• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJARKAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH DAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG PADA MATERI POKOK SISTEM REPRODUKSI MANUSIA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 P. SIANTAR TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJARKAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH DAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG PADA MATERI POKOK SISTEM REPRODUKSI MANUSIA KELAS XI IPA SMA NEGERI 1 P. SIANTAR TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

PERBANDINGANHASILBELAJARSISWA YANGDIAJARKANMENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARANBERDASARKANMASALAHDANMODEL

PEMBELAJARANLANGSUNG PADAMATERIPOKOKSISTEM REPRODUKSIMANUSIAKELAS XIIPA SMA NEGERI1

P.SIANTARTAHUNPEMBELAJARAN 2012/2013

Oleh:

Poi Novelina Turnip NIM 409141072

Program Studi Pendidikan Biologi

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

RIWAYAT HIDUP

(4)

KATA PENGANTAR

Tiada untaian kata yang lebih tepat selain puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang luar biasa dalam membantu penulis dalam menyelesaikan penelitian ini, juga atas segala mujizat dan berkatNya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik.

Skripsi berjudul “Perbandingan Hasil Belajar Siswa yang diajarkan Menggunakan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem-Based Learning) dan Model Pengajaran Langsung (Direct instruction) pada Materi Pokok Sistem Reproduksi Manusia di Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Pematangsiantar Tahun Pembelajaran 2012/2013”, disusun untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Biologi, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

(5)

penelitian berlangsung dan seluruh guru beserta staf di SMA N 1 Pematangsiantar untuk semua bimbingan dan bantuannya selama penelitian.

Teristimewa penulis sampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Ayahanda (Drs. B. Turnip, M.Pd) dan Ibunda tercinta (D. br Siahaan) yang menjadi motivasi bagi penulis untuk memberikan yang terbaik, serta kedua kakanda (Jhon Sugianto Turnip dan Suman Susilo Turnip) dan adinda (Nindo Johan Turnip) yang telah mendukung dan mendoakan penulis dalam penyelesaikan skripsi ini. Terimakasih kepada seseorang yang bersamaku dalam penyusunan skripsi ini. Kepada sahabat penulis (Agnes, Anni, Basana, Siska, Hia, Melda, Setia, Tere), Novia agnes Shn, Mellisa, Roipina, Viona dan Maniur Bakkara yang memberikan semangat untuk penulis. Untuk teman seperjuangan PPLT SMA Teladan P.Siantar ‘12 dan teman-teman Biologi DIK B 2009 yang telah bersama selama studi, juga buat seluruh keluarga beserta teman-teman tanpa dorongan semangat dan partisipasi yang luar biasa dari kalian semua tentu penulis tidak dapat menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari masih banyak kelemahan dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca dari kesempurnaan skripsi ini, kiranya skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, Juli 2013 Penulis,

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar v

Daftar Isi vii

Daftar Gambar x

Daftar Tabel xi

Daftar Lampiran xii

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 5

1.3. Pembatasan Masalah 5

1.4. Rumusan Masalah 6

1.5. Tujuan Penelitian 6

1.6. Manfaat Penelitian 7

1.7. Definisi Operasional 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8

2.1. Kerangka Teoritis 8

2.1.1. Pengertian Belajar 8

2.1.2. Pengertian Mengajar 9

2.1.3. Pengertian Aktivitas Belajar 10

2.1.4. Pengertian Hasil Belajar 11

2.1.5. Pembelajaran Berdasarkan Masalah (problem-based Learning) 13

2.1.5.1. Istilah dan Pengertian 13

2.1.5.2. Ciri-ciri Pembelajaran Berdasarkan Masalah 15 2.1.5.3. Tujuan Pembelajaran Berdasarkan Masalah 16 2.1.5.4. Sintaks Pembelajaran Berdasarkan Masalah 16 2.1.6. Pembelajaran Langsung(Direct Instruction) 17

2.2. Materi ajar 21

2.2.1 Sistem Reproduksi Pria 22

2.2.1.1. Organ Reproduksi Pria 23

2.2.2. Sistem Reproduksi Wanita 26

2.2.2.1. Organ Reproduksi Wanita 26

2.2.3. Menstruasi 30

2.2.4. Fertilisasi 32

2.2.5. Kehamilan (Implantasi) 34

2.2.6. Gangguan pada Sistem Reproduski Manusia 35

2.2.7. Teknologi Reproduksi 35

(7)

2.3.1. Hipotesis Penelitian 37

2.3.2. Hipotesis Statistik 37

III METODE PENELITIAN 38

3.1. Lokasi Dan Waktu Penelitian 38

3.1.1.Lokasi Penelitian 38

3.1.2.Waktu Penelitian 38

3.2. Populasi Dan Sampel Penelitian 38

3.2.1. Populasi 38

3.2.2. Sampel 38

3.3. Variabel Penelitian 38

3.4. Jenis/Desain Penelitian 39

3.5. Prosedur Penelitian 40

3.6. Instrumen Penelitian 43

3.7. Uji Instrumen Penelitian 47

3.7.1. Validitas Tes 47

3.7.2. Reliabilitas Tes 47

3.7.3. Taraf Kesukaran Soal 48

3.7.4. Daya Pembeda Soal 48

3.8. Teknik Analisis Data 49

3.8.1. Uji Normalitas 50

3.8.2. Uji Homogenitas 51

3.8.3. Uji Hipotesis 51

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 53

4.1 Deskripsi Data Penelitian 53

4.1.1 Analisis Instrumen Penelitian 53

4.1.1.1 Validitas Soal 53

4.1.1.2 Reliabilitas Soal 53

4.1.1.3 Tingkat Kesukaran Soal 53

4.1.1.4 Tingkat Daya Beda Soal 53

4.1.2 Data Hasil Penelitian 54

4.1.2.1 Data Nilai Pre-test 54

4.1.2.2 Data Nilai Post-test 55

4.2 Uji Prasyarat Analisis Data 59

4.2.1 Uji Normalitas 59

4.2.2 Uji Homogenitas 59

4.3 Pengujian Hipotesis 60

4.4 Pembahasan 61

BAB V KESIMPULAN 62

5.1 Kesimpulan 62

5.2 Saran 62

(8)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Sintaks Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah 17 Tabel 2.2. Sintaks Model Pembelajaran Langsung 18 Tabel 2.3. Beberapa Kejadian dari Daur Menstruasi 32

Tabel 3.1. Desain Eksperimen Penelitian 39

Tabel 3.2. Perlakuan Terhadap Kelas Eksperimen 41

Tabel 3.3. Kisi-kisi Penyebaran Soal 46

Tabel 3.4. Kriterian Indeks Reliabilitas 48

(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Sistem Reproduksi Laki-laki 22

Gambar 2.2. Testis, Epidydymis, dan Ductus Deferens 23

Gambar 2.3. Spermatogenesis 25

Gambar 2.4. Sistem Reproduksi Perempuan 27

Gambar 2.5. Alat Reproduksi Perempuan 29

Gambar 2.6. Oogenesis 30

Gambar 2.7. Siklus Menstruasi 31

Gambar 2.8. Fertilisasi 33

Gambar 2.9. Tahap Kelahiran 34

Gambar 4.1. Perbandingan Hasil Belajar Siswa yang Diajar

dengan Menggunakan Model Pembelajaran 55 Berdasarkan Masalah(Problem-Based Learning)

(10)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sejauh ini kita sering melihat dan mendengar pendidikan kita mendapat sorotan tajam dari masyarakat maupun media. Pendidikan yang bermutu rendah selalu ditujukan terhadap pendidikan yang berjalan di negara kita. Hal ini dikarenakan masih rendahnya standar ketuntasan ujian nasional (UN) yang dihadapi para siswa, kemudian diperkuat lagi dengan rendahnya hasil belajar ujian harian yang tidak mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM).

Rendahnya mutu atau kualitas pendidikan di Sekolah Menengah Atas (SMA) dipengaruhi oleh banyak hal. Dari program pengalaman lapangan (PPL) yang peneliti lakukan, salah satu faktor yang peneliti duga sebagai penyebab rendahnya hasil belajar siswa adalah kurangnya minat belajar siswa yang disebabkan keberadaan guru yang melakukan proses belajar mengajar yang monoton dan kurang menarik.

(11)

konsep dalam proses belajar mengajar tentu sangat penting karena dapat mempengaruhi cara siswa mengambil keputusan atau memecahkan masalah.

Gejala umum yang terjadi pada siswa pada saat ini adalah “malas berpikir” bila diberikan suatu pertanyaan mereka cenderung menjawab suatu pertanyaan dengan cara mengutip dari buku atau bahan pustaka lain tanpa mengemukakan pendapat atau analisisnya terhadap pendapat tersebut. Bila keadaan ini berlangsung terus maka siswa akan mengalami kesulitan mengaplikasikan pengetahuan yang diperolehnya di kelas dengan kehidupan nyata (Jusuf dan Saputra, 2009).

Seperti penelitian yang dilakukan oleh Jusuf K dan Husnul Abid Saputra yang berjudul “Perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran langsung dan dengan model pembelajaran berdasarkan masalah” menemukan bahwa kondisi belajar mengajar yang terjadi di SMA Negeri 3 Lamongan sampai saat ini, model pembelajaran yang dipakai oleh guru guru dalam mengajar adalah model pembelajaran langsung sehingga pembeljaran bersifat teacher centered yang membuat pemahaman siswa kurang. Hal ini berpengaruh terhadap hasil belajar siswa baik akademis maupun non akademis. Setelah melakukan perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah hasilnya menunjukkan rata-rata postes mencapai hingga 83 lebih tinggi dari kelas pembelajaran langsung yang bernilai 75. Sehingga dapat disimpulkan model PBL mampu meningkatkan hasil belajar.

(12)

Keadaan seperti ini sama dengan kondisi yang terjadi di SMA Negeri 1 Pematangsiantar. Dari observasi yang dilakukan di objek penelitian yaitu SMA Negeri 1 Pematang siantar, menunjukkan bahwa rendahnya prestasi siswa dalam belajar biologi disebabkan oleh kurangnya minat siswa untuk belajar, menurut mereka pelajaran biologi adalah pelajaran yang membosankan dan penuh dengan hapalan. Ditambah lagi dengan teori-teori yang membuat pelajaran biologi menjadi pelajaran yang sangat menjenuhkan. Selain hal tersebut, rendahnya prestasi belajar siswa disebabkan juga oleh penguasaan siswa terhadap suatu materi hanya sebatas ketika materi itu diajarkan, artinya ketika materi itu ditanyakan oleh guru tersebut di lain kesempatan maka siswa tidak mampu menjawab kembali. Dari hal ini dapat saya simpulkan bahwa siswa hanya sekedar menghapal konsep bukan memahami konsep suatu materi. Hal ini terjadi karena materi yang disampaikan oleh tenaga pendidik kurang berkesan bagi siswa atau tidak langsung terjadi pada diri mereka. Akibatnya, 50% siswa tidak mencapai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang bernilai 75. Oleh sebab itu, model pembelajaran berdasarkan masalah mungkin akan dapat menjadi salah satu solusi untuk mendorong siswa untuk berpikir, bekerja, dan memahami daripada menghapal dan bercerita.

Penyebab masih rendahnya keterampilan berpikir kreatif siswa tersebut antara lain pembelajaran yang belum memberdayakan kemampuan berpikir kreatif siswa, oleh sebab itu diperlukan suatu pola pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa. Salah satu model pengajaran yang menggunakan kemampuan berpikir adalah Pembelajaran berdasarkan masalah (Purnamaningrum, 2012). Model pembelajaran berdasarkan masalah adalah salah satu model pembelajaran yang dapat membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir dan memecahkan masalah. Suatu model pembelajaran yang menyajikan kepada siswa situasi masalah yang autentik dan bermakna yang dapat memberikan kemudahan kepada mereka untuk melakukan penyelidikan dan menemukan sendiri solusi masalah tersebut.

(13)

yang berhubungan dengan masalah tetapi juga metode ilmiah untuk memecahkan masalah tersebut (Jusuf dan Saputra, 2009). Menurut beberapa penelitian terdahulu yang menerapkan pembelajaran berdasarkan masalah, diantaranya adalah Adnyana (2009) dalam penelitiannya yang berjudul “meningkatkan kualitas aktivitas belajar ketrampilan berpikir kritis dan pemahaman konsep biologi siswa kelas X-5 SMA Negeri 1 Banjar melalui penerapan Model pembelajaran berdasarkan masalah”, diperoleh persentase siswa yang tuntas belajar siswa sebesar 86%, menunjukkan bahwa pembelajaran berdasarkan masalah membantu siswa dalam pembelajaran akademis dan lebih termotivasi untuk belajar.

Di sisi lain dalam proses belajar mengajar yang berlangsung di objek penelitian, tenaga pendidik tersebut juga tidak memungkiri bahwa model pembelajaran langsung yang sering diterapkan yaitu dalam bentuk ceramah. Model ini bersifatteacher center dan dirasa kurang bisa meningkatkan keaktifan siswa karena pada model pembelajaran langsung, pihak yang paling aktif adalah guru. Walaupun demikian tenaga pendidik tersebut mengatakan pembelajaran langsung berperan besar dalam penyampaian materi yang akan sulit dipahami jika siswa disuruh belajar sendiri.

Model pembelajaran langsung bukanlah model pembelajaran yang buruk. Model ini akan terkesan buruk apabila pusat pembelajaran yaitu guru bersifat membosankan dan tidak menarik. Model ini dirancang khusus untuk mengembangkan belajar siswa tentang pengetahuan prosedural dan pengetahuan terstruktur secara baik dan dapat dipelajari selangkah demi selangkah (Arends dalam Nur Hadi, 2012). Tenaga pendidik biasanya belum merasa puas manakala dalam proses pengelolaan pembelajaran tidak melakukan ceramah. Demikian juga dengan siswa, mereka akan belajar manakala ada guru yang memberikan materi pelajaran melalui ceramah, sehingga ada guru yang berceramah berarti ada proses belajar dan tidak ada guru berarti tidak ada belajar (Wina, 2006)

(14)

belajar siswa dalam pembelajaran“ diperoleh persentase peningkatan hasil belajar siswa sebesar 82%. Kemudian berdasarkan angket persepsi, 77% siswa menyatakan bahwa model pengajaran langsung adalah model pembelajaran yang baik.

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian yang berjudul : “Perbandingan Hasil Belajar Siswa yang diajarkan Menggunakan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah ( Problem-Based Learning) dan Model Pengajaran Langsung (Direct instruction)pada Materi Pokok Sistem Reproduksi Manusia di Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Pematangsiantar Tahun Pembelajaran 2012/2013”

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka identifikasi masalah sebagai berikut:

1. Kurangnya pemahaman siswa terhadap suatu konsep materi dan hanya sekedar menghafal konsep sehingga akan dicoba dengan Metode Pembelajaran berbasis masalah (problem based learning).

2. Penggunaan model pembelajaran yang kurang tepat dan monoton menyebabkan siswa kurang dapat menguasai konsep yang diberikan guru sehingga dapat mempengaruhi hasil belajar.

3. Kurangnya minat belajar siswa sehingga belum tercapainya kriteria ketuntasan minimal (KKM).

1.3. Batasan Masalah

Untuk memfokuskan permasalahan dengan menghindari interpretasi yang meluas, maka permasalahan dibatasi hanya pada:

1. Perbandingan hasil belajar siswa.

2. Dengan menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah (problem based learning)dan model pembelajaran langsung(direct instruction).

(15)

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah diatas, masalah dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah (problem based learning) pada materi pokok sistem reproduksi di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Pematangsiantar Tahun Pembelajaran 2012/2013?

2. Bagaimana hasil belajar siswa yang diajarkan menggunakan model pembelajaran langsung (direct instruction) pada materi pokok sistem reproduksi di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Pematangsiantar Tahun Pembelajaran 2012/2013?

3. Apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa dalam kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah (problem based learning) dengan model pembelajaran langsung (direct instruction) pada materi Sistem reproduksi di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Pematangsiantar Tahun Pembelajaran 2012/2013?

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan dari pelaksanaan penelitian ini antara lain untuk mengetahui : 1. Hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran berdasarkan

masalah (problem based learning) pada materi pokok sistem reproduksi di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Pematangsiantar Tahun Pembelajaran 2012/2013.

2. Hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran langsung (direct instruction) pada materi pokok sistem reproduksi di kelas XI IPA SMA Negeri 1 Pematangsiantar Tahun Pembelajaran 2012/2013.

(16)

1.6. Manfaat penelitian

Penelitian ini berharap bermanfaat:

1. Bagi siswa diharapkan mampu mengembangkan kemampuan berpikir, pemecahan masalah dan meningkatkan aktivitas belajar.

2. Sebagai bekal bagi calon guru untuk mempersiapkan diri menjadi guru yang mampu meningkatkan kualitas pembelajaran.

3. Sebagai masukan dan bahan pertimbangan bagi guru biologi khusunya untuk menggunakan metode sesuai materi.

1.7. Definisi Operasional

Adapun definisi operasional dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa dari aktivitas belajar, dinyatakan dalam bentuk skor atau nilai yang diperoleh dari hasil tes belajar yang terdiri dari 25 soal pilihan berganda.

2. Pembelajaran berdasarkan masalah (Problem based learning) adalah suatu model pembelajaran yang berdasarkan masalah fokus pembelajaran ada pada masalah yang dipilih sehingga siswa tidak saja mempelajari konsep-konsep yang berhubungan dengan masalah tetapi juga metode ilmiah untuk memecahkan masalah tersebut.

(17)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem-based learning) dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil penelitian model ini juga mampu meningkatkan kemampuan berpikir siswa yang dibuktikan dengan menyampaikan banyak gagasan maupun banyak pertanyaan.

2. Model Pembelajaran Langsung(Direct instruction)dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan guru sebagai sumber utama materi pembelajaran.

3. Terdapat perbedaan hasil belajar untuk kelas Pembelajaran berdasarkan masalah (Problem-based learning) dengan kelas Pembelajaran langsung (Direct instruction) adalah sebesar 7,28% , dengan perbandingan 1,11 : 1, sehingga model pembelajaran berdasarkan masalah(Problem based learning) lebih baik dibandingkan model pembelajaran langsung (Direct instruction) pada materi pokok Sistem reproduksi manusia di Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Pematangsiantar.

5.2. Saran

1. Model pembelajaran berdasarkan masalah adalah model pembelajaran yang perlu diperhatikan oleh pendidik dan perlu ditindaklanjuti dalam pelaksanaannya disekolah.

2. Dalam proses belajar mengajar guru juga harus memperhatikan materi yang diajarkan harus sesuai dengan model yang digunakan oleh guru sehingga tujuan dari pembelajaran bisa tercapai dengan baik dan maksimal.

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Adnyana, Gede Putra., (2009), Meningkatkan Kualitas Aktivitas Belajar, Ketrampilan Berpikir Kritis, dan Pemahaman Konsep Biologi Siswa Kelas X-5 SMA Negeri 1 Banjar Melalui Penerapan Model PembelajaranBerbasis Masalah, Jurnal Penelitian Kependidikan, Vol 1: 143-159.

Akrisna., (2011), http://sistemreproduksimanusia.blogspot.com/2011 03 01archive.html)diakses 24 januari 2013. 19.00

Arikunto, S.,(2009),Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta. ---(2010), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Edisi

Revisi Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Dimyati., dan Mudjiono., (2002), Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Djamarah, S.B.,(2011),Psikologi Belajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Fadly, Aditiya., (2012), Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL), Jurnal Penelitian Kependidikan,Vol 1: 1-15.

Hamalik,O.,(2001),Proses Belajar Mengajar, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta. Hendri., (2010),

http://teorionline.wordpress.com/2010/01/24/menyusun-instrumen-penelitian/diakses 02.05.13 ; 21.00

Ibrahim, R., Syaodih, N.,(2000), Pembelajaran Kooperatif, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Jusuf, K dan Saputra, H.A., (2009), Perbedaan Hasil Belajar Siswa yang Menggunakan Model Pembelajaran Langsung dengan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah,Jurnal Pendidikan Ekonomi, Vol 1: 198-209.

Nur Hadi, M dan Joko., (2013), Studi Komparasi Hasil Belajar Siswa Antara Model Pembelajaran kooperatif Tipe Buzz Group dan Model Pembelajaran Langsung, Jurnal Penelitian Kependidikan, Vol 1: 81-88.

Pratiwi,D.A., Maryati,Sri., Srikini., Suharno., S.Bambang., (2007), Biologi untuk SMA kelas XI, Erlangga, Jakarta.

(19)

Purnamaningrum, Arifah., (2012), Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif Melalui Problem Based Learning Pada Pembelajaran Biologi Siswa kelas X-10 SMA Negeri 3 Surakarta Tahun Pembelajaran 2011/2012, Jurnal Pendidikan Biologi, Vol 1: 1-13

Rusman., (2011), Model-Model Pembelajaran, Penerbit RajaGrafindo Persada, Jakarta.

Sanjaya, Wina., (2010), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,Penerbit Prenada, Jakarta.

Sardiman., (2011), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Penerbit RajaGrafindo Persada, Jakarta.

Slameto., (1995), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta,Jakarta.

Sudjana., (2005),Metoda Statistika,Edisi Keenam, Penerbit Tarsito, Bandung. Sugiyono., (2010), Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Alfabeta,

Bandung.

Syaifuddin, H.,(2003), Soal Jawab dan Pembahasan Struktur dan Komponen Tubuh Manusia,Penerbit Salemba Medika, Jakarta.

Gambar

Tabel 2.1. Sintaks Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah
Gambar 2.1. Sistem Reproduksi Laki-laki

Referensi

Dokumen terkait

langsung. Salah satu usaha yang mudah dikembangkan yaitu peternakan sapi. Mengapa memilih sapi karena akhir-akhir ini kebutuhan akan daging sapi. semakin hari semakin besar

Alat dan bahan : Foto gerbang sekolah /kunjungan langsung, foto kendaraan roda 6, air, botol, gayung, sendok Tujuan : - Anak mampu melakukan ibadah sehari-hari.. - Anak

[r]

Supriyadi Hari Respati, dr, Sp.OG (K) selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan yang sangat berharga. Okid Parama Astirin, M.S. selaku dosen

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi ilmiah mengenai dinamika aktivitas cacing tanah Ponthoscolex corethrurus pada berbagai kondisi lengas tanah dan

Berdasarkan Gambar 4, dapat dilihat bahwa citra hasil temu kembali dengan menggunakan SVM lebih baik Hal ini dikarenakan sistem mempunyai model klasifikasi untuk memprediksi baik

The right to development is an inalienable hl,Jman right by virtue of which every human person and the peoples of ASEAN are entitled to participate in,

Sesuai dengan kerangka konseptual pada Gambar 6, model ini ditujukan untuk dapat mensimulasikan proses peningkatan keuntungan pada industri pembesaran kerapu melalui