Dwi hartanto, S.Kom
Pembahasan
1. Kompetensi Bidang IT
2. Bidang Pendidikan atau Pelatihan
3. Sertifikasi
Dwi hartanto, S.KomI. Kompetensi Bidang IT
Kompetensi yang dimaksud yaitu sifat yang selalu menuntut
professional
untuk
memperdalam
dan
memperbaharui
pengetahuan
dan
keterampilannya
sesuai
tuntutan profesinya.
Kompetensi dasar standar (standard core competency) yang harus
dimiliki oleh ke semua kategori lapangan pekerjaan yaitu:
1. Kemampuan mengoperasikan perangkat keras, dan
2. Mengakses Internet
I. Kompetensi Bidang IT
Kompetensi profesionalisme dibidang IT, mencakupi berberapa hal : 1. Keterampilan Pendukung Solusi IT • Installasi dan Konfigurasi Sistem Operasi (Windows atau Linux) • Memasang dan Konfigurasi Mail Server, FTP Server dan Web Server • Menghubungkan Perangkat Keras • Programming 2. Keterampilan Pengguna IT • Kemampuan Pengoperasian Perangkat Keras • Administer dan Konfigurasi Sistem Operasi yang mendukung Network • Administer Perangkat Keras • Administer dan Mengelola Network SecurityI. Kompetensi Bidang IT
• Administer dan Mengelola Database • Mengelola Network Security • Membuat Aplikasi berbasis desktop atau Web dengan multimedia 3. Pengetahuan di Bidang IT • Pengetahuan dasar Perangkat Keras, memahami organisasi dan arsitektur komputer • Dasar‐dasar telekomunikasi. Mengenal perangkat keras komunikasi data serta memahami prinsip kerjanya • Bisnis Internet. Mengenal berbagai jenis bisnis Internet. Dwi hartanto, S.KomII. Bidang Teknologi Informasi
Secara umum pekerjaan bidang teknologi informasi terbagi menjadi 4 kelompok : a. Kelompok pertama, adalah mereka yang bergelut di dunia perangkat lunak ( software ), baik mereka yang merancang system operasi,database maupun system aplikasi. Pada lingkungan kelompok ini, terdapat pekerjaan‐pekerjaan seperti : • Sistem analis, merupakan orang yang bertugas menganalisa system yang akan diimplementasikan, mulai dari menganalisa system yang ada, kelebihan dan kekurangannya, sampai studi kelayakan dan desain system yang akan dikembangkan. • Programer, merupakan orang yang bertugas mengimplementasikan rancangan system analis, yaitu membuat program ( baik aplikasi maupun system operasi ) sesuai system yang dianalisa sebelumnya. Dwi hartanto, S.KomII. Bidang Teknologi Informasi
• Web designer, merupakan orang yang melakukan
kegiatan perencanaan, termasuk studi kelayakan,
analisis dan desain terhadap suatu proyek
pembuatan aplikasi berbasis web.
• Web programmer, merupakan orang yang
bertugas mengimplementasikan rancangan web
designer, yaitu membuat program berbasis web
sesuai desain yang telah dirancang sebelumnya.
• Dan lain‐lain
II. Bidang Teknologi Informasi
b.
Kelompok kedua, adalah mereka yang bergelut di bidang
perangkat keras ( hardware ). Pada lingkungan kelompok ini,
terdapat pekerjaan‐pekerjaan seperti:
•
Technical engineer, sering juga disebut teknisi, yaitu
orang yang berkecimpung dalam bidang teknik, baik
mengenai pemeliharaan maupun perbaikan perangkat
system computer.
•
Networking engineer, adalah orang yang berkecimpung
dalam bidang teknis jaringan computer dari
maintenance sampai pada troubleshooting‐nya.
II. Bidang Teknologi Informasi
c. Kelompok ketiga, adalah mereka yang berkecimpung dalam operasional
system informasi. Pada lingkungan kelompok ini, terdapat pekerjaan‐ pekerjaan seperti :
• EDP Operator, adalah orang yang bertugas mengoperasikan
program‐program yang berhubungan dengan electronic data
processing dalam lingkungan sebuah perusahaan atau organisasi
lainnya
• System Administrator, merupakan orang yang bertugas
melakukan administrasi terhadap system, memiliki kewenangan menggunakan hak akses terhadap system, serta hal‐hal lain yang berhubungan dengan pengaturan operasional sebuah system. • Mis Director, merupakan orang yang memiliki wewenang paling
tinggi terhadap sebuah system informasi, melakukan manajemen terhadap system tersebut secara keseluruhan baik perangkat keras, perangkat lunak maupun sumber daya manusianya.
Dwi hartanto, S.Kom
Profesi di Bidang TI Sebagai Profesi
Untuk mengatakan apakah suatu pekerjaan termasuk profesi atau
bukan, kriteria pekerjaan tersebut harus diuji.
Sebagai contoh, pekerjaan sebagai staf operator komputer (sekedar
mengoperasikan), tidak masuk dalam golongan profesi jika untuk
bekerja sebagai staf operator tersebut tidak membutuhkan latar
belakang pendidikan tertentu.
Dwi hartanto, S.Kom
Profesi di Bidang TI Sebagai Profesi
Adapun seorang software engineer dapat dikatakan sebagai sebuah
profesi karena seseorang yang bekerja sebagai software engineer
haruslah berpengetahuan dan memiliki pengalaman kerja di
bidangnya.
Julius Hermawan ( 2003 ), mencatat dua karakteristik yang dimiliki
oleh software engineer sehingga pekerjaan tersebut layak disebut
sebuah profesi, yaitu :
1. Kompetensi, yaitu sifat yang selalu menuntut professional software engineer untuk memperdalam dan memperbaharui pengetahuan dan keterampilannya sesuai tuntutan profesinya.
2. Tanggung jawab pribadi, yaitu kesadaran untuk membebankan hasil pekerjaannya sebagai tanggung jawab pribadi.
Profesi di Bidang TI Sebagai Profesi
Agar dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara baik
dan benar, seorang software engineer perlu terus mengembangkan
bidang ilmu dalam pengembangan perangkat lunak, seperti :
1. Bidang ilmu metodologi pengembangan perangkat lunak
2. Manajemen sumber daya
3. Mengelola kelompok kerja
4. Komunikasi
Pekerjaan di Bidang TI Standar Pemerintah
• Mengingat pentingnya teknologi informasi bagi pembangunan
bangsa maka pemearintah pun merasa perlu membuat
standarisasi
pekerjaan
dibidang
teknologi
informasi
bagi
pegawainya.
• Institusi pemerintah telah mulai melakukan klasifikasi pekerjaan
dalam bidang teknologi informasi sejak tahun 1992.
• Klasifikasi pekerjaan ini mungkin masih belum dapat
mengakomodasi klasifikasi pekerjaan pada teknologi informasi
secara umum. Terlebih kagi, deskripsi pekerjaan masih kurang
jelas dalam membedakan setiap sel pekerjaan.
Dwi hartanto, S.Kom
Pekerjaan di Bidang TI Standar Pemerintah
Pegawai Negri Sipil yang bekerja dibidang teknologi
informasi, disebut pranata computer. Beberapa
penjelasan tentang pranata computer sebagai
berikut :
a. Pengangkatan Pejabat Pranata Komputer
Pengangkatan Pegawai Negri Sipil dalam jabatan
Pranata Komputer ditetapkan oleh Mentri, Jaksa
Agung, Pimpinan Kesekretariatan Lembaga Tertinggi /
Tinngi Negara. Pimpinan Lembaga Pemerintah
Nondepartemen dan Gubernur Kepala Daerah
Tingkat 1.
Dwi hartanto, S.Kom
Pekerjaan di Bidang TI Standar Pemerintah
b. Syarat‐Syarat Jabatan Pranata Komputer
–
Bekerja pada satuan organisasi instansi pemerintah dan
bertugas pokok membuat, memelihara dan
mengembangkan dan mengambangkan system dan atau
program penelolahan dengan computer.
–
Berijazah serendah‐rendahnya Sarjana Muda / D3 atau yang
sederajat.
–
Memiliki pendidikan dan atau latihan dalam bidang
computer dan pengalaman melakukan kegiatan di bidang
computer.
–
Memiliki pengetahuan dan atau pengalaman dalam bidang
tertentu yang berhubungan dengan bidang computer.
–
Setiap unsure penilaian pelaksanaan pekerjaan sekurang‐
kurangnya bernilai baik
Jenjang dan Pangkat Pranata Komputer
Dwi hartanto, S.Kom d. Pembebasan sementara Pranata Komputer
Untuk tetep berada pada jalur profesionalitasnya, pemerintah juga menetapkan bahwa Pranata Komputer harus dapat mengumpulkan angka kredit minimal. Angka kredit minimal yang harus dikumpulkan adalah :
• Asisten Pranata Komputer Madya sebanyak 20 angka kredit • Asisten Pranata Komputer sebanyak 20 angka kredit • Ajun Pranata Komputer Muda Sebanyak 20 angka kredit • Ajun Pranata Komputer Madya sebanyak 50 angka kredit • Ajun Pranata Komputer sebanyak 50 angka kredit • Ahli Pranata Komputer Pratama sebanyak 100 angka kredit • Ahli Pranata Komputer Muda sebanyak 100 angka kredit • Ahli Pranata Komputer Madya sebanyak 150 angka kredit • Ahli Pranata Komputer Utama Pratama sebanyak 150 angka kredit • Ahli Pranata Komputer Utama Muda sebanyak 150 angka kredit • 4
Jenjang dan Pangkat Pranata Komputer
Dwi hartanto, S.Kom
e.
Pemberhentian dari Jabatan Pranata Komputer Pejabat Pranata
Komputer diberhentikan dari jabatannya, apabila Pejabat
Pranata Komputer yang telah dibebaskan sementara dari
jabatannya tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang
dipersyaratkan dalam waktu 3 tahun setelah pembebasan
sementara.
Selain itu, Pejabat Pranata Komputer juga dapat diberhentikan
dari jabatannya, apabila Pejabat Pranata Komputer dijatuhi
hukuman disiplin Pegawai Negri Sipil berdasarkan peraturan
Pemerintah No.30 tahun 1980 dengan tingkat hukuman disiplin
berat yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap
Standarisasi Profesi TI Menurut SRIG‐PS SEARCC
• SEARCC ( South Asia Regional Computer Confideration )
merupakan suatu forum atau badan yang beranggotakan
himpunan professional IT ( Information Technology‐Teknologi
Informasi ) yang terdiri dari 13 negara. SEARCC dibentuk pada
Februari 1978, di Singapura oleh 6 ikatan computer dari Negara‐
negara tetangga seperti Hongkong, Indonesia Malaysia, Filipina,
Singapura dan Thailand.
• Indonesia sebagai anggota SEARCC telah aktif turu serta dalam
berbagai kegiatan yang dilaksanakan oleh SEARCC. Salah satunya
adalah SRIG‐PS ( Special Regional Interest Group on Professional
Standarisation ) yang mencoba merumuskan standarisasi
pekerjaan dalam dunia teknologi informasi.
Standarisasi Profesi TI Menurut SRIG‐PS SEARCC
• Model
SEARCC
(
South Eash Asia Regional Computer
Confideratiion
) Untuk pembagian job dalam lingkungan TI
merupakan model 2 dimensi yang mempertimbangkan jenis
pekerjaan dan tingkat keahlian ataupun tingkat pengetahuan
yang dibutuhkan.
Standarisasi Profesi TI Menurut SRIG‐PS SEARCC
Dwi hartanto, S.Kom
Model SEARCC tersebut digambarkan sebagai berikut
Jenis/bentu k pekerjaan
Jabatan pekerjaan / profesi
Standarisasi Profesi TI Menurut SRIG‐PS SEARCC
Dwi hartanto, S.Kom
Dari skema diatas, maisng‐masing memiliki 3 tingkatan:
¾SUPERVISED (Terbimbing):
tingkatan awal 0 – 2 tahun pengalaman, butuh
pengawasan dan petunjuk dalam pelaksanaan
tugasnya.
¾MODERATELY SUPERVISED (Madya) :
Tugas besar, butuh 3 – 5 tahun pengalaman.
Tetap butuh bimbingan dalam pelaksanaan
tugasnya.
¾Independen / Managing ( Mandiri) :
memulai tugas tidak butuh bimbingan dalam
pelaksanaan tugasnya.
Standarisasi Profesi TI Menurut SRIG‐PS SEARCC
Beberapa kriteria menjadi pertimbangan dalam mengembangkan klasifikasi job ini, yaitu:
• Cross Country, cross‐enterprise applicability
Ini berarti bahwa job yang diidentifikasi tersebut harus relevan dengan kondisi region dan setiap Negara pada region tersebut,serta memiliki kesamaan pemahaman atas setiap fungsi pekerjaan.
• Function Oriented bukan tittle oriented
Klasifikasi pekerjaan berorientasi pada fungsi, yang berarti bahwa gelar atau title yang diberikan dapat saja berbeda, tapi yang penting fungsi yang diberikan pada pekerjaan tersebut sama. Gelar atau title dapat berbeda pada Negara yang berbeda.
• Testable / certificable
Klasifikasi pekerjaan harus bersifat testable, yaitu bahwa fungsi yang didefinisikan dapat diukur / diuji.
• Applicable
Fungsi yang didefinisikan harus dapat diterakan pada region masing‐masing.
Instruktur
Instruktur IT adalah seorang yang memiliki kopetensi dan tanggung jawab proses belajar mengajar atau melatih dibidang Teknologi Informasi.
Instruktur IT harus memiliki kombinasi kemampuan menguasai pengetahuan tentang software dan hardware yang menjadi tanggung jawabnya.
Dwi hartanto, S.Kom
System Developer
Merupakan bidang keahlian dibidang pengembangan sistem informasi. System Developer ini mencakupi 3(tiga) bidan keahlian, yaitu : ● Programer
● System Analyst ● Project Manager
Dwi hartanto, S.Kom
Programmer
Seorang pengembang perangkat lunak atau orang yang menulis perangkat lunak komputer.
Istilah programmer komputer dapat mengacu pada suatu spesialis area computer programming atau pada suatu generalist kode untuk macam‐ macam perangkat lunak.
Orang praktisi atau berprofesi secara resmi terhadap programming dikenal juga sebagai seorang analis programmer, insinyur perangkat lunak, ilmuwan komputer, atau analis perangkat lunak.
Suatu bahasa komputer utama programmer ( Java, C++, dll).
Programmer (
cont
)
REAL PROGRAMER
Real Programer atau “Hardcore” Programer adalah seorang programer yang menjauhkan diri dari hal yang modern atau tidak menggunakan graphical tools seperti IDE (Integrated Development Environment) dan lebih condong mengarah penggunaan bahasa assembler atau kode mesin, dan semakin dekat dengan perangkat keras.
Bahasa pemrograman yang digunakan biasanya seperti : ● Java
● C / C++ ● C# ● FOLTRAN
Sistem Analist
Seseorang yang memiliki Tugas dan tanggung jawab secara umum sebagai berikut :
1. Meneliti Kebutuhan manajemen, mengenai penggunaan peralatan pengolahan data yang terintegrasi dan proses.
2. Investigasi, merencanakan, meralisasikan, menguji dan debugs sistem perangkat lunak.
3. Merencanakan, mengkoordinir, dan menjadwalkan investigasi, studi kelayakan dan survei, termasuk evaluasi ekonomi dari pengolahan data dan mesin aplikasi otomatis yang ada dan mengusulkan. 4. Mengambil bagian didalam perencanaan anggaran pembelian
perangkat keras dan lunak dan monitoring untuk pemeliharaan perangkat keras dan lunak
5. Menyediakan pelatihan dan instruksi ke para pemakai dan karyawan lain dan menyediakan prosedur untuk pekerjaan sehari-hari .
Dwi hartanto, S.Kom
Sistem Analis (
Cont
)
Sistem Analist bertugas melakukan pengumpulan keterangan dari para user serta manajemen dalam rangka memperoleh bahan‐bahan utama bagi perancangan sistem yang ditugaskan kepadanya. Bahan‐bahan tersebut akan digunakan sebagai kriteria ruang lingkup dari sistem yang akan dibuatnya.
Semua bahan tadi dikumpulkan dalam fase analisa sistem, sehubungan dengan adanya kebutuhan manajemen akan adanya sistem baru yang lebih memenuhi kebutuhan sistem informasi bagi pengelolaan perusahaan (bisnis) yang bersangkutan.
Selanjutnya, berdasarkan bahan‐bahan yang diperolehnya tadi, seorang Sistem Analis akan melakukan perancangan sistem baru. Dalam proses perancangan sistem tersebut, maka sejumlah panduan dasar berikut dapat digunakannya sebagai pangkal tolak bekerja (merancang sistem) tersebut.
Dwi hartanto, S.Kom
Project Manager
Seseorang yang mempunyai keseluruhan tanggung jawab untuk pelaksanaan dan perencanaan dan mensukseskan segala proyek.
Sebutan Project Manager ini digunakan dalam industri konstruksi, arsitektur dan banyak jabatan berbeda yang didasarkan pada produksi dari suatu produk atau jasa.
Manager proyek harus memiliki suatu kombinasi ketrampilan yang mencakup suatu kemampuan untuk menembus suatu pertanyaan, mendeteksi asumsi, tidak dinyatakan dan tekad konflik hubungan antar pribadi seperti halnya ketrampilan manajemen yang lebih sistematis
Spesialisasi
Didalam dunia IT, memiliki beberapa spesialisasi dalam profesionalisme kerja, diantaranya yaitu : 1. Spesialisasi Bidang System Operasi dan Networking • System Enginer • System Administrator 2. Spesialisasi Bidang Pengembangan Aplikasi dan Database • Application Developer • Database Administrator 3. Spesialisasi Audit dan Keamanan Sistem Informasi • Information System Auditor • Information Security ManagerSpesialis Support
Didalam dunia IT, memiliki beberapa spesialisasi dalam profesionalisme kerja, diantaranya yaitu :
System Enginer : Orang yang mampu memilih alat bantu yang baik dalam perencanaan maupun dalam penerapan perangkat lunak dan memiliki teknik yang baik untuk menilai kualitas dari perangkat lunak yang di hasilkan serta mampu mengkoordinasikan, mengontrol dan mekatur pelaksanaan pekerjaan pembuatan s/w.
System Administrator (DBA): Orang yang memonitor konfigurasi keamanan, mengelola dan mengatur nama user dan password, memantau dan melakukan seting terhadap alat‐alat dan s/w baru.
Dwi hartanto, S.Kom
Spesialis Support
Application Developer : Orang yang merancang,
menentukan, dan meneliti penampilan fungsi program
aplikasi.
Data base administrator : Seorang / sekelompok orang
yang bertanggung jawab atas sebuah data base.
Dwi hartanto, S.Kom
Spesialis Support
Information system Auditor : Seorang yang melakukan
aktifitas pengujian terhadap pengendalian dari kelompok‐
kelompok infrastruktur dari sebuah system
Information Security Manager: Seorang yang bergelut
didunia manajemen keamanan informasi.
III. Sertifikasi
Sertifikasi merupakan salah satu cara untuk melakukan standarisasi sebuah profesi Beberapa manfaat sertifikasi a. Ikut berperan menciptakan lingkungan kerja yang lebih profesional b. Pengakuan resmi pemerintah c. Pengakuan dari organisasi sejenis d. Membuka akses lapangan kerja secara nasional dan internasional e. Memperoleh peningkatan karier dan pendapatan Beberapa contoh sertifikasi bidang IT yang berorientasi produk: a. Sertifikasi Microsoft > MCP (Microsoft Certified Professional), contoh : MCDST, MCSA, MCSE, MCDBA dll b. Sertifikasi Oracle > OCA, OCP, OCM c. Sertifikasi > CISCO CCNA,CCNP, CCIE d. Sertifikasi Novell Novell > CLP, Novell CLE, Suse CLP, MNCEIII. Sertifikasi
Selain sertifikasi yang berorintasi produk, adapula sertifikasi yang tidak berorientasi pada produk.
ICCP (Institute for Certification of Computing Professionals) merupakan salah satu badan sertifikasi profesi TI di Amerika Serikat yang mengeluarkan sertifikasi yang tidak berorientasi pada produk.
Beberapa contoh sertifikasi bidang IT yang tidak berorientasi produk: a. CDP (Certified Data Processor)
b. CCP (Certified Computer Programmer) c. CSP (Certified System Professional)
Dwi hartanto, S.Kom
III. Sertifikasi
Hambatan Pelaksanaan Sertifikasi:
•Biaya Mahal untuk mengikuti sertifikasi berstandar internasional
dibutuhkan biaya kurang lebih 150 USD, itupun belum tentu lulus.
•Kemampuan yang kurang memadai terhadap penguasaan materi
sertifikasi
Dibutuhkan pengetahuan dan kemampuan diatas rata‐rata untuk
lulus sertifikasi.
Dwi hartanto, S.Kom
Profesi di Bidang IT
1. Profesional IT : adalah mereka‐mereka yang berprofesi
dalam pengembangan dan implementasi perangkat‐
perangkat IT.
Orang‐orang yang bekerja sebagai profesional IT
memiliki pendapatan yang besaar, contohnya para
konsultan senior SAP, mereka mendapat gaji $75/jam.
Untuk jadi profesional IT itu ‘Tidak Mudah. Kita harus
bisa menguasai teknis‐teknis praktis, tanggap terhadap
perkembangan‐perkembangan baru, disiplin, konsisten
waktu, mampu bekomunikasi, memiliki track record
yang bagus, dan masih baanyak lagi yang harus dimiliki
oleh seorang profesional IT untuk bisa mencapai yang
diharapkan.
2.Cendikiawan IT : mereka‐mereka para pemikir
dan pengembang IT seperti dosen, dan para
peneliti. Cendikiawan IT harus siap menghadapi
“kurang dihargai”,memiliki IQ tinggi, memiliki
pemahaman yang mendalam pada bidang
kajian. Tidak banyak orang yang bisa konsisten
dan bertahan jadi cendikiawan IT, karena
cenndikiawan IT menuntut keseriusan yang
tinggi.
3. Birokrat IT Birokrat IT : mereka yang bertanggung
jawab dalam masalah‐masalah birokrasi IT, seperti
Presiden(CEO) dan Menkominfo(CIO). Adapppun
orang‐orang yang ingin menjadi Birokrat IT
seharusnya memahami Sosio Komputing dan senior
dalam hal IT. Tapi yang sering menjadi masalah,
banyak para birokrat IT bukan merupakan orang‐
orang IT, bahkan tidak mengerti sama sekali
mengenai IT. Inilah yang sering mengakibatkan
kekacauan di negara ini.
Dwi hartanto, S.Kom