• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Operasional menyediakan informasi mengenai seluruh kegiatan operasional keuangan entitas pelaporan yang tercerminkan dalam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Laporan Operasional menyediakan informasi mengenai seluruh kegiatan operasional keuangan entitas pelaporan yang tercerminkan dalam"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

PSAP 12

LAPORAN OPERASIONAL

(2)

Laporan Operasional menyediakan informasi

mengenai seluruh kegiatan operasional keuangan entitas pelaporan yang tercerminkan dalam

pendapatan-LO,

beban, dan

surplus/defsit operasional

dari suatu entitas pelaporan yang penyajiannya disandingkan dengan periode sebelumnya.

(3)

Laporan Operasional disajikan sekurang-kurangnya

sekali dalam setahun.

Dalam situasi tertentu, apabila tanggal laporan suatu

entitas berubah dan Laporan Operasional tahunan disajikan dengan suatu periode yang lebih pendek dari satu tahun, entitas harus mengungkapkan

informasi sebagai berikut:

(a)alasan penggunaan periode pelaporan tidak satu tahun;

(b)fakta bahwa jumlah-jumlah komparatif dalam Laporan Operasional dancatatan-catatan terkait tidak dapat diperbandingkan.

(4)

Laporan Operasional menyajikan berbagai unsur: 1. pendapatan-LO,

2. beban,

3. surplus/defsit dari operasi,

4. surplus/defsit dari kegiatan non operasional, 5. surplus/defsit sebelum pos luar biasa,

6. pos luar biasa, dan 7. surplus/defsit-LO,

yang diperlukan untuk penyajian yang wajar secara komparatif.

(5)

Laporan Operasional dijelaskan lebih lanjut dalam Catatan atas Laporan Keuangan yang memuat hal-hal yang berhubungan dengan aktivitas keuangan selama satu tahun seperti kebijakan fskal dan

moneter, serta daftar - daftar yang merinci lebih lanjut angka-angka yang dianggap perlu untuk dijelaskan.

(6)

STRUKTUR LAPORAN OPERASIONAL (Par 11)

Tidak diharapkan sering/rutin

terjadi

Di luar kendali/ pengaruh entitas ybs

Sifat & jumlah diungkap dalam CalK

Pendapatan/

Beban yg bukan merupakan

operasi biasa

Tidak diharapkan sering/rutin

terjadi

Di luar kendali/ pengaruh entitas ybs

Sifat & jumlah diungkap dalam CalK

Sifatnya tidak rutin,

termasuk surplus/defsit dari penjualan aset non lancar dan penyelesaian kewajiban jangka panjang

Sifatnya tidak rutin,

termasuk surplus/defsit dari penjualan aset non lancar dan penyelesaian kewajiban jangka panjang

Penurunan manfaat

ekonomi/potensi jasa dalam

periode pelaporanmenurunkan

ekuitasPenurunan

manfaat

ekonomi/potensi jasa dalam

periode pelaporanmenurunkan

ekuitasHak pemerintah

Diakui sebagai penambah ekuitasDalam periode tahun

anggaran yg bersangkutan

Tidak perlu dibayar kembali

Hak pemerintahDiakui sebagai

penambah ekuitas

Dalam periode tahun

anggaran yg bersangkutan

na Surplus/Defisit LOl

(7)

Dalam Laporan Operasional harus diidentifkasikan secara jelas, dan, jika dianggap perlu, diulang pada setiap halaman laporan, informasi berikut:

(a) nama entitas pelaporan atau sarana identifkasi lainnya; (b) cakupan entitas pelaporan;

(c) periode yang dicakup;

(d) mata uang pelaporan; dan

(e) satuan angka yang digunakan.

(8)

Struktur Laporan Operasional mencakup pos-pos sebagai berikut:

(a)Pendapatan-LO; (b)Beban;

(c) Surplus/Defsit dari operasi; (d)Kegiatan non operasional;

(e)Surplus/Defsit sebelum Pos Luar Biasa; (f) Pos Luar Biasa.

(9)

Dalam Laporan Operasional ditambahkan pos, judul, dan sub jumlah lainnya apabila diwajibkan oleh

Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan, atau apabila penyajian tersebut diperlukan untuk

menyajikan Laporan Operasional secara wajar.

(10)

Entitas pelaporan menyajikan pendapatan-LO yang diklasifkasikan menurut sumber pendapatan.

Rincian lebih lanjut sumber pendapatan disajikan pada Catatan atas Laporan Keuangan.

Entitas pelaporan menyajikan beban yang

diklasifkasikan menurut klasifkasi jenis beban. Beban berdasarkan klasifkasi organisasi dan klasifkasi lain yang dipersyaratkan menurut

ketentuan perundangan yang berlaku, disajikan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

Informasi yang Disajikan dalam

(11)

Pendapatan-LO diakui pada saat:

(a)Timbulnya hak atas pendapatan;

(b)Pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran masuk sumber daya ekonomi.

Pendapatan-LO diklasifkasikan menurut sumber

pendapatan.

(12)

Akuntansi pendapatan-LO dilaksanakan

berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan pendapatan bruto, dan tidak mencatat jumlah

netonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).

Dalam hal besaran pengurang terhadap

pendapatan-LO bruto(biaya) bersifat variabel

terhadap pendapatan dimaksud dan tidak dapat diestimasi terlebih dahulu dikarenakan proses

belum selesai, maka asas bruto dapat dikecualikan.

Dalam hal badan layanan umum, pendapatan diakui

dengan mengacu pada peraturan perundangan yang mengatur mengenai badan layanan umum.

(13)

Pengembalian yang sifatnya normal dan berulang (recurring) atas pendapatan-LO pada periode

penerimaan maupun pada periode sebelumnya dibukukan sebagai pengurang pendapatan.

Koreksi dan pengembalian yang sifatnya tidak

berulang (non-recurring) atas pendapatan-LO yang terjadi pada periode penerimaan pendapatan

dibukukan sebagai pengurang pendapatan pada periode yang sama.

Koreksi dan pengembalian yang sifatnya tidak

berulang (non-recurring) atas pendapatan-LO yang terjadi pada periode sebelumnya dibukukan sebagai pengurang ekuitas pada periode ditemukannya

koreksi dan pengembalian tersebut.

Akuntansi Pendapatan – LO (Par 29 -

31)

(14)

AKUNTANSI PENDAPATAN

PADA LAPORAN OPERASIONAL (Par 19)

14

Pengakuan Pencatatan

Pendapatan LO

Pengungkapan Klasifikasi

Menurut sumber pendapatan

Rincian lebih lanjut sumber pendapatan disajikan dalam CaLK

(15)

Beban diakui pada saat: a.timbulnya kewajiban;

b.terjadinya konsumsi aset;

c.terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa.

Dalam hal badan layanan umum, beban diakui

dengan mengacu pada peraturan perundangan yang mengatur mengenai badan layanan umum.

Beban diklasifkasikan menurut klasifkasi ekonomi.

(16)

Beban Transfer adalah beban berupa pengeluaran uang atau kewajiban untuk mengeluarkan uang dari entitas pelaporan kepada suatu entitas pelaporan lain yang diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan.

Koreksi atas beban, termasuk penerimaan kembali

beban, yang terjadi pada periode beban, dibukukan sebagai pengurang beban pada periode yang sama. Apabila diterima pada periode berikutnya, koreksi atas beban dibukukan dalam pendapatan lain-lain. Dalam hal mengakibatkan penambahan beban

dilakukan dengan pembetulan pada akun ekuitas.

(17)

AKUNTANSI BEBAN

PADA LAPORAN OPERASIONAL (Par 32)

17

Pengakuan Pencatatan

Pengungkapan Klasifikasi

Beban LO

(18)

Surplus dari kegiatan operasional adalah selisih lebih antara pendapatan dan beban selama satu periode pelaporan.

Defsit dari kegiatan operasional adalah selisih

kurang antara pendapatan dan beban selama satu periode pelaporan.

Selisih lebih/kurang antara pendapatan dan beban

selama satu periode pelaporan dicatat dalam pos Surplus/Defsit dari Kegiatan Operasional.

(19)

Pendapatan dan beban yang sifatnya tidak rutin

perlu dikelompokkan tersendiri dalam kegiatan non operasional.

Selisih lebih/kurang antara surplus/defsit dari

kegiatan operasional dan surplus/defsit dari

kegiatan non operasional merupakan surplus/defsit sebelum pos luar biasa.

Surplus/ Defsit dari

(20)

Pos Luar Biasa disajikan terpisah dari pos-pos

lainnya dalamLaporan Operasional dan disajikan sesudah Surplus/Defsit sebelum Pos Luar Biasa.

Pos Luar Biasa memuat kejadian luar biasa yang

mempunyai karakteristik sebagai berikut:

(a)kejadian yang tidak dapat diramalkan terjadi pada awal tahun anggaran.

(b)tidak diharapkan terjadi berulang – ulang; dan (c) Kejadian di luar kendali entitas pemerintah

Sifat dan jumlah rupiah kejadian luar biasa harus

diungkapkan pula dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

(21)

Surplus/Defsit-LO adalah penjumlahan selisih lebih/ kurang antara surplus/defsit kegiatan operasional, kegiatan non operasional, dan kejadian luar biasa.

Saldo Surplus/Defsit – LO pada akhir periode

pelaporan dipindahkan ke Laporan Perubahan Ekuitas.

(22)

Transaksi dalam mata uang asing harus dibukukan

dalam matauang rupiah.

Dalam hal tersedia dana dalam mata uang asing yang

sama dengan yang digunakan dalam transaksi, maka transaksi dalam mata uang asing tersebut dicatat

dengan menjabarkannya ke dalam mata uang rupiah berdasarkan kurs tengah bank sentral pada tanggal transaksi.

Dalam hal tidak tersedia dana dalam mata uang asing

yangdigunakan dalam transaksi dan mata uang asing tersebut dibeli dengan rupiah maka transaksi dalam mata uang asing tersebut dicatat dalam rupiah

berdasarkan kurs transaksi, yaitu sebesar rupiah yang digunakan untuk memperoleh valuta asing tersebut.

(23)

Dalam hal tidak tersedia dana dalam mata uang

asing yang digunakan untuk bertransaksi dan mata uang asing tersebut dibeli dengan mata uang asing lainnya, maka:

(a)Transaksi mata uang asing ke mata uang asing lainnya dijabarkan dengan menggunakan kurs transaksi

(b)Transaksi dalam mata uang asing lainnya

tersebut dicatat dalam rupiah berdasarkan kurs tengah bank sentral pada tanggal transaksi.

(24)

Transaksi pendapatan-LO dan beban dalam bentuk barang/jasa harus dilaporkan dalam Laporan

Operasional dengan cara menaksir nilai wajar barang/jasa tersebut pada tanggal transaksi.

Di samping itu, transaksi semacam ini juga harus

diungkapkan sedemikian rupa pada Catatan atas Laporan Keuangan sehingga dapat memberikan semua informasi yang relevan mengenai bentuk dari pendapatan dan beban.

(25)

25 Pe nurunan (%)

1 PENDAPATAN

2 PENDAPATAN PERPAJAKAN

3 Pendapatan Pajak Penghasilan xxx xxx xxx xxx

4 Pendapatan Pajak Pertambahan Nilai dan Penjualan Barang Mewah xxx xxx xxx xxx

5 Pendapatan Pajak Bumi dan Bangunan xxx xxx xxx xxx

6 Pendapatan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan xxx xxx xxx xxx

7 Pendapatan Cukai xxx xxx xxx xxx

8 Pendapatan Bea Masuk xxx xxx xxx xxx

9 Pendapatan Pajak Ekspor xxx xxx xxx xxx

10 Pendapatan Pajak Lainnya xxx xxx xxx xxx

11 Jumlah Pendapatan Pe rpajakan ( 3 s/d 10 ) xxx xxx xx x x xx

12

13 PENDAPATAN NEGARA BUKAN PAJAK

14 Pendapatan Sumber Daya Alam xxx xxx xxx xxx

15 Pendapatan Bagian Pemerintah atas Laba xxx xxx xxx xxx

16 Pendapatan Negara Bukan Pajak Lainnya xxx xxx xxx xxx

17 Jumlah Pendapatan Ne ga ra Bukan Paja k (14 s/d 16) xxx xxx xx x x xx

18

19 PENDAPATAN HIBAH

20 Pendapatan Hibah xxx xxx xxx xxx

21 Jumlah Pendapatan Hiba h (20 s/d 20) xxx xxx xx x x xx

22 JUMLAH PENDAPATAN (11 + 17 + 21) xxx xxx xx x x xx

23

24 BEBAN

25 Beban Pegawai xxx xxx xxx xxx

26 Beban Belanja Barang xxx xxx xxx xxx

27 Beban Bunga xxx xxx xxx xxx

28 Beban Subsidi xxx xxx xxx xxx

29 Beban Hibah xxx xxx xxx xxx

30 Beban Bantuan Sosial xxx xxx xxx xxx

31 Beban Penyusutan xxx xxx xxx xxx

32 Beban Transfer xxx xxx xxx xxx

33 Beban Lain-lain xxx xxx xxx xxx

34 JUMLAH BEBAN (25 s/d 33) xxx xxx xx x x xx

35

36 SURPLUS/DEFISIT DARI KEGIATAN OPERASIONAL (22-34) xxx xxx xx x x xx

37

38 KEGIATAN NON OPERASIONAL

39 Surplus Penjualan Aset Nonlancar xxx xxx xxx xxx

40 Surplus Penyelesaian Kewajiban Jangka Panjang xxx xxx xxx xxx

41 Defisit Penjualan Aset Nonlancar xxx xxx xxx xxx

42 Defisit Penyelesaian Kewajiban Jangka Panjang xxx xxx xxx xxx

43 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional Lainnya xxx xxx xxx xxx

44 JUMLAH SURPLUS/DEFISIT DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL(39 s/d 43)xxx xxx xx x x xx

45 SURPLUS/DEFISIT SEBELUM POS LUAR BIASA (36 + 44) xxx xxx xx x x xx

46

47 POS LUAR BIASA

48 Pendapatan Luar Biasa xxx xxx xxx xxx

49 Beban Luar Biasa xxx xxx xxx xxx

50 Pos Luar Biasa (48 s/d 49) xxx xxx xxx xxx

51 SURPLUS/DEFISIT-LO ( 45+50) xxx xxx xx x x xx KEGIATAN OPERASIONAL

URAIAN

Contoh Form at Laporan Operas ional Pem erintah Pus at

LAPORAN OPERASIONAL PEMERINTAH PUSAT

(26)

26

2 PENDAPATAN ASLI DAERAH

3 Pendapatan Pajak Daerah xxx xxx xxx xxx

4 Pendapatan Retribusi Daerah xxx xxx xxx xxx

5 Pendapatan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan xxx xxx xxx xxx

6 Pendapatan Asli Daerah Lainnya xxx xxx xxx xxx

7 Jumlah Pendapatan Asli Daerah( 3 s/d 6 ) xx x xxx xxx xxx

8

9 PENDAPATAN TRANSFER

10 TRANSFER PEMERINTAH PUSAT-DANA PERIMBANGAN

11 Dana Bagi Hasil Pajak xxx xxx xxx xxx

12 Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam xxx xxx xxx xxx

13 Dana Alokasi Umum xxx xxx xxx xxx

14 Dana Alokasi Khusus xxx xxx xxx xxx

15 Jumlah Pendapatan Transfer Dana Pe rimbanga n (11 s/d 14) xx x xxx xxx xxx

16

17 TRANSFER PEMERINTAH PUSAT LAINNYA

18 Dana Otonomi Khusus xxx xxx xxx xxx

19 Dana Penyesuaian xxx xxx xxx xxx

20 Jumlah Pendapatan Transfer Lainnya (18 s/d 19 ) xx x xxx xxx xxx

21 Jumlah Pendapatan Transfer (15 +20 ) xx x xxx xxx xxx

22

23 LAIN-LAIN PENDAPATAN YANG SAH

24 Pendapatan Hibah xxx xxx xxx xxx

25 Pendapatan Dana Darurat xxx xxx xxx xxx

26 Pendapatan Lainnnya xxx xxx xxx xxx

27 Jumlah Lain-lain Pendapa tan yang sah (24 s/d 26) xx x xxx xxx xxx

28 JUMLAH PENDAPATAN (7 + 21 + 27) xx x xxx xxx xxx

29

30 BEBAN

31 Beban Pegawai xxx xxx xxx xxx

32 Beban Belanja Barang xxx xxx xxx xxx

33 Beban Bunga xxx xxx xxx xxx

34 Beban Subsidi xxx xxx xxx xxx

35 Beban Hibah xxx xxx xxx xxx

36 Beban Bantuan Sosial xxx xxx xxx xxx

37 Beban Penyusutan xxx xxx xxx xxx

38 Beban Transfer xxx xxx xxx xxx

39 Beban Lain-lain xxx xxx xxx xxx

40 JUMLAH BEBAN (31 s/d 39) xx x xxx xxx xxx

41 SURPLUS/DEFISIT KEGIATAN OPERASIONAL (28-40) xx x xxx xxx xxx

42

43 SURPLUS/DEFISIT DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL

44 Surplus Penjualan Aset Nonlancar xxx xxx xxx xxx

45 Surplus Penyelesaian Kewajiban Jangka Panjang xxx xxx xxx xxx

46 Defisit Penjualan Aset Nonlancar xxx xxx xxx xxx

47 Defisit Penyelesaian Kewajiban Jangka Panjang xxx xxx xxx xxx

48 Surplus/Defisit dari Kegiatan Non Operasional Lainnya xxx xxx xxx xxx 49 JUMLAH SURPLUS/DEFISIT DARI KEGIATAN NON OPERASIONAL(44 s/d 48) xx x xxx xxx xxx

50 SURPLUS/DEFISIT SEBELUM POS LUAR BIASA (41+ 49) xx x xxx xxx xxx

51

52 POS LUAR BIASA xxx xxx xxx xxx

53 Pendapatan Luar Biasa xxx xxx xxx xxx

54 Beban Luar Biasa xxx xxx xxx xxx

55 POS LUAR BIASA (53-54) xx x xxx xxx xxx

56 SURPLUS/DEFISIT-LO (50 + 55) xx x xxx xxx xxx KEGIATAN OPERASIONAL

URAIAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 20X1 dan 20X0 LAPORAN OPERASIONAL

(27)

Pendapatan 500

Beban (200) Surplus/Defisit Opr 300 Kegiatan non

operasional 60 Surplus/Defisit LO 360

Laporan Operasional

Laporan Perubahan Ekuitas

Ekuitas Awal 1.000

Laporan Perubahan SAL

SAL Awal 100 Penggunaan SAL (30) SILPA 1.450 SAL Akhir 1.520

KETERKAITAN LAPORAN KEUANGAN

(28)

28

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian, penelitian kualitatif bersifat semetara dan akan berkembang dengan n banyaknya n data yang didapatkan o di lapangan pada saat overvasi dan

Laporan Keuangan Pusat Data dan Teknologi Informasi yang terdiri dari: Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Perubahan Ekuitas, dan Catatan

Benda koleksi dalam Museum tertata dengan rapi dan menarik P3 Benda koleksi dalam Museum memberikan pesan pendidikan bagi pengunjung P4 Benda koleksi dalam Museum

Kodoatie (2002) memandang pengelolaan air dan sumberdaya air merupakan suatu kesatuan wilayah sungai. Hal tersebut dimaksudkan bahwa pengelolaan banjir harus

(1) Untuk memperoleh Izin Tinggal diplomatik dengan maksud bertempat tinggal di Wilayah Indonesia, Orang Asing sebagaimana dimaksud dalam Pasal 117 ayat (1) harus

Hasil Interpretasi terhadap teks hadis liwa dan rayah dengan pendekatan hermeneutika fenomenologi Paul Ricoeur menjelaskan bahwa teks yang menjadi simbol dalam bendera

Teknologi GIS dipergunakan dalam memvisualisasikan dan menganalisis seberapa besar tingkat kerawanan dan sebaran genangan yang terjadi dengan menggunakan beberapa

Tujuan dari kegiatan PKM ini adalah membuat suatu sistem kontrol dalam TNKB dengan menerapkan teknologi RFID dalam aplikasi berbasis web yang bermanfaat untuk