• Tidak ada hasil yang ditemukan

Percepatan Pelaporan Data Luas Tanam, Luas Panen dan Produksi Bawang Merah dan Cabai. Aston Hotel Solo, 6-8 April 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Percepatan Pelaporan Data Luas Tanam, Luas Panen dan Produksi Bawang Merah dan Cabai. Aston Hotel Solo, 6-8 April 2016"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

Percepatan Pelaporan Data Luas

Tanam, Luas Panen dan Produksi

Bawang Merah dan Cabai

(2)

2. Tiga tahun terakhir menjadi perhatian publik terutama

terkait dengan Bw Merah dan Cabai serta produk yang

diatur izin Impornya (RIPH)

(3)

Perkembangan Produksi

Bawang Merah dan Cabai

Keterangan: *) Angka Sementara

**) Angka Sasaran

(4)

POLA SEBARAN BULANAN PRODUKSI BAWANG MERAH

(Th. 2011 sd 2014 ATAP)

Sumber : BPS RI

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 2011 59,295 35,430 40,920 65,102 60,073 68,579 118,906 118,727 76,797 80,303 79,744 89,238 2012 107,946 73,350 46,254 57,994 80,953 92,116 104,974 114,083 81,906 100,921 47,862 55,837 2013 115,486 68,136 59,307 77,632 70,657 89,464 88,991 109,625 100,684 87,930 55,836 87,025 2014 149,013 66,234 58,506 83,949 98,307 140,637 122,245 114,597 100,475 102,696 104,847 92,480 0 20,000 40,000 60,000 80,000 100,000 120,000 140,000 160,000 Pr odu k si ( Ton)

(5)

POLA SEBARAN BULANAN PRODUKSI CABAI BESAR

(Th. 2011 sd 2014 ATAP)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 2011 75,602 67,589 72,512 81,976 84,393 75,878 78,997 74,918 83,400 72,509 62,179 58,848 2012 68,655 99,766 96,451 91,393 84,175 79,702 84,460 74,682 76,398 71,223 64,615 62,791 2013 75,843 97,581 92,023 98,576 98,848 89,640 90,200 82,356 83,763 71,386 65,782 66,883 2014 86,225 98,411 98,775 95,696 96,988 99,707 98,693 90,894 89,843 76,879 69,478 73,017 0 20,000 40,000 60,000 80,000 100,000 120,000 Pr o duk si ( To n)

Sumber : BPS RI

5

(6)

POLA SEBARAN BULANAN PRODUKSI CABAI RAWIT

(Th. 2011 sd 2014 ATAP)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 2011 36,026 38,220 44,777 47,964 56,672 60,209 60,663 56,285 52,684 52,294 45,315 43,080 2012 45,572 53,267 52,940 70,360 75,862 69,700 64,229 62,653 59,799 52,025 51,754 44,053 2013 48,266 47,596 53,996 56,367 66,204 70,718 62,210 65,522 61,165 62,445 62,847 56,165 2014 51,725 53,547 56,472 68,900 85,159 75,514 83,355 78,219 66,048 61,933 55,775 63,827 0 10,000 20,000 30,000 40,000 50,000 60,000 70,000 80,000 90,000 Pr odu k si ( Ton)

Sumber : BPS RI

(7)

Rencana Pola Tanam Bawang Merah 2016

Keterangan:

a. Produksi bruto bawang merah tahun 2016 sebesar 1.291.123 ton (Sasaran produksi tahun 2016 Ditjen Hortikultura) b. Kehilangan sebesar 8,36% dari produksi bruto

c. Kebutuhan terdiri dari Konsumsi langsung sebesar 2,49 kg/kap/th (SUSENAS 2014 diolah BKP), benih sebesar 10% dari produksi (Ditjen Hortikultura)

d. Peningkatan kebutuhan periode HBKN : Puasa dan Idhul Fitri 10% (Juni 24 hari, juli 14 hari), Idhul Adha 5% (september 7 hari), Natal dan Tahun Baru 5% (Desember 10 hari dan Januari 5 hari) e. Jumlah penduduk tahun 2016 : 258.705 ribu jiwa, (berdasarkan proyeksi penduduk Indonesia 2010 - 2035, BAPPENAS -BPS)

f. Kebutuhan Industri tahun 2016 sebesar 82.000 ton diperoleh pada saat rapat yang disampaikan oleh petugas dari Kementerian Perindustrian g. Horeka (Hotel, Restoran dan Katering) dan warung makan.

h. Olahan primer sebagian besar untuk bawang goreng di Kota Palu, Donggala, Sigi, Nganjuk, Cirebon, Kuningan, Probolinggo, Sumenep)

1. Olahan primer 0.3 57,385 2. Pedagang 0.51 97,555 3. Potensi Ekspor 0.19 36,344 191,284

Rincian Surplus Bawang Merah sebesar 191.284 ton

Jumlah

7

Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Jumlah Produksi (Ton) 104.547 90.531 89.909 90.133 95.062 126.130 137.807 128.244 121.877 114.056 95.336 97.493 1.291.125 Kehilangan (Ton) 8.740 7.568 7.516 7.535 7.947 10.544 11.521 10.721 10.189 9.535 7.970 8.150 107.938 Kebutuha n (Ton) Konsumsi Langsung 53.246 52.719 52.719 52.719 53.246 57.991 53.773 52.719 53.246 52.719 52.719 53.773 641.588 Horeka dan warung 11.600 11.600 11.600 11.600 11.600 11.600 11.600 11.600 11.600 11.600 11.600 11.600 139.200 Benih 10.455 9.053 8.991 9.013 9.506 12.613 13.781 12.824 12.188 11.406 9.534 9.749 129.113 Industri 6.805 6.738 6.738 6.738 6.805 7.412 6.873 6.738 6.805 6.738 6.738 6.873 82.000 Total Kebutuhan 82.106 80.110 80.048 80.070 81.157 89.615 86.027 83.881 83.839 82.462 80.590 81.995 991.901 Neraca (Ton) 13.701 2.853 2.345 2.528 5.957 25.970 40.260 33.642 27.849 22.059 6.776 7.347 191.286 Bulan Tanam Nov Des Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agust Sept Okt Luas Tanam (Ha)

10.455 9.053 8.991 9.013 9.506 12.613 13.781 12.824 12.188 11.406 9.534 9.749 129.113

(8)

Rencana Pola Tanam / Produksi Cabai Besar 2016

Keterangan:

a. Produksi bruto cabai besar tahun 2016 sebesar 1.209.454 ton (Sasaran produksi tahun 2016 Ditjen Hortikultura) b. Kehilangan sebesar 5,27% dari produksi bruto

c. Konsumsi langsung 1,67 kg/kap/th (SUSENAS 2014 diolah BKP),

d. Peningkatan kebutuhan periode HBKN : Puasa dan Idhul Fitri 10%(Juni 21 hari, juli 16 hari), Idhul Adha 5%(september 7 hari), Natal dan Tahun Baru 5% (Desember 10 hari dan Januari 5 hari) e. Jumlah penduduk tahun 2016 : 258.705 ribu jiwa, (berdasarkan proyeksi penduduk Indonesia 2010 - 2035, BAPPENAS -BPS)

f. Kebutuhan industri cabai Th. 2016 naik 10% terhadap angka kebutuhan 2015 = 170.500 ton (kebutuhan industri cabai besar : 80% dari total kebutuhan industri cabai = 136.440 ton) g. Kebutuhan benih sebesar 300 gram per hektar, setara dengan 30 kg cabai segar. Sehingga kebutuhan benih untuk luas tanam 151.182 hektar diperlukan 4.540 ton cabai segar. h. Horeka (Hotel Restoran dan Katering), warung makan

1. Olahan primer 0.55 126,989

2. Pedagang 0.35 80,811

3. Potensi Ekspor 0.1 23,089

Rincian Surplus Cabai Besar/Keriting sebesar 230.888 ton

8

Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Jumlah Produksi (Ton) 97.575 108.132 101.471 101.055 100.263 107.922 105.055 98.292 98.316 96.908 96.347 98.118 1.209.454 Kehilangan (Ton) 5.142 5.699 5.348 5.326 5.284 5.687 5.536 5.180 5.181 5.107 5.077 5.171 63.738 Kebutuhan (Ton) Konsumsi Langsung 35.885 35.529 35.529 35.529 35.529 38.016 37.306 35.529 35.885 35.529 35.529 36.240 432.037 Horeka dan warung 28.860 28.860 28.860 28.860 28.860 28.860 28.860 28.860 28.860 28.860 28.860 28.860 346.320 Industri dan benih 11.372 11.373 11.373 11.373 11.373 11.373 11.373 11.372 11.372 11.372 11.372 11.372 136.470 Total Kebutuhan 76.117 75.762 75.762 75.762 75.762 78.249 77.539 75.761 76.117 75.761 75.761 76.472 914.827 Neraca (Ton) 16.316 26.671 20.361 19.967 19.217 23.985 21.980 17.351 17.018 16.040 15.508 16.475 230.888 Bulan Tanam Okt Nov Des Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agust Sept Luas Tanam (Ha)

12.197 13.517 12.684 12.632 12.533 13.490 13.132 12.287 12.290 12.114 12.043 12.265 151.182

(9)

Keterangan:

a. Produksi bruto cabai besar tahun 2016 sebesar 890.220 ton (Sasaran produksi tahun 2016 Ditjen Hortikultura) b. Kehilangan sebesar 5,27% dari produksi bruto

c. Konsumsi langsung 1,26 kg/kap/th (SUSENAS 2014 diolah BKP),

d. Peningkatan kebutuhan periode HBKN : Puasa dan Idhul Fitri 10% (Juni 21 hari, juli 16 hari), Idhul Adha 5% (september 7 hari), Natal dan Tahun Baru 5% (Desember 10 hari dan Januari 5 hari) e. Jumlah penduduk tahun 2016 : 258.705 ribu jiwa, (berdasarkan proyeksi penduduk Indonesia 2010 - 2035, BAPPENAS -BPS)

f. Kebutuhan industri cabai Th. 2016 naik 10% terhadap angka kebutuhan 2015 = 170.500 ton (kebutuhan industri cabai rawit : 20% dari total kebutuhan industri cabai = 34.060 ton) g. Kebutuhan benih sebesar 300 gr per hektar, setara dengan 30 kg cabai segar. Sehingga kebutuhan benih untuk luas tanam 178.044 hektar diperlukan 5.340 ton cabai segar. h. Horeka (Hotel, Restoran dan Katering) dan warung makan.

Rincian Surplus Cabai Rawit sebesar 193.302 ton

1. Olahan primer 55% 106,316

2. Pedagang 35% 67,656

3. Potensi Ekspor 10% 19,330

Jumlah 193,302

Rencana Pola Tanam / Produksi Cabai Rawit 2016

9

Bulan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Jumlah Produksi (Ton) 58,577 62,080 65,782 78,899 91,387 86,878 83,833 82,727 75,135 70,763 68,644 65,516 890,220 Kehilangan (Ton) 3,087 3,272 3,467 4,158 4,816 4,578 4,418 4,360 3,960 3,729 3,618 3,453 46,915 Kebutuhan (Ton) Konsumsi Langsung 27,075 26,807 26,807 26,807 26,807 28,683 28,147 26,807 27,075 26,807 26,807 27,343 325,968 Horeka dan warung 24,162 24,162 24,162 24,162 24,162 24,162 24,162 24,162 24,162 24,162 24,162 24,162 289,944 Industri dan Benih 2,840 2,840 2,841 2,841 2,842 2,841 2,841 2,841 2,841 2,841 2,841 2,841 34,091 Total 54,077 53,809 53,810 53,810 53,811 55,686 55,150 53,810 54,078 53,810 53,810 54,346 650,003 Neraca (Ton) 1,414 4,999 8,506 20,931 32,760 26,613 24,265 24,557 17,098 13,224 11,217 7,718 193,302 Bulan Tanam Okt Nov Des Jan Feb Maret April Mei Juni Juli Agust Sept Luas Tanam (Ha)

11,715 12,416 13,156 15,780 18,277 17,376 16,767 16,545 15,027 14,153 13,729 13,103 178,044

(10)

PENAJAMAN UPAYA KHUSUS CABAI 2016

WILAYAH

KOMPONEN KAWASAN PENGEMBANGAN

PENUMBUHAN (EKSTENSIFIKASI)

PEMANTAPAN (INTENSIFIKASI)

KOMPONEN KEGIATAN

KOMPONEN KEGIATAN

WILAYAH BARAT*

1.

Mulsa plastik

2.

Benih

3.

Pupuk organik

4.

Pupuk anorganik

5.

Bahan pengendali OPT

6.

Sarana irigasi

7.

Alat pengolah tanah

(kultivator/hand tractor)

8.

Penerapan GAP

9.

Pengendalian OPT

1.

Mulsa plastik

2.

Pupuk organik

3.

Pupuk anorganik

4.

Bahan pengendali OPT

5.

Sarana irigasi

6.

Rain shelter

7.

Penerapan GAP-GHP

8.

Sarana pascapanen (kendaraan angkut, packing

house, cold storage, dll)

9.

Pengendalian OPT

10. Sarana pengolahan dan promosi pemasaran

WILAYAH TIMUR*

(Komponen sama dengan wilayah Barat, perbedaan terutama pada unit

JENIS : CABAI BESAR, CABAI RAWIT, CABAI KERITING.

TARGET 2016  15.168 HA

LUASAN MINIMAL SENTRA  25 HA (P.JAWA),50 HA (LUAR P. JAWA)

PENDEKATAN KAWASAN ATAU SENTRA SESUAI PERMENTAN 50/2012

DAN KEPMENTAN 45/2015

EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI KOMPONEN PENGEMBANGAN

KAWASAN

(11)

WILAYAH

KOMPONEN KAWASAN PENGEMBANGAN

PENUMBUHAN (EKSTENSIFIKASI)

PEMANTAPAN (INTENSIFIKASI)

KOMPONEN KEGIATAN

KOMPONEN KEGIATAN

WILAYAH BARAT

1. Benih

2. Pupuk organik

3. Pupuk anorganik

4. Bahan pengendali OPT

5. Sarana irigasi

6. Alat pengolah tanah (kultivator/hand

tractor)

7. Penumbuhan penangkar benih

8. Sarana perbenihan

9. Penerapan GAP

10. Pengendalian OPT

1. Benih

2. Pupuk organik

3. Pupuk anorganik

4. Bahan pengendali OPT

5. Penguatan penangkar benih

6. Sarana perbenihan (benih sumber, gudang benih, dll)

7. Penerapan GAP - GHP

8. Sarana pascapanen (kendaraan angkut, gudang, sarana

penjemuran)

9. Pengendalian OPT

10. Sarana pengolahan dan promosi pemasaran

WILAYAH TIMUR

(Komponen sama dengan wilayah Barat, perbedaan terutama pada unit cost

komponen kegiatan)

PENAJAMAN UPAYA KHUSUS BAWANG MERAH 2016

TARGET 2016: 5.000 HA

PENDEKATAN KAWASAN ATAU SENTRA SESUAI PERMENTAN 50/2012

DAN KEPMENTAN 45/2015

EFEKTIVITAS DAN EFISIENSI KOMPONEN PENGEMBANGAN KAWASAN

LUASAN MINIMAL SENTRA  25 HA (P JAWA), 50 HA (LUAR P. JAWA)

SASARAN

(12)

Tantangan yang di hadapi???

• Penyediaan data cepat, tepat waktu dan

dapat dipertanggugjawabkan

• Penambahan berbagai informasi/variabel

yang selengkap-lengkapnya (waktu panen,

harga di berbagai tempat dan jenjang)

• Kemudahan data diakses dan

mengaksesnya

(13)

Berbagai upaya yang pernah

dan sedang ditempuh

• Melakukan percepatan pelaporan melalui

E-form (Pusdatin dan Ditjen Hortikultura)

tetapi belum optimal

• BPS-RI memiliki SPH online tetapi hingga

saat ini belum dapat diakses karena

berbagai alasan: Secara nasional absensi

dari Kecamatan belum kontinu dan SDM

pengumpul

masih

belum

menguasai

metode pengumpulan sehingga kualitas

data perlu diklarifikasi

(14)

Lanjutan...upaya yang pernah dan

sedang ditempuh

• Secara bertahap melakukan

pembinaan/pelatihan dan refreshing

petugas KCD/Mantri tani di seluruh daerah

• Meningkatkan koordinasi dan membangun

kerjasama dengan seluruh petugas yang

berkaitan dengan pengumpulan,

pengolahan dan penyajian data

hortikultura dari levl pusat hingga ke

Kecamatan.

(15)

Bali

• Sdh

terlaksana

Maret 2016

NTB

• Bima

• Lombok

Tengah

• Seluruh

NTB (jika

anggaran

mencukupi)

NTT

• P. Kupang

(16)

Dilaksanakan melalui

kegiatan “Penyediaan Data

Hortikultura Strategis

Sebagai Data dukung RIPH”

Rekap data bulanan Bawang Merah dan Cabai dan dapat

diakses melalui aplikasi secara online

2. RENCANA KEGIATAN PERCEPATAN DATA CABAI

DAN BAWANG MERAH Tahun 2016

Pada 3 Provinsi

(Jabar, Jateng, Jatim)

12 kabupaten

60 Kecamatan

(17)

Lanjutan

3. Fasilitasi Honor untuk KCD/Mantri Tani

dengan memberikan honor yang bersumber

dari Ditjen Tanaman Pangan dan Ditjen

(18)

Saran untuk perbaikan

perstatistikan Pertanian

• Mempercepat Payung Hukum untuk

landasan kerja yang lebih permanen bagi

para petugas pengumpul data pertanian

• Negara menjamin jenjang karir dan

tunjangan kinerja yang layak

• Secara organisasi sebaiknya di

diskusikan antara pusat dan daerah

karena keduanya memiliki kepentingan

yang sama terkait dengan kehadiran data

statistik yang cepat, tepat dan akurat.

(19)

Referensi

Dokumen terkait

Setelah dilakukan pengujian data sampel minat baca dan data sampel kemampuan menulis cerita pendek dapat disimpulkan bahwa data sampel yang diperoleh diambil secara

Perlakuan dosis penyiraman berbeda nyata pada tinggi tanaman ,jumlah daun, diameter batang, bobot kering akar, panjang akar, jumlah akar, bobot kering tajuk. Namun tidak berbeda

Hubungan Antara Waist-Hip Ratio dengan Derajat Nyeri Penyakit Osteoartritis Lutut pada Pasien di RSUP.H.Adam Malik.. NAMA :

Ari matéri poko mangrupa poko bahasan jeung subpoko bahasan tina kompeténsi dasar (KD) anu kudu dipimilik ku murid. Éta sababna, matéri pokok basa Sunda patali jeung

Métode déskriptif nya éta panalungtikan anu mangrupa akumulasi data dasar dina cara déskriptif wungkul, teu nguji hipotésis, teu nyieun ramalan, atawa teu meunangkeun

Mampu mengelola riset yang hasilnya berpotensi untuk diaplikasikan untuk menyelesaikan permasalahan manusia (khususnya permasalahan perkotaan) dengan menggunakan

Sifat penelitian dalam skripsi ini adalah deskriptif. Penelitian deskriptif bertujuan menggambarkan secara tepat sifat–sifat suatu individu, keadaan, gejala atau

Berdasarkan uraian pada sebelumnya maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “ Pengaruh Pelaksanaan Promosi terhadap Pengambilan Keputusan