No. Daftar/FPEB/194/UN.40.7.D1/LT/2014
ANALISIS PREFERENSI KONSUMEN SEPEDA
MOTOR MERK HONDA BEAT DI KELURAHAN
PADASUKA KOTA BANDUNG
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh Ujian Sidang Sarjana Pendidikan pada Program Pendidikan Ekonomi
Oleh:
HADI ALAMDHIEN
0906156
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
LEMBAR PENGESAHAN
ANALISIS PREFERENSI KONSUMEN SEPEDA MOTOR MERK HONDA
BEAT DI KELURAHAN PADASUKA KOTA BANDUNG
Skripsi ini disetujui oleh:
Bandung, April 2014
Pembimbing I
Prof. Dr. H. Disman, M.S
NIP. 19590209 198412 1 001
Pembimbing II
Yana Rohmana, S.Pd., M.Si
NIP.19790625 200501 1 002
Mengetahui,
Ketua Program
Pendidikan Ekonomi
Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
UPI Bandung
Dr. Ikaputera Waspada, MM.
ANALISIS PREFERENSI KONSUMEN SEPEDA MOTOR MERK
HONDA BEAT DI KELURAHAN PADASUKA KOTA BANDUNG
Oleh
Hadi Alamdhien
0906156
Sebuah Skripsi yang diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi
Pendidikan Ekonomi Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
© Hadi Alamdhien
Universitas Pendidikan Indonesia
April 2014
Hak cipta dilindungi undang-undang.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ………... i
UCAPAN TERIMA KASIH ……….. ii
ABSTRAK ……….. v
ABSTRACT ………. vi
DAFTAR ISI ………. vii
DAFTAR TABEL ……….. ix
DAFTAR GAMBAR ……….. x
BAB 1 PENDAHULUAN ……….. 1
1.1 LatarBelakangMasalah ……… 1
1.2 RumusanMasalah ……….. 5
1.3 TujuanPenelitian ………. 6
1.4 ManfaatPenelitian ……….. 6
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS .. 7
2.1 KajianPustaka ………... 7
2.1.1 TeoriPerilakuKonsumen ………. 7
2.1.2 TeoriPreferensiKonsumen ……….. 8
2.1.2.1 KurvaIndiferensi ……….... 11
2.1.2.2 PetaKurvaIndiferensi ……….. 11
2.1.3 Anggaran ………... 12
2.1.3.1 PengertianAnggaran ………. 12
2.1.3.2 GarisAnggaran ……….. 12
2.1.3.3 ManfaatAnggaran ………. 17
2.1.3.4 PengaruhAnggaranTerhadapPreferensi ………. 17
2.1.4 KeseimbanganKonsumen ……….. 18
2.1.5 TeoriPreferensiTerungkap ……….. 19
2.1.6 PendekatanAtribut ……….. 20
2.1.7 AtributProduk ………. 21
2.1.7.1 PengertianAtributProduk ………. 21
2.1.7.2 DimensiKualitasProduk ……… 22
2.1.7.3 PengaruhAtributProdukterhadapPreferensiKonsumen . 23 2.2 KerangkaPemikiran ……… 23
2.3 Hipotesis ………. 26
BAB 3 METODE PENELITIAN ……….. 27
3.1 ObjekPenelitian ………... 27
3.2 MetodePenelitian ……….. 27
3.3 PopulasidanSampel ……… 28
3.3.1 Populasi ………... 28
3.3.2 Sampel ……….. 28
3.4 OperasionalVariabel ……….. 30
3.5 SumberdanJenis Data ……… 31
3.6 TeknikPengumpulan Data ………... 32
3.8 PengujianInstrumenPenelitian ………. 33
3.8.1 UjiValiditas ……… 33
3.8.2 UjiReabilitas ……….. 35
3.9 TeknikAnalisis Data ……….. 36
3.10 UjiAsumsiKlasik ……….. 37
3.10.1 UjiMultikolinearitas ……….. 37
3.10.2 UjiHeterokedastisitas ……….. 38
3.10.3 Autokorelasi ……… 39
3.11 PengujianHipotesis ……… 41
3.11.1 Uji t ……….. 41
3.11.2 Uji F ……… 42
3.11.3 Uji R2 ……….. 43
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN ………... 45
4.1 GambaranUmumObjekPenelitian ………. 45
4.2 GambaranUmumVariabelPenelitian ……… 48
4.3 HasilAnalisisInstrumenPenelitian ……….…… 64
4.4 HasilUjiAsumsiKlasik ………... 65
4.5 HasilPenelitian ………... 67
4.6 PembahasanHasilPenelitian ……….………. 71
4.7 ImplikasiPendidikan ……….. 74
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ………... 76
5.1 Kesimpulan ………... 76
5.2 Saran ………... 76
DAFTAR PUSTAKA ……….. 78
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Penjualan tigabulanpertama sepeda motor 2013 di indonesia …………... 2
Tabel 1.2 Penjualan tigabulanpertama sepedamotormatik dan non matik ……... 3
Tabel 1.3 Penjualan sepeda motor matikjanuari – maret 2013 ……… 3
Tabel 1.4 Penjualan sepeda motor hondapadatahun 2013diKelurahanPadasuka … 4 Tabel 2.1 Keranjang pasar dan garis anggaran ………. 13
Tabel 3.1 Operasional variabel ………. 30
Tabel 3.2 Uji Statistik Durbin-Watson d ………... 40
Tabel 4.1 KarakteristikMasyarakatBerdasarkanJenisKelamin ………. 45
Tabel 4.2 KarakteristikMasyarakatBerdasarkanUsia ………... 46
Tabel 4.3 KarakteristikMasyarakatBerdasarkanPendidikanTerakhir ……… 47
Tabel 4.4 KarakteristikMasyarakatBerdasarkanLamanyaPembayaranCicilan …... 47
Tabel 4.5 KarakteristikMasyarakatBerdasarkanPrioritasPenggunaanSepeda Motor.. 48
Tabel 4.6 Anggaran Masyarakat per Bulannya ………... 49
Tabel 4.7 Penilaian Masyarakat terhadap Tingkat Atribut Produk ……….. 50
Tabel 4.8 Skor atribut produk dalam hal fitur ………. 52
Tabel 4.9 Skor kriterium dari atribut produk dalam hal fitur ……… 52
Tabel 4.10 Skor atribut produk dalam hal kualitas ………. 53
Tabel 4.11 Skor kriterium dari atribut produk dalam hal kualitas ……….. 53
Tabel 4.12 Atribut produk dalam hal keandalan ………. 54
Tabel 4.13 Skor kriterium dari atribut produk dalam hal keandalan ………. 54
Tabel 4.14 Atribut produk dalam hal kemampuan pelayanan ………. 55
Tabel 4.15 Skor kriterium dari atribut produk dalam hal kemampuan pelayanan …….. 56
Tabel 4.16 Gambaran umum atribut produk ………... 56
Tabel 4.17 Penilaian Masyarakat terhadap Tingkat Preferensi ……….. 57
Tabel 4.18 Skor preferensi dalam hal pengalaman yang diperoleh ………... 59
Tabel 4.19 Skor kriterium dari preferensi dalam hal pengalaman yang diperoleh …… 60
Tabel 4.20 Skor preferensi dalam hal pendapatan ………. 61
Tabel 4.21 Skor kriterium dari preferensi dalam hal pendapatan ………. 61
Tabel 4.22 Skor preferensi dalam hal kepercayaan turun-temurun ………... 62
Tabel 4.23 Skor kriterium dari preferensi dalam hal kepercayaan turun-temurun …… 63
Tabel 4.24 Gambaran umum preferensi ……….. 63
Tabel 4.25 Uji Validitas untuk Soal Preferensi dan Atribut Produk ………... 64
Tabel 4.26 Uji Reabilitas Variabel ………. 65
Tabel 4.27 HasilUjiMultikolinearitas ……… 66
Tabel 4.28 HasilUjiHeteroskedatisitas ……….. 66
Tabel 4.29 Uji Hipotesis Secara Parsial (Uji t) ……….. 69
DAFTAR GAMBAR
Gambar2.1 BerbagaiPilihanuntukMemaksimumkanUtilitas ………... 9
Gambar 2.2 KurvaIndiferensi ………... 11
Gambar 2.3 Petakurvaindiferensi ……… 11
Gambar 2.4 GarisAnggaran (Budget Line) ………. 14
Gambar 2.5 EfekPerubahanPendapatanPadaGarisAnggaran ………... 15
Gambar 2.6 EfekPerubahanHargapadaGarisAnggaran ……… 16
Gambar 2.7 KeseimbanganKonsumen ………. 18
Gambar 2.8 KerangkaPemikiran ……….. 26
Gambar 3.1 Statistik Durbin-Watson d ………. 40
V ABSTRAK
“Analisis Preferensi Konsumen Sepeda Motor Merk Honda Beat di Kelurahan Padasuka Kota Bandung”
Dibawah bimbingan Prof. Disman, M.S dan Yana Rohmana, S.Pd, M.Si
Oleh HadiAlamdhien
0906156
Permasalahan dalam penelitian ini, yaitu banyaknya masyarakat yang menggunakan sepeda motor Honda Beat dalam kurun waktu 1 tahun terakhir. Hal ini disebabkan karena adanya perilaku konsumen yang memiliki preferensi tinggi terhadap sepeda motor Honda Beat dibandingkan dengan sepeda motor lainnya. Preferensi dapat dilihat dari anggaran yang disediakan konsumen untuk membeli sepeda motor dan atribut produk yang ada dalam sepeda motor Honda Beat.
Subjek dalam penelitian ini, yaitu pengguna sepeda motor Honda Beat di Kelurahan Padasuka Kota Bandung. Sampel sebanyak 100 pengguna sepeda motor Honda Beat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu survey eksplanatori dengan menggunakan angket sebagai alat pengumpul data dan teknik analisis data menggunakan regresi linier sederhana, dalam analisis data menggunakan bantuan program Eviews 6.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh temuan bahwa variable anggaran berpengaruh negative dan tidak signifikan terhadap preferensi. Hal ini dikarenakan konsumen sudah terbantu dengan adanya system kredit sehingga tinggi rendahnya anggaran tidak berpengaruh kepada konsumen untuk memiliki sepeda motor Honda Beat. Sedangkan untuk variable atribut produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap preferensi. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi kualitas dari atribut yang dimiliki oleh sepeda motor Honda Beat, maka preferensi yang dilakukan oleh konsumen terhadap barang dan jasa tersebut akan bertambah (meningkat). Selain itu juga karena para pengguna sepeda motor Honda Beat sudah puas terhadap fitur, kualitas, keandalan, dan kemampuan pelayanan yang diberikan dibandingkan atribut yang ada di sepeda motor lainnya. Maka atribut produk akan mempengaruhi tingkat preferensi konsumen terhadap sepeda motor Honda Beat
V Abstract
“Analyzing preferences of Honda Beat motorcycle’ consumers in Kelurahan Padasuka, Bandung”
Supervised by Prof. Disman, M.S and Yana Rohmana, S.Pd, M.Si
By
Hadi Alamdhien 0906156
The problem of this research is there are so many people who use Honda Beat motorcycle in last one year. It is because the behavior of consumers who have high preference towards Honda Beat motorcycle compared to the other motorcycles. Preferences can be seen from the consumers’ budget to buy a motorcycle and Honda Beat’s product attributes.
Subjects of this study are Honda Beat motorcycle users in Kelurahan Padasuka Bandung with 100 Honda Beat users as the samples. The method used in this research is an explanatory survey using questionnaire as data collection tool. Simple linear regression is used for the data analysis technique by applying Eviews 6 program.
The research result shows that a budget variable has negative correlation and insignificant on preferences. This is because consumers have been helped by credit system so high and low budget does not affect the consumer to have a Honda Beat motorcycle. However, a product attributes variable have positive correlation and significant on preferences. This means that the higher quality of Honda Beat attributes affect the higher consumers’ preferences on goods and services. In addition, Honda Beat motorcycle users are satisfied with the features, quality, reliability and service provided compared to the other motorcycles’ attributes. Hence, product attributes will influence consumer preferences level to Honda Beat motorcycle.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LatarBelakangMasalah
Kota merupakan ruang terkonsentrasinya manusia dengan aktivitasnya
yang plural. Tempat tinggal dan tempat kegiatan penduduk kota menyebar pada
lokasi-lokasi yang berbeda sehingga timbul jaringan interaksi di dalamnya.
Interaksi yang intens menyebabkan mobilitas mereka tinggi.
Dalam konteks ini, eksistensi sarana dan prasarana sangat penting.
Transportasi tidak lagi sebatas pada memindahkan barang dan manusia dari satu
tempat ke tempat lainnya. Lebih jauh lagi, transportasi merupakan unsur utama
pembentuk kota yang berkaitan erat dengan banyak hal, termasuk dengan kegiatan
perekonomian, kesehatan manusia, bahkan lingkungan hidup. Transportasi yang
baik dalam arti lancar, aman, nyaman, dan murah dapat mencerminkan keadaan
kota yang baik.
Kebutuhan masyarakat akan transportasi sangatlah penting untuk saat ini
dan masa yang akan datang. Pilihan sarana transportasi sangat bermacam-macam
jenisnya tergantung tempat dan penggunaannya, misalnya sarana angkutan darat
menggunakan bus, sarana angkutan laut menggunakan kapal laut, dan sarana
angkutan udara menggunakan pesawat terbang. Salah satu pilihan sarana angkutan
darat untuk mempermudah dan mempercepat daya tempuh yaitu menggunakan
sepeda motor.
Pada saat ini tingkat kebutuhan sepeda motor bagi masyarakat sangat vital
karena tingkat kemacetan yang sangat parah dijalan raya, sehingga alternatif bagi
masyarakat untuk mengatasi kemacetan tersebut adalah dengan menggunakan
sepeda motor untuk mencapai tujuan didalam kota dan ini pilihan yang sangat
tepat dibandingkan dengan sarana angkutan yang lainnya.
Permintaan sepeda motor bagi masyarakat mengalami peningkatan dari
tahun ke tahun, hal ini memberikan peluang bagi produsen sepeda motor untuk
meningkatkan inovasi dan teknologi dari produk yang dihasilkan untuk
2
produsen pun memproduksi sepeda motor dengan desain-desain baru sesuai
perkembangan zaman dan keinginan konsumen.
Tabel 1.1
Penjualan TigaBulanPertama Sepeda Motor 2013 di Indonesia
Januari Februari Maret Total Honda 398.608 401.103 410.519 1.210.302 Kawasaki 10.913 10.913 9.732 31.204 Suzuki 37.720 37.720 28.286 101.764
TVS 1.519 1.519 1.057 4.583 Yamaha 203.051 202.102 217.817 622.970 Total 649.983 653.357 667.483 1.970.483 Sumber: AISI (AsosiasiIndustriSepeda Motor Indonesia)
Melihat dari Tabel1.1 bahwa penjualan sepeda motor di tahun 2013
terlihatmengalami kenaikan dari setiap bulannya dimana total pada bulan Januari
649.983 unit naik menjadi 653.357 unit (0,51%) pada bulan Februari dan
mengalami kenaikan lagi pada bulan Maret sebesar 667.483 unit (2,1%).
Dari data yang disajikan bahwa penjualan sepeda motor terus mengalami
kenaikan yang signifikan dalam tigabulanpertama sekarang ini. Dengan melihat
keadaan tersebut maka dapat disimpulkan untuk sementara bahwa sepeda motor
yang beredar di Indonesia sesuai kebutuhan masyarakat baik dalam tampilan atau
selera dan tingkat harga dapat di jangkau oleh kalangan masyarakat untuk
membeli serta di imbangi dengan tingkat pendapatan masyarakat.
Dengan perkembangan teknologi serta masyarakat Indonesia yang tidak
ingin sulit dan mudah dipergunakan maka para produsen tersebut mengeluarkan
beberapa jenis sepeda motor yaitu berupa matik dan non matik. Perkembangan
kedua jenis sepeda motor ini tergantung dari keingin konsumen yang setiap zaman
ingin merasakan gaya hidup berkendara yang berbeda-beda. Dari dataTabel
1.2berikutini kita bisa melihat perbandingan penjualan sepeda motor antara matik
3
Tabel 1.2
Penjualan TigaBulanPertama Sepeda Motor Matik dan Non Matik Januari – Maret 2013
di Indonesia
Matik Non Matik Total Honda 870.128 340.174 1.210.302 Kawasaki - 31.204 31.204 Suzuki 17.312 84.452 101.764 TVS - 4.583 4.583 Yamaha 330.585 292.385 622.970 Total 1.232.503 737.980 1.970.483 Sumber : AISI (Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia)
Tabel 1.3
Penjualan Sepeda Motor Matik Januari – Maret 2013
di Indonesia
No Tipe Motor Matik Jan – Mrt PangsaPasar 1 Honda BeAT 453.822 37 % 2 Honda Vario Techno 125 276.482 23 % 3 Yamaha Mio J 122.476 10 % 4 Yamaha Soul GT 108.731 9 % 5 Honda Vario CW 70.643 6 % 6 Yamaha Mio GT 64.780 5 % 7 Honda Scoopy FI 41.501 4 % 8 Yamaha Xeon 34.598 3 % 9 Honda Spacy 27.680 2 % 10 Suzuki Nex 17.312 1 %
Total 1.232.503 100 %
Sumber : AISI (Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia)
Minat masyarakat pada sepeda motor bertransmisi otomatis di Indonesia
terus meningkat. Dari data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI),
penjualan sepeda motor di triwulan pertama 2013 mencapai 1.970.823 unit dan
1.232.503 unit atau 62,54 persennya adalah tipe matik.
Melihat dari data diatas bahwa minat masyarakat untuk membeli sepeda
motor cenderung memilih tipe matik dan dari merk yang banyak dibeli adalah
Honda Beat sebanyak 453.822 unit dan di posisi kedua juga hanya sejumlah
4
unit yang terjual di Indonesia ini. Ada pun dengan merk yang lainnya sangat jauh
dari total penjualan sepeda motor merk Honda Beat pada tahun ini.
MelihatdarihasilTabel 1.3 bahwapangsapasar total dari Honda sejumlah
870.128 unit (72%) dari total 1.232.503 unit motor yang
terjualselamatigabulanpertama di Indonesia.
Berdasarkanhasiltersebutpenulismelakukanwawancarakepadabagianpemasaran di
PT. DayaAdiraMustika yang berada di
jalanrayacibeureumdimanaperusahantersebutadalahmaindealerpusatsepeda motor
Honda.
Hasildariwawancaratersebutmemangmembenarkanbahwapangsapasarsepeda
motor Honda Beat sangatbesardibandingkandenganjenis motor lainnya, minimal
50% dari total penjualantiap dealer yang tersebar.
Merekajugaberpendapatbahwasemakinbanyakpendudukmakapenjualansepeda
motor pun akansemakinbanyak pula. Olehkarenaitumerekamerekomendasikan
dealer yang berada di kota Bandung yang
memilikipenjualancukupbesaryaitudidaerah cicadas
KelurahanPadasukakarenaterkenaldenganjumlahpendudukyang besar.
Tabel 1.4
Penjualan Sepeda Motor Honda PadaTahun 2013
diKelurahanPadasuka
BeAT MatikLainnya TipeBebek Tipe Sport Januari 117 42 17 7 Februari 110 37 11 9
Maret 107 44 8 8
April 118 40 18 6
Mei 113 41 14 8
Juni 111 46 10 5
Juli 144 47 28 13 Agustus 112 40 12 7 September 132 48 23 11 Oktober 116 42 16 7
Total 1180 427 157 81
5
PadaTabel 1.4 diatasbahwapenjualansepeda motor Honda Beat di PT.
Subur Motor Raya yang berada di kelurahanPadasukasebesar 1180 unit (62%)
daninijelassesuaidengan yang telahdikatakanolehpemasaran PT.
DayaAdiraMustikabahwapenjualansepeda motor Honda Beat lebihdari 50% dari
total penjualan.
Melihat kondisi tersebut dimana masyarakat banyak untuk membeli
sepeda motor merk Honda Beat maka dapat ditarik kesimpulan bahwa ada
beberapa faktor yang mempengaruhi. MenurutPhydick (2007:72)
teoriperilakukonsumenadalahdeskripsitentangbagaimanakonsumenmengalokasika
npendapatanantarabarangdanjasa yang
berbedauntukmemaksimalkankesejahteraanmerekadanmenurutEengAhman
(2009:128) bahwadayagunasuatubarangtidakperludiukur,
tapicukupuntukdiketahuidankonsumenmampumembuaturutantinggirendahnya
(preferensi) dayaguna yang
diperolehdarimengkonsumsisekelompokbarang.Berdasarkan teori, bahwa perilaku
konsumen dapat dipahami melalui tiga langkahyaitupreferensikonsumen,
kendalaanggaran, danpilihan-pilhankonsumen.
Oleh karena itu dengan banyaknya pangsa pasar untuk sepeda motor merk
Honda Beat maka akan terdapat faktor-faktor lain yang mempengaruhinya. Dan
berdasarkan fenomena tersebut penulis tertarik untuk meneliti tentang “Analisis preferensi konsumen sepeda motor merk Honda Beat di Kelurahan
Padasuka Kota Bandung”.
1.2 RumusanMasalah
Dari latarbelakang di atasdapatterlihatbahwa yang
menjadipermasalahanyaitufaktor-faktorapa saja yang
mempengaruhipreferensikonsumen.
Padaumumnyakonsumendalammenentukanpilihandilakukanuntukmencapaikepuas
anmaksimum.Dalampenelitianinilingkuppermasalahanakandibatasiolehpenulisdal
6
1. Bagaimanagambaranpreferensikonsumensepeda motor merk Honda Beat
di KelurahanPadasukaKota Bandung?
2. Bagaimana pengaruh anggaran terhadap preferensi konsumensepeda motor
merk Honda Beat di KelurahanPadasuka Kota Bandung?
3. Bagaimana pengaruh atribut produk terhadap preferensi konsumensepeda
motor merk Honda Beat di KelurahanPadasuka Kota Bandung?
1.3 TujuanPenelitian
Adapuntujuandaripenelitianiniadalah:
1. Untukmengetahuibagaimanagambaranpreferensikonsumensepeda motor
merk Honda Beat di KelurahanPadasukaKota Bandung.
2. Untukmengetahuibagaimanapengaruhanggaranterhadappreferensikonsume
nsepeda motor merk Honda Beat di KelurahaPadasuka Kota Bandung.
3. Untukmengetahuibagaimanapengaruhatribut
produkterhadappreferensikonsumensepeda motor merk Honda Beat di
KelurahaPadasuka Kota Bandung.
1.4 ManfaatPenelitian
Adapunmanfaatpenelitiiniadalahsebagaiberikut:
1. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
pemikiran untuk memperkaya khasanah ilmu ekonomi mikro,
khususnyaterkaitdenganperilakukonsumendanpreferensikonsumen.
2. Secara praktis diharapkan penelitian ini dapat memberikan gambaran serta
informasi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi
preferensimasyarakatterhadappembeliansepeda motor Honda Beat di Kota
Bandung.
Jugadapatmemberikanmasukanbagimasyarakatmengapaterjadipeningkatan
preferensikonsumensepeda motor Honda Beat di Kota Bandung
BAB III
METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian
Objek penelitian merupakan sasaran dari penelitian untuk mendapatkan data
dengan tujuan dan kegunaan tertentu mengenai sesuatu hal untuk diteliti dan ditarik
kesimpulannya.
Penelitian ini mengungkapkan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
preferensi konsumen terhadap konsumen sepeda motor merk Honda Beat. Objek
dalam penelitian ini yaitu preferensi konsumen sebagai variabelterikat, sedangkan
anggaran dan atribut produk sebagai variabel bebas. Subjek atau responden penelitian
yaitu masyarakat Kelurahan Padasuka di Kota Bandung.
3.2 Metode Penelitian
Penelitian merupakan suatu proses pengkajian untuk membuktikan suatu
kebenaran mengenai apa yang sedang diteliti. Metode penelitian yang tepat dan
relevan sangat diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.
Metode yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini yaitu metode
eksplanatory atau survey eksplanatory. Penelitian survei adalah penelitian yang
mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat
pengumpul data yang pokok yang ditujukan untuk menjelaskan hubungan kausal
antara variabel-variabel yang diteliti. Tetapi dalam penelitian ini pengertian survey
dibatasi menjadi penelitian yang datanya dikumpulkan dari sampel, untuk mewakili
28
3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi
Populasi (Sugiyono, 2010:115) adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Dalam pelaksanaan penelitian tidak terlepas dari objek penelitian, karena
merupakan alat yang dipergunakan untuk memecahkan masalah atau penunjang
keberhasilan penelitian. Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah
masyarakat Kelurahan Padasuka di Kota Bandung terdiri dari 11.720 penduduk dan
rata-rata memiliki kendaraan bermotor (Sumber : Kantor Kelurahan Padasuka : 2013)
3.3.2 Sampel
Menurut (Sugiyono, 2010:116) sampel merupakan bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.
Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2010:117) sampel adalah sebagian
atau wakil populasi yang diteliti.
Menurut Sugiyono (2010:116) bahwa:
“Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu”.
Dapat disimpulkan bahwa sampel yaitu sebagian dari jumlah populasi untuk
mewakili populasi yang ada, karena tidak mungkin semua semua populasi dipelajari
jika jumlahnya terlampau banyak.
Teknik sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik sampling
pursosif (berdasarkan pertimbangan tertentu) dan teknik proportionate stratified
random sampling (secara acak). Adapun yang menjadi sampel pada penelitian ini
yaitu masyarakat Kelurahan Padasuka di kota Bandung.
Langkah selanjutnya yaitu penentuan jumlah sampel dengan teknik
29
Langkah selanjutnya yaitu penentuan jumlah sampel dengan teknik
proportionate stratified random sampling (secara acak).
Suharsimi Arikunto (2010:134) mengemukakan bahwa:
„ Untuk sekedar ancer-ancer, maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitian ini merupakan penelitian populasi. Selanjutnya bila subjeknya lebih besar dari 100 dapat diambil 10 %-12 % atau 20 %-25 % atau lebih, tergantung setidak-tidaknya dari :
1.Kemampuan peneliti dilihat dari segi waktu, tenaga dan dana.
2.Sempitnya wilayah pengamatan dari setiap subjek kerena menyangkut hal banyak sedikitnya data.
3.Besar kecilnya resiko yang ditanggung peneliti.‟
Penentuan sampelnya dilakukan dengan menggunakan rumus Taro
Yamane(Riduwan, 2011:49). Adapun rumusnya adalah sebagai berikut:
= �
� 2+ 1
Dimana : n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
d2 = Presisi yang ditetapkan
Perhitungan jumlah sampel mahasiswa yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
= �
� 2+ 1
= 11.720
11.720(0.1)2+ 1
= 11.720
11.720 (0.01) + 1 = 99,15
Dari hasil perhitungan di atas, makadiperoleh ukuran sampel minimal dalam
30
3.4 Operasional Variabel
Untuk menghindarkan kekeliruan dalam menafsirkan masalah, maka dalam
penelitian ini penulis membatasi variabel yang akan diukur, sehingga
variabel-variabel yang akan diteliti diberi batasan-batasan secara operasional. Operasional
variabel dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Operasional Variabel
Konsep Variabel Definisi Operasional Sumber Data Preferensi konsumen
adalah kemampuan konsumen dalam menentukan pilihan dengan cara mengurutkan tinggi rendahnya daya guna yang diperoleh dari mengkonsumsi
sekelompok barang yang berbeda.
(Eeng Ahman dan Yana Rohmana, 2009:128; Pyndick, 2009:73) Tingkat Preferensi Konsumen (Y) (dependen variabel)
Jumlah skor yang diperoleh dari
successive interval
skala likert terkait dengan pilihan pembelian sepeda motor merk Honda Beat. Adapun indikator dari preferensi adalah sebagai berikut:
- Pengalaman yang diperoleh
- Pendapatan - Kepercayaan
turun-temurun
Data ini diperoleh dari jawaban masyarakat Kelurahan Padasuka.
Anggaran merupakan penerimaan yang diterima seseorang dan disusun secara sistematis untuk pengalokasian
pengeluaran dalam periode waktu tertentu. (Sangsoko dan Safrida, 2010:2; Wikipedia) Tingkat Anggaran (X1) (independen variabel)
Jumlah pendapatan yang dimiliki untuk di anggarkan oleh masyarakat pada bulan terakhir dalam satuan rupiah.
31
3.5 Sumber dan Jenis Data
Menurut Suharsimi Arikunto (2010:172), sumber data dalam penelitian adalah
subjek darimana data dapat diperoleh. Sumber data yang diperoleh dalam penelitian
ini adalah :
a. Data primer
Data primer merupakan data yang dihimpun langsung oleh peneliti. Data ini
diperoleh dari masyarakat Kelurahan Padasuka di Kota Bandung.
b. Data sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh melalui tangan kedua. Data ini
diperoleh dari Kantor Kelurahan Padasuka dan PT. Subur Motor Raya serta dari
artikel, jurnal, referensi studi pustaka, dan sumber lainnya. Atribut merupakan
karakteristik yang mungkin dimiliki atau tidak dimiliki oleh objek (Mowen, 2002:312).
Atribut Produk (X2) (independen
variabel)
Jumlah skor yang diperoleh dari
successive interval
skala likert terkait dengan atribut yang dijadikan pilihan dalam pembelian sepeda motor.
Atribut ini dilihat dari dimensi kualitas produk dengan indikator sebagai berikut:
- Fitur - Keandalan - Kemampuan
pelayanan - Kualitas yang
dirasakan
32
3.6 Teknik Pengumpulan Data
Data dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Pengumpulan data
dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik, yaitu:
a. Wawancara
Wawancara yaitu suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk
memperoleh informasi secara langsung dari sumbernya.
b. Kuesioner (Angket)
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data dengan sejumlah pertanyaan
yang dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan secara tertulis untuk
memperoleh informasi dari responden untuk mengetahui apa yang diharapkan
oleh para responden.
c. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara mencari data mengenai hal-hal atau variabel berupa catatan-catatan,
laporan-laporan serta dokumen-dokumen yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
d. Studi pustaka
Studi pustaka merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
memperoleh data dari literatur seperti buku, penelitian terdahulu dan media
elektronik seperti internet dan lain-lain yang berhubungan dengan permasalahan
yang diteliti.
3.7 Instrumen Penelitian
Pada prinsipnya meneliti merupakan suatualat pengukuran, maka harus ada alat
ukur yang baik.Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur
fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono, 2010:146).
Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
33
Dalaminstrumen penelitian ini skala yang digunakan adalah skala likert. Skala
likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan juga persepsi dari seorang
individu ataupun kelompok mengenai fenomena sosial. Dengan menggunakan skala
likert, setiap jawaban dihubungkan dengan bentuk pernyataan positif dan negatif.
Pernyataan yang skala jawabannya memiliki beberapa ketentuan. Adapun
ketentuannya adalah sebagai berikut:
Sangat Setuju (SS) : 5
Setuju (S) : 4
Cukup Setuju (CS) : 3
Kurang Setuju (KS) : 2
Tidak Setuju (TS) : 1
Adapun langkah-langkah penyusunan angket adalah sebagai berikut :
a. Merumuskan tujuan dari pembuatan angket yaitu dengan cara mengetahui
pengaruh antara anggaran, rasionalitas dan atribut produk terhadap preferensi
konsumen,
b. Menentukkan objek penelitian yang akan dijadikan sebagai responden yaitu
masyarakat Kelurahan Padasuka di kota Bandung,
c. Membuat pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh para responden,
d. Memperbanyak angket,
e. Menyebarkan angket,
f. Mengelola angket dan menganalisis hasil angket.
3.8 Pengujian Instrumen Penelitian 3.8.1 Uji Validitas
Menurut Suharsimi (2010:211) bahwa validitas adalah suatu ukuran yang
menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrument.Suatu tes
dikatakan memiliki validitas tinggi apabila tes tersebut menjalankan fungsi
34
uji validitas ini digunakan rumus korelasi product moment dari Pearson (Suharsimi,
2010: 213) adalah sebagai berikut :
� = � ∑ −(∑ ∑ )
�∑ 2−(∑ 2) �∑ 2−(∑ 2)
dimana :
rxy = Koefisien korelasi
n = Jumlah responden uji coba
X = Skor tiap item
Y = Skor seluruh item responden uji coba
Uji validitas dilakukan dengan menggunakan taraf nyata = 0,05. Setelah
diketahui besarnya koefisien korelasi (r), kemudian diperbandingkan dengan nilai
dari rtabel dengan derajat kebebasan (n-2) dimana jika rhitung> rtabel maka valid
sebaliknya jika rhitung< rtabel maka tidak valid.
Koefisien korelasi ini memiliki beberapa kriteria. Adapun kriterianya
(Riduwan, 2011:228) adalah sebagai berikut:
Antara 0,80-1,000 : Validitas sangat tinggi
Antara 0,60-0,799 : Validitas tinggi
Antara 0,40-0,599 : Validitas sedang atau cukup
Antara 0,20-0,399 : Validitas rendah
Antara 0,00-0,199 : Validitas sangat rendah
Apabila uji validitas dilakukan dengan menggunakan taraf nyata = 0,05 diluar
taraf nyata tersebut, maka item angket dinyatakan tidak valid.
Setelah itu dilakukan pengujian kebenaran dengan rumus sebagai berikut:
2 1
2
r n r t
35
dimana:
t = Uji signifikan korelasi
r= Koefisien korelasi
n= Jumlah responden penelitian
Kriteria pengujiannya adalah:
Jika t hitung> t tabel, maka signifikan
Jika t hitung< t tabel, maka tidak signifikan
3.8.2 Uji Reliabilitas
Uji reabilitas instrumen dilakukan untuk mengetahui apakah data yang telah
dihasilkan tersebut dapat dipercaya atau tidak.Untuk memperoleh hasil uji reabilitas
instrumen, dapat dilakukan dengan menggunakan rumus Alpha.Rumus ini digunakan
untuk mencari reabilitas instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket atau
soal bentuk uraian. Kriteria pengujiannya adalah apabila rhitung>rtabel dengan taraf
signifikannya yaitu
= 0,05, maka instrumen tersebut adalah reliabel, begitu jugasebaliknya apabila rhitung<rtabel maka instrumennya tidak reliabel. Adapun rumus untuk
mencari Alpha Cronbach adalah sebagai berikut:
22 11 1 1 t b k k r
(Suharsimi, 2010:239) dimana:
r11 : Reliabilitas instrumen
k : Banyaknya butir pertanyaan
36
3.9 Teknik Analisis Data
Tahap selanjutnya dalam penelitian ini yaitu menganalisis data dan melakukan
pengujian hipotesis.
Metode Successive Interval (MSI)
Skala ordinal yang digunakan dalam penelitian ini akan ditransformasikan
menjadi data skala interval, yaitu dengan menggunakan Metode Successive Interval
dengan bantuan program Microsoft Excel 2010. Adapun langkah-langkah yang
dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Menghitung frekuensi (f) dari setiap pilihan jawaban, berdasarkan hasil jawaban
responden dari setiap pernyataan.
b. Menghitung proporsi (p), dilakukan dengan cara membagi setiap frekuensi (f)
dengan banyaknya responden.
c. Berdasarkan proporsi (p) tersebut, kemudian dilakukan Perhitungan Proporsi
Kumulatif (PK) dengan cara menjumlahkan antara proporsi yang ada dengan
proporsi sebelumnya.
d. Menentukan nilai Z untuk setiap pernyataan, dengan menggunakan tabel
distribusi normal baku.
e. Menentukan Scale Value (nilai interval rata-rata) untuk setiap pilihan jawaban
dengan rumus sebagai berikut:
SV = �� ��� ��� �� − ( �� �� ��� �� )
� � ��� �� − ( � � � ��� ��)
Keterangan:
DLL = Kepadatan batas bawah
DUL = Kepadatan batas atas
ABUL = Daerah di bawah batas atas
ABLL = Daerah di bawah batas bawah
f. Tentukan nilai transformasi dengan menggunakan rumus berikut:
37
Model yang digunakan dalam menganalisa data untuk mengetahui bagaimana
pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat dan untuk menguji
kebenaran dari dugaan sementara digunakan model Persamaan Regresi Linier Ganda,
sebagai berikut:
Y = β0+ β1X1+ β2X2 +e Dimana :
Y = Preferensi Konsumen X1= Anggaran β0= konstanta regresi X2= Atribut Produk β1= koefisien regresi X1 e = faktor pengganggu β2= koefisien regresi X2
Dari model Persamaan Regresi Linier Ganda, maka akan diperoleh rumus untuk
mencari βdengan membuat persamaannya sebagai berikut :
n.β0 + β1∑X1 + β2∑X2 = ∑Y β0∑X1 + β1∑X12+ β2∑X1.X2= ∑X1Y β0∑X2 + β1∑X2.X1 + β2∑X22= ∑X2Y
3.10 Uji Asumsi Klasik 3.10.1 Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas adalah kondisi adanya hubungan linear antarvariabel
independen (Yana Rohmana, 2010: 141). Dalammultikolinearitas ini tidak akan
terjadi dalam persamaan regresi sederhana. Hal ini dikarenakan adanya keterlibatan
beberapa variabel independen. Untuk mengetahui apakah suatu model regresi
mengandung multikolinieritas atau tidak, ada beberapa cara untuk mendeteksinya,
antara lain :
a. Dapat dilihat dari besar nilai R2 dan nilai thitung
Jika suatu model memiliki nilai R2 cukup tinggi yaitu sekitar 0,80-1,0 dan
memiliki sedikit variabel independen yang signifikan. Dengan demikian, dapat
38
b. Korelasi Parsial Antarvariabel
Cara mendeteksi multikolinieritas juga dapat dilakukan dengan cara menghitung
koefisien korelasi parsial antar variabel. Hal ini dapat kita lihat apabila besar
koefisiennya rendah, maka di dalam model yang digunakan tersebut tidak
mengandung multikolinieritas. Sebaliknya jika koefisiennya tinggi (0,8-1,0),
maka model yang digunakan patut diduga adanya hubungan linier antar variabel.
Dengan demikian dapat diduga adanya multikolinieritas.
c. Regresi Auxiliary
Cara ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antar beberapa variabel
independen, misalnya seperti: X1 dan X2. Dari hasil regresi tersebut, maka akan
menghasilkan nilai R2 dannilai F. Dalam hal ini ada ketentuannya, ketentuannya
adalah:
Jika nilai Fhitung> Fkritispada α dan derajat kebebasantertentu, maka model kita
mengandung unsur multikolinieritas, dan begitu juga sebaliknya.
Dari beberapa cara mendeteksi multikolinieritas, penulis menggunakan Uji
regresi parsial yaitu dengan membandingkan R2 parsial dengan R2 estimasi, untuk
mengetahui terdapat multikoliniearitas atau tidak.
Jika suatu model mengandung multikolinieritas, maka ada beberapa cara untuk
mengatasinya, antara lain (Yana Rohmana, 2010:150):
a. Memiliki informasi apriori
b. Menghilangkan variabel independen
c. Menggabungkan data cross-section dan data time series
d. Transformasi variabel
e. Penambahan data
3.10.2Heteroskedastisitas
Uji heterokedatisitas merupakan suatu keadaan dimana faktor gangguannya
39
untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual
satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Apabila varian residual satu pengamatan
ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas. Ada beberapa cara
untuk mendeteksi suatu model regresi, apakah terkena heteroskedastisitas atau tidak.
Namun dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode korelasi spearman.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan, antara lain:
a. Menghitung prediksi nilai variabel dependen yaitu dengan cara melakukan
persamaan regresi.
b. Menentukan nilai residual (e).
c. Mengurutkan data berdasarkan variabel independen dan nilai residu (dari nilai
yang terbesar sampai yang terkecil).
d. Setelah itu menghitung selisih antara hasil urutan variabel independen dengan
nilai residu, kemudian hasilnya dikuadratkan.
e. Menghitung nilai korelasi Spearman, rumusnya adalah:
(Yana Rohmana, 2010:170)
f. Pengujian nilai t (thitung dibandingkan dengan ttabel), adapun rumusnya yaitu:
(Yana Rohmana, 2010:170)
Model regresi yang terdapat masalah heteroskedastisitas, jika thitung lebih besar
daripada ttabel (thitung > ttabel). Begitu juga sebaliknya, apabila thitung lebih kecil
daripada ttabel (thitung< ttabel), maka model regresinya tidak mengandung masalah
heteroskedastisitas.
3.10.3 Autokorelasi
Autokorelasi merupakan suatu keadaan dimana tidak adanya korelasi antara
satu variabel penganggu dengan pengganggu lainnya.Biasanyaautokorelasi muncul rs = 1-6 di
2
n (n2-1)
rs
40
pada data yang bersifat cross section (antar objek), tetapi autokorelasi juga sering
muncul pada data yang memiliki sifat time series. Dalam penelitian ini
penulismenggunakan uji Durbin Watson (D-W)untuk mengetahui apakah model
regresi yang digunakan terkena autokorelasi atau tidak.Untuk mengetahui ada atau
tidaknya autokorelasi dengan menggunakan metode ini, maka dapat dilihat dari
Gambar 3.1.
Autokorelasi Ragu- Tidak ada Ragu- Autokorelasi
Positif Ragu Autokorelasi Ragu Negatif
[image:30.612.146.521.257.406.2]0 dL du 4-du 4-dL 4
Gambar 3.1 Statistik Durbin-Watson d Yana Rohmana (2010:195)
Keterangan:
dL = Durbin Tabel Lower
dU = Durbin Tabel Up
H0 = Tidak ada autkorelasi positif
H*0 = Tidak ada autkorelasi negatif
Dengan ketentuan nilai Durbin Watson:
Tabel 3.2
Uji Statistik Durbin-Watson d
Nilai statistik d Hasil
0 <d <dL Menolak hipotesis nol; ada autokorelasi positif
41
du≤ d ≤ 4 - du Menerima hipotesis nol; tidak ada autokorelasi positif/negatif 4 – du≤ d ≤ 4 - dL Daerah keragu-raguan; tidak ada keputusan
4 – dL≤ d ≤ 4 Menolak hipotesis nol; ada autokorelasi negatif
Dengan menggunakan pengujian Durbin Watson, ada salah satu
keuntungannya yang didasarkan pada residual adalah bahwa setiap program komputer
untuk regresi selalu memberi informasi statistik d, adapun prosedur dari uji DW
sebagai berikut:
a. Membuat regresi metode OLS dan kemudian didapatkan nilai residunya.
b. Kemudian menghitung nilai d dari persamaan regresi.
c. Jumlah observasi (n), jumlah variabel independen tertentu dan tidak termasuk
konstanta (k), kita cari nilai kritis dL dan dU di statistik Durbin Watson atau dari
tabel.
d. Keputusan ada tidaknya autokorelasi didasarkan pada tabel diatas.
3.11 Pengujian Hipotesis
Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji
statistiknya berada pada daerah kritis (daerah dimana H0 ditolak), begitu juga
sebaliknya. Dalam penelitian ini untuk menguji hipotesis penulis menggunakan tiga
uji statistik yaitu dengan cara uji t, uji f, dan uji R2.
3.11.1 Uji t (Pengujian Hipotesis Regresi Majemuk Secara Individual)
Uji t statistik pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel
penjelas secara individual dalam menerapkan variasi variabel terikat. Dalam
penelitian ini tingkat kesalahan yang digunakan adalah 0,1 (10%) pada taraf
signifikasi 90%.
Adapun langkah-langkah untuk menguji rumusan hipotesis adalah sebagai
42
a. Membuat hipotesis melalui uji satu sisi:
H0: β1≤ 0, Ha : β1 > 0,
Artinya: variabel anggaran dan atribut produk secara parsial mempunyai
hubungan yang positif terhadap preferensi konsumen.
b. Menghitung nilai thitung dan mencari nilai tkritis dari tabel distribusi t. Nilai thitung
dicari dengan rumus berikut :
1 11 *
ˆ
e
s
t (Yana Rohmana, 2010:50)
Dimana
1*merupakan nilai pada hipotesis nol.Selain rumus tersebut, ada rumus yang lebih sederhana lainnya, yaitu sebagai
berikut:
(Yana Rohmana, 2010 : 50)
c. Setelah tstatistik atau thitung diperoleh, kemudian membandingkan dengan t tabel
dengan α disesuaikan.
Cara memperoleh ttabel yaitu dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
t tabel = n-k
d. Adapun kriteria yang digunakan untuk uji t adalah: Apabila nilai t
hitung>ttabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima.
(variabel bebas (X)berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen atau
variabel terikat (Y)). Apabila nilai t
hitung <ttabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak.
(variabel bebas (X)tidakberpengaruh signifikan terhadap variabel dependen
43
3.11.2 Uji F (Pengujian Hipotesis Regresi Majemuk Secara Keseluruhan)
Pengujian ini merupakan penggabungan antara variabel independen dengan
variabel dependen. Pengujian hipotesis regresi majemuk secara keseluruhan ini, di
dalam regresi berganda dapat digunakan untuk menguji signifikasi koefisien R2.
Selain itu juga bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruhnya.
Adapun langkah-langkah untuk melakukan pengujian hipotesis ini adalah
sebagai berikut:
e. Menghitung Fhitung dengan rumus sebagai berikut:
)
/(
)
1
/(
, 1k
n
RSS
k
ESS
F
k n k
(Yana Rohmana, 2010:78)
) /( ) 1 ( ) 1 /( 2 2 k n R k R dimana:
ESS = akibat regresi
k = banyaknya parameter total yang diperkirakan
RSS = akibat residual
f. Apabila Fhitung telah didapat, kemudian membandingkannya dengan Ftabel yang
berdasarkan pada besarnya
dan df dimana besarnya ditentukan oleh numerator(k-1) dan df untuk denominator (n-k).
g.Adapun kriteria yang digunakan untuk menghitung Uji F yaitu: Apabilanilai F
hitung>Ftabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima
(keseluruhan variabel independen atau variabel bebas (X) berpengaruh
signifikan terhadap variabel dependen atau variabel terikat (Y)). Apabila nilaiF
hitung <Ftabel, maka H0diterima dan Ha ditolak
(keseluruhan variabel independen atau variabel bebas (X)tidakberpengaruh
signifikan terhadap variabel dependen atau variabel terikat (Y)).
44
Uji koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat. Koefisien determinasi
(R2) yaitu besarnya derajat kemampuan menerangkan variabel bebas terhadap
variabel terikat dari fungsi tersebut. Pengujian R2 ini dilakukan untuk mengukur
perubahan variabel terikat yang dijelaskan oleh variabel bebas, untuk menguji hal ini
digunakan rumus koefisien determinasi sebagai berikut:
R2 =
=
2 2
y i yˆ
i
Nilai R2 berkisar antara 0 dan 1 (0 < R2 < 1), dengan ketentuan sebagai berikut : Jika R2 semakin mendekati angka 1, maka hubungan antara variabel bebas dengan
variabel terikat semakin erat atau dekat, atau dengan kata lain model tersebut
dapat dinilai baik.
Jika R2 semakin menjauhi angka 1, maka hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat jauh atau tidak erat, atau dengan kata lain model tersebut dapat
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan hasil pembahasan mengenai pengaruh
anggarandanatributprodukterhadappreferensikonsumen dapat disimpulkan sebagai
berikut :
1. Preferensi yang dilakukan oleh masyarakat dalam menentukan pilihan sepeda
motor yang digunakan dianggap sudah baik. Artinya rata-rata masyarakat
Kelurahan Padasuka Kota Bandung lebih banyak yang menggunakan sepeda
motor Honda Beat dibandingkan dengan sepeda motor lainnya.
2. Anggaran (budget)
berpengaruhnegatifdantidaksignifikanterhadappreferensikonsumenterhadap
Honda Beat di KelurahanPadasukakota Bandung.
Artinyaanggarantidakberpengaruhterhadappreferensikonsumen Honda Beat.
3. Atributprodukberpengaruhpositifdansignifikanterhadappreferensikonsumente
rhadapHonda Beat diKelurahanPadasukakota Bandung. Artinya semakin
baik atau semakin banyak fitur, keandalan produk, kemampuan layanan
yang diberikan, dan juga kualitas yang dirasakan oleh konsumen, maka
preferensi yang dilakukan oleh konsumen pun akan semakin meningkat.
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan dan kesimpulan yang
diperoleh maka ada beberapa saran yang dapatdilakukan,adalahsebagaiberikut:
1. Sebaiknyamembuatskalaprioritasdengancaramengurutkanbarang yang
benar-benardibutuhkansaatinidanmana yang
sifatpemenuhannyadapatdihilangkanatauditundapembeliannya.
2. Bagimasyarakatsebaiknyamembuatrencanaanggaran yang
akandigunakanuntuksetiapkebutuhandanbersikaprasionaldalammenggunakanan
ggaranyang akandikeluarakan.
3. Tidakmudahterpengaruholehlingkungansekitar yang
77
inidapatdilakukandengancaratidakmemaksakanuntukselalumembelibarang-barang yang sedangmenjaditren.
4. Tidakterjebakdenganadanyapromosi-promosi yang diberikanolehprodusen.
5. Untukpenelitianselanjutnyadisarankan :
a. menambahataumerubahvariabelindependen yang
tentunyadapatmempengaruhivariabeldependen (preferensi) agar
lebihmelengkapipenelitianini
b. Memperbanyakpengambilanrespondenbisadenganmenggunakanrumussampe
78 Hadi Alamdhien, 2014
DAFTAR PUSTAKA
Ahman, EengdanRohmana, Yana (2009).TeoriEkonomiMikro, Bandung :LaboratoriumEkonomidanKoperasi.
AidhaSuhiga.PengertianKendalaanggaran (budget constrain) danKurvaIndiferens.
tersedia:http://aidha-suhiga.blogspot.com/2012/01/pengertian-kendala-anggaran-budget.html
[15Januari 2012]
Arikunto, Suharsimi. (2006). ProsedurPenelitianSuatuPendekatanPraktik. Jakarta: RinekaCipta.
AsosiasiIndustriSepeda motor Indonesia (AISI)
AtepHendraHeriyawan. EkonomiKoperasi.
Tersedia:http://ahendrahendriawan.blogspot.com/2011/10/ekonomi-koperasi-rangkuman-bab-1-sd-12.html/ [12 Oktober 2011]
Augusty, Ferdinand, (2006). Metode Penelitian Manajemen: Pedoman
Penelitian Untuk Penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi Ilmu Manajemen.
Semarang : Universitas Diponegoro.
BilsonSimamora. (2004). PanduanRisetPerilakuKonsumen. Jakarta: PT GramediaPustakaUtama.
Damodar,Gujarati. (1978). Ekonometrika Dasar.Jakarta :Erlangga.
Derry Mayendra.Teoripreferensikonsumen. tersedia: http://derrymayendra.blogspot.com/2013/06/teori-preferensi-konsumen.html
[26 Juni 2013]
Gasperz, Vincent. (2001). Ekonomi Manajerial: pembuatan keputusan
bisnis. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
KelurahanPadasuka Kota Bandung
79
Hadi Alamdhien, 2014
Ibiyanto, Hariadi (2008).Analisisfaktor-faktor yang
mempengaruhikeputusankonsumendalammembelisepeda motor
merkyamahamio (studikasus di PT. Alfa Scorfii
Medan).TesisSekolahPascasarjanaUniversitas Sumatera Utara Medan.
IisAisyah. (2011). Faktor-Faktor yang MempengaruhiPreferensiKonsumen
(StudiPadaMahasiswa di Kota Bandung). Vol.6 No.2 2011. [28 Juni 2013]
Mowen , John C dan Michael minor. (2002). Perilakukonsumen. Jakarta: Erlangga.
Pindyck, Robert S dan Daniel L Rubinfeld. (2009). Mikroekonomi edisi
keenam. Jakarta: Indeks.
PT.DayaAdiraMustika Honda PT. Subur Motor Raya Honda
Rahmani, Taufik A. Faktorpsikologis, lingkungandanbauranpemasaran
yang mempengaruhipembeliansepeda motor (StudiPadaKonsumenSepeda
Motor Merk Honda Beat 4-tak Merk Suzuki dan Honda di Kota
Banjarmasin).JurnalISSN: 1411-0199Wacana Vol. 13 No.2. April 2010,
FakultasEkonomiUniversitasBrawijaya Malang.
Riduwan. (2004). Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta
Rohmana, Yana(2010). EkonometrikaTeoridanAplikasidenganEviews.
Bandung: LaboratoriumPendidikanEkonomidanKoperasi.
SandikaWahyu IP.Perilakukonsumen. tersedia:
http://www.slideshare.net/crsandika/perilaku-konsumen-14943654
[30Oktober 2013]
SittiRosipah, Burhan, UmiPurwandari. Preferensikonsumenterhadap
pancake daritepungsukun. Jurnal AGROINTEK Vol. 7 No. 1 Maret 2013,
JurusanTeknologiIndustriPertanianUniversitasTrunojoyo Madura. Sudarsono. (1982). PengantarEkonomiMikro. Yogyakarta: LP3ES Sudjana. (2002). MetodaStatistika. Bandung: Tarsito.
80
Hadi Alamdhien, 2014
SyafaatMuhari.Teorikonsumsiperspektifkonvensionaldanekonomiislam. tersedia:
http://syafaatmuhari.wordpress.com/2011/09/05/teori-konsumsi-perspektif-konvensional-dan-ekonomi-islam/ [5 September 2011]
TarsiusHaria. Selayang PandangKoperasi. Tersedia: http://tarsiusharia92.blogspot.com/2013/07/koperasi.html/ [Juli 2013]
T Sunaryo, Ph.D. (2001). EkonomiManajerial: aplikasiteoriekonomimikro. Jakarta: PT GeloraAksaraPratama.
Wahidin, Akbar (2005).Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi
permintaan jasa transportasi bus kota damri kelas ekonomi
jalurcicaheum-cibeureumkotabandung.Skripsi (tidakditerbitkan) JurusanPendidikanEkonomi