• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perancangan Buku Pengenalan Wayang Golek untuk Anak-Anak.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perancangan Buku Pengenalan Wayang Golek untuk Anak-Anak."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

v UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

ABSTRAKSI

Untuk memenuhi persyaratan mencapai gelar S1 Jururusan Desain Komunikasi Visual Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Kristen Maranatha, maka penulis diwajibkan untuk menyusun laporan tugas akhir. Setelah kurang lebih satu semester (sekitar 6 bulan) dan mengikuti sidang tugas akhir, akhirnya penulis menyusun sebuah laporan dengan judul “PERANCANGAN BUKU KESENIAN WAYANG GOLEK UNTUK ANAK”. Dalam laporan tugas akhir ini terdapat penjelasan proses pembuatan karya

(2)

vi UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

DAFTAR ISI

JUDUL i

LEMBAR PENGESAHAN ii

LEMBAR ORISINALITAS LAPORAN iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN iv

KATA PENGANTAR v

1.4 Tujuan Perancangan 3

1.5 Teknik Pengumpulan Data 3

1.6 Skema Perancangan 5

1.7 Sistematika Penulisan 6

BAB II LANDASAN TEORI 7 2.3.2 Kesenian Khas Jawa Barat 17

2.3.3 Wayang Golek 17

2.4Teori Promosi dan Pemasaran 20

(3)

vii UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

3.1 Data dan Fakta 21

3.1.1 Institut Terkait 21

3.1.1.1 Dinas Pariwisata dan Kebudayaan 21 3.1.1.2 Dinas Pendidikan dan Kebudayaan 23

3.1.2 Mandatori 24

3.1.3 Sponsorship 26

3.2 Sejarah dan Perkembangan Wayang Golek 27

3.2.1 Macam Wayang Golek 30

3.3 Data Mengenai Permasalahan yang Dihadapi 35

3.3.1 Wawancara 35

3.3.2 Observasi 37

3.3.3 Hasil Tanya Jawab 39

3.3.4 Tinjauan Karya Sejenis 41 3.4 Analisis Terhadap Pemasalahn Berdasarkan Data dan Fakta 44 3.4.1 Analisis Wayang Golek berdasarkan SWOT 44 3.4.2 Analisis Media Buku berdasarkan SWOT 46

3.4.3 Segmentasi Pasar 47

3.4.4 Targeting 47

3.4.5 Positioning 47

3.5 5W1H 47

BAB IV PEMECAHAN MASALAH 49

4.1 Konsep Komunikasi 49

4.2 Konsep Kreatif 50

4.2.1 Promosi 52

4.3 Strategi Visual 52

(4)

viii UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BAB V PENUTUP 59

5.1 Kesimpulan 59

DAFTAR PUSTAKA 60

DATA PENULIS 61

(5)

ix UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2 - 1 Lingkaran Warna 13

Gambar 3 - 1 DISPARBUD PROV. JABAR 21

Gambar 3 - 2 PROV. JABAR 23

Gambar 3 - 3 Logo PT. Ultra Jaya 26

Gambar 3 - 4 Wayang Golek 27

Gambar 3 - 5 Wayang Golek Bandung 30 Gambar 3 - 6 Wayang Golek Bogor 31 Gambar 3 - 7 Wayang Golek Lenong Betawi 32 Gambar 3 - 8 Wayang Golek Menak Cirebon 32 Gambar 3 - 9 Wayang Golek Pakuan 33 Gambar 3 - 10 Buku pelajaran Seni Budaya Sekolah Dasar 36 Gambar 3 - 11 Buku Kebudayaan Indonesia 41 Gambar 3 - 12 Buku Kebudayaan Indonesia 43 Gambar 4 - 1 Karakter Pendukung 51 Gambar 4 - 2 Ilustrasi boneka golek 51 Gambar 4 - 3 Jenis font yang digunakan 52 Gambar 4 - 4 Jenis font yang digunakan 53

(6)

x UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

Gambar 4 - 6 Cover depan buku 55

Gambar 4 - 7 Cover belakang buku 55

Gambar 4 - 8 Layout buku 56

Gambar 4 - 9 Desain Mug 56

Gambar 4 - 10 Desain pembatas buku 57

Gambar 4 - 11 Poster Promosi 58

Gambar 4 - 12 Banner 59

(7)

xi UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 3.1 Jumlah murid yang mengetahui apa itu Wayang Golek ... 39

Diagram 3.2 Jumlah murid yang mengetahui cara memainkan Wayang Golek ... 40

Diagram 3.3 Jumlah murid yang mengetahui karakter/tokoh Wayang Golek ... 40

(8)

xii UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

DAFTAR TABEL

(9)

1 UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Indonesia adalah negara yang mempunyai keanekaragaman budaya dan komunitas masyarakat yang unik seperti ras, suku, agama, dan etnis. Kebudayaan di Indonesia meliputi kebudayaan nasional dan kebudayaan daerah. Kebudayaan daerah sendiri berarti suatu kebiasaan dalam wilayah atau daerah tertentu yang diwariskan secara turun temurun oleh generasi terdahulu pada generasi berikutnya pada ruang lingkup daerah tersebut. Di Indonesia terdapat banyak sekali budaya daerah yang berbeda – beda dan menyebar di seluruh wilayah Indonesia, hal ini merupakan salah satu kekayaan bangsa yang sangat penting dan tidak ternilai harganya.

Budaya daerah terdiri dari aspek – aspek yang menjadi ciri khas dari budaya ini sendiri, seperti makanan, rumah adat, tarian, alat musik, bahasa, lagu daerah, baju daerah, dan pentas seni. Salah satu aspek budaya daerah yang harus dilestarikan adalah pementasan seni budaya. Pentas seni ini merupakan sebuah pertunjukan seni yang mencangkup beberapa aspek yang ada dalam suatu budaya seperti lagu daerah, tarian daerah, baju daerah, dan kesenian daerah. Mengenal dan mempelajari aspek – aspek yang menjadi bagian dari pementasan seni budaya ini sama saja dengan mempelajari budaya daerah itu sendiri.

(10)

2 UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

Kebudayaan daerah lama – kelamaan akan punah jika tidak ada campur tangan dari bidang pendidikan yang mengenalkan juga mengajarkan budaya daerah khususnya untuk anak – anak yang pada kenyataannya di negara lain seperti di negara Jepang, kebuadayaan daerah diwajibkan untuk dipelajari oleh semua masyarakat Jepang sejak mereka duduk di bangku sekolah sehingga kebudayaan Jepang masih berkembang hingga sekarang.

Kebudayaan daerah yang hampir punah salah satunya adalah kebudayaan Sunda, yaitu Wayang Golek yang sekarang ini banyak masyarakat Sunda yang tidak mengenal Wayang Golek khususnya generasi muda. Selain karena kurangnya usaha pemerintah dalam mempertahankan keberadaan Wayang Golek dalam bidang pendidikan, juga kurangnya ketertarikan generasi muda terhadap kebudayaan tersebut yang membuat Wayang Golek tidak begitu dikenal di masyarakat. Hal ini menjadi permasalahan yang cukup serius dan sudah seharusnya dilakukan sebuah perubahan dan trobosan yang baru untuk mengangkat kembali Wayang Golek sebagai salah satu kebudayaan Sunda yang hampir punah.

Karena itu dibutuhkan media yang dapat dijadikan sebagai pembelajaran alternatif yang dapat membuat masyarakat khususnya untuk anak – anak tertarik dan ingin mengenal lebih lagi mengenai Wayang Golek. Banyak media yang dapat dijadikan sebagai media tersebut dan salah satunya adalah lewat media buku.

1.2Rumusan Masalah

Permasalahan yang akan dibahas adalah :

 Bagaimana cara memperkenalkan Wayang Golek sebagai salah satu kebudayaan Sunda lewat media buku untuk anak – anak yang menarik dan mudah dimengerti?

1.3Fokus Penelitian

(11)

3 UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

mempelajari kebudayaan daerah seperti Wayang Golek merupakan hal yang wajib. Yang menjadi target dalam pembahasan masalah ini adalah anak – anak usia 9 sampai dengan 12 tahun ( anak sekolah dasar ).

Batasan yang dijadikan acuan dalam pembahasan topik ini adalah perkembangan Wayang Golek dalam kurun 2 tahun terakhir, dengan daerah penelitian di Bandung, Jawa Barat.

1.4Tujuan Perancangan

 Untuk memperkenalkan budaya Sunda khususnya Wayang Golek pada anak – anak melalui media buku pembelajaran bergambar mengenai informasi Wayang Golek dari asal usul, karakter, pakaian, termasuk contoh salah satu cerita Wayang Golek yang menarik sehingga anak – anak tertarik untuk mengenal dan mempelajari Wayang Golek lebih lanjut. Juga dengan desain yang menarik minat anak – anak, melakukan pemasaran juga promosi yang tepat dapat membuat buku kebudayaan Sunda yang bertajuk Wayang Golek ini dapat dengan mudah dimengerti juga berguna untuk anak – anak juga untuk melestarikan kebudayaan Sunda.

1.5Teknik Pengumpulan Data

Data – data mengenai kesenian Sunda ini, penulis dapatkan melalui :

 Observasi : melakukan pengamatan terhadap perkembangan Wayang Golek dan juga mengamati kegiatan yang digemari anak – anak saat ini.

 Wawancara : melakukan tanya-jawab kepada tokoh – tokoh yang berkecimpung dalam Wayang Goleknda, kepada pembimbing belajar di sekolah dasar.

Literatur : buku- buku yang berhubungan dengan Wayang Golek, teori book design, kebudayaan Sunda, dan sebagainya.

(12)

4 UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA 1.6Skema Perancangan

Memperkenalkan Kebudayaan Jawa Barat Kesenian Wayang Golek

LATAR BELAKANG

Masyarakat modern khususnya anak – anak saat ini tidak peduli akan kebudayaan daerah.

MASALAH

- Anak – anak tidak mengenal lagi Wayang Golek. - Dokumentasi tentang Wayang Golek di generasi muda sedikit

- Budaya dan gaya hidup modern yang terlalu dominan.

Target market / audience : - Geografi : Jawa Barat

- Demografi : anak usia 9 – 12 tahun, kalangan menengah ke atas. Psikografi : memili rasa ingin tahu yang tinggi

PEMECAHAN MASALAH

Informasi buku pembelajaran ilustrasi pengenalan Wayang Golek

Tabel 1 – 1 Skema Perancangan

(13)

5 UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

Dalam Bab 1, merupakan Bab Pendahuluan, penulis memaparkan latar belakang masalah, rumusan masalah, fokus penelitian, tujuan perancangan, teknik pengumpulan data, skema perancangan, dan sistematika penulisan dari penulisan laporan mengenai kebudayaan Sunda khususnya Wayang Golek sebagai objek penelitiannya.

Dalam Bab 2, merupakan Bab Landasan Teori, penulis memaparkan teori atau dasar pemikiran yang akan dipakai sebagai pijakan untuk memandang dan menguraikan permasalahan media pembelajaran .

(14)

58 UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BAB V

PENUTUP

5.1

Kesimpulan

Budaya daerah saat ini kurang dikenal dan diminati oleh masyarakat khususnya generasi muda. Mereka sering mengganggap budaya daerah itu sebagai sesuatu yang kampungan dan mereka lebih menyukai kebudayaan asing yang lebih populer di masyarakat. Sudah seharusnya budaya daerah ditanamkan sejak dini kepada anak – anak sebagai generasi penerus bangsa karena budaya daerah merupakan kekayaan bangsa yang harus dilestarikan keberadaannya.

Kesenian Sunda Wayang Golek merupakan salah satu kebudayaan daerah Indonesia yang memiliki nilai estetika yang tinggi dan sudah terkenal sampai ke luar negeri. Tetapi saat ini keberadaan Wayang Golek semakin meredup dikarenakan kurangnya perhatian baik dari pemerintah maupun dari masyarakat. Anak- anak jaman sekarang lebih menyukai sesuatu yang populer dan lebih modern. Kebanyakan dari mereka

(15)

59 UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

DAFTAR PUSTAKA

Drs. Jajang Suryana, M.S.n, 2002, Wayang Golek Sunda Kajian Estetika Rupa Tokoh Golek, Jakarta, Kiblat.

Darmaprawira, Sulasmi, 2002, Warna dan Teori Kreatifitas Penggunanya, Bandung, ITB Bandung.

http://id.prmob.net/anak-sastra/ilustrasi/anak-anak-2494824.html, 24 Februari 2013, 15:28 WIB

Nisfiyanti, Yanti. 2005. “Wayang Media Sosialisasi Nilai-Nilai Budaya pada Masyarakat Sunda” (Laporan Hasil Penelitian)

http://www.disparbud.jabarprov.go.id/applications/frontend/index.php?mod=tupoksi #, 07 Maret 2013, 20:10 WIB

Gambar

Tabel 1 – 1 Skema Perancangan

Referensi

Dokumen terkait

Executive office suites can offer your business completely furnished amenities, the perfect image, and a professional support staff?. Leasing an executive office suite from a

Prinsip dari metode ini adalah jika sel jasad renik yang masih hidup ditumbuhkan pada medium agar maka sel jasad renik tersebut akan berkembang biak dan

Program UPT BPP Biomaterial pada tahun 2013 untuk mencapai sasaran yang. telah

Sumber anggaran dari DIPA untuk membiayai seluruh Kegiatan Tematik di UPT BPP Biomaterial beserta dan realisasinya tertera pada Tabel 5 dan Tabel 6 ; sedangkan

Penelitian bertujuan untuk menguji kopi arabika yang sesuai untuk alat pengupas kulit kopi mekanis dengan menggunakan 3 daerah asal kopi terhadap kapasitas alat, persentase

PENINGKATAN PEMAHAMAN MATERI PESERTA D ID IK D ALAM PEMBELAJARAN IPS D ENGAN LOMBA CERD AS CERMAT.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

salah satu desa penghasil padi sawah yang menerapkan metode System of Rice. Intesification (SRI)

Hal ini dikarenakan secara umum 5 jenis Diplazium dapat diasumsikan memiliki bentuk spora relatif sama dan hanya 1 jenis ( Diplazium cordifolium ) yang memiliki bentuk spora