ABSTRAK
Demam merupakan salahsatu gangguan kesehatan yang ditandai dengan naiknya
suhu tubuh yang melebihi Untuk mengatasi demam tersebut biasanya
digunakan obat sintetik yang umumnya memiliki efek samping tukak lambung, gangguan ginjal dan gangguan darah. Oleh karena itu perlu dikembangkan obat yang berasal dari alam yang diharapkan efek sampingnya lebih kecil.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas ekstrak air daun
beluntas (Pluchea indica (L.)Less.) sebagai antipiretik.
Telah diuji efek antipiretik ekstrak air daun beluntas ( Pluchea indica (L.)Less. )
terhadap mencit galur Bulb/C. Mencit diinduksi dengan vaksin kotipa secara intra
muskuler sebelum diberikan ekstrak uji secara oral, sebagai pembanding digunakan
Asetosal dengan dosis 1 0 3 mg / 25 g b.b secara oral. Suhu mencit diukur secara
rectal menggunakan termometer digital.
Hasil penelitian menunjukkan adanya penurunan suhu secara bermakna (p<=0,05) akibat pemakaian vaksin kotipa pada tiap kelompok mencit yang diberi ekstrak air daun beluntas.
Kesimpulan penelitian ini adalah Ekstrak air daun beluntas (Pluchea indica ( L .)
Less.) mempunyai efektifitas sebagai antipiretik terhadap mencit galur Balb/C
ABSTRACT
Fever is a health disorder indicated by increase of body temperature until above
3 7,2 To relieve fever, synthetic medications are asually used. Commonly, those
synthetic medicutions have side effects such as gastric ulcer, kidney disorders and
blood disturbances. Medications from natural sources are expected to have less side
effects
than synthetics ones. Therefore, medicutions from natural sources need to be develoved.The objective of this research i s to examine the effectiveness of leaves wuter
extract of duun beluntas (Pluchea indicu (L.)Less.) as antipyretic.
The effects of the leaves water extract of daun beluntas (Pluchea indica (L.)Less.)
towards Bulb C breed mice has been tested Mice were induced by cothypa vaccinne
intramuscularly before they were given examined sample extract peroral, and as
comparison, Asetosal with a dosage of 10,5 mg/25 g body weigth is given oral.
Mice ’s rectal tempera tur was measured using a digital thermometer.
The result of the research shows a significant decrease in body temperature
(pa<=0 05) resulting ,from the using of leaves water extract of duun beluntas towards
euch mice group that was firsfly induced by cothypa vaccine.
The conclusion
of
this research is that leaves water extract of duun beluntusix
Kerja Antipiretik dan Obat Antipiretik ... 2.3. I Kerja Antipiretik ... 2.3.2 Obat golongan Antipiretik Analgetik .... Vaksin Kotipa ... ... BAR III METODE PENELITTAN 3.1
Penyiapan ekstrak air daun Beluntas Penyiapan larutan asetosal.. ... ...
BAB V KESIMPULAN dan SARAN 5.1 Kesimpulan ... 24
5.2 Saran ... 24
Daftar Pustaka ... ... 25
Lampiran ... ... 26
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Hasil pengamatan suhu normal mencit sebelum perlakuan . . . 16 Tabel 4.2 Hasil pengukuran suhu rata-rata keloinpok terhadap waktu . . . 16
Tabel 4.3 Penurunan suhu rata-rata mencit oleh pemberian bahan percobaan ... 17
Tabel 4.4 Perbedaan bermakna (p<=0.05) berbagai kelompok
antara menit 20 sampai ‘I 00 ... 18
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Daun Beluntas . . . 5
Gambar 2.2 Penyebaran Daun Beluntas ... 5
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 Perbedaan bermakna (p<=0.05) antar keloinpok pada menit ke 40.. .19
Grafik 4.2 Perbedaan bermakna (p<=0,05) antar keloinpok pada menit ke 60 ... 20
Grafik 4.3 Hubungan waktu dan suhu pada berbagai keloinpok perlakuan.. . . .2 I
DAFTAR LAMPIRAN
Lanipiran 1
Lainpiran 3
Lainpiran 4
Tabel HasiI Percobaan . . . 20 Tabel selisih s u h u antar berbagai keloinpok (dalam oC) . . .
Lampiran 2
BAB I
PENDA H U LUAN
1.1. Latar belakang
Salah satu gangguan kesehatan yang hampir pernah diderita semua orang
adalah demam. Gangguan ini ditandai dengan naiknya suhu tubuh yang kadang
diiringi dengan kel uamya keringat, tetapi penderi ta merasa kedinginan. Suhu rata-
rata untuk individu normal adalah dalam rentang 36,4-37,2 Menggunakan
kriteria tersebut suhu yang melebihi 37,2 dinyatakan sebagai demam
(Guyton, 1994).
Untuk mengatasi demam tersebut biasanya digunakan obat sintetik yang umumnya memiliki efek samping tukak lambung, gangguan ginjal dan gangguan darah. Oleh karena itu perlu dikembangkan obat yang berasal dari alam yang diharapkan efek sampingnya lebih kecil.
Beberapa tanaman atau bagian tanaman secara empiris digunakan oleh
masyarakat sebagai obat demam. Tanaman atau bagian tanaman tersebut antara
lain bawang inerah (Alium sativa), Daun Sembung(Blumea balsamfera) dan
daun Beluntas (Pluchea indrca) (Sardjono, 1989).
Tanaman beluntas (Pluchea indica) mempunyai sinonim Sonchus volubilis
Rumph., Plucheu foliosa DC
.,
Coryza corymbosa Roxb., C indica Mig. DiIndonesia dikenal dengan nama Baluntas (Sunda), Luntas(Jawa), Baluntas
(madura), Lamutasa( Makasar), Lenabau (Timor) (Syamsuhidayat, 199 1 ).
Daun beluntas mengandung saponin, flavonoid dan polifenol serta minyak atsiri (Ditjen Pom,1989). Daun beluntas biasa digunakan untuk mengatasi demam, batuk, dan penghilang bau keringat serta pengobatan disentri (Heyne, 1987), karena mudah didapat. Oleh karena itu diadakan penelitian efek antipiretik daun beluntas terhadap mencit dengan menggunakan vaksin kotipa. Jika tanaman tersebut dapat menurunkan panas demam pada rnencit berarti ada petunjuk bahwa daun beluntas (Pluchea indica) memiliki khasiat sebagai antipiretik.
2
1.2 Identifikasi masalah
Apakah ekstrak air daun beluntas dapat menurunkan demam ?
1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas ekstrak air daun beluntas sebagai antipiretik terhadap mencit dengan melihat penurunan temperatur rectal setelah pemberian vaksin kotipa.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui khasiat daun beluntas sebagai obat antipiretik yang mudah didapat dan murah untuk masyarakat.
1.4 Kegunaan penelitian
Penelitian daun beluntas telah banyak dilakukan oleh para peneliti baik dari dalam maupun luar negri yang menunjukkan bahwa tanaman ini memiliki banyak khasiat dan bermanfaat bagi kesehatan manusia.
Melalui penelitian ini, menunjukkan daun beluntas dapat digunakan sebagai
antipiretik secara ilmiah, dimana hasil dari penelitian ini diharapkan dapat diteliti lebih lanjut yang nantinya dijadikan bahan obat dibidang farmasi sebagai fitofarmaka yang bisa menjadi salahsatu alternatif untuk pengobatan demam selain obat-obat yang sekarang telah digunakan. Selain itu masyarakat dapat
menggunakannya untuk mengurangi demam tanpa hams membel i obat, dengan
cara mengolahnya sendiri misal dari halaman rumah.
1.5 Kerangka pemikiran
Daun beluntas telah digunakan secara empiris oleh masyarakat terutama di
pedesaan sebagai obat demam (Sardjono, 1989). Demam merupakan gangguan
kesehatan yang hampir pernah diderita oleh semua orang. Demam terjadi karena adanya pirogen eksogen seperti dari bakteri, endotoksin, virus yang merangsang leukosit membuat pirogen endogen yaitu interleukin-1 /TNF dan interleukin-6.
3
prostaglandin (PGE2), akhirnya menyebabkan tiinbulnya demam. Vaksin kotipa
termasuk pirogen eksogen, inengandung glikoprotein dan lipoprotein yang
akhirnya dapat menimbulkan demam. Daun beluntas mengandung saponin, polifenol, flavonoid, tannin dan minyak atsiri, dimana flavonoid meiniliki khasiat yang dapat menurunkan temperatur tubuh pada saat demam dengan menghambat enzim siklooksigenase(Bruneton,l999).
1 . 5 1 Hipotesa
Ekstrak air daun beluntas dapat menurunkan suhu demam setelah pemberian
vaksin kotipa terhadap mencit.
1.6 Metodologi
Pada percobaan ini menggunakan desain penelitian Rancangan Acak Lengkap
(RAL) dilanj utkan metode Student-Newman-Keuls dengan ruang lingkup
penelitian laboratorium eksperimental komparatif menggunakan binatang
percobaan mencit jantan dewasa galur Balb/C. Penelitian ini termasuk penelitian
longitudinal prospektif.
1.7 Lokasi dan Waktu
Penelitian dilakukan di laboratorium Farmakologi FK-UKM selama bulan Mei
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
1. Berdasarkan hasil percobaan
beluntas (Pluchea indica (L.)Less.) mempunyai efektivitas sebagai antipiretik.
dapat disimpulkan bahwa ekstrak air daun
2. Potensi penurunan suhu ekstrak air daun beluntas (Pluchea indica (L.)Less.)
dosis 0,5%, 5%, 10% tidak berbeda nyata, dan masih lebih kecil daripada
asetosal dosis 10,5 mg/25 g b.b.
5.2 Saran
1. Perlunya penelitian lebih lanjut untuk mengetahui senyawa kimia aktif rnana
yang mempunyai efek antipiretik.
2. Perlunya penelitian lebih lanjut agar daun beluntas dapat dikembangkan
sebagai obat fitofarmaka.
DAFTAK PIJSTAKA
Bruneton J. 1999. Flavonoids. Dalam: Pharmacognosy Phytochemistry Medical
Ditjen POM. 1989,Materia Medika Indonesia.Jil.V.Jakarta.DepKes R1:412-415
Guyton
A.C.
1994.Suhu Tubuh, Pengaturan Suhu dan Demam.Dalam:Buku AjarFisiologi Kedokteran.Bagian III.Edisi 7.Jakarta.EGC: 180-194
Heyne K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia Jil.III.Jakarta.Badan Litbang
Kehutanan.
Kasahara S.,S.Helmi. 1995.Medical Herb index in indonesia.Edisi
2. Jakarta.PT.Eisai Indonesia.
Katzung B.G. 1995.Basic and Clinical Pharmalogy 6 th ed.Nonwalk.Prentice
Hall International Inc:297
Mutschler E. 199 1 .Dinamika Obat.Terjemahan M.B.Widianto dan A.S.Ranti.Edisi
5. Bandung.Penerbit ITB: 193-194
Nelwan R.H.H. 1987.Demam.Dalam llmu Penyakit Dalam (Ed.Soeparman).
Jil.I.Edisi kedua. Jakarta.Balai penerbit FK-UI:2-8
Perry L.M. 1980.Medical Plants of East and Southeast Asia.The MIT press
Massachusetts.
Root R.K.,Petersdorf R.G. 199 1 .Chills and Fever.Dalam:Harrison 's Principles of
Internal Medicine (Wilson J. D.Eds.). 12 th ed.New york.Mc Graw-Hill: 125-
I27
Plants. 2 nd edition.Paris:324
Sardj ono. 19 89. Cermin Dun ia Kedokteran No. 59. Jakarta.
Syamsuhidayat S. S.danJ.R.Hutapea. 199 1 .Inventaris Tanaman Obat Indonesia.
Jakarta.DepKes RI.Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan:470
Wilmana P.F. 1995.Analgesik-Antipiretik Analgesik Anti Inflamasi Non steroid
dan Obat Pirai.Dalam:Farmakologi dun Terapi(Ed. Ganiswarna S. G.). Edisi
4. Jakarta. Bagian Farmakologi FK-U I : 207-222
Wahjoedi B.,P.Hurip,Sinaga E.,Usman S. 1989,Pengaruh Penurunan Demam
Perasan Rimpang Kunyit (Curcuma domestica Val.)terhadap Tikus Putih yang
DiDemamkan.Jakarta.Cermin Dunia Kedokteran No.59: 14- 15.
http : //www. As i a- M aya coin. 2 0 0 1 . He I un t a s ( Pluch ea indica Less ) .
htt p: /'/www. pdpersi . co . i d .200 1 . Bel unt as ( P Pluchea Indica ( L. )Less). Dalam