• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PEKERJAAN LANTAI PROYEK SOUTHSIDE APARTEMEN DEPOK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PEKERJAAN LANTAI PROYEK SOUTHSIDE APARTEMEN DEPOK"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PEKERJAAN

LANTAI PROYEK SOUTHSIDE APARTEMEN DEPOK

Nisrina Mutiara Dewi1, Sidiq Wacono2

Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Jakarta, Jl. Prof. DR. G. A. Siwabessy, Kukusan, Kecamatan Beji, Kota Depok, Jawa Barat 16424

e-mail : nisrinamutiara98@gmail.com

ABSTRACT

At the implementation of the Southside Apartment Depok Project, there are no factual data regarding labor productivity on beam and slab work. Meanwhile, labor productivity is one of the determining factors for the success of a development project in the construction industry. The writing of this final project was carried out to determine labor productivity index of beam and floor slab work which includes the work of installing formwork, reinforcement, and casting. Productivity is obtained by conducting field observations during normal working hours for 14 working days. The results obtained are the volume of work per day, then analyzed until the labor productivity index is known by comparing the actual production with the planned production of the Minister of PUPR Regulation and project performance over time. Based on the results of the analysis, it shows that the productivity index of all beam and floor slab work in the Southside Apartment Depok Project is said to be good, because the productivity index is categorized as more than one (> 1). Meanwhile, the actual time performance obtained for all beam and floor slab work is faster than the time performance based on PUPR Regulation. Factors affect productivity of beam and floor slab work are physical condition of the field and supporting facilities, overtime work, project size, experience curve, and labor density.

Keywords: Labor Productivity, Productivity Index, Beam, Floor Slab, Project Performance.

ABSTRAK

Pada pelaksanaan Proyek Southside Apartemen Depok belum terdapat data faktual mengenai produktivitas tenaga kerja pada pekerjaan balok dan pelat lantai. Sedangkan, produktivitas tenaga kerja merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan sebuah proyek pembangunan dalam industri konstruksi. Penulisan proyek akhir ini dilakukan untuk mengetahui indeks produktivitas tenaga kerja pada pekerjaan balok dan pelat lantai yang meliputi pekerjaan pemasangan acuan bekisting, pembesian, dan pengecoran. Produktivitas didapatkan dengan melakukan pengamatan lapangan pada jam kerja normal selama 14 hari kerja. Hasil yang diperoleh adalah volume pekerjaan per hari, kemudian dianalisis hingga diketahui indeks produktivitas tenaga kerja dengan membandingkan produksi aktual dengan produksi rencana Peraturan Menteri PUPR serta kinerja proyek terhadap waktu. Berdasarkan hasil analisis, menunjukkan bahwa indeks produktivitas seluruh pekerjaan balok dan pelat lantai di proyek Southside Apartemen Depok dikatakan baik, karena indeks produktivitasnya dikategorikan lebih dari satu (>1). Sedangkan, kinerja waktu aktual yang didapat untuk seluruh pekerjaan balok dan pelat lantai lebih cepat dari kinerja waktu berdasarkan Permen PUPR. Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja balok dan pelat lantai adalah kondisi fisik lapangan dan sarana bantu, kerja lembur, ukuran besar proyek, kurva pengalaman, dan kepadatan tenaga kerja.

Kata kunci: Produktivitas Tenaga Kerja, Indeks Produktivitas, Balok, Pelat Lantai, Kinerja Proyek.

PENDAHULUAN

Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu faktor penentu keberhasilan sebuah

proyek pembangunan. Karena

produktivitas yang dihasilkan oleh tenaga kerja berkaitan erat dengan waktu

penyelesaian suatu pekerjaan dan biaya aktual pelaksanaan yang berdampak terhadap besarnya keuntungan atau kerugian suatu proyek.

(2)

Pada proyek South Side Apartemen Depok, PT Tatamulia Nusantara Indah sebagai kontraktor utama belum memiliki data faktual mengenai produktivitas tenaga kerja pada pekerjaan balok dan pelat lantai. Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis menjadikan produktivitas tenaga kerja pekerjaan struktur khususnya pekerjaan balok dan pelat lantai yang meliputi pekerjaan pemasangan acuan bekisting, pembesian, dan pengecoran sebagai objek penelitian.

Rumusan masalah yang akan dibahas antara lain: Berapakah indeks produktivitas tenaga kerja pada pekerjaan balok dan pelat lantai yang meliputi pekerjaan pemasangan acuan bekisting, pembesian, dan pengecoran di Proyek South Side Apartemen Depok?; Bagaimana kinerja pekerja Proyek South Side Apartemen Depok khususnya pada aspek waktu dalam penyelesaian pekerjaan balok dan pelat lantai? serta Apa saja faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas tenaga kerja pada pekerjaan balok dan pelat lantai di proyek South Side Apartemen Depok?

Batasan masalah yang digunakan yaitu: Penulisan difokuskan pada tenaga kerja dan hasil kerja dari pekerjaan balok dan pelat lantai yang meliputi pekerjaan pemasangan acuan bekisting, pembesian serta pengecoran; Pengamatan dilakukan hanya pada lantai 7, 8, dan 9 zona 1 dan 2; Pengamatan langsung untuk pekerjaan balok dan pelat lantai dilakukan selama 14 (empat belas) hari kerja pada Proyek South Side Apartemen Depok dan untuk data – data yang tertulis setelah 14 (empat belas) hari kerja didapat dari laporan mingguan proyek dan Penulisan difokuskan terhadap produktivitas aktual

proyek yang mengacu kepada

produktivitas dari Peraturan Menteri PUPR Nomor 28 Tahun 2016.

Tujuan Penulisan antara lain: Untuk mengetahui indeks produktivitas tenaga kerja pada pekerjaan balok dan pelat

lantai yang meliputi pekerjaan

pemasangan acuan bekisting,

pembesian, dan pengecoran di Proyek South Side Apartemen Depok; Untuk mengetahui kinerja pekerja pada pekerjaan balok dan pelat lantai khususnya dalam aspek waktu dan Untuk mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja pada pekerjaan balok dan pelat lantai di Proyek South Side Apartemen Depok.

Menurut Loera et al (2013) produktivitas tenaga kerja di definisikan sebagai jumlah pekerjaan yang dilakukan oleh pekerja dalam jangka waktu tertentu. Menurut Nurcahyo (2014) bahwa pengukuran indeks produktivitas dibuat untuk mengetahui perkembangan produktivitas dari waktu ke waktu sehingga dapat diketahui berapa besar tingkat kenaikan dan penurunan produktivitas pada perusahaan.

Menurut Nurcahyo (2014) durasi berkaitan erat dengan alokasi sumber daya manusia, peralatan, biaya, dan lain-lain. Dalam praktek, durasi ditetapkan berdasarkan pengalaman dan perkiraan subjektif dari perencana, atau kontraktor.

METODE PENELITIAN

Pada tahap persiapan, penulis melakukan survey lokasi penelitian untuk

mendapatkan gambaran umum

mengenai kondisi lapangan dan penulis meminta izin untuk melakukan pencarian data dan pengamatan khususnya pada pekerjaan balok dan pelat lantai, merumuskan masalah dan identifikasi masalah penelitian, serta menentukan data apa saja yang diperlukan. Selanjutnya, penulis akan melakukan studi pustaka dengan cara mengumpulkan data dari beberapa sumber tertulis yang berhubungan dengan permasalahan yang akan dibahas dan hal – hal yang berhubungan dengan produktivitas tenaga kerja pada pekerjaan balok dan pelat lantai.

(3)

Setelah melakukan studi pustaka, penulis mengumpulkan data dan membagi data menjadi 2, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer terdiri dari: pengamatan pekerjaan struktur balok dan pelat lantai dan wawancara kepada

field coordinator, mandor, dan kepala

tukang terkait dengan pekerjaan balok dan pelat lantai.

Setelah mendapatkan data, penulis mengolah data tersebut dan melakukan pengecekan data. Apabila data yang dibutuhkan tidak sesuai atau masih kurang, maka harus mengumpulkan data kembali. Namun, jika data sudah sesuai dan sudah cukup, dilanjutkan melakukan analisis dan pembahasan. Kemudian, memberikan kesimpulan pada penelitian ini.

Gambar 1. Flowchart Penelitian

Menurut Loera et al (2013), rumus yang digunakan untuk menghitung nilai produktivitas di lapangan dengan menggunakan rumus berikut ini:

Produktivitas = 𝑂𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡 Pekerjaan Waktu Pengamatan

Dengan demikian output yang dinilai yaitu jumlah hasil pekerjaan yang sudah terpasang selama waktu yang diamati pada proses produksi. Satuan output pekerjaan dapat diukur dalam satuan meter maju (m1), meter persegi (m2), dan kilogram (kg), input yang dinilai yaitu

waktu yang digunakan oleh pekerja dari pertama bekerja sampai dengan pekerjaan tersebut terpasang atau selesai. Satuan input pekerjaan dapat diukur dalam jam/ menit.

Menurut Nurcahyo (2014), pengukuran tingkat produktivitas secara teknis dapat dinyatakan dalam formula sebagai berikut:

Indeks Produktivitas = 𝑂𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡 Aktual 𝑂𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡 Rencana

Angka 1 pada rumus indeks

produktivitas diatas dapat dikatakan sebagai indeks produktivitas total. Dari formula tersebut dapat dinyatakan bahwa jika output aktual sama dengan satu (=1) atau melebihi output rencana, indeks produktivitas lebih dari 1 (>1) maka dikatakan produktif. Sedangkan jika output rencana yang lebih besar daripada output aktual dengan indeks produktivitas kurang dari 1 (<1) maka dikatakan tidak produktif.

Untuk menghitung durasi pekerjaan yang perlu diketahui adalah volume pekerjaan total dan produksi pekerja per satuan waktu baik hari ataupun jam (Nurcahyo, 2014). Rumus yang digunakan sebagai berikut:

Durasi Pekerjaan = Volume Pekerjaan Produksi Pekerja

HASIL dan PEMBAHASAN

Hasil Pengamatan

a) Pekerjaan Pemasangan Acuan Bekisting Balok dan Pelat Lantai 7

(4)

Tabel. 1 Perhitungan Produksi Aktual

Pekerjaan Pemasangan Acuan Bekisting Balok dan Pelat Lantai 7

Produksi rata-rata aktual per hari sebesar 2.152,44 m2/hari.

b) Pekerjaan Pembesian Balok dan Pelat Lantai 7

Tabel. 2 Perhitungan Produksi Aktual

Pekerjaan Pembesian Balok dan Pelat Lantai 7

Produksi rata-rata aktual per hari sebesar 10.088,63 kg/hari.

c) Pekerjaan Pengecoran Balok dan Pelat Lantai 7

Tabel. 3 Perhitungan Produksi Aktual

Pekerjaan Pengecoran Balok dan Pelat Lantai 7

Produksi rata-rata aktual per hari sebesar 98,50 m3/hari.

d) Pekerjaan Pemasangan Acuan Bekisting Balok dan Pelat Lantai 8

Tabel. 4 Perhitungan Produksi Aktual

Pekerjaan Pemasangan Acuan Bekisting Balok dan Pelat Lantai 8

Produksi rata-rata aktual per hari sebesar 1.433,19 m2/hari.

e) Pekerjaan Pembesian Balok dan Pelat Lantai 8

Tabel. 5 Perhitungan Produksi Aktual

Pekerjaan Pembesian Balok dan Pelat Lantai 8

Produksi rata-rata aktual per hari sebesar 7.581,39 kg/hari.

f) Pekerjaan Pengecoran Balok dan Pelat Lantai 8

(5)

Tabel. 6 Perhitungan Produksi Aktual

Pekerjaan Pengecoran Balok dan Pelat Lantai 8

Produksi rata-rata aktual per hari sebesar 79,35 m3/hari.

g) Pekerjaan Pemasangan Acuan Bekisting Balok dan Pelat Lantai 9

Tabel. 7 Perhitungan Produksi Aktual

Pekerjaan Pemasangan Acuan Bekisting Balok dan Pelat Lantai 9

Produksi rata-rata aktual per hari sebesar 1.642,92 m2/hari.

h) Pekerjaan Pembesian Balok dan Pelat Lantai 9

Tabel. 8 Perhitungan Produksi Aktual

Pekerjaan Pembesian Balok dan Pelat Lantai 9

Produksi rata-rata aktual per hari sebesar 7.978,38 kg/hari.

i) Pekerjaan Pengecoran Balok dan Pelat Lantai 9

Tabel. 9 Perhitungan Produksi Aktual

Pekerjaan Pengecoran Balok dan Pelat Lantai 9

Produksi rata-rata aktual per hari sebesar 97,15 m3/hari.

Produksi Berdasarkan Permen PUPR Nomor 28/PRT/M/2016

a) Produksi Pemasangan Acuan Bekisting Balok dan Pelat Lantai

Tabel. 10 Produksi Pekerjaan 1 m2

Bekisting Balok Beton Biasa Menggunakan Multiflex 12 mm atau 18 mm

Tabel. 11 Produksi Pekerjaan 1 m2

Bekisting Lantai Beton Biasa dengan Multiflex 12 mm atau 18 mm (TP)

Kedua total produksi pekerjaan pemasangan acuan bekisting balok dan pelat lantai dijumlahkan sehingga didapatkan produksi pekerjaan

(6)

pemasangan acuan bekisting balok dan pelat lantai yaitu sebesar 302,50 m2/hari. b) Produksi Pembesian Balok dan

Pelat Lantai

Tabel. 12 Produksi Pekerjaan Pembesian 10 kg dengan Besi Polos atau Besi Ulir

Maka, produksi pekerjaan pembesian balok dan pelat lantai per kg yaitu sebesar 4.214,29 kg/hari.

c) Produksi Pengecoran Balok dan Pelat Lantai

Tabel. 13 Produksi Pekerjaan 1 m3

Beton Menggunakan Ready Mix dan Pompa Beton

Maka, produksi pekerjaan pengecoran balok dan pelat lantai yaitu sebesar 55 m3/hari.

Indeks Produktivitas

Untuk mendapatkan indeks produktvitas dapat dicari dengan menggunkan rumus yang sudah dijelaskan pada bagian metodologi penelitian. Indeks Produktivitas untuk seluruh pekerjaan balok dan pelat lantai 7, 8, dan 9 yang meliputi pekerjaan pemasangan acuan bekisting, pekerjaan pembesian serta pekerjaan pengecoran dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel. 14 Indeks Produktivitas Pekerjaan Balok dan Pelat Lantai 7, 8, dan 9

Kinerja Pekerja Terhadap Aspek Waktu

Untuk mendapatkan kinerja terhadap aspek waktu dapat dicari dengan menggunakan rumus yang sudah dijelaskan pada bagian metodologi penelitian. Kinerja terhadap aspek waktu untuk seluruh pekerjaan balok dan pelat lantai 7, 8, dan 9 yang meliputi pekerjaan pemasangan acuan bekisting, pekerjaan pembesian serta pekerjaan pengecoran dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel. 15 Kinerja Terhadap Aspek

Waktu Pekerjaan Balok dan Pelat Lantai 7, 8, dan 9

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Tenaga Kerja

Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja pekerjaan balok dan pelat lantai proyek South Side Apartemen Depok berdasarkan hasil produksi Permen PUPR dengan produksi aktual adalah metode kerja dan alat yang digunakan serta keterampilan tenaga kerja yang dipekerjakan. Sedangkan, faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja pekerjaan balok dan pelat lantai berdasarkan hasil

(7)

wawancara yang dilakukan kepada field

coordinator dan mandor adalah kondisi

fisik lapangan dan sarana bantu, kerja lembur, ukuran besar proyek, kurva pengalaman, dan kepadatan tenaga kerja.

KESIMPULAN

Indeks produktivitas untuk seluruh

pekerjaan balok dan pelat lantai yang meliputi pekerjaan pemasangan acuan bekisting, pekerjaan pembesian, dan pekerjaan pengecoran balok dan pelat lantai di lantai 7, 8, dan 9 memiliki indeks produktivitas lebih dari satu (>1). Maka, dapat disimpulkan bahwa produktivitas tenaga kerja pada pekerjaan balok dan pelat lantai pada proyek South Side Apartemen dikatakan baik.

Kinerja waktu untuk seluruh pekerjaan balok dan pelat lantai yang meliputi pekerjaan pemasangan acuan bekisting, pekerjaan pembesian, dan pekerjaan pengecoran balok dan pelat lantai di lantai 7, 8, dan 9 lebih cepat dari kinerja yang diperhitungkan melalui Permen PUPR Nomor 28/PRT/M/2016.

Faktor – faktor yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja berdasarkan hasil produksi Permen PUPR dengan hasil produksi aktual untuk seluruh pekerjaan balok dan pelat lantai pada lantai 7, 8, dan 9 di proyek South Side Apartemen adalah metode kerja dan alat yang digunakan serta keterampilan tenaga kerja yang dipekerjakan.

Faktor – faktor yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja berdasarkan hasil wawancara untuk seluruh pekerjaan balok dan pelat lantai 7, 8, 9 di proyek South Side Apartemen adalah kondisi fisik lapangan dan sarana bantu, kerja lembur, ukuran besar proyek, kurva pengalaman, dan kepadatan tenaga kerja. Faktor-faktor tersebut yang menentukan tinggi dan rendahnya produktivitas tenaga kerja dilapangan serta dapat berubah – ubah sesuai dengan faktor – faktor yang mempengaruhinya tersebut.

UCAPAN TERIMA KASIH

Dengan mengucap puji syukur kepada Allah SWT, yang telah memberikan segala nikmat dan karunia-NYA, sehingga saya dapat menyelesaikan proyek akhir ini tepat waktu dan sesuai dengan target yang ditentukan. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kedua orang tua saya, kepada Bapak Agung Budi Broto, S.T., M.T., Bapak Sidiq Wacono, S.T., M.T., Bapak Fajar Dewanto, Kak Zatiya Nafisah, S.Tr., Bapak Ismail dan Bapak Cholid, Seluruh karyawan PT Trimatra Jasa Prakarsa proyek South Side Apartemen

Depok, Teman-teman kelas 3

Manajemen Konstruksi Teknik Sipil PNJ serta senior Manajemen Konstruksi Teknik Sipil PNJ yang telah senantiasa memberikan dukungan serta doa selama proses penelitian ini.

Dengan segala kerendahan hati penulis berharap semoga Allah membalas kebaikan yang telah dilakukan oleh semua pihak. Penulis menyadari masih banyak kekurangan pada proyek akhir ini. Untuk itu, penulis menanti saran dan kritik yang mengarah kepada penyempurnaan isi proyek akhir ini. Akhir kata semoga proyek akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Aprilian, Tomas. 2010. Analisis

Produktivitas Tenaga Kerja Pada Pekerjaan Struktur Rangka Atap Baja (Studi Kasus Proyek Pembangunan Rumah Sakit Dr. Moewardi, Surakarta Jawa Tengah). Skripsi. Fakultas Teknik

Universitas Sebelas Maret: Surakarta.

[2] Bunga, Putri. 2018. Analisis

Produktivitas Tenaga Kerja Pekerjaan Lantai Pada Proyek Female Apartment Margonda.

Tugas Akhir. Tidak diterbitkan. Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Jakarta: Jakarta.

(8)

[3] Darmayanti, Elmira Febri. 2016.

Analisis Produktivitas Kerja Karyawan Dikaitkan Dengan Time Management. Akuisisi-Vol 12 No.

2 November 2016.

[4] Djojowirono, Soegeng, 1991.

Manajemen konstruksi 1. Fakultas

Teknik Universitas Gadjah Mada: Yogyakarta.

[5] Ervianto, Wulfram I. 2008.

Manajemen Proyek Konstruksi (Edisi Revisi). Yogyakarta: Andi

Publishing.

[6] Ervianto, Wulfram I. 2008.

Pengukuran Produktivitas Kelompok Pekerja Bangunan Dalam Proyek Konstruksi (Studi Kasus Proyek Gedung Bertingkat Di Surakarta). Program Studi

Teknik Sipil Universitas Atma

Jaya Yogyakarta:

Yogyakarta.Fachreza,

[7] Fachreza, Achmad Naufal. 2017.

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Konstruksi di Kabupaten/ Kota.Provinsi Jawa.Timur Tahun 2011-2015.

Jawa Timur.

[8] Husen, Abrar. 2011. Manajemen

Proyek Perencanaan,

Penjadwalan, dan Pengendalian Proyek (Edisi Revisi). Yogyakarta:

Penerbit Andi.

[9] Kodri, Irfa., Heni Fitriani, dan Ika Juliantina. 2018. Analisis Pengaruh Pelatihan dan Sertifikasi terhadap Produktivitas Pekerja. Jurusan Teknik Sipil

Universitas Sriwijaya: Palembang. [10] Maerast, Aidya F. 2017. Analisis

Produktivitas Tenaga Kerja Pekerjaan Arsitektur Pada Proyek Aeon Mall Cakung. Proyek Akhir.

Tidak diterbitkan. Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Jakarta: Jakarta.

[11] Menteri PUPR. 2019.

Kementerian Pupr Siapkan Solusi Atasi Ketersediaan Rantai Pasok Konstruksi.

https://pu.go.id/berita/view/16611 /kementerian-pupr-siapkan-solusi- atasi-ketersediaan-rantai-pasok-konstruksi. Diakses pada tanggal 12 Februari 2019.

(9)

Lantai 7 Lantai 8 Lantai 9 Permen PUPR 302,50 302,50 302,50 Hasil Pengamatan 2.152,44 1.433,19 1.642,92 500,00 1.000,00 1.500,00 2.000,00 2.500,00 m 2/h ar i

Grafik Produksi Aktual dan Produksi Permen PUPR Pekerjaan Acuan Bekisting Balok dan Pelat Lantai

Lantai 7 Lantai 8 Lantai 9

Permen PUPR 4.214,29 4.214,29 4.214,29 Hasil Pengamatan 10.088,63 7.581,39 7.978,38 2.000,00 4.000,00 6.000,00 8.000,00 10.000,00 12.000,00 k g /h ar i

Grafik Produksi Aktual dan Produksi Permen PUPR Pekerjaan Pembesian Balok dan Pelat Lantai

Lantai 7 Lantai 8 Lantai 9

Permen PUPR 55,00 55,00 55,00 Hasil Pengamatan 98,50 79,35 97,15 20,00 40,00 60,00 80,00 100,00 120,00 m 3/h ar i

Grafik Produksi Aktual dan Produksi Permen PUPR Pekerjaan Pengecoran Balok dan Pelat Lantai

Gambar 2. Grafik Produksi Aktual dan Produksi Permen PUPR

Pekerjaan Acuan Bekisting Balok dan Pelat Lantai

Gambar 3. Grafik Produksi Aktual dan Produksi Permen PUPR

Pekerjaan Pembesian Balok dan Pelat Lantai. Sumber: Hasil Analisis

Gambar

Gambar 1. Flowchart Penelitian  Menurut Loera et al (2013), rumus yang  digunakan  untuk  menghitung  nilai  produktivitas  di  lapangan  dengan  menggunakan rumus berikut ini:
Grafik Produksi Aktual dan Produksi Permen PUPR  Pekerjaan Pembesian Balok dan Pelat Lantai

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa untuk suatu kuadratur Gauss n titik, hasil aproksimasi yang lebih baik dapat diperoleh dengan menambah banyak akar fungsi Bessel sampai

Diagnosa keperawatan Intoleransi aktivitas b.d banyaknya alat monitor yang terpasang evaluasi di lakukan jam 14.10 wita S: pasien mengatakan dapat beristirahat dengan

Neyzen Tevfik için ne düşündüğünü sorduğumda adeta hiddetlenmişti; çok tabii olarak Yahya Kemal şiire kendi şiir anlayışı ve hayata da kendi hayat anlayışı

Pencarian giok yang dilakukan di daerah penggunungan Singgah Mata menjadi permasalahan baru bagi pemerintah, karena sebagian dari para pencari ini tidak memperhatikan

Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Angka Partisipasi Kasar (APK) untuk jenjang SD/MI pada tahun 2010 sebesar 116,42, artinya bahwa untuk jenjang SD/MI jumlah siswa yang sekolah melebihi jumlah penduduk usia sekolah

PENGARUII KITALII'AS PELAYAI-AN DAN IIARGA TERIIADAP KEPTJASAN PEI,ANGGAI{ DAN DAMPAKI'iYA TERHADAP. WORD OF MOUTH TAMTJ HOTEL CAT,IFORI\'IA