v ABSTRACT
DESCRIPTION OF SENIOR HIGH SCHOOL STUDENTS KNOWLEDGE, ATTITUDE, AND BEHAVIOR TOWARDS FREE SEX YEAR 2008.
Diah Ayu Christa L, 2009 Tutor I : Dr. Felix Kasim, dr., M.Kes
Tutor II: Rimonta F. Gunanegara, dr., Sp.OG
Nowadays, the free sex phenomenon on teenagers is getting more worrying. It’s increasing, according to the data that was taken annually. Globalization contributes more with this free sex attitude growth. Bad influence, high unwanted pregnancy, abortion, and STD (Sexual Transmitted Disease), HIV/AIDS, Hepatitis C is the common cause from this free sex phenomenon.
The aim of this study is to know the description of knowledge, attitude , and behavior of the student’s towards free sex.
This study used descriptive method with sample all the student of fifth Bandung Nasional High schools and questioner as the instrument.
From the research that was carried out to the high school student, it discovers that the level of knowledge, attitude, and behavior towards free sex of the fifth Bandung Nasional High School are good.
iv
ABSTRAK
GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP, DAN PERILAKU SISWA-SISWI SMU NEGERI KOTA BANDUNG TERHADAP PERILAKU SEKS BEBAS
TAHUN 2008.
Diah Ayu Christa L, 2009 Pembimbing I :Dr. Felix Kasim, dr., M.Kes.
Pembimbing II :Rimonta F. Gunanegara, dr., Sp.OG
Dewasa ini fenomena seks bebas dikalangan remaja makin mengkhawatirkan. Menurut data yang diambil jumlahnya dari tahun ke tahun makin meningkat. Maraknya perilaku seks bebas ini tidak terlepas dari pengaruh era globalisasi. Pengaruh buruk, tingginya kehamilan yang tidak diinginkan, aborsi, dan infeksi menular seksual, HIV/AIDS, hepatitis C seringkali menjadi akibat umum dari pergaulan bebas.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan, sikap, dan perilaku siswa-siswi terhadap perilaku seks bebas.
Penelitian ini digunakan metode deskriptif, dengan sampel seluruh siswa-siswi 5 SMU Negeri Kota Bandung, menggunakan instrument kuesioner.
Tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku siswa-siswi ke 5 SMU, tentang perilaku seks bebas adalah baik.
viii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN ...ii
SURAT PERNYATAAN ...iii
ABSTRAK ...iv
ABSTRACT...v
KATA PENGANTAR ...vi
DAFTAR ISI...viii
DAFTAR TABEL...x
DAFTAR LAMPIRAN...xii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ...1
1.2 Identifikasi Masalah...3
1.3 Maksud dan Tujuan...3
1.3.1 Maksud...3
1.3.2 Tujuan ...3
1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah...3
1.5 Kerangka Pemikiran...3
1.6 Metodologi ...4
1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ...4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Kesehatan Reproduksi Remaja ...5
2.2 Perilaku Seksual Remaja...6
2.3 Perilaku Seks Bebas Remaja...8
2.4 Dampak Perilaku Seks Bebas Pada Remaja ...10
2.5 Kehamilan Pada Remaja ...11
2.6 Aborsi...14
2.6.1 Alasan Remaja Melakukan Aborsi ...16
2.7 Pendidikan Seks Remaja...16
2.8 Infeksi Menular Seksual (IMS)...18
2.8.1 Epidemiologi Infeksi Menular Seksual...18
ix
BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian...22
3.5 Pengolahan dan Analisis Data...24
3.5.1 Identitas Responden ...24
3.5.2 Pengetahuan ...24
3.5.3 Sikap...24
3.5.4 Perilaku ...25
3.6 Definisi Operasional25 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ...27
4.1.1 Identitas Responden ...27
4.1.1.1 Jenis Kelamin dan Umur Responden ...27
4.1.2 Pengetahuan Responden ...27
4.1.3 Sikap Responden...35
4.1.4 Perilaku Responden...41
4.2 Pembahasan...48
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Distribusi Jenis Kelamin dan Umur Responden………27
Tabel 4.2 Distribusi Responden “Apakah Anda Mengetahui Tentang IMS”? ...27
Tabel 4.3 Distribusi Responden Penyakit Yang Termasuk IMS ...28
Tabel 4.4 Distribusi Responden “Apakah Anda Tahu Cara Penularan IMS?” ...29
Tabel 4.5 Distribusi Responden Cara Penularan IMS ...29
Tabel 4.6 Distribusi Responden “Apakah Anda Setuju Penularan Infeksi Menular Seksual Melalui Hubungan Seksual Berganti-ganti Pasangan?” ...30
Tabel 4.7 Distribusi responden “Apakah Anda setuju Kondom Dapat Mencegah Penularan Infeksi Menular Seksual?” ...30
Tabel 4.8 Distribusi Responden “Apakah Anda Setuju Penularan Infeksi Menular Seksual Dapat Melalui Berciuman?”...31
Tabel 4.9 Distribusi Responden Sumber Informasi Seks...32
Tabel 4.10 Distribusi Responden Makna Kehilangan Perawan...32
Tabel 4.11 Distribusi Responden Definisi Tidak Perawan ...33
Tabel 4.12 Distribusi Responden Makna Hubungan Seksual...34
Tabel 4.13 Distribusi Responden “Apakah Bacaan/gambar /Film Porno Dapat Menambah Pengetahuan Tentang Seks?” ...35
Tabel 4.14 Distribusi Responden “Apakah membicarakan Tentang Kesehatan Reproduksi Adalah Hal Yang Tabu?”...35
Tabel 4.15 Distribusi Responden “Apakah Memperkenalkan Alat Kontrasepsi Pada Remaja Berarti Mengijinkan Free Sex?” ...36
xii
Tabel 4.17 Distribusi Responden “Apakah Aborsi Lebih Baik
Daripada Menanggung Malu Karena Hamil Pranikah?” ... 37
Tabel 4.18 Distribusi Responden “Apakah Laki-laki/ Perempuan
Harus Menjaga Keperjakaan/ Keperawanannya?”... 38
Tabel 4.19 Distribusi Responden “Setujukah Anda Tayangan
TV atau Media Lainnya Cukup Berperan Dalam Meningkatnya
Jumlah Remaja yang Melakukan Hubungan Seksual Sebelum
Menikah?” ...38
Tabel 4.20 Distribusi Responden “Apakah Kurikulum Di Sekolah
Sudah Cukup Untuk Memberikan Pengetahuan
Tentang Kesehatan Reproduksi?” ...39
Tabel 4.21 Distribusi Responden “Apakah Perlu Dilakukan
Penyuluhan Tentang Kesehatan Reproduksi
Di Sekolah-sekolah?”...40
Tabel 4.22 Distribusi Responden “ Apakah Anda Pernah Melakukan
Hubungan Seksual?” ...41
Tabel 4.23 Distribusi Responden “ Pada Umur Berapa Pertama
Kali Anda Melakukan Hubungan Seksual?”...42
Tabel 4.24 Distribusi Responden “Dimana Anda Pertama Kali
Melakukan Hubungan Seksual?” ...43
Tabel4.25 Distribusi Responden “Apakah Ketika Anda Melakukan
Hubungan Seksual Anda Menggunakan Kontrasepsi?” ...43
Tabel 4.26 Distribusi Responden Kontrasepsi Yang Digunakan...44
Tabel 4.27 Distribusi Responden “Apakah Anda Pernah Terkena
Infeksi Menular Seksual?” ...45
Tabel 4.28 Distribusi Responden “Apakah Anda Pernah Memeriksakan
Diri Ke Dokter Berkaitan Dengan Infeksi Menular
Seksual?”...46
Tabel 4.29 Distribusi Responden “Apa Alasan Anda Tidak
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
53
1. Apakah anda mengetahui tentang Infeksi Menular Seksual? penularan Infeksi Menular Seksual?
A. ya B. tidak 4. Jika YA, bagaimana cara penularan
infeksi menular seksual?(jawaban boleh >1) infeksi menular seksual melalui hubungan seksual berganti-ganti pasangan?
A. setuju B. tidak setuju
6. Apakah anda setuju kondom dapat mencegah penularan infeksi menular seksual?
A. setuju B. tidak setuju
7. Apakah anda setuju penularan Infeksi Menular Seksual dapat melalui berciuman?
9. Makna kehilangan keperawanan menurut anda?
A. Tidak berpengaruh, hanya symbol saja
B. Hidup enggan mati tak mau C. Kehilangan masa depan D. Mengikuti tren
E. Tidak tahu
10. Definisi tidak perawan menurut anda?
11. Makna hubungan seksual menurut anda?
54
D. Berciuman E. Tidak tahu
SIKAP
12. Menurut anda apakah bacaan/gambar/film porno dapat menambah pengetahuan tentang seks?
A. ya B. tidak 13. Menurut anda apakah
membicarakan tentang kesehatan reproduksi adalah hal yang tabu?
A. ya B. tidak 14. Menurut anda apakah
memperkenalkan alat kontarsepesi pada remaja berarti mengijinkan free sex?
A. ya B. tidak 15. Menurut anda apakah hamil pra
nikah bukanlah hal yg memalukan? A. ya B. tidak 16. Menurut anda apkah aborsi lebih
baik daripada menangung malu karena hamil pra nikah?
A. ya B. tidak 17. Menurut anda apakah laki-laki/perempuan harus menjaga keperjakaan/keperawanannya?
A. ya B. tidak 18. Setujukah anda tayangan TV atau
media lainnya cukup berperan dalam menigkatnya jumlah remaja yang melakukan hubungan seksual sebelum menikah?
A. setuju B. Tidak setuju
19. Apakah kurikulum di sekolah sudah cukupuntuk meberikan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi?
A. Ya B.Tidak
20. Menurut anda apakah perlu dilakukan penyuluhan tentang kesehatan reproduksi di sekolah-sekolah?
A. Ya B. tidak
PERILAKU
21. Apakah anda pernah melakukan hubungan seksual? ketika anda melakukan hubungan seksual anda memakai alat
pernah memeriksakan diri ke dokter berkaitan dengan infeksi menular seksual?
54
28. Jika TIDAK (pada No 27) apa alasan anda tidak melakukan pengobatan?
A. Tidak ada biaya B. Malu
C. Karena penyakit ini bisa sembuh sendiri
56 LAMPIRAN II
1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Masa remaja merupakan suatu masa transisi dari masa kanak-kanak ke
masa dewasa. Pada masa ini terjadi perubahan dan perkembangan yang cepat
baik fisik, mental, maupun psikososial. Adanya perubahan-perubahan yang
menjadi cirri khas remaja ini menimbulkan berbagai masalah yang kompleks
(Killingstone P., CornellisM., 2008).
Usia remaja merupakan usia labil, dimana pada saat diri seseorang saat itu
timbul rasa untuk menunjukkan diri bahwa “ini aku”. Sikap meniru pada
kalangan remaja merupakan suatu bentuk dari masa pubertas yang dialami
seseorang karena keadaan jiwa yang masih labil. Artinya jika mereka tidak
dapat mengontrol diri dengan baik dan apabila waktu luang juga tidak dapat
dimanfaatkan dengan sebaik mungkin, maka perbuatan iseng dan kenakalan
lainnya mudah sekali terjadi. Seperti bolos sekolah di saat jam pelajaran,
narkoba dan cara berpakaian yang berlebihan dan tak pantas yang berujung
dapat menimbulkan seks bebas dan akibatnya banyak remaja menikah di usia
remaja atau tidak perawan lagi.
Dewasa ini fenomena seks bebas dikalangan remaja makin mengkuatirkan.
Menurut data yang diambil jumlahnya dari tahun ke tahun makin meningkat.
Maraknya perilaku seks bebas ini tidak terlepas dari pengaruh era globalisasi.
Pengaruh buruk, tingginya kehamilan yang tidak diinginkan, aborsi, dan
infeksi menular seksual, HIV/AIDS, hepatitis C seringkali menjadi akibat
umum dari pergaulan bebas.
Berdasarkan penelitian di berbagai kota besar di Indonesia, sekitar 20
hingga 30 persen remaja mengaku pernah melakukan hubungan seks.
Celakanya, perilaku seks bebas tersebut berlanjut hingga menginjak ke
jenjang pernikahan. Ancaman pola hidup seks bebas remaja secara umum baik
2
polling yang dilakukan Lembaga Swadaya Masyarakat Sahabat Anak dan
Remaja Indonesia (Sahara Indonesia) meneyebutkan bahwa 44,8 persen
remaja Bandung telah melakukan hubungan seks sebagian besar yang tinggal
di wilayah kos-kosan.
Tingginya angka hubungan seks pranikah dilakalangan remaja erat
kaitannya dengan meningkatnya jumlah aborsi serta kurangnya pengetahuan
remaja akan reproduksi sehat. Jumlah aborsi saat ini tercatat sekitar 2,3 juta
dan 15-20 persen di antaranya dilakukan oleh remaja. Hal ini pula penyebab
tingginya angka kematian ibu di Indonesia dimana Indonesia merupakan
Negara yang angka kematian ibunya tertinggi di Asia Tenggara.
Perilaku seks bebas bisa menimbulkan berbagai macam gangguan. Antara
infeksi menular seksual. Sejalan dengan itu, di RSHS tercatat 60% yang
menderita kutil kelamin adalah usia 16 hingga 25 tahun. Sekitar 60%
penderita penyakit kutil kelamin (Condyloma acuminata) yang datang ke
Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung masih berusia 16 hingga 25
tahun. Itu artinya, 60 dari 100 orang muda adalah penderita penyakit kutil
kelamin. Kenyataan ini tentu saja sangat mengkhawatirkan, mengingat
penyakit kelamin tersebut berpotensi untuk menjadi ganas atau kanker.
Masalah seks bebas dengan pasangannya justru dijadikan legistimasi untuk
melakukan seks. Bahkan saat ini seks bebas sudah mejadi bagian dari budaya
bisnis. Faktor yang melatar belakangi hal ini antara lain disebabkan
berkurangnya pemahaman nilai-nilai agama. Selain itu juga disebabkan belum
adanya pendidikan seks secara formal di sekolah-sekolah, dan maraknya
penyebaran gambar serta Video Compac Disc (VCD) porno (Inne Soviyanti,
2006).
Saat ini untuk menekan jumlah perilaku seks bebas terutama dikalangan
remaja bukan hanya membentengi diri mereka dengan unsur agama yang kuat,
juga dibentengi dengan pendamping orangtua dan selektivitas dalam memlih
teman-teman, karena adanya kecederungan remaja lebih terbuka kepada teman
didekatnya ketimbang orang tua sendiri. Selain itu sudah saatnya di kalangan
sekolah-3
sekolah, namun bukan pendidikan seks vulgar. Pendidikan kesehatan
dikalangan remaja bukan hanya memberikan pengetahuan tentang organ
reproduksi, tetapi bahaya akibat pergaulan bebas, seperti infeksi menular
seksual dan sebagainya. Dengan demikian anak-anak remaja ini bisa terhindar
dari percobaan melakukan seks bebas.
1.2Indentifikasi Masalah
Bagaimana pengetahuan, sikap, dan perilaku remaja di SMU Negeri
Bandung terhadap masalah perilaku seks bebas.
1.3Maksud dan Tujuan
1.3.1 Maksud
Mengetahui bahaya perilaku seks bebas.
1.3.2 Tujuan
1. Mengetahui gambaran pengetahuan, sikap, dan perilaku pelajar SMU
Negeri Bandung terhadap perilaku seks bebas.
2. Untuk menurunkan perilaku seks bebas di lingkungan pelajar SMU
Negeri Bandung.
1.4Manfaat Karya Tulis Ilmiah
Manfaat dari dilakukannya penelitian ini adalah kita dapat mengetahui
perilaku seks remaja khususnya tentang pengetahuan, sikap, perilaku. Serta
kita dapat mengetahui bagaimana cara penanggulangan permasalahan dari
perilaku seks bebas tersebut.
1.5Kerangka Pemikiran
Masa remaja merupakan masa pertumbuhan anak menjadi dewasa, masa
terjadinya perubahan fisik dan psikologis. Remaja yaitu anak-anak yang
berusia 10-17 tahun, merupakan masa transisi dan masa kritis penyesuaian diri
4
lingkungannya. Maka dari itu kelompok remaja dengan usia ini sangat rentan
untuk terpengaruh oleh pergaulan sehari-harinya dan juga didalam proses
pencarian jati dirinya, adapun salah satu faktor penyebab yang lainnya karena
kurangnya komunikasi dan perhatian dari orang tua mereka (Gunarsa, 2002).
Dalam era globalisasi sekarang ini, memungkinkan para remaja dengan
mudah mendapatkan sajian tontonan, bacaan dan lain sebagainya mengenai
seks, juga dari luar negeri. Pentingnya edukasi atau pendidikan tentang
seksualitas khususnya bagi kalangan remaja memang tak terbantahkan lagi.
Derasnya arus informasi telah menyebabkan orang tua sulit lagi menahan atau
membatasi anak-anaknya dari akses informasi termasuk perihal seksualitas.
Informasi tentang seks dikalangan remaja yang diperoleh dari sumber-sumber
tersebut ada yang tidak sesuai dengan budaya atau norma yang berlaku di
Indonesia (Sunanti, 2006).
1.6Metodologi
Jenis penelitian : Deskriptif
Rancangan penelitian : Cross sectional
Metode pengumpulan data : Angket
Instrumen penelitian : Kuesioner
Populasi : Siswa/siswi SMU Negeri Kota Bandung
sebanyak 4236 orang
Minimal sample : 5 sekolah SMU Negeri
Tehnik sampling : Cluster random sampling
1.7Lokasi dan Waktu
Lokasi dilakukannya penelitian ini adalah SMU Negeri yang ada di kota
Bandung. Adapun lamanya penelitian ini memakan waktu kira-kira 7 bulan
50
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Pengetahuan, sikap, dan perilaku tentang seks bebas di kelima SMU Negeri
Bandung umumnya baik.
5.2 Saran
Upaya untuk mengatasi perilaku seks bebas dalam masyarakat khususnya
kaum remaja, maka penulis mengusulkan adanya kerja sama dari berbagai sektor,
yaitu :
1. Dukungan dan partisipasi masyarakat, organisasi masyrakat, dan
badan-badan kesehatan sosial yang bergerak dalam program pencegahan
penyimpangan perilaku seksual di kalangan remaja, dengan menggalakan
penyuluhan tentang pendidikan seks serta dampak pergaulan seks bebas di
kalangan pelajar kota Bandung sebagai upaya preventif. Upaya ini perlu
peran aktif berbagai pihak yang berwenang di sekolah, polisi, dokter,
yayasan, dan orang tua
2. Meningkatkan moral masyarakat khususnya remaja melalui pendidikan
nonformal seperti pendidikan agama, budi pekerti, dan menyalurkan hasrat
kea rah yang positif seperti olahraga, kesenian, dll.
3. Perlu adanya wadah biro konsultasi yang menampung permasalahan
remaja khususnya permasalahan sistem reproduksi remaja yang dikelola
oleh guru, dokter UKS, guru agama, dll.
51 DAFTAR PUSTAKA
Das’ad Latif. 2006. Mengatasi Perilaku Seks Bebas.
http://www.whatisallabout.com/. Desember 30th, 2008.
Firrar Artmi Rahaju. 2009. Kehamilan Yang Tidak Diinginkan.
http://www.penapendidikan.com Febuari 19th, 2009.
Heni. 2008. Edukasi Seks Jadi Ektrakulikuler SMA. http://www.kompas.com.
Januari 12th,2009.
Indieclesta. 2008. Pergaulan Bebas Remaja. http://one.indoskripsi.com.
Desember 21th, 2008.
Inne Soviyanti. 2006. Bukan Hanya Hubungan Intim. http://www.isekolah.org.
November 12th, 2008.
Julia. 2008. Darah Perawan, Seberapa Penting?. http://www.kompas.com.
Januari 12th, 2009.
Killingstone P., Cornellis M. 2008. Sex and Love Guide to Teenagers. Jakarta.
Prestasi Pustaka.
Lukman Hakim. 2005. Infeksi Menular Seksual. Edisi ketiga. Jakarta : FKUI.
M Masri Muadz . 2007. 45% Remaja Melakukan Free Sex.
http://www.aids-ina.org. November 12th, 2008.
O. Solihin. 2007. Perilaku Seks Remaja : Makin Bebas!!.
http://osolihin.wordpress.com/. Desember 30th, 2008.
Reomazi. 2008. Pentingnya Pendidikan Seks Pada Remaja.
52
Siswanto Agus Wilopo. 2005. Kita Selamatkan Remaja dari Aborsi Dalam
Rangka Pemantapan Keluarga Berkualitas 2015. Medan : Deputi
Keluarga Berencana Kesehatan Reproduksi Bandan Koordinasi Keluarga
Berencana Pusat.
Sjaiful Fahmi. 2005. Infeksi Menular Seksual. Edisi ketiga. Jakarta : FKUI.
Sugiri. 2006. Bebas Bicara Seks Bu(kan Berarti Bebas Seks.
http://www.lautanindonesia.com/forum/index.php. Desember 20th, 2008.
Sunanti Zalbawi. 2001. Perilaku Seks Bebas Di Kalangan Remaja Dan
Permasalahannya. Media Litbang Kesehatan, 1 (11): 30-35
Surilena. 2006. Fenomena Seks Bebas Pada Remaja Indonesia. Majalah
Kedoketran Damianus, 2 (5): 83-95
Ucke S. Sastrawinata. 2005. Gambaran Epidemiologi Klinik Kehamilan Remaja
di RS Immanuel Bandung. Bandung : Fakultas Kedokteran Universitas
Kristen Marantaha.
Wita Purbaningsih. 2004. Kehamilan Tidak Diinginkan. http://www.kompas.com.
Februari 19th, 2009.