• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Masalah kemiskinan adalah masalah yang kompleks dan komprehensif, sehingga upaya penanggulangan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Masalah kemiskinan adalah masalah yang kompleks dan komprehensif, sehingga upaya penanggulangan"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN

1.1 GAMBARAN UMUM

Masalah kemiskinan adalah masalah yang kompleks dan komprehensif, kemiskinan perlu dilakukan secara sistematis

masyarakat dan kelompok peduli).

Sesuai kedudukan, tugas dan fungsinya, Direktorat Jenderal Cipta Karya, memberikan perhatian yang besar dalam

kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan kualitas permukiman. Hal tersebut diwujudkan secara menyeluruh dan

(infrastruktur dan hunian) dan pembangunan pemberdayaan manusia.

Ketiga bidang garapan tersebut merupakan kesatuan yang saling terkait erat dan pendekatan TRIDAYA dengan memadukan antara

secara sinergis. Pendekatan TRIDAYA ini adalah aktualisasi dari prinsip berkelanjutan sebagai upaya untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Salah satu upaya yang dilakukan untuk mengimplementasikan kebijakan

meningkatkan kualitas lingkungan permukiman

adalah melalui pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan (P2KP) yang berlangsung sejak tahun 1999. Sejak tahun 2007 program tersebu

kemudian disebut PNPM MP.

Pada tahap pertama, PNPM Mandiri Perkotaan berorientasi untuk membangun berdaya” dengan sejumlah kegiatan intervensi pada

BAB I

PENDAHULUAN

Masalah kemiskinan adalah masalah yang kompleks dan komprehensif, sehingga upaya penanggulangan kemiskinan perlu dilakukan secara sistematis dan komprehensif oleh semua pihak (pemerintah,

peduli).

Sesuai kedudukan, tugas dan fungsinya, Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum memberikan perhatian yang besar dalam mendukung upaya pemerintah untuk menanggula

meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan kualitas

permukiman. Hal tersebut diwujudkan secara menyeluruh dan terpadu antara pembangunan fisik (infrastruktur dan hunian) dan pembangunan sosial, ekonomi masyarakat melalui pendekatan

Ketiga bidang garapan tersebut merupakan kesatuan yang saling terkait erat dan

pendekatan TRIDAYA dengan memadukan antara pembangunan sosial, ekonomi, dan lingkungan (SEL) Pendekatan TRIDAYA ini adalah aktualisasi dari

prinsip-berkelanjutan sebagai upaya untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

Salah satu upaya yang dilakukan untuk mengimplementasikan kebijakan pembangunan SEL yang

meningkatkan kualitas lingkungan permukiman dan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan (P2KP) yang berlangsung sejak tahun 1999. Sejak tahun 2007 program tersebut menjadi PNPM Mandiri Perkotaan,

Pada tahap pertama, PNPM Mandiri Perkotaan berorientasi untuk membangun

berdaya” dengan sejumlah kegiatan intervensi pada perubahan sikap, perilaku, cara pandang masyarakat sehingga upaya penanggulangan komprehensif oleh semua pihak (pemerintah,

Kementerian Pekerjaan Umum mendukung upaya pemerintah untuk menanggulangi masalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan kualitas lingkungan terpadu antara pembangunan fisik omi masyarakat melalui pendekatan

Ketiga bidang garapan tersebut merupakan kesatuan yang saling terkait erat dan dikenal sebagai pembangunan sosial, ekonomi, dan lingkungan (SEL)

-prinsip pembangunan berkelanjutan sebagai upaya untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

pembangunan SEL yang mampu dan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan (P2KP) yang telah PNPM Mandiri Perkotaan,

Pada tahap pertama, PNPM Mandiri Perkotaan berorientasi untuk membangun pondasi “masyarakat perubahan sikap, perilaku, cara pandang masyarakat

(2)

yang bertumpu pada nilai-nilai universal. Pada tahap berikutnya PNPM MP berorientasi untuk membangun transformasi menuju “masyarakat mandiri” yang dilakukan melalui sejumlah

kemitraan dan sinergi antara pemerintah, masyarakat peluang dan sumber daya yang

membangun transformasi menuju “masyarakat madani” yang dilakukan melalui penataan lingkungan permukiman secara

“Neighbourhood Development”. 1.2 TUJUAN

Tujuan pelaksanaan PLPBK adalah:

“Mewujudkan perbaikan kualitas hidup masyarakat miskin melalui penataan teratur aman dan sehat”.

Tujuan tersebut akan dicapai melalui:

a. Peningkatan kesadaran masyarakat untuk hidup bersih, sehat dan produktif kapasitas, kemitraan dan integrasi perencanaan

b. Penataan lingkungan permukiman miskin berbasis ruang; c. Peningkatan sarana, prasaran

1.3 PRINSIP-PRINSIP PLPBK

Pada dasarnya prinsip-prinsip yang dianut PLPBK sama dengan PNPM MP. PLPBK mempunyai prinsip tambahan sebagai berikut:

a. Perencanaan Komprehensif

Penataan kawasan permukiman prioritas yang memiliki angka kemiskinan tertinggi di kelurahan PLPBK diselenggarakan dengan pola pikir yang komprehensif dalam menerjemahkan pembangunan sosial, ekonomi dan lingkungan berbasis komunitas

mampu mendukung terciptanya kesejahteraan warga miskin.

nilai universal. Pada tahap berikutnya PNPM MP berorientasi untuk membangun transformasi menuju “masyarakat mandiri” yang dilakukan melalui sejumlah intervensi pembelajaran kemitraan dan sinergi antara pemerintah, masyarakat dan kelompok peduli untuk mengakses berbagai peluang dan sumber daya yang dibutuhkan masyarakat. Pada tahap terakhir, PNPM MP berorientasi untuk membangun transformasi menuju “masyarakat madani” yang dilakukan melalui intervensi pembelajaran

permukiman secara comprehensive berbasis komunitas (PLPBK) atau

Tujuan pelaksanaan PLPBK adalah:

“Mewujudkan perbaikan kualitas hidup masyarakat miskin melalui penataan lingkungan permukiman yang

Tujuan tersebut akan dicapai melalui:

Peningkatan kesadaran masyarakat untuk hidup bersih, sehat dan produktif melalui peningkatan kapasitas, kemitraan dan integrasi perencanaan pembangunan;

Penataan lingkungan permukiman miskin berbasis ruang;

Peningkatan sarana, prasarana dan pelayanan permukiman untuk masyarakat miskin.

prinsip yang dianut PLPBK sama dengan PNPM MP. Sebagai kegiatan lanjutan, PLPBK mempunyai prinsip tambahan sebagai berikut:

Perencanaan Komprehensif

Penataan kawasan permukiman prioritas yang memiliki angka kemiskinan tertinggi di kelurahan PLPBK diselenggarakan dengan pola pikir yang komprehensif dalam menerjemahkan pembangunan sosial, ekonomi dan lingkungan berbasis komunitas yang fokus pada pengembangan infrastruktur yang mampu mendukung terciptanya kesejahteraan warga miskin.

nilai universal. Pada tahap berikutnya PNPM MP berorientasi untuk membangun intervensi pembelajaran pok peduli untuk mengakses berbagai dibutuhkan masyarakat. Pada tahap terakhir, PNPM MP berorientasi untuk

intervensi pembelajaran comprehensive berbasis komunitas (PLPBK) atau

lingkungan permukiman yang

melalui peningkatan

masyarakat miskin.

Sebagai kegiatan lanjutan,

Penataan kawasan permukiman prioritas yang memiliki angka kemiskinan tertinggi di kelurahan PLPBK diselenggarakan dengan pola pikir yang komprehensif dalam menerjemahkan pembangunan yang fokus pada pengembangan infrastruktur yang

(3)

b. Perencanaan Ruang Kawasan

Prinsip perencanaan ruang kawasan dalam PLPBK difokuskan pada penataan yang memiliki angka kemiskinan tert

c. Keterlibatan Aktif Pemerintah Daerah

Pemerintah daerah aktif terlibat dalam kegiatan PLPBK untuk mendukung kegiatan penanganan kemiskinan diwilayahnya

miskin/kantong kemiskinan. d. Kreatif

Prinsip kreatif dalam PLPBK adalah upaya dalam melihat masalah dan peluang

untuk mewujudkan kesejahteraan bersama dan menciptakan lingkungan permukiman yang lebih dan berkualitas.

e. Inovatif

Prinsip ini mengharuskan tiap pelaku PLPBK untuk mampu menerapkan solusi pemecahan persoalan dan pemanfaatan potensi dan peluang

permukiman kearah yang lebih baik dan terpinggirkan.

f. Tata Kelola Kepemerintahan yang Baik (good governance)

Prinsip ini menjadikan PLPBK sebagai pemicu dan pemacu untuk membangun daerah dan masyarakat, agar mampu melaksanakan

mandiri, dengan menerapkantata kelola yang baik (good governance)

1.4 LOKASI SASARAN PLPBK

Lokasi sasaran PLPBK adalah kelurahan Perencanaan Ruang Kawasan

Prinsip perencanaan ruang kawasan dalam PLPBK difokuskan pada penataan

yang memiliki angka kemiskinan tertinggi di kelurahan sebagai titik masuk penanganan kemiskinan. Keterlibatan Aktif Pemerintah Daerah

Pemerintah daerah aktif terlibat dalam kegiatan PLPBK untuk mendukung keberlanjutan dan replikasi kegiatan penanganan kemiskinan diwilayahnya melalui penataan lingkungan permukiman miskin/kantong kemiskinan.

Prinsip kreatif dalam PLPBK adalah upaya untuk selalu mengembangkan ide-ide dan cara

dalam melihat masalah dan peluang yang sangat dibutuhkan dalam penataan kawasan permukiman kesejahteraan bersama dan menciptakan lingkungan permukiman yang lebih

Prinsip ini mengharuskan tiap pelaku PLPBK untuk mampu menerapkan solusi

pemecahan persoalan dan pemanfaatan potensi dan peluang yang ada untuk penataan kawasan permukiman kearah yang lebih baik dan bermanfaat bagi masyarakat utamanya yg miskin dan

Tata Kelola Kepemerintahan yang Baik (good governance)

Prinsip ini menjadikan PLPBK sebagai pemicu dan pemacu untuk membangun

daerah dan masyarakat, agar mampu melaksanakan dan mengelola pembangunan wilayahnya secara mandiri, dengan menerapkantata kelola yang baik (good governance)

Lokasi sasaran PLPBK adalah kelurahan-kelurahan yang memenuhi kriteria:

Prinsip perencanaan ruang kawasan dalam PLPBK difokuskan pada penataan kawasan permukiman sebagai titik masuk penanganan kemiskinan.

keberlanjutan dan replikasi n lingkungan permukiman

ide dan cara-cara baru dibutuhkan dalam penataan kawasan permukiman kesejahteraan bersama dan menciptakan lingkungan permukiman yang lebih baik

Prinsip ini mengharuskan tiap pelaku PLPBK untuk mampu menerapkan solusi kreatif dalam ada untuk penataan kawasan bermanfaat bagi masyarakat utamanya yg miskin dan

Prinsip ini menjadikan PLPBK sebagai pemicu dan pemacu untuk membangun kapasitas pemerintah dan mengelola pembangunan wilayahnya secara

(4)

a. Kelurahan PNPM Mandiri Perkotaan;

b. BKM/LKM Berdaya dalam arti BKM/LKM tersebut memiliki kesiapan dan melaksanakan kegiatan PLPBK;

c. Kesiapan dan komitmen pemerintah Kabupaten/Kota untuk mendukung baik yang didanai oleh Pemerintah Pusat

Dalam hal pendanaan BLM PLPBK yang terbatas, maka dana BLM PLPBK yang memenuhi kriteria khusus. Kriteria khusus dan

teknis seleksi lokasi PLPBK. 1.5 TAHAPAN PELAKSANAAN

Tahapan kegiatan PLPBK merupakan kelanjutan dan bagian kegiatan PNPM terkait dengan penataan permukiman yang

1) Tahap Persiapan

a. Sosialisasi tingkat kota/kabupaten  Lokakarya tingkat kota/kabupaten  Sosialisasi masal

b. Pembentukan Pokja PLPBK yang sebelumnya disebut Tim Teknis c. Sosialisasi di tingkat kelurahan

 Lokakarya tingkat kelurahan

 Pemasyarakatan PLPBK di kelurahan d. Penggalangan tokoh tokoh strategis lokal

e. Pembentukan/revitalisasi Tim Inti Perencanaan partisipatif dan 2) Tahap Perencanaan

a. Refleksi perkara kritis (refleksi kemiskinan, mitigasi bencana, masalah b. Rekrutmen Tenaga Ahli Perencanaan Partisipatif dan Pemasaran (TAPP)

Kelurahan PNPM Mandiri Perkotaan;

BKM/LKM Berdaya dalam arti BKM/LKM tersebut memiliki kesiapan dan komitmen untuk belajar melaksanakan kegiatan PLPBK;

Kesiapan dan komitmen pemerintah Kabupaten/Kota untuk mendukung pelaksanaan kegiatan baik yang didanai oleh Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Kabupaten/Kota.

Dalam hal pendanaan BLM PLPBK yang terbatas, maka dana BLM PLPBK diperuntukan bagi BKM/LKM yang memenuhi kriteria khusus. Kriteria khusus dan tata cara seleksi lokasi akan diat

Tahapan kegiatan PLPBK merupakan kelanjutan dan bagian kegiatan PNPM Mandiri Perkotaan khususnya terkait dengan penataan permukiman yang diprioritaskan.

ngkat kota/kabupaten Lokakarya tingkat kota/kabupaten

b. Pembentukan Pokja PLPBK yang sebelumnya disebut Tim Teknis c. Sosialisasi di tingkat kelurahan

Lokakarya tingkat kelurahan

Pemasyarakatan PLPBK di kelurahan tokoh strategis lokal

e. Pembentukan/revitalisasi Tim Inti Perencanaan partisipatif dan Pemasaran (TIPP) dan Tim Relawan

a. Refleksi perkara kritis (refleksi kemiskinan, mitigasi bencana, masalah lingkungan, dll ) Tenaga Ahli Perencanaan Partisipatif dan Pemasaran (TAPP)

komitmen untuk belajar

pelaksanaan kegiatan PLPBK

diperuntukan bagi BKM/LKM tata cara seleksi lokasi akan diatur dalam petunjuk

Mandiri Perkotaan khususnya

Pemasaran (TIPP) dan Tim Relawan

(5)

c. Pemetaan swadaya (PS) d. Perencanaan partisipatif

 Tingkat kelurahan (Rencana Penataan Lingkungan

 Tingkat kawasan prioritas (Rencana Tindak Penataan Lingkungan e. Penyusunan strategi pemasaran

f. Penyusunan aturan bersama

3) Tahap Pembangunan dan keberlanjutan a. Menggalang kemitraan

b. Pembentukan Panitia/KSM c. Pelaksanaan konstruksi

d. Penyempurnaan aturan bersama e. Pemantauan internal dan eksternal 4) Tahap Keberlanjutan:

a. Pengelolaan hasil pelaksanaan pembangunan fisik (Operasional dan masyarakat

b. Pemasaran berkesinambungan

c. Mendorong Pemerintah Daerah untuk melaksanakan replikasi d. Kegiatan lainnya yang mendorong keb

pemerintah daerah setempat Keseluruhan tahapan kegiatan tersebut, diselaraskan dengan perencanaan kota/kabupaten melalui penyelenggaraan forum

langsung oleh ketua Pokja PLPBK secara berkala.

Proses konsultasi/asistensi ini dilakukan untuk melaksanakan atau menyepakati : a. Pembekalan rencana pembangunan makro kota/kabupaten dan penataan b. Kriteria kawasan prioritas (kawasan permukiman dengan angka kemiskinan

Tingkat kelurahan (Rencana Penataan Lingkungan Permukiman/RPLP)

Tingkat kawasan prioritas (Rencana Tindak Penataan Lingkungan Permukiman/RTPL e. Penyusunan strategi pemasaran

3) Tahap Pembangunan dan keberlanjutan

d. Penyempurnaan aturan bersama e. Pemantauan internal dan eksternal

a. Pengelolaan hasil pelaksanaan pembangunan fisik (Operasional dan Pemanfaatan) oleh BKM beserta

b. Pemasaran berkesinambungan

c. Mendorong Pemerintah Daerah untuk melaksanakan replikasi

d. Kegiatan lainnya yang mendorong keberlanjutan program ND secara mandiri oleh masyarakat bersama Keseluruhan tahapan kegiatan tersebut, diselaraskan dengan perencanaan kota/kabupaten melalui penyelenggaraan forum-forum konsultansi/asistensi kota/kabupaten yang

langsung oleh ketua Pokja PLPBK secara berkala.

Proses konsultasi/asistensi ini dilakukan untuk melaksanakan atau menyepakati :

a. Pembekalan rencana pembangunan makro kota/kabupaten dan penataan permukiman miskin wasan permukiman dengan angka kemiskinan tertinggi)

Permukiman/RTPLP)

Pemanfaatan) oleh BKM beserta

mandiri oleh masyarakat bersama Keseluruhan tahapan kegiatan tersebut, diselaraskan dengan perencanaan

kota/kabupaten yang dipimpin

permukiman miskin tertinggi)

(6)

c. Lokasi/kawasan prioritas

d. Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP) dan Rencana Tindak Permukiman (RTPLP)

e. Pola kemitraan dan pendanaan termasuk sejumlah SKPD yang akan f. Aturan main dan pengelolaan

1.6 ORGANISASI PELAKSANA

PNPM MP merupakan satu bagian yang tidak terpisahkan dari PNPM Mandiri itu pengelolaan program ini juga merupakan bagian

yang telah diatur dalam Pedoman Umum Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri yang diterbitkan oleh Tim Pengendali PNPM Mandiri.

Organisasi penyelenggaraan yang diuraikan di sini adalah organisasi yang fokus untuk kegiatan PLPBK dan secara

PNPM Mandiri tingkat nasional. Kementerian Pekerjaan Umum sebagai lembaga penyelenggara agency) menugasi Direktorat Jenderal Cipta Karya untu

hubungan kerja antar unsur pelaksana proyek dari tingkat Pusat dilihat pada Gambar 3 di bawah ini.

d. Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP) dan Rencana Tindak

e. Pola kemitraan dan pendanaan termasuk sejumlah SKPD yang akan dilibatkan

PNPM MP merupakan satu bagian yang tidak terpisahkan dari PNPM Mandiri secara nasional, oleh sebab itu pengelolaan program ini juga merupakan bagian dari pengelolaan program nasional PNPM Mandiri

Pedoman Umum Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri yang diterbitkan oleh Tim Pengendali PNPM Mandiri.

Organisasi penyelenggaraan yang diuraikan di sini adalah organisasi penyelenggaraan PNPM MP iatan PLPBK dan secara struktur organisasi berada di bawah kendali Tim Pengendali tingkat nasional. Kementerian Pekerjaan Umum sebagai lembaga penyelenggara

agency) menugasi Direktorat Jenderal Cipta Karya untuK menyelenggarakan PNPM MP.

hubungan kerja antar unsur pelaksana proyek dari tingkat Pusat sampai dengan tingkat masyarakat dapat dilihat pada Gambar 3 di bawah ini.

Penataan Lingkungan

secara nasional, oleh sebab dari pengelolaan program nasional PNPM Mandiri Pedoman Umum Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri yang

penyelenggaraan PNPM MP struktur organisasi berada di bawah kendali Tim Pengendali tingkat nasional. Kementerian Pekerjaan Umum sebagai lembaga penyelenggara (executing

kan PNPM MP. Secara rinci sampai dengan tingkat masyarakat dapat

(7)

Sebagai salah satu kegiatan dalam PNPM MP maka pe

PNPM MP. Sedangkan khusus untuk kegiatan PLPBK akan dibentuk Berikut adalah peran pelaku kegiatan

a. Tim Teknis PLPBK

Pelaku utama di Pemerintah Kota/Kabupaten yang menangani kegiatan PLPBK yang dibentuk oleh TKPKD dan ditetapkan melalui SK

merupakan media atau wadah pembelajaran

lingkungan permukiman berbasis komunitas (PLPBK) serta sarana komunikasi, koordinasi pemerintah daerah dengan masyarakat dalam pelaksanaan PLPBK.

Gambar 3: Struktur Organisasi Pelaksana

Sebagai salah satu kegiatan dalam PNPM MP maka pengelola PLPBK adalah sama

PNPM MP. Sedangkan khusus untuk kegiatan PLPBK akan dibentuk tim/pokja/panitia sesuai kebutuhan. kegiatan PLPBK mulai dari tingkat kabupaten :

Pemerintah Kota/Kabupaten yang menangani kegiatan PLPBK adalah Tim Teknis PLPBK yang dibentuk oleh TKPKD dan ditetapkan melalui SK Bupati/Walikota. Tim Teknis PLPBK pada dasarnya merupakan media atau wadah pembelajaran bagi pemerintah daerah beserta stafny

permukiman berbasis komunitas (PLPBK) serta sarana komunikasi, koordinasi

pemerintah daerah dengan masyarakat dalam pelaksanaan PLPBK. Oleh karena itu, keberadaan Tim ngelola PLPBK adalah sama dengan pengelola tim/pokja/panitia sesuai kebutuhan.

adalah Tim Teknis PLPBK Tim Teknis PLPBK pada dasarnya bagi pemerintah daerah beserta stafnya mengenai penataan permukiman berbasis komunitas (PLPBK) serta sarana komunikasi, koordinasi dan sinergi Oleh karena itu, keberadaan Tim

(8)

Teknis PLPBK adalah selama pelaksanaan

dievaluasi pada setiap akhir tahun pelaksanaan tugas dan fungsinya. Bupati/Walikota dapat meninjau dan

perlu dan sesuai kebutuhan untuk lebih mendukung efektifitas pelaksanaan maupun keberhasilan program PLPBK di wilayahnya.

1) Terlibat aktif dalam setiap tahapan pelaksanaan siklus PLPBK di tingkat  Aktif terlibat dalam proses pembelajaran perencanaan partisipatif di

seperti perencanaan lingkungan makro (RPLP) teknis yang tertuang dalam

 Aktif terlibat dalam proses pembelajaran kegiatan pemasaran hasil  Aktif terlibat dalam proses pembelajaran kegiatan pembangunan fisik

hasil-hasil perencanaan partisipatif.

2) Menyelenggarakan lokakarya dan sosialisasi secara intensif kepada dinas-dinas instansi terkait dalam rangka

Kota/Kab, BKM dan jajarannya, perangkat kelurahan, masyarakat dan Ke melaksanakan kegiatan PLPBK di Kelurahan

3) Memberikan bimbingan teknis, menyediakan data dan peta dasar serta mendukung pelaksanaan kegiatan PLPBK

4) Melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan penggunaan/pemanfaatan dana kegiatan

5) Mendorong kemitraan antara masyarakat dengan pihak lain.

6) Melaksanakan tugas lain yang diperlukan guna menunjang kelancaran kegiatan PLPBK

Teknis PLPBK adalah selama pelaksanaan program PLPBK di kota/kabupaten tersebut, yang akan akhir tahun pelaksanaan tugas dan fungsinya. Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, Bupati/Walikota dapat meninjau dan memperbaharui SK tentang Tim Teknis PLPBK apabila dipandang

esuai kebutuhan untuk lebih mendukung efektifitas pelaksanaan maupun keberhasilan program PLPBK di wilayahnya. Fungsi dan tugas pokok Tim Teknis PLPBK adalah: 1) Terlibat aktif dalam setiap tahapan pelaksanaan siklus PLPBK di tingkat Kelurahan

Aktif terlibat dalam proses pembelajaran perencanaan partisipatif di kelurahan dan kecamatan seperti perencanaan lingkungan makro (RPLP) dan mikro (RTPLP) sesuai ketentuan

teknis yang tertuang dalam Pedoman Teknis dan Petunjuk Teknis PLPBK.

Aktif terlibat dalam proses pembelajaran kegiatan pemasaran hasil-hasil perencanaan partisipatif. Aktif terlibat dalam proses pembelajaran kegiatan pembangunan fisik sebagai implementasi dari

hasil perencanaan partisipatif.

lenggarakan lokakarya dan sosialisasi secara intensif kepada seluruh lapisan masyarakat dan dinas instansi terkait dalam rangka mendorong dan memastikan kolaborasi antara Pemerintah BKM dan jajarannya, perangkat kelurahan, masyarakat dan Kelompok Peduli setempat dalam melaksanakan kegiatan PLPBK di Kelurahan

3) Memberikan bimbingan teknis, menyediakan data dan peta dasar serta tematik yang dibutuhkan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan PLPBK

4) Melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan dan mendorong pelaksanaan audit terhadap penggunaan/pemanfaatan dana kegiatan PLPBK yang dilakukan oleh auditor independen

5) Mendorong kemitraan antara masyarakat dengan pihak lain.

6) Melaksanakan tugas lain yang diperlukan guna menunjang kelancaran dan keberhasilan pelaksanaan PLPBK di kota/kabupaten tersebut, yang akan Berdasarkan hasil evaluasi tersebut, memperbaharui SK tentang Tim Teknis PLPBK apabila dipandang esuai kebutuhan untuk lebih mendukung efektifitas pelaksanaan maupun optimalisasi

Fungsi dan tugas pokok Tim Teknis PLPBK adalah:

Kelurahan dan Kabupaten/Kota kelurahan dan kecamatan dan mikro (RTPLP) sesuai ketentuan-ketentuan

perencanaan partisipatif. sebagai implementasi dari

seluruh lapisan masyarakat dan mendorong dan memastikan kolaborasi antara Pemerintah Peduli setempat dalam

tematik yang dibutuhkan untuk

pelaksanaan audit terhadap PLPBK yang dilakukan oleh auditor independen

(9)

b. Satker PIP

Satker PIP diusulkan oleh Walikota/Bupati dan ditetapkan oleh Menteri Pekerjaan PIP dalam PLPBK, adalah:

 Melakukan koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kegiatan PLPBK PNPM-MP dan program lainnya

 Terlibat aktif dalam pengendalian pelaksanaan kegiatan PLPBK  Tugas lain yang ditetapkan dalam Surat Keputusan Menteri PU c. Tim Koordinator Kota (Korkot)

Tim koordinator kota terdiri dari tim ditingkat Kota sam dari koordinator kota, beberapa Asisten

masyarakat, system informasi dan perencanaan perkotaan. Ditingkat kelurahan/desa terdiri dari tim fasilitator. Tim koordinator kota secara umum memfasilitasi proses persiapan, pelaksanaan, monitoring, supervisi, dan pelaporan seluruh

kota/kabupaten sampai dengan tingkat didalamnya kegiatan PLPBK.

c.1. Koordinator Kota

Secara khusus tugas korkot terkait kegiatan PLPBK adalah sebagai berikut : a. Melakukan koordinasi intensif dan mendorong keterlibatan aktif Pemerintah pemangku kepentingan lainnya dalam rangka

b. Mendukung pemerintah kota/kabupaten dalam penyediaan data dan pemerintah kota/kabupaten dalam rangka

kemitraan.

c. Memfasilitasi terjadinya perjanjian kerjasama kegiatan PLPBK antara dengan Kementerian Pekerjaan Umum.

Satker PIP diusulkan oleh Walikota/Bupati dan ditetapkan oleh Menteri Pekerjaan

Melakukan koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kegiatan PLPBK dengan MP dan program lainnya

Terlibat aktif dalam pengendalian pelaksanaan kegiatan PLPBK Tugas lain yang ditetapkan dalam Surat Keputusan Menteri PU c. Tim Koordinator Kota (Korkot)

Tim koordinator kota terdiri dari tim ditingkat Kota sampai di tingkat kelurahan/desa. Ditingkat kota terdiri dari koordinator kota, beberapa Asisten yang menangani infrastruktur, keuangan, pemberdayaan

informasi dan perencanaan perkotaan. Ditingkat kelurahan/desa terdiri dari tim Tim koordinator kota secara umum memfasilitasi proses persiapan,

pelaksanaan, monitoring, supervisi, dan pelaporan seluruh kegiatan pelaksanaan PLPBK di wilayah kota/kabupaten sampai dengan tingkat kelurahan/desa dari kegiatan PNPM Mandiri Perkotaan termasuk

Secara khusus tugas korkot terkait kegiatan PLPBK adalah sebagai berikut : a. Melakukan koordinasi intensif dan mendorong keterlibatan aktif Pemerintah

kepentingan lainnya dalam rangka pelaksanaan kegiatan PLPBK.

b. Mendukung pemerintah kota/kabupaten dalam penyediaan data dan informasi yang dibutuhkan pemerintah kota/kabupaten dalam rangka sosialisasi, monitoring, evaluasi dan membangun

c. Memfasilitasi terjadinya perjanjian kerjasama kegiatan PLPBK antara pemerintah Kota/kabupaten dengan Kementerian Pekerjaan Umum.

Satker PIP diusulkan oleh Walikota/Bupati dan ditetapkan oleh Menteri Pekerjaan Umum. Tugas Satker

dengan kegiatan-kegiatan

kelurahan/desa. Ditingkat kota terdiri yang menangani infrastruktur, keuangan, pemberdayaan informasi dan perencanaan perkotaan. Ditingkat kelurahan/desa terdiri dari tim

Tim koordinator kota secara umum memfasilitasi proses persiapan, perencanaan, kegiatan pelaksanaan PLPBK di wilayah ndiri Perkotaan termasuk

a. Melakukan koordinasi intensif dan mendorong keterlibatan aktif Pemerintah Kota/kabupaten dan pelaksanaan kegiatan PLPBK.

informasi yang dibutuhkan sosialisasi, monitoring, evaluasi dan membangun

(10)

d. Bersama dengan tim korkot mengembangkan kapasitas, memfasilitasi dan tim teknis PLPBK dalam setiap t

e. Memfasilitasi pemerintah kota/kabupaten dalam menyediakan sharing dana dalam pelaksanaan PLPBK sesuai dengan perjanjian

f. Menjadi agen kemitraan pelaksanaan PLPBK dengan pemerintah kelompok peduli lainnya.

g. Merumuskan strategi pendampingan dan fasilitasi pelaksanaan kegiatan kesatuan yang terintegrasi dengan pelaksanan kegiatan

h. Membangun tim kerja yang solid serta mengembangkan kapasitas tim teknis pelaksanaan PLPBK antara lain melalui

internal konsultan.

i. Memastikan pelaksanaan kegiatan PLPBK sesuai dengan master schedule PLPBK.

j. Tugas lain yang ditetapkan PMU/Satker P2KP Pusat c.2. Asisten Korkot

a. Sebagai bagian dari tim korkot yang bekerja dalam satu tim untuk ditingkat Kota/kabupaten serta kelurahan/desa

b. Mengembangkan kapasitas dan

mendukung pelaksanaan kegiatan PLPBK ditingkat optimal.

c. Memastikan pendampingan ditingkat kelurahan/desa berjalan dengan baik kualitas dokumen RPLP dan RTPLP sesuai dengan kaidah

dan disusun secara partisipatif.

d. Bersama dengan tim korkot mengembangkan kapasitas, memfasilitasi dan tim teknis PLPBK dalam setiap tahapan kegiatan PLPBK.

e. Memfasilitasi pemerintah kota/kabupaten dalam menyediakan sharing dana dalam pelaksanaan PLPBK sesuai dengan perjanjian kerjasama.

f. Menjadi agen kemitraan pelaksanaan PLPBK dengan pemerintah

g. Merumuskan strategi pendampingan dan fasilitasi pelaksanaan kegiatan kesatuan yang terintegrasi dengan pelaksanan kegiatan PNPM MP.

h. Membangun tim kerja yang solid serta mengembangkan kapasitas tim dala

teknis pelaksanaan PLPBK antara lain melalui kegiatan pelatihan, coaching atau komunitas belajar

i. Memastikan pelaksanaan kegiatan PLPBK sesuai dengan master schedule

g ditetapkan PMU/Satker P2KP Pusat

a. Sebagai bagian dari tim korkot yang bekerja dalam satu tim untuk memfasilitasi kegiatan PLPBK ditingkat Kota/kabupaten serta kelurahan/desa di kota/kabupaten tersebut.

b. Mengembangkan kapasitas dan memberikan pendampingan kepada Tim

mendukung pelaksanaan kegiatan PLPBK ditingkat kota/kabupaten maupun kelurahan/desa secara

c. Memastikan pendampingan ditingkat kelurahan/desa berjalan dengan baik

kumen RPLP dan RTPLP sesuai dengan kaidah perencanaan permukiman, tepat sasaran, dan disusun secara partisipatif.

d. Bersama dengan tim korkot mengembangkan kapasitas, memfasilitasi dan bekerjasama dengan

e. Memfasilitasi pemerintah kota/kabupaten dalam menyediakan sharing dana maupun program

f. Menjadi agen kemitraan pelaksanaan PLPBK dengan pemerintah kota/kabupaten dan

g. Merumuskan strategi pendampingan dan fasilitasi pelaksanaan kegiatan PLPBK dalam satu

dalam hal substansi dan kegiatan pelatihan, coaching atau komunitas belajar

i. Memastikan pelaksanaan kegiatan PLPBK sesuai dengan master schedule dan capaian indicator

memfasilitasi kegiatan PLPBK

memberikan pendampingan kepada Tim Teknis Pemda untuk kota/kabupaten maupun kelurahan/desa secara

c. Memastikan pendampingan ditingkat kelurahan/desa berjalan dengan baik serta memastikan perencanaan permukiman, tepat sasaran,

(11)

d. Bekerjasama dengan Tim Fasilitator dan Tim Korkot lainnya untuk kegiatan PLPBK sesuai master schedule, sesuai

SIM secara tepat waktu dan berkualitas baik.

e. Bertanggungjawab kepada Korkot dan memberikan laporan secara berkala d. Camat

1). Peran pokok camat adalah:

 memberikan dukungan dan jaminan atas kelancaran pelaksana  koordinasi antar kelurahan yang melaksanakan PLPBK dan antara

SKPD terkait,

 menyelaraskan program masyarakat dengan program daerah. 2). PJOK Kecamatan

Di tingkat kecamatan ditunjuk PJOK (Penanggung Ja kecamatan yang diangkat dan ditetapkan

dalam menanda tangani surat perjanjian pemberian bantuan (SPPB) antara pengendalian kegiatan di tingkat

 Melakukan koordinasi dan sinkronisasi kegiatan PLPBK dengan Tim sama menangani penyelesaian permasalahan

di wilayah kerjanya;

 Melaksanakan administrasi program berupa penandatanganan SPPB, pembayar dan lain-lain;

 Menyampaikan laporan bulanan kepada bupati/walikota tembusan  Membuat laporan pertanggungjawaban pada

Walikota/Bupati paling lambat satu bulan

d. Bekerjasama dengan Tim Fasilitator dan Tim Korkot lainnya untuk memastikan pelaksanaan kegiatan PLPBK sesuai master schedule, sesuai capaian indikator PLPBK dan terupload dalam data

dan berkualitas baik.

e. Bertanggungjawab kepada Korkot dan memberikan laporan secara berkala

memberikan dukungan dan jaminan atas kelancaran pelaksanaan PLPBK di wilayah kerjanya. koordinasi antar kelurahan yang melaksanakan PLPBK dan antara kelurahan tersebut dengan

menyelaraskan program masyarakat dengan program daerah.

Di tingkat kecamatan ditunjuk PJOK (Penanggung Jawab Operasional Kegiatan). PJOK adalah perangkat kecamatan yang diangkat dan ditetapkan oleh Walikota/Bupati untuk bertindak sebagai wakil pemerintah menanda tangani surat perjanjian pemberian bantuan (SPPB) antara pemerintah dan masyarakat, ndalian kegiatan di tingkat kelurahan/desa. Tugas PJOK untuk kegiatan PLPBK adalah :

Melakukan koordinasi dan sinkronisasi kegiatan PLPBK dengan Tim Fasilitator untuk bersama sama menangani penyelesaian permasalahan dan pengaduan mengenai pelaksanaan PN

Melaksanakan administrasi program berupa penandatanganan SPPB, memproses SPPB ke bank lain;

Menyampaikan laporan bulanan kepada bupati/walikota tembusan kepada Camat;

Membuat laporan pertanggungjawaban pada akhir masa jabatannya dan menyerahkannya kepada Walikota/Bupati paling lambat satu bulan setelah masa tugasnya sebagai PJOK berakhir;

memastikan pelaksanaan n indikator PLPBK dan terupload dalam data

di wilayah kerjanya. kelurahan tersebut dengan

Kegiatan). PJOK adalah perangkat oleh Walikota/Bupati untuk bertindak sebagai wakil pemerintah pemerintah dan masyarakat, Tugas PJOK untuk kegiatan PLPBK adalah :

Fasilitator untuk bersama-dan pengaduan mengenai pelaksanaan PNPM MP

memproses SPPB ke bank

kepada Camat;

menyerahkannya kepada setelah masa tugasnya sebagai PJOK berakhir;

(12)

 Melakukan pemeriksaan terhadap penggunaan dana yang telah (BKM/LKM/KSM/Panitia/dsb) sesuai

3). Forum KM Kecamatan dan Kelompok Peduli Peran Forum BKM dan kelompok peduli adalah:

 Terlibat aktif dalam kegiatan sosi wilayah masing masing

 Berperan aktif dalam forum konsultasi dan asistensi yang diadakan rangka mewujudkan keserasian dan

Kelurahan/Desa

 dan atau antar kawasan potensial.  Berpartisipasi dalam kegiatan promosi

 Mendukung prinsip kebersamaan dan menghindari munculnya konflik dari  pelaksanaan kegiatan PLPBK di wilayahnya.

e. Pelaku Tingkat Kelurahan/Desa 1). Lurah/ Kepala Desa

Peran utama Lurah dan Kepala Desa adalah memberikan dukunga PLPBK di wilayah kerjanya dapat berjalan dengan

tujuan yang diharapkan melalui kegiatan PLPBK dapat tercapai dengan baik. tanggung jawab lurah dalam pel

 Membantu sosialisasi tingkat kelurahan dan menggalang warga lakilaki, untuk siap mendukung dan

 Berkoordinasi dengan Tim Fasilitator, TAPP, TIPP, relawan masyarakat penyelesaian persoalan dan konflik serta

pelaksanaan kegiatan PLPBK di wilayah kerjanya.

Melakukan pemeriksaan terhadap penggunaan dana yang telah disalurkan kepada masyarakat (BKM/LKM/KSM/Panitia/dsb) sesuai dengan usulan yang disetujui Fasilitator.

. Forum KM Kecamatan dan Kelompok Peduli Peran Forum BKM dan kelompok peduli adalah:

Terlibat aktif dalam kegiatan sosialisasi/pemasyarakatan kegiatan PLPBK kepada masyarakat di

dalam forum konsultasi dan asistensi yang diadakan Pokja/Tim Teknis, dalam rangka mewujudkan keserasian dan keterpaduan perencanaan pembangunan antar wilayah

dan atau antar kawasan potensial.

Berpartisipasi dalam kegiatan promosi hasil-hasil perencanaan PLPBK Mendukung prinsip kebersamaan dan menghindari munculnya konflik dari pelaksanaan kegiatan PLPBK di wilayahnya.

/Desa

Peran utama Lurah dan Kepala Desa adalah memberikan dukungan dan jaminan agar pelaksanaan PLPBK di wilayah kerjanya dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan aturan yang berlaku sehingga melalui kegiatan PLPBK dapat tercapai dengan baik. Secara rinci tugas dan tanggung jawab lurah dalam pelaksanaan PLPBK adalah sebagai berikut:

Membantu sosialisasi tingkat kelurahan dan menggalang warga kelurahan, perempuan dan lakilaki, untuk siap mendukung dan melaksanakan PLPBK;

Berkoordinasi dengan Tim Fasilitator, TAPP, TIPP, relawan masyarakat

penyelesaian persoalan dan konflik serta penanganan pengaduan yang muncul dalam PLPBK di wilayah kerjanya.

disalurkan kepada masyarakat ngan usulan yang disetujui Fasilitator.

PLPBK kepada masyarakat di

Pokja/Tim Teknis, dalam keterpaduan perencanaan pembangunan antar wilayah

jaminan agar pelaksanaan lancar sesuai dengan aturan yang berlaku sehingga Secara rinci tugas dan

kelurahan, perempuan dan

dan BKM/LKM dalam penanganan pengaduan yang muncul dalam

(13)

 Membantu BKM/LKM dalam menegakkan nilai pelaksanaan PLPBK

 Memfasilitasi terselenggaranya proses kegiatan PLPBK mulai dari PS, RPLP/RTPLP dan Pemasaran,

pemantauan-evaluasi;

 Memfasilitasi RPLP sebagai program kelurahan/desa untuk dibahas di kelurahan/desa;

 Menyediakan dan menjelaskan data dan informasi yang diperlukan untuk kepada TIPP.

 Bersama BKM merekrut tenaga ahli sesuai kebutuhan 2). BKM/LKM

Peran utama BKM/LKM adalah :

 Bekerjasama dengan kepala kelurahan/desa

 Memfasilitasi dan mendorong TIPP dan pemangku kepentingan lainnya PLPBK.

 Memfasilitasi TIPP mengorganisasikan warga.  Ikut serta dalam mengembang

sebagai mitra kerja Pemerintah Daerah dan warga yang diwakilinya;

 Bersama kepala kelurahan/desa merekrut tenaga ahli sesuai kebutuhan.  Pengambilan keputusan yang dibutuhkan dalam kegiatan PLPBK di  Peran lain sesuai ketentuan yang ditetapkan dalam pedoman, petunjuk

Membantu BKM/LKM dalam menegakkan nilai-nilai luhur sebagai landasan tindak dalam

elenggaranya proses kegiatan PLPBK mulai dari persiapan, refleksi perkara kritis, PS, RPLP/RTPLP dan Pemasaran, aturan bersama, DED, pelaksanaan kegiatan dan

Memfasilitasi RPLP sebagai program kelurahan/desa untuk dibahas di

Menyediakan dan menjelaskan data dan informasi yang diperlukan untuk

Bersama BKM merekrut tenaga ahli sesuai kebutuhan

Peran utama BKM/LKM adalah :

Bekerjasama dengan kepala kelurahan/desa dalam setiap tahapan pelaksanaan PLPBK. Memfasilitasi dan mendorong TIPP dan pemangku kepentingan lainnya

Memfasilitasi TIPP mengorganisasikan warga.

Ikut serta dalam mengembangkan jaringan BKM/LKM di tingkat kecamatan, kota/kabupa sebagai mitra kerja Pemerintah Daerah dan wahana untuk menyuarakan aspirasi masyarakat warga yang diwakilinya;

Bersama kepala kelurahan/desa merekrut tenaga ahli sesuai kebutuhan. Pengambilan keputusan yang dibutuhkan dalam kegiatan PLPBK dikelurahan

Peran lain sesuai ketentuan yang ditetapkan dalam pedoman, petunjuk teknis, SOP, KAK dll landasan tindak dalam

persiapan, refleksi perkara kritis, aturan bersama, DED, pelaksanaan kegiatan dan

Memfasilitasi RPLP sebagai program kelurahan/desa untuk dibahas di dalam Musrenbang

Menyediakan dan menjelaskan data dan informasi yang diperlukan untuk proses perencanaan

pelaksanaan PLPBK.

Memfasilitasi dan mendorong TIPP dan pemangku kepentingan lainnya dalam pelaksanaan

kecamatan, kota/kabupaten wahana untuk menyuarakan aspirasi masyarakat

kelurahan/desanya teknis, SOP, KAK dll

(14)

3). TAPP (Tenaga Ahli Perencanaan Partisipatif dan Pemasaran)

 TAPP adalah tenaga ahli individual atau tim yang mendampingi satu dalam satu Kabupaten/Kota yang direkrut oleh BKM

kelurahan/desa. Peran TAPP tidak

masyarakat dalam pengambilan keputusan. TAPP bertanggungjawab secara langsung kepada BKM. Tugas utama TAPP :

 Bekerjasama dengan tim fasilitator, konsultan dan pemerintah daerah kegiatan perencanaan partisipatif dan pemasaran.

 Membantu masyarakat menyusun RPLP, RTPLP, dan aturan bersama rembug, sesuai dengan kaidah perencanaan

 Memastikan keterlibatan masyarakat d partisipatif.

 Membantu masyarakat merumuskan strategi, rencana kerja dan pemasaran sosial

 Mempersiapkan materi yang diperlukan untuk Uji Publik hasil Kelurahan dan Kabupaten/Kota

4). TIPP (Tim Inti Perencanaan dan Pemasaran) Tim Inti Perencanaan dan Pemasaran/T antara lain, anggota BKM, perangkat

dibentuk dan ditetapkan melalui SK bersama antara BKM dan Lurah/Kepala Desa. T I PP bertanggungjawab kepada BKM dan kepala kelurahan/desa

wadah pembelajaran bagi pemerintah kelurahan beserta stafnya, BKM dan kelompok peduli setempat mengenai penataan lingkungan permukiman berbasis komunitas (PLP

koordinasi dan sinergi pemerintah kelurahan

. TAPP (Tenaga Ahli Perencanaan Partisipatif dan Pemasaran)

TAPP adalah tenaga ahli individual atau tim yang mendampingi satu kelurahan lokasi PLPBK satu Kabupaten/Kota yang direkrut oleh BKM atau maksimum 5 BKM dan Kepala kelurahan/desa. Peran TAPP tidak menggantikan pengambil keputusan tetapi memfasilitasi pengambilan keputusan. TAPP bertanggungjawab secara langsung kepada s utama TAPP :

Bekerjasama dengan tim fasilitator, konsultan dan pemerintah daerah dalam seluruh tahapan kegiatan perencanaan partisipatif dan pemasaran.

Membantu masyarakat menyusun RPLP, RTPLP, dan aturan bersama sesuai hasil kesepakatan dengan kaidah perencanaan permukiman dan tepat sasaran.

Memastikan keterlibatan masyarakat dan proses pengambilan keputusan

Membantu masyarakat merumuskan strategi, rencana kerja dan melaksanakan kegiatan

persiapkan materi yang diperlukan untuk Uji Publik hasil perencanaan di tingkat Kelurahan dan Kabupaten/Kota

TIPP (Tim Inti Perencanaan dan Pemasaran)

Tim Inti Perencanaan dan Pemasaran/TIPP adalah tim yang terdiri dari pelaku tingkat kelurahan/ antara lain, anggota BKM, perangkat kelurahan/desa, kelompok peduli tingkat kelurahan/desa. TIPP

ditetapkan melalui SK bersama antara BKM dan Lurah/Kepala Desa. T I PP bertanggungjawab kepada BKM dan kepala kelurahan/desa TIPP pada dasarnya merupakan media atau

pemerintah kelurahan beserta stafnya, BKM dan kelompok peduli setempat mengenai penataan lingkungan permukiman berbasis komunitas (PLP-BK) serta sarana komunikasi, koordinasi dan sinergi pemerintah kelurahan dengan masyarakat setempat dalam pelaksanaan PLPBK.

kelurahan lokasi PLPBK atau maksimum 5 BKM dan Kepala menggantikan pengambil keputusan tetapi memfasilitasi pengambilan keputusan. TAPP bertanggungjawab secara langsung kepada

dalam seluruh tahapan

sesuai hasil kesepakatan permukiman dan tepat sasaran.

an proses pengambilan keputusan dilakukan secara

melaksanakan kegiatan

perencanaan di tingkat

pelaku tingkat kelurahan/desa kelurahan/desa, kelompok peduli tingkat kelurahan/desa. TIPP ditetapkan melalui SK bersama antara BKM dan Lurah/Kepala Desa. T I PP

ya merupakan media atau pemerintah kelurahan beserta stafnya, BKM dan kelompok peduli setempat

serta sarana komunikasi, dengan masyarakat setempat dalam pelaksanaan PLPBK.

(15)

Oleh karena itu, keberadaan TIPP adalah selama pelaksanaan program tersebut, yang akan dievaluasi pada setiap akhir

hasil evaluasi tersebut, BKM bersama Kepala Pemerintah

memperbaharui SK tentang TIPP apabila dipandang perlu dan sesuai kebutuhan untuk lebih mendukung efektifitas pelaksanaan maupun optimalisas

Tugas utama TIPP adalah:

 Berkoordinasi dengan BKM, kepala kelurahan/desa, tim fasilitator dalam PLPBK.

 Bekerjasama dengan TAPP yang akan memberikan dampingan dan kegiatan perencanaan dan pemas

 Menyusun rencana Kerja (Action Plan), RAB dan pertanggungjawaban PLPBK, bekerjasama dengan BKM

 Didampingi TAPP melaksanakan seluruh rangkaian proses penyusunan pemasaran, dan aturan bersama secara

perempuan dan laki-laki.

 Mengorganisasikan masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan dan mengkomunikasikan hasil

5). Relawan

Relawan masyarakat adalah penggerak masyarakat yang mengabdi dengan komitmen kuat pada kemajuan masyarakat di

 Pelopor perubahan  Penggerak masyarakat.  Pengawalan nilai-nilai luhur,

Oleh karena itu, keberadaan TIPP adalah selama pelaksanaan program PLPBK di Kelurahan/Desa tersebut, yang akan dievaluasi pada setiap akhir tahun pelaksanaan tugas dan fungsinya.

i tersebut, BKM bersama Kepala Pemerintah Kelurahan/Kepala Desa dapat meninjau dan TIPP apabila dipandang perlu dan sesuai kebutuhan untuk lebih mendukung efektifitas pelaksanaan maupun optimalisasi keberhasilan program PLPBK di kelurahan/desanya.

Berkoordinasi dengan BKM, kepala kelurahan/desa, tim fasilitator dalam setiap tahapan kegiatan

Bekerjasama dengan TAPP yang akan memberikan dampingan dan kegiatan perencanaan dan pemasaran.

Menyusun rencana Kerja (Action Plan), RAB dan pertanggungjawaban PLPBK, bekerjasama dengan BKM

Didampingi TAPP melaksanakan seluruh rangkaian proses penyusunan RPLP, RTPLP,strategi pemasaran, dan aturan bersama secara partisipatif dengan melibatkan masyarakat baik

laki.

Mengorganisasikan masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan dan pengambilan keputusan serta mengkomunikasikan hasil-hasil tahapan siklus kepada seluruh warga masyarakat.

masyarakat adalah penggerak masyarakat yang mengabdi dengan ikhlas, peduli dan memiliki komitmen kuat pada kemajuan masyarakat di wilayahnya. Peran utama relawan adalah :

Penggerak masyarakat.

nilai luhur, Terkait pelaksanaan PLPBK relawan dapat menjadi bagian dari TIPP, PLPBK di Kelurahan/Desa tahun pelaksanaan tugas dan fungsinya. Berdasarkan Kelurahan/Kepala Desa dapat meninjau dan TIPP apabila dipandang perlu dan sesuai kebutuhan untuk lebih mendukung

lurahan/desanya.

setiap tahapan kegiatan

bantuan teknis terkait

pelaksanaan kegiatan

RPLP, RTPLP,strategi sipatif dengan melibatkan masyarakat baik

pengambilan keputusan serta siklus kepada seluruh warga masyarakat.

ikhlas, peduli dan memiliki Peran utama relawan adalah :

(16)

 KSM, lembaga pemeliharan ataupun secara aktif berpartisipasi dalam PLPBK.

6). KSM

Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) adalah nama jenerik untuk kelompok dana BLM PLPBK. KSM ini diorganisasikan

warga kelurahan/desa yang memiliki ikatan kebersamaan (common bond) dan tujuan bersama. KSM adalah pelaksana kegiatan sekaligus pem

kegiatan/investasi PLPBK yang didanai dari berbagai sumber. Secara pedoman pelaksanaan PNPM Mandiri

mungkin dilaksanakan oleh satu KSM, maka dapat dimungkinkan kerjasama beberapa KSM untuk mengelola pelaksanaan konstruks

Selain para pelaku diatas, dalam kegiatan PLPBK akan difasilitasi oleh ti Advisory, Konsultan Manajemen Pusat (KMP),

Korkot/Askot Mandiri dan Tim Fasilitator. Fungsi dan tugas masing

pendampingan pelaksanaan kegiatan PLPBK akan diuraikan secara rinci dalam masing personil.

KSM, lembaga pemeliharan ataupun secara aktif berpartisipasi dalam seluruh tahapan kegiatan

Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) adalah nama jenerik untuk kelompok warga masyarakat pemanfaat na BLM PLPBK. KSM ini diorganisasikan oleh tim relawan dan dibantu oleh tim fasilitator terdiri dari kelurahan/desa yang memiliki ikatan kebersamaan (common bond) dan berjuang untuk mencapai

KSM adalah pelaksana kegiatan sekaligus pemanfaat hasil kegiatan terkait

kegiatan/investasi PLPBK yang didanai dari berbagai sumber. Secara umum tugas pokok KSM sesuai pedoman pelaksanaan PNPM Mandiri Perkotaan. Dalam hal pekerjaan konstruksi cukup besar dan tidak

satu KSM, maka dapat dimungkinkan kerjasama beberapa KSM untuk mengelola pelaksanaan konstruksi.

Selain para pelaku diatas, dalam kegiatan PLPBK akan difasilitasi oleh tim konsultan yang terdiri dari Advisory, Konsultan Manajemen Pusat (KMP), Konsultan Manajemen Wilayah (OSP/OC), Tim

Fasilitator. Fungsi dan tugas masing-masing konsultan terkait dengan tugas pendampingan pelaksanaan kegiatan PLPBK akan diuraikan secara rinci dalam TOR dan SPK masing

seluruh tahapan kegiatan

warga masyarakat pemanfaat oleh tim relawan dan dibantu oleh tim fasilitator terdiri dari berjuang untuk mencapai anfaat hasil kegiatan terkait dengan umum tugas pokok KSM sesuai Dalam hal pekerjaan konstruksi cukup besar dan tidak satu KSM, maka dapat dimungkinkan kerjasama beberapa KSM untuk

konsultan yang terdiri dari najemen Wilayah (OSP/OC), Tim masing konsultan terkait dengan tugas

(17)

masing-PELAKSANAAN KEGIATAN

Setelah melalui berbagai tahapan, Desa Luar termasuk dalam empat (4) desa lainnya yang mendapat program PLPBK di Kecamatan Alas Kabupaten Sumbawa Tahun Anggaran 2013. Program PLPBK dilaksanakan sesuai dengan ketentuan program yang

perekrutan Tenaga Ahli Perencanaan dan Pemasaran (TAPP)

Dalam pelaksanaan kegiatan, Tenaga Ahli Pemasaran dan Tenaga Ahli Perencanaan berjalan bersamaan untuk mengsinergikan rencana

Pemasaran lebih mudah menemukan konsep pemasaran yang sesuai dengan perencanaan partisipatif. Berikut konsep pemasaran PLPBK Desa Luar :

2.1 Konsep Pemasaran PLPBK Desa Luar

Pemasaran Hasil Perencanaan PLPBK adalah ke masyarakat (community development

yang dikemas dalam konsep “Kawasan Bebas Kumuh” 2.2 Tujuan

Tujuan pemasaran PLPBK adalah memasarkan “ide gagasan p perubahan perilaku yang lebih baik di masyarakat) dan bukan semata

pembangunan.” Lebih dari itu, pemasaran PLPBK juga ’menjual/memasarkan’ gagasan ”community base management”, guna mendukung keberlanjutan upaya

komunitas yang telah di inisiasi selama ini dan juga sesuai dengan hasil perencanaan partisipatif yang telah dikembangkan.

BAB II

PELAKSANAAN KEGIATAN

Setelah melalui berbagai tahapan, Desa Luar termasuk dalam empat (4) desa lainnya yang mendapat program PLPBK di Kecamatan Alas Kabupaten Sumbawa Tahun Anggaran 2013. Program PLPBK dilaksanakan sesuai dengan ketentuan program yang tertuang dalam buku pedoman, termasuk didalamnya perekrutan Tenaga Ahli Perencanaan dan Pemasaran (TAPP).

Dalam pelaksanaan kegiatan, Tenaga Ahli Pemasaran dan Tenaga Ahli Perencanaan berjalan bersamaan untuk mengsinergikan rencana-rencana pembangunan yang ada, dengan tujuan agar Tenaga Ahli Pemasaran lebih mudah menemukan konsep pemasaran yang sesuai dengan perencanaan partisipatif. Berikut konsep pemasaran PLPBK Desa Luar :

2.1 Konsep Pemasaran PLPBK Desa Luar

Pemasaran Hasil Perencanaan PLPBK adalah kegiatan yang berorientasi pada

community development), pendidikan (education), dan upaya “menjual” gagasan perubahan

“Kawasan Bebas Kumuh”

Tujuan pemasaran PLPBK adalah memasarkan “ide gagasan perubahan social” (termasuk di dalamnya perubahan perilaku yang lebih baik di masyarakat) dan bukan semata-mata ”tersedianya dana investasi pembangunan.” Lebih dari itu, pemasaran PLPBK juga ’menjual/memasarkan’ gagasan ”community base dukung keberlanjutan upaya-upaya pembangunan lingkungan permukiman berbasis komunitas yang telah di inisiasi selama ini dan juga sesuai dengan hasil perencanaan partisipatif yang telah

PELAKSANAAN KEGIATAN

Setelah melalui berbagai tahapan, Desa Luar termasuk dalam empat (4) desa lainnya yang mendapat program PLPBK di Kecamatan Alas Kabupaten Sumbawa Tahun Anggaran 2013. Program PLPBK tertuang dalam buku pedoman, termasuk didalamnya

Dalam pelaksanaan kegiatan, Tenaga Ahli Pemasaran dan Tenaga Ahli Perencanaan berjalan ng ada, dengan tujuan agar Tenaga Ahli Pemasaran lebih mudah menemukan konsep pemasaran yang sesuai dengan perencanaan partisipatif. Berikut

giatan yang berorientasi pada perkembangan ), dan upaya “menjual” gagasan perubahan

erubahan social” (termasuk di dalamnya mata ”tersedianya dana investasi pembangunan.” Lebih dari itu, pemasaran PLPBK juga ’menjual/memasarkan’ gagasan ”community base upaya pembangunan lingkungan permukiman berbasis komunitas yang telah di inisiasi selama ini dan juga sesuai dengan hasil perencanaan partisipatif yang telah

(18)

2.3 Sasaran

Sasaran yang ingin dituju, adalah: 1. Terpasarkannya ide gagasan sosial ”M

kepada masyarakat luas, dan terutama kepada masyarakat 2. Komitmen seluruh warga Desa Luar

kualitas hunian dan kehidupan.

3. Terciptanya mekanisme dan pembelajaran di masyarakat tentang ”community base management”, untuk mendukung keberlanjutan upaya

4. Tercipta dan timbulnya kesadaran serta k

Kelurahan/Desa dan masyarakat untuk membangun wilayahnya secara berkelanjutan disertai komitmen pemerintah kelurahan untuk mengelola pembangunan tersebut secara transparan, partisipatif dan akuntabel.

5. Penguatan ’tali mandat’ BKM, penataan pola pikir, sikap dan perilaku anggota BKM sehingga BKM mendapat kepercayaan penuh dari seluruh warga kelurahan untuk mengorganisasikan upaya pembangunan dan pengembangan komunitas.

6. ”Terpasarkannya (terkomunikasikannya)” hasil

(Pemerintah, Lembaga non pemerintah, perusahaan swasta, BUMN, BUMD dan stakeholder lainnya). 7. Adanya komitmen dan kesepakatan dari stakeholder untuk terlibat dalam pe

kawasan PLPBK.

8. Komitmen pemerintah kota/kabupaten untuk mengeluarkan kebijakan untuk mendukung implementasi pembangunan dan pengembangan permukiman berbasis komunitas.

9. Tersepakati dan terdistribusi sejumlah dana dukungan pembang kawasan strategis diwilayah kelurahan/desa yang bersangkutan Sasaran yang ingin dituju, adalah:

Terpasarkannya ide gagasan sosial ”Menuju Masyarakat yang Cerdas dan Penataan Lingkungan yang Asri kepada masyarakat luas, dan terutama kepada masyarakat Desa Luar

Desa Luar untuk mengubah pola pikir, sikap dan perilaku untuk m

3. Terciptanya mekanisme dan pembelajaran di masyarakat tentang ”community base management”, untuk mendukung keberlanjutan upaya-upaya pembangunan lingkungan permukiman.

4. Tercipta dan timbulnya kesadaran serta keyakinan yang sungguh-sungguh dari BKM, perangkat Kelurahan/Desa dan masyarakat untuk membangun wilayahnya secara berkelanjutan disertai komitmen pemerintah kelurahan untuk mengelola pembangunan tersebut secara transparan, partisipatif dan

enguatan ’tali mandat’ BKM, penataan pola pikir, sikap dan perilaku anggota BKM sehingga BKM mendapat kepercayaan penuh dari seluruh warga kelurahan untuk mengorganisasikan upaya pembangunan dan pengembangan komunitas.

terkomunikasikannya)” hasil-hasil perencanaan partisipatif kepada stakeholder potensial (Pemerintah, Lembaga non pemerintah, perusahaan swasta, BUMN, BUMD dan stakeholder lainnya). 7. Adanya komitmen dan kesepakatan dari stakeholder untuk terlibat dalam pelaksanaan pembangunan

8. Komitmen pemerintah kota/kabupaten untuk mengeluarkan kebijakan untuk mendukung implementasi pembangunan dan pengembangan permukiman berbasis komunitas.

9. Tersepakati dan terdistribusi sejumlah dana dukungan pembangunan dari para stakeholder untuk kawasan elurahan/desa yang bersangkutan.

enuju Masyarakat yang Cerdas dan Penataan Lingkungan yang Asri”,

untuk mengubah pola pikir, sikap dan perilaku untuk meningkatkan

3. Terciptanya mekanisme dan pembelajaran di masyarakat tentang ”community base management”, untuk

sungguh dari BKM, perangkat Kelurahan/Desa dan masyarakat untuk membangun wilayahnya secara berkelanjutan disertai komitmen pemerintah kelurahan untuk mengelola pembangunan tersebut secara transparan, partisipatif dan

enguatan ’tali mandat’ BKM, penataan pola pikir, sikap dan perilaku anggota BKM sehingga BKM mendapat kepercayaan penuh dari seluruh warga kelurahan untuk mengorganisasikan upaya-upaya

hasil perencanaan partisipatif kepada stakeholder potensial (Pemerintah, Lembaga non pemerintah, perusahaan swasta, BUMN, BUMD dan stakeholder lainnya).

laksanaan pembangunan

8. Komitmen pemerintah kota/kabupaten untuk mengeluarkan kebijakan untuk mendukung implementasi

(19)

kawasan-2.4. Lingkup Kegiatan

Lingkup kegiatan pemasaran hasil Pertama, Kegiatan pemasaran sos

ekonomi yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu kepada masyarakat luas, khususnya kepada masyarakat di Desa Luar

Kedua, Kegiatan pemasaran sosial, adalah memasa

lingkungan sebagaimana tertuang dalam program pembangunan permukiman beserta kawasan kawasan prioritasnya (Pemasaran Eksternal

Dengan tematik program yang

Luar menyusun beberapa kegiatan yang menunjang proses pemasaran Luar dapat dilihat dalam table berikut

Tabel 2.1 Rencana Kegiatan Pemasaran

NO. KEGIATAN

1. Pemasaran internal : - Sosialisasi Tingkat Basis - Pelatihan Tim Pemasaran - Sosialisasi Masal - Pelaksanaan event-event pemasaran; Launching Pemasaran, Lomba menggambar kampung impian, Jalan

Lingkup kegiatan pemasaran hasil-hasil perencanaasn difokuskan pada 2 (dua) kegiatan inti, yaitu: Kegiatan pemasaran sosial adalah diseminasi gagasan tentang tatanan sosial maupun tatanan

ekonomi yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu kepada masyarakat luas, khususnya kepada Desa Luar (Pemasaran Internal).

Kegiatan pemasaran sosial, adalah memasarkan idea / gagasan tentang perubahan tatanan fisik lingkungan sebagaimana tertuang dalam program pembangunan permukiman beserta kawasan

Pemasaran Eksternal).

Dengan tematik program yang mengusung konsep “Kawasan Bebas Kumuh” Tim Pem Luar menyusun beberapa kegiatan yang menunjang proses pemasaran .Rencana kerja Tim Pemasaran

dapat dilihat dalam table berikut :

Tabel 2.1 Rencana Kegiatan Pemasaran

WAKTU PELAKSANAAN

SARARAN ESTIMASI BIAYA

- Mei-Desember 2013 - September 2013 - November 2013 - Oktober-Desember 2013 - Masyarakat - TIPP/Tim Pemasaran - Masyarakat - Masyarakat - Rp. - Rp. - Rp. 2.000.000, - Rp. 6.000.000,

hasil perencanaasn difokuskan pada 2 (dua) kegiatan inti, yaitu: ial adalah diseminasi gagasan tentang tatanan sosial maupun tatanan ekonomi yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu kepada masyarakat luas, khususnya kepada

rkan idea / gagasan tentang perubahan tatanan fisik lingkungan sebagaimana tertuang dalam program pembangunan permukiman beserta

kawasan-mengusung konsep “Kawasan Bebas Kumuh” Tim Pemasaran Desa a kerja Tim Pemasaran Desa

ESTIMASI BIAYA

Rp. 1.000.000,-Rp.

3.000.000,-Rp. 2.000.000,-Rp.

(20)

6.000.000,-sehat sekecamatan Alas dan Lomba kebersihan antar dusun.

- Sosialisai Media (pamphlet, stiket, baliho dan spanduk)

2. Pemasaran Eksternal : - Identifikasi calon mitra - Penyusunan proposal - Kunjungancalon Mitra (Swasta, Pemda) - Pembuatan MoU/Kespakatan - Sosialisai Media n Alas - Rp. 3.000.000, - September 2013 - September 2013 - September 2013-dan seterusnya - Oktober 2013- dan seterusnya - September-Desember 2013 - Rp. 1.000.000, - Rp. 5.000.000, - Rp. 1.000.000, - Rp. 3.000.000, TOTAL BIAYA : - Rp. 25.000.000, Rp. 3.000.000,-Rp. 1.000.000,-Rp. 5.000.000,-Rp. 1.000.000,-Rp. 3.000.000,-Rp.

(21)

25.000.000,-LAPORAN PELAKSANAAN

Dalam pelaksanaan kegiatan program PLPBK, Tenaga Ahli Bidang Pemasaran telah

masyarakat berperan aktif dalam penggalian potensi yang dimiliki oleh Desa Luar sesuai dengan tahapan yang tertera di atas. Hasil dari pendampingan yang telah dilaksanakan dibuat dalam bentuk beberapa dokumen yang memuat hasil dari perencanaan partisipatif, diantaranya :

 Dokumen Rencana Strategi Pemasaran Internal dan Eksternal  Dokumen Tools dan Alat Bantu Pemasaran

 Dokumen Busines Plan

 Proposal Kemitraan “Kawasan Bebas Kumuh”

 Dokumen Memorandum of Understanding/ Laporan Capaian Target Hasil Pe total hasil BLM

 Laporan Akhir Kegiatan Pemasaran

Selain tersusunnya beberapa dokumen pemasaran, tim pemasaran telah melaksanakan kegiatan sesuai dengan yang telah tersusun dalam renacana kegiatan pemasaran. Dapat dilihat dalam

Tabel 3.1 Pelaksanaan Kegiatan Pemasaran

NO. KEGIATAN 1. Pemasaran internal :

- Sosialisasi Tingkat Basis

- Pelatihan Tim Pemasaran

BAB III

LAPORAN PELAKSANAAN

Dalam pelaksanaan kegiatan program PLPBK, Tenaga Ahli Bidang Pemasaran telah

masyarakat berperan aktif dalam penggalian potensi yang dimiliki oleh Desa Luar sesuai dengan tahapan yang tertera di atas. Hasil dari pendampingan yang telah dilaksanakan dibuat dalam bentuk beberapa dokumen yang

partisipatif, diantaranya :

Dokumen Rencana Strategi Pemasaran Internal dan Eksternal Dokumen Tools dan Alat Bantu Pemasaran

Proposal Kemitraan “Kawasan Bebas Kumuh”

Dokumen Memorandum of Understanding/ Laporan Capaian Target Hasil Pemasaran minimal 40% dari

Laporan Akhir Kegiatan Pemasaran

Selain tersusunnya beberapa dokumen pemasaran, tim pemasaran telah melaksanakan kegiatan sesuai dengan yang telah tersusun dalam renacana kegiatan pemasaran. Dapat dilihat dalam table berikut :

Tabel 3.1 Pelaksanaan Kegiatan Pemasaran

WAKTU PELAKSANAAN HASIL YANG DICAPAI

- Oktoberi-Desember 2013

- September 2013

- Masyarakat mendapatkan gambaran mengenai program PLPBK

- TIPP/Tim Pemasaran memahami apa yang menjadi tugas dan tanggung jawab masing-masing anggota Tim.

LAPORAN PELAKSANAAN

Dalam pelaksanaan kegiatan program PLPBK, Tenaga Ahli Bidang Pemasaran telah mendampingi masyarakat berperan aktif dalam penggalian potensi yang dimiliki oleh Desa Luar sesuai dengan tahapan yang tertera di atas. Hasil dari pendampingan yang telah dilaksanakan dibuat dalam bentuk beberapa dokumen yang

masaran minimal 40% dari

Selain tersusunnya beberapa dokumen pemasaran, tim pemasaran telah melaksanakan kegiatan sesuai table berikut :

HASIL YANG DICAPAI

dapatkan gambaran mengenai program PLPBK

TIPP/Tim Pemasaran memahami apa yang menjadi tugas dan tanggung jawab

(22)

- Sosialisasi Masal

- Pelaksanaan event-event pemasaran; Launching Pemasaran, Lomba menggambar kampung impian, Jalan sehat sekecamatan Alas dan Lomba kebersihan antar dusun.

- Sosialisai Media (pamflet, stiker, baliho dan spanduk)

2. Pemasaran Eksternal : - Identifikasi calon mitra - Penyusunan proposal - Kunjungancalon Mitra (Swasta, Pemda) - Pembuatan MoU/Kespakatan - Sosialisai Media n Alas - November 2013 - Oktober-Desember 2013 - Oktober-Desember 2013

- Masyarakat lebih memahami Program PLPBK

- Masyarakat cukup antusias dalam mengikuti event-event yang diselenggarakan.

- Penjelasan Program PLPBK secara garis besar tergambarkan dalam pamflet, stiker, baliho dan spanduk

- September 2013 - September 2013 - September 2013-dan seterusnya - Oktober 2013- dan seterusnya - September-Desember 2013

Pemasaran eksternal yang berhasil di capai adalah, channeling dengan Kementrian Perumahan Rakyat program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) dan Dinas Pekerjaan Umum dalam Relokasi Pesanggrahan Alas.

Masyarakat lebih memahami Program

Masyarakat cukup antusias dalam event yang

Penjelasan Program PLPBK secara garis besar tergambarkan dalam pamflet, stiker, baliho dan spanduk

Pemasaran eksternal yang berhasil di capai adalah, channeling dengan Kementrian Perumahan Rakyat dalam program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) dan Dinas Pekerjaan Umum dalam Relokasi Pesanggrahan

(23)

Tabel 3.2 Hasi Pemasran Eksternal

NO. MITRA

1. Kementrian Perumahan Rakyat

2. Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sumbawa

KEGIATAN NOMINAL

Kementrian Perumahan Chaneling Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) dalam bentuk rehab rumah kumuh sebanyak 201 unit @Rp.7.500.000,-BKM “Saling Beme” menyiapkan anggaran untuk pembangunan prasasti. Rp.

1.507.500.000,-Dinas Pekerjaan Umum Rehab bangunan budaya, Wisma Pesanggrahan Alas yang terletak di Desa Luar

Rp.

(24)

2.021.500.000,-Demikian Laporan Akhir Kegiatan Tenaga Ahli Pemasaran pada program PLPBK Desa Luar. Kegiatan Pemasaran PLPBK harus disadari merupakan proses yang panjang dan terus menerus. Maka sangat penting untuk dapat mensinergikan semua pihak, terutama sekali seluruh elemen Desa

mewujudkan impian Desa Luar tertuang secara apik dalam bentuk pe yang dikemas dalam Beberapa Dokumen P

BAB IV

PENUTUP

Demikian Laporan Akhir Kegiatan Tenaga Ahli Pemasaran pada program PLPBK Kegiatan Pemasaran PLPBK harus disadari merupakan proses yang panjang dan terus menerus. Maka sangat penting untuk dapat mensinergikan semua pihak, elemen Desa Luar untuk saling bahu membahu untuk dapat Luar yang lebih baik di masa mendatang. Impian yang telah tertuang secara apik dalam bentuk perencanaan yang terinci sebagai D

yang dikemas dalam Beberapa Dokumen Pemasaran .

Demikian Laporan Akhir Kegiatan Tenaga Ahli Pemasaran pada program PLPBK Kegiatan Pemasaran PLPBK harus disadari merupakan proses yang panjang dan terus menerus. Maka sangat penting untuk dapat mensinergikan semua pihak, untuk saling bahu membahu untuk dapat yang lebih baik di masa mendatang. Impian yang telah rencanaan yang terinci sebagai Dokumen Rencana

(25)

LAMPIRAN

LAMPIRAN

(26)

DOKUMENTASI PEMASARAN INTERNAL

Sosialisasi Tingkat Basis

Sosialisasi Tingkat Basis

PEMASARAN INTERNAL

Sosialisasi Tingkat Basis Sosialisasi Tingkat Basis

Sosialisasi Tingkat Basis Sosialisasi Massal

“Menggambar Kampung Impian”

Sosialisasi Tingkat Basis

Sosialisasi Massal

(27)

RPK Khusus Perempuan

Rembuk Penyusunan Renstra Bersama BKM dan TIPP

Perempuan Pemetaan Swadaya Khusus Perempuan

Rembuk Penyusunan Renstra Bersama Rembuk Penyusunan Business Plan Bersama BKM dan TIPP

Pemetaan Swadaya Khusus Perempuan

Rembuk Penyusunan Business Plan Bersama BKM dan TIPP

(28)

Penggalian Visi Misi

Pembuatan Maket Kawasan Prioritas sebagai Alat Bantu Pemasaran Internal

maupun Eksternel

Penggalian Visi Misi Loka Karya Pemetaan Swadaya

Pembuatan Maket Kawasan Prioritas sebagai Alat Bantu Pemasaran Internal

maupun Eksternel

Uji Publik Produk Perencanaan dan Pemasaran PLPBK BKM “Saling Beme”

Loka Karya Pemetaan Swadaya

Uji Publik Produk Perencanaan dan Pemasaran PLPBK BKM “Saling Beme”

Gambar

Gambar 3: Struktur Organisasi Pelaksana
Tabel 2.1 Rencana Kegiatan Pemasaran
Tabel 3.1 Pelaksanaan Kegiatan Pemasaran
Tabel 3.2 Hasi Pemasran Eksternal

Referensi

Dokumen terkait

Ketiga tesis di atas secara substantif memang meneliti tentang pemasaran pendidikan di sebuah lembaga, baik pada sekolah tingkat menengah maupun sekolah tinggi. Akan

Faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan, yakni: (1) Kualitas produk, pelanggan akan merasakan puas bila hasil evaluasi yang mereka lakukan menunjukan produk yang

52 Mengenai apakah sekolah melibatkan orang tua dalam penerapan Sekolah Ramah Anak (SRA) dapat dilihat pada table berikut.

Aktiva tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, biaya perolehan dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap yang bersangkutan dan laba atau

Penjabat Bupati Nias Selatan, Penjabat Bupati Pakpak Bharat dan Penjabat Bupati Humbang Hasundutan diusulkan oleh Gubernur Provinsi Sumatera Utara kepada Menteri Dalam Negeri

Tugas Akhir ini bertujuan agar dapat mengukur dan mengatur debit air ke saluran pada Daerah Irigasi Wangundireja yang terletak di dua Kabupaten, yaitu Kabupaten Ciamis dan Banjar

Walaupun terjadi perdebatan antara golongan kebangsaan dan golongan Islam dalam perumusan pasal 29, namun pada prinsipnya kedua golongan memiliki pandangan yang sama bahwa

Relief pada candi-candi Jawa Timur dipahat dengan teknik pahatan yang dangkal (tipis) dan bergaya simbolis. Objek digambarkan tampak samping dan tokoh yang digambarkan umumnya