• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ciri-ciri pokok dari dari sistem anggaran kinerja menurut Badrul Munir (2003)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Ciri-ciri pokok dari dari sistem anggaran kinerja menurut Badrul Munir (2003)"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Ciri-ciri pokok dari dari sistem anggaran

kinerja menurut Badrul Munir (2003)

 Pertama, secara umum sistem anggaran kinerja

mengandung tiga unsur pokok, yaitu: (i) pengeluaran

pemerintah diklasifikasikan menurut program dan kegiatan; (ii) performance measurement atau pengukuran hasil kerja; dan (iii) program reporting (pelaporan program).

 Kedua, titik perhatian lebih ditekankan pada pengukuran

hasil kerja, bukan pada pengawasan.

 Ketiga, setiap kegiatan harus dilihat dari sisi efisiensi dan

memaksimumkan output.

 Keempat, bertujuan untuk menghasilkan informasi biaya

(3)

S

S

istem anggaran kinerja mempunyai

istem anggaran kinerja mempunyai

keunggulan sebagai berikut:

keunggulan sebagai berikut:

Pertama, m

emungkinkan pendelegasian wewenang

dalam pengambilan keputusan.

Kedua,

merangsang partisipasi dan motivasi unit

kerja melalui proses pengusulan dan penilaian

anggaran yang bersifat faktual.

Ketiga,

membantu fungsi perencanaan dan

mempertajam pembuatan keputusan.

Keempat,

memungkinkan alokasi dana secara

optimal dengan didasarkan efisiensi unit kerja

(4)

S

S

istem anggaran kinerja mempunyai

istem anggaran kinerja mempunyai

ke

ke

kurangan

kurangan

sebagai berikut:

sebagai berikut:

tidak semua kegiatan dapat

distandarisasi;

tidak semua hasil kerja dapat diukur

secara kuantitatif;

tidak jelas mengenai siapa pengambil

(5)

Dasar penerapan Kebijakan Anggaran

Dasar penerapan Kebijakan Anggaran

Kinerja di Indonesia

Kinerja di Indonesia

 Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000

tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah;

 Peraturan Pemerintah Nomor 108 Tahun 2000

tentang Tatacara Pertanggungjawaban Kepala Daerah;

 Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun

2002 tentang Pedoman Pengurusan,

Pertanggungjawaban dan Pengawasan Keuangan Daerah serta Tata Cara Penyusunan APBD,

(6)

P

P

enerapan anggaran kinerja dalam sistem

enerapan anggaran kinerja dalam sistem

penganggaran daerah dilatarbelakangi

penganggaran daerah dilatarbelakangi

oleh hal-hal berikut :

oleh hal-hal berikut :

 Meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap

pengelolaan keuangan daerah secara transparan dan memenuhi prisnip akuntabilatas publik;

 Sistem, prosedur, format dan struktur APBD yang

berlaku selama ini tidak mampu mendukung tuntutan perubahan; dan

 Terdapat upaya yang kuat untuk mensinergikan

hubungan antara APBD, sistem dan prosedur

(7)
(8)

Perbedaan Pengukuran dan

Indikator Kinerja

Ukuran kinerja mengacu pada penilaian Ukuran kinerja mengacu pada penilaian

kinerja secara langsung,

kinerja secara langsung, Pengukuran kinerja Pengukuran kinerja memberikan penetapan angka untuk

memberikan penetapan angka untuk pembanding

pembanding

indikator kinerja mengacu pada

(9)

Dalam pandangan Whittaker, elemen

kunci dari sistem pengukuran kinerja

terdiri atas:

perencanaan dan

perencanaan dan

penetapan tujuan; relevan,

penetapan tujuan; relevan,

pengembangan

pengembangan

ukuran

ukuran

pelaporan formal atas hasil, dan

pelaporan formal atas hasil, dan

penggunaan informasi.

(10)

P

P

engukuran kinerja yang

engukuran kinerja yang

berdasarkan pada Lembaga

berdasarkan pada Lembaga

Adminstrasi Negara (LAN)

Adminstrasi Negara (LAN)

(2002)

(2002)

aspek

aspek

finansial,

finansial,

kepuasan custumer,

kepuasan custumer,

operasi bisnis internal,

operasi bisnis internal,

kepuasan pegawai,

kepuasan pegawai,

kepuasan komunitas dan stakeholders,

kepuasan komunitas dan stakeholders,

waktu.

(11)

Indikator kinerja

Indikator kinerja diartikan sebagai ukuran kuantitatif atau kualitatif yang

menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran tujuan yang telah ditetapkan

Dengan pengertian ini, indikator kinerja harus

Dengan pengertian ini, indikator kinerja harus

merupakan suatu yang dapat diukur dan

merupakan suatu yang dapat diukur dan

digunakan sebagai dasar untuk menilai

digunakan sebagai dasar untuk menilai

kinerja, baik dalam tahap perencanaan,

kinerja, baik dalam tahap perencanaan, (ex- (ex-ante),

ante), tahap pelaksanaan tahap pelaksanaan (on-going), (on-going), maupun maupun tahap setelah kegiatan

(12)

Dalam penyusunan anggaran dengan

Dalam penyusunan anggaran dengan

pendekatan kinerja, perlu dirancang

pendekatan kinerja, perlu dirancang

indicator kinerja yang terdiri dari:

indicator kinerja yang terdiri dari:

indicator masukan

indicator masukan

indicator keluaran

indicator keluaran

indicator hasil

indicator hasil

indicator manfaat

indicator manfaat

indicator dampak

(13)

Indikator Masukan

Indikator Masukan

(

(

input

input

)

)

Indikator masukan mengukur jumlah

sumberdaya seperti dana, SDM, peralatan,

material, dan masukan lain, yang dipergunakan untuk melaksanakan kegiatan. Dengan meninjau distribusi sumberdaya yang dimiliki, apakah

telah sesuai dengan rencana strategis yang telah ditetapkan.

Tolak ukur ini relatif mudah diukur serta telah

Tolak ukur ini relatif mudah diukur serta telah

dipergunakan secara luas, namun seringkali

dipergunakan secara luas, namun seringkali

dipergunakan secara kurang tepat dan dapat

dipergunakan secara kurang tepat dan dapat

menimbulkan hasil evaluasi yang rancu atau

menimbulkan hasil evaluasi yang rancu atau

bahkan menyesatkan.

(14)

Cara menyusun dan menetapkan

indicator masukan :

 Menyusun dan menetapkan rencana strategis lebih

dahulu.

 Mengindentifikan kegiatan yang akan diukur

kinerjanya.

 Mengindentifikasikan jenis dan jumlah sumberdaya

yang diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan, untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

 Memilih dan menetapkan indicator masukan yang

(15)

Indikator Keluaran

Indikator Keluaran

(

(

output

output

)

)

Indikator keluaran merupakan hasil

Indikator keluaran merupakan hasil

langsung yang dicapai dari input suatu

langsung yang dicapai dari input suatu

kegiatan. Dengan membandingkan

kegiatan. Dengan membandingkan

keluaran, organisasi dapat menganalisis

keluaran, organisasi dapat menganalisis

sejauhmana kegiatan terlaksana sesuai

sejauhmana kegiatan terlaksana sesuai

dengan rencana.

dengan rencana.

Indikator keluaran hanya dapat menjadi

Indikator keluaran hanya dapat menjadi

landasan untuk menilai kemajuan suatu

landasan untuk menilai kemajuan suatu

kegiatan apabila tolak ukur dikaitkan

kegiatan apabila tolak ukur dikaitkan

dengan sasaran-sasaran kegiatan yang

dengan sasaran-sasaran kegiatan yang

terdefinisi dengan baik dan terukur.

(16)

Cara menyusun dan menetapkan

indicator keluaran :

Menyusun dan menetapkan rencana

strategis lebih dahulu.

Mengidentifasi berbagai keluaran yang

mungkin diperoleh dari pelaksanaan

kegiatan yang relevan.

Memilih dan menetapkan indicator keluaran

yang paling relevan dan berpengarih besar

terhadap keberhasilan pelaksanaan

(17)

Indikator Hasil (

Indikator Hasil (

outcome

outcome

)

)

Pengukuran indicator hasil seringkali rancu

Pengukuran indicator hasil seringkali rancu

dengan pengukuran indicator keluaran.

dengan pengukuran indicator keluaran.

Sebagai contoh “penghitungan jumlah bibit

Sebagai contoh “penghitungan jumlah bibit

unggul” yang dihasilkan oleh suatu kegiatan

unggul” yang dihasilkan oleh suatu kegiatan

merupakan tolak ukur keluaran.

merupakan tolak ukur keluaran.

Namun “penghitungan besar produksi

Namun “penghitungan besar produksi

perhektar” yang dihasilkan oleh bibit-bibit

perhektar” yang dihasilkan oleh bibit-bibit

unggul tersebut atau “penghitungan

unggul tersebut atau “penghitungan

kenaikan pendapatan petani” pengguna

kenaikan pendapatan petani” pengguna

bibit tersebut merupakan tolak ukur hasil.

(18)

Cara menyusun dan

menetapkan indicator hasil :

Menyusun dan menetapkan rencana

strategis lebih dahulu.

Mengidentifikasi berbagai hasil nyata yang

mungkin diperoleh dari keluaran yang telah

ditetapkan.

Memilih dan menetapkan indicator hasil

(19)

Indikator Manfaat (

Indikator Manfaat (

benefit

benefit

)

)

Indikator kinerja manfaat menggambarkan

Indikator kinerja manfaat menggambarkan

manfaat yang diperoleh secara langsung dari

manfaat yang diperoleh secara langsung dari

indicator hasil. Manfaat baru tampak setelah

indicator hasil. Manfaat baru tampak setelah

beberapa waktu kemudian, khususnya dalam

beberapa waktu kemudian, khususnya dalam

jangka menengah dan jangka panjang.

jangka menengah dan jangka panjang.

Indikator manfaar menunjukkan hal-hal yang

Indikator manfaar menunjukkan hal-hal yang

diharapkan untuk dicapai bila keluaran dapat

diharapkan untuk dicapai bila keluaran dapat

diselesaikan dan berfugsi dengan optimal

diselesaikan dan berfugsi dengan optimal

(tepat lokasi, tepat waktu dan tepat

(tepat lokasi, tepat waktu dan tepat

sasaran).

(20)

Cara menyusun dan menetapkan

indicator manfaat :

 Menyusun dan menetapkan rencana strategis lebih

dahulu.

 Mengidentifikasi berbagai manfaat yang mungkin

diperoleh dari hasil yang telah ditetapkan. Dalam hal ini, data/informasi yang relevan, lengkap,

akurat dan kemampuan kita tentang bidang yang akan dibahas akan banyak menolong untuk

menyusun dan menetapkan indicator manfaat yang tepat dan relevan.

 Memilih dan menetapkan indicator manfaat yang

(21)

Indikator Dampak

Indikator Dampak

(

(

impact

impact

)

)

Indikator kinerja dampak memperlihatkan

Indikator kinerja dampak memperlihatkan

pengaruh yang ditimbulkan dari manfaat

pengaruh yang ditimbulkan dari manfaat

yang diperoleh dari hasil kegiatan. Seperti

yang diperoleh dari hasil kegiatan. Seperti

halnya indicator manfaat, indicator dampak

halnya indicator manfaat, indicator dampak

juga baru dapat diketahui dalam jangka

juga baru dapat diketahui dalam jangka

waktu menengah atau jangka panjang.

waktu menengah atau jangka panjang.

Indikator dampak menunjukkan dasar

Indikator dampak menunjukkan dasar

pemikiran dilaksanakannya kegiatan, yang

pemikiran dilaksanakannya kegiatan, yang

menggambarkan aspek makro pelaksanaan

menggambarkan aspek makro pelaksanaan

kegiatan, tujuan kegiatan secara sektoral,

kegiatan, tujuan kegiatan secara sektoral,

regional dan nasional.

(22)

Cara menyusun dan menetapkan

indicator dampak :

Menyusun dan menetapkan rencana

strategis lebih dahulu.

Mengidentifikan berbagai dampak yang

mungkin diperoleh dari hasil yang telah

ditetapkan, menyangkut data dan informasi

yang relevan, lengkap, akurat.

Memilih dan menetapkan indicator dampak

yang paling relevan dan berpengaruh besar

terhadap keberhasilan pelaksanaan

(23)

Mekanisme untuk menetapkan indicator kinerja Mekanisme untuk menetapkan indicator kinerja

tersebut perlu memperhatikan faktor-faktor tersebut perlu memperhatikan faktor-faktor

berikut (Mardiasmo, 220; 2000) : berikut (Mardiasmo, 220; 2000) :

Sistem perencanaan dan pengendalian

Sistem perencanaan dan pengendalian Sistem perencanaan dan pengendalian

meliputi proses, prosedur, dan struktur yang memberi jaminan bahwa tujuan organisasi telah dijelaskan dan dikomunikasikan ke seluruh bagian organisasi dengan

menggunakan rantai komando yang jelas

(24)

Spesifkasi teknis dan standarisasi

Spesifkasi teknis dan standarisasi

Kinerja suatu kegiatan, program, dan organisasi diukur dengan menggunakan spesifkasi teknis secara detail untuk memberikan jaminan bahwa spesifkasi teknis tersebut dijadikan sebagai standar penilaian.

Kompetensi teknis dan

Kompetensi teknis dan

profesinalisme

profesinalisme

(25)

Mekanisme ekonomi dan mekanisme

Mekanisme ekonomi dan mekanisme

pasar

pasar

Mekanisme ekonomi terkait dengan

pemberian penghargaan dan hukuman (reward & punishment) yang bersifat fnansial, sedangkan mekanisme pasar tekait dengan penggunaan sumberdaya yang menjamin terpenuhinya value for

money. Ukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk memberikan penghargaan

dan hukuman (alat pembianaan)

Mekanisme sumberdaya manusia

Mekanisme sumberdaya manusia

Pemerintah perlu menggunakan beberapa mekanisme untuk memotivasi stafnya

untuk memperbaiki kinerja proposal dan organisasi. Diantaranya mekanisme

(26)

Kriteria Standar Indikator

Kinerja

 Dapat dicapai (attainable): sesuai dengan

usaha-usaha yang dilakukan pada kondisi yang diharapkan akan dihadapi.

 Ekonomis : biaya seharusnya redah dikatikan

dengan kegitan yang dicakup.

 Dapat diterapkan (aplicable) : sesuai dengan

kondisi-kondisi yang ada. Jika terjadi perubahan kondisi, harus dibangun standar yang setiap saat

dapat disesuaikan dengan kondisii yang ada (built-in flexibility).

 Konsisten : yang akan membantu keseragaman

(27)

Lanjutan…

 Menyeluruh (all-inclusive) : yang mencakup semua

aktivitas yang saling berkaitan.

 Dapat dimengerti (understandable) : yang

diekpresikan dengan mudah, jelas, untuk

menghidari kesalahan komunikasi atau kekaburan. Instruksi-instruksi yang digunakan harus spesifik dan lengkap.

 Dapat diukur (measureable) : harus dapat

dikomunikasikan dengan presisi.

 Stabil : harus memiliki jangka waktu yang cukup

(28)

 Dapat diadaptasi (adaptable) : harus didesain

sedemikian rupa sehingga elemen-elemen dapat ditambah, dirubah, dan dibuat terkini tanpa

melakukan perubahan pada seluruh struktur.

 Legitimasi : secara resmi disetujui

 Seimbang (equitable) : diterima sebagai suatu

dasar perbandingan oleh pihak yang berkaitan dengn aktivitas yang dilakukan.

 Fokus pada pelanggan : harus terarah pada hal-hal

penting yang diinginkan pelanggan (intern dan

eksteren) seperti siklus waktu, mutu, kinerja skedul biaya, dan kepuasan pelanggan.

(29)

Value for Money

Value for Money

Indikator value for money dibagi menjadi dua bagian, yaitu indicator alokasi biaya (ekonomi dan fsien); dan indicator kualitas pelayanan (efektivitas). Berikut ini akan dijelaskan

megenai konsep value for money atau yang dikenal dengan 3E (Ekonomi-Efisien-

(Ekonomi-Efisien-Efektif)

(30)

Ekonomi

Ekonomi

Ekonomi berarti hubungan antara pasar dan masukn (cost of input), atau ekonomi adalah praktik pembelian barang dan jasa input

dengan tingkat kualitas tertentu pda harga terbaik yang dimungkinkan (spending less).

Pengertian ekonomi sering disebut kehematan yang mencakup juga pengelolaan secara hati-hati atau cermat (prudency) dan tidak ada

(31)

Efisiensi

Efisiensi

Efisiensi berhubungan erat dengan konsep produktivitas. Pegukuran efsiensi dilakukan dengan menggunakan perbandingan antara output yang dihasilkan terhadap input yang digunakan (cost of output). Proses kegiatan

operasional dapat dikatakan efsien apabila suatu produk tertentu dapat dicapai dengan

penggunaan sumberdaya dan dana yang

serendah-rendahnya (spending well). Indikator efsiensi menggambarkan hubungan antara

(32)

Efektivitas

Efektivitas

Efektivitas pada dasarnya berhubugan dengan pencapaian tujuan atau target kebijakan (hasil guna). Efektivitas merupakan hubungan antara keluran dengan tujuan atau sasaran yang harus dicapai. Kegiatan operasional dikatakan efektif apabila proses kegiatan mencapai tujuan dan sasaran akhir kebijakan (spending wiswly).

Indikator efektivitas menggambarkan jangkauan akibat dan dampak dari keluaran program dalam mencapai tujan program. Semakin besar

kontribusi output yang dihasilkan terhadap

pencapaian tujuan atau sasaran yang ditentukan, mka semakin efektif proses kerja suatu unit

Referensi

Dokumen terkait

Perubahan terjadi pada batas epitel skuamosa dan epitel kolumnar ( squamousco- lumnar junction ) yang menyusut cepat ke dalam kanalis endoserviks, daerah ini dinamakan

Oleh yang demikian, kajian ini dijalankan adalah untuk mengkaji sejauh manakah tahap kualiti penyeliaan pengajaran dan pembelajaran dalam bilik darjah oleh

Hasil penelitian Jing (2004) menyatakan terdapat abnormal return yang negatif di sekitar tanggal pengumuman reverse split dan terjadi peningkatan volume perdagangan setelah

Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan untuk dimiliki selama periode tertentu, dimana akan dijual

Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah biji buah pepaya dengan spesies Carica papaya L.. dari suku

Sedangkan dalam bidang ekonomi ilmu ini bisa digunakan untuk melakukan manajemen resiko begi investor saat menetapkan keputusan sebelum berinvestasi dan memberi gambaran

Gender menentukan peran penting di kondisi pandemi COVID 19 terkait resiko seseorang yang terpapar lingkungan yang tidak sehat (misalnya merokok, kondisi pekerjaan yang

2ustenit dari baja hypoeutektoid bila didinginkan dengan lambat maka pada temperatur kamar akan berstruktur  mikro ferit (proeutektoid) dan struktur yang berlapis-lapis