• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh persepsi konsumen pada kualitas produk terhadap minat beli ulang (studi kasus pada mahasiswa Universitas Sanata Dharma pengguna sepatu olahraga Nike).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh persepsi konsumen pada kualitas produk terhadap minat beli ulang (studi kasus pada mahasiswa Universitas Sanata Dharma pengguna sepatu olahraga Nike)."

Copied!
107
0
0

Teks penuh

(1)

xviii 

 

ABSTRAK

PENGARUH PERSEPSI KONSUMEN PADA KUALITAS PRODUK NIKE TERHADAP MINAT BELI ULANG

Studi Kasus pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Pengguna Sepatu Olahraga Nike

Andrian

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2017

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah persepsi konusmen pada kualitas produk Nike berpengaruh terhadap minat beli ulang sepatu Nike. Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian asosiatif, teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah convenience sampling yang sering juga disebut dengan accidental sampling dengan kriteria konsumen yang pernah membeli dan menggunakan sepatu Nike. Penelitian ini menggunakan sampel 100 (seratus) responden. Teknik pengujian instrument dalam penelitian ini yaitu uji validitas, uji reliabilitas, sedangkan analisis data menggunakan uji asumsi klasik, analisis regresi linier sederhana dan analisis deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: 1) Mayoritas pengguna sepatu nike adalah laki-laki yang berusia diatas 20 tahun dan telah melakukan pembelian sebanyak dua kali, 2) Persepsi konsumen pada kualitas produk termasuk dalam kategori baik, 3) minat beli ulang termasuk dalam kategori tinggi, 4) persepsi konsumen pada kualitas produk berpengaruh terhadap minat beli ulang.

(2)

xix 

 

ABSTRACT

THE INFLUENCE CONSUMERS PERCEPTIONS TOWARD THE NIKE PRODUCT QUALITY TO THE RE-BUYING INTEREST

The Case Study on Nike Sport Shoes Consumers, the Studends of Sanata Dharma University

(3)

PENGARUH PERSEPSI KONSUMEN PADA KUALITAS PRODUK NIKE TERHADAP MINAT BELI ULANG

Studi Kasus pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Pengguna Sepatu Olahraga Nike

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma

Oleh : Andrian NIM : 132214094

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(4)

i

PENGARUH PERSEPSI KONSUMEN PADA KUALITAS PRODUK NIKE TERHADAP MINAT BELI ULANG

Studi Kasus pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Pengguna Sepatu Olahraga Nike

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma

Oleh : Andrian NIM : 132214094

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

(5)
(6)
(7)

iv

Motto dan Persembahan

Life is like riding a bicycle

To keep your balance, you must keep moving.

-Albert Einstein-

(8)
(9)
(10)

vii

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala

berkat dan rahmatnya penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul “Pengaruh

Persepsi Konsumen pada Kualitas Produk Nike terhadap Minat Beli Ulang. Studi

Kasus pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Pengguna Sepatu Olahraga

Nike”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta. Penulisan skripsi ini tidak akan terlaksana dan terselesaikan

dengan baik tanpa bantuan, dukungan, serta kerjasama dari berbagai pihak yang

dengan tulus dan rela mengorbankan waktu dan pikiran untuk membimbing penulis

sampai penulisan skripsi ini dapat diselesaikan. Untuk itu penulis ingin mengucapkan

terima kasih kepada:

1. Bapak Johanes Eka Priyatma, M. Sc., Ph.D selaku Rektor Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Albertus Yudi Yuniarto S.E., M.B.A selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma dan dosen pembimbing I yang telah meluangkan

waktu, tenaga, dan pikiran untuk membimbing, membina, dan mendukung

(11)

viii

3. Bapak Dr. Lukas Purwoto, SE., M.Si selaku Ketua Program Studi

Manajemen.

4. Bapak Drs. Gregorius Hendra Poerwanto, M.Si selaku dosen pembimbing II

yang dengan sabar dan teliti membimbing, mengoreksi, dan mengarahkan

penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak Dr. Herry Maridjo M,Si, selaku dosen penguji yang telah meluangkan

waktu untuk menguji, mengoreksi dan mengarahkan penuluis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta yang telah memberikan banyak ilmu dan pengalaman hidup.

7. Segenap karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

8. Papa saya Tjap Cen Hie dan Mama saya Magdalena yang terus mendukung,

memberikan doa dalam menyelesaikan studi ini

9. cece saya Devi Octaviani yang selalu memberikan semangat kepada saya dan

membiayai saya sampai saya menyelesaikan studi.

10.Keluarga Kontrakan Ediyanto, George Setiawan Kusuma dan Erren Egesta.

Terimakasih atas kepeduliannya, kegembiraannya, dan canda tawanya selama

ini.

11.Squad UKM 2013 Ediyanto, George Setiawan Kusuma, Fendish Cakrawala

(12)

ix

12.Amelia Cristin Widiayanti. Terimakasih atas support dan teguran-teguran

yang membuat saya menjadi lebih baik dan sedik demi sedikit meninggalkan

kebiasaan buruk saya.

13.Teman Anak Kampung Gangsar Upoyo, Satrio Yedo, Florensia, Maria, Alvin

Alfian, kristo, Marten, Willy. Terimakasih atas canda tawa yang telah kita

lewati setiap malamnya dengan sebotol tuak.

14.Keluarga kecil Everything About Us Rian Sutrisno, Alvin Alfian, Reza Yulio,

Gregorius Dolok, Riky Fauzi, Falmita Sari, Remsy Saputri, Katarina Sari, dan

Afra Avelina. Terimakasih atas masa-masa indah yang telah kita lalui

bersama.

15.Keluarga UKM Basket. Terimakasih atas dukungan yang kalian berikan.

16.Para owner GARA HT, Alvin Alfian, Riky Fauzi, dan Gunadi Prayitno.

Terimakasih telah berjuang bersama belajar berwirausaha di GARA HT.

17.Teman-teman satu bimbingan skripsi Ivan, Mita, Rina, Remsi, Marten,

Sidney, Floren yang saling mendukung satu sama lain untuk bisa lulus

bersama.

18.Keluarga besar Manajemen 2013 yang tidak bisa penulis sebut satu persatu,

tetap semangat dalam berproses semoga kedepannya menjadi lebih baik.

19.Teman-teman yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, terimakasih atas

segala doa dan dukungannya yang telah di berikan selama ini. Tetap semangat

(13)
(14)

xi DAFTAR ISI

HALAMANJUDUL ... I

HALAMANPERSETUJUANPEMBIMBING ... II

HALAMAN PENGESAHAN ... III

HALAMAN PERSEMBAHAN ... IV

HALAMANPERNYATAANKEASLIANKARYATULIS ... V HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN ... VI HALAMANKATAPENGANTAR ... VII

HALAMANDAFTARISI……….XI

HALAMANDAFTARTABEL ... XIV

HALAMANDAFTARGAMBAR ... XV

HALAMANDAFTARLAMPIRAN ... XVII

HALAMANABSTRAK ... XVIII

HALAMANABSTRACT ... XIX .

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Pembatasan Masalah ... 3

D. Tujuan Penelitian ... 4

E. Manfaat Penelitian ... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 6

A. Landasan Teori... 6

1. Pengertian Pemasaran ... 6

2. Konsep Pemasaran ... 7

(15)

xii

4. Produk ... 8

a.Pengertian produk ... 8

b.Karakteristik Produk ... 9

c.Klasifikasi Produk ... 10

d.Kualitas Produk ... 11

5.Minat Beli Ulang ... 13

B.Penelitian-penelitian Sebelumnya ... 16

C. Kerangka Konseptual Penelitian ... 17

D. Hipotesis ... 19

BAB III METODE PENELITIAN ... 21

A. Jenis Penelitian ... 21

B. Subjek dan Objek Penelitian ... 21

1. Subyek Penelitian ... 21

2. Obyek Penelitian ... 21

C. Waktu dan Lokasi Penelitian ... 21

1.Waktu Penelitian... 21

2. Lokasi Penelitian ... 22

D. Variabel Penelitian ... 22

1. Identifikasi Variabel ... 22

2. Definisi Variabel ... 24

3. Pengukuran Variabel ... 25

E. Populasi dan Sampel ... 27

1. Populasi ... 27

2. Sampel ... 27

F. Teknik Pengambilan Sampling ... 29

G. Sumber Data ... 39

1. Data Primer ... 29

2. Data Sekunder ... 29

(16)

xiii

1. Metode Kuesioner ... 31

I. Teknik Pengujian Instrumen ... 30

1. Pengujian Validitas ... 30

2. Pengujian Reliabilitas... 31

J. Teknik Analisis Data ... 31

1. Analisis Deskriptif ... 32

2. Analisis Regresi Sederhana ... 33

BAB IV GAMBARAN UMUM SUBYEK PENELITIAN ... 37

A. Sejarah ... 37

E. Produk Sepatu Olahraga Nike ... 42

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 44

A. Hasil Pengujian Instrumen ... 44

1. Hasil Uji Validitas ... 44

2. Hasil Uji Reliabilitas ... 46

B. Teknik Analisis Data ... 47

1. Analisis Deskriptif ... 47

2. Deskriptif Variabel ... 49

C. Analisis Regresi Sederhana ... 52

1. Uji Normalitas ... 52

2. Uji Regresi Sederhana ... 53

3. Uji t ... 55

D. Pembahsan ... 56

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN... 60

(17)

xiv

(18)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

III.1 Kategori Skor yang Dikelompokan ... 26

III.2 Kategori Skor yang Dikelompokan ... 27

V.1 Hasil Uji Validitas Persepsi Konsumen Pada Kualitas Produk ... 45

V.2 Hasil Uji Validitas Minat Beli Ulang ... 45

V.3 Hasil Uji Reliabilitas Persepsi Konsumen Pada Kualitas Produk ... 46

V.4 Hasil Uji Reliabilitas Minat Beli Ulang ... 56

V.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 47

V.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 58

V.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Pembelian ... 59

V.8 Hasil Analisis Deskriptif Persepsi Konsumen Pada Kualitas Produk ... 50

V.9 Hasil Analisis Deskriptif Minat Beli Ulang ... 51

V.10 Hasil Uji Normalitas ... 53

V.11 Hasil Uji Regresi Linier Sederhana ... 54

(19)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

II.1 Lima Tingkatan Produk ... 10

II.2 Kerangka Konsetual Penelitian ... 18

(20)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lam Judul Halaman

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ... 65

Lampiran 2 Hasil Uji Statistik ... 71

Lampiran 3 Tabel r ... 76

Lampiran 4 Tabel t ... 78

(21)

xviii ABSTRAK

PENGARUH PERSEPSI KONSUMEN PADA KUALITAS PRODUK NIKE TERHADAP MINAT BELI ULANG

Studi Kasus pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Pengguna Sepatu Olahraga Nike

Andrian

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2017

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah persepsi konusmen pada kualitas produk Nike berpengaruh terhadap minat beli ulang sepatu Nike. Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian asosiatif, teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah convenience sampling yang sering juga disebut dengan accidental sampling dengan kriteria konsumen yang pernah membeli dan menggunakan sepatu Nike. Penelitian ini menggunakan sampel 100 (seratus) responden. Teknik pengujian instrument dalam penelitian ini yaitu uji validitas, uji reliabilitas, sedangkan analisis data menggunakan uji asumsi klasik, analisis regresi linier sederhana dan analisis deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: 1) Mayoritas pengguna sepatu nike adalah laki-laki yang berusia diatas 20 tahun dan telah melakukan pembelian sebanyak dua kali, 2) Persepsi konsumen pada kualitas produk termasuk dalam kategori baik, 3) minat beli ulang termasuk dalam kategori tinggi, 4) persepsi konsumen pada kualitas produk berpengaruh terhadap minat beli ulang.

(22)

xix ABSTRACT

THE INFLUENCE CONSUMERS PERCEPTIONS TOWARD THE NIKE PRODUCT QUALITY TO THE RE-BUYING INTEREST

The Case Study on Nike Sport Shoes Consumers, the Studends of Sanata Dharma University

(23)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Dunia kini menghadapi era globalisasi yang di tandai dengan kemajuan

teknologi dan trasnportasi. Globalisasi ini sendiri mengandung pengertian

bahwa setiap negara, bahkan setiap bisnis dan perushaan menghadapi

persaingan global, baik secara tidak langung maupun secara langung. Dengan

masuknya era globalisasi ini akan terjadi persaingan yang sangat ketat pada

dunia usaha, sehingga perusahaan-perusahaan mengkoordinasi setiap

divisinya untuk belomba-lomba melakukan inovasi pada produknya demi

menyaingi produk dari perushaan lain dan ingin menjadi yang terbaik di mata

konsumen.

Pada umumnya para konsumen membeli barang atau jasa dengan berbagai

persepsi seperti persepsi pada harga, persepsi pada kualitas produk dan

lain-lain yang ditawarkan oleh perushaan. Persepsi dapat diartikan sebagai sebuah

proses yang digunakan untuk memilih dan menginterpretasi masukan

informasi guna menciptakan sebuah gambaran (Bernard Barelson, dalam

Kotler 2003:217). Seperti yang kita ketahui di Jogja saja telah banyak

perusahaan-perusahaan tumbuh berkembang dan merasakan ketatnya

(24)

Perusahaan NIKE sendiri adalah perusaahan sepatu yang telah lama

berdiri dan sampai sekarang NIKE sendiri masih tetap bertahan dengan

ketatnya persaingan yang ada. NIKE memproduksi sepatu dalam beragam

gaya dan berbagai tujuan, serta memiliki lini khusus untuk pria, wanita, dan

anak-anak. Lini produk NIKE termasuk sepatu jalan (walking shoes), sepatu

lari (running shoes), sepatu basket, dan banyak lagi yang lainnya. Selain

menawarkan berbagai macam lini produk, NIKE juga menawarkan kualitas

yang sangat baik dan telah dikenal banyak orang. Telah terbukti 9 dari 10

responden pengguna sepatu NIKE yang saya tanyanyakan mengatakan bahwa

NIKE memiliki kualitas yang sangat bagus dibandingkan dengan sepatu dari

pesaing lainnya.

Dari berbagai macam keunggulan yang ditawarkan perusahaan NIKE

seperti lini produk yang berbagai macam jenis, kualitas yang sangat baik,

konsumen secara tidak langsung akan merasa dimanjakan dan merasa puas.

Menurut Kotler dalam Tjiptono (1996:146) bahwa kepuasan pelanggan adalah

tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang

dirasakan dengan harapannya. Setelah konsumen merasa puas, konsumen

kemungkinan akan melakukan pemeblian kembali yang biasanya disebut

dengan loyalitas konsumen. Loyalitas konsumen adalah adanya kesiapan

untuk bertindak (dalam hal ini melakukan pembelian ulang) dan adanya

(25)

Dari latar belakang di atas, konsumen menyimpulkan bahwa kualitas

dalam suatu produk sangatlah penting untuk menimbulkan rasa loyal pada

konsumen sehingga konsumen secara langsung ataupun tidak langsung akan

berminat untuk mengkonsumsi barang tersebut secara barulang. Berdasarkan

dengan ulasan di atas, maka penulis tertarik melalakukan penelitian dengan judul “PENGARUH PERSEPSI KONSUMEN PADA KUALITAS PRODUK NIKE TERHADAP MINAT BELI ULANG”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dibuat, dapat dirumuskan masalah

sebagai berikut :

Apakah persepsi konusmen pada kualitas produk NIKE berpengaruh terhadap

minat beli ulang sepatu NIKE?

C. Pembatasan Masalah

Agar dalam melakukan penelitian ini penulis dapat lebih fokus dan tidak

terlalu luas dan melebar dari pembahasan, maka penulis membatasi

masalah-masalah yang akan diteliti. Batasan masalah-masalah yang dilakukan penulis pada

penelitian ini sebagai berikut :

1. Produk ( berupa barang ) yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sepatu NIKE

2. Penelitian ini dibatasi pada mahasiswa/i kampus II dan III Universitas

(26)

3. Variabel independen yang diteliti meliputi : persepsi konsumen pada

kualitas produk yaitu, dimensi kinerja, daya tahan, servicealbility, estetika,

citra dan reputasi merek. Sedangkan variabel dependen yang ingin diteliti

meliputi : minat beli ulang yaitu, minat referensial, minat preferensial,

minat eksploratif

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dirumuskan, maka tujuan yang

ingin dicapai dalam melakukan penelitian ini sebagai berikut :

Untuk mengetahui apakah persepsi konsumen pada kualitas produk NIKE

berpengaruh terhadap minat beli ulang sepatu NIKE.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat yang penulis harapkan dari penelitian ini adalah :

1. Bagi Perushaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan bagi perusahaan

sepatu NIKE supaya perushaan tersebut dapat mengetahui pengaruh

persepsi konsumen pada kualitas produk terhadap minat beli ulang

konsumennya. Sehingga perusahaan dapat mempertahankan atau

meningkatkan kualitas dari produk mereka.

2. Bagi Universitas

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai alat informasi dan

dapat digunakan sebagai referensi bagi pihak-pihak yang ingin melakukan

(27)

3. Bagi Penulis

Penelitian ini merupakan kesempatan bagi penulis untuk membuat sebuah

penelitian dengan teori-teori yang telah penulis dapatkan selama tiga tahun

kuliah. Penulis juga berharap agar penulis mendapatkan pengalaman

(28)

6 BAB II

KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori

1. Pengertian Pemasaran

Menurut Kotler (2003:10) “marketing is a social and managerial process

by which individuals and proup abtain what need went trough creating,

offering, and exchanging product of value with others” yang berarti

pemasaran adalah suatu proses dimana individual atau kelompok

mendapatkan apa yang meraka butuhkan dan inginkan, menawarkan dan

mempertukarkan produk yang bernilai kepada pihak lain atau segala kegiatan

yang menyangkut penyampaian produk atau jasa mulai dari produsen sampai

konsumen. Sedangkan menurut Kotler dan Keller (2008:5) pemaasaran adalah

suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses, untuk menciptakan,

mengkomunikasikan, dan memberikan nilai kepada pelanggan dan untuk

mengelolah hubungan pelanggan dengan cara menguntungkan organisasi dan

pemangku kepentingan.

Dari definisi di atas, dapat di artikan bahwa pemasaran adalah fungsi

bisnis yang mengidentifikasi mengenai keinginan dan kebutuhan yang belum

terpenuhi oleh konsumen dan mengukur seberapa besar keinginaan dan

kebutuhan tersebut. Peranan pemasaran ini tidak hanya menyampaikan produk

(29)

tersebut dapat memberikan kepuasan kepada para konsumen yang

mengkonsumsinya.

Pada dasarnya pemasaran itu merupakan suatu proses yang dilakukan

sekelompok orang guna untuk menyediakan dan menyampaikan barang atau

jasa bagi sekelompok individu lain yang membutuhkan dan dapat timbal balik

di antara kedua belah pihak.

2. Konsep Pemasaran

Suatu perusahaan dalam menjalankan aktifitasnya harus efisien

menjalankan konsep pemasaran agar keuntungan yang diharapkan dapat

terealisasi dengan baik. Ini menandakan bahwa kegiatan pemasaran dalam

perusahaan harus dikoordinasi dan dikelolah dengan baik pula.

Filsafah konsep pemasaran bertujuan untuk memberikan kepuasan

terhadap keinginan dalam kebutuhan konsumen. kegiatan perusahaan yang

berdasarkan pada konsep pemasaran ini harus diarahkan untuk memenuhi

tujuan perushaan. Secara devinitif dapat dikatakan bahwa pemuas kebutuhan

konsumen merupakan syarat ekonomis dan sosial bagi kelangsungan hidup

perusahaan (Swastha dan Irwan, 2006:6).

3. Persepsi

Menurut Walgito (2010:99), “ sejak individu dilahirkan, sejak saat itu

individu berhubungan dengan dunia sekitarnya. Mulai saat itu pula individu

(30)

stimulus sama, tetapi karena pengalaman tidak sama, kemampuan berfikir

tidak sama, kerangka acuan tidak sama, adanya kemungkinan hasil persepsi

antara idividu satu dengan yang lain tidak sama. Keadaan tersebut

memberikan gambaran bahwa persepsi itu bersifat individu. Poin utamanya

adalah persepsi tidak hanya bergantung pada rangsangan fisik, tetapi juga

pada hubungan rangsangan terhadap bidang yang mengelilinginya dan kondisi

dalam dirinya.

4. Produk

a. Pengertian Produk

Dalam mengembangkan sebuah program untuk mencapai pasar yang

diinginkan, sebuah perusahaan harus memulai dengan produk yang berupa

barang atau jasa yang dirancang untuk memuaskan konsumen. Maka dari

itu perushaan harus berusaha mengambil hati para konsumen untuk

memperlancar jalannya produksi. Konsumen biasanaya menginginkan

produk yang berkualitas dan sesuai dengan apa yang mereka harapkan.

Menurut Kotler dan Susanto (2001:560), produk adalah apa saja yang

dapat ditawarkan ke pasar untuk diperlihatkan , diperoleh, digunakan, atau

dikonsumsi yang dapat memenuhi kegiatan atau kebutuhan. Menurut

Adisucipto (2010:170), produk didefinisikan sebagai suatu yang dapat

ditawarkan di pasar untuk dinikmati, disukai, dan dibeli untuk memuaskan

suatu kebutuhan atau keinginan. Sedangkan menutrut Tjiptono (2012:231)

(31)

dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli,

digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan pasar.

Berdasarkan perspektif konsumen, produk adalah segala sesuatu yang

diterima pelanggan dari sebuah pertukaran dengan pemasar.

b. Karakteristik Produk

Menurut Kotler dan Susanto (2001:560) dalam merencanakan penawaran

pasar, pemasar harus memikirkan 5 (lima) tingkatan produk. Tingkantan

paling mendasar adalah manfaat utama, yaitu manfaat dasar yang

sesungguhnya dibeli oleh pelanggan. Kedua pemasar harus merubah

manfaat tersebut menjadi produk generik, yaitu versi dasar dari produk

tersebut. Pada tingkatan ketiga, pemasar mempersiapkan produk yang

diharapkan, yaitu satu set atribut dan persyaratan yang biasanya

diharapkan dan disetujui pembeli ketika membeli produk itu. Pada

tingkatan keempat, pemasar mempersiapkan produk tambahan, yaitu

barang yang meliputi tambahan jasa dan manfaat yang akan membedakan

dari produk pesaing. Pada tingatan kelima ada produk potensial, yaitu

semua tambahan dan perubahan yang mungkin didapat produk tersebut

(32)

Gambar II.1

Lima tingkatan produk

Sumber www.wordpress.com diakses tanggal 19 Oktober 2016 Keteranga gambar :

Core benefit = manfaaat inti

Basic product = produk dasar / produk generic

Expeted Product = produk yang di harapkan

Augmented product = produk tambahan

Potential product = produk potensial

c. Klasifikasi produk

Produk dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis yaitu barang industri dan

brang konsumen. Barang industri adalah barang-barang yang digunakan

pada suatu perushaan untuk dijadikan sebuah prouduk yang dapat dijual

kembali. Sedangkan barang konsumen adalah barang yang dibeli

(33)

kebutuhannya. Menurut Kotler dan Keller (2009:6) barang konsumsi

dapat dibedakan sebagai berikut :

1) Barang sehari-hari

Barang sehari-hari adalah barang yang pembelinya dilakukan dengan

mendadak dan dengan usaha yang minimum. Contoh: pulsa, sabun,

minuman ringan, dan lain-lain.

2) Barang belanja

Barang belanja adalah barang yang secara karakteristik dibedakan

berdasarkan kecocokan, kualitas, harga dan gaya. Contoh: perabotan

rumah tangga, peralatan elektronik, pakaian, sepatu dan lain-lain.

3) Barang khusus

Barang khusus adalah barang yang mempunyai karakteristik atau

identifikasi merek yang unik di mana ada cukup banyak pembeli yang

bersedia melakukan usaha pembelian khusus. Contoh : peralatan

fotografi, busana pria, mobil dan lain-lain.

4) Barang tidak dicari

Barang tidak dicar adalah barang yang dikenal konsumen atau

biasanya tidak terpikirkan untuk dibeli. Contoh : asuransi jiwa, daerah

pemakaman dan lain-lain.

d. Kualitas Produk

Menurut Kotler dan Armstrong (2012:283) kualitas produk adalah

(34)

termasuk keseluruhan durabilitas, reabilitas, ketepatan, kemudahan

pengoperasian dan reparasi produk, juga atribut lainnya. Menurut Kotler

(2003:84) kualitas adalah keseluruhan ciri serta sifat suatu produk yang

berpengaruh pada kemampuan untuk memusaskan kebutuhan yang

dinyatakan atau tersitat. menurut G Hendra Poerwanto dalam webside

nhttps://sites.google.com/site/kelolakualitas/Dimensi-Kualitas-Produk

kualitas adalah sesuatu atau apapun yang dibutuhkan dan diinginkan oleh

konsumen atau tentang kesesuaian terhadap spesifikasi. Sedangkan

kualitas produk sendiri adalah aspek ciri karakteristik produk untuk

melihat kualitas produk. Dari perspektif ini, ciri karakteristik kualitas dari

sebuah produk dapat dikelompokan menjadi empat dimensi, yaitu :

1. Dimensi kinerja (Performance), yaitu dimensi ini menyangkut

karakteristik fungsi produk. Maksudnya sejauh mana produk dapat

berfungsi sebagaimana fungsi utama produk tersebut.

2. Dimensi karakteristik pelengkap (Features), yaitu menyangkut

kelengkapan fitur-fitur tambahan . maksudnya suatu produk selain

mempunyai fungsi utama, biasanya juga dilengkapi dengan

fungsi-fungsi lain yang bersifat komplemen.

3. Dimensi kehandalan (Reliability), yaitu menyangkut kemungkinan

tingkat kegagalan pemakaian. Artinya, produk tidak dapat

dioperasikan sesuai fungsi utamanya karena adanya

(35)

4. Dimensi Kesesuaian (Confermace), yaitu dimensi yang melihat

kualitas produk dari bentuk, ukuran, warna, berat, dan lain-lain yang

sesuai dengan apa yang diinginkan.

5. Dimensi daya tahan (Durability), yaitu dimensi yang melihat

seberapa lama produk dapat terus digunakan selama jangka waktu

tertentu.

6. Dimensi servicealibity , dimensi ini melihat kualitas barang dari

kemudahan untuk pengoprasian produk dan kemudahan perbaikan

maupun ketersediaan komponen pengganti.

7. Dimensi estetika (Sensory Characteristic), dimensi ini melihat

kualitas suatu barang dari penampilan, corak, rasa, daya tarik, bau,

selera, dan beberapa faktor lainya. Dimensi ini juga menyangkut

keserasian, keindahan, kesesuaian yang enak di pandang atau

dirasakan.

8. Dimensi citra dan reputasi (Perceived), dimensi ini berbicara tentang

kualitas dari sisi persepsi konsumen seperti nama besar atau reputasi

perushaan, atau merek. Dari dimesi ini, kualitas adalah bagian

terbesar dari kesan pelanggan terhadap produk.

5. Minat Beli Ulang

Minat beli merupakan perwujutan komsumen yang dipengaruhi oleh kondisi

lingkungan dan faktor kejiwaan. Konsumen memiliki berbagai pengaruh

(36)

yang akan dibeli. Jika seseorang mempunyai motivasi yang tinggi terhadap

objek tertentu, maka dia akan terdorong untuk berprilaku menguasi produk

tersebut. sebaiknya jika motivasinya rendah, maka dia akan mencoba untuk

menghindari objek yang bersangkutan. Implikasi dalam pemasaran adalah

untuk kemungkinan orang tersebut berminat untuk membeli produk atau

merek yang ditawarkan pemasaran atau tidak. Oleh karena itu prilaku

konsumen akan minat beli terhadap produk tertentu sangat diperlukan oleh

pemasar untuk memprediksi bagaimana prilaku dan minat konsumen akan

produk di masa datang.

Faktor-faktor yang mempengaruhi minat beli konsumen, yaitu :

a. Sikap atau pendirian orang lain

Kekuatan pendirian orang lain akan mengurangi alternatif konsumen dalam

minat beli tergantung pengaruh yang diberikan orang lain membawa sikap

positif atau negatif. Semakin negatif pengaruh yang diberikan maka

konsumen tidak mempunyai motivasi untuk membeli.

b. Faktor situasi dan diantisipasi

Banyak faktor yang mempengaruhi minat beli konsumen baik faktor

internal seperti lingkungan sosial, tingkat pendapatan maupun fakror

eksternal seperti harga, manfaat produk dan lain-lain. Semua itu jika tidak

diantisipasi dengan baik tentu akan mempengaruhi minat beli konsumen

(37)

c. Kepribadian

Menurut Schiffman dan Kanuk (2008:107), kepribadian dalah ciri-ciri

kejiwaan dalam diri yang ditentukan dan mencerminkan bagaimana

seseorang mempunyai respon terhadap lingkungannya.

d. Motivasi

Motivasi adalah penggerak dalam diri individu yang mendorong seseorang

untuk bertindak yang bertujuan untuk memperoleh kepuasan.

Menurut Ferdinand (2002:129) indikator-indokator yang mempengaruhi

minat beli ulang yaitu :

1) Minat transaksional

Minat ini menggambarkan prilaku seseorang yang berkeinginan untuk

selalu membeli ulang produk yang telah dikonsumsi.

2) Minat refrensial

Minat ini menggambarkan prilaku seseorang yang cenderung

mereferensikan produk yang sudah dibelinya agar dibeli juga oleh

orang lain dengan referensi pengalaman konsumsinya.

3) Minat preferensial

Minat ini menggambarkan prilaku seseorang yang selalu memiliki

preferensi utama pada produk yang dikonsumsinya. Preferensi ini

hanya dapat digantikan bila terjadi sesuatu dengan produk

(38)

4) Minat explorative

Minat ini menggambarkan prilaku seseorang yang selalu mencari

informasi untuk mendukung sifat-sifat positif produk yang ia loyalkan.

B. Penelitian Sebelumnya

Penelitian yang dilakukan oleh Benediktus Bima Kencana Wieaubhaya

mahasiswa S1 universitas Sanata Dharma, dengan judul skripsinya “Pengaruh

Persepsi Konsumen Pada Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Konsumen

Jasa Warnet”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh persepsi

konsumen pada kualitas pelayanan terhadap loyalitas konsumen secara parsial

kepada konsumen warnet merapi online. Sampling yang digunakan sebanyak

100 responden dengan menggunakan metode Accindental Sampling.

Pengumpula data dilakukan dengan menggunakan kuisioner. Tehnik analisis

data yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah analisis regresi

linier sederhana. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa adanya pengaruh

kualitas pelayanan terhadap loyalitas konsumen jasa warnet dan adanya

pengaruh positif.

Yang kedua penelitian dari Derma Agustina Br. P mahasiswa universitas Sanata Dharma, dengan judul penelitian “Pengaruh Persepsi Konsumen

Mengenai Kualitas Produk Dan Harga Produk Tehadap Minat Beli Ulang

Konsumen Pda Online Shope”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

persepsi konsumen mengenai kualitas produk dan harga produk pada online

(39)

kasusyang melibatkan 200 orang responden. Dalam melakukan pengumpulan

data, penulis menggunakan beberapa teknik pengumpukan data yaitu :

wawancara, dukumentasi/studi pustaka, dan kuisioner. Teknik pengambilan

sampel dalam penelitiannya adalah Purposive Sampling. Teknik analisis data

uang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis presentase yang

bertujuan untuk menganalisis karakteristik konsumen dan regresi linier

berganda untuk mengetahui pengaruh persepsi konsumen mengenai kualitas

produk, harga pada online shop pada minet beli konsumen. Hasil dari

penelitian menunjukan bahwa persepsi konsumen terhadap kualitas produk

fashion online shop dalah baik (43,3%). Persepsi konsumen terhadap harga

produk realtif sedang (53%). Hasil analisis regresi dan regresi linier berganda

menunjukan bahwa persepsi konsumen mengenai kualitas produk

berpengaruh signifikan terhadap minat beli ulang konsumen. Sedangkan

persepsi konsumen mengenei harga produk tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap minat beli ulang. Sedangkan persepsi konsumen pada

harga dan kualitas produk secara bersama-sama berpengaruh signifikan

terhadap minat beli ulang konsumen.

C. Kerangka Konseptual Penelitian

Menurut Supardi (2005:343) persepsi merupakan wujud dari respon akibat

adanya dorongan stimulus (stimulus drive). Persepsi konsumen merupakan

proses pengorganisasian, penginterpretasikan terhadap stimulus yang diterima

(40)

merupakan aktivitas yang integrated dalam diri individu. Berdasarkan hal

tersebut persepsi konsumen pada kualitas produk diartikan sebagai makna

variabel tersebut. Persepsi dapat mempengaruhi prilaku konsumen. Jika

persepsi konsumen pada kualitas produk itu baik, maka konsumen akan

memberikan tannggapan positif dan merasa puas terhadap produk yang

dikonsumsinya. Dengan demikian persepsi konsumen pada kualitas produk

akan mengarahkan konsumen untuk cenderung melakukan pembelian ulang

pada produk tersebut. bisa dikatakan konsumen yang melakukan pembelian

ulang tersebut memiliki loyalitas yang tinggi.

Kerangka pemikiran dari penelitian yang akan dilaksanakan adalah

sebagai berikut :

Gambar II.2

Gambar Kerangka Konseptual

Dari gambar diatas menunjukan bahwa persepsi konsumen pada kualitas produk

sebagai variabel independen. Minat beli ulang sebagai variabel dependen.

Persepsi konsume pada kualitas produk semakin baik atau positif menunjukan

kosumen yang puas. Dengan demikian jika persepsi konsumen pada kualitas

produk semakin baik maka berkemungkinan akan terjadinya pembelian yang

berulang.

Persepsi pada

(41)

D. Hipotesis

Berdasarkan kerangka konseptual yang telah dijelaskan bahwa, persepsi pada

konsumen pada kualitas produk semakin baik atau positif menunjukan

perasaan konsumen yang puas. Dengan demikian jika persepsi pada kualitas

produk semakin baik maka berkemungkinan akan terjadinya pembelian yang

berulang. Maka hipotesis yang akan dibuktikan dalam penelitian yang akan

dilaksanakan adalah sebagai berikut :

Ha : Persepsi konsumen pada kualitas produk berpengaruh terhadap

(42)

20 BAB III

METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini dalah penelitian

asosiatif. Munurut Sugiono (2003:11) penelitian asosiatif merupakan

penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh ataupun hubungan

antara dua variabel atau lebih.

B. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian

Dalam melakukan penyusunan skripsi ini penulis melakukan penelitian

dengan mengambil subjek pada konsumen yang menggunakan sepatu

NIKE.

2. Obyek Penelitian

Pada melakukan penelitian ini yang akan menjadi objek penelitian penulis

adalah persepsi konsumen pada kualitas produk sepatu NIKE terhadap

minat beli ulang.

C. Waktu dan Lokasi penelitian 1. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan bulan April

(43)

2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kampus II Sanata Dharma, Mrican, dan

kampus III Sanata Dharma.

D. Variabel Penelitian

1. Identifikasi Variabel

a. Variabel independen (Bebas)

Variabel independen atau variabel bebas, merupakan variabel yang

mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya

variabel dependen, (Sugiyono, 2010:59). Variabel independen

dalam penelitian ini adalah persepsi konsumen pada kualitas

produk. Produk yang dimaksud dalam penelitian ini adalah produk

yang berupa barang. Berikut adalah aspek atau dimensi kualitas

produk (produk yang berupa barang) yang hendak dipersepsikan :

1) Dimensi kinerja (Performance). Berkait tentang fungsi utama

produk. Item dari dimensi ini yang ingi diteliti yaitu,

kenyamanan sepatu pada saat digunakan dan melindungi kaki

dari apapun yang bisa melukai atau mencederai kaki.

2) Dimensi daya tahan (Durability). Berkait tentang penggunaan

sepatu NIKE dalam jangka waktu yang relatif lama. Item dari

dimensi ini yang ingin teliti yaitu, keaweatan sepatu NIKE.

3) Dimensi Serviceability. Berkaitan tentang kemudahan

(44)

komponen pengganti. Item dari dimensi ini yang ingin diteliti

yaitu, kemudahan dalam merawat sepatu NIKE, kemudahan

mendapatkan komponen pengganti (tali dan alas kaki) sepatu

NIKE.

4) Dimensi estetika (Sensorory Characteristic). Berkaitan tentang

kualitas suatu barang dari daya tarik, penampilan dan

kesesuaian bagi pengguna. Item dari dimensi ini yang ingin

diteliti yaitu, tampilan sepatu NIKE mengikuti trend.

5) Dimensi citra merek dan reputasi (Perceived). Berkaitan

tentang kesan pelanggan terhadap produk NIKE. Item dari

dimensi ini yang ingin diteliti yaitu, kepercayaan diri konsumen

saat menggunakan sepatu NIKE, dan mengikuti trend (jadi

merasa trendy)

b. Variabel dependen (Terikat)

Variabel dependen atau variabel terikat adalah variabel yang

dupengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel

bebas. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah minat beli

ulang. Untuk menjelaskan minat beli ulang maka diajukan

indikator minat beli ulang yaitu :

1) Minat Referensial, yaitu kecenderungan konsumen

(45)

2) Minat Preferensial, yaitu kecenderungan konsumen tertarik

dan menginginkan sepatu NIKE daripada sepatu merek lain

3) Minat Eksploratif, yaitu kecenderungan konsumen mencari

informasi mengenai sepatu NIKE

2. Definisi Variabel

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat nilai orang, obyek

atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono,

2007:59). Dimensi variabel pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Persepsi pada kualitas produk

menurut G Hendra Poerwanto dalam webside

nhttps://sites.google.com/site/kelolakualitas/Dimensi-Kualitas-Produk kualitas adalah sesuatu atau apapun yang dibutuhkan dan

diinginkan oleh konsumen atau tentang kesesuaian terhadap

spesifikasi. Sedangkan kualitas produk sendiri adalah aspek ciri

karakteristik produk untuk melihat kualitas produk.

b. Minat beli ulang

Menurut Hellier dalam Edi dan Rahmawati (2015:76) minat beli

ulang merupakan keputusan konsumen untuk melakukan

pembelian kembali suatu produk atau jasa berdasarkan apa yang

(46)

pengeluaran untuk memperoleh barang dan jasa tersebut dan ada

kecendrungan dilakukan secara berkala.

3. Pengukuran Variabel

Alat ukur yang digunakan dalam mendukung penelitian ini

adalah sakala likert. Menurut Sugiono (2012:93) skala likert

digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang

atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian,

fenomena sosial ini telah ditetapakan secara spesifik. Dengan skala

likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator

variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak

untuk menyusun item-item yang dapat berupa pernyataan ataupun

pertanyaan.

Dalam penelitian ini peneliti menetapkan dua variabel yang

akan diteliti yaitu persepsi konsumen pada kualitas dan minat beli

ulang. Pada penelitian ini skala pengukurannya yaitu skala likert yang

diberi bobot masing masing 1 sampai 5. Pernyataan pada kuisioner

yang dibuat akan dijawab dengan memberikan tanda silang (√) pada

kolom yang telah tersedia. Masing-masing item jawaban pada

pernyataan memliliki bobot yang berbeda. Bobot masing-masing

(47)

SS = Sangat setuju diberi skor 5

Untuk variabel persepsi konsumen pada kualitas, semakin

tinggi skor persepsi maka dapat diartikan sangat positif atau sangat

bagus, apabila sebaliknya jika semakin rendah skor persepsi maka

dapat diartikan semakin negatif atau semakin buruk. Kategori skornya

dapat dikelompokkan sebagai berikut :

Tabel III.1

Kategori skor yang dikelompokkan

Rentang skor Penjelasan

1,00 – 1,79

Persepsi konsumen pada kualitas produk sangat negatif atau sangat buruk

1,80 – 2,59

Persepsi konsumen pada kualitas produk negatif atau buruk

2,60 – 3,39

Persepsi konsumen pada kualitas produk netral (tidak baik dan tidak buruk)

3,40 – 4,19

Persepsi konsumen pada kualitas produk positif atau baik

4,20 – 5,00

(48)

Untuk variabel minat beli ulang, semakin tinggi skor minat beli ulang maka dapat

diartikan minat beli ulang konsumen semakin tinggi, apabila sebaliknya skor semakin

rendah maka dapat diartikan minat beli ulang konsumen rendah.

Tabel III.2

Kategori skor yang dikelompokkan

Rentang skor Penjelasan

1,00 – 1,79 Minat beli ulang konsumen sangat rendah

1,80 – 2,59 Minat beli ulang konsumen rendah

2,60 – 3,39 Minat beli ulang konsumen netral (tidak

tinggi dan tidak rendah)

3,40 – 4,19 Minat beli ulang konsumen tinggi

4,20 – 5,00 Minat beli ulang konsumen sangat tinggi

E. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Menurut Siregar (2013:56) poulasi adalah keseluruhan (universum) dari

objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan,

udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup, dan sebagainya. Sehingga

objek-objek ini dapat menjadi sumber data penelitian. Populasi yang akan

diteliti pada penelitian ini adalah mahasiswa mahasiswi pengguna sepatu

NIKE di universitas Sanata Dharma. Populasi pada konsumen pengguna

sepatu NIKE ini termasuk dalam kategori tidak diketahui.

2. Sampel

Sampel merupakan suatu prosedur pengambilan data, dimana hanya

(49)

sifat-sifat serta ciri yang dikehendaki dari suatu populasi (Syofian Siregar,

2013:56). Sampel dari penelitian ini adalah sebagian mahasiswa

mahasiswi yang pernah membeli sepatu olahraga NIKE di universitas

Sanata Dharma.

Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah Non Probality

Sampling yang berarti setiap unsur yang terdapat dalam populasi tidak

memiliki kesempatan atau peluang yang sama untuk dipilih sebagai

sampel bahkan probabilitas anggota tertentu untuk terpilih tidak diketahui

( Siregar 2013:60).

Dalam penelitian ini karena populasi yang ingin diteliti tidak

diketahui, maka perhitungan yang digunakan untuk menetukan jumlah

sampel pada penelitian ini sebagai berikut :

n= / 4

n= / 4

n= 96.04

Keterangan :

n = jumlah sampel

(50)

Mo = margin of error atau kesalahan maksimum yang ditoleransi

biasanya 10 %.

Berdasarkan hasil perhitungan di atas maka jumlah sampel dalam

penelitian in adalah 96.04 yang penulis bulatkan menjadi 100 responden.

F. Teknik Pengambilan Sampel

Tehnik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik

convenience sampling yang sering juga disebut dengan accidental sampling.

Menurut Riady (2016: 36), yaitu siapa saja secara kebetulan yang ketemu

dengan peneliti dan dianggap cocok dengan sumber data.

G. Sumber Data 1. Data Primer

Pada penelitian ini data yang diperoleh merupakan dari konsumen sepatu

olahraga NIKE, berdasarkan jawaban konsumen atas persepsi konsumen

pada kualitas produk dan minat beli ulang dari pertanyaan kuisioner.

2. Data Sekunder

Data yang diperoleh dari pihak lain seperti, buku-buku studi pustaka,

webside, dokumentasi, dan data tertulis yang dijadikan bahan referensi.

H. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kuisioner, yaitu

teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat

pernyataan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab. Isi

(51)

a. Identitas responden

b. Pernyataan tentang persepsi konsumen pada kualitas sepatu NIKE

c. Pernyataan tentang minat beli ulang

I. Teknik Pengujian Instrument 1. Uji Validitas

Menurut Siregar (2013:75) validitas “is a valid measure if it succesfull”

yang berarti menunjukan sejauh mana suatu alat ukur mampu mengukur

apa yang ingin diukur. Berikut adalah rumus yang digunakan untuk uji

validitas dengan teknik korelasi :

=

√[ ] [ ]

Keteranga :

n = jumlah responden

x = skor variabel

y = skor total dari variabel untuk responden ke-n

untuk menentukan apakah instrumen tersebut valid atau tidaknya

digunakan ketentuan sebagai berikut :

a. Jika hitung ≥ r tabel maka pernyataan dinyatakan valid.

(52)

2. Uji Reliabilitas

Menurut Siregar (2013:87) reliabilitas bertujuan untuk mengetahui sejauh

mana hasil pengukuran tetap konsisten , apabila dilakukan pengukuran

dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan mennggunakan alat

pengukur yang sama pula. Untuk menguji data tersebut digunakan rumus

alpha cronbach :

ƩX = Total jawaban responden untuk setiap butir pertnyaan

= Varaian total

Ʃ = Jumlah Varian Butir

k = Jumlah butir pertnyaan

= Koefisien reabilitas konsumen

Kriteria suatu instrumen penelitian dikatakan reliabel dengan

menggunakan teknik ini, apabila koefisien reliabilitas ( ) > 0.6.

J. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan peneliti dalam melakukan penelitian ini

(53)

1. Analisis Deskriptif

Analisis ini digunakan unttuk mendapatkan gambaran tentang :

a. Deskripsi Responden

Analisis deskripsi responden digunakan untuk memisahkan atau

mengelompokan responden agar diperoleh gambaran mengenai

umur, jenis kelamin, pendidikan terakhir, dan berapa kali telah

membeli sepatu NIKE

b. Diskripsi Variabel

Analisis variabel digunakan untuk mendapatkan gambaran tentang

variabel mean, modus, dan median. Dengan menggunakan

prosedur sebagai berikut :

1) Menghitung nilai mean, median, dan modus untuk setiap

variabel/obyek/item

2) Membuat kategori nilai mean dengan langkah sebagai berikut:

a) Menentukan skor maksimum dalam hal ini 5

b) Menentukan skor minimum dalam hal ini 1

c) Menentukan rentang kategori dengan cara skor

maksimum – skor minimum dengan banyak alternatif

jawaban (5). Dalam penelitian ini maka rentang

kategorinya :

(54)

2. Analisis Regresi Sederhana

Analisis regresi linier sederhana digunakan untuk menjawab

permasalahan yang ada pada penelitian. Analisis regresi linier

sederhana dilakukan dengan prosedur sebagai berikut :

a. Melakukan Uji Norrnalitas

Tujuan dilakukan uji normalitas ini adalah untuk mengetahui

apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Bila data

bersistribusi normal, maka dapat digunakan uji statistik berjenis

parametrik. Sedangkan bila data tidak berdistribusi normal, maka

digunakan uji statistik nonparametrik. Dalam penelitian ini uji

normalitas menggunakan metode Kolmogorov-Smirnov. Metode

Kolmogorov-Smirnov beretujuan untuk mengetahui apakah suatu

data berdistribusi secara normal adalah jika signifikan lebih dari

0,05 ( sign > 0,05 )

b. Mencari Persamaan Regresi Sederhana

Menurut Sarjono dan Julianta (2011:91) analisis regresi adalah

suatu analisis yang digunakan untuk mengukur pengaruh variabel

bebas terhadap variabel terikat. Jika pengukuran pengaruh ini

melibatkan satu variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) maka

dinamakan analisis regresi liner sederhana (simple linear

(55)

Keterangan :

Y = Variabel Dependen ( Minat beli Ulang )

a = harga Y bila X=0 ( harga konstan)

b = angka arah koefisien regresi yang menunjukan angka

peningkatan ataupun penurunan variabel yang di dasarkan pada

variabel independen. Bila b (+) maka naik, bila b (-) maka

terjadi penurunan.

X = Variabel Independen ( persepsi konsumen pada

kualitas sepatu NIKE)

Jika sudah ditetapkan a dan b maka selanjutnya nilai tersebut

dimasukan ke dalam persamaan regresi sederhana untuk

mengetahui perubahan yang terjadi pada variabel Y berdasarkan

nilai variabel X yang diketahui.

c. Pengujian Hipotesis ( Uji t )

Uji t dilakukan untuk melihat pengaruh yang signifikan varibel

bebas, yaitu pengaruh persepsi konsumen pada kualitas produk

NIKE terhadap variabel terikat,yaitu minat beli ulang. Pada

(56)

kepercayaan sebesar 0,05. Dalam melakukan uji t dilakukan

prosedur sebagai berikut :

1) Merumuskan Hipotesis

H0 ; β = 0, persepsi konsumen pada kualitas produk NIKE

tidak berpengaruh terhadap minat beli ulang

Ha ; β ≠ 0, persepsi konsumen pada kualitas produk NIKE

berpengaruh terhadap minat beli ulang

2) Menentukan level of significance (α)

Dalam penelitian ini level of significance atau tigkat

signiifikansinya sebsar 0,05 (5%) dengan derajat bebas (df)

= n-k dan n merupakan jumlah sampel penelitian, k

merupakan jumlah variabel Independen.

3) Menentukan nilai thitung dan ttabel

Thitung diperoleh dari output SPSS dan ttabel dicari pada tabel

statistik pada signifikansi 0,05

4) Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis

Jika t hitung ≤ t tabel atau nilai (Sig) ≥ ½ α (uji dua sisi)

maka H0 diterima dan Ha ditolak yang berarti tidak

berpengaruh.

Jika t hitung > t tabel atau nilai (Sig) < ½ α (uji dua sisi)

(57)

5) Membuat kesimpulan

Jika H0 ditolak dan Ha diterima berarti persepsi konsumen

pada kualitas produk berpengaruh terhadap minat beli

ulang, begitu juga sebaliknya jika H0 diterima Ha ditolak

berarti persepsi konsumen pada kualitas produk tidak

(58)

36 BAB IV

GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN A. Sejarah Perusahaan NIKE

Nike Inc. awalnya dikenal dengan nama Blue Ribbon Sports yang

berkantor pusat di Oregon. Nike Inc. didirikan oleh Philip Knight yang

merupakan seorang atlet lari bersama pelatihnya yang bernama Billy

Bowerman pada 25 Januari tahun 1964. Pada masa awal berdirinya Nike di

tahun 1964, perusahaan beroperasi sebagai distributor sepatu asal Jepang yang

bernama Onitsuka Tiger hingga hubungan tersebut berakhir pada tahun 1971.

Pada tahun 1971, perusahaan mulai membuat produk sendiri dan

menggunakan nama Nike untuk produknya, pada saat yang bersamaan

hubungan sebagai distributor dengan perusahaan Onitsuka terputus. Nama

Nike diusulkan oleh salah satu tenaga penjual pertama bernama Jeff Johnson.

Logo Nike Inc. dapat dilihat pada Gambar IV.1. Bill dan Philip meminta

(59)

Gambar IV.1 Logo Nike Inc. Sumber: Nike (2015)

Kata Nike berasal dari bahasa Yunani yang berarti kemenangan.

Dalam sejarah bangsa Yunani terdapat dewi yang bernama Dewi Nike yaitu

seorang dewi kemenangan atau keberhasilan. Nike diharapkan dapat berhasil

memberikan kemenangan pada semua orang, sehingga semua orang yang

memakai produk Nike akan menjadi seorang pemenang. Makna dari logo

Nike adalah sebagai berikut.

1. Swooh

Memberikan arti sebuah kecepatan dan pergerakan

2. Slogan

Slogan “Just Do It” menyampaikan pesan “lakukanlah”. Lebih luasnya

slogan ini memiliki arti ketika ingin meraih kemenangan dan

keberhasilan, hanya cukup lakukanlah karena tidak akan pernah tahu apa

yang ada di depan jika tidak melakukannya.

Slogan “Just Do It” ini sangat mudah diingat dibenak konsumen.

(60)

geografis maupun demografis. Tidak hanya itu, Nike juga melakukan

beberapa diversifikasi produk agar dapat melayani kebutuhan konsumen,

terutama di dunia olahraga. Nike terus mengikuti perkembangan konsumen

dan memakai sejumlah endorser dari tokoh-tokoh olahragawan terkenal.

Nike merupakan sport equipment companies dengan menawarkan

produk yang menunjang beberapa kegiatan olahraga seperti Nike Basketball,

Nike Golf, Nike Running, Nike Tennis, Nike Sportswear, dan Nike Football.

(Nike, 2015). Produk Nike tersebar di beberapa negara di dunia seperti benua

Afrika, Amerika, Asia, Eropa, dan Middle East. Pada benua Asia terdiri dari

negara Australia, Hong Kong, India, Malaysia, New Zealand, Filipina,

Singapura, Thailand, Korea, Jepang, Taiwan, China, dan salah satunya adalah

Indonesia.

Pihak-pihak yang mengelola pendistribusian sepatu Nike Indonesia

antara lain adalah Nike Factory Store, Nike Store Indonesia, konter, outlet,

dan website resmi Nike. Pendistribusian sepatu Nike menjadi lebih mudah 3

karena di Indonesia juga terdapat beberapa pabrik atau sentra produksi sendiri.

(https://niketangsel.wordpress.com/, yang diunduh pada 2 Maret 2017)

B. Visi, Misi dan Tujuan NIKE, Inc

Visi : “To Bring inspiration and innovation to every athlete in the world

(61)

Tujuan : “ menjadi perushaan dalam bidang olahraga yang terkemuka di dunia

yang dapat terus menerus diatas para pesaingnya”.

(https://niketangsel.wordpress.com/, yang diunduh pada 2 Maret 2017)

C. Nike, Inc di Asia

Terlepas dari eksperimen singkat namun tidak berhasil di manufaktur

AS, sepatu Nike selalu di buat di Asia, awalnya di Jepang, kemudian di Korea

Selatan dan Taiwan, dan kemudian di China dan Asia Tenggara. Nike

memulai produksi di Korea Selatan dan Taiwan pada tahun 1972, karena

tertarik oleh tenaga kerja yang murah di sana, dan segera bergabung dengan

perusahaan lainnya seperti Adidas dan Reebok. Tapi, Nike kemudian memulai

langkah lebih jauh. Alih-alih memiliki pabrik sendiri, mereka dikontrak

produksi lokak di Korea dan Taiwan.

Sebagai perushaan bos Nike Philp Knight mengatakan “tidak ada nilai

pasti dalam membuat suatu hal. Nilai tersebut akan dimbahkan oleh penelitian yang cermat, dengan iovasi dan pemasaran”. Produk nike pada dasarnya

sekarang mengikuti ide dari seoramg desainer dan pemasar sepatu. Industri

lantas dilakukan oleh pemasok dari Korea dan Taiwan. Pada tahun 1980-an

Nike mencoba memproduksi di China, dalam kemitraan dengan perushaan

milik negara. Tapi, hal ini malah mendatangkan bencana, Nike lantas

memindahkan investasinya ke Taiwan. Nike lantas mengambil keuntunga dari

(62)

Pada akhir 1980-an dengan adanya pergolakan buruh di Korea Selatan,

peningkatan tingkat upah dan hilangya control dari tempat kerja oleh otoritas

Korea telah membuat negara tersebut menjadi kurang dilirik oleh investor,

baik asing mamupun dalam negeri. Nike lantas memindahkan operasi mereka

ke Thailand selatan dan Indonesia, dalam mencari tenaga kerja yang lebih

murah. Upah dikedua negara tersebut disebut-sebut sebagai salah satu yang

murah karena hanya memakai seperempat tarif yang di bayarkan di Korea

Selatan. Beberapa asosiasi Nike yang bermarkas di Taiwan juga didirikan di

Asia Tenggara.

Alasan lain untuk pindah ini adalah bahwa pada tahun 1988, baik

Korea Selatan dan Taiwan kehilangan akses khusus untuk pasar AS yang

telah lama mereka nikmati. Investor Korea dan Taiwan lantas bergerak ke

pabrik Thailand, Indonesia dengan menggunakan pembuatan hak istimewa

GPS dari negara-negara miskin. Dari tujuh nike pemasok atas sepatu olahraga

pada tahun 1992, tiga adalah perushaan Taiwan yang memproduksi

produknya di Cina, dan tiganya beroperasi di Korea Selatan, dan juga di

Indonesia, dan satu adalah sebuah perushaan di Thailand.

(https://niketangsel.wordpress.com/,yang diunduh pada 2 Maret 2017)

D. Nike di Indonesia

Nike telah beroperasi di Indonesia sejak 1988 dan hampir sepertiga dari

sepatu ada sekarang merukan produk dari sana. Dalam sebuah wawancara

(63)

Band, mengatakan perushaan yang digunakan di Indonesia berjumlah 11

kontraktor. Diantaranya merupakan bekas-bekas basis peruasahaan asosiasi

Nike di Korea Selatan dan Taiwan yang juga pada saat yang sama

menghasilkan untuk merek seperti Reebok, Adidas dan Puma. Hubungan

antata Nike dan kontraktor di Indonesia cukup dekat. Setiap porsenil Nike di

setiap pabrik di Indonesia memeriksa kualitas dan pengerjaan yang mmenhi

persyaratan ketat Nike. sebagian pabrik yang memproduksi Nike berlokasi di

daerah yang baru berkembang seperti Tanggerang dan Serang, sebelah Jakarta

Barat. (https://niketangsel.wordpress.com/,yang diunduh pada 2 Maret 2017)

E. Produk Sepatu Olahraga Nike

Pada umumnya Nike tidak hanya memproduksi sepatu saja. Banyak

barang-barang lain seperti baju, botol minum, aksesoris seperti gelang, sandal dan

lain-lainnya. Berikut adalah macam-macam produk sepatu olahraga Nike :

1. Basket

Lebron James

(64)

Kobe Briyant

Air Jordan

Hyper Dunk

2. Sepak Bola

(65)

43 BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang diberikan kepada

30 responden untuk uji validitas dan reliabilitas. Kemudian penulis memberikan

kuesioner yang telah lolos uji validitas dan reabilitas kepada 100 responden. Kriteria

responden adalah konsumen yang pernah membeli dan menggunakan sepatu merek

NIKE di Universitas Sanata Dharma. Kuesioner diisi oleh responden dengan

memberikan tanda centang (√) pada pernyataan yang telah penulis susun. Setiap butiran pernyataan dicantumkan 5 pilihan yaitu “SS” sangat setuju, “S” setuju, “N”

netral, “TS” tidak setuju, dan “STS” sangat tidak setuju. Responden hanya

diperbolehkan memilih satu jawaban untuk setiap butiran pernyataan yang diberikan.

A. Hasil Pengujian Instrumen 1. Hasil Uji Validitas

Uji validitas dilakukan dengan mengguakan korelasi product moment. Hasil

dalam uji validitas ini dikatakan valid apabila nilai r hitung lebih besar dari r

tabel. Untuk mengetahui r tabel bisa dilakukan dengan menggunakan rumus: r

tabel (a, n-2) dari tabel product moment. Pada uji validitas ini diketahui bahwa

n adalah 30, dan a=5% maka : r tabel (5%, 30-2)= 0,374. Setiap pernyataan

dikatakan valid jika lebih besar dari 0,374. Berikut adalah hasil uji validitas

(66)

Tabel V.1

Hasil Uji Validitas Persepsi Konsumen Pada Kualitas Produk

Variabel Item Butir

Pernyataan r

hitung r tabel keterangan Persepsi

Sumber : Data Primer yang diolah, Maret 2017

Berdasarkan tabel validitas V.1, 10 pernyataan dari persepsi konsumen

pada kualitas produk dinyatakan valid, karena rhitung lebih besar dari rtabel

(0,374).

Tabel V.2

Hasil Uji Validitas Minat Beli Ulang

Variabel Butir

Pernyataan r hitung r tabel Keterangan

Minat Beli Ulang

1 0,607 0,374 Valid

2 0,601 0,374 Valid

3 0,496 0,374 Valid

(67)

Berdasarkan tabel validitas V.2, 3 pernyataan minat beli ulang dinyatakan

valid, karena rhitung lebih besar dari rtabel (0,374).

2. Hasil Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan teknik analisis Cronbach

Alpha. Suatu kuesioner dikatakan reliabel apabila nilai Cronbach Alpha

lebih besar dari 0,06. Berikut adalah hasil uji reliabilitas yang penulis

dapatkan :

Tabel V.3 Hasil Uji Reliabilitas

Persepsi Konsumen Pada Kualitas Produk

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.825 10

Sumber : Data Primer yang diolah, Maret 2017

Berdasarkan tabel V.3 dapat dilihat bahwa seluruh butir pernyataan

variabel persepsi konsumen pada kualitas dinyatakan reliabel, karena nilai

Cronbach Alpha lebih besar dari 0,06.

(68)

Sumber : Data Primer yang diolah, Maret 2017

Berdasarkan tabel V.4 dapat dilihat bahwa seluruh butir pernyataan

variabel minat beli ulang dinyatakan reliabel, karena Cronbach Alpha

lebih besar dari 0,06.

B. Teknik Analisis Data 1. Analisis Deskriptif

Teknik analisis deskriptif ini dilakukan untuk menganalisis secara

deskriptif variabel penelitian yang dilakukan. Teknik analisis deskriptif

dibagi menjadi dua yaitu :

a. Deskripsi Karakteristik Responden

Pada sub bab ini karakteristik responden yang digunakan untuk

mengukur gambaran tentang responden yang diteliti keudian

dilakukan perhitungan menggunakan statistik deskriptif. Adapun

karakteristik responden diklasifikasikan sebagai berikut :

1) Usia

Dalam klasifikasi ini, usia dikelompokan menjadi dua kelompok,

seperti tercantum pada tabel berikut ini :

Tabel V.5

(69)

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa 43 dari 100

responden berusia 20 tahun ke bawah dengan persentase sebesar

43% dan 57 dari 100 responden berusia diatas 20 tahun keatas

dengan persentase sebesar 57%.

2) Jenis Kelamin

Dalam klasifikasi ini, jenis kelamin dikelompokan menjadi dua

kelompok, seperti yang tercantum pada tabel berikut ini :

Tabel V.6

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Persentase

Pria 64 64%

Wanita 36 36%

Jumlah 100 100%

Sumber : data primer yang diolah, maret 2017

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar

pengguna sepatu NIKE di Universitas Sanata Dharma kampus II

Merican dan kampus III Paingan adalah pria, sebesar 64% dan

wanita 36%.

3) Frekuensi Pembelian

Dalam klasifikasi ini, frekuensi pembelian dikelompokan menjadi

(70)

Tabel V.7

Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Pembelian

Frekuensi Pemakaian Jumlah Persentase

1 kali 23 23%

2 kali 41 41%

3 kali 26 26%

>3 kali 10 10%

Sumber : data primer yang diolah, maret 2017

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa frekuensi

pembelian sepatu NIKE oleh konsumen sebagai berikur :

kelompok dengan frekuensi pemakamaian sepatu 1 kali, yaitu 23

orang (23%), kelompok frekuensi pemakaian sepatu 2 kali, yaitu

41 orang (41%), kelompok frekuensi pemakaian sepatu 3 kali,

yaitu 26 orang (26%), dan kelompok frekuensi pemakaian sepatu

lebih dari 3 kali, yaitu 10 orang (10%).

2. Deskriptif Variabel

Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui skor rata-rata jawaban

responden untuk setiap dimensi variabel kualitas produk dan indikator

minat beli ulang. Hasil rata-rata dapat dimasukan ke dalam kelompok

dimana skor 1,00 – 1, 79 termasuk sangat buruk ( SBr), 1,80 – 2,59

termasuk buruk (Br), 2,60 – 3,39 termasuk cukup (C), 3,40 - 4,19

termasuk baik (B), 4,20 – 5,00 termasuk sangat baik (SB). Metode

pengujian rata-rata skor dilakukan denggan menggunakan bantuan MS.

(71)

a. Persepsi konsumen pada kualitas produk

Variabel persepsi konsumen pada kualitas produk (barang), terbagi

menjadi 5 dimensi yaitu, kinerja (Performance), daya tahan

(Durability), serviceability, estetika (Sensory Characteristic), dan citra

reputasi (Perceived).

Pada tabel diatas dapat diketahui bahwa variabel persepsi konsumen

pada kualitas produk memperoleh rata-rata sebesar 3,99 yang berarti persepsi konsumen pada kualitas produk “Baik”. Rata-rata untuk

dimensi kinerja (Performance) diperoleh 4,04, Daya Tahan

Gambar

Gambar        Judul                                                                                                          Halaman
Gambar II.1
Gambar II.2
Tabel III.1 Kategori skor yang dikelompokkan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Marketing terhadap loyalitas konsumen, penelitian ini menggunakan kusioner sebagai instrument untuk mengambil sampel sebanyak 100 orang responden, yang merupakan konsumen

Uji validitas menggunakan analisis faktor (Explanatory factor Analysis) dan uji reliabilitas menggunakan rumus Cronbach’s Alpha. Teknik analisis data yang digunakan

Populasi dalam penelitian ini seluruh konsumen yang menggunakan jasa kereta api Komuter Jurusan Surabaya-Sidoarjo. Sampel yang diambil adalah sebesar 120

Selanjutnya masuk proses analisa, proses analisa ini menggunakan pengujian instrument yaitu uji validitas, uji reliabilitas, dan penyetaraan produktivitas, kemudian

Dalam analisis statistik pada penelitian, uji reliabilitas berfungsi untuk mengetahui tingkat konsistensi suatu angket yang digunakan oleh peneliti, sehingga angket

Pengujian instrumen menggunakan uji validitas, uji reliabilitas dan uji normalitas.Hasil penelitian menunjukkan: (1) hasil uji tes rangking-bertanda wilcoxon untuk data

Analisis uji validitas terhadap ke empat variabel yang di gunakan pada penelitian ini, yakni penjualan, pelayanan jasa dan minat beli dengan 100 sampel

Populasi dalam penelitian ini seluruh konsumen yang menggunakan jasa kereta api Komuter Jurusan Surabaya-Sidoarjo. Sampel yang diambil adalah sebesar 120