• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMERINTAH KABUPATEN MANOKWARI PERATURAN DAERAH KABUPATEN MANOKWARI NOMOR 31 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI PEMERINTAHAN KAMPUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMERINTAH KABUPATEN MANOKWARI PERATURAN DAERAH KABUPATEN MANOKWARI NOMOR 31 TAHUN 2003 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI PEMERINTAHAN KAMPUNG"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PEMERINTAH KABUPATEN MANOKWARI PERATURAN DAERAH KABUPATEN MANOKWARI

NOMOR 31 TAHUN 2003 TENTANG

PEDOMAN ORGANISASI PEMERINTAHAN KAMPUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI MANOKWARI,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka penertiban dan pemantapan penyelenggaraan Pemerintahan Kampung yang merupakan sub sistem dari sistem penyelenggaraan pemerintahan, sehingga dapat berdaya guna dan berhasil guna secara optimal maka perlu disusun pedoman organisasi pemerintahan kampung;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut huruf a di atas, perlu membentuk Peraturan Daerah

Kabupaten Manokwari tentang Pedoman

Organisasi Pemerintahan Kampung;

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 12 Tahun 1969 tentang

Pembentukan Propinsi Otonom Irian Barat dan Kabupaten-kabupaten Otonom di Propinsi Irian Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1969 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2097);

(2)

2. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839);

3. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3848);

4. Undang-undang Nomor 45 Tahun 1999 tentang Pembentukan Provinsi Irian Jaya Tengah, Provinsi Irian Jaya Barat, Kabupaten Paniai, Kabupaten Mimika, Kabupaten Puncak Jaya dan Kota Sorong (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 173, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3894);

5. Undang-undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 135, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4151);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 1973 tentang Perubahan Nama Propinsi Irian Barat menjadi Irian Jaya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1973 Nomor 9, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2977);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Provinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 54, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3952) ;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 76 Tahun 2001 tentang Pedoman Umum Pengaturan Mengenai

(3)

2001 Nomor 142, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4155);

9. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 1999 tentang Teknis Penyusunan Peraturan Perundang-undangan dan Bentuk Rancangan Undang-undang, Rancangan Peraturan Pemerintah dan Rancangan Keputusan Presiden (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 70);

10. Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah Nomor 21 Tahun 2001 tentang Teknis Penyusunan dan Materi Muatan Produk-produk Hukum Daerah;

11. Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah Nomor 22 Tahun 2001 tentang Bentuk Produk-produk Hukum Daerah;

12. Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah Nomor 23 Tahun 2001 tentang Prosedur Penyusunan Produk Hukum Daerah;

13. Keputusan Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah Nomor 24 Tahun 2001 tentang Lembaran Daerah dan Berita Daerah;

(4)

Dengan persetujuan

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN MANOKWARI

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN

MANOKWARI TENTANG PEDOMAN

ORGANISASI PEMERINTAHAN KAMPUNG.

BAB I

KETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Manokwari.

2. Bupati adalah Bupati Manokwari.

3. Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah beserta Perangkat Daerah Otonom yang lain sebagai Badan Eksekutif Daerah.

4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Manokwari yang selanjutnya disingkat DPRD adalah Badan Legislatif Daerah. 5. Kampung atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut

kampung adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki

kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan

masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dalam sistem Pemerintah Nasional dan berada di daerah Kabupaten.

6. Pemerintah Kampung adalah Kepala Kampung dan Perangkat Kampung.

(5)

7. Pemerintahan Kampung adalah kegiatan Pemerintah yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kampung dan Badan Perwakilan Kampung (BAPERKAMP).

8. Badan Perwakilan Kampung yang selanjutnya disingkat BAPERKAMP adalah Badan Perwakilan yang terdiri dari pemuka-pemuka masyarakat di kampung yang berfungsi mengayomi adat

istiadat, membuat Peraturan Kampung, menampung dan

menyalurkan aspirasi masyarakat serta melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan Pemerintah Kampung.

9. Kawasan Perkampungan adalah kawasan yang mempunyai kegiatan utama pertanian, termasuk pengelolaan sumber daya alam, dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat pemukiman perkampungan, pelayanan jasa pemerintahan, pelayanan sosial dan kegiatan ekonomi.

10. Dusun atau disebut dengan nama lain adalah bagian wilayah dalam kampung yang merupakan lingkungan kerja Pemerintahan Kampung.

BAB II

KEDUDUKAN, TUGAS DAN KEWAJIBAN Bagian Pertama

Kedudukan Pasal 2

(1) Pemerintah Kampung terdiri dari Kepala Kampung dan Perangkat Kampung.

(2) Pemerintah Kampung dipimpin oleh seorang Kepala Kampung dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya bertanggung jawab kepada rakyat melalui BAPERKAMP dan menyampaikan laporan mengenai pelaksanaan tugasnya kepada Bupati dengan tembusan kepada Kepala Distrik.

(6)

Bagian Kedua Tugas dan Fungsi

Pasal 3

(1) Pemerintah Kampung mempunyai tugas membina kehidupan

masyarakat kampung, membina perekonomian kampung,

memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat kampung, mendamaikan perselisihan masyarakat di kampung dan mengajukan rancangan Peraturan Kampung dan menetapkannya sebagai Peraturan Kampung bersama dengan BAPERKAMP.

(2) Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada ayat (1) Pemerintah Kampung mempunyai fungsi :

a. Pelaksanaan pembinaan masyarakat kampung; b. Pelaksanaan pembinaan perekonomian kampung;

c. Pemeliharaan ketentraman dan ketertiban masyarakat di kampung;

d. Pelaksanaan musyawarah penyelesaian perselisihan masyarakat di kampung;

e. Penyusunan dan pengajuan Rancangan Peraturan Kampung dan

menetapkannya sebagai Peraturan Kampung bersama

BAPERKAMP.

Pasal 4

(1) Organisasi Pemerintahan Kampung terdiri dari : a. Pimpinan adalah Kepala Kampung;

b. Unsur pembantu pimpinan adalah Perangkat Kampung yang terdiri dari :

(7)

Unsur Staf atau pelayanan yaitu Sekretaris Kampung sebagai Pimpinan Sekretariat Kampung.

1. Kepala–kepala Urusan memberikan pelayanan staf atau ketatausahaan diantaranya :

a). Kegiatan Pemerintahan; b). Kegiatan Umum;

c). Kegiatan pembangunan;

d). Kegiatan Kesejahteraan Rakyat;

2. Unsur Pelaksanaan teknis di lapangan seperti urusan Pamong Tani Kampung, urusan pengairan, urusan Polisi Kampung dan lainnya;

3. Urusan Wilayah kerja atau unsur pembantu Kepala Kampung di wilayah Kerja diantaranya disebut Kepala Dusun;

4. Uraian tugas Sekretariat Kampung terdiri dari : a). Sekretaris Kampung dalam membantu Kepala

Kampung mempunyai tugas :

1). Memberikan saran dan pendapat kepada Kepala Kampung;

2). Memimpin, mengkoordinasikan dan

mengendalikan serta mengawasi semua unsur atau kegiatan Sekretariat Kampung;

3). Memberikan informasi mengenai keadaan

Sekretariat Kampung dan keadaan kampung; 4). Merumuskan program kegiatan Kepala Kampung; 5). Melaksanakan urusan surat menyurat, kearsipan

dan laporan;

6). Mengadakan dan melaksanakan persiapan rapat dan mencatat hasil-hasil rapat;

(8)

7). Menyusun Rancangan Anggaran Penerimaan dan Belanja Kampung;

8). Mengadakan kegiatan inventarisasi (mencatat, mengawasi, memelihara) kekayaan kampung; 9). Mengadakan kegiatan pencatatan mutasi tanah dan

pencatatan administrasi pertanahan;

10). Melaksanakan administrasi kepegawaian aparat kampung;

11). Melaksanakan administrasi kependudukan,

administrasi pembangunan, administrasi

kemasyarakatan;

12). Melaksanakan tugas lain yang diberikan Kepala Kampung;

b). Kepala Urusan Pemerintahan dalam membantu Sekretaris Kampung mempunyai tugas :

1). Melaksanakan kegiatan administrasi penduduk di kampung;

2). Melaksanakan dan memberikan pelayanan

terhadap masyarakat dalam hal pembuatan Kartu Tanda Penduduk (KTP);

3). Melaksanakan kegiatan administrasi pertanahan; 4). Melaksanakan pencatatan kegiatan monografi

kampung;

5). Melaksanakan kegiatan kemasyarakatan termasuk

kegiatan ketentraman dan ketertiban serta

Pertahanan Sipil (Hansip);

6). Melaksanakan penyelenggaraan buku administrasi Peraturan Kampung dan Keputusan Kepala Kampung;

7). Melakukan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris Kampung.

(9)

c). Kepala Urusan Pembangunan dalam membantu Sekretaris Kampung mempunyai tugas :

1). Melaksanakan kegiatan administrasi pembangunan kampung;

2). Melaksanakan pencatatan hasil swadaya

masyarakat dalam pembangunan kampung;

3). Menghimpun data potensi Kampung serta

menganalisa dan memeliharanya untuk

dikembangkan;

4). Melaksanakan pencatatan dan mempersiapkan

bahan guna pembuatan Daftar Usulan Rancana Proyek atau Daftar kegiatan serta mencatat Daftar Isian Proyek atau Daftar Isian Kegiatan;

5). Mengikuti dan melaporkan perkembangan keadaan

dan kegiatan dibidang pertanian, perindustrian maupun pembangunan lainnya;

6). Melakukan kegiatan administrasi pajak yang

dikelola oleh kampung;

7). Melakukan kegiatan administrasi keuangan

kampung;

8). Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh

Sekretaris Kampung;

d). Kepala Urusan Kesejahteraan Rakyat dalam membantu Sekretaris Kampung mempunyai tugas :

1). Melaksanakan kegiatan pencatatan keadaan

kesejahteraan rakyat atau masyarakat termasuk bencana alam, bantuan sosial, pendidikan dan kebudayaan, kesenian, olahraga, pemuda, pramuka dan PMI di kampung;

(10)

2). Menyelenggarakan inventaris penduduk yang tuna karya, tuna wisma, tuna sosial, para penyandang cacat baik mental maupun fisik, yatim piatu, jompo, panti asuhan dan pencatatan dalam rangka memasyarakatkan kembali bekas nara pidana;

3). Mengikuti perkembang serta melaporkan tentang

keadaan kesehatan masyarakat dan kegiatan lainnya di kampung;

4). Mengikuti perkembang serta mencatat kegiatan

program kependudukan (Keluarga Berencana, ketenagakerjaan, transmigrasi dan lingkungan hidup);

5). Melakukan kegiatan pencatatan bagi para peserta

jemaah haji di kampung;

6). Melaksanakan kegiatan pencatatan dan

perkembangan keagamaan, kegiatan Badan Amil Zakat (BAZ) dan melaksanakan pengurusan kematian;

7). Melakukan kegiatan pencatatan mengenai

penghasilan Kepala Kampung dan Perangkat Kampung sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

8). Mengumpulkan dan menganalisa data sumber

penghasilan baru bagi kampung untuk

dikembangkan;

9). Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh

Sekretaris Kampung;

e). Kepala Urusan Umum dalam membantu Sekretaris Kampung mempunyai tugas :

(11)

1). Melakukan, menerima dan mengendalikan surat-surat masuk dan keluar serta melaksanakan tata kearsipan;

2). Melaksanakan pengetikan surat-surat hasil

persidangan dan rapat-rapat atau naskah lainnya;

3). Melaksanakan penyediaan, penyimpanan dan

pendistribusian alat-alat tulis kantor serta

pemeliharaan dan perbaikan peralatan kantor;

4). Menyusun jadwal serta mengikuti perkembangan

pelaksanaan piket;

5). Melaksanakan dan mengusahakan ketertiban dan

kebersihan kantor dan bangunan lain milik kampung;

6). Menyelenggarakan pengelolaan Administrasi

Kepegawaian Aparat Kampung;

7). Melaksanakan pengelolaan Buku Administrasi

Umum;

8). Mencatat inventarisasi kekayaan kampung;

9). Melaksanakan persiapan penyelenggaraan rapat

dan penerimaan tamu dinas dan kegiatan kerumahtanggaan pada umumnya;

10). Mengikuti dan melaporkan perkembangan keadaan

perekonomian (Koperasi Unit Kampung,

perekonomian, perkreditan, dan lembaga

perekonomian lainya);

11). Melaksanakan pencatatan mengenai Tera Ulang dan memberikan pelayanan terhadap masyarakat dalam hal permohonan pembuatan ijin usaha, ijin bangunan dan lain-lain;

(12)

12). Merencanakan penyusunan Anggaran Belanja

Kampung untuk dikonsultasikan dengan

BAPERKAMP;

13). Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris Kampung;

(2) Pengembangan maupun perampingan organisasi masing-masing Pemerintah Kampung disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan kampung yang bersangkutan.

Pasal 5

Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Kampung sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 Peraturan Daerah ini ditetapkan oleh Kepala Kampung setelah mendapat persetujuan BAPERKAMP.

Pasal 6

Organisasi dan Tata Kerja Pemerintahan Kampung sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 dilaporkan oleh Kepala Kampung kepada Bupati dengan tembusan kepada Kepala Distrik.

BAB III TATA KERJA

Pasal 7

Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Kampung dan Perangkat Kampung wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi atas segala kegiatan Pemerintah Kampung.

Pasal 8

Setiap pimpinan satuan organisasi di lingkungan Pemerintah Kampung wajib melaksanakan pengawasan melekat.

Pasal 9

(13)

serta memberikan bimbingan dan petunjuk dalam pelaksanaan tugasnya.

Pasal 10

Setiap pimpinan satuan organisasi di lingkungan Pemerintah Kampung bertanggung jawab kepada atasannya masing-masing dan

menyampaikan laporan tepat pada waktunya.

Pasal 11

Dalam hal, Kepala Kampung berhalangan maka Sekretaris Kampung mewakili tugas sehari-hari Kepala Kampung, sedangkan apabila

berhalangan lebih dari 60 hari, maka BAPERKAMP dapat mengajukan Pejabat Kepala Kampung kepada Bupati.

BAB IV

KETENTUAN PENUTUP Pasal 12

Hal-hal lain yang belum cukup diatur dalam Peraturan Daerah ini, sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya diatur lebih lanjut oleh Bupati.

Pasal 13

Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini maka segala ketentuan yang bertentangan dengan Peraturan Daerah ini, dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 14

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Manokwari.

(14)

Disahkan di Manokwari

pada tanggal 1 Desember 2003 BUPATI MANOKWARI, TTD

DOMINGGUS MANDACAN Diundangkan di Manokwari

pada tanggal 1 Desember 2003

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN MANOKWARI, TTD

STEVEN RUMFABE

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MANOKWARI TAHUN 2003 SERI : D, NOMOR 35

Untuk Salinan Yang sah sesuai Asli

AN. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN MANOKWARI KEPALA BAGIAN HUKUM DAN PERUNDANG – UNDANGAN

ROBERTH K.R. HAMMAR,SH.MH. P E M B I N A

Referensi

Dokumen terkait

Abstrak−Tuntutan terhadap peningkatan pelayanan yang baik dan memuaskan menjadi suatu kebutuhan yang harus dipenuhi pemerintah, Pada Pengadilan Negeri Tanjungkarang

Hal tersebut berdasarkan asumsi sementara peneliti bahwa terdapat perbedaan rata-rata status ekonomi antara responden di Kelurahan Kalijirak dan Wonolopo, dimana

UMKM ikan asin di Puger rata-rata memilki pangsa pasar monopolistik, hal ini sesuai dengan teori dimana derajat kekuatan pasar tidak terjadi jika terdapat

Dari uraian di atas, dapat diketahui bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi aktivitas belajar adalah faktor pendekatan belajar yaitu jenis upaya belajar siswa yang

Dengan demikian, dari definisi-definisi di atas, dapat dipahami bahwa Metode Pembelajaran Bahasa Arab adalah penelitian tentang metode yang ditempuh oleh guru yang

perkembangan teknologi yang begitu pesat di Indonesia, pihak Majelis Ulama Indonesia (MUI) mnegeluarkan pendapat tentang pertanyaan masyarakat terkait dengan adanya

Solusi alternatif E memberikan total biaya yaitu $12, akan tetapi memiliki 110 menit. Hal ini disebabkan kombinasi yang berbeda dari alternatif setiap aktivitas di dalamnya,

Hasil uji menunjukkan (p<0,05), sehingga disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pemberian senam asma tiga kali seminggu terhadap peningkatan