xviii
ABSTRAK
PENGARUH PERSEPSI KONSUMEN PADA KUALITAS PRODUK NIKE TERHADAP MINAT BELI ULANG
Studi Kasus pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Pengguna Sepatu Olahraga Nike
Andrian
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2017
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah persepsi konusmen pada kualitas produk Nike berpengaruh terhadap minat beli ulang sepatu Nike. Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian asosiatif, teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah convenience sampling yang sering juga disebut dengan accidental sampling dengan kriteria konsumen yang pernah membeli dan menggunakan sepatu Nike. Penelitian ini menggunakan sampel 100 (seratus) responden. Teknik pengujian instrument dalam penelitian ini yaitu uji validitas, uji reliabilitas, sedangkan analisis data menggunakan uji asumsi klasik, analisis regresi linier sederhana dan analisis deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: 1) Mayoritas pengguna sepatu nike adalah laki-laki yang berusia diatas 20 tahun dan telah melakukan pembelian sebanyak dua kali, 2) Persepsi konsumen pada kualitas produk termasuk dalam kategori baik, 3) minat beli ulang termasuk dalam kategori tinggi, 4) persepsi konsumen pada kualitas produk berpengaruh terhadap minat beli ulang.
xix
ABSTRACT
THE INFLUENCE CONSUMERS PERCEPTIONS TOWARD THE NIKE PRODUCT QUALITY TO THE RE-BUYING INTEREST
The Case Study on Nike Sport Shoes Consumers, the Studends of Sanata Dharma University
PENGARUH PERSEPSI KONSUMEN PADA KUALITAS PRODUK NIKE TERHADAP MINAT BELI ULANG
Studi Kasus pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Pengguna Sepatu Olahraga Nike
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma
Oleh : Andrian NIM : 132214094
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
i
PENGARUH PERSEPSI KONSUMEN PADA KUALITAS PRODUK NIKE TERHADAP MINAT BELI ULANG
Studi Kasus pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Pengguna Sepatu Olahraga Nike
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma
Oleh : Andrian NIM : 132214094
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
iv
Motto dan Persembahan
Life is like riding a bicycle
To keep your balance, you must keep moving.
-Albert Einstein-
vii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
berkat dan rahmatnya penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul “Pengaruh
Persepsi Konsumen pada Kualitas Produk Nike terhadap Minat Beli Ulang. Studi
Kasus pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Pengguna Sepatu Olahraga
Nike”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta. Penulisan skripsi ini tidak akan terlaksana dan terselesaikan
dengan baik tanpa bantuan, dukungan, serta kerjasama dari berbagai pihak yang
dengan tulus dan rela mengorbankan waktu dan pikiran untuk membimbing penulis
sampai penulisan skripsi ini dapat diselesaikan. Untuk itu penulis ingin mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Bapak Johanes Eka Priyatma, M. Sc., Ph.D selaku Rektor Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Albertus Yudi Yuniarto S.E., M.B.A selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma dan dosen pembimbing I yang telah meluangkan
waktu, tenaga, dan pikiran untuk membimbing, membina, dan mendukung
viii
3. Bapak Dr. Lukas Purwoto, SE., M.Si selaku Ketua Program Studi
Manajemen.
4. Bapak Drs. Gregorius Hendra Poerwanto, M.Si selaku dosen pembimbing II
yang dengan sabar dan teliti membimbing, mengoreksi, dan mengarahkan
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak Dr. Herry Maridjo M,Si, selaku dosen penguji yang telah meluangkan
waktu untuk menguji, mengoreksi dan mengarahkan penuluis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta yang telah memberikan banyak ilmu dan pengalaman hidup.
7. Segenap karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
8. Papa saya Tjap Cen Hie dan Mama saya Magdalena yang terus mendukung,
memberikan doa dalam menyelesaikan studi ini
9. cece saya Devi Octaviani yang selalu memberikan semangat kepada saya dan
membiayai saya sampai saya menyelesaikan studi.
10.Keluarga Kontrakan Ediyanto, George Setiawan Kusuma dan Erren Egesta.
Terimakasih atas kepeduliannya, kegembiraannya, dan canda tawanya selama
ini.
11.Squad UKM 2013 Ediyanto, George Setiawan Kusuma, Fendish Cakrawala
ix
12.Amelia Cristin Widiayanti. Terimakasih atas support dan teguran-teguran
yang membuat saya menjadi lebih baik dan sedik demi sedikit meninggalkan
kebiasaan buruk saya.
13.Teman Anak Kampung Gangsar Upoyo, Satrio Yedo, Florensia, Maria, Alvin
Alfian, kristo, Marten, Willy. Terimakasih atas canda tawa yang telah kita
lewati setiap malamnya dengan sebotol tuak.
14.Keluarga kecil Everything About Us Rian Sutrisno, Alvin Alfian, Reza Yulio,
Gregorius Dolok, Riky Fauzi, Falmita Sari, Remsy Saputri, Katarina Sari, dan
Afra Avelina. Terimakasih atas masa-masa indah yang telah kita lalui
bersama.
15.Keluarga UKM Basket. Terimakasih atas dukungan yang kalian berikan.
16.Para owner GARA HT, Alvin Alfian, Riky Fauzi, dan Gunadi Prayitno.
Terimakasih telah berjuang bersama belajar berwirausaha di GARA HT.
17.Teman-teman satu bimbingan skripsi Ivan, Mita, Rina, Remsi, Marten,
Sidney, Floren yang saling mendukung satu sama lain untuk bisa lulus
bersama.
18.Keluarga besar Manajemen 2013 yang tidak bisa penulis sebut satu persatu,
tetap semangat dalam berproses semoga kedepannya menjadi lebih baik.
19.Teman-teman yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, terimakasih atas
segala doa dan dukungannya yang telah di berikan selama ini. Tetap semangat
xi DAFTAR ISI
HALAMANJUDUL ... I
HALAMANPERSETUJUANPEMBIMBING ... II
HALAMAN PENGESAHAN ... III
HALAMAN PERSEMBAHAN ... IV
HALAMANPERNYATAANKEASLIANKARYATULIS ... V HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN ... VI HALAMANKATAPENGANTAR ... VII
HALAMANDAFTARISI……….XI
HALAMANDAFTARTABEL ... XIV
HALAMANDAFTARGAMBAR ... XV
HALAMANDAFTARLAMPIRAN ... XVII
HALAMANABSTRAK ... XVIII
HALAMANABSTRACT ... XIX .
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 3
C. Pembatasan Masalah ... 3
D. Tujuan Penelitian ... 4
E. Manfaat Penelitian ... 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 6
A. Landasan Teori... 6
1. Pengertian Pemasaran ... 6
2. Konsep Pemasaran ... 7
xii
4. Produk ... 8
a.Pengertian produk ... 8
b.Karakteristik Produk ... 9
c.Klasifikasi Produk ... 10
d.Kualitas Produk ... 11
5.Minat Beli Ulang ... 13
B.Penelitian-penelitian Sebelumnya ... 16
C. Kerangka Konseptual Penelitian ... 17
D. Hipotesis ... 19
BAB III METODE PENELITIAN ... 21
A. Jenis Penelitian ... 21
B. Subjek dan Objek Penelitian ... 21
1. Subyek Penelitian ... 21
2. Obyek Penelitian ... 21
C. Waktu dan Lokasi Penelitian ... 21
1.Waktu Penelitian... 21
2. Lokasi Penelitian ... 22
D. Variabel Penelitian ... 22
1. Identifikasi Variabel ... 22
2. Definisi Variabel ... 24
3. Pengukuran Variabel ... 25
E. Populasi dan Sampel ... 27
1. Populasi ... 27
2. Sampel ... 27
F. Teknik Pengambilan Sampling ... 29
G. Sumber Data ... 39
1. Data Primer ... 29
2. Data Sekunder ... 29
xiii
1. Metode Kuesioner ... 31
I. Teknik Pengujian Instrumen ... 30
1. Pengujian Validitas ... 30
2. Pengujian Reliabilitas... 31
J. Teknik Analisis Data ... 31
1. Analisis Deskriptif ... 32
2. Analisis Regresi Sederhana ... 33
BAB IV GAMBARAN UMUM SUBYEK PENELITIAN ... 37
A. Sejarah ... 37
E. Produk Sepatu Olahraga Nike ... 42
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 44
A. Hasil Pengujian Instrumen ... 44
1. Hasil Uji Validitas ... 44
2. Hasil Uji Reliabilitas ... 46
B. Teknik Analisis Data ... 47
1. Analisis Deskriptif ... 47
2. Deskriptif Variabel ... 49
C. Analisis Regresi Sederhana ... 52
1. Uji Normalitas ... 52
2. Uji Regresi Sederhana ... 53
3. Uji t ... 55
D. Pembahsan ... 56
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN... 60
xiv
xv
DAFTAR TABEL
Tabel Judul Halaman
III.1 Kategori Skor yang Dikelompokan ... 26
III.2 Kategori Skor yang Dikelompokan ... 27
V.1 Hasil Uji Validitas Persepsi Konsumen Pada Kualitas Produk ... 45
V.2 Hasil Uji Validitas Minat Beli Ulang ... 45
V.3 Hasil Uji Reliabilitas Persepsi Konsumen Pada Kualitas Produk ... 46
V.4 Hasil Uji Reliabilitas Minat Beli Ulang ... 56
V.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 47
V.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 58
V.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Pembelian ... 59
V.8 Hasil Analisis Deskriptif Persepsi Konsumen Pada Kualitas Produk ... 50
V.9 Hasil Analisis Deskriptif Minat Beli Ulang ... 51
V.10 Hasil Uji Normalitas ... 53
V.11 Hasil Uji Regresi Linier Sederhana ... 54
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Judul Halaman
II.1 Lima Tingkatan Produk ... 10
II.2 Kerangka Konsetual Penelitian ... 18
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lam Judul Halaman
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ... 65
Lampiran 2 Hasil Uji Statistik ... 71
Lampiran 3 Tabel r ... 76
Lampiran 4 Tabel t ... 78
xviii ABSTRAK
PENGARUH PERSEPSI KONSUMEN PADA KUALITAS PRODUK NIKE TERHADAP MINAT BELI ULANG
Studi Kasus pada Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Pengguna Sepatu Olahraga Nike
Andrian
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2017
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah persepsi konusmen pada kualitas produk Nike berpengaruh terhadap minat beli ulang sepatu Nike. Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian asosiatif, teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah convenience sampling yang sering juga disebut dengan accidental sampling dengan kriteria konsumen yang pernah membeli dan menggunakan sepatu Nike. Penelitian ini menggunakan sampel 100 (seratus) responden. Teknik pengujian instrument dalam penelitian ini yaitu uji validitas, uji reliabilitas, sedangkan analisis data menggunakan uji asumsi klasik, analisis regresi linier sederhana dan analisis deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: 1) Mayoritas pengguna sepatu nike adalah laki-laki yang berusia diatas 20 tahun dan telah melakukan pembelian sebanyak dua kali, 2) Persepsi konsumen pada kualitas produk termasuk dalam kategori baik, 3) minat beli ulang termasuk dalam kategori tinggi, 4) persepsi konsumen pada kualitas produk berpengaruh terhadap minat beli ulang.
xix ABSTRACT
THE INFLUENCE CONSUMERS PERCEPTIONS TOWARD THE NIKE PRODUCT QUALITY TO THE RE-BUYING INTEREST
The Case Study on Nike Sport Shoes Consumers, the Studends of Sanata Dharma University
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Dunia kini menghadapi era globalisasi yang di tandai dengan kemajuan
teknologi dan trasnportasi. Globalisasi ini sendiri mengandung pengertian
bahwa setiap negara, bahkan setiap bisnis dan perushaan menghadapi
persaingan global, baik secara tidak langung maupun secara langung. Dengan
masuknya era globalisasi ini akan terjadi persaingan yang sangat ketat pada
dunia usaha, sehingga perusahaan-perusahaan mengkoordinasi setiap
divisinya untuk belomba-lomba melakukan inovasi pada produknya demi
menyaingi produk dari perushaan lain dan ingin menjadi yang terbaik di mata
konsumen.
Pada umumnya para konsumen membeli barang atau jasa dengan berbagai
persepsi seperti persepsi pada harga, persepsi pada kualitas produk dan
lain-lain yang ditawarkan oleh perushaan. Persepsi dapat diartikan sebagai sebuah
proses yang digunakan untuk memilih dan menginterpretasi masukan
informasi guna menciptakan sebuah gambaran (Bernard Barelson, dalam
Kotler 2003:217). Seperti yang kita ketahui di Jogja saja telah banyak
perusahaan-perusahaan tumbuh berkembang dan merasakan ketatnya
Perusahaan NIKE sendiri adalah perusaahan sepatu yang telah lama
berdiri dan sampai sekarang NIKE sendiri masih tetap bertahan dengan
ketatnya persaingan yang ada. NIKE memproduksi sepatu dalam beragam
gaya dan berbagai tujuan, serta memiliki lini khusus untuk pria, wanita, dan
anak-anak. Lini produk NIKE termasuk sepatu jalan (walking shoes), sepatu
lari (running shoes), sepatu basket, dan banyak lagi yang lainnya. Selain
menawarkan berbagai macam lini produk, NIKE juga menawarkan kualitas
yang sangat baik dan telah dikenal banyak orang. Telah terbukti 9 dari 10
responden pengguna sepatu NIKE yang saya tanyanyakan mengatakan bahwa
NIKE memiliki kualitas yang sangat bagus dibandingkan dengan sepatu dari
pesaing lainnya.
Dari berbagai macam keunggulan yang ditawarkan perusahaan NIKE
seperti lini produk yang berbagai macam jenis, kualitas yang sangat baik,
konsumen secara tidak langsung akan merasa dimanjakan dan merasa puas.
Menurut Kotler dalam Tjiptono (1996:146) bahwa kepuasan pelanggan adalah
tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang
dirasakan dengan harapannya. Setelah konsumen merasa puas, konsumen
kemungkinan akan melakukan pemeblian kembali yang biasanya disebut
dengan loyalitas konsumen. Loyalitas konsumen adalah adanya kesiapan
untuk bertindak (dalam hal ini melakukan pembelian ulang) dan adanya
Dari latar belakang di atas, konsumen menyimpulkan bahwa kualitas
dalam suatu produk sangatlah penting untuk menimbulkan rasa loyal pada
konsumen sehingga konsumen secara langsung ataupun tidak langsung akan
berminat untuk mengkonsumsi barang tersebut secara barulang. Berdasarkan
dengan ulasan di atas, maka penulis tertarik melalakukan penelitian dengan judul “PENGARUH PERSEPSI KONSUMEN PADA KUALITAS PRODUK NIKE TERHADAP MINAT BELI ULANG”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dibuat, dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut :
Apakah persepsi konusmen pada kualitas produk NIKE berpengaruh terhadap
minat beli ulang sepatu NIKE?
C. Pembatasan Masalah
Agar dalam melakukan penelitian ini penulis dapat lebih fokus dan tidak
terlalu luas dan melebar dari pembahasan, maka penulis membatasi
masalah-masalah yang akan diteliti. Batasan masalah-masalah yang dilakukan penulis pada
penelitian ini sebagai berikut :
1. Produk ( berupa barang ) yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sepatu NIKE
2. Penelitian ini dibatasi pada mahasiswa/i kampus II dan III Universitas
3. Variabel independen yang diteliti meliputi : persepsi konsumen pada
kualitas produk yaitu, dimensi kinerja, daya tahan, servicealbility, estetika,
citra dan reputasi merek. Sedangkan variabel dependen yang ingin diteliti
meliputi : minat beli ulang yaitu, minat referensial, minat preferensial,
minat eksploratif
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dirumuskan, maka tujuan yang
ingin dicapai dalam melakukan penelitian ini sebagai berikut :
Untuk mengetahui apakah persepsi konsumen pada kualitas produk NIKE
berpengaruh terhadap minat beli ulang sepatu NIKE.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat yang penulis harapkan dari penelitian ini adalah :
1. Bagi Perushaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan bagi perusahaan
sepatu NIKE supaya perushaan tersebut dapat mengetahui pengaruh
persepsi konsumen pada kualitas produk terhadap minat beli ulang
konsumennya. Sehingga perusahaan dapat mempertahankan atau
meningkatkan kualitas dari produk mereka.
2. Bagi Universitas
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai alat informasi dan
dapat digunakan sebagai referensi bagi pihak-pihak yang ingin melakukan
3. Bagi Penulis
Penelitian ini merupakan kesempatan bagi penulis untuk membuat sebuah
penelitian dengan teori-teori yang telah penulis dapatkan selama tiga tahun
kuliah. Penulis juga berharap agar penulis mendapatkan pengalaman
6 BAB II
KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori
1. Pengertian Pemasaran
Menurut Kotler (2003:10) “marketing is a social and managerial process
by which individuals and proup abtain what need went trough creating,
offering, and exchanging product of value with others” yang berarti
pemasaran adalah suatu proses dimana individual atau kelompok
mendapatkan apa yang meraka butuhkan dan inginkan, menawarkan dan
mempertukarkan produk yang bernilai kepada pihak lain atau segala kegiatan
yang menyangkut penyampaian produk atau jasa mulai dari produsen sampai
konsumen. Sedangkan menurut Kotler dan Keller (2008:5) pemaasaran adalah
suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses, untuk menciptakan,
mengkomunikasikan, dan memberikan nilai kepada pelanggan dan untuk
mengelolah hubungan pelanggan dengan cara menguntungkan organisasi dan
pemangku kepentingan.
Dari definisi di atas, dapat di artikan bahwa pemasaran adalah fungsi
bisnis yang mengidentifikasi mengenai keinginan dan kebutuhan yang belum
terpenuhi oleh konsumen dan mengukur seberapa besar keinginaan dan
kebutuhan tersebut. Peranan pemasaran ini tidak hanya menyampaikan produk
tersebut dapat memberikan kepuasan kepada para konsumen yang
mengkonsumsinya.
Pada dasarnya pemasaran itu merupakan suatu proses yang dilakukan
sekelompok orang guna untuk menyediakan dan menyampaikan barang atau
jasa bagi sekelompok individu lain yang membutuhkan dan dapat timbal balik
di antara kedua belah pihak.
2. Konsep Pemasaran
Suatu perusahaan dalam menjalankan aktifitasnya harus efisien
menjalankan konsep pemasaran agar keuntungan yang diharapkan dapat
terealisasi dengan baik. Ini menandakan bahwa kegiatan pemasaran dalam
perusahaan harus dikoordinasi dan dikelolah dengan baik pula.
Filsafah konsep pemasaran bertujuan untuk memberikan kepuasan
terhadap keinginan dalam kebutuhan konsumen. kegiatan perusahaan yang
berdasarkan pada konsep pemasaran ini harus diarahkan untuk memenuhi
tujuan perushaan. Secara devinitif dapat dikatakan bahwa pemuas kebutuhan
konsumen merupakan syarat ekonomis dan sosial bagi kelangsungan hidup
perusahaan (Swastha dan Irwan, 2006:6).
3. Persepsi
Menurut Walgito (2010:99), “ sejak individu dilahirkan, sejak saat itu
individu berhubungan dengan dunia sekitarnya. Mulai saat itu pula individu
stimulus sama, tetapi karena pengalaman tidak sama, kemampuan berfikir
tidak sama, kerangka acuan tidak sama, adanya kemungkinan hasil persepsi
antara idividu satu dengan yang lain tidak sama. Keadaan tersebut
memberikan gambaran bahwa persepsi itu bersifat individu. Poin utamanya
adalah persepsi tidak hanya bergantung pada rangsangan fisik, tetapi juga
pada hubungan rangsangan terhadap bidang yang mengelilinginya dan kondisi
dalam dirinya.
4. Produk
a. Pengertian Produk
Dalam mengembangkan sebuah program untuk mencapai pasar yang
diinginkan, sebuah perusahaan harus memulai dengan produk yang berupa
barang atau jasa yang dirancang untuk memuaskan konsumen. Maka dari
itu perushaan harus berusaha mengambil hati para konsumen untuk
memperlancar jalannya produksi. Konsumen biasanaya menginginkan
produk yang berkualitas dan sesuai dengan apa yang mereka harapkan.
Menurut Kotler dan Susanto (2001:560), produk adalah apa saja yang
dapat ditawarkan ke pasar untuk diperlihatkan , diperoleh, digunakan, atau
dikonsumsi yang dapat memenuhi kegiatan atau kebutuhan. Menurut
Adisucipto (2010:170), produk didefinisikan sebagai suatu yang dapat
ditawarkan di pasar untuk dinikmati, disukai, dan dibeli untuk memuaskan
suatu kebutuhan atau keinginan. Sedangkan menutrut Tjiptono (2012:231)
dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli,
digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan pasar.
Berdasarkan perspektif konsumen, produk adalah segala sesuatu yang
diterima pelanggan dari sebuah pertukaran dengan pemasar.
b. Karakteristik Produk
Menurut Kotler dan Susanto (2001:560) dalam merencanakan penawaran
pasar, pemasar harus memikirkan 5 (lima) tingkatan produk. Tingkantan
paling mendasar adalah manfaat utama, yaitu manfaat dasar yang
sesungguhnya dibeli oleh pelanggan. Kedua pemasar harus merubah
manfaat tersebut menjadi produk generik, yaitu versi dasar dari produk
tersebut. Pada tingkatan ketiga, pemasar mempersiapkan produk yang
diharapkan, yaitu satu set atribut dan persyaratan yang biasanya
diharapkan dan disetujui pembeli ketika membeli produk itu. Pada
tingkatan keempat, pemasar mempersiapkan produk tambahan, yaitu
barang yang meliputi tambahan jasa dan manfaat yang akan membedakan
dari produk pesaing. Pada tingatan kelima ada produk potensial, yaitu
semua tambahan dan perubahan yang mungkin didapat produk tersebut
Gambar II.1
Lima tingkatan produk
Sumber www.wordpress.com diakses tanggal 19 Oktober 2016 Keteranga gambar :
Core benefit = manfaaat inti
Basic product = produk dasar / produk generic
Expeted Product = produk yang di harapkan
Augmented product = produk tambahan
Potential product = produk potensial
c. Klasifikasi produk
Produk dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis yaitu barang industri dan
brang konsumen. Barang industri adalah barang-barang yang digunakan
pada suatu perushaan untuk dijadikan sebuah prouduk yang dapat dijual
kembali. Sedangkan barang konsumen adalah barang yang dibeli
kebutuhannya. Menurut Kotler dan Keller (2009:6) barang konsumsi
dapat dibedakan sebagai berikut :
1) Barang sehari-hari
Barang sehari-hari adalah barang yang pembelinya dilakukan dengan
mendadak dan dengan usaha yang minimum. Contoh: pulsa, sabun,
minuman ringan, dan lain-lain.
2) Barang belanja
Barang belanja adalah barang yang secara karakteristik dibedakan
berdasarkan kecocokan, kualitas, harga dan gaya. Contoh: perabotan
rumah tangga, peralatan elektronik, pakaian, sepatu dan lain-lain.
3) Barang khusus
Barang khusus adalah barang yang mempunyai karakteristik atau
identifikasi merek yang unik di mana ada cukup banyak pembeli yang
bersedia melakukan usaha pembelian khusus. Contoh : peralatan
fotografi, busana pria, mobil dan lain-lain.
4) Barang tidak dicari
Barang tidak dicar adalah barang yang dikenal konsumen atau
biasanya tidak terpikirkan untuk dibeli. Contoh : asuransi jiwa, daerah
pemakaman dan lain-lain.
d. Kualitas Produk
Menurut Kotler dan Armstrong (2012:283) kualitas produk adalah
termasuk keseluruhan durabilitas, reabilitas, ketepatan, kemudahan
pengoperasian dan reparasi produk, juga atribut lainnya. Menurut Kotler
(2003:84) kualitas adalah keseluruhan ciri serta sifat suatu produk yang
berpengaruh pada kemampuan untuk memusaskan kebutuhan yang
dinyatakan atau tersitat. menurut G Hendra Poerwanto dalam webside
nhttps://sites.google.com/site/kelolakualitas/Dimensi-Kualitas-Produk
kualitas adalah sesuatu atau apapun yang dibutuhkan dan diinginkan oleh
konsumen atau tentang kesesuaian terhadap spesifikasi. Sedangkan
kualitas produk sendiri adalah aspek ciri karakteristik produk untuk
melihat kualitas produk. Dari perspektif ini, ciri karakteristik kualitas dari
sebuah produk dapat dikelompokan menjadi empat dimensi, yaitu :
1. Dimensi kinerja (Performance), yaitu dimensi ini menyangkut
karakteristik fungsi produk. Maksudnya sejauh mana produk dapat
berfungsi sebagaimana fungsi utama produk tersebut.
2. Dimensi karakteristik pelengkap (Features), yaitu menyangkut
kelengkapan fitur-fitur tambahan . maksudnya suatu produk selain
mempunyai fungsi utama, biasanya juga dilengkapi dengan
fungsi-fungsi lain yang bersifat komplemen.
3. Dimensi kehandalan (Reliability), yaitu menyangkut kemungkinan
tingkat kegagalan pemakaian. Artinya, produk tidak dapat
dioperasikan sesuai fungsi utamanya karena adanya
4. Dimensi Kesesuaian (Confermace), yaitu dimensi yang melihat
kualitas produk dari bentuk, ukuran, warna, berat, dan lain-lain yang
sesuai dengan apa yang diinginkan.
5. Dimensi daya tahan (Durability), yaitu dimensi yang melihat
seberapa lama produk dapat terus digunakan selama jangka waktu
tertentu.
6. Dimensi servicealibity , dimensi ini melihat kualitas barang dari
kemudahan untuk pengoprasian produk dan kemudahan perbaikan
maupun ketersediaan komponen pengganti.
7. Dimensi estetika (Sensory Characteristic), dimensi ini melihat
kualitas suatu barang dari penampilan, corak, rasa, daya tarik, bau,
selera, dan beberapa faktor lainya. Dimensi ini juga menyangkut
keserasian, keindahan, kesesuaian yang enak di pandang atau
dirasakan.
8. Dimensi citra dan reputasi (Perceived), dimensi ini berbicara tentang
kualitas dari sisi persepsi konsumen seperti nama besar atau reputasi
perushaan, atau merek. Dari dimesi ini, kualitas adalah bagian
terbesar dari kesan pelanggan terhadap produk.
5. Minat Beli Ulang
Minat beli merupakan perwujutan komsumen yang dipengaruhi oleh kondisi
lingkungan dan faktor kejiwaan. Konsumen memiliki berbagai pengaruh
yang akan dibeli. Jika seseorang mempunyai motivasi yang tinggi terhadap
objek tertentu, maka dia akan terdorong untuk berprilaku menguasi produk
tersebut. sebaiknya jika motivasinya rendah, maka dia akan mencoba untuk
menghindari objek yang bersangkutan. Implikasi dalam pemasaran adalah
untuk kemungkinan orang tersebut berminat untuk membeli produk atau
merek yang ditawarkan pemasaran atau tidak. Oleh karena itu prilaku
konsumen akan minat beli terhadap produk tertentu sangat diperlukan oleh
pemasar untuk memprediksi bagaimana prilaku dan minat konsumen akan
produk di masa datang.
Faktor-faktor yang mempengaruhi minat beli konsumen, yaitu :
a. Sikap atau pendirian orang lain
Kekuatan pendirian orang lain akan mengurangi alternatif konsumen dalam
minat beli tergantung pengaruh yang diberikan orang lain membawa sikap
positif atau negatif. Semakin negatif pengaruh yang diberikan maka
konsumen tidak mempunyai motivasi untuk membeli.
b. Faktor situasi dan diantisipasi
Banyak faktor yang mempengaruhi minat beli konsumen baik faktor
internal seperti lingkungan sosial, tingkat pendapatan maupun fakror
eksternal seperti harga, manfaat produk dan lain-lain. Semua itu jika tidak
diantisipasi dengan baik tentu akan mempengaruhi minat beli konsumen
c. Kepribadian
Menurut Schiffman dan Kanuk (2008:107), kepribadian dalah ciri-ciri
kejiwaan dalam diri yang ditentukan dan mencerminkan bagaimana
seseorang mempunyai respon terhadap lingkungannya.
d. Motivasi
Motivasi adalah penggerak dalam diri individu yang mendorong seseorang
untuk bertindak yang bertujuan untuk memperoleh kepuasan.
Menurut Ferdinand (2002:129) indikator-indokator yang mempengaruhi
minat beli ulang yaitu :
1) Minat transaksional
Minat ini menggambarkan prilaku seseorang yang berkeinginan untuk
selalu membeli ulang produk yang telah dikonsumsi.
2) Minat refrensial
Minat ini menggambarkan prilaku seseorang yang cenderung
mereferensikan produk yang sudah dibelinya agar dibeli juga oleh
orang lain dengan referensi pengalaman konsumsinya.
3) Minat preferensial
Minat ini menggambarkan prilaku seseorang yang selalu memiliki
preferensi utama pada produk yang dikonsumsinya. Preferensi ini
hanya dapat digantikan bila terjadi sesuatu dengan produk
4) Minat explorative
Minat ini menggambarkan prilaku seseorang yang selalu mencari
informasi untuk mendukung sifat-sifat positif produk yang ia loyalkan.
B. Penelitian Sebelumnya
Penelitian yang dilakukan oleh Benediktus Bima Kencana Wieaubhaya
mahasiswa S1 universitas Sanata Dharma, dengan judul skripsinya “Pengaruh
Persepsi Konsumen Pada Kualitas Pelayanan Terhadap Loyalitas Konsumen
Jasa Warnet”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh persepsi
konsumen pada kualitas pelayanan terhadap loyalitas konsumen secara parsial
kepada konsumen warnet merapi online. Sampling yang digunakan sebanyak
100 responden dengan menggunakan metode Accindental Sampling.
Pengumpula data dilakukan dengan menggunakan kuisioner. Tehnik analisis
data yang digunakan dalam melakukan penelitian ini adalah analisis regresi
linier sederhana. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa adanya pengaruh
kualitas pelayanan terhadap loyalitas konsumen jasa warnet dan adanya
pengaruh positif.
Yang kedua penelitian dari Derma Agustina Br. P mahasiswa universitas Sanata Dharma, dengan judul penelitian “Pengaruh Persepsi Konsumen
Mengenai Kualitas Produk Dan Harga Produk Tehadap Minat Beli Ulang
Konsumen Pda Online Shope”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
persepsi konsumen mengenai kualitas produk dan harga produk pada online
kasusyang melibatkan 200 orang responden. Dalam melakukan pengumpulan
data, penulis menggunakan beberapa teknik pengumpukan data yaitu :
wawancara, dukumentasi/studi pustaka, dan kuisioner. Teknik pengambilan
sampel dalam penelitiannya adalah Purposive Sampling. Teknik analisis data
uang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis presentase yang
bertujuan untuk menganalisis karakteristik konsumen dan regresi linier
berganda untuk mengetahui pengaruh persepsi konsumen mengenai kualitas
produk, harga pada online shop pada minet beli konsumen. Hasil dari
penelitian menunjukan bahwa persepsi konsumen terhadap kualitas produk
fashion online shop dalah baik (43,3%). Persepsi konsumen terhadap harga
produk realtif sedang (53%). Hasil analisis regresi dan regresi linier berganda
menunjukan bahwa persepsi konsumen mengenai kualitas produk
berpengaruh signifikan terhadap minat beli ulang konsumen. Sedangkan
persepsi konsumen mengenei harga produk tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap minat beli ulang. Sedangkan persepsi konsumen pada
harga dan kualitas produk secara bersama-sama berpengaruh signifikan
terhadap minat beli ulang konsumen.
C. Kerangka Konseptual Penelitian
Menurut Supardi (2005:343) persepsi merupakan wujud dari respon akibat
adanya dorongan stimulus (stimulus drive). Persepsi konsumen merupakan
proses pengorganisasian, penginterpretasikan terhadap stimulus yang diterima
merupakan aktivitas yang integrated dalam diri individu. Berdasarkan hal
tersebut persepsi konsumen pada kualitas produk diartikan sebagai makna
variabel tersebut. Persepsi dapat mempengaruhi prilaku konsumen. Jika
persepsi konsumen pada kualitas produk itu baik, maka konsumen akan
memberikan tannggapan positif dan merasa puas terhadap produk yang
dikonsumsinya. Dengan demikian persepsi konsumen pada kualitas produk
akan mengarahkan konsumen untuk cenderung melakukan pembelian ulang
pada produk tersebut. bisa dikatakan konsumen yang melakukan pembelian
ulang tersebut memiliki loyalitas yang tinggi.
Kerangka pemikiran dari penelitian yang akan dilaksanakan adalah
sebagai berikut :
Gambar II.2
Gambar Kerangka Konseptual
Dari gambar diatas menunjukan bahwa persepsi konsumen pada kualitas produk
sebagai variabel independen. Minat beli ulang sebagai variabel dependen.
Persepsi konsume pada kualitas produk semakin baik atau positif menunjukan
kosumen yang puas. Dengan demikian jika persepsi konsumen pada kualitas
produk semakin baik maka berkemungkinan akan terjadinya pembelian yang
berulang.
Persepsi pada
D. Hipotesis
Berdasarkan kerangka konseptual yang telah dijelaskan bahwa, persepsi pada
konsumen pada kualitas produk semakin baik atau positif menunjukan
perasaan konsumen yang puas. Dengan demikian jika persepsi pada kualitas
produk semakin baik maka berkemungkinan akan terjadinya pembelian yang
berulang. Maka hipotesis yang akan dibuktikan dalam penelitian yang akan
dilaksanakan adalah sebagai berikut :
Ha : Persepsi konsumen pada kualitas produk berpengaruh terhadap
20 BAB III
METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini dalah penelitian
asosiatif. Munurut Sugiono (2003:11) penelitian asosiatif merupakan
penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh ataupun hubungan
antara dua variabel atau lebih.
B. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian
Dalam melakukan penyusunan skripsi ini penulis melakukan penelitian
dengan mengambil subjek pada konsumen yang menggunakan sepatu
NIKE.
2. Obyek Penelitian
Pada melakukan penelitian ini yang akan menjadi objek penelitian penulis
adalah persepsi konsumen pada kualitas produk sepatu NIKE terhadap
minat beli ulang.
C. Waktu dan Lokasi penelitian 1. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan bulan April
2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kampus II Sanata Dharma, Mrican, dan
kampus III Sanata Dharma.
D. Variabel Penelitian
1. Identifikasi Variabel
a. Variabel independen (Bebas)
Variabel independen atau variabel bebas, merupakan variabel yang
mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya
variabel dependen, (Sugiyono, 2010:59). Variabel independen
dalam penelitian ini adalah persepsi konsumen pada kualitas
produk. Produk yang dimaksud dalam penelitian ini adalah produk
yang berupa barang. Berikut adalah aspek atau dimensi kualitas
produk (produk yang berupa barang) yang hendak dipersepsikan :
1) Dimensi kinerja (Performance). Berkait tentang fungsi utama
produk. Item dari dimensi ini yang ingi diteliti yaitu,
kenyamanan sepatu pada saat digunakan dan melindungi kaki
dari apapun yang bisa melukai atau mencederai kaki.
2) Dimensi daya tahan (Durability). Berkait tentang penggunaan
sepatu NIKE dalam jangka waktu yang relatif lama. Item dari
dimensi ini yang ingin teliti yaitu, keaweatan sepatu NIKE.
3) Dimensi Serviceability. Berkaitan tentang kemudahan
komponen pengganti. Item dari dimensi ini yang ingin diteliti
yaitu, kemudahan dalam merawat sepatu NIKE, kemudahan
mendapatkan komponen pengganti (tali dan alas kaki) sepatu
NIKE.
4) Dimensi estetika (Sensorory Characteristic). Berkaitan tentang
kualitas suatu barang dari daya tarik, penampilan dan
kesesuaian bagi pengguna. Item dari dimensi ini yang ingin
diteliti yaitu, tampilan sepatu NIKE mengikuti trend.
5) Dimensi citra merek dan reputasi (Perceived). Berkaitan
tentang kesan pelanggan terhadap produk NIKE. Item dari
dimensi ini yang ingin diteliti yaitu, kepercayaan diri konsumen
saat menggunakan sepatu NIKE, dan mengikuti trend (jadi
merasa trendy)
b. Variabel dependen (Terikat)
Variabel dependen atau variabel terikat adalah variabel yang
dupengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel
bebas. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah minat beli
ulang. Untuk menjelaskan minat beli ulang maka diajukan
indikator minat beli ulang yaitu :
1) Minat Referensial, yaitu kecenderungan konsumen
2) Minat Preferensial, yaitu kecenderungan konsumen tertarik
dan menginginkan sepatu NIKE daripada sepatu merek lain
3) Minat Eksploratif, yaitu kecenderungan konsumen mencari
informasi mengenai sepatu NIKE
2. Definisi Variabel
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat nilai orang, obyek
atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
2007:59). Dimensi variabel pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Persepsi pada kualitas produk
menurut G Hendra Poerwanto dalam webside
nhttps://sites.google.com/site/kelolakualitas/Dimensi-Kualitas-Produk kualitas adalah sesuatu atau apapun yang dibutuhkan dan
diinginkan oleh konsumen atau tentang kesesuaian terhadap
spesifikasi. Sedangkan kualitas produk sendiri adalah aspek ciri
karakteristik produk untuk melihat kualitas produk.
b. Minat beli ulang
Menurut Hellier dalam Edi dan Rahmawati (2015:76) minat beli
ulang merupakan keputusan konsumen untuk melakukan
pembelian kembali suatu produk atau jasa berdasarkan apa yang
pengeluaran untuk memperoleh barang dan jasa tersebut dan ada
kecendrungan dilakukan secara berkala.
3. Pengukuran Variabel
Alat ukur yang digunakan dalam mendukung penelitian ini
adalah sakala likert. Menurut Sugiono (2012:93) skala likert
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang
atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian,
fenomena sosial ini telah ditetapakan secara spesifik. Dengan skala
likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator
variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak
untuk menyusun item-item yang dapat berupa pernyataan ataupun
pertanyaan.
Dalam penelitian ini peneliti menetapkan dua variabel yang
akan diteliti yaitu persepsi konsumen pada kualitas dan minat beli
ulang. Pada penelitian ini skala pengukurannya yaitu skala likert yang
diberi bobot masing masing 1 sampai 5. Pernyataan pada kuisioner
yang dibuat akan dijawab dengan memberikan tanda silang (√) pada
kolom yang telah tersedia. Masing-masing item jawaban pada
pernyataan memliliki bobot yang berbeda. Bobot masing-masing
SS = Sangat setuju diberi skor 5
Untuk variabel persepsi konsumen pada kualitas, semakin
tinggi skor persepsi maka dapat diartikan sangat positif atau sangat
bagus, apabila sebaliknya jika semakin rendah skor persepsi maka
dapat diartikan semakin negatif atau semakin buruk. Kategori skornya
dapat dikelompokkan sebagai berikut :
Tabel III.1
Kategori skor yang dikelompokkan
Rentang skor Penjelasan
1,00 – 1,79
Persepsi konsumen pada kualitas produk sangat negatif atau sangat buruk
1,80 – 2,59
Persepsi konsumen pada kualitas produk negatif atau buruk
2,60 – 3,39
Persepsi konsumen pada kualitas produk netral (tidak baik dan tidak buruk)
3,40 – 4,19
Persepsi konsumen pada kualitas produk positif atau baik
4,20 – 5,00
Untuk variabel minat beli ulang, semakin tinggi skor minat beli ulang maka dapat
diartikan minat beli ulang konsumen semakin tinggi, apabila sebaliknya skor semakin
rendah maka dapat diartikan minat beli ulang konsumen rendah.
Tabel III.2
Kategori skor yang dikelompokkan
Rentang skor Penjelasan
1,00 – 1,79 Minat beli ulang konsumen sangat rendah
1,80 – 2,59 Minat beli ulang konsumen rendah
2,60 – 3,39 Minat beli ulang konsumen netral (tidak
tinggi dan tidak rendah)
3,40 – 4,19 Minat beli ulang konsumen tinggi
4,20 – 5,00 Minat beli ulang konsumen sangat tinggi
E. Populasi dan Sampel 1. Populasi
Menurut Siregar (2013:56) poulasi adalah keseluruhan (universum) dari
objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan,
udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup, dan sebagainya. Sehingga
objek-objek ini dapat menjadi sumber data penelitian. Populasi yang akan
diteliti pada penelitian ini adalah mahasiswa mahasiswi pengguna sepatu
NIKE di universitas Sanata Dharma. Populasi pada konsumen pengguna
sepatu NIKE ini termasuk dalam kategori tidak diketahui.
2. Sampel
Sampel merupakan suatu prosedur pengambilan data, dimana hanya
sifat-sifat serta ciri yang dikehendaki dari suatu populasi (Syofian Siregar,
2013:56). Sampel dari penelitian ini adalah sebagian mahasiswa
mahasiswi yang pernah membeli sepatu olahraga NIKE di universitas
Sanata Dharma.
Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah Non Probality
Sampling yang berarti setiap unsur yang terdapat dalam populasi tidak
memiliki kesempatan atau peluang yang sama untuk dipilih sebagai
sampel bahkan probabilitas anggota tertentu untuk terpilih tidak diketahui
( Siregar 2013:60).
Dalam penelitian ini karena populasi yang ingin diteliti tidak
diketahui, maka perhitungan yang digunakan untuk menetukan jumlah
sampel pada penelitian ini sebagai berikut :
n= / 4
n= / 4
n= 96.04
Keterangan :
n = jumlah sampel
Mo = margin of error atau kesalahan maksimum yang ditoleransi
biasanya 10 %.
Berdasarkan hasil perhitungan di atas maka jumlah sampel dalam
penelitian in adalah 96.04 yang penulis bulatkan menjadi 100 responden.
F. Teknik Pengambilan Sampel
Tehnik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik
convenience sampling yang sering juga disebut dengan accidental sampling.
Menurut Riady (2016: 36), yaitu siapa saja secara kebetulan yang ketemu
dengan peneliti dan dianggap cocok dengan sumber data.
G. Sumber Data 1. Data Primer
Pada penelitian ini data yang diperoleh merupakan dari konsumen sepatu
olahraga NIKE, berdasarkan jawaban konsumen atas persepsi konsumen
pada kualitas produk dan minat beli ulang dari pertanyaan kuisioner.
2. Data Sekunder
Data yang diperoleh dari pihak lain seperti, buku-buku studi pustaka,
webside, dokumentasi, dan data tertulis yang dijadikan bahan referensi.
H. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kuisioner, yaitu
teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pernyataan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab. Isi
a. Identitas responden
b. Pernyataan tentang persepsi konsumen pada kualitas sepatu NIKE
c. Pernyataan tentang minat beli ulang
I. Teknik Pengujian Instrument 1. Uji Validitas
Menurut Siregar (2013:75) validitas “is a valid measure if it succesfull”
yang berarti menunjukan sejauh mana suatu alat ukur mampu mengukur
apa yang ingin diukur. Berikut adalah rumus yang digunakan untuk uji
validitas dengan teknik korelasi :
=
√[ ] [ ]Keteranga :
n = jumlah responden
x = skor variabel
y = skor total dari variabel untuk responden ke-n
untuk menentukan apakah instrumen tersebut valid atau tidaknya
digunakan ketentuan sebagai berikut :
a. Jika hitung ≥ r tabel maka pernyataan dinyatakan valid.
2. Uji Reliabilitas
Menurut Siregar (2013:87) reliabilitas bertujuan untuk mengetahui sejauh
mana hasil pengukuran tetap konsisten , apabila dilakukan pengukuran
dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan mennggunakan alat
pengukur yang sama pula. Untuk menguji data tersebut digunakan rumus
alpha cronbach :
ƩX = Total jawaban responden untuk setiap butir pertnyaan
= Varaian total
Ʃ = Jumlah Varian Butir
k = Jumlah butir pertnyaan
= Koefisien reabilitas konsumen
Kriteria suatu instrumen penelitian dikatakan reliabel dengan
menggunakan teknik ini, apabila koefisien reliabilitas ( ) > 0.6.
J. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan peneliti dalam melakukan penelitian ini
1. Analisis Deskriptif
Analisis ini digunakan unttuk mendapatkan gambaran tentang :
a. Deskripsi Responden
Analisis deskripsi responden digunakan untuk memisahkan atau
mengelompokan responden agar diperoleh gambaran mengenai
umur, jenis kelamin, pendidikan terakhir, dan berapa kali telah
membeli sepatu NIKE
b. Diskripsi Variabel
Analisis variabel digunakan untuk mendapatkan gambaran tentang
variabel mean, modus, dan median. Dengan menggunakan
prosedur sebagai berikut :
1) Menghitung nilai mean, median, dan modus untuk setiap
variabel/obyek/item
2) Membuat kategori nilai mean dengan langkah sebagai berikut:
a) Menentukan skor maksimum dalam hal ini 5
b) Menentukan skor minimum dalam hal ini 1
c) Menentukan rentang kategori dengan cara skor
maksimum – skor minimum dengan banyak alternatif
jawaban (5). Dalam penelitian ini maka rentang
kategorinya :
2. Analisis Regresi Sederhana
Analisis regresi linier sederhana digunakan untuk menjawab
permasalahan yang ada pada penelitian. Analisis regresi linier
sederhana dilakukan dengan prosedur sebagai berikut :
a. Melakukan Uji Norrnalitas
Tujuan dilakukan uji normalitas ini adalah untuk mengetahui
apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Bila data
bersistribusi normal, maka dapat digunakan uji statistik berjenis
parametrik. Sedangkan bila data tidak berdistribusi normal, maka
digunakan uji statistik nonparametrik. Dalam penelitian ini uji
normalitas menggunakan metode Kolmogorov-Smirnov. Metode
Kolmogorov-Smirnov beretujuan untuk mengetahui apakah suatu
data berdistribusi secara normal adalah jika signifikan lebih dari
0,05 ( sign > 0,05 )
b. Mencari Persamaan Regresi Sederhana
Menurut Sarjono dan Julianta (2011:91) analisis regresi adalah
suatu analisis yang digunakan untuk mengukur pengaruh variabel
bebas terhadap variabel terikat. Jika pengukuran pengaruh ini
melibatkan satu variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) maka
dinamakan analisis regresi liner sederhana (simple linear
Keterangan :
Y = Variabel Dependen ( Minat beli Ulang )
a = harga Y bila X=0 ( harga konstan)
b = angka arah koefisien regresi yang menunjukan angka
peningkatan ataupun penurunan variabel yang di dasarkan pada
variabel independen. Bila b (+) maka naik, bila b (-) maka
terjadi penurunan.
X = Variabel Independen ( persepsi konsumen pada
kualitas sepatu NIKE)
Jika sudah ditetapkan a dan b maka selanjutnya nilai tersebut
dimasukan ke dalam persamaan regresi sederhana untuk
mengetahui perubahan yang terjadi pada variabel Y berdasarkan
nilai variabel X yang diketahui.
c. Pengujian Hipotesis ( Uji t )
Uji t dilakukan untuk melihat pengaruh yang signifikan varibel
bebas, yaitu pengaruh persepsi konsumen pada kualitas produk
NIKE terhadap variabel terikat,yaitu minat beli ulang. Pada
kepercayaan sebesar 0,05. Dalam melakukan uji t dilakukan
prosedur sebagai berikut :
1) Merumuskan Hipotesis
H0 ; β = 0, persepsi konsumen pada kualitas produk NIKE
tidak berpengaruh terhadap minat beli ulang
Ha ; β ≠ 0, persepsi konsumen pada kualitas produk NIKE
berpengaruh terhadap minat beli ulang
2) Menentukan level of significance (α)
Dalam penelitian ini level of significance atau tigkat
signiifikansinya sebsar 0,05 (5%) dengan derajat bebas (df)
= n-k dan n merupakan jumlah sampel penelitian, k
merupakan jumlah variabel Independen.
3) Menentukan nilai thitung dan ttabel
Thitung diperoleh dari output SPSS dan ttabel dicari pada tabel
statistik pada signifikansi 0,05
4) Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis
Jika t hitung ≤ t tabel atau nilai (Sig) ≥ ½ α (uji dua sisi)
maka H0 diterima dan Ha ditolak yang berarti tidak
berpengaruh.
Jika t hitung > t tabel atau nilai (Sig) < ½ α (uji dua sisi)
5) Membuat kesimpulan
Jika H0 ditolak dan Ha diterima berarti persepsi konsumen
pada kualitas produk berpengaruh terhadap minat beli
ulang, begitu juga sebaliknya jika H0 diterima Ha ditolak
berarti persepsi konsumen pada kualitas produk tidak
36 BAB IV
GAMBARAN UMUM SUBJEK PENELITIAN A. Sejarah Perusahaan NIKE
Nike Inc. awalnya dikenal dengan nama Blue Ribbon Sports yang
berkantor pusat di Oregon. Nike Inc. didirikan oleh Philip Knight yang
merupakan seorang atlet lari bersama pelatihnya yang bernama Billy
Bowerman pada 25 Januari tahun 1964. Pada masa awal berdirinya Nike di
tahun 1964, perusahaan beroperasi sebagai distributor sepatu asal Jepang yang
bernama Onitsuka Tiger hingga hubungan tersebut berakhir pada tahun 1971.
Pada tahun 1971, perusahaan mulai membuat produk sendiri dan
menggunakan nama Nike untuk produknya, pada saat yang bersamaan
hubungan sebagai distributor dengan perusahaan Onitsuka terputus. Nama
Nike diusulkan oleh salah satu tenaga penjual pertama bernama Jeff Johnson.
Logo Nike Inc. dapat dilihat pada Gambar IV.1. Bill dan Philip meminta
Gambar IV.1 Logo Nike Inc. Sumber: Nike (2015)
Kata Nike berasal dari bahasa Yunani yang berarti kemenangan.
Dalam sejarah bangsa Yunani terdapat dewi yang bernama Dewi Nike yaitu
seorang dewi kemenangan atau keberhasilan. Nike diharapkan dapat berhasil
memberikan kemenangan pada semua orang, sehingga semua orang yang
memakai produk Nike akan menjadi seorang pemenang. Makna dari logo
Nike adalah sebagai berikut.
1. Swooh
Memberikan arti sebuah kecepatan dan pergerakan
2. Slogan
Slogan “Just Do It” menyampaikan pesan “lakukanlah”. Lebih luasnya
slogan ini memiliki arti ketika ingin meraih kemenangan dan
keberhasilan, hanya cukup lakukanlah karena tidak akan pernah tahu apa
yang ada di depan jika tidak melakukannya.
Slogan “Just Do It” ini sangat mudah diingat dibenak konsumen.
geografis maupun demografis. Tidak hanya itu, Nike juga melakukan
beberapa diversifikasi produk agar dapat melayani kebutuhan konsumen,
terutama di dunia olahraga. Nike terus mengikuti perkembangan konsumen
dan memakai sejumlah endorser dari tokoh-tokoh olahragawan terkenal.
Nike merupakan sport equipment companies dengan menawarkan
produk yang menunjang beberapa kegiatan olahraga seperti Nike Basketball,
Nike Golf, Nike Running, Nike Tennis, Nike Sportswear, dan Nike Football.
(Nike, 2015). Produk Nike tersebar di beberapa negara di dunia seperti benua
Afrika, Amerika, Asia, Eropa, dan Middle East. Pada benua Asia terdiri dari
negara Australia, Hong Kong, India, Malaysia, New Zealand, Filipina,
Singapura, Thailand, Korea, Jepang, Taiwan, China, dan salah satunya adalah
Indonesia.
Pihak-pihak yang mengelola pendistribusian sepatu Nike Indonesia
antara lain adalah Nike Factory Store, Nike Store Indonesia, konter, outlet,
dan website resmi Nike. Pendistribusian sepatu Nike menjadi lebih mudah 3
karena di Indonesia juga terdapat beberapa pabrik atau sentra produksi sendiri.
(https://niketangsel.wordpress.com/, yang diunduh pada 2 Maret 2017)
B. Visi, Misi dan Tujuan NIKE, Inc
Visi : “To Bring inspiration and innovation to every athlete in the world”
Tujuan : “ menjadi perushaan dalam bidang olahraga yang terkemuka di dunia
yang dapat terus menerus diatas para pesaingnya”.
(https://niketangsel.wordpress.com/, yang diunduh pada 2 Maret 2017)
C. Nike, Inc di Asia
Terlepas dari eksperimen singkat namun tidak berhasil di manufaktur
AS, sepatu Nike selalu di buat di Asia, awalnya di Jepang, kemudian di Korea
Selatan dan Taiwan, dan kemudian di China dan Asia Tenggara. Nike
memulai produksi di Korea Selatan dan Taiwan pada tahun 1972, karena
tertarik oleh tenaga kerja yang murah di sana, dan segera bergabung dengan
perusahaan lainnya seperti Adidas dan Reebok. Tapi, Nike kemudian memulai
langkah lebih jauh. Alih-alih memiliki pabrik sendiri, mereka dikontrak
produksi lokak di Korea dan Taiwan.
Sebagai perushaan bos Nike Philp Knight mengatakan “tidak ada nilai
pasti dalam membuat suatu hal. Nilai tersebut akan dimbahkan oleh penelitian yang cermat, dengan iovasi dan pemasaran”. Produk nike pada dasarnya
sekarang mengikuti ide dari seoramg desainer dan pemasar sepatu. Industri
lantas dilakukan oleh pemasok dari Korea dan Taiwan. Pada tahun 1980-an
Nike mencoba memproduksi di China, dalam kemitraan dengan perushaan
milik negara. Tapi, hal ini malah mendatangkan bencana, Nike lantas
memindahkan investasinya ke Taiwan. Nike lantas mengambil keuntunga dari
Pada akhir 1980-an dengan adanya pergolakan buruh di Korea Selatan,
peningkatan tingkat upah dan hilangya control dari tempat kerja oleh otoritas
Korea telah membuat negara tersebut menjadi kurang dilirik oleh investor,
baik asing mamupun dalam negeri. Nike lantas memindahkan operasi mereka
ke Thailand selatan dan Indonesia, dalam mencari tenaga kerja yang lebih
murah. Upah dikedua negara tersebut disebut-sebut sebagai salah satu yang
murah karena hanya memakai seperempat tarif yang di bayarkan di Korea
Selatan. Beberapa asosiasi Nike yang bermarkas di Taiwan juga didirikan di
Asia Tenggara.
Alasan lain untuk pindah ini adalah bahwa pada tahun 1988, baik
Korea Selatan dan Taiwan kehilangan akses khusus untuk pasar AS yang
telah lama mereka nikmati. Investor Korea dan Taiwan lantas bergerak ke
pabrik Thailand, Indonesia dengan menggunakan pembuatan hak istimewa
GPS dari negara-negara miskin. Dari tujuh nike pemasok atas sepatu olahraga
pada tahun 1992, tiga adalah perushaan Taiwan yang memproduksi
produknya di Cina, dan tiganya beroperasi di Korea Selatan, dan juga di
Indonesia, dan satu adalah sebuah perushaan di Thailand.
(https://niketangsel.wordpress.com/,yang diunduh pada 2 Maret 2017)
D. Nike di Indonesia
Nike telah beroperasi di Indonesia sejak 1988 dan hampir sepertiga dari
sepatu ada sekarang merukan produk dari sana. Dalam sebuah wawancara
Band, mengatakan perushaan yang digunakan di Indonesia berjumlah 11
kontraktor. Diantaranya merupakan bekas-bekas basis peruasahaan asosiasi
Nike di Korea Selatan dan Taiwan yang juga pada saat yang sama
menghasilkan untuk merek seperti Reebok, Adidas dan Puma. Hubungan
antata Nike dan kontraktor di Indonesia cukup dekat. Setiap porsenil Nike di
setiap pabrik di Indonesia memeriksa kualitas dan pengerjaan yang mmenhi
persyaratan ketat Nike. sebagian pabrik yang memproduksi Nike berlokasi di
daerah yang baru berkembang seperti Tanggerang dan Serang, sebelah Jakarta
Barat. (https://niketangsel.wordpress.com/,yang diunduh pada 2 Maret 2017)
E. Produk Sepatu Olahraga Nike
Pada umumnya Nike tidak hanya memproduksi sepatu saja. Banyak
barang-barang lain seperti baju, botol minum, aksesoris seperti gelang, sandal dan
lain-lainnya. Berikut adalah macam-macam produk sepatu olahraga Nike :
1. Basket
Lebron James
Kobe Briyant
Air Jordan
Hyper Dunk
2. Sepak Bola
43 BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang diberikan kepada
30 responden untuk uji validitas dan reliabilitas. Kemudian penulis memberikan
kuesioner yang telah lolos uji validitas dan reabilitas kepada 100 responden. Kriteria
responden adalah konsumen yang pernah membeli dan menggunakan sepatu merek
NIKE di Universitas Sanata Dharma. Kuesioner diisi oleh responden dengan
memberikan tanda centang (√) pada pernyataan yang telah penulis susun. Setiap butiran pernyataan dicantumkan 5 pilihan yaitu “SS” sangat setuju, “S” setuju, “N”
netral, “TS” tidak setuju, dan “STS” sangat tidak setuju. Responden hanya
diperbolehkan memilih satu jawaban untuk setiap butiran pernyataan yang diberikan.
A. Hasil Pengujian Instrumen 1. Hasil Uji Validitas
Uji validitas dilakukan dengan mengguakan korelasi product moment. Hasil
dalam uji validitas ini dikatakan valid apabila nilai r hitung lebih besar dari r
tabel. Untuk mengetahui r tabel bisa dilakukan dengan menggunakan rumus: r
tabel (a, n-2) dari tabel product moment. Pada uji validitas ini diketahui bahwa
n adalah 30, dan a=5% maka : r tabel (5%, 30-2)= 0,374. Setiap pernyataan
dikatakan valid jika lebih besar dari 0,374. Berikut adalah hasil uji validitas
Tabel V.1
Hasil Uji Validitas Persepsi Konsumen Pada Kualitas Produk
Variabel Item Butir
Pernyataan r
hitung r tabel keterangan Persepsi
Sumber : Data Primer yang diolah, Maret 2017
Berdasarkan tabel validitas V.1, 10 pernyataan dari persepsi konsumen
pada kualitas produk dinyatakan valid, karena rhitung lebih besar dari rtabel
(0,374).
Tabel V.2
Hasil Uji Validitas Minat Beli Ulang
Variabel Butir
Pernyataan r hitung r tabel Keterangan
Minat Beli Ulang
1 0,607 0,374 Valid
2 0,601 0,374 Valid
3 0,496 0,374 Valid
Berdasarkan tabel validitas V.2, 3 pernyataan minat beli ulang dinyatakan
valid, karena rhitung lebih besar dari rtabel (0,374).
2. Hasil Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan teknik analisis Cronbach
Alpha. Suatu kuesioner dikatakan reliabel apabila nilai Cronbach Alpha
lebih besar dari 0,06. Berikut adalah hasil uji reliabilitas yang penulis
dapatkan :
Tabel V.3 Hasil Uji Reliabilitas
Persepsi Konsumen Pada Kualitas Produk
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.825 10
Sumber : Data Primer yang diolah, Maret 2017
Berdasarkan tabel V.3 dapat dilihat bahwa seluruh butir pernyataan
variabel persepsi konsumen pada kualitas dinyatakan reliabel, karena nilai
Cronbach Alpha lebih besar dari 0,06.
Sumber : Data Primer yang diolah, Maret 2017
Berdasarkan tabel V.4 dapat dilihat bahwa seluruh butir pernyataan
variabel minat beli ulang dinyatakan reliabel, karena Cronbach Alpha
lebih besar dari 0,06.
B. Teknik Analisis Data 1. Analisis Deskriptif
Teknik analisis deskriptif ini dilakukan untuk menganalisis secara
deskriptif variabel penelitian yang dilakukan. Teknik analisis deskriptif
dibagi menjadi dua yaitu :
a. Deskripsi Karakteristik Responden
Pada sub bab ini karakteristik responden yang digunakan untuk
mengukur gambaran tentang responden yang diteliti keudian
dilakukan perhitungan menggunakan statistik deskriptif. Adapun
karakteristik responden diklasifikasikan sebagai berikut :
1) Usia
Dalam klasifikasi ini, usia dikelompokan menjadi dua kelompok,
seperti tercantum pada tabel berikut ini :
Tabel V.5
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa 43 dari 100
responden berusia 20 tahun ke bawah dengan persentase sebesar
43% dan 57 dari 100 responden berusia diatas 20 tahun keatas
dengan persentase sebesar 57%.
2) Jenis Kelamin
Dalam klasifikasi ini, jenis kelamin dikelompokan menjadi dua
kelompok, seperti yang tercantum pada tabel berikut ini :
Tabel V.6
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Persentase
Pria 64 64%
Wanita 36 36%
Jumlah 100 100%
Sumber : data primer yang diolah, maret 2017
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
pengguna sepatu NIKE di Universitas Sanata Dharma kampus II
Merican dan kampus III Paingan adalah pria, sebesar 64% dan
wanita 36%.
3) Frekuensi Pembelian
Dalam klasifikasi ini, frekuensi pembelian dikelompokan menjadi
Tabel V.7
Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Pembelian
Frekuensi Pemakaian Jumlah Persentase
1 kali 23 23%
2 kali 41 41%
3 kali 26 26%
>3 kali 10 10%
Sumber : data primer yang diolah, maret 2017
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa frekuensi
pembelian sepatu NIKE oleh konsumen sebagai berikur :
kelompok dengan frekuensi pemakamaian sepatu 1 kali, yaitu 23
orang (23%), kelompok frekuensi pemakaian sepatu 2 kali, yaitu
41 orang (41%), kelompok frekuensi pemakaian sepatu 3 kali,
yaitu 26 orang (26%), dan kelompok frekuensi pemakaian sepatu
lebih dari 3 kali, yaitu 10 orang (10%).
2. Deskriptif Variabel
Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui skor rata-rata jawaban
responden untuk setiap dimensi variabel kualitas produk dan indikator
minat beli ulang. Hasil rata-rata dapat dimasukan ke dalam kelompok
dimana skor 1,00 – 1, 79 termasuk sangat buruk ( SBr), 1,80 – 2,59
termasuk buruk (Br), 2,60 – 3,39 termasuk cukup (C), 3,40 - 4,19
termasuk baik (B), 4,20 – 5,00 termasuk sangat baik (SB). Metode
pengujian rata-rata skor dilakukan denggan menggunakan bantuan MS.
a. Persepsi konsumen pada kualitas produk
Variabel persepsi konsumen pada kualitas produk (barang), terbagi
menjadi 5 dimensi yaitu, kinerja (Performance), daya tahan
(Durability), serviceability, estetika (Sensory Characteristic), dan citra
reputasi (Perceived).
Pada tabel diatas dapat diketahui bahwa variabel persepsi konsumen
pada kualitas produk memperoleh rata-rata sebesar 3,99 yang berarti persepsi konsumen pada kualitas produk “Baik”. Rata-rata untuk
dimensi kinerja (Performance) diperoleh 4,04, Daya Tahan