PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI
TANAMAN JARAK DENGAN MENGGUNAKAN
TEKNOLOGI MOBILE (J2ME)
SKRIPSI
Oleh :
EMMY LUXIANA NPM: 0434010090
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAWA TIMUR
Dengan mengucap syukur kepada Tuhan Yesus Kristus,Sehingga penulis telah diberikan berkat dan anugrahNya atas berhasilnya menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul Aplikasi Penentuan Harga Pokok Produksi Tanaman Jarak Dengan Menggunakan Menggunakan Teknologi Mobile (J2ME). Terselesainya Tugas Akhir ini tidak terlepas dari bantuan saudara-saudara penulis yang telah berbagi ilmu, matrial dan spiritual.Untuk itu atas bantuan ilmu,matrial dan spiritual yang telah diberikan kepada penulis, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada saudara-saudara sebagai berikut :
1. Kepada Kedua Orang Tua Penulis yang Telah memberikan Ilmu,matrial dan spritualnya.
2. Wahyu Sutrisno teman yang selalu memotifasi dan membantu saya.
3. Ibu Asti Dwi Irfianti, S.Kom, M.Kom. Selaku Dosen Pembimbing Penulis.
4. Ibu Syurfah Ayu, S.Kom. Selaku Dosen Pembimbing Penulis. 5. Bapak Cahyo Dwi Wibowo, S.Kom, M.Kom.
6. Teman - teman mahasiswa UPN yang telah membantu
kepada kita dan membalas budi baik saudara-saudara yang bersedia membantu penulis menyelesaikan Tugas Akhir.
Akhirnya penulis berharap semoga Tugas akhir ini bermanfaat bagi penulis serta para pembaca.
Surabaya, Mei 2011
HALAMAN JUDUL ...
1.6.1 Hardware (Perangkat Keras)... 3
1.6.6.1 Hardware (Perangkat Keras)... 4
1.7 Metodologi Penelitian………. 4
1.7.1 Pendahuluan ... 4
1.7.2 Pengumpulan Data ... 5
1.7.3 Perencanaan Perangkat keras ... 5
1.7.4 Pembuatan Perangkat lunak... 5
1.7.5 Pengujian Sistem atau implementasi ... 5
1.7.6 Pengambilan Kesimpulan ... 5
1.7.7 Penulisan Laporan Tugas Akhir ... 6
BAB II LANDASAN TEORI ... 2.1 Sejarah Tanaman Jarak ... 7
2.2 Jenis dan Morfologi ... 8
2.3 Budidaya ... 10
2.3.1 Persyaratan Lingkungan ... 10
2.3.6 Pemupukan.... 15
2.3.7 Pemangkasan... 16
2.3.8 Pengendalian hama dan penyakit... 16
2.3.9 Panen, produktifitas, dan penanganan... 17
2.3.10 Perhitungan ekonomis... 21
2.9.1 Java Runtime Environment (JRE)... 39
2.9.2 Java Development Kit (JDK)... 40
2.11.2 Karakteristik perangkat CLDC……… 45
2.11.3 Verifikasi Class……….. 46
2.11.4 Generic Connection Framework……….. 47
2.12 CDC ... 48
2.13 JTWI ... 49
2.14 MIDP ... 50
2.15 MIDLet... 51
2.18 Pengertian GAMMU... 55
3.12 Perancangan Database... 68
3.12.1 Perancangan database daftar harga... 68
3.12.2 Perancangan database daftar harga... 69
3.12.3 Flowchart HPP Java... 69
BAB IV IMPLEMENTASI ... 4.1 Implementasi ... 72
4.2 Proses koneksi antara aplikasi HPP java pada handphone dengan HPP server pada komputer ... 72
6.2 Saran ... 88
Tabel 2.1. Produksi biji jarak kering dan luas arae tumbuhan di Indonesia.. 13
Tabel 2.2. Baku mutu biji jarak Indonesia... ... 19
Tabel 2.3. Komposisi biji jarak... ... 25
Tabel 2.4. Deskripsi varietas tumbuhan jarak... ... 26
Tabel 2.5. Tabel package pada J2SE... ... 41
Tabel 3.1. Contoh peritungan HPP di dusun Mojowarno-Jombang ... 66
Tabel 3.2. Database daftar harga ... 68
Tabel 3.3. Database kebun ... 69
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.6 Proses Verifikasi dua tingkat... 46
Gambar 2.7 Hirarki koneksi GCF ... ... 47
Gambar 2.8 Komponen JTWI... ... 49
Gambar 2.9 Daur hidup MIDlet... ... 52
Gambar 3.1Desain Penelitian... ... 59
Gambar 3.2Blok Diagram Sistem... ... 64
Gambar 3.3 Data Flow Diagram level 1 Aplikasi penentu HPP tanaman jarak... 65
Gambar 3.4Desain form utama... ... 67
Gambar 3.5Flowchat aplikasi HPP server... ... 70
Gambar 3.5Flowchat aplikasi HPP menggunakan J2ME pada handpond... 71
Gambar 4.1Makanisme Gammu... 77
Gambar 5.1Koneksi jaringan modem tidak tersedia ... 79
Gambar 5.2Jaringan setting port modem sedang digunakan dengan hardware lain ... 79
Gambar 5.3Setting koneksi terminal atau modem ... 80
Gambar 5.4Form utama aplikasi HPP ... 80
Gambar 5.5 Setiing penguna user baru... ... 81
Gambar 5.6 Memilih perhitungan daerah tertentu ... 82
Gambar 5.7 Mengupdate data yang sudah masuk ... 82
Gambar 5.8 Tapilan awal pada aplikasi pnentu HPP jarak pada handpond.... ... ... 83
Gambar 5.9 Halaman inputan untuk menginput data data dari lapangan... 83
Gambar 5.10 Halaman input ke2... 84
Penyusun : Emmy Luxianana (0434010090) Pembimbing I : Asti Dwi Irfianti , S.Kom., M.Kom. Pembimbing II : Syurfah Ayu, S.Kom.
ABSTRAK
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam Rakor Kesra tanggal 6 September 2005 lalu, beberapa menteri telah menyepakati pelaksanaan gerakan nasional budidaya jarak untuk menanggulangi kemiskinan, penanganan krisis BBM dan merehabilitasi hutan dan lahan kritis,yang selama ini merupakan masalah amat sangat sulit untuk ditangani. Di berbagai daerah di Indonesia telah menyatakan kesediaan untuk segera bertanam jarak, saat ini sedang menyiapkan lahan yang ideal dan sangat strategis. Budidaya jarak itu mempunyai sasaran yang jelas yaitu untuk menganti bahan bakar minyak yang akan semakin langka dan mahal, sementara kebutuhan BBM semakin tinggi, sehingga akan menjadi bisnis yang sangat besar dan akan langgeng. Dari segi penghijauan dan rehabilitasi lahan kritis, pohon jarak akan menahan erosi dan mengurangi karbon yang mengotori udara, sehingga insentif akan didapatkan dari masyarakat internasional dalam jutaan dolar.
untuk memberikan solusi bagi masyarakat maupun pengusaha yang ingin berinvestasi serta melakukan usaha jarak.
Dengan alasan tersebut diatas, maka masyarakat maupun pengusaha memerlukan suatu aplikasi atau software untuk memudahkan dalam melakukan penentuan Harga Pokok Produksi.dimana software tersebut bisa langsung mengetahui jumlah harga pokok produksi dari mulai pembibitan ,sewa lahan ,pembelian pupuk dan juga biaya pekerja. Dengan demikian petani atau invertor bisa langsung mengetahui hasil atau laba yang harus diperoleh pertahunnya.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasar pada latar belakang masalah yang diuraikan diatas, maka perumusan masalah adalah :
1. Bagaimana menentukan harga pokok produksi budidaya tanaman jarak? 2. Bagaimana implementasi pemrograman berbasis mobile (J2ME) untuk
menentukan HPP?
1.3 Batasan Masalah
Untuk lebih memudahkan melakukan analisis data dan menghindari pembahasan yang lebih jauh maka penulis membatasi permasalahan sebagai berikut
2. Perancangan harga pokok produksinya ditentukan oleh penulis dan dilihat dari hasil penelitian di suatu daerah tertentu (kelompok tani jarak di Dusun Mojowarno Jombang)
1.4 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari pembuatan laporan Tugas akhir ini adalah :
1. Untuk memenuhi salah satu persyaratan guna menyelesaikan studi Strata 1 pada Universitas Pembangunan Nasional Surabaya.
2. Untuk merancang sebuah program aplikasi yang berbasis mobile denngan menggunakan J2ME Wireless ToolKit 2.5.2
3. Untuk mengenal lebih jauh lagi tentang studi kasus yang dbuat oleh penulis yaitu tanaman jarak
1.5 Ruang Lingkup Pembahasan
Berdasarkan permasalahan di atas, pada pembuatan Aplikasi penentuan harga pokok produksi pada tanaman jarak dengan teknologi mobile (J2ME) dibuat pembatasan masalah yaitu :
1. Mengimplementasikan aplikasi
2. Menampilkan amplikasi ke dalam handpone
1.6 Peralatan yang di butuhkan
1.6.1 Hardware (Perangkat Keras)
2. Handpone yang support dengan java
1.6.2 Software (Perangkat Lunak)
1. Sistem Operasi Windows XP sevice pack 3 2. SQL server 2005
Sebagai database
3. J2ME WTK (wíreless toolkit)
Sebagai tool untuk mengeksekusi program J2ME
1.7 Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini meliputi delapan bagian, yaitu :
1. Pendahuluan
Bab pendahuluan ini berisikan mengenai latar belakang masalah,
identifikasi masalah, pembatasan masalah tentang apa yang akan diberikan
didalam penulisan ini, maksud dan tujuan dari penulisan, metode penelitian
serta sistematika penulisan.
2. Pengumpulan data
Pengumpulan data yang dilakukan meliputi pengumpulan data aplikasi
3. Perencanaan perangkat keras
Perencanaan perangkat keras dibutuhkan Handpone yans support dengan software java.
4. Perencanaan perangkat lunak
Perencanaan perangkat lunak diantaranya 1. software Java 2ME
2. laptop atau komputer minimal menggunakan OS window xp bisa juga menggunakan linux yang pasti suda support dengan java .
5. Pengujian sistem atau imlplementasi
Penggujian sistem disini penulis akan mengkoneksikan software yang dibuat dengan handpone.
6. Dokumentasi
Pada tahap ini dilakukan pembuatan laporan mulai dari study
literature sampai dengan implementasi dari sistem notifikasi layanan pengiriman
7. Penulisan laporan tugas akhir.
LANDASAN TEORI
2.1 Sejarah Tanaman Jarak
Di Indonesia terdapat berbagai jenis tanaman jarak antara lain jarak kepyar
(Ricinus communis), jarak bali (Jatropha podagrica), jarak ulung (Jatropha
gosspifolia L.), dan jarak pagar (Jatropha curcas). Diantara jenis tanaman jarak
tersebut yang memiliki potensi sebagai sumber bahan baker alternative adalah
jarak pagar (Jatropha curcas) dalam bahasa inggris disebut “Physic Nut”.
Jarak pagar (Jatropha curcas) seringkali salah diidentifikasi dengan
tanaman jarak kepyar (Ricinus communis) dalam bahasa inggris disebut “Castor
Bean”. Tanaman jarak Jatropha curcas (Physic Nut) dan Ricinus communis
(Castor Bean) ini juga sama-sama ditemukan di daerah tropis seperti Indonesia,
bahkan dari kedua tanaman jenis ini dapat diperoleh ekstrak minyak dari bijinya.
Hanya saja tanaman jarak Ricinus communis seringkali terkait dengan produksi
“ricin” yaitu racun yang berbahaya dan banyak digunakan untuk penelitian terapi
penyakit kanker, seangkan tanaman jarak Jatropha curcas menghasilkan racu
“krusin” ttapi lebih banyak terkait dengan informasi “biodisel” atau “biofuel’.
Kedua tanaman ini berbeda baik dalam bentuk morfologi tanaman maupun
minyak yang dihasilkannya.
Jarak pagar (Jatropha curcas) telah dikenal masyarakat berbagai daerah di
Indonesia, yaitu sejak diperkenalkan oleh bangsa Jepang pada tahun 1942-an, saat
itu masyarakat diperintahkan untuk melakukan penanaman jarak sebagai pagar
budeg (Sunda); jarak gundul, jarak pager (Jawa); kalekhe paghar (Madura); jarak
pager (Bali); lulu mau, paku kase, jarak pageh (Nusatenggara); kuman nema
(Alor); jarak kosta, jarak wolanda, bindalo, bintalo, tondo utomene (Sulawesi); ai
huwa kamala, balacai, kadoto (Maluku).
2.2 Jenis dan Morfologi
Jarak pagar berbeda dengan jarak kaliki atau jarak kepyar atau jarak kost
(Ricinus communis), yang mempunyai ciri seperti tanaman singkong racun,
buahnya berbulu seperti rambutan. Jarak kepyar juga menghasilkan minyak dan
digunakan sebagai bahan baku atau bahan tambahan industri cat vernis, plastik,
farmasi, dan kosmetika, sehingga sudah lama dibudidayakan secara komersial di
Indonesia. Akan tetapi, minyak jarak kepyar tidak cocok digunakan sebagai bahan
bakar biofuel karena terlalu kental, jadi hanya bisa digunakan sebagai pelumas.
Jarak pagar mempunyai batang berkayu bulat dan mengandung banyak
getah. Tinggi mencapai 5 meter dan mampu hidup sampai 50 tahun. Daun
ltunggal, lebar, menjari dengan sisi berlekuk-lekuk sebanyak 3 – 5 buah, bunga
berwarna kuning kehijauan, berupa bunga majemuk berbentuk mali, berumah satu
dan uniseksual, kadang - kadang ditemukan bunga hermaprodit. Jumlah bunga
betina 4 – 5 kali lebih banyak daripada bunga jantan. Buah berbentuk buah
kendaga, oval atau bulat telur, berupa buah kotak berdiameter 2 – 4 cm dengan
permukaan tidak berbulu (gundul) dan berwarna hijau ketika masih muda dan
setelah tua kuning kecoklatan. Buah jarak tidak masak serentak, buah jarak pagar
terbagi menjadi 3 ruangan, masing – masing ruangan 1 biji. Biji berbentuk bulat
berat 0,4 – 0,6 gram/biji. Jarak pagar termasuk familia Europhorbiaceae satu
famili dengan tanaman karet dan ubi kayu. Adapun klasifiasi jarak pagar sebagai
berikut :
Divisi : Spermayophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Jatropha Jatropha
Gambar 2.1 Jatropha Curcas
Gambar 2.2 Ricinus Communis
2.3 Budidaya
2.3.1 Persyaratan Lingkungan
Tanaman jarak sebagai tanaman yang tahan terhadap kondisi lingkungan
yang sangat kritis dan mudah beradaptasi dengan lingkungannya. Agar
pertumbuhannya optimal maka diperlukan Latitut 50 derajat LU – 40 derajat LS,
Altitut 0 – 2000 m dpl, suhu berkisar antara 18 derajat – 30 derajat Celcius. Pada
daerah dengan suhu rendah (<18 derajat Celcius) menghambat pertumbuhan,
sedangkan pada suhu tinggi (>35 derajat Celcius) menyebabkan gugur daun dan
bunga,buah kering sehingga produksi menurun. Curah hujan antara 300 mm –
1200 mm/ tahun. Dapat tumbuh pada daerah yang kurang subur tetapi drainase
baik tidak tergenang dan Ph tanah antara 5,0 – 6,5.
2.3.2 Lahan dan Iklim
Kegiatan persiapan lahan meliputi pembukaan lahan (land clearing),
dengan menancapkan ajir (bisa dari bambu atau batang kayu) dengan jarak tanam
disesuaikan dengan rencana populasi tanaman yang dikehendaki. Penanaman
dengan jarak tanam 2.0 m x 3.0 m didapatkan populasi sebanyak 1600 pohon/ha,
jarak tanam 2.0 m x 2.0 m didapatkan populasi sebanyak 3300 pohon/ha. Pada
areal yang miring sebaiknya digunakan sistem kontur dengan jarak dalam barisan
1.5 m. Lubang tanam dibuat dengan ukuran 40 cm x 40 cm x 40 cm.
Tanaman jarak dapat tumbuh ditempat yang kurang sesuai bagi tanaman lin
dalam persyaratan tumbuhnya seperti dapat tumbuh di tanah yang kering dan
gersang, shingga dalam hal tanah dan iklim pun tanaman jarak tidak mempunyai
persyaratan tertentu atau memilih jenis tanah tertentu. Tanaman jarak dapat
tumbuh di berbagai jenis tanah, yang penting adalah sistem drainasenya, karena
akar jarak tidak tahan terhadap genangan air dan segera membusuk. Jadi tanaman
jarak sangat peka pada kondisi becek, oleh sebab itu struktur tanahnya harus
ringan, artinya tanah tersebut dapat dengan cepat melewatkan air hujan ke
bawahnya sehingga tidak menimbulkan genangan. Namun untuk mendapatkan
hasil yang maksimal, tentu saja sebagaimana tanaman linnya dikehendaki tanah
yang gembur, tidak berlapisan cadas, dan ketebalan lapisan top soil-nya (daerah
subur) tidak kurang dari 20 cm.
Penanaman jarak di kebun tidak disukai karena menguruskan atau merusak
tanah sehingga lahan yang pernah ditanami tumbuhan ini menjadi kurang
produktif untuk penanaman tumbuhan jarak untuk kedua kalinya maupun untuk
tumbuhan lainnya. Budidaya tumbuhan jarak sangat bagus bila dikembangkan di
lahan yang memang sudah tidak cocok digunakan untuk budidaya tumbuhan
dan lain – lain. Tumbuhan sangat jarang ditanam di sawah tetapi umumnya di
tegalan di antara tanaman setahun, seperti kacang – kacangan , mentimun, dan
lain – lain. Tumbuhan ini dapat juga ditanam diantara perkebunan kopi sebagai
peneduh pohon kopi yang baru atau disepanjang jalan sebagai tanaman peneduh
jalan.
Berdasarkan hasil penelitian Balai Penelitian Tanaman Industri tahun
1982/1983, tanaman jarak yang dianam di tanah regosol (berpasir) akan
menghasilkan minyak dengan kadar yang ditanam dari pada tanaman jarak yang
ditanam di tanah grumosol. Tanah untuk bercocok tanam jarak bisa berupa
tegalan, sawah tadah hujan, lereng – lereng pegunungan ataupun kawasan hutan
yang tidak ditanami pohon – pohon yang tinggi. Persyaratan lain yang harus
dipenuhi adalah keasaman tanah (pH tanah) yang harus berkisar antara 5 – 7.
Tanaman ini menyukai iklim yang kering dan panas, terutama pada saat
pembuahan. Iklim yang lembab dan banyak hujan sewaktu pembungaan akan
menyebabkan bunga rontok. Tanaman jarak ini mempunyai hasil yang sangat baik
pada kondisi temperatur 20 – 26 derajat celcius, dan kelembaban udara kira – kira
60%. Sebaliknya kalu suhu udaranya terlalu tinggi, di atas 38 derajat celcius dapat
menyebabkan bunga menjadi kering. Tanaman jarak merupakan tanaman pecinta
cahaya yang menghendaki daerah terbuka sehingga memperoleh sinar matahari
sepanjang hari. Untuk kondisi alam Indonesia, penyinaran 10 jam/hari pasti dapat
tercapai asalkan penanaman dilakukan pada awal musim kemarau atau akhir
musim hujan.
Hal ini dimaksudkan agar bunga tidak banyak rontok karena diguyur hujan.
suatu daerah disebut layak untuk penanaman dan pengembangan budidaya
Tabel 2.1 Produksi biji jarak kering dan luas area tumbuhan di
Indonesia
Wilayah Luas area [Ha] Volume produksi [ton]
Nusa Tenggara Barat 2486 907
Nusa Tenggara Timur 705 191
Jawa Timur 492 173
Jawa Tengah 237 147
Kalimantan 19 5
Total 3935 1423
Tanaman jarak dapat ditanam dengan sistem monokultur atau tumpang sari,
walaupun cara yang kedua ini tidak terlalu dianjurkan. Penanaman dengan sistem
monokultur dimaksudkan agar diperoleh hasil yang maksimal dengan cara
pengelolaan yang diprogramkan secara intensif. Sistem ini dapat dilakukan di
lahan yang gersang dan kritis yang sudah tidak lagi mungkin ditanami palawija,
pemupukan yang cukup, maka tanaman ini dapat mampu bertahan hidup selama
5-10 tahun.
2.3.3 Pembibitan
Bahan tanam dapat berasl dari stek cabang atau batang, maupun benih.
Bahkan penyediaan bibit dengan teknik kultur jaringan dimungkinkan jika
menggunakan stek dipilih cabang atau batang yang telah cukup berkayu.
Sedangkan untuk benih dipilih dari biji yang telah cukup tua yaitu diambil dari
buah yang telah masak biasanya berwarna hitam.
Pembibitan dapat dilakukan di polibag atau di bedengan. Setiap polibag
diisi media tanam berupa tanah lapisan atas (top soil) dan dicampur pupuk
kandang. Setiap polibag ditanami 1 (satu) benih. Tempat pembibitan beri naungan
/ atap dengan bahan dapat berupa daun kelapa, jerami atau paranet. Lama di
pembibitan 2 – 3 bulan. Kegiatan yang dilakukan selama pembibitan antara lain
penyiraman (setiap hari 2 kali pagi dan sore), penyiangan dengan melakukan
pembersihan gulma sekitar tanaman dan seleksi dengan memilih bibit yang
pertumbuhannya baik.
Untuk mendapatkan hasil jarak pagar yang maksimal, maka didalam
mencari bibit harus benar – benar melihat beberapa faktor keberhasilan, seperti
bibit jarak tidak dapat diambil dari pohon induk yang tidak berbuah terutama bibit
yang berasl dari stek, karena hasil peelitian telah membuktikan bahwa bibit stek
dari pohon induk yang tidak berbuah, maka setelah tanaman dewasa tidak berbuah
juga, jika pohon induk hanya berbuah 1 – 3 buah hasil bibitpun sam , oleh karena
induk,jika tidak hasilnya akan merugikan. Stek tidak baik diambil dari pucuk /
batang muda, tapi dari batang yang sudah tua dengan diameter batang sekitar 2 –
3 cm.
2.3.4 Penanaman
Penanaman dilakukan pada awal atau selama musim penghujan sehingga
kebutuhan air bagi tanaman cukup tersedia. Bibit yang ditanam dipilih yang sehat
dan cukup kuat serta tinggi bibit sekitar 50 cm atau lebih. Saat penanaman tanah
sekitar batang tanaman dipadatkan dan permukaannya dibuat agak cembung.
Dalam budidaya tanaman jarak pagar disarankan menerapkan sistem
tumpangsari dengan tanaman lain seperti jagung, wijen, atau padi ladang sehingga
selain mengurangi resiko seranga hama penyakit juga diversifikasi hasil. Jika pola
penanaman dengan tumpangsari maka jarak tanam digunakan jarak agak lebar
isalnya 2.0 m x 3.0 m.
2.3.5 Pengendalian
Gulma disekitar tanaman dikendalikan baik secara manual / mekanis
maupun secara kimia. Pelaksanaan pengendalian gulma dapat bersamaan dengan
kegiatan pembubunan barisan tanaman.
2.3.6 Pemupukan
Pada prinsipnya pemberian pupuk bertujuan untuk menambah ketersediaan
unsur hara bagi tanaman. Jenis dan dosis pupuk yang diperlukan disesuaikan
tanaman jarak pagar. Jika diasumsikan pemupukan sama dengan jarak kepyar
maka dosis tanaman jarak pagar per Ha : 80 kg N, 18 kg P2O5, 32 kg K2O,12 kg
CaO dan 10 kg MgO. Pupuk N diberikan pada saat tanam dan umur 28 hari
setelah tanam (HST), sdangkan pupuk P, K, Ca dan Mg diberikan saat tanam
pemberian pupuk organik disarankan untuk memperbaiki struktur tanah.
2.3.7 Pemangkasan
Pemangkasn dilakukan bertujuan untukmeningkatkan jumlah cabang
produktif. Pemangkasan batang dapat mulai dilakukan pada ketinggian sekitar 20
cm dari permukaan tanah untuk meningkatkan jumlah cabang. Pemangkasan
dilakukan pada bagian batang yang telah cukup berkayu (warna coklat keabu -
abuan).
2.3.8 Pengendalian Hama dan Penyakit
Tanaman jarak pagar yang ditanam petani di Indonesia umumnya sedikit
atau hampir tidak ada serangan hama dan penyakit. Hal ini kemungkinan
disebabkan sistem penanamannya yang umumnya dicampur dengan tanaman lain
seperti gamal (Glyrecidia macu lata) dan waru. Jika penanaman dilakukan secara
luas apalagi dengan sistem monokultur diduga akan timbul serangan hama dan
penyakit.
Pada sistem penanaman jarak di tanzamania dan nicaragua dilaporkan
adanya serangan serangga pada inflorecent bunga dan buah serta serangan rayap
pada pangkal batang. Untuk itu pengendalian dapat dilakukan secara teknis
2.3.9 Panen, Produktifitas, dan Penanganan
Panen pertama akan dimulai umur tanaman 8 – 9 bulan dan akan terus
menerus berbuah sepanjang tahun. Produksi puncak akan dimulai tahun ke – 5 di
bawah 5 tahun produksinya belum maksimal dan akan terus meningkat. Besar
panen dalam 1 ha tergantung banyak faktor, diantaranya kerapaan tanaman,
intensitas sinar matahari, kesuburan tanah, cara pemeliharaan dsb, hanya sebagai
gambaran produksi per Ha akan berkisar antara 10 – 20 ton / tahun.
Pemanenan dilakukan dengan cara memetik buah yang telah masak dengan
tangan atau gunting. Produktifitas tanaman jarak berkisar antara 3.5 – 4.5 kg biji /
pohon / tahun. Produksi akan stabil setelah tanaman berumur lebih dari 1 tahun.
Dengan tingkat populasi tanaman antara 2500 – 3300 pohon / ha, maka tingkat
produktifitas antara 8 – 15 ton biji / ha. Jika rendemen minyak sebesar 35 % maka
setiap ha lahan dapat diperoleh 2.5 - 5 ton minyak / ha / tahun.
Panen dilakukan pada saat buah castor sudah cukup tua, yang dapat ditandai
dari kulit buah yang mulai kering dan pada batas – batas ruangan biji sudah mulai
kering. Pemungutan biji sebaiknya dilakukan setelah buah yang masak pada tiap –
tiap malai (tros) mencapai 75% dan tidak perlu menunngu semua biji kering,
karena kemungkinan kulit buah pecah dan biji terlempar keluar, sehingga dapat
menyebabkan adanya tambahan biaya pemungutan. Sesuai dengan sifat tanaman
jarak yang berbuahnya tidak bersamaan waktunya, maka dapat menyebabka
masaknya buah antara satu tros dengan tros lainya tidak sama sehinnga
pemanenan buah castor tidak sama dan juga menyababkan biaya panen yang lebih
Cara panen jarak adalah dengan memotong dseluruh tros dengan pisau atau
gunting sehinnga tidak merusak pohon dan cabang lainnya. Buah yang masih
berkulit lalu dilepaskan dari malai atau tros, lalu dijemur dengan sendirinya dan
bijih castor dapat dipisahkan dari kulit buahnya. Biji jarak yang sudah bersih
dijemur lagi agar diperoleh kadar air sekitar 6%, dan penjemuran tidak boleh
berlebihan karena dapat menyebabkan kandungan minyak turun. Biji jarak kering
yang dapat lalu disimpan untuk pembuatan minyak ataupun dijual dalam bentuk
biji saja.
Berdasarkan penelitian, dari satu hektar tanaman jarak monokultur dapat
dihasilkan biji jarak kering 1200 – 1500 kg/tahun untuk varietas jarak
genjah/tengahan dan 2500 – 3000 kg/tahun biji jarak kering untuk jrak varietas
berumur dalam. Dalam satu musim, panaen jarak dapat dilakukan berulang kali
dengan memperhatikan tanda – tanda siap panen. Pada panen pertama biasanya
belum bisa diperoleh hasil yang maksimal. Hasil terbanyak dan terbagus biasanya
akan diperoleh hasil yang maksimal. Hasil terbanyak dan terbagus biasanya akan
diperoleh dari panen kedua dan ketiga. Oleh karena itu, biji jarak yang diperoleh
dari panen tahap ini biasanya disisihkan sebagaian untuk benih pada pola tanam
berikutnya. Biji yang dipilih untuk benih biasanya biji jarak yang cukup berisi dan
tidak terserang hama atau penyakit.Untuk tanaman jarak yang ditanam di lahan
sawah tadah hujan, sehabis panen terakhir, harus segera dilakukan pembongkaran
tanaman. Agar hasilnya dapat ditingkatkan dari tahun ke tahun, maka khusus
lahan tegalan sebaiknya ditanami jarak varietas berumur dalam.Baku mutu dari
biji jarak yang selama ini berlaku di Indonesia adalah baku perdagangan
• Biji jarakrusak adalah biji yang tidak pecah tetapi berjamur, dimakan
serangga, muda, keriput, atau hangus.
• Biji jarak pecah adalah biji yang terbelah menjadi dua bagian atau lebih,
dengan pecahan yang tertahan di atas saringan berukuran 2mm.
• Benda-benda asing adalah segala benda yang tidak termasuk biji, dan biji
pecah yang lolos saringan berukuran 2mm.
Sedangkan baku mutu biji jarak yang dipakai sebagai persyaratan
penerimaan oleh PT. Kimia Farma Semarang adalah:
1.Kadar minyak minimum 45%
4.Jumlah biji rusak maksimum 3%
5. Jumlah asam lemak bebas sebagai asam risinoleat,maks. 3%
6. Biji dikemas dalam karung goni yang tertutup rapat
Dari penjelasan diatas, dapat ditarik beberapa kesimpulan mengenai faktor –
faktor yang dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas biji jarak dan minyak
jarak sebagai hasil dari budidaya tanaman jarak. Beberapa faktor agroekologi
yang perlu diperhatikan dalam rangka menaikkan produktifitas dalam
menghasilkan biji castor yang baik adalah:
1. Iklim: kering dan panas pada saat pembuahan;
2. Curah hujan: 700-1200 mm/tahun merata selama 4-6 bulan;
3. Temperatur: 20-26 derajat celcius dengan kelembaban RH=60%;
4. Tanah: teksturnya gembur, agak berpasir dan mempunyai drainae yang
baik
5. Ketinggian tanah: 0-800 m dari permukaan laut;
6. Penggunaan pupuk dengan dosis tertentu, yaitu:
1. Urea 150-225 kg yang dapat diberikan pada waktu tanam dengan
dosis separuh lalu sisanya diberikan pada waktu 30 hari setelah
tanam.
2. TSP diberikan sejumlah 50-100 kg pada pemupukan pertama.
3. KC1 37,5-75 kg dapat diberikan sekaligus pada saat pemupukan
pertama.
7. Waktu tanam: pada akhir musim jan, sehingga pembungaan terjadi pada
8. Cara tanam: dengan sistem tumpangsari atau dengan monokultur;
9. Kebutuhan benih di tiap hektar tanah adalah: 5-10 kg/ha untuk tanaman
jarak berumur dalam dengan jarak tanam 2x2 m pada sistem cara tanam
monokultur;
10. Panen biji jarak perhektar jumlahnya bergantung varietas benih tersebut
da pola tanamnya. Dengan sistem tumpangsari (1 kali panen) dapat
diperoleh biji jarak 1200-1500 kg atau 200-3200 kg untuk pola tanam
monokultur yang insentif (3 kali panen).
2.3.10 Perhitungan ekonomis
Aspek ekonomis tanaman jarak pagar lebih rendah dari tanaman padi, jadi
tidak direkomendasikan untuk lahan pesawahan. Harga bibit stek Rp 400,- per
polybag, batangan hanya Rp 120,- per stek batang, harga biji higrade Rp 21,- per
butir, sedangkan kualitas campur sekitar Rp 20.000 / kg harga minyak jarak dan
biodisel (setelah diolah).
Bila sudah produksi masal harga minyak jarak sekitar Rp 1.500 sampai
dengan Rp 1.800 sedangkan biodiselnya sekitar Rp 3.500 – Rp 4.200 tergantung
skala produksi dan kemampuan menekan cost. Tenaga kerja yang dibutuhkan
untuk penanaman, pemeliharaan dan panen akan berbeda dalam hal jumlah tenaga
yang dibutuhkan. Untuk penanaman cukup dengan 2 orang per hektar, bisa
dikerjakan 1 minggu dengan 2500 pohon diluar land clearing, untuk pemeliharaan
1 orang bisa memelihara 10 – 20 ha lahan, jika dengan teknologi yang tepat hanya
Tanaman jarak termasuk tanaman beracun, terutama bijinya mengandung
racun forbol yang dapat menyebabkan muntah / pencahar yang sangat kuat
apabila biji jarak pagar termakan. Dilarang keras mendekatkan biji jarak dengan
makanan apalagi memberikan kepada anak – anak untuk mainan dikhawatirkan
biji akan dimakan oleh anak.
2.4 Manfaat Tanaman Jarak
2.4.1Secara Ekologis
Jarak pagar dapat digunakan untuk mereklamasi lahan – lahan tererosi dan
dapat menyerap pencemaran udara yang disebabkan oleh gas CO2
(Karbondioksida), Nox dan Sox. Kemampuan jarak pagar menyerap gas CO2 dari
atmosfir cukup tinggi sebesar 1,8 kg / kg bagian kering tanaman.
Jatropha curcas juga tahan terhadap stress air, sehingga cocok ditanam di
daerah yang kekurangan air. Pada musim kemarau dapat menggugurkan daunnya,
tetapi akarnya mampu menahan air dan tanah, sehingga disebut juga sebagai
tanaman pioner, tanaman penahan erosi dan dapat mengurangi kecepatan angin.
Jadi usaha penghijauan dengan jarak pagar sangat bermanfaat.
2.4.2 Untuk Obat dan Kosmetik
Disamping itu juga bermanfaat sebagai bahan baku berbagai macam obat –
obatan, pembuatan sabun, cat dan kosmetika. Ampas bijinya merupakan sumber
pupuk organik dan pakan ternak setelah mengalami proses Detoksifikasi
Pemanfaatan biji atau minyak jarak pagar tidak berkompetisi dengan
penggunaan minyak sawit, minyak kelapa yang biasa digunakan untuk minyak
makan atau industri oleokimia sehingga harganya dapat diharapkan relatif stabil.
Jarak pagar mengandung zat penyamak sebesar 11 – 18 persen, sedangkan
bijinya berisi minyak curcos kurang lebih 35 – 45 persen yang terdiri dari
gliserida, asam palmitat, stearat dan kurkanolat. Minyak yang diambil dari
pengepresan biji masih mengandung protein racun yang disebut krusin, alkaoid
dan saponim.
Minyak biji jarak pagar sangat beracun, berwarna kuning, kental dan tidak
berbau. Oleh karena itu minyak biji dan getah batang atau daunnya hanya boleh
dipakai sebagai obat luar, seperti obat kumur atau salep penyembuh luka,
misalnya gigi lubang, tapi harus hati – hati jangan terlalu banyak maka gigi bisa
rontok. Racun ini bisa dinetralkan dengan sejenis minuman keras yang disebut
brandewijn.
Menurut Dr. A. P. Dharma bahwa air perasan daun jarak pagar yang kental
dapat digunakan sebagai peluntur, obat kumur, sampai pencuci borok. Sedangkan
minyak yang dicampur dengan belerang, parafin dan beberapa dan beberapa tetes
terpentin dapat digunakan untuk mengobati luka
.
2.4.3Pengganti Minyak Tanah
Pada saat Bahan Bakar Minyak (BBM) sebagai energi non renewable atau
tidak dapat didaur ulang, semakin lama persediaan semakin menipis dan mahal,
terjadi karena tidak mau terus menerus bergantung pada BBM yang mahal dan
menguras devisa negara.
Selain tebu dan tanaman lain yang dapat diproses menjadi etanol sebagai
pengganti BBM adapula jarak pagar (Jatropha curcas L.) yang dapat
menghasilkan biodisel. Beberapa negara yang miskin sumber daya BBM seperti
India, Tanzania dan Gambia telah lama mengembangkan jarak pagar sebagai
pengganti Kerosin (minyak tanah) untuk kompor dan lampu.
Potensi jarak pagar di Indonesia sebagai salah satu sumber energi alternatif
pengganti BBM dari komoditas petanian (biofuel) saat ini bukan wacana lagi,
karena pemerintah melalui Blue Print Pengelolaan Energi Nasional yang
dikeluarkan Departemen Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) menetapkan
kebutuhan energi nasional akan dipenuhi dari sumber Energi Baru Terbarukan
(EBT) sebesar 4,4 persen, dimana sebesar 1,3 persen berasal dari Biofuel (setara
dengan 4,7 juta kilo liter).
2.5 Deskripsi dan Karakteristik
Bijih jarak umumnya terdiri dari 75 persen daging buah (germ) dan 25
persen kulit. Dua pertiga dari berat biji tersebut mengandung minyak, karbohidrat,
dan protein. Minyak yang dikandung biji jarak merupakan sumber minyak nabati
yang mengandung asam lemak.
Tabel 2.3 Kompossi biji Jarak
Komponen Komposisi [%]
Air 5,5
Minyak 48,6
Protein 17,9
Karbohidrat 13,0
Serat 12,5
Abu 2,5
Sumber: Kirk Othmer (1964)
2.6 Varietas
Ada tiga varietas tanaman jarak yang penggolongannya didasarkan pada umur
pembungaan dan pembuahan. Ketiga varietas itu adalah :
1.Varietas castor berumur genjah, yaitu TRC 15A dan TRC 37A
2. Varietas castor berumur tengahan, yaitu CWD 236, CWD 244, dan
CWD 259
3. Varietas castor berumur dalam, yaitu IS I dan IS II
Pemilihan varietas yang akan ditanam sangat tergantung pada kondisi lahan
yang akan ditanami. Untuk lahan yang sudah dkelola secara intensif seperti halnya
kebanyakan lahan di Jawa (di Grobogan), lebih baik ditanam castor varietas
berumur genjah atau tengahan. Hal ini disebabkan kedua varietas tersebut dapat
lahannya tidak dikelola secara intensif, seperti lahan yang terdapat di luar Jawa,
maka sebaiknya ditanaman varietas yang berumur dalam, yang dapat hidup
bertahun – tahun tanpa perlu berulang kali melakukan penanaman. Varietas ini
banyak ditemukan di NTB dan NTT.
Tabel 2.4 Deskripsi varietas tumbuhan castor
Sumber: ”Prospek Pasar dan Budidaya Jarak”, Penebar Swadaya, 1991.
Dari hasil penelitian dapat dibuktikan bahwa lahan seluas 1 ha yang
menghasilkan 1500 kg biji jarak kering, akan terangkut unsur N sebanyak 48 kg,
P2O5 sebanyak 18 kg, dan K2o sebanyak 15 kg. Jumlah ini setara dengan 200 kg
urea, 100mkg TPS dan 50 kg KC1. Oleh sebab itu harus dilakuakan pemupukan
tanaman dengan dosis minimum sebanyak unsur hara yang terangkut, yang dapat
kedalaman 7 cm. Para petani umumnya masih memberikan pupuk dalam dosis
yang lebih rendah dari yang dianjurkan, dan diberikan bersamaan dengan
pemupukan tanaman tumpang sari seperti kedelai, kacang hijau dan jagung.
Namun dengan cara ini masih dapat dihasilkan 1 kg biji jarak kering setiap pohon
diareal sawah tadah hujan.
Semakin banyak percabangan pada tanaman jarak, maka semakin banyak pula
biji yang dihasilkannya. Percabangan yang banyak dapat diperoleh dengan cra
pemangkasan yang dilakukan waktu tanaman berumur 25 hari sebelum
pemupukan yang kedua. Caranya adalah dengan memenggal pucuk tanaman
setinggi 50 cm dari tanah, asalkan pada batangnya masih tersisa sedikitnya dua
helaidaun. Pada batang yang dipenggal akan tumbuh cabang-cabang baru dan
dipelihara maksimal lima cabang, maka akan muncul tandan buah pada setiap
cabangnya. Kualitas dan kuantitas tandan buah juga ditentukan oleh faktor
ksuburan tanah, karena tanah yang subur dapat menghasilkan tiga tandan buah.
Penanaman jarak dapat dilakukan dengan memasukkan biji langsung atau
dikenal dengan cara ditugal langsung, tidak memerlukan penyemaian terlebih
dahulu, yaitu dengan membuat lubang untuk setiap pohonnya sebesar 40x40x40
cm dengan jarak antar pohon 1x2 m. Lubang tanam dibuat dengan tugal berupa
kayu bulat berdiameter 3-4 cm yang ujung bawahnya diruncingkan. Lubang
tanam dibuat sedalam kurang lebih 5 cm. Agar bibit dapat tumbuh dengan baik
dan tumbuh bersamaan, maka sebelum ditanam biji harus direndam dalam air
terlebih dahulu antara 12 hingga 24 jam.
Untuk mencegah semut atau serangga tanah lain yang dapat merusak biji yang
insektisida seperti Aldrin atau Azodrin dengan dosis 2 cc/liter air. Setelah
pencelupan dalam larutan insektisida, benih harus segera ditanam. Setiap lubang
diisi dengan 2 atau 3 benih dengan maksud untuk menjaga kalu ada benih yang
gagal berkecambah, namun jika benih tersebut ternyata berkecambah semua, mak
harus dilakukan penjarangan.
Jarak tanam jarak disesuaikan dengan jenis varietas jarak ditanam , karena jika
umumnya lebih panjang, maka pohonnya akan lebih besar dan tinggi sehingga
perlu jarak tanam yang lebih renggang. Sebagai contoh untuk jenis jarak
Varietas berumur genjah, dengan sistem monokultur memerlukan jarak tanam
1x1 m dan 1x2,5 m untuk sistem tumpangsari. Sedangkan untuk jarak jenis
varietas berumur tengahan, perlu jarak tanam 1,5x1,5 m untuk sistem monokulur
dan 1,5x3 m untuk tumpangsari. Danuntuk tumpangsari.
Benih yang akan ditanam bisa berasal dari hasil tanaman itu sendiri yang
sudah diseleksi atau benih yang dibeli di tempat penjualan / penelitian bibit
tanaman. Kebutuhan beni tiap ha bervariasi tergantung pada ukuran benh, jarak
tanam an sistem penanamannya. Untuk sistem monokultur perlu benih 4-5 kg/ha,
sedangkan untuk sistem tumpangsari perlu benih 2-3 kg/ha. Setelah 7 hari
penanaman maka benih mulai berkecambah, namun bila ada lubang tanam yang
belum berkecambah harus dilakukan penyulaman, memindahkan benih dari
lubang tanam yang tumbuhnya lebih dari satu ke lubang tanam yang tidak
berkecambah benihnya, agar diperoleh tanaman yang seragam. Meskipun dalam
setiap lubang tanam diisi beberapa benih namun yang dibiarkan tumbuh hanya
Cara penyeleksian seperti ini disebut cara penjarangan. Hal ini dapat dilakukan
pada umur 2 mingg setelah penanaman.
Pengganggu tanaman dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu ham adan
penyakit. Hama merupakan kelompok pengganggu yang berupa serangga,
sedangkan penyakit umumnya disebabkan oleh jasad renik yang berupa
cendawan. Pada tanaman jarak, penyakit tidaklah mengganggu produksi biji jarak
secara berarti, dan biasanya hanya terjadi pada musim hujan. Gangguan yang
berat adalah hama, yang jika dibiarkan akan menjadi fatal akibatnya. Hama yang
paling banyak dijumpai pada tanaman jarak adalah ulat pemakan daun, yang dapat
menghabiskan daun jarak, sehingga tanaman tidak mampu berbunga. Sedangkan
bagi tanaman yang sudah berbuah, mak buahnya tidak bisa terisi penuh dan
kualitasnya tidak baik. Beberapa jenis hama yang paling banyak dijumpai adalah
Prodenia litura, Heliothis sp, Helopelthis sp, dan Achea sp.
Hama – ham tersebut dapat diberantas melalui cara penyemprotan dengan
cairan insektisida, seperti Thiodan 0,2%, Lebacyid dengan konsentrasi 3-4
cc/liter, yang dapat dilakukan sewaktu – waktu bila diperlukan ataupun secara
preventif dilakukan setiap 2 – 3 minggu. Namun penyakit yang paling sering
terjadi adalah busuk pangkal batang, yang disebabkan oleh Phythophora, terutama
dapat dijumpai pad tanah yang mempunyai dranaise kurang baik.
2.7 JAVA
Java merupakan bahasa pemrograman yang dikembangkan dengan
menggunakan bahasa C, sehingga programmer C tidak mengalami kesulitan
Java diciptakan oleh James Gosling dan Patrick Noughton dalam suatu projek
dari Sun Microsystem ekitar tahun 1991. Pada mulanya ingin diberi nama OAK
(berasal dari nama pohon yang terdapat pada kantor James Gosling), tetapi karena
kata OAK telah ada pada Sun Microsystem, maka diberi nama Java (dari inspirasi
minum kopi).
Browser pertama yang dapat membacascript Java adalah Hot Java. Setelah
browser Netscape dari perusahaan Netscape Navigator dan Internet Explorer dari
perusahaan Microsoft Inc. Dapat membaca script Java, bahasa Java makin
populer. Vendor lain seperti IBM, Oracle, Symntec, Inprise (dahulu Borland Inc.),
dan perusahaan-perusahaan mobile seperti Nokia, Siemens (BenQ), SonyEricsson,
Motorola, dan Samsung juga mengadopsi teknologi Java.
Java merupakan bahasa pemrograman multilplatform,sehingga banyak
segmen yang memakainya. Bahasa Java meliputi pemrograman Dekstop,
pemrograman database, bahasa pemrograman mobile, dan lain-lain. Bahasa
pemrograman juga portable,karena semua sistem daapat menjalankan Java.
Pertama kali Java dikeluarkan disebut JDK (Java Development Kit), hingga
versi Java 1.1. Mulai Java 1.2 SunMicrosystems menyebutnya JSDK (Java
Software Development Kit) atau Java2. Mulai Java2 ini juga lingkungan eksekusi
dipisahkan dengan nama JRE (Java Runtime Environment). JRE termasuk juga
dalam JVM (Java Virtual Machine). JVM merupakan inti dari teknologi Java,
sehingga bahasa Java dapat dibaca pada mesin komputer tertentu. Java dibagi
1. J2SE (Java2 Standart Edition)
J2SE merupakan edisi standart (basis) dari Java2. J2SE lebih difokuskan
pada pemrograman Dekstop dan Applet (aplikasi yang dapat dijalankan
dibrowser web). Contoh browser web adalah Internet Explorer, Firefox
Mozila, Opera, dan lain-lain.
2. J2EE (Java2 Enterprise Edition)
J2EE merupakan edisi perluasan dari J2SE (Superset dari J2SE), aplikasi
yang dibuat dengan edisi ini untuk aplikasi berskala besar (Enterprise), seperti
pemrograman memakai database dan diatur di server.
Teknologi yang masuk dalam edisi ini adalah EJBs (Enterprise Java
Beans), XML (Extensible Markup Language), Servlet, JSP (Java Server
Pages), CORBA (Common Object Request Broker Architecture), dan
lain-lain.
3. J2ME (Java2 Micro Edition)
J2ME merupakan edisi khusus dari Java dan subset dari edisi J2SE. Edisi
ini untuk pemrograman dengan peralatan-peralatan kecil atau terbatas, seperti
pda, handphone, pager, dan lain-lain.
Gambar 2.3 Platform JAVA
2.7.1 Kelebihan Java
Java memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan bahasa
pemrograman lainnya. Kelebihan tersebut diantaranya :
1. Sederhana dan Ampuh
Java dirancang untuk mudah dipelajari, terutama bagi programmer
yang telah mengenal C/C++ akan mudah sekali untuk berpindah ke
Java. Pemakai dapat belajar membuat program dengan Java secara cepat
jika telah memahami konsep dasar pemrograman berorientasi objek.
Java memberi programmer kemampuan untuk menuangkan semua ide,
karena bahasa pemrograman ini bukan merupakan scripting language
(bahasa naskah) yang menghilangkan kemampuan programmer untuk
2. Aman
Java dirancang sebagai bahasa pemrograman yang handal dan aman.
Aplikasi-aplikasi yang dibangun dengan bahasa Java sangat handal
dengan manajemen memori yang bagus. Aplikasi Java juga dikenal
sangat secure, yaitu kasus-kasus seperti buffer everflow yang umumnya
menjadi lubang keamanan aplikasi-aplikasi berbasis C/C++ tidak terjadi
di Java, karena pengaturan keamanannya yang bagus.
3. Berorientasi-Objek
Java merupakan bahasa pemrograman berorientasi objek dan bukan
turunan langsung dari bahasa pemrograman manapun, juga sama sekali
tidak kompetibel dengan semuanya. Java memiliki keseimbangan,
menyediakan mekanisme peng-class-an sederhana, dengan model antar
muka dinamik yang intuitif hanya jika diperlukan.
4. Kokoh
Kesalahan sering terjadi pada saat kompilasi karena Java merupakan
bahasa pemrograman yang sensitif dalam hal deklarasi dan tipe data.
Oleh karena hal tersebut, Java memiliki batasan agar dapat menemukan
kesalahan lebih cepat saat mengembangkan program yaitu dengan
langsung memeriksa program saat ditulis, dan sekali lagi ketika program
di jalankan. Hal ini akan lebih menghemat waktu jika dibandingkan
semua bagian program untuk melihat ketidakcocokan dinamis selama
program berjalan.
5. Interaktif
Java memiliki kemampuan yang memungkinkan program
melakukan beberapa hal pada saat bersamaan, tanpa harus kesulitan
menangani proses yang akan terjadi selanjutnya. Jalinan
program-program Java yang mudah digunakan memungkinkan programmer
untuk memikirkan pembuatan perilaku khusus, tanpa harus
mengintegrasikan perilaku tersebut dengan model pemrograman global
yang mengatur perulangan kejadian.
6. Netral Terhadap Berbagai Arsitektur
Java telah mengambil beberapa keputusan yang sulit dalam
pembuatan bahasa Java dan bagaimana program dijalankan, jadi anda
dapat sepenuhnya percaya “tulis sekali, jalan di mana saja, kapan saja,
selamanya”.
7. Terinterpretasi dan Berkinerja-Tinggi
Java dirancang untuk tetap berkinerja baik pada CPU yang tidak
terlalu kuat. Walaupun Java merupakan bahasa terinterpretasi,
kode-kode Java telah dirancang dengan hati-hati sehingga mudah
diterjemahkan ke dalam bahasa asli suatu mesin untuk menghasilkan
biasa dengan kompilasi ke dalam representasi langsung yang disebut
kode-byte Java (Java byte-code), yang dapat diterjemahkan oleh sistem
manapun yang memiliki program Java didalamnya. Sebagai sebuah
platform, Java terdiri atas dua bagian utama, yakni :
1. Java virtual machine (jvm)
2. Java application programming interface (Java api)
Pada dasarnya, ada berbagai macam platform tempat aplikasi-aplikasi
perangkat lunak (software) dieksekusi seperti microsoft windows, unix, linux,
netware, macintosh, dan os/2. Namun, aplikasi-aplikasi yang berjalan pada suatu
platform (misalnya windows) tidak akan bisa dijalankan di platform yang lain
(misalnya linux) tanpa usaha kompilasi ulang, bahkan pengubahan kode program.
Aplikasi Java tidak perlu dikompilasi ulang jika telah berbeda dengan paltform
saat kompilasi, karena aplikasi Java dijalankan di atas Java virtual machine (jvm).
Saat ini Java platform telah ada pada berbagai sistem operasi, antara lain:
1. Windows 9.x/NT/2000/XP/ Vista/7 6. Hitachi os
2. Sun solaris 7. Aix
3. Macos 8. Irix
4. Novell netware 4.0 9. Unixware (sco)
Berbicara kecepatan, aplikasi Java kalah cepat dibandingkan dengan
aplikasi yang native code karena Java berjalan di atas jvm sedangkan aplikasi
native, misalnya file *.exe, langsung berjalan di atas perangkat keras yang
bersangkutan. Namun, hal ini bisa ditekan dan tak jadi masalah lagi dengan
algoritma yang bagus dan dukungan hardware, misal memori (ram) yang baik.
2.7.2. Fitur-Fitur Java
Java API menyediakan beberapa fitur yang menarik bagi yang ingin
mengembangkan aplikasi menggunakan Java, antara lain sebagai berikut :
1. Java applet
Java applet merupakan program Java yang berjalan di atas browser.
Dengan menggunakan Java applet, maka halaman html akan lebih dinamis dan
menarik, sangat cocok untuk pengembangan aplikasi aplikasi berbasis web.
2.Java networking
Java networking merupakan sekumpulan api (application programming
interface). Yang menyediakan fungsi-fungsi untuk aplikasi-aplikasi jaringan. Java
networking menyediakan akses untuk tcp, udp, ip address dan url. Java
networking tidak menyediakan akses untuk icmp dikarenakan alasan keamanan
dan pada kondisi umum hanya administrator (root) yang bisa memanfaatkan
3. Java database connectivity (jdbc)
Jdbc menyediakan sekumpulan api yang dapat digunakan untuk
mengakses database seperti oracle, mysql, postgresql, microsoft sql server.
4. Java security
Java security menyediakan sekupulan api untuk mengatur security dari
aplikasi Java baik secara high-level ataupun low-level, seperti public private key
management dan certificates.
5. Java swing
Java swing menyediakan sekumpulan api untuk membangun aplikasiaplikasi
gui (graphical user interface) dan model gui yang diinginkan bisa
bermacammacam, bisa model Java, model motif/cde atau model yang dependent
terhadap platform yang digunakan.
6. Java rmi
Java rmi menyediakan sekumpulan api untuk membangun aplikasiaplikasi
Java yang mirip dengan model rpc (remote procedure call) jadi object-object
Java bisa di-call (dipanggil) secara remote (acak) pada jaringan komputer.
7. Java 2d/3d
Java 2d/3d menyediakan sekumpulan api untuk membangun grafik-grafik
8. Java server pages
Berkembang dari Java servlet yang digunakan untuk menggantikan
aplikasiaplikasi cgi, jsp (Java server pages) yang mirip asp dan php merupakan
alternatif terbaik untuk solusi aplikasi internet.
9. Jni (Java native interface)
Jni menyediakan sekumpulan api yang digunakan untuk mengakses
fungsifungsi pada library (*.dll atau *.so) yang dibuat dengan bahasa
pemrograman yang lain seperti C, C++, dan basic.
10. Java sound
Java sound menyediakan sekumpulan api untuk manipulasi sound.
11. Java idl + corba
Java idl (interface definition language) menyediakan dukungan Java untuk
implementasi corba (common object request broker) yang merupakan model
distributed-object untuk solusi aplikasi besar di dunia networking.
12. Java card
Java card utamanya digunakan untuk aplikasi-aplikasi pada smart card,
13. Jtapi (Java telephony api)
Java telephony API menyediakan sekumpulan api untuk memanfaatkan
devices-devices telephony, sehingga akan cocok untuk aplikasi-apliaksi cti
(computer telephony intergration) yang dibutuhkan seperti acd (automatic call
distribution), pc-pbx dan lainnya.
2.8. Java 2 Standard Edition
Aplikasi yang dibuat dan dikembangkan penulis dalam penulisan ini
menggunakan bahasa pemrograman berbasis Java 2 Standard Edition(lebih
dikenal dengan J2SE). Pada bagian ini, penulis akan menjelaskan dasar-dasar
J2SE, meliputi pengenalan J2SE dan komponen pada J2SE. Berikut adalah
penjelasannya:
2.9. Gambaran J2SE
J2SE atau Java 2 Standard Edition merupakan bahasa pemrograman java
untuk aplikasi desktop yang merupakan object-oriented programming. Pada J2SE,
terdiri dari dua buah produk yang dikeluarkan untuk membantu dalam membuat
aplikasi tanpa tergantung dari platform yang digunakan, yaitu:
2.9.1. Java SE Runtime Environment (JRE)
Java Runtime Environment (JRE) menyediakan perpustakaan, Java Virtual
Machine (JVM), dan komponen lain untuk menjalankan applet dan aplikasi yang
memungkinkan menjalankan applet di browser populer dan Java Web Start, yang
menyebarkan aplikasi mandiri melalui jaringan. JRE tidak mengandung utilitas
seperti compiler atau debugger untuk mengembangkan applet dan aplikasi.
2.9.2. Java Development Kit (JDK)
Java Development Kit (JDK) merupakan perangkat lunak yang digunakan
untuk menajemen dan membangun berbagai aplikasi java. JDK merupakan
superset dari JRE, berisikan segala sesuatu yang ada di JRE ditambahkan
compiler dan debugger yang diperlukan untuk mengembangkan applet dan
aplikasi. Pada JDK, terdapat berbagai tools yang digunakan untuk membangun
aplikasi java. Tools tersebutdig ambarkan dengan diagram berikut
2.9.3. Java Class-Library
Bahasa pemrograman java menyediakan library-library standar yang telah
di-compile dan dapat langsung digunakan dalam implementasi pembuatan sebuah
aplikasi. Pada library, terdapat berbagai macam class yang dapat digunakan dan
telah dikelompokkan ke dalam package. Package yang tersedia dalam J2SE akan
dijabarkan pada tabel berikut:
Tabel 2.5 Tabel Package pada J2SE
Package Nama Package Keterangan
Language java.lang Class-class utama yang
merupakan inti dari bahasa java
Utilities java.util Class-class yang mendukung utilitas struktur java
I/O java.io Classyang mendukung
berbagai macam tipe input dan output
Text java.text Class yang mendukung
lokalisasi
penanganan teks, tanggal, bilangan, dan message
Math java.math Class untuk melakukan
perhitungan aritmatik arbitrary-precesion, baikinteger
atau floating point
AWT java.awt Class untuk perancangan
user-interface dan envent-handling
Swing javax.swing Class untuk membuat berbagai komponen dalam java yang bertingkah laku sama dengan berbagai platform
Javax javax Perluasan dari bahasa java
Package Nama Package Keterangan
Beans java.beans Class untuk membuat
java Beans
Reflection java.lang.reflect Class untuk memperoleh informasi runtime
SQL java.sql Class untuk mendukung
akses dan pengolahan data dalam database
RMI java.rmi Class untuk mendukung
distributed programming
Networking java.net Class untuk medukung
dalam membangun aplikasi jaringan
2.10 Java 2 Micro Edition (J2ME)
J2ME adalah satu set spesifikasi dan teknologi yang fokus kepada
perangkat konsumen.Perangkat ini memiliki jumlah memori yang terbatas,
menghabiskan sedikit daya dari baterei, layar yang kecil dan bandwith jaringan
yang rendah.
Dengan perkembangbiakan perangkat mobile konsumer dari telepon,
PDA, kotak permainan keperalatan-peralatan rumah, Java menyediakan suatu
lingkungan yang portable untuk mengembangkan dan menjalankan aplikasi pada
perangkat ini.
Program J2ME, seperti semua program JAVA adalah diterjemahkan oleh
VM. Program-program tersebut dikompile ke dalam bytecode dan diterjemahkan
denga Java Virtual Machine(JVM).Ini berarti bahwa program-program tersebut
tidak berhubungan langsung dengan perangkat. J2ME menyediakan suatu
interface yang sesuai dengan perangkat. Aplikasi-aplikasi tersebut tidak harus
J2ME terletak pada configuration dan profile-profile. Suatu configuration
menggambarkan lingkungan runtime dasar dari suatu sistem J2ME. Ia
menggambarkan corelibrary, virtual machine, fitur keamanan dan jaringan.
Gambar 2.5 Arsitektur J2ME
Sebuah profile memberikan library tambahan untuk suatu kelas tertentu
pada sebuah perangkat. profile-profile menyediakan user interface(UI)
API,persistence, messaging library, dan sebagainya. Satu set library tambahan
atau package tambahan menyediakan kemampuan program tambahan. Pemasukan
package ini ke dalam perangkat J2ME dapat berubah-ubah karena tergantung pada
kemampuan sebuah perangkat. Sebagai contoh, beberapa perangkat MIDP tidak
memiliki Bluetooth built-in, sehingga Bluetooth API tidak disediakan dalam
perangkat ini.
2.10.1 Configuration
Suatu configuration menggambarkan fitur minimal dari lingkungan
interoperabilitas optimal diantara berbagai macam perangkat yang dibatasi sumber
dayanya(memory, prosesor, koneksi yang dibatasi), configuration tidak
menggambarkan fitur tambahan. Suatu configuration J2ME menggambarkan
suatu komplemen yang minimum dari teknologi JAVA. Adalah merupakan tugas
profile-profile untuk menggambarkan tambahan library untuk suatu kategori
perangkat tertentu. configuration menggambarkan:
1 Subset bahasa pemrograman JAVA
2 Kemampuan Java Virtual Machine(JVM)
3 Core platform libraries
4 Fitur sekuriti dan jaringan
2.10.2 Profile
Suatu profile menggambarkan set-set tambahan dari API dan fitur untuk
pasar tertentu, kategori perangkat atau industri. Sementara configuration
menggambarkan library dasar, profile-profile menggambarkan library yang
penting untuk membuat aplikasi-aplikasi efektif. Library ini memasukkan user
interface, jaringan dan penyimpanan API.
2.11 CLDC
The Connected Limited Device Configuration (CLDC) menggambarkan dan
menunjuk pada area berikut ini:
1 Fitur Bahasa Java dan Virtual Machine(VM)
2 Library dasar(java.lang.*,java.util.*)
4 Kemanan
5 Jaringan
6 Internationalization
2.11.1 Fitur yang hilang
Fitur tertentu dari J2SE yang dipindahkan dari CLDC adalah :
1 Finalization of class instances
2 Asynchronous exceptions
3 Beberapa error classes
4 User-defined class loaders
5 Reflection
6 Java Native Interface (JNI)
7 Thread groups dan daemon threads
Reflection, Java Native Interface (JNI) dan user-defined class loaders
potensial menjadi lubang keamanan. JNI juga membutuhkan memory yang
intensif sehingga dimungkinkan untuk tidak mendapat dukungan dari memory
rendah sebuah perangkat mobile.
2.11.2 Karakteristik perangkat CLDC
Perangkat yang diincar oleh CLDC mempunyai karateristik sebagai
berikut:
1 Memory minimal 192kb untuk platform Java.
2 Prosesor dengan 16 atau 32 bit.
4. Terbatas, koneksi jaringan yang sementara dengan pembatasan
bandwith(biasanya wireless).
CLDC tidak menggambarkan instalasi dan daur hidup sebuah aplikasi,
antarmuka (UI) dan penanganan peristiwa(event handling). Adalah merupakan
tugas profile yang berada di bawah CLDC untuk menggambarkan area ini. Secara
khusus, spesifikasi MIDP menggambarkan daur hidup aplikasi MIDP (MIDlet),
library UI dan event handling(javax.microedition.lcdui.*).
2.11.3 Verifikasi Class
Spesifikasi CLDC memerlukan semua class untuk melewati proses
verifikasi dua tingkat. Verifikasi pertama dilaksanakan diluar perangkat sebelum
instalasi pada perangkat. Verifikasi kedua terjadi pada perangkat selama runtime
2.11.4 Generic Connection Framework
The Generic Connection Framework menyediakan API dasar untuk
koneksi dalam CLDC. Framework ini menyediakan suatu pondasi umum untuk
koneksi seperti HTTP, Socket, dan Datagrams.GCF menyediakan suatu set API
yang umum dan biasa yang memisahkan semua jenis koneksi. Perlu dicatat bahwa
tidak semua jenis koneksi dibutuhkan untuk diterapkan oleh perangkat MIDP.
Hirarki interface yang dapat diperluas dari GFC membuat proses penyamarataan
menjadi mungkin. Jenis koneksi baru mungkin bisa ditambahkan ke dalam
framework ini dengan memperluas hirarki ini.
Gambar 2.7 Hirarki koneksi GCF Connection
StreamConnectionNotifi er
DatagramConnection
InputConnection OutputConnection
StreamConnection
2.12 CDC
Connected Device Configuration (CDC) adalah super set dari CLDC. CDC
menyediakan lingkungan Java runtime yang lebih luas dibandingkan CLDC dan
lebih dekat kepada lingkungan J2SE. CDC Java Virtual Machine (CVM)
mendukung penuh Java Virtual Machine (JVM). CDC berisi semua API dari
CLDC. CDC menyediakan suatu subset yang lebih besar dari semua class J2SE.
Seperti CLDC, CDC tidak menggambarkan setiap class UI. Library UI
digambarkan oleh profile - profile di bawah configuration ini. Semua class yang
terdapat dalam CDC datang dari package ini:
1 java.io
2 java.lang
3 java.lang.ref
4 java.lang.math
5 java.net
6 java.security
7 java.security.cert
8 java.text
9 java.util
10 java.util.jar
11 java.util.zip
CDC juga memasukkan di dalamnya GCF. CDC memerlukan jenis koneksi
2.13 JTWI
The Java Technology for the Wireless Industry (JTWI) menetapkan satu set
jasa dan spesifikasi standar. Berdasar spesifikasi JTWI, kata kuncinya adalah
“untuk memperkecil fragmentasi API di dalam pasar telepon mobile, dan untuk
mengirim spesifikasi yang dapat diprediksi,spesifikasi yang jelas untuk perangkat
pabrik, operator, dan pengembang aplikasi”.
Dengan penyesuaian kepada JTWI, banyak aplikasi akan berjalan di suatu
set yang lebih luas pada perangkat. Perangkat pabrik juga akan beruntung karena
sebuah aplikasi yang besar akan tersedia untuk perangkat mereka.
2.14 MIDP
The Mobile Information Device Profile (MIDP) berada di atas dari CLDC.
Anda tidak bisa menulis aplikasi mobile hanya dengan menggunakan CLDC API.
Anda harus tetap memanfaatkan MIDP yang mendefinisikan UI. Spesifikasi
MIDP, kebanyakan seperti CLDC dan API lainnya sudah digambarkan melalui
Java Community Process (JCP). JCP melibatkan sebuah kelompok ahli berasal
dari lebih dari 50 perusahaan, yang terdiri atas pabrik perangkat mobile,
pengembang software. MIDP terus berkembang, dengan versi-versi masa depan
yang telah lulus dari proses ketat JCP. Spesifikasi MIDP menggambarkan suatu
perangkat MID yang memiliki karakteristikkarateristik ini sebagai batas
minimum:
9 8 kilobytes of non-volatile memory for application-created persistent data
10 128 kilobytes of volatile memory for the Java runtime (e.g., the Java
11 Jaringan:
12 Dua jalur, wireless, bandwidth terbatas
13 Sound:
14 Kemampuan untuk memainkan nada-nada
MIDP menggambarkan model aplikasi, UI API, penyimpanan dan jaringan
yang kuat, permainan dan media API, kebijakan keamanan, penyebaran aplikasi
dan ketetapan over-theair.
2.15 MIDlet
Suatu aplikasi MIDP disebut MIDlet. Perangkat application management
software (AMS) berinteraksi langsung dengan MIDlet dengan method MIDlet
create, start, pause, dan destroy. MIDlet adalah bagian dari package
javax.microedition.midlet. Sebuah MIDlet harus di-extend dengan class MIDlet.
Dan dapat meminta parameter dari AMS seperti dirumuskan dalam application
descriptor (JAD).
Suatu MIDlet tidak harus memiliki (dan memang harus tidak mempunyai)
sebuah method public static void main(String[] argv).Method tersebut tidak akan
dikenal lagi oleh AMS sebagai titik awal sebuah program.
2.15.1 Siklus MIDlet
kehidupan MIDlet dimulai ketika di-instantiate oleh AMS. MIDlet pada
awalnya masuk status “Pause” setelah perintah baru dibuat. AMS memanggil
constructor public tanpa argumen dari MIDlet. Jika sebuah exception terjadi
segera. MIDlet masuk ke dalam status “Active” atas pemanggilan method
startUp() oleh AMS. MIDlet masuk ke dalam status “Destroyed” ketika AMS
memanggil method destroyApp(). Status ini juga kembali diakses ketika method
notifyDestroyed() kembali dengan sukses kepada aplikasi. Dengan catatan bahwa
MIDlet hanya bisa memasuki status “Destroyed” sekali dalam masa hidupnya.
Gambar 2.9 Daur hidup MIDlet
2.15.2 MIDlet suites
Aplikasi-aplikasi MIDlet dibungkus dan dikirim kedalam perangkat sebagai
MIDlet suites. Sebuah MIDlet suite terdiri dari Java Archive (JAR) dan sebuah
2.16 Pengertian SMS
Short Message Service (SMS) adalah suatu fasilitas untuk mengirim dan
menerima suatu pesan singkat berupa teks melalui perangkat nirkabel, yaitu
perangkat komunikasi teleon selular, dalam hal ini perangkat nirkabel yang
digunakan adalah telepon selular. Salah satu kelebihan dari SMS adalah biaya
yang murah. Selain itu SMS merupakan metode store dan forward sehingga
keuntungan yang didapat adalah pada saat telepon selular penerima tidak dapat
dijangkau, dalam arti tidak aktif atau diluar service area, penerima tetap dapat
menerima SMS-nya apabila telepon selular tersebut sudah aktif kembali
(http://ilmucomputer2.blogspot.com). SMS menyediakan mekanisme untuk
mengirimkan pesan singkat dari dan menuju media-media wireless dengan
menggunakan sebuah Short Messaging Service Center (SMSC), yang bertindak
sebagai sistem yang berfungsi menyimpan dan mengirimkan kembali pesan-pesan
singkat. Jaringan wireless menyediakan mekanisme untuk menemukan station
yang dituju dan mengirimkan pesan singkat antara SMSC dengan wireless station.
SMS mendukung banyak mekanisme input sehingga memungkinkan adanya
interkoneksi dengan berbagai sumber dan tujuan pengiriman pesan yang berbeda.
Adapun cara kerja SMS adalah saat kita menerima pesan SMS/MMS dari
handphone (mobile originated), pesan tersebut tidak langsung dikirimkan ke
handphone tujuan (mobile terminated), akan tetapi dikirim terlebih dahulu ke
SMS Center (SMSC) yang biasanya berada di kantor operator telepon, baru
kemudian pesan tersebut diteruskan ke handphone tujuan. Dengan adanya SMSC,
kita dapat mengetahui status dari pesan SMS yang telah dikirim, apakah telah