commit to user
i
PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR
PROMOSI KAMPUNG LELE SEBAGAI SENTRA
PRODUKSI MAKANAN DI BOYOLALI
Diajukan untuk Menempuh Ujian Tugas Akhir sebagai Syarat guna Mencapai Gelar Sarjana Seni Rupa Jurusan Desain Komunikasi Visual
Disusun oleh:
RATNA VEGA SUMIRAT C0704025
JURUSAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL
FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
commit to user
ii
Tugas Akhir dengan judul :
PROMOSI KAMPUNG LELE SEBAGAI SENTRA
PRODUKSI MAKANAN DI BOYOLALI
Telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji TA Pada tanggal 24 Juli 2009
Menyetujui
Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II
Andreas Slamet Widodo, S. Sn. Arif Iman Santosa, S. Sn. NIP. 19751201 200112 1 002 NIP. 19790327 200501 1 002
Koordinator Tugas Akhir
commit to user
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Disahkan dan diterima oleh Panitia Penguji dalam Sidang Tugas Akhir Jurusan Desain Komunikasi Visual Fakultas Sastra dan Seni Rupa
Universitas Sebelas Maret Surakarta Pada tanggal : 24 Juli 2009
Tim Penguji :
Ketua Sidang Tugas Akhir
Drs. Edi Wahyono Hardjanto, M. Sn. (……….) NIP. 19510713 198203 1 001
Sekretaris Sidang Tugas Akhir
Hermansyah Muttaqin, S.Sn. (……….) NIP. 19711115 200604 1 001
Penguji I
Andreas Slamet Widodo, S. Sn. (……….) NIP. 19751201 200112 1 002
Penguji II
Arif Iman Santoso, S. Sn. (……….) NIP. 19790327 200501 1 002
Disahkan :
Dekan Ketua Jurusan Fakultas Sastra dan Seni Rupa Desain Komunikasi Visual
commit to user
iv
PERSEMBAHAN
commit to user
v
MOTTO
Bersukacitalah dalam Pengharapan, Sabarlah dalam Kesesakan, dan Bertekunlah dalam Doa.
commit to user
vi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Penulis panjatkan kepada Tuhan sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Tugas Akhir ini.
Penyusunan Tugas Akhir ini tidak akan selesai tanpa bantuan dari beberapa pihak. Atas terselesaikannya penyusunan Tugas Akhir ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Drs. Edi Wahyono Hardjanto, M.Sn. selaku Ketua Jurusan Desain Komunikasi Visual sekaligus ketua sidang Tugas Akhir.
2. Andreas Slamet Widodo, S.Sn selaku pembimbing I Tugas Akhir. 3. Arif Iman Santoso, S.Sn selaku pembimbing II Tugas Akhir. 4. Hermansyah Muttaqin, S.Sn selaku sekretaris sidang Tugas Akhir.
5. Pak Darseno, Ketua Pokdakan Karya Mina Utama atas informasi yang telah diberikan.
6. Pak Lurah dan Bu Lurah Desa Tegalrejo atas informasi yang telah diberikan. 7. Bu Sarwoto, warga Kampung Lele atas informasi yang telah diberikan.
8. Seluruh pihak yang telah membantu terselesaikannya penyusunan tugas ini, secara langsung maupun tidak langsung yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Surakarta, Juli 2009
commit to user
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...i
HALAMAN PERSETUJUAN...ii
HALAMAN PENGESAHAN...iii
HALAMAN PERSEMBAHAN... .iv
HALAMAN MOTTO...v
KATA PENGANTAR...vi
DAFTAR ISI...vii
ABSTRAK...xi
ABSTRACT...x
BAB I PENDAHULUAN...1
A. Latar Belakang Masalah...1
B. Rumusan Masalah...2
C. Tujuan Perancangan...3
D. Target Visual...3
E. Target Audience dan Target Market...4
F. Metode Pengumpulan Data...6
BAB II KAJIAN TEORI...8
A. Tinjauan Umum Promosi...8
B. Tinjauan Umum Media...16
C. Tinjauan Umum Komunikasi...24
commit to user
viii
BAB III IDENTIFIKASI DATA...36
A. Identifikasi Obyek Perancangan...36
B. Kompetitor...40
C. Analisis SWOT...42
D. Positioning...46
E. USP (Unique Selling Preposition)...46
BAB IV KONSEP KREATIF DAN PERENCANAAN MEDIA...47
A. Metode Perancangan...47
B. Konsep Kreatif...48
C. Standar Visual...49
D. Pemilihan Media...62
E. Teknis Perancangan...72
F. Prediksi Biaya...78
BAB V VISUALISASI KARYA... ...81
A. Media Lini Bawah...81
B. Media Lini Atas……...101
BAB VI PENUTUP...115
A. Kesimpulan...115
B. Saran...115
DAFTAR PUSTAKA
commit to user
ix
ABSTRAK
PROMOSI KAMPUNG LELE SEBAGAI SENTRA
PRODUKSI MAKANAN DI BOYOLALI
Ratna Vega Sumirat¹
Andreas Slamet Widodo², S.Sn Arif Iman Santoso, S.Sn³
Ratna Vega Sumirat,2009. Pengantar Karya Tugas Akhir ini berjudul Promosi Kampung Lele sebagai Sentra Produksi Makanan di Boyolali. Kampung Lele merupakan sebuah kawasan yang didominasi oleh hamparan kolam budidaya lele dumbo. Produksinya lele konsumsi dalam bentuk segar dan olahan. Kampung Lele oleh Departemen Kelautan dan Perikanan diproyeksikan menjadi kota minapolitan. Potensi produk ikan lele di Boyolali ini akan dijadikan salah satu ikon nasional bidang perikanan. Lele Boyolali juga dapat dijadikan sarana untuk mewujudkan penganekaragaman pangan dalam memantapkan ketahanan pangan. Oleh karena itu, Promosi Kampung Lele sebagai Sentra Produksi Makanan di Boyolali diharapkan dapat mendorong kebangkitan dan komersialisasi pangan lokal dan mendukung program revitalisasi pertanian sekaligus mengawali pengangkatan Kampung Lele sebagai kota Minapolitan.
__________________
¹ Mahasiswa Jurusan Desain Komunikasi Visual Fakultas Sastra dan Seni Rupa dengan NIM. C0704025 ² Dosen pembimbing I
commit to user
x
ABSTRACT
THE PROMOTION OF KAMPUNG LELE AS A
CENTRAL FOOD PRODUCTION IN BOYOLALI
Ratna Vega Sumirat¹
Andreas Slamet Widodo², S.Sn Arif Iman Santoso, S.Sn³
Ratna Vega Sumirat,2009. The final assignment work entitled The Promotion of Kampung Lele as a Central Food Production in Boyolali. Kampung Lele representing an area predominated by huge conducting pool of catfish. It’s produce consume catfish in form of raw and manufactured. Kampung Lele is projected by Departement of Oceanic and Fishery as a Minapolitan city. This potention of catfish product in Boyolali will be made one of national fishery icon. Boyolali’s catfish also can be a medium to realize the food diversification in setling food resilience. Therefore, The Promotion of Kampung Lele as a Central Food Production in Boyolali expected can push the evocation and local food commercialisation and support the program of revitalisation agriculture at the same time early lifting of Kampung Lele as Minapolitan city.
__________________
¹ Student majoring in Visual Communication design Faculty of Letters and Fine Arts UNS, NIM. C0704025
² 1st Lecturer Conselors
commit to user
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Desa Tegalrejo, Kecamatan Sawit, Kabupaten Boyolali, merupakan wilayah yang yang dahulu didominasi persawahan. Sejak tahun 1993, wilayah ini berubah menjadi hamparan kolam budidaya lele dumbo. Ikan air tawar itu selanjutnya dipasok untuk memenuhi sejumlah daerah, bahkan hingga ke luar Jawa. Tidak heran jika nama desa itu kini lebih dikenal sebagai Kampung Lele. Nama itu pula yang diresmikan Gubernur Jateng H. Mardiyanto. Pada Februari 2007 Bapak Presiden (SBY) sempat berkunjung di Kampung Lele. Budidaya ikan lele berada di areal tanah sawah seluas 17 ha. Budidaya ikan lele tersebut dikelola oleh kelompok Mina Karya Utama. Hingga sekarang, kelompok tersebut mempunyai 105 anggota. Produksi lele konsumsi yang dihasilkan adalah 7 ton/hari dimana 5 ton/hari sudah terserap di market Yogyakarta, 2 ton sisa itu dipasarkan di kawasan Soloraya dan sebagian diolah menjadi produk makanan dalam kemasan. Produk makanan kemasan yang diproduksi di Kampung Lele antara lain abon lele, kripik sirip dan ekor, kripik daging lele, nugget lele, dan bakso lele.
commit to user
Lele Boyolali adalah pangan lokal/makanan tradisional yang mempunyai peranan strategis dalam upaya percepatan penganekaragaman pangan di daerah, karena bahan baku yang tersedia secara spesifik, lokasi, resep makanan yang diwariskan secara turun temurun, dan macamnya yang beranekaragam. Sehubungan dengan itu, makanan tradisional dengan beragam unsur pangan lokal dapat dijadikan sarana untuk mewujudkan penganekaragaman pangan dalam memantapkan ketahanan pangan.
Dalam rangka mendorong kebangkitan dan komersialisasi pangan lokal dan mendukung program revitalisasi pertanian pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, sekaligus mengawali pengangkatan Kampung Lele sebagai kota Minapolitan, Penulis dalam memenuhi tugas akhir tertarik untuk mempromosikan Kampung Lele Boyolali.
Adapun judul yang diangkat adalah : ”Promosi Kampung Lele Sebagai Sentra Produksi Makanan di Boyolali” Judul tersebut mempunyai maksud mengkomunikasikan informasi positif yang memberikan kesan menyeluruh tentang Kampung Lele Boyolali melalui penjelasan dalam bentuk gambar dan tulisan yang pada akhirnya mengarahkan dan mempengaruhi khalayak umum atau konsumen pada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
commit to user
2. Bagaimana menempatkan media yang sesuai dalam promosi Kampung Lele Boyolali?
C. Tujuan Perancangan
Tujuan perancangan dari promosi yang dilakukan terhadap Kampung Lele Boyolali antara lain:
1. Mengenalkan produk makanan Kampung Lele kepada masyarakat luas dengan menggunakan grafis yang sesuai dengan ciri khas yang dimiliki.
2. Menempatkan produk desain pada media promosi yang banyak dijumpai masyarakat terutama pada tempat yang menjual produk makanan dan tempat strategis menuju lokasi Kampung Lele Boyolali.
D. Target Visual
Direncanakan perancangan promosi ini akan menggunakan media-media sebagai berikut:
1. Logo
2. Corporate Identity
a. Kartu Nama
b. Id Card
c. Kop Surat d. Amplop Surat e. Nota
3. Baliho 4. X-Banner
commit to user
6. Spanduk
7. Flag Chain
8. Brosur 9. Poster
10.Flyer
11.Iklan Koran 12.Iklan Tabloid 13.Iklan Majalah 14.Iklan Transportasi
15.Packaging Design
16.Kalender Meja
17.Merchandise
a. Kaos
b. Paper Bag
c. Stiker d. Pin e. Mug
f. Jam Dinding
18.Branding Mobile
19.Brosure Holder
20.Website
21. Site Plan Pameran
E.
Target Audience dan Target Market
commit to user
1. Target Market
Target market adalah sasaran pasar yang dituju. Dalam konsep pemasaran, pasar sasaran adalah sasaran yang ditentukan dan dipilih oleh produsen sesuai dengan konsep segmentasi pasar.
Dalam perancangan promosi ini, yang menjadi target market adalah : a. Segmentasi Geografis
Promosi di sekitar Karisidenan Surakarta dan DI Yogyakarta. b. Segmentasi Demografis
Jenis kelamin : laki-laki dan perempuan Usia : 20 tahun s/d 40 tahun Pendidikan : semua tingkat pendidikan Status ekonomi: menengah ke bawah 2. Target Audience
Target audience adalah target market ditambah dengan faktor-faktor di sekelilingnya yang mempengaruhi target market dalam mengambil keputusan. Juga dapat disebut sebagai khalayak target, yaitu para pembeli potensial yang menjadi sasaran bidik iklan.
Target audience dalam perancangan promosi ini segmentasinyaadalah : a. Segmentasi Geografis
Promosi di sekitar Karisidenan Surakarta dan DI Yogyakarta. b. Segmentasi Demografis
commit to user
c. Segmentasi Psikografis
Masyarakat yang membutuhkan alternatif kuliner yang beragam sekaligus memiliki kandungan gizi.
F.
Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data ini dilakukan dalam riset untuk mengetahui kuantitas pengunjung dan sejauh mana minat masyarakat terhadap Kampung Lele Boyolali. Data juga diperoleh melalui beberapa teknik pengumpulan data sehingga informasi atau data yang didapat merupakan data yang benar, valid, dan dapat dipertanggungjawabkan.
Berbagai metode pengumpulan data yang dimanfaatkan dalam perancangan ini meliputi:
1. Observasi
Observasi yang dilakukan dalam rangka mendapatkan data-data adalah dengan mendatangi langsung lokasi Kampung Lele dan lokasi budidaya lain yang dijadikan sebagai kompetitor dalam perancangan promosi ini.
2. Wawancara
Wawancara dilakukan secara langsung dengan ketua Kelompok Pembudidaya Ikan Karya Mina Utama, Lurah setempat, dan warga Kampung Lele.
3. Studi Pustaka
Analisa dokumen melalui referensi buku, media massa, maupun internet yang mendukung isi dari tema yang diangkat.
commit to user
commit to user
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Tinjauan Umum Promosi
1. Pengertian Promosi
Promosi digunakan untuk menginformasikan kepada orang mengenai produk dan meyakinkan para pembeli dalam pasar sasaran suatu perusahaan, organisasi saluran dan masyarakat umum untuk membeli barang-barangnya. Adapun pengertian promosi antara lain:
a. Pengertian promosi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia:
”Promosi adalah kegiatan komunikasi untuk meningkatkan volume penjualan dengan pameran periklanan, demonstrasi dan usaha lain yang bersifat persuasif” (Hasan Shadily, 1996:790).
b. Pengertian promosi menurut Kamus Istilah Periklanan Indonesia:
”Promosi adalah usaha komunikasi yang menjembatani kesenjangan antara produsen dan konsumen” (Tim Matari, 1996:790).
c. Pengertian promosi menurut Swastha :
”Promosi adalah komponen yang dipakai untuk memberitahukan dan mempengaruhi pasar, bagi produk perusahaan” (Basu Swastha, 1987:6).
Secara singkat promosi berkaitan dengan upaya untuk mengarahkan masyarakat atau target adopters dapat mengenal obyek sosial, kemudian memahami dan akhirnya merubah sikap.
Tujuan promosi adalah sebagai berikut: a. Menginformasikan
commit to user
2) Memperkenalkan cara pemakaian suatu produk yang baru. 3) Menyampaikan perubahan harga kepada pasar.
4) Menjelaskan cara kerja produk.
5) Menginformasikan jasa-jasa yang disediakan. 6) Memutuskan kesan yang salah.
7) Mengurangi ketakutan atau kekhawatiran pembeli. 8) Membangun citra perusahaan.
b. Membujuk pelanggan sasaran 1) Membentuk pilihan merek.
2) Mengalihkan pilihan ke merek lain.
3) Mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk. 4) Mendorong pembeli untuk belanja saat itu juga.
5) Mendorong pembeli untuk menerima kunjungan salesman. c. Mengingatkan
1) Mengingatkan pembeli bahwa produk yang bersangkutan dibutuhkan dalam waktu dekat.
2) Mengingatkan pembeli akan tempat-tempat yang menjual produk-produk perusahaan.
3) Membuat pembeli tetap ingat walaupun tidak ada kampanye iklan. 4) Menjaga agar ingatan pembeli jatuh pada produk perusahaan. (Fandy Tjiptono, 1997:200)
2. Strategi Promosi
commit to user
berkomunikasi dengan para pembeli dan orang lain yang mempengaruhi keputusan membeli. Aktivitas promosi sangat mempengaruhi penjualan yang dicapai perusahaan.
a. Iklan
Iklan adalah segala bentuk pesan tentang suatu produk disampaikan melalui suatu media, dibiayai oleh pemrakarsa yang dikenal, serta ditujukan kepada sebagian atau seluruh masyarakat.
Iklan adalah setiap bentuk presentasi dan promosi ide, barang, atau jasa oleh sponsor tertentu.
Iklan adalah kandungan utama dari manajemen promosi yang menggunakan ruang media bayaran - televisi, radio, surat kabar, majalah - guna menyampaikan pesan. Kebanyakan bentuk iklan diarahkan kepada kelompok-kelompok spesifik dengan siapa pengiklan berkomunikasi.
Pengeluaran iklan perlu untuk meluncurkan dan mempertahankan produk-produk konsumen.
Aspek-aspek dalam sebuah iklan: 1) Pilihan Media
2) Pilihan Waktu 3) Pilihan Tempat 4) Pilihan Ukuran 5) Pilihan Frekuensi
6) Pilihan Daya Tarik/Kreatifitas
Ada banyak jenis periklanan yang berbeda :
commit to user
utama dari periklanan strategis ini dalam jangka panjang “memposisikan” merek, serta membangun pangsa pikiran dan pangsa pasar. Iklan ini mengundang konsumen menikmati hubungan dengan merek serta meyakinkan-ulang bahwa merek ini tetap tersedia bagi para pengguna yang sudah ada.
2) Iklan Taktis, memiliki tujuan yang lebih mendesak. Periklanan ini dirancang untuk mendorong konsumen agar segera melakukan kontak dengan merek tertentu. Pada umumnya, iklan taktis memberikan penawaran khusus jangka pendek yang memacu konsumen memberikan jawaban pada hari yang sama.
commit to user
menggunakan jasa biro iklan secara langsung menggandeng pemilik media yang bersedia merancang iklan bagi mereka dengan biaya yang rendah. 4) Iklan Korporat, merupakan bentuk lain dari iklan strategis, ketika sebuah
perusahaan melakukan kampanye untuk untuk mengkomunikasikan nilai-nilai korporatnya kepada publik. Iklan korporat seringkali berbicara tentang nilai-nilai warisan perusahaan, komitmen perusahaan terhadap pengawasan mutu, peluncuran merek dagang atau logo perusahaan yang baru, atau mempublikasikan kepedulian perusahaan terhadap lingkungan hidup. Kadang-kadang iklan korporat harus mengoreksi persepsi publik tentang perusahaan; sebagai contoh, perusahaan perminyakan mungkin perlu meyakinkan publik kembali tentang pengendalian pencemaran. Iklan korporat jelas tidak bertujuan untuk “menjual” - iklan itu dirancang untuk memenangkan hati dan pikiran melalui memenangkan persetujuan atas budaya perusahaan. Iklan ini bekerja secara internal dengan memengaruhi semangat kerja para pekerja, maupun secara eksternal terhadap para pelanggan perusahaan.
5) Iklan Bisnis kepada Bisnis, terjadi ketika sebuah perusahaan berbicara kepada perusahaan lain, yang biasanya dilakukan melalui halaman-halaman majalah bisnis seperti Forbes, Fortune dan The Economist. Penerbitan saham baru, rencana ekspansi yang baru, membangun good-will korporat, atau memperkenalkan struktur dan layanan perusahaan yang baru, dapat menjadi alasan bagi munculnya periklanan bisnis kepada bisnis.
pesan-commit to user
pesan anti-merokok dan penyakit kanker. Kepolisian mengingatkan para pengemudi kendaraan bermotor tentang bahaya minuman keras dan mengemudi. Berbagai institusi dan organisasi amal berusaha meringankan masalah sosial yang beragam – pengungsi, tunawisma, orang cacat, serta kejahatan dan kekerasan terhadap perempuan dan anak-anak.
Pada umumnya, kebanyakan kampanye iklan merek diawali dengan iklan strategis, dan kemudian didukung oleh iklan taktis. Banyak pakar membangun merek yang percaya bahwa setiap iklan adalah iklan strategis . Begitu pula logo atau merek dagang dicantumkan, merek itu mulai “berbicara”. Oleh karena itu, baik iklan taktis maupun iklan di Yellow Pages
harus memiliki nada dan tata cara dari merek itu. Selama resesi, kita melihat lebih banyak lagi iklan taktis karena perushaan berusaha mendorong angka penjualan dalam pasar yang sedang lesu dengan menawarkan berbagai kemudahan, potongan harga, serta melakukan promosi. (May Lwin and Jim, 2005 : 15-25)
Periklanan adalah penggunaan media bayaran oleh seorang penjual untuk mengkomunikasikan informasi persuasif tentang produk (ide, barang, jasa) ataupun organisasi yang merupakan alat promosi yang kuat Manajemen periklanan merupakan proses 5 tahap yang dikenal dengan 5 M : penetapan tujuan (Mission), keputusan tentang anggaran (Money), keputusan pesan (Message), penetapan media (Media), dan evaluasi mengenai kampanye (Measurement).
commit to user
1) Iklan Informatif
Iklan informatif bertujuan membentuk permintaan pertama dengan memberitahukan kepada pasar tentang produk baru, mengusulkan kegunaan baru suatu produk, memberitahukan tentang perubahan harga, menjelaskan cara kerja suatu produk, menjelaskan pelayanan yang tersedia, mengoreksi kesan yang salah, mengurangi kecemasan pembeli, dan membangun citra perusahaan.
2) Iklan Persuasif
Iklan persuasif bertujuan membentuk permintaan selektif suatu merk tertentu. Ini dilakukan pada tahap kompetitif dengan membentuk preferensi merk, mendorong alih merk, mengubah persepsi pembeli tentang atribut produk, membujuk pembeli untuk membeli sekarang, dan membujuk pembeli menerima kunjungan penjualan.
3) Iklan Pengingat
Iklan pengingat bertujuan mengingatkan konsumen pada produk yang sudah mapan dengan menunjukkan bahwa produk tersebut mungkin akan dibutuhkan kemudian, mengingatkan di mana produk dapat dibeli, membuat pembeli tetap ingat produk itu walau tidak sedang musim, dan mempertahankan kesadaran puncak.
4) Iklan Penambah Nilai
commit to user
b. Penjualan Langsung
Penjualan langsung adalah presentasi langsung dalam suatu percakapan dengan satu atau lebih calon pembeli, dengan maksud untuk mendapatkan penjualan. Penjualan langsung dan periklanan mempunyai kesamaan dalam beberapa hal, antara lain menciptakan kesadaran terhadap produk, menyampaikan informasi dan meyakinkan orang agar mau membeli. Penjualan langsung mempunyai beberapa kekuatan istimewa: Para penjual dapat berinteraksi dengan para pembeli untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dan mengatasi penolakan, mereka dapat menargetkan pembeli, dan mereka mempunyai kapasitas untuk mengumpulkan pengetahuan pasar dan memberikan umpan balik.
c. Promosi Penjualan
Promosi penjualan terdiri dari berbagai kegiatan promosi, antara lain peragaan penjualan, kontes, pemberian sampel, display titik pembelian, pemberian insentif, dan kupon. Pengeluaran promosi penjualan pada prinsipnya lebih besar daripada pengeluaran periklanan. Urutan teknik-teknik komunikasi dan insentif memberikan beberapa keuntungan, promosi dapat digunakan untuk menargetkan pembeli, menjawab kesempatan khusus dan menciptakan insentif pembelian.
d. Publisitas
commit to user
direncanakan dan dilakukan untuk mencapai tujuan-tujuan promosi tertentu. Publisitas bisa bersifat negatif atau positif dan sampai batas tertentu tidak dapat dikendalikan seperti komponen-komponen promosi lainnya.
B.
Tinjauan Umum Media
Dalam berkomunikasi secara visual, hal yang paling penting adalah dimana dia nantinya akan ditempatkan. Karena itu diperlukan media. Media dalam komunikasi visual sangatlah beragam. Akhir-akhir ini bahkan ditemui banyak sekali media dengan bentuk yang juga beragam.
1. Media Lini Atas (Above the Line) dan Media Lini Bawah (Below the Line)
Dalam dunia periklanan dikenal istilah Above The Line (ATL) dan Below The Line (BTL).
ATL merupakan media yang berhak mengatur pengakuan dan pembayaran komisi kepada biro-biro iklan, sedangkan BTL tidak memberikannya. Artinya, biro iklan tidak berhak menerima komisi dari biaya operasional dari media-media BTL. Perbedaan lainnya terletak pada sifat media itu sendiri. Sifat ATL merupakan media ‘tak langsung’ yang mengenai audience, karena sifatnya yang terbatas pada penerimaan audience. Sedangkan BTL media yang ‘langsung’ mengena pada audience karena sifatnya yang memudahkan audience langsung mencerap satu produk/pesan saja.
Media ATL, antara lain: Surat kabar, Majalah, Televisi, Radio, Media luar ruang (outdoor), Bioskop, dll.
commit to user
2. TTL (Through The Line)
Sekarang yang sedang hangat dibicarakan di kalangan periklanan adalah media baru Through The Line (TTL). TTL merupakan media yang sifatnya menetap dan menyesuaikan dengan media di sekelilingnya, sifatnya juga langsung berinteraksi dengan audience, mempunyai daya stopping power yang kuat.
Contoh ATL dengan BTL adalah iklan sebuah brand di majalah sekaligus ditempeli sampel produknya. Contoh BTL dengan ATL kegiatan event di outlet tertentu yang disebarluaskan lewat iklan radio dan sms.
Namun yang diingat adalah semua media ada kekuatan maupun kelemahannya. Jadi tidak bisa menunjuk pada satu media saja yang dianggap sempurna atau efektif, semua tergantung pada strategi dalam melakukan proses perencanaan media.
Berdasarkan media yang digunakan iklan dapat dibagi dalam beberapa jenis, yaitu sebagai berikut:
1. Iklan Media Cetak
Media cetak merupakan media statis dan mengutamakan pesan – pesan visual, yang terdiri dari lembaran dengan sejumlah tulisan, gambar atau foto dalam tata warna dan halaman hitam putih. (Renald Kasali, 1992: 99)
Yang termasuk media cetak antara lain: a. Surat kabar
Pemilihan media koran sebagai media utama karena memiliki keunggulan karakteristik sebagai berikut :
commit to user
Koran dapat menjangkau daerah - daerah perkotaan sesuai dengan cakupan pasar cukup luas (nasional, regional atau lokal).
2) Comparison Shopping (Catalog Value)
Konsumen mempunyai kebiasaan membawa koran sebagai referensi untuk memperoleh barang waktu berbelanja. Informasi yang penting dimuat secara tertulis pada koran yang dapat dibawa kemana - mana.
3) Positive Consumer Attitudes
Konsumen umumnya memandang koran memuat hal - hal yang sangat aktual dan terkini yang perlu diketahui oleh khalayak luas.
4) Flexibility
Pengiklan dapat bebas memilih jenis pasar (dalam cakupan geografis) yang akan diprioritaskan. Dengan demikian dapat dipilih media yang cocok. Koran nasional yang biasanya harus dilakukan pemesanan 6 bulan sebelumnya, koran - koran lokal umumnya sangat flexibel dalam memuat iklan, baik permintaan mendadak yang berkaitan dengan ukuran, frekuensi pemuatan, maupun penggunaan warna (spot color atau full color). (Rhenald Kasali, 1995 : 103-110)
b. Majalah
Karakteristik dari media majalah yaitu : 1) Khalayak sasaran
commit to user
Mampu mengangkat produk - produk yang diiklankan sejajar dengan persepsi khalayak sasaran terhadap prestise majalah yang bersangkutan.
3) Long life span
Memiliki usia edar paling lama dari seluruh media yang ada. 4) Kualitas visual
Kualitas visual majalah sangat prima karena umumnya dicetak diatas kertas yang berkualitas prima.
Iklan berdasarkan luas space yang digunakan pada media cetak surat kabar, majalah dan sejenisnya adalah :
a. Iklan baris
Yaitu pesan yang dibuat hanya terdiri beberapa baris kata / kalimat saja dan biaya yang dikenakan juga dihitung per baris.
b. Iklan kolom
Yaitu iklan yang memiliki lebar satu kolom namun lebih tinggi dari iklan baris. Biaya yang dikenakan juga lebih mahal dari iklan baris.
c. Iklan advertorial
Adalah iklan yang memiliki ukuran luas sebagaimana iklan display, hanya saja teknik penyampaian pesan lebih diarahkan pada bentuk berita. d. Iklan display
Memiliki ukuran yang luas sehingga memungkinkan berisi ilustrasi, gambar maupun tulisan yang cukup besar dan banyak.
commit to user a. Stationary
Adalah alat pendukung dalam bidang administrasi, meliputi amplop, kop surat, kartu nama, nota, map, dan lain sebagainya. Media ini lebih bersifat eksklusif dan terbatas.
b. Poster
Yaitu media iklan warna pada selembar kertas dengan ukuran yang bervariasi (A3 atau A4), dicetak dalam jumlah banyak dan yang ditempel pada lokasi tertentu. (Kamus Istilah Periklanan Indonesia, 1996:130)
c. Brosur
Informasi promo yang biasanya dituangkan pada selembar kertas atau lebih, yang berisi keterangan produk barang dan jasa yang ditawarkan secara ringkas dan jelas. (Agustrijanto, 2002 : 132)
d. Banner
Banner atau kain rentang adalah jenis iklan yang dicetak di kain lebar yang direntangkan atau di pasang di jalan, di depan toko, bangunan, maupun sudut jalan. (Kamus Periklanan Indonesia, 1996:15).
Media iklan ini memiliki ukuran yang bervariasi. Selain dengan cetak offset, pengerjaaan media ini juga dapat menggunakan teknik sablon.
e. Merchandise
Yaitu hadiah ekstra yang biasa diberikan kepada audience seperti misalnya kipas, bag, topi dan lain sebagainya.
2. Iklan elektronik
commit to user
a. Radio
Iklan radio memiliki karakteristik yang khas, yaitu hanya dapat dinikmati melalui audio (suara) saja. Suara dalam iklan radiodapat berupa salah satu atau perpaduan dari kata-kata (voice), musik dan sound effect.
Kekuatan yang dimiliki radio sebagai media iklan antara lain : 1) Radio mempunyai pendengar yang spesifik.
2) Radio merupakan media intrusif, artinya iklan radio memiliki efektivitas memutuskan atau menyela perhatian pendengar.
3) Biaya produksinya rendah.
4) Radio mempunyai fungsi sebagai pengingat atas iklan yang dimuat di media lain.
5) Radio merupakan media yang fleksibel dan bukan musiman, artinya iklan dapat disiarkan sesuai dengan jam-jam siar yang dikehendaki dan memiliki pendengar sepanjang musim. (Rhenald Kasali, 1995 : 120-130).
b. Televisi
Media televisi merupakan media audio visual yang memiliki unsur suara, gerak dan gambar sehingga sangat berpotensi untuk menarik perhatian dan impresif.
Luasnya masyarakat yang dijangkau oleh televisi terkadang menyebabkan penyiaran bersifat umum dan menjemukan. Oleh karena itu segmentasi pasar suatu stasiun terbagi-bagi menurut rubrik yang disiarkan.
Bentuk iklan televisi antara lain :
1) Pensponsoran (iklan yang dibiayai sponsor).
2) Partisipasi (iklan yang disisipkan diantara satu atau beberapa acara / spot).
commit to user
4) Public Service Announcements (iklan layanan masyarakat). c. Internet
Internet adalah media yang memiliki cakupan jangkauan mengglobal sehingga memungkinkan untuk mempromosikan produk pada masyarakat dunia. Hanya saja untuk masyarakat Indonesia, media ini hanya bisa diakses oleh masyarakat perkotaan besar.
3. Media Luar Ruang
Poster, spanduk dan transit ad (misalnya iklan di bis/panel bis) yang ditempatkan di samping papan reklame merupakan bagian dari media luar ruang.
Efektifitas Media Luar Ruang a. Jangkauan
Kemampuan media menjangkau khalayak sasaran. Pada media luar ruang, faktor ini bersifat lokal, artinya hanya mampu menjangkau daerah di sekitarnya saja. Hal ini terjadi karena dalam hal bepergian, ternyata manusia sering hanya menggunakan satu jalan dan tidak pernah berganti rute kecuali jika ada gangguan.
b. Frekuensi
Kemampuan media mengulang pesan iklan yang sama terhadap khalayak sasaran saat mulai dilupakan.
c. Kontinuitas
commit to user
d. Ukuran
Kemampuan media memberikan ukuran yang dituntut oleh pesan iklannya. Memiliki kemampuan tampil dengan mencolok dan tiba-tiba.
e. Warna
Kemampuan media menyajikan tata warna yang dituntut oleh suasana yang dikehendaki pada saat pesan iklan disampaikan.
f. Pengaruh
Kekuatan pesan iklan yang kreatif dengan tata letak yang fungsional dalam hal menjual dirinya kepada khalayak sasaran. Pesan harus singkat dan ditampilkan secara jelas. Harus dapat dibaca setidaknya dalam tujuh detik. Menggunakan huruf yang mudah terbaca dari jarak relatif jauh. Menggunakan warna yang tepat sebagai pembantu.
Media luar ruang meliputi: a. Billboard
Papan reklame adalah poster dalam ukuran besar. Poster ukuran besar ini didesain untuk dilihat orang-orang yang melakukan perjalanan dengan kendaraan. Kata ”papan reklame” atau billboard yang sekarang digunakan oleh orang awam dan praktisi periklanan sedunia untuk menjelaskan poster berukuran raksasa itu sebenarnya berkaitan dengan istilah bills dari abad ke-19. Pada masa itu orang menyebut poster dengan nama bills. (Rhenald Kasali, 1995 : 136).
b. Iklan transportasi
commit to user
pesawat terbang, dan sebagainya) atau di tempat yang menjadi pangkalan atau persinggahan alat transportasi (stasiun, terminal, bandara, atau pelabuhan laut). (http.//digilib.petra.ac.id)
c. Neon box
Neon box merupakan media iklan luar ruang yang biasanya mempunyai fungsi hampir sama sebagai papan nama perusahaan.
C. Tinjauan Umum Komunikasi
1. Pengertian Komunikasi
Komunikasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia: Kontak, hubungan, penyampaian dan penerimaan pesan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang memungkinkan pesan itu bisa diterima atau dipahami.
Komunikasi membantu menentukan bagaimana iklan, penjualan perorangan, dan promosi penjualan digunakan dalam program pemasaran.
Dalam mengembangkan suatu komunikasi yang menyeluruh dan program promosi komunikator harus melakukan hal-hal sebagai berikut:
a. Mengidentifikasikan khalayak sasaran. b. Menentukan tujuan komunikasi. c. Merangsang pesan.
d. Menyeleksi saluran-saluran komunikasi. e. Menetapkan jumlah anggaran promosi. f. Memilih bauran promosi.
g. Mengukur hasil-hasil promosi.
commit to user
Adapun tujuan komunikasi antara lain : a. Pengenalan kebutuhan
b. Pengumpulan informasi c. Evaluasi alternatif d. Keputusan membeli e. Kegunaan produk
2. Komponen Komunikasi
Komponen komunikasi adalah hal-hal yang harus ada agar komunikasi bisa berlangsung dengan baik. Menurut Laswell komponen-komponen komunikasi adalah:
a. Pengirim atau komunikator (sender) adalah pihak yang mengirimkan pesan kepada pihak lain.
b. Pesan (message) adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu pihak kepada pihak lain.
c. Saluran (channel) adalah media dimana pesan disampaikan kepada komunikan. dalam komunikasi antar-pribadi (tatap muka) saluran dapat berupa udara yang mengalirkan getaran nada/suara.
d. Penerima atau komunikate (receiver) adalah pihak yang menerima pesan dari pihak lain
e. Umpan balik (feedback) adalah tanggapan dari penerimaan pesan atas isi pesan yang disampaikannya.
D. Tinjauan Umum Desain Grafis
commit to user
Graphic, atau grafis dalam Bahasa Indonesia, berasal dari Bahasa Yunani
Graphein yang berarti menulis atau menggambar.
”Seni Grafis yaitu seni gambar dalam dua dimensi pada umumnya mencakup beberapa bentuk kegiatan, seperti menggambar, melukis, dan fotografi” (Hendi Hendratman, 2006:3).
Secara spesifik, cakupan tadi terbatas pada karya yang dicetak atau karya seni yang dibuat untuk diperbanyak melalui proses cetak.
Desain grafis dapat didefinisikan sebagai aplikasi dari ketrampilan seni dan komunikasi untuk kebutuhan bisnis dan industri (yang biasa disebut seni komersial). Aplikasi-aplikasi ini dapat meliputi periklanan dan penjualan produk; menciptakan identitas visual untuk institusi, produk dan perusahaan, dan lingkungan grafis; desain informasi; dan secara visual menyempurnakan pesan dalam publikasi.
Faktor yang membuat desain menjadi menarik secara visual, antara lain: a. Pemilihan Warna
Pemilihan warna dapat ditentukan dari konsep analisa dan strategi agar pekerjaan lebih mudah dan terarah.
b. Lay Out
Lay out adalah usaha untuk menyusun, menata unsur grafis (teks dan gambar) menjadi media komunikasi yang efektif. Pekerjaan lay out
memerlukan kaidah-kaidah yang perlu diketahui seperti: Proporsi, Keseimbangan, Irama, Kesatuan, Fokus dan Kontras.
commit to user
Elemen–elemen iklan diletakkan berdasarkan sebuah sumbu yang diletakkan pada posisi tertentu di halaman iklan. Pada metode itu akan ditempatkan banyak bidang kosong.
2) Group
Lay out ini menggunakan sejumlah elemen berupa foto yang diletakkan berkelompok dalam suatu titik konsentrasi pandang di halaman iklan. Tujuannya adalah untuk memberikan satu pusat perhatian.
3) Band
Elemen iklan dipasang membentuk seperti sabuk, tapi letaknya membujur secara vertikal. Tipikal tersebut memberikan Blocking materi setinggi halaman iklan.
4) Path
Model ini menyebar kan materi, baik berupa foto maupun teks secara zig zag seluas halaman iklan. Secara estetika, model itu membuat mata pembaca cepat capek, tetapi dalam trik tertentu halaman itu mendapatkan perhatian merata pada permukaan halaman.
5) T
Walaupun ini termasuk model yang sudah kuno, tapi ternyata model itu masih banyak yang menggunakan karena dirasa masih efektif. 6) Z
Ide penggunaan model ini adalah untuk meratakan perhatian di seluas permukaan halaman. Biasanya mode ini digunakan dalam iklan-iklan berscript latin yang dibaca dari kiri ke kanan.
commit to user
Lay out ini merupakan kebalikan dari mode Z, tetapi dipergunakan bagi pembaca yang menggunakan script non latin dan membacanya dari kanan ke kiri, misalnya huruf arab.
8) U
Elemen iklan dipasang mengikuti huruf U (Agus Kusriyanto, 2007)
c. Finishing
Dalam desain grafis agar tampilan lebih megah dan mewah, perlu penambahan detail berupa tekstur, efek, cahaya dan bentuk-bentuk yang harmonis.
2. Komponen Desain Grafis
Desain yang menekankan fungsi tanpa keindahan/estetika, akan tidak menarik sehingga tidak komunikatif. Desain bisa menarik karena indah dipandang atau konsepnya yang kreatif. Keindahan yang dibahas lebih ditekankan pada kemampuan mata sebagai penilai. Agar menarik mata (eye catching) diperlukan pengetahuan tentang unsur/komponen dalam desain grafis, antara lain:
a. Garis
Garis adalah tanda yang dibuat oleh alat untuk menggambar melewati permukaan. Garis dapat juga merupakan potongan di permukaan yang keras yang biasa disebut grafir. Garis juga didefinisikan sebagai titik-titik yang bergerak. Selain itu, garis juga disebut sebagai jalur terbuka. Tetapi dalam desain grafis, garis didefinisikan sebagai sekumpulan titik yang dideretkan memanjang.
commit to user
1) Garis lurus horisontal, memberi kesan: sugesti ketenangan atau hal yang tak bergerak.
2) Garis lurus vertikal , memberi kesan: stabilitas, kekuatan atau kemegahan. 3) Garis lurus miring diagonal, memberi kesan: tidak stabil, sesuatu yang
bergerak atau dinamika.
4) Garis melengkung (kurva), memberi kesan: keanggunan, halus.
Kombinasi garis Horisontal dan Vertikal, memberi kesan: formal, kokoh, tegas.
Kombinasi garis Diagonal, memberi kesan: konflik, perang, benci, larangan.
Kombinasi garis Kurva. Spiral memberi kesan: kelahiran atau generasi penerus, hipnotis. Setengah lingkaran memberi kesan: kekokohan. Gelombang memberi kesan: mengalir, lembut, gemulai.
Pengulangan. Pengulangan akan menimbulkan irama. Sehingga kesannya bisa riang, tenang, malas, stabil. Zig zag memberi kesan bergairah, semangat, dinamika atau gerak cepat.
Pancaran, memberi kesan: adanya jarak, kejauhan, fokus, meledak, spontanitas, memusat, keluasaan, tanpa batas.
b. Bentuk (Shape)
commit to user
c. Warna
Warna dapat memberikan dampak psikologis, sugesti, suasana bagi yang melihatnya. Di dunia komputer grafis banyak sistem/model warna, antara lain:
1) RGB (Red Green Blue)
2) CMYK (Cyan Magenta Yellow Black) 3) HLS (Hue Lightness Saturisation)
4) LAB Color (Lightness A (green-red axis) B (blue yellow axis)) 5) RGB Hexadecimal: misal #FF0000
Dalam kebutuhan cetak dan printing, warna yang dipakai adalah sistem/model CMYK, sedangkan untuk tampil di layar monitor saja warna yang biasa digunakan adalah RGB dan RGB Hexadecimal.
Warna sangat mempengaruhi psikologi manusia. Setiap negara dan budaya mempunyai arti tersendiri dalam mengartikan warna. Dalam lingkup universal arti warna:
1) Merah, melambangkan perjuangan, nafsu, aktif, dominan, kemauan keras, persaingan, keberanian, energi, kehangatan, cinta, bahaya.
2) Biru, melambangkan ketenangan, kepercayaan, keamanan, teknologi, kebersihan, keteraturan.
3) Hijau, melambangkan alami, sehat, keinginan, keberuntungan, kebanggaan,kekerasan hati dan berkuasa.
4) Kuning, melambangkan optimisme, harapan, tidak jujur, berubah-ubah, gembira, santai.
commit to user
6) Oranye, melambangkan energi, semangat, segar, keseimbangan, ceria, hangat.
7) Coklat, melambangkan tanah/bumi, kenyamanan, daya tahan, suka merebut, tidak suka memberi hati, kurang toleran, pesimis terhadap kesejahteraan dan kebahagiaan masa depan.
8) Abu-abu, melambangkan intelek, futuristik, milenium, sederhanaan, sedih. 9) Putih, melambangkan suci, bersih, tepat, tidak bersalah.
10)Hitam, melambangkan power, jahat, canggih, kematian, misteri, ketakutan, sedih, anggun.
d. Ilustrasi/gambar image
Gambar di desain grafis bisa terbagi dari metodanya:
1) Manual/Hand Drawing/Gambar Tangan. Dengan menggunakan alat seperti pensil, air brush, kuas,cat, spidol,dll.
2) Computerized. Menggunakan computer, membuat gambar secara vektor dan bitmap.
e. Huruf/tipografi
Tipografi merupakan seni memilih dan menata huruf pada ruang untuk menciptakan kesan khusus, sehingga pembaca dapat membaca semaksimal mungkin.
Jenis–jenis font meski begitu banyak tetapi tetap dalam kategori sebagai berikut:
1) Huruf tanpa kait (sans serif): tidak memiliki kait/hook, hanya batang dan tangkainya saja. Contoh: arial, tahoma.
commit to user
3) Huruf tulis (scipt): setiap hurufnya saling terkait seperti tulisan tangan. Contoh: brushscript, mistral, shelley.
4) Huruf dekoratif: setiap huruf dibuat secara detail, kompleks dan rumit. Contoh: augsburger initial.
5) Huruf monospace: bentuknya bisa sama seperti huruf sans serif atau serif tapi jarak dan ruang setiap hurufnya sama. Contoh: courrier, monotype cursive, OCR.
f. Ruang (Space)
Desain grafis memerlukan ruang untuk menempatkan komponen grafis seperti gambar, teks, dll tetapi jangan sampai menghabiskan ruang desain dengan demikian ruang kosong bukan berarti ruang yang tidak bermanfaat atau ruang yang harus diisi, justru ruang kosong adalah komponen desain grafis. Dengan memanfaatkan ruang tersebut, desain terlihat lebih mudah dicerna, fokus sehingga lebih komunikatif dan menarik.
Namun, tidak semua karya desain menampung semua komponen grafis tersebut. Mungkin hanya satu atau beberapa unsur yang diprioritaskan.
3. Prinsip Desain
Agar desain menarik, komponen grafis harus diedit, retouching, diberi efek dll. Kemudian dikomposisikan/di lay out dengan prinsip desain antara lain:
a. Keseimbangan (Balance)
commit to user
Keseimbangan adalam kesamaan distribusi dalam bobot. Desain cenderung merasakan keterkaitan bersama, kelihatan bersatu, dan perasaan harmonis. b. Skala dan Proporsi
Skala adalah perubahan ukuran/size tanpa perubahan perbandingan ukuran panjang lebar atau tinggi. Sedangkan proporsi adalah adanya perubahan perbandingan antara panjang lebar atau tinggi sehingga gambar dengan perubahan proporsi sering terlihat distorsi.
c. Fokus
Tidak semua komponen grafis sama pentingnya, audience harus difokuskan/diarahkan pada satu titik.
d. Irama (Rhythm)
Irama adalah pengulangan atau variasi dari komponen-komponen desain grafis. Pengulangan tersebut bisa membentuk urutan gerakan, pola/patern tertentu. Pengulangan adalah mengulang elemen visual, beberapa atau seluruhnya secara konsisten. Variasi adalah perubahan sejumlah elemen, misalnya warna, ukuran, bentuk, ruang, posisi, dan bobot visual elemen. e. Kesatuan (Unity)
Semua bagian dan unsur grafis bersatu padu dan serasi sehingga pembaca memahaminya sebagai suatu kesatuan.
Beberapa prinsip yang membuat kesatuan adalah sebagai berikut: 1) Hubungan, yaitu mengulang suatu elemen, misalnya warna, arah, nilai,
commit to user
2) Grid, yaitu membagi subbagian format ke dalam bagian horizontal dan vertikal secara tetap, kolom, margin, dan ruang yang membentuk kerangka untuk mengorganisasikan ruang, huruf, dan gambar dalam desain.
3) Kesejajaran, yaitu hubungan visual yang dibuat antara elemen-elemen, bentuk, dan obyek yang mempunyai garis poros yang sama.
4) Aliran, yaitu menggunakan prinsip ritme bergerak dari elemen satu ke elemen lain.
Bagian penting dari strategi kreatif adalah menentukan ide penjualan utama, yang akan menjadi tema pusat kampanye periklanan. Beberapa pendekatan menentukan ide penjualan utama antara lein menggunakan:
a. Strategi generik.
Berorientasi pada keunggulan biaya keseluruhan dan diferensiasi. Keunggulan biaya keseluruhan menonjolkan harga lebih rendah daripada pesaing. Diferensiasi menonjolkan perbedaan yang menyolok pada mereknya dengan merek pesaing tidak secara superior. Diferensiasi terdiri dari diferensiasi produk (bentuk, pernak pernik, kualitas, keandalan, dan mudah diperbaiki baik gaya dan rancangannya), diferensiasi pelayanan (mudahnya pemesanan, instalasi pelatihan pelanggan, konsultasi pelanggan, pemeliharaan dan perbaikan, dan pelayanan lainnya), diferensiasi personal (lewat keunggulan personal), diferensiasi saluran (lewat keunggulan rancangan distribusi, cakupan, keahlian, dan kinerja), diferensiasi citra.
b. Generik Preemtive.
commit to user
Berorientasi pada keunggulan atau kelebihan produk yang tidak dimiliki oleh produk saingannya.
d. Strategi brand image.
Sebuah merek atau produk diproyeksikan pada suatu citra (image) tertentu (melalui periklanan). Gagasannya agar konsumen dapat menikmati keuntungan psikologis dari sebuah produk (selain keuntungan fisik yang mungkin ada).
e. Strategi inherent drama.
Strategi karakteristik produk yang membuat konsumen membeli. f. Strategi resonansi.
Berfokus pada situasi atau kondisi yang ditemukan yang menguatkan pengalaman hidup konsumen. Biasanya berorientasi pada gaya hidup dari pasar yang diharapkan.
g. Strategi positioning.
commit to user
BAB III
IDENTIFIKASI DATA
A. Identifikasi Obyek Perancangan
1. Sejarah berdiri
Awalnya budidaya lele diusahakan oleh seorang pembudidaya pada areal yang terbatas. Mengingat keuntungan yang cukup besar selanjutnya usaha ini dikembangkan oleh 15 orang pembudidaya ikan yang tergabung dalam Kelompok Tani Ikan BANGKIT (Bangun Kelompok Tani Ikan Tegalrejo). Pada tahun 1998, kelompok ini berganti nama menjadi Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) KARYA MINA UTAMA. Pokdakan ini semakin berkembang, saat ini jumlah anggota mencapai 105 orang dengan unit usaha sebanyak 1445 kolam. Luas setiap kolam rata-rata 50 m², setiap m² berisi 250-300 ekor. Lele konsumsi yang dihasilkan 7-10 ton per hari, kebutuhan benih 200 ribu per hari. Distribusi produk tersebut untuk pemenuhan pasar local, Surakarta, Semarang, DI Yogyakarta, Jawa Barat dan Jakarta.
2. Lokasi
Kampung Lele berlokasi di Desa Tegalrejo, Kecamatan Sawit, Kabupaten Boyolali. Di bawah naungan Dinas Peternakan dan Perikanan di Jalan Duren No.2B Telp. (0276)322449-321064 Faks. (0276) 322449 Boyolali.
3. Struktur Organisasi
commit to user
Adapun tugas dan wewenangnya sebagai berikut: a. Pelindung
Memberikan perlindungan baik secara hukum maupun secara. administrasi kelembagaan terhadap organisasi.
b. Penasehat
Memberi nasehat atau masukan kepada pengurus, baik diminta atau tidak diminta.
c. Ketua
Melaksanakan tugas pokok sesuai dengan kebijaksanaan Kepala Desa dengan memperhatikan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
d. Wakil Ketua
commit to user
e. Sekretaris
Mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan laporan managemen serta kegiatan yang berhubungan dengan kesekretariatan.
f. Bendahara
Mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan anggaran dan administrasi keuangan.
g. Seksi Informasi
Mempunyai tugas pokok melaksanakan pengumpulan, pengolahan, analisis, penyajian, penyusunan program dan evaluasi serta pelaporan.
h. Seksi Produksi
Mempunyai tugas pokok merumuskan pengumpulan bahan dan penyusunan petunjuk teknis, serta melakukan pembinaan perbenihan lele serta melakukan perlindungan budidaya lele.
i. Seksi Pengendalian Hama Penyakit
Mempunyai tugas pokok menganalisis dan melaksanakan pembinaan teknis perencanaan perlindungan budidaya, merumuskan pedoman pembinaan teknis operasional, menyusun, mengembangkan monev teknologi anjuran serta monev analisis lapangan.
j. Seksi Pemasaran
commit to user
4. Produk yang dihasilkan
Produk yang dihasilkan oleh Kampung Lele adalah lele konsumsi. Lele adalah sejenis ikan yang hidup di air tawar. Lele mudah dikenali karena tubuhnya yang licin, agak pipih memanjang, serta memiliki kumis yang panjang, yang mencuat dari sekitar bagian mulutnya. Lele dikembangbiakkan di Indonesia untuk konsumsi dan juga untuk menjaga kualitas air yang tercemar. Seringkali lele ditaruh di tempat-tempat yang tercemar karena bisa menghilangkan kotoran-kotoran. Lele yang ditaruh di tempat-tempat yang kotor harus dibersihkan pada air yang mengalir selama beberapa hari sebelum siap untuk dikonsumsi. Kadangkala lele juga ditaruh di sawah karena memakan hama-hama yang berada di sawah. Lele sering pula ditaruh di kolam-kolam atau tempat-tempat air tergenang lainnya untuk menanggulangi tumbuhnya jentik-jentik nyamuk.
Selain dipasarkan dalam bentuk segar, lele juga diolah menjadi produk makanan kemasan. Pokdakan KARYA MINA UTAMA telah berhasil melakukan diversifikasi olahan, sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi produksi lele. Produk makanan kemasan yang diproduksi di Kampung Lele antara lain abon lele, kripik sirip dan ekor, kripik daging lele, nugget lele, dan bakso lele.
a. Abon serut Rp 22.500,-
b. Abon 100gr Rp 8.000,-
c. Abon 250gr Rp 20.000,-
commit to user
i. Kripik kulit 250gr Rp 17.500,- j. Kripik daging 100gr Rp 6.500,- k. Kripik daging 200gr Rp 13.000,- l. Kripik daging tas Rp 15.000,-
5. Usaha Promosi yang Dilakukan
Usaha-usaha promosi yang dilakukan untuk menarik konsumen serta memperkenalkan Kampung Lele kepada konsumen adalah sebagai berikut: a. Dengan memberikan leaflet saat kunjungan presiden, bupati, dll.
b. Liputan dari semua stasiun televisi nasional.
c. Berita di koran Suara Merdeka, Solopos, dan Joglosemar. d. Pameran pengolahan abon di Yogyakarta.
B.
Kompetitor
Dengan konsep Kampung Lele sebagai penghasil lele konsumsi, tidak hanya lele segar tetapi juga lele olahan menjadikan Kampung Lele mempunyai keunggulan dibanding tempat budidaya lain. Namun, hal itu tidak luput dari persaingan. Kompetitor Kampung Lele :
1. Pokdakan Tani Rejo
a. Nama Ketua : Sukarjo b. Tahun Berdiri : 1987 c. Anggota : 20 Orang
d. Lokasi : Maisan Dk II Wahyuharjo Kecamatan Lendah Kulonprogo
commit to user
f. Jumlah kolam : 100
g. Jumlah produksi : 3-5 kwintal per hari h. Wilayah Pemasaran : Yogyakarta
i. Struktur Organisasi :
KETUA Sukarjo
SEKRETARIS Edi Susanto
BENDAHARA Ani Suryani
SEKSI PEMASARAN Sumardi
2. Mina Handayani
a. Nama Ketua : Supriyanto b. Tahun Berdiri : 2 Maret 2008 c. Anggota : 33 0rang
d. Lokasi : Pereng Bumirejo
Kecamatan Lendah Kulonprogo e. Produk yang dihasilkan : Lele, Gurame, Benih,
peternakan ayam potong f. Jumlah kolam : 15
g. Jumlah produksi : 100.000 benih lele per bulan h. Wilayah Pemasaran : Yogyakarta
commit to user KETUA
1. Supriyanto 2. Siswohandoyo
SEK RETARIS 1. Yunarto 2. Suripan
BENDAH ARA 1. Suwigyo 2. Edi Winarno
SEKSI AKOMODASI Ajib
SEKSI PEMBIBITAN Arif
SEKSI LOGISTIK Hartanto
C. Analisis SWOT
Untuk mengetahui seberapa jauh keberhasilan serta kondisi pasar diperlukan analisis kegiatan usaha. Diperlukan analisis lebih lanjut berkaitan dengan peluang-peluang yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kinerja serta mengantisipasi ancaman-ancaman yang mungkin terjadi di masa depan. Analisis yang digunakan adalah analisis SWOT yang merupakan singkatan dari Strenght (kekuatan), Weakness
43 Tabel Analisis SWOT
Karya Mina Utama Tani Rejo Mina Handayani
Strenght · Pernah dikunjungi Presiden Susilo Bambang Yudoyono.
· Mampu mengatasi kendala panas (menggunakan pupuk urea) dan kendala dingin (menggunakan garam).
· Mempunyai usaha lain, yaitu peternakan ayam.
Weakness · Hanya membudidayakan lele. · Jumlah kolam terbatas.
· Pemasaran terbatas di Yogyakarta.
44
· Obat untuk menjaga pertumbuhan lele sulit ditemui di daerah Kulon Progo.
· Jumlah kolam terbatas.
· Pemasaran terbatas di Yogyakarta. Opportunity · Sering diliput stasiun televisi
dan koran.
· Lele olahan masih jarang ditemui.
· Promosi menjadi strategi memperluas pasar.
· Jumlah produksi lele besar.
· Lebih dipercaya dibanding kelompok lain karena merupakan Kelompok Pembudidaya Ikan tertua di Kulon Progo.
· Budidaya tidak tergantung pasokan benih dari pihak lain.
· Budidaya tidak tergantung cuaca.
· Kotoran ayam bisa sebagai makanan lele.
Threat · Hanya tergantung volume penjualan lele.
45 Yogyakarta).
· Biaya bertambah karena obat untuk menjaga pertumbuhan lele hanya bisa didapat di luar kota.
commit to user
D.
Positioning
”Positioning atau disebut dengan ancangan adalah upaya untuk menempatkan produk tersebut di benak konsumen sebagai produk yang dapat memenuhi kepuasan konsumen. Masalah ancangan ini harus dijadikan konsep dasar perumusan strategi komunikasi” (Tim Matari, 1996:129).
Untuk menempatkan produk tersebut di benak konsumen terhadap produk yang sejenis maka perusahaan menampilkan ciri khas yang berbeda. Untuk menempatkan serta memposisikan Kampung Lele agar memiliki image yang baik di hati konsumen sehingga target sasaran dapat tercapai dengan menggunakan strategi khusus, yaitu menempatkan Kampung Lele sebagai pusat pembudayaan sekaligus pengolahan produk ikan lele.
E.
USP (
Unique Selling Preposition
)
USP merupakan daya tarik untuk penjualan. Upaya pengiklan suatu produk harus memenuhi tiga syarat mutlak yaitu:
1. Setiap produk diiklan harus menawarkan kelebihan khas kepada konsumen. 2. Kelebihan hanya ditonjolkan oleh produk yang diiklankan itu.
3. Kelebihan itu harus cukup kuat untuk menarik minat beli khalayak. (Tim Matari,1996:185)
Dalam proses perancangannya, Kampung Lele mempunyai USP:
1. Kampung Lele merupakan penghasil difersifikasi olahan, yaitu abon, kripik, nugget, dan bakso berbahan dasar lele.
commit to user
BAB IV
KONSEP KREATIF
DAN PERENCANAAN MEDIA
A. Metode Perancangan
Perancangan atau desain diambil dari kata dalam bahasa inggris yaitu
designing yang artinya pembuatan rancangan atau pembuatan desain atau pendesainan. Dengan demikian proses perancangan biasa disebut konsep pendesainan atau konsep pembuatan desain yang wujudnya berupa konsep tertulis atau verbal. Dalam hal perancangan suatu produk desain grafis, terlibat suatu metode artistik tertentu yang sesuai dengan idealisme estetis perancangnya. Dalam hal ini perancang harus dapat mengakomodasikan dua aspek dari produk grafis yang hendak dihasilkan yaitu aspek idealisme dan aspek realitas.
Prinsip yang utama dalam perancangan promosi Kampung Lele adalah:
1. Sesuai dengan kondisi sasaran secara geografis maka dibutuhkan media yang dapat menjangkau secara efektif dan efisien mengingat luasnya jangkauan area yang dibidik sesuai target audience.
2. Sesuai dengan kondisi sasaran secara demografis maka dibutuhkan desain yang simple tetapi menarik.
3. Sesuai kondisi sasaran secara psikografis dibutuhkan media promosi yang bersifat informatif serta dapat dijangkau sasaran secara mudah.
Dalam promosi Kampung Lele ini menggunakan pendekatan: 1. Informasional
commit to user 2. Hard sell
Kalimat promosi yang digunakan bersifat ajakan langsung karena untuk suatu promosi tempat yang belum familiar pendekatan ini lebih efektif.
3. Image/menegaskan citra
Komponen pendukug elemen promosi disusun atau dibuat menonjolkan potensi Kampung Lele.
B.
Konsep Kreatif
Dalam perancangan promosi ini menggunakan konsep kreatif sesuai dengan positioning yang direncanakan, yaitu membentuk citra Kampung Lele sebagai pusat pembudidayaan dan pengolahan produk ikan lele. Langkah pertama untuk merealisasikan tujuan positioning tersebut adalah dengan membuat desain logo dengan nama Minapolitan, mengingat logo adalah gerbang utama dalam identitas suatu brand. Hal ini dikarenakan sebelumnya kampung lele tidak mempunyai logo.
Dalam penyampaian iklan juga dibutuhkan strategi yang kreatif. “Kreatif” dalam hal ini adalah menarik dan menjual. Artinya, dari segi pendekatan visual
maupun copywriting, iklan tersebut mampu menarik khalayak untuk melihat, mengerti dan kemudian mengambil tindakan yang diharapkan dari iklan, yaitu membeli produk/jasa yang ditawarkan. Konsep kreatif dalam perancangan ini juga ditekankan pada promosi (iklan) yang bukan hanya tertanam dalam benak konsumen, tetapi harus menggerakkan khalayak untuk membeli produk / jasa yang ditawarkan.
Konsep kreatif iklan dalam perancangan promosi Kampung Lele ini adalah sebagai berikut :
commit to user
Yaitu dengan mengkaitkan isi pesan dan penampilannya dengan tujuan yang ditetapkan, seperti menginformasikan Kampung Lele perihal lokasi dan hasil produksinya.
2. Tahap pelaksanaan (eksekusi)
Yaitu dengan cara menampilkan pesan secara visual (menggunakan ilustrasi dan foto) serta verbal (headline, sub headline, body copy, slogan) yang telah ditetapkan sebagai standar visual perancangan desain dengan mempertimbangkan media apa yang akan digunakan. Selain itu, promosi Kampung Lele menggunakan teks bahasa Indonesia. Pemakaian teks bahasa Indonesia agar mudah dipahami dan disesuaikan dengan target yang akan dibidik.
C. Standar Visual
Dalam sebuah perancangan desain dibutuhkan standar visual yang berfungsi sebagai acuan dari setiap desain dan item yang akan dibuat, begitu juga pada perancangan Kampung lele. Standar visual tersebut meliputi:
1. Pesan Verbal
a. Headline
commit to user
digunakan adalah jenis headline yang bersifat informatif, yang menginformasikan dan memperlihatkan keunggulan Kampung Lele. Selain itu, headline juga bersifat persuasif (membujuk), tepat sasaran, menyentuh rasa atau emosional audience, menimbulkan ketertarikan sehingga audience ingin mengetahui kalimat berikutnya. Dari prinsip tersebut (brand image) maka headline yang akan dipakai adalah:
“Nirw ana Lele Bumi Minapolitan”
Kata “Nirwana” berasal dari bahasa Sansekerta “Nirvana”, yang artinya adalah suatu kondisi ideal penuh dengan harmoni, stabilitas dan kebahagiaan. Arti inilah yang menjadi inspirasi bagi Kampung Lele dalam mengukuhkan diri sebagai desa yang mampu mensejahterakan petani ikan dan masyarakat.
b. Sub headline
Sub headline dapat berfungsi untuk menyampaikan pesan, informasi atau penjelasan lebih lanjut dari headline. Sub headline sebagai pengembang gagasan yang terdapat pada headline. Sub headline ditulis dengan ukuran yang lebih kecil daripada headline. Berbeda dengan headline, sub headline tidak diterapkan untuk semua material promosi. Penempatannya pada material promosi tertentu. Misalnya yang bersifat informatif seperti katalog, brosur, leaflet dan sebagainya.
commit to user
”Hadirkan komoditas alternatif sumber protein yang berkualitas dan berkuantitas dalam beragam olahan untuk konsumsi anda sekeluarga.”
c. Body Copy
Adalah penjelasan secara lebih terperinci mengenai apa yang dipromosikan/ditawarkan. Isinya disesuaikan dengan material dan media promosi. Faktor dalam menentukan body copy antara lain:
1) Ungkapan apa yang ingin disampaikan secara langsung dengan kalimat yang jelas dan terperinci.
2) Membuat kata yang spesifik, berdasarkan fakta namun penuh dengan semangat akrab dan mudah diingat.
3) Saran lain yang efektif adalah dengan memberikan saran/petunjuk kepada pembaca.
4) Konsumen hanya percaya pada kebenaran janji yang ditawarkan. 5) Menggunakan kata-kata sesuai dengan bahasa khalayak pemakainya. 6) Hindari keinginan untuk sekedar menyenangkan pembaca.
Dalam hal ini body copy berperan sebagai pemberitahuan secara detail informasi mengenai Kampung Lele Boyolali.
d. Slogan
commit to user
sederhana, singkat, dan tepat. Slogan tidak boleh bersifat klise dan menyamai slogan perusahaan lain (Jay P. Granat, 2003:76)
Slogan yang akan dipakai adalah :
“Suplai dan Manufaktur”
Suplai untuk menunjukan bahwa Kampung Lele adalah suatu kawasan yang melaksanakan fungsi suplai, memasok hasil sumber daya kepada pelanggan pengguna akhir.
Manufaktur menunjukkan bahwa Kampung Lele adalah agribisnis yang juga mentransformasi produk mentah menjadi produk olahan.
2. Pesan Non Verbal
a. Ilustrasi
commit to user
b. Teks
Penggunaan teks dalam sebuah kegiatan promosi juga sangat perlu. Teks berfungsi untuk menyampaikan pesan dengan menggunakan kata-kata atau bahasa yang sesuai demi menarik minat target audience. Berikut adalah beberapa ketentuan yang digunakan dalam mendesain kata-kata :
1) Desain dengan kata-kata selalu menyampaikan pesan secara spesisfik. 2) Penulisan teks harus mempertimbangkan format agar mudah dibaca. 3) Desain kata harus menggunakan hirarki visual.
4) Susunan kata yang baik.
5) Bentuk huruf dan warna yang sesuai agar tidak menghalangi kemampuan baca audience.
Dalam perancangan visual promosi ini teks digunakan pada setiap desain yang membutuhkannya. Isi pesan tergantung pada informasi yang akan disampaikan.
c. Tipografi
commit to user
Pemilihan jenis huruf yang digunakan dalam perancangan promosi Kampung Lele menyesuaikan dengan konsep kreatif dan ilustrasi yang digunakan, serta memperhatikan komposisi warna.
Berikut adalah contoh jenis huruf yang akan digunakan dalam perancangan:
Dear Joe Casual
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z
Alasan pemilihan huruf karena sifatnya yang sederhana dan akrab. Myriad
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v w x y z
1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 ( “ , ? ! / )
Alasan pemilihan huruf karena sifatnya yang sangat mudah dibaca. d. Warna
Warna merupakan unsur yang penting dalam penyampaian komunikasi melalui penglihatan. Pengetahuan tentang psikologi warna dan peranannya sebagai alat pemasaran, sangat diperlukan sebagai bagian integral dalam proses pemasaran.
Peran warna adalah mempengaruhi dan merangsang mata manusia sehingga menimbulkan getaran elektromagnetik yang dapat membangkitkan emosi audience. Secara psikologis juga dapat menciptakan kesan yang spesifik dan asosiasi tertentu terhadap produk.
commit to user
2) Abu-abu, melambangkan kesederhanaan.
3) Biru, melambangkan kerja sama.
4) Coklat, melambangkan tanah/bumi, reliability.
e. Lay Out
Lay out dikerjakan dengan tujuan agar memperoleh keseimbangan dalam perancangan suatu iklan. Dalam perencanaan promosi Kampung Lele ini lay out dibuat dalam bentuk sederhana, menarik, informatif, dan efektif sehingga menarik perhatian dan memiliki nilai jual.
Lay out harus dirancang sedemikian rupa sehingga mampu menarik minat pembaca pada produk dan pesan yang disampaikan. Dalam perancangan lay out yang perlu diingat bahwa iklan dibuat untuk menjual produk yang akan ditawarkan.
commit to user
yang dirancang dalam promosi dapat memberikan citra positif, sederhana, dan mampu memberikan gambaran tentang positioning yang dilakukan.
Penataan unsur-unsur grafis pada sebuah kegiatan promosi mutlak harus diperhatikan keharmonisannya. Sehingga tercipta komposisi yang menarik, enak dilihat dan dibaca. Penataan layout disesuaikan dengan kebutuhan yang mencakup penataan teks, gambar dan logo. Perencanaan
layout kali ini tidak memiliki standar baku. Hal ini mengingat penataan layout
disesuaikan dengan tujuan serta kreativitas.
3. Grafis Pengikat
a. Logo
Logo diartikan sebagai identitas perusahaan, tanda pengenal produk yang membedakan dengan perusahaan atau produk lain. Logo merupakan visual rangkuman dan dapat mewakili suatu perusahaan secara keseluruhan. Eksploitasi penempatan logo mendapat porsi yang cukup menonjol dan proporsional untuk mendapat perhatian dari konsumen, sehingga ketika melihat logonya, orang akan mengingat Kampung Lele.
commit to user
commit to user
4) Grid
commit to user
Konsep dasar dalam perancangan logo Kampung Lele adalah sebagai berikut:
1) Gagasan ide a) Dasar Bentuk