itu disertai konsep teoretis pendidikan jasmani, kontrol terhadap badan, dan disiplin, yang menyatu dengan gerak fisik, ability, dan keterampilan di bawah pengendalian jiwa dan kemauan.”

Dari banyak definisi diatas dapat disimpulkan bahwa olahraga adalah serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana untuk memelihara gerak (mempertahankan hidup) dan meningkatkan kemampuan gerak (meningkatkan kualitas hidup). Seperti halnya makan, Olahraga merupakan kebutuhan hidup yang sifatnya periodik, artinya Olahraga sebagai alat untuk memelihara dan membina kesehatan, tidak dapat ditinggalkan. Olahraga merupakan alat untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan jasmani, rohani dan sosial. Struktur anatomis-anthropometris dan fungsi fisiologisnya, stabilitas emosional dan kecerdasan intelektualnya maupun kemampuannya bersosialisasi dengan lingkungannya.

2. Pengertian Kesehatan

Menurut UU Pokok Kesehatan No. 9 tahun 1960, BAB I Pasal 2 adalah keadaan yang meliputi kesehatan badan (jasmani), rohani (mental), dan sosial serta bukan hanya keadaan bebas dari penyakit, cacat serta kelemahan. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 1975 sehat adalah suatu kondisi yang terbebas dari segala jenis penyakit, baik fisik, mental, dan sosial. Secara keseluruhan kesehatan mengandung 4 aspek yakni, kesehatan fisik, kesehatan mental, kesehatan sosial, dan kesehatan dari aspek ekonomi.

Kesehatan fisik terwujud apabila seseorang tidak merasa dan mengeluh sakit atau tidak adanya keluhan dan memang secar objektif tidak tampak sakit. Semua organ tubuh berfungsi normal atau tidak mengalami gangguan. Kesehatan mental mencakup 3 komponen, yaitu pikiran, emosional, dan spiritual. Kesehatan sosial terwujud apabila seseorang mampu berhubungan dengan orang lain atau kelompok lain secara baik dan saling toleran serta saling menghargai. Kesehatan dari aspek ekonomi, kesehatan ini dilihat dari tingkat produktivitas sosialnya, misalnya apabila mahasiswa, maka dilihat dari prestasinya.

3. Manfaat olahraga bagi kesehatan

(12)

Menurut Daniel M. Landers, profesor ilmu kesehatan fisik dan olahraga dari Univeritas Arizona ada delapan manfaat olahraga yang dapat menyehatkan tubuh dan mental kita antara lain :

1. Olahraga Mengurangi Stres

Manfaat Setiap manusia normal pernah mengalami stres atau ketegangan. Apakah stres tersebut disebabkan karena masalah ekonomi seperti inflasi atau devaluasi, masalah pergaulan atau retaknya hubungan suami istri, urusan kantor yang tidak pernah selesai, ujian akhir yang akan dihadapi, keputusan salah yang telah diambil atau mungkin keragu-raguan untuk

mengambil keputusan.

Semua manusia pernah mengalami stres, dan Anda harus tahu bagaimana mengatasinya! Banyak orang menderita penyakit, putus asa, bahkan ada yang

sampai mati secara mendadak karena

disebabkan stress. Bagaimana caranya Anda dapat mengindari stres? Ternyata olaraga dapat menolong Anda untuk mengatasi stres. Bagaimana? Untuk itu kita perlu melihat bagaimana kerja otot yang kita miliki. Berolahraga dapat membantu kita mengurangi kegelisahan hati dan bahkan dapat

melawan kemarahan. Alasannya, kalau jantung kita bekerja pada saat berolahraga, maka otomatis konsentrasi pikiran tidak akan terfokus pada urusan pekerjaan lagi. Selain dapat mengalihkan pikiran, aerobik yang rutin juga dapat meningkatkan ketahanan kardiovaskular, sehingga nantinya kita dapat bersikap tidak terlalu berlebihan dalam menyikapi suatu masalah.

Aktifitas yang terbukti efektif dalam melawan ketegangan otak adalah aerobik macam berjalan kaki, bersepeda, renang, jogging dan yoga.

2.Olahraga Dapat Meningkatkan Kekuatan Otak

Sudah bukan rahasia lagi kalau kegiatan fisik yang rutin dilakukan bisa meningkatkan daya reaksi, konsentrasi, kreativitas dan kesehatan mental kita. Hal ini dikarenakan tubuh memompa lebih banyak darah sehingga kadar oksigen dalam peredaran darah juga meningkat yang ujungnya mempercepat pemasukkan darah ke otak. Para ahli sepakat kalau otak cukup mendapat asupan darah maka reaksi fisik dan mental seseorang akan meningkat.

3.Mempengaruhi Hormon Endogenous Opioids

(13)

opioids. Hal ini cukup menarik perhatian sebab reseptornya didapatkan di dalam hipotalamus dan sistem limbik otak, daerah yang berhubungan dengan emosi.

Sistem hormon endogenous opioids, salah satunya ialah beta-endorphin, bukan hanya mengurangi perasaan nyeri dan memberikan kekuatan menghadapi kanker saja, tetapi juga menambah daya ingat, menormalkan selera, seks, tekanan darah dan ventilasi. Saat berolahraga, kelenjar pitutiari menambah produk beta-endorphin; dan sebagai hasilnya konsentrasi beta-endorphin naik di dalam darah yang dialirkan juga ke otak, sehingga mengurangi nyeri, cemas, depresi dan perasaan letih.

4.Meningkatkan Gelombang Otak Alfa

Penelitian menunjukkan bahwa olahraga, ada penambahan gelombang alfa di otak. Gelombang otak alfa sudah lama diketahui yang berhubungan dengan rileks dan keadaan santai seperti pada waktu bermeditasi. Gelombang alfa ini terlihat pada seorang yang jogging untuk 20 sampai 30 menit, dan tetap dapat diukur setelah olahraga tersebut berakhir. Para peneliti mengemukakan bahwa bertambahnya kekuatan gelombang alfa memberikan kontribusi kepada keuntungan kejiwaan dari olahraga.

5. Penyalur Saraf Otak

Olahraga akan dapat memperlancarkan kegiatan penyalur saraf (brain neurotransmitter) di dalam otak. Hasil penelitian dalam hal ini dapat menyampaikan bahwa olahraga dapat menaikkan tingkat norepinephrine, dopamine, dan serotonin di dalam otak, dengan demikian mengurangi depresi. Telah terbukti bahwa penyalur saraf otak seperti norepinephrine (NE) dan serotonin (5 - HT) terlibat dalam depresi dan schizophrenia.

Tubuh yang sehat hidup dalam ketenangan. Anda tidak akan merasakannya dari dalam keluar keharmonisan dan damai. Bila olahraga akan memberikan kesehatan tubuh yang baik, dan juga ketenangan pikiran serta pencapaian intelek yang lebih tinggi, mengapa kita tidak segera berolahraga dari sekarang.

6. Olahraga Dapat Melawan Penuaan

(14)

yang penting daya pacu jantung kita dapat meningkat," lanjut Landers. "Tapi manfaatnya daya ingat kita akan selalu tajam."

7. Olahraga Dapat Meningkat Perasaan Bahagia

Banyak orang yang terkena depresi atau sakit hatinya memakai obat penenang sebagai jalan keluar. Sekarang jalan menuju kebahagian secara alami dapat diraih dengan menggerakkan tubuh secara rutin. Olahraga terbukti manjur dalam meningkatkan hormon penumbuh rasa bahagia dalam otak kita, seperti adrenalin, serotonin, dopamin dan endorphin, yang merupakan pembunuh nomor satu penyakit hati. Sebuah survey di Inggris melaporkan 83% penderita depresi bergantung pada aktifitas olahraga dalam memperbaiki perasaan hati dan mengurangi kecemasan. Berolahraga selama 16 minggu secara rutin pada orang yang memiliki kadar depresi yang sedang mendapatkan efek bahagia. Penelitian di Universitas Duke membuktikan bahwa 60% penderita depresi yang menjalani olahraga 30 menit tiga kali seminggu selama enam bulan dapat melawan penderitaan tanpa harus menggunakan obat dokter. Namun bagi penderita depresi yang berat tentu tidak bisa begitu saja lepas dari obat-obatan. Hanya saja banyak dokter sekarang yang memasukkan kegiatan olahraga dalam resep pengobatan mereka disamping obat penenang medis.

8. Olahraga Dapat Meningkatkan Kepercayaan Diri

Sekarang rasa percaya diri dapat dicapai tidak hanya dengan mengandalkan keindahan fisik lagi. Sebuah studi kasus di AS membuktikan kalau para remaja yang aktif berolahraga memiliki kadar kepercayaan diri yang sama kuat dengan teman-teman mereka yang memiliki tubuh dan penampilan indah. Kemantapan diri ini terletak pada hasil yang mereka dapatkan, yakni citra tubuh yang sehat dan kekuatan fisik yang prima, bukan semata giat berolahraga karena terobsesi dengan figur fisik para model di sampul majalah.

Daniel Landers, profesor pendidikan olahraga dari Arizona State University mengungkapkan lima manfaat olahraga terhadap otak Anda :

(15)

2. Membantu menunda proses penuaan Riset membuktikan bahwa latihan sederhana seperti jalan kaki secara teratur dapat membantu mengurangi penurunan mental pada wanita di atas 65 tahun. Semakin sering dan lama mereka melakukannya makan penurunan mental kian lambat. Kabarnya, banyak orang merasakan manfaat aktivitas itu setelah sembilan minggu melakukannya secara teratur tiga kali seminggu. Latihan ini tidak harus dilakukan dalam intensitas tinggi. Cukup berupa jalan kaki di sekitar rumah.

3. Mengurangi stresOlahraga dapat mengurangi kegelisahan. Bahkan lebih jauh lagi, bisa membantu Anda mengendalikan amarah. Latihan aerobik dapat meningkatkan kemampuan jantung dan membuat Anda lebih cepat mengatasi stres. Aktivitas seperti jalan kaki, berenang, bersepeda, dan lari merupakan cara terbaik mengurangi stres.

4. Menaikkan daya tahan tubuh Jika Anda senang melakukan olahraga meski tak terlalu lama namun sering atau lama namun dengan santai melakukannya, maka aktivitas itu bisa meningkatkan hormon-hormon baik dalam otak seperti adrenalin, serotonin, dopamin, dan endorfin. Hormon ini berperan dalam meningkatkan daya tahan tubuh. Studi yang dilakukan di Inggris memperlihatkan bahwa 83 persen orang yang memiliki ganguan mental mengandalkan olahraga untuk meningkatkan mood dan mengurangi kegelisahan. Landers mengatakan untuk orang yang menderita depresi ringan dan sedang, olahraga sedikitnya 16 minggu bisa menimbulkan efek yang sama dengan menelan obat antidepresi seperti Zoloft dan Prozac. Sementara para peneliti di Duke University menemukan bahwa 60 persen orang depresi yang melakukan olahraga selama empat bulan dengan frekuensi tiga kali seminggu dan setiap latihan selama 30 menit bisa mengatasi gejala ini tanpa obat. Meski tergolong langkah yang mujarab namun bukan berarti pengobatan bisa langsung dihentikan, apalagi bagi yang mengalami depresi berat. 5. Memperbaiki kepercayaan diri Umumnya semakin mahir seseorang dalam suatu jenis aktivitas, maka kepercayaan diri pun akan meningkat. Bahkan suatu riset membuktikan bahwa remaja yang aktif berolahraga merasa lebih percaya diri dibandingkan dengan teman-temannya yang tidak melakukan kegiatan serupa.

(16)

B. Kerangka Berfikir

Olahraga merupakan salah satu sarana untuk menjaga kesehatan. Manfaatnya bukan hanya pada jasmani tetapi juga rohani, maksudnya bukan hanya bermanfaat bagi tubuh tetapi juga oleh otak. Sangat banyak dan kompleks manfaat dari berolahraga, sehingga sangat dianjurkan bagi seluruh kalangan masyarakat baik muda maupun yang tua.

Olahraga dilaksankan bukan hanya sekedar untuk menjaga kesehatan tetapi juga untuk kesenangan ataupun hobi oleh banyak orang, bahkan banyak orang pekerjaannya adalah sebagai olahragawan seperti halnya para atlit. Bagi mahasiswa(i) PGSD Banjarbaru adalah untuk kesenangan dan kesehatan.

Kerangka berpikir dari penelitian ini adalah aktivitas mahasiswa(i) yang melakukan kegiatan berolahraga secara rutin yang berpengaruh terhadap kesehatan jasmani mereka utamanya, Karenanya terdapat perbedaan kesehatan mahasiswa(i) yang sering berolahraga dengan mahasiswa(i) yang jarang berolahraga. Berikut digambarkan bagan perbedaan kesehatan mahasiswa(i) yang sering berolahraga dengan yang jarang.

Bagan 1.

Aktifitas Mahasiswa(i) yang sering berolahraga

Mahasiswa(i)

Berasrama

Berolahraga

Senang, bersemangat, rajin

SEHAT

Terhindar dari

(17)

Bagan 2.

Aktifitas Mahasiswa(i) yang jarang berolahraga

C. Hipotesis

Terdapat perbedaan yang signifikan antara kesehatan mahasiswa(i) S-I PGSD Berasrama Banjarbaru yang Sering berolahraga lebih baik kesehatannya dibandingkan dengan mahasiswa(i) S-I PGSD Berasrama Banjarbaru yang jarang berolahraga. Mahasiswa(i)

Mudah terserang penyakit SAKIT

Tidak

Berolahraga

Tidak bersemangat,

(18)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara mahasiswa(i) yang rajin dan teratur dalam berolahraga dengan mahasiswa(i) yang jarang berolahraga dalam hal kualitas kesehatannya. Penelitian ini dilaksanakan di Asrama Program S-1 PGSD Terintegrasi Unlam Banjarbaru.

Penelitian ini menggunakan metode interviu, dipilihnya metode ini karena objek yang di teliti berjumlah sedikit, hanya berjumlah 60 orang dan lokasi objek yang ingin di kunjungi dekat dengan peneliti.

(19)

tidak cukup handal untuk mewakili semua mahasiswa apalagi seluruh masyarakat. Variabel terikatnya yaitu kesehatan mahasiswa dan variabel bebasnya adalah keteraturan olahraga mahasiswa.

B. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah himpunan yang lengkap dari satuan-satuan atau individu-individu yang karakteristiknya ingin kita ketahui. Banyaknya individu atau elemen yang merupakan anggota populasi disebut sebagai ukuran dan disimbolkan dengan N. Berdasarkan jumlah anggotanya, populasi dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yakni populasi terbatas dan populasi tidak terbatas. Suatu populasi dikatakan terbatas apabila jumlah anggota populasi tersebut diketahui dengan pasti. Namun jika jumlah anggota suatu populasi tidak dapat diketahui dengan pasti, maka populasi tersebut dinamakan populasi tak terbatas.

Berdasarkan pendapat di atas populasi dari penelitian ini adalah seluruh Mahasiswa(i) Berasrama PGSD UNLAM Tahun Akademik 2007/2008 yang berada di wilayah Banjarbaru, yaitu berjumlah 60 mahasiswa yang bertempat tinggal di asrama PGSD Unlam Banjarbaru tepatnya di BlokA,B, dan D. Jadi berdasarkan jumlah yang diteliti, populasi yang diteliti adalah populasi terbatas.

Sampel adalah sebagian anggota populasi yang memberikan keterangan atau data yang diperlukan dalam suatu penelitian. Dengan kata lain, sampel adalah himpunan bagian dari populasi. Dengan kata lain, sampel adalah himpunan bagian dari populasi. Sampel (disimbolkan dengan n) selalu mempunyai ukuran yang kecil atau sangat kecil jika dibandingkan dengan ukuran populasi. Karena populasi yang diteliti adalah populasi terbatas dengan jumlah sangat kecil yaitu 60 orang maka sampel tidak diperlukan artinya semua populasi dapat kita teliti semuanya.

Adapun jumlah mahasiswa(i) yang tinggal di Blok D dapat dilihat dari tabel.

(20)
(21)

39.

Teknik dalam pengumpulan data penelitian ini terdiri dari: (1) Identifikasi Variabel, (2) Definisi Operasional, (3) Pengembangan Instrumen Penilaian dan Pengukuran.

1. Identifikasi Variabel

Variabel yang diteliti terdiri dari 1 variabel terikat (dependen) dan 1 variabel bebas (independen), yaitu :

a. Variabel terikat : Kesehatan Mahasiswa (Y)

b. Variabel bebas : Keteraturan Olahraga Mahasiswa (X)

(22)

Menghindarkan kemungkinan penafsiran yang berbeda maka setiap variabel dirumuskan secara konseptual maupun secara operasional, berdasarkan sintesis yang diperoleh dari kerangka teoritik.

Beberapa batasan operasonal adalah :

a. Kesehatan adalah keadaan yang meliputi kesehatan badan (jasmani), rohani (mental), dan sosial serta bukan hanya keadaan bebas dari penyakit, cacat serta kelemahan (UU Pokok Kesehatan No. 9 tahun 1960, BAB I Pasal). Jadi kesehatan dapat dilihat dari beberapa aspek yaitu :

Kesehatan badan (jasmani), terwujud apabila seseorang tidak merasa dan mengeluh sakit atau tidak adanya keluhan dan memang secar objektif tidak tampak sakit.

Kesehatan rohani, terlihat dalam pikiran, emosional, dan spiritual apakah seperti orang normal lainnya atau ada kelainan yang terlihat dalam prilaku, sifat yang agak menyimpang.

b. Olahraga menurut ensiklopedia Indonesia adalah gerak badan yang dilakukan oleh satu orang atau lebih yang merupakan regu atau rombongan. Sedangkan dalam Webster’s New Collegiate Dictonary (1980) yaitu ikut serta dalam aktivitas fisik untuk mendapatkan kesenangan, dan aktivitas khusus seperti berburu atau dalam olahraga pertandingan (athletic games di Amerika Serikat).” Meliputi nilai a) perilaku dalam berolahraga, b) frekuensi, adalah ukuran seberapa sering melakukan olahraga, c) Sarana dan prasarana.

3. Pengembangan Instrumen Penelitian dan Pengukuran

Penelitian ini menggunakan dua jenis alat pengumpul data. Alat pengumpul data yang digunakan itu adalah interviu dan observasi data yang sudah ada. Kegiatan pengumpulan data dilakukan terhadap mahasiswa berasrama laki-laki yang tinggal di Blok D.

a. Pengukuran Variabel Kesehatan

Untuk mengungkap kesehatan mahasiswa dalam penelitian ini diperoleh dari mengumpulkan/mencatat langsung berkas absensi kelas dan izin pulang.

b. Pengukuran Variabel keteraturan olahraga

(23)

ASPEK

a. Rajin dalam berolahraga setiap hari b. Keseriusan dalam berolahraga

a. Penggunaan alat dan adanya sarana yang lengkap

b. Adanya pelatih dan menguasai peraturan permainan

1. Mohon kesediaan teman-teman untuk menjawab seluruh pertanyaan yang ada. 2. Memberi tanda (√) pada kolom yang anda plih sesuai keadaan yang sebenarnya. 3. Ada lima alternatif jawaban yang dipilih, yaitu :

(24)

2 = Kurang baik 3 = Cukup baik 4 = Baik 5 = Sangat baik

NO. ITEM PERTANYAAN

JAWABAN

1 2 3 4 5

A. Perilaku dalam berolahraga 1. Selalu melakukan olahraga setiap hari secara

teratur

2. Selalu serius ketika sedang berolahraga 3. Mempersiapkan segala sesuatu sebelum

berolahraga

4. Melakukan pemanasan sebelum melakukan olahraga

5. Memiliki keterampilan dalam suatu bidang olahraga

6. Keadaan perasaan ketika berolahraga 7. Adanya perasaan tidak terpaksa dalam

melaksanakan olahraga

B. Frekuensi 8. Seberapa sering berolahraga dalam

seminggu

9. Seberapa lama waktu berolahraga dalam satu hari

C. Sarana dan Prasarana 10. Penggunaan alat olahraga sudah tepat guna

11. Adanya sarana dan prasarana yang lengkap 12. Adanya pelatih/guru pada suatu bidang

olahraga

(25)

D. Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan dua cara sebagai berikut: 1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif ini adalah untuk memperoleh gambaran perbedaan kesehatan antara mahasiswa S-1 PGSD berasrama Unlam Banjarbaru yang sering dan jarang berolahraga.

Berdasarkan hasil dari mengumpulkan/mencatat langsung berkas absensi kelas dan izin pulang yang ada, didapatkan gambaran kesehatan warga asrama yaitu sebagai berikut:

50 % mahasiswa(i) berasrama dapat dikatakan sehat

50% mahasiswa(i) berasrama dapat dikatakan sering sakit/kurang sehat

Selanjutnya dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan angket yaitu mahasiswa(i) yang sering dan jarang berolahraga dari tabel di bawah ini : yang dapat dilihat di dapat maka dikategorikan sebagai berikut:

Interval Kategori Jumlah responden

(frekuensi) 0,1 - 1,0 Sangat tidak baik O

1,1 – 2,0 Kurang baik 2

2,1 – 3,0 Cukup baik 25

3,1 – 4,0 Baik 29

4,1 – 5,0 Sangat baik 4

Dari hasil angket tersebut maka dikategorikan sebagai berikut: 3,1 – 4,0 = mahasiswa yang sering melakukan olahraga (n1)

0,1 – 3,0 = mahasiswa yang jarang melakukan olahraga (n2)

2. Analisis Statistik

(26)

1. Mencari rerata(mean) masing-masing kelompok (X1, X2)

2. Mencari banyaknya mahasiswa yang sering berolahraga (n1)dan mahasiswa yang

jarang berolahraga (n2)

3. Mencari salah satu perbedaan dua rata-rata (S), dicari dengan rumus sebagai berikut:

4. Mencari koefisien t, dengan rumus: 5. Menentukan df dan taraf kesehatan

(27)
(28)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Prosedur Penelitian

Pelaksanaan penelitian ini dilakukan dengan mengangkat hal-hal yang terjadi di asrama PGSD Unlam Banjarbaru dengan melaksanakan prosedur penelitian sebagai berikut :

1. Prosedur pertama adalah mengajukan judul penelitian yang akan di teliti. 2. Prosedur kedua adalah mencari bahan yang mendukung terhadap penelitian ini. 3. Prosedur ketiga adalah mengolah bahan untuk mendukung penelitian

4. Prosedur keempat adalah membuat alat pengumpul data seperti angket dan dokumen.

5. Melakukan perhitungan dari data angket yang ada dengan uji coba-t

(29)

Pengumpulan data ini dilakukan dengan cara menyebarkan suatu alat instrumen penelitian berupa angket yang harus dijawab oleh mahasiswa(i) di PGSD Berasrama Banjarbaru.

Adapun data penelitian yang diperlukan tersebut adalah data tentang kesehatan mahasiswa(i) dengan cara mengumpulkan/mencatat langsung berkas absensi kelas dan izin pulang yang ada sehingga didapatkan gambaran kesehatan warga asrama.

C. Analisa Data

1. Analisis Deskriptif

Diagram Ketekunan Berolahraga

Berdasarkan pengolahan data diperoleh gambaran kesehatan antara mahasiswa(i) yang sering dan jarang berolahraga di asrama PGSD Unlam Bajarbaru :

a. Gambaran Ketekunan Mahasiswa(i)

Gambaran ketekunan mahasiswa(i) yaitu sebagai berukut:

Diagram Kesehatan Mahasiswa

jarang sakit/sehat = 50 %

sering sakit/tidak sehat = 50%

0 5 10 15 20 25 30 35

Ketekunan berolahraga

(30)

1) Gambaran ketekunan mahasiswa(i) PGSD Berasrama Unlam Banjarbaru sebagai sampel yang terdiri dari 60 orang mahasiswa dengan jumlah 33 orang tergolong mendapat predikat sebagai mahasiswa yang sering berolahraga.

2) Gambaran ketekunan mahasiswa(i) PGSD Berasrama Unlam Banjarbaru sebagai sampel yang terdiri dari 60 orang mahasiswa dengan jumlah 27 orang tergolong mendapat predikat sebagai mahasiswa yang jarang berolahraga.

b. Gambaran Keadaan Kesehatan Mahasiswa

Gambaran ketekunan belajar mahasiswa yaitu sebagai berikut :

1) Gambaran keadaan kesehatan mahasiswa(i) PGSD Berasrama Unlam Banjarbaru sebagai sampel yang terdiri dari 60 orang mahasiswa dengan jumlah 30 orang tergolong mendapat predikat sebagai mahasiswa yang jarang sakit/sehat.

2) Gambaran ketekunan mahasiswa(i) PGSD Berasrama Unlam Banjarbaru sebagai sampel yang terdiri dari 60 orang mahasiswa dengan jumlah 30 orang tergolong mendapat predikat sebagai mahasiswa yang sering sakit/tidak sehat.

2. Analisis Statistik

Data perbandingan kesehatan antara mahasiswa yang sering berolahraga dan jarang berolahraga mahasiswa(i) PGSD Unlam Banjarbaru akan dihitung dengan rumus uji-t.

a. Variabel kesehatan antara mahasiswa yang sering dan jarang berolahraga dengan menggunakan uji-t lainnya dengan menggunakan salah satu perbedaan dua rata-rata.

Secara keseluruhan dapat dilakukan melalui proses perhitungan sebagai berikut: 1) Mencari rerata masing-masing kelompok (X1, X2)

=

= 4

= = 2

2) Banyaknya mahasiswa yang sering berolahraga (n1 = 33 orang) dan

(31)

3) Mencari varian kedua kelompok (S), dicari dengan rumus sebagai berikut:

=

=

=

=

= 0,43

4) Mencari koefisien t, dengan rumus:

4,65

5) Menentukan df/derajat bebas df = 33+ 27 – 2

df = 60 – 2 df = 58 D. Pengujian Hipotesis

(32)

ditolak dan H1 yang menyatakan ada perbedaan kesehatan yang signifikan antara

mahasiswa yang sering dan jarang berolahraga diterima. Hal ini berarti ada perbedaan kesehatan yang signifikan antara mahasiswa yang sering dan jarang berolahraga, dimana kesehatan mahasiswa yang sering berolahraga menjadikan tubuh mereka sehat dan jarang sakit.

E. Pembahasan

Gambaran tersebut diatas menunjukkan bahwa sering tidaknya seseorang dalam berolahraga memang akan sangat berdampak pada kesehatan fisiknya. Berdasarkan tinjauan teoritis dan hasil penelitian yang relevan hal tersebut sangat sesuai atau memang sudah terbukti. Beberapa sumber yang sesuai dengan hasil penelitian, antara lain menurut Daniel M. Landers, profesor ilmu kesehatan fisik dan olahraga dari Univeritas Arizona bahwa cukup dengan menggerakkan tubuh selama 10 menit setiap hari kesehatan mental kita akan meningkat cepat. Selain itu daya pikir akan bertambah jernih dan yang menggembirakan dapat mengurangi ketegangan alias stress serta membuat perasaan menjadi riang selalu.

Olahraga memang memegang peranan penting dalam soal kesehatan walaupun masih banyak hal lain yang mempengaruhi kesehatan tetapi olahraga memegang peranan penting dalam hal kesehatan fisik kita. Dengan berolahraga secara teratur bukan hanya myebebkan tubuh kita menjadi lebih sehat tetapi juga berpengaruh terhadap otak.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi kesehatan fisik mahasiswa(i) PGSD Berasrama terbukti dipengaruhi oleh kegiataan berolahraga mahasiswa itu sendiri. Ini terbukti dengan adanya perbedaan yang signifikan antara kesehatan mahasiswa(i) yang sering dan jarang berolahraga. Kesehatan mahasiswa yang sering/teratur berolahraga mempunyai kondisi fisik yang lebih sehat daripada mahasiswa yang jarang berolahraga.

(33)

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Dengan diperolehnya hasil penelitian yaitu tentang perbedaan kesehatan mahasiswa(i) berasrama PGSD Unlam Banjarbaru yang sering dan jarang berolahraga, maka dapat diambil kesimpulan sebagai beikut:

1. Tingkat kesehatan mahasiswa dapat dibilang memperihatinkan dengan persentasi 50% dapat dikatakan kurang sehat/sering sakit dan 50% dapat dikatakan sehat/jarang sakit. 2. Sesuai dengan data banyak mahasiswa yang memiliki kebiasaan berolahraga yang

rutin/tinggi yaitu sebanyak 33 orang dan ada pula mahasiswa yang memiliki kebiasaan jarang berolahraga yaitu sebanyak 27 orang.

3. Bardasarkan perhitungan data yang ada tersebut, kemudian data diolah/dianalisis dengan menggunakan teknik uji-t, didapatkan nilai t yaitu 4,65. Nilai tabel untuk α =0,095 dengan derajat bebas 58 adalah 2,00. Dengan demikian t hitungan lebih besar daripada t tabel atau 4,65 < 2,00. Berarti Ho yang menyatakan tidak ada perbedaan kesehatan yang signifikan antara mahasiswa yang sering dan jarang berolahraga ditolak dan H1 yang menyatakan ada perbedaan kesehatan yang signifikan antara

mahasiswa yang sering dan jarang berolahraga diterima. Hal ini berarti ada perbedaan kesehatan yang signifikan antara mahasiswa yang sering dan jarang berolahraga, dimana kesehatan mahasiswa yang sering berolahraga menjadikan tubuh mereka sehat dan jarang sakit.

B. Saran-saran

Mengingat tingkat kesehatan sangat terpengaruh oleh kebugaran tubuh maka tentu kegiatan berolahraga perlu ditingkatkan di lingkungan PGSD Unlam Banjarbaru, diantaranya adalah :

(34)

2. Fasilitas olahraga di PGSD memang sudah cukup bagus akan tetapi masih banyak yang perlu dilengkapi dan terus ditingkatkan lagi.

3. Minat atau kesadaran untuk menjaga kesehatan tubuh memang datang dari diri kita sendiri sehingga diperlukan kesadaran dari masing-masing individu.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsimi, Prof, Dr.2006.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta:Rineka Cipta.

(35)

http://dahlanforum.wordpress.com/2009/05/08/pengertian-olahraga/. Diakses pada tanggal 20

Maret 2010 Pukul 09.30 AM. .

http://id.wikipedia.org/wiki/manfaat-olahraga-bagi-otak. Diakses pada tanggal 20 Maret 2010

Pukul 09.30 AM.

http://indonetasia.com/definisionline/index.php/2009/05/tujuan-olahraga-bagi-kesehatan/.

Diakses pada tanggal 20 Maret 2010 Pukul 09.30 AM.

http://psikodianostik.blogspot.com/2009/09/tujuan-pendidikan-jasmani. Diakses pada tanggal

18 Juni 2010 Pukul 09.30 AM.

http://www.iklandisiniaja.com/582/Tujuan-dan-ruang-lingkup-pendidikan-olahraga. Diakses pada tanggal 20 Maret 2010 Pukul 09.30 AM.

http://www.rileks.com/community/artikelmu/blogger/5535-pelajari-kesehatan-fisik-dan-mental.html. Diakses pada tanggal 20 Maret 2010 Pukul 09.30 AM.

Referensi

Dokumen terkait

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO3 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Kecantikan perempuan keturunan Arab ditampilkan, digunakan, dan dipahami dalam konteks sosial tertentu yaitu perempuan keturunan Arab tampil cantik untuk

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa pengaruh dari iklan televisi, celebrity endorser, kualitas produk dan citra merek terhadap keputusan pembelian kosmetik

[r]

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini dapat digunakan oleh pembaca sebagai pedoman dalam mengenali permasalahan remaja dan juga kiat kiat dalam menanggulangi permasalahan

Pertanyaan ke tiga belas dan ke empat belas mengenai faktor eksternal saat belajar ekonomi berlangsung ngobrol dengan teman sebangku dan kesehatan sering terganggukah saat

Sebagai suatu desa, Baduy atau Kanekes terdiri atas beberapa kampung yang terbagi menjadi dua kelompok besar, yaitu Baduy Tangtu (Baduy Dalam) dan Baduy Panamping

Pendapatan atau penghasilan masyarakat, distribusi pendapatan masyarakat, selera konsumen terhadap barang, jumlah penduduk, harga barang lain yang berhubungan dengan barang tersebut,