• Tidak ada hasil yang ditemukan

This Is House.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "This Is House."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Setiap manusia membutuhkan rumah. Rumah menjadi tempat berlindung manusia, tempat manusia untuk kembali dan tempat asal-usul manusia lahir. Fungsi rumah sangat penting bagi manusia. Rumah menjadi tempat yang nyaman bagi manusia dalam melewati dunia di luar rumah. Sehingga pada hakekatnya fungsi rumah dibuat untuk manusia itu sendiri. Namun, seringkali fungsi rumah saat ini berbalik. Banyak fenomena yang terjadi di masyarakat yang menggambarkan ketidaksesuaian rumah dari berbagai aspek. Rumah yang tadinya diciptakan untuk nyaman menjadi tidak nyaman. Ketidaknyamanan tersebut adalah sebuah pergeseran dari fungsi rumah.

Pergeseran-pergeseran tersebut lalu diejawantahkan dalam karya seni rupa 3d. Dimanipulasi, dalam arti diolah menjadi bentuk yang tidak biasa, yang merepresentasikan pergeseran-pergeseran fungsi rumah yang telah terjadi. Namun pada karya ini juga terdapat beberapa narasi di dalamnya yang bercerita seputar hal-hal yang berhubungan dengan rumah. Selain itu, pada penciptaan berjudul “This is House” ini rumah-rumah tersebut dibuat

dalam bentuk yang bervariatif, dan beberapa diantaranya digabung dengan teknik drawing. Karya berbentuk tiga dimensi tersebut mewakilkan bentuk asli dari rumah yang begitu penting dan mengambil satu bagian daripada masyarakat serta kehidupan manusia yang begitu kompleks.

Kata kunci : Manipulasi, Pergeseran, Rumah, Seni objek.

(2)

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

Everybody need house. House become a shelter for human, a becoming place, and the

origin of a man. The function of house is very important for human. House become a

comfort place for human to trough the wide world. The essence of the house is for human

itself. But now, the function of the house becoming vice versa. It is very much phenomenon

in society which is presenting the inappropriate house of many aspect. Comfortable house

becoming a uncomfortable house. The uncomfortable of a house is a disfunction itself.

Those movement ekspressed throught 3d art. Manipulated to unspesific shape, that

represent changes the function of the house that happen. Even though in this artwork has a

story that tell about house. Beside a creation titled with “This is House” created in much

different ways. One of them created by drawing technique. Those 3d art represent the real

form of the house important part. And take part in the complexity of people life.

Keyword : Changes, House, Manipulated, 3d art.

(3)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRAKSI/ABSTRACT... vii

DAFTAR ISI... ix

1.4 Sistematika Penulisan Laporan Penciptaan ... 4

BAB II LANDASAN PENCIPTAAN ... 6

2.1 This is House ... 6

2.2 Acuan Karya ... 7

2.2.1 Karya Pribadi yang memiliki keterkaitan dengan objek rumah ... 6

(4)

Universitas Kristen Maranatha

2.3.6 Warna Tertier ... 30

BAB III KONSEP PENCIPTAAN ... 32

3.1 Ide/gagasan ... 32

3.1.1 Rumah Berbentuk Aneh ... 32

3.1.2 Warna Natural ... 33

3.1.3 Material serta bahan alami ... 34

3.1.4 Brikolase ... 34

3.1.5 Presentasi Karya ... 35

3.2 Proses Berkarya ... 37

BAB IV ANALISIS KARYA ... 38

4.1 House-1 ... 39

4.2 House-2 ... 41

4.3 House-3 ... 43

4.4 House-4 ... 45

4.5 House-5 ... 47

4.6 House-6 ... 49

4.7 House-7 ... 51

4.8 House-8 ... 53

BAB V KESIMPULAN ... 55

DAFTAR PUSTAKA ... 56

DATA PENULIS ... 59

LAMPIRAN ... 60

(5)

Universitas Kristen Maranatha

GAMBAR 2.6 Karya Erwin Wurm-Narrow House... 11

GAMBAR 2.7 Karya Erwin Wurm-Fat House ... 12

GAMBAR 2.8 Karya Erwin Wurm-House Attack ... 12

GAMBAR 2.9 Karya Anusapati-Interlude ... 13

GAMBAR 2.10 Karya Anusapati yang berjudul “shelter” ... 14

GAMBAR 2.11 Karya Yoshitomo Nara- Drawing House ... 15

GAMBAR 2.12 Karya Yoshitomo Nara- Tower Of Malaga ... 16

GAMBAR 2.13 Karya Richard Rigg- A Clearing ... 17

GAMBAR 2.14 Detail Karya A Clearing ... 17

GAMBAR 2.15 Karya Tisna Sanjaya-Sistem Religi Kapital ... 18

GAMBAR 2.16 H.C. Westermann-Battle to the death to the iced housed . 19 GAMBAR 2.17 H.C. Westermann- Mad House ... 20

GAMBAR 2.18 Pos Jaga Pintu Komando ... 21

GAMBAR 2.19 Detail Pos Jaga Pintu Komando ... 21

GAMBAR 2.20 Shelter di Atas Gunung ... 22

GAMBAR 2.21 Twig Bird House ... 22

GAMBAR 2.22 Seni Instalasi karya Kader Attia-Kasbah ... 29

GAMBAR 2.23 Lingkaran warna dengan warna tertier di dalamnya ... 31

GAMBAR 3.1 Contoh warna kayu-kayuan ... 33

GAMBAR 3.2 Proses Pemotongan Material ... 35

GAMBAR 3.3 Kerangka Proses Berkarya ... 37

GAMBAR 4.1 House-1 ... 39

GAMBAR 4.2 House-2 ... 41

GAMBAR 4.3 House-3 ... 43

(6)

Universitas Kristen Maranatha

GAMBAR 4.4 House-4 ... 45

GAMBAR 4.5 House-5 ... 47

GAMBAR 4.6 House-6 ... 49

GAMBAR 4.7 House-7 ... 51

GAMBAR 4.8 House-8 ... 53

(7)

Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Jika diperhatikan dengan seksama, belakangan ini di media masa (koran, televisi, dll) sering kita lihat atau dengar mengenai orang-orang yang melakukan kegiatan di alam bebas. Di koran, kita dapat membaca mengenai pendaki Indonesia yang berhasil menaklukkan puncak-puncak gunung tertinggi di dunia atau bahkan orang-orang yang tewas saat mendaki sebuah gunung. Atau di televisi misalnya, ada beberapa stasiun televisi yang menyiarkan acara bagaimana cara bertahan hidup di alam bebas. Hal tersebut sebenarnya menunjukkan bagaimana cara manusia merespons alam di sekitarnya. Beberapa kelompok orang merespons alam dengan menikmatinya atau menaklukkannya. Menurut buku Climbing School karangan John Barry & Roger Mear, tahun 1977 adalah tahun awal kegiatan pendakian gunung-gunung es, kegiatan tersebut diklasifikasikan sebagai sebuah “olahraga” yang disebut dengan “mountaineering”. Kegiatan mountaineering sendiri berputar di pendakian gunung, eskpedisi ke gunung-gunung tertinggi sampai dengan gunung-gunung es. Dari kegiatan ini kita dapat perhatikan, bahwa manusia mempunyai insting untuk bepergian bebas untuk bercengkrama dengan alam bagaimana pun caranya. Alasan mengapa orang-orang melakukan perjalanan ke alam bebas adalah karena mereka mendapatkan sesuatu disana. Seperti yang disebutkan di dalam buku Human Space karangan O.F Bollnow:

“He not only becomes rejuvenated himself, but also gains a new, more intimate relationship with the world, and the things that have become petrified by technology become manifest again in a

life of their own”

Manusia yang sadar akan keindahan alam di sekitarnya pasti akan meluangkan waktunya untuk melakukan perjalanan, entah perjalanan kecil maupun ekspedisi ke tempat yang belum pernah didatangi oleh kebanyakan orang. Bollnow juga mengatakan bahwa salah satu fungsi dari manusia yang melakukan perjalanan adalah untuk lepas dari rutinitas, bebas dari tujuan dan untuk kembali ke rutinitas dengan jiwa yang lebih segar.

(8)

Universitas Kristen Maranatha Perjalanan ke alam bebas juga merupakan suatu upaya manusia untuk mencari kebebasan. Karena kebanyakan manusia jaman sekarang hidup dan beraktivitas di perkotaan, rumah-rumah dan gedung. Tembok dan sekat menjadi sesuatu yang membatasi jarak pandang manusia serta gerak-gerik manusia.

Pembatasan jarak pandang serta gerak manusia pada saat ini dapat dijelaskan melalui fenomena Urban Sprawl. Dikutip dari Koran Pikiran Rakyat, Urban Sprawl adalah fenomena dimana orang-orang berbondong-bondong datang ke sebuah kota (pada saat ini, konteksnya adalah kota Bandung) sehingga kawasan perkotaan menjadi penuh. Hal tersebut berakibat pada tumbuhnya pembangunan di daerah-daerah pinggiran. Contohnya adalah tumbuhnya kawasan-kawasan kumuh atau slum area. Selain itu, perpindahan-perpindahan tersebut berdampak luas kepada beberapa aspek kehidupan seperti lingkungan, tingkat ekonomi dan lain sebagainya.

Kondisi perkotaan seperti dijelaskan di atas mengakibatkan terbatasnya jarak pandang serta gerak gerik manusia. Jarak pandang manusia dibatasi oleh rumah-rumah serta bangunan-bangunan yang memenuhi setiap kawasan. Gerak-gerik manusia dibatasi oleh jalanan yang macet sebagai akibat dari aktivitas manusia untuk berpindah di dalam sebuah kota. Dari fenomena tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa tempat tinggal atau bangunan adalah hal yang sangat penting bagi manusia. Meskipun hal tersebut memberikan dampak yang buruk dari berbagai aspek kehidupan.

Kondisi perkotaan dapat digambarkan dari rumah-rumahnya, karena setiap individu yang ada sebagai bagian dari masyarakat lahir dari sebuah keluarga di dalam rumah (menurut buku Sejarah Kebudayaan Indonesia : Arsitektur). Hal tersebut menginspirasi saya untuk menciptakan sebuah karya tiga dimensi berbentuk rumah. Rumah-rumah yang akan diciptakan menggambarkan sebuah bentuk-bentuk rumah yang tidak biasa, dan aneh namun tetap memiliki keterkaitan dengan kehidupan manusia. Karya yang akan dibuat berbentuk 3 dimensi, lebih tepatnya patung, dan instalasi. Lalu akan digabungkan dengan teknik drawing serta lukis. Karya berbentuk rumah tersebut akan dibuat dengan material temuan (found object), material-material alami seperti triplek dan papan serta material buatan manusia.

(9)

Universitas Kristen Maranatha

(10)

Universitas Kristen Maranatha Dimulai dari sebuah latar belakang mengenai rumah pada masyarakat perkotaan, ditambah dengan data primer atau data yang sudah ada. Data-data di dalamnya mencakup teori yang sudah didapatkan selama ini serta karya-karya sebelumnya yang dijadikan acuan. Data sekunder sebagai data dari luar berisi literatur, imaji yang dijadikan referensi, alam semesta serta beberapa seniman yang dijadikan acuan. Kedua data tersebut diolah sedemikian rupa sehingga menjadi konsep. Masuk ke proses kreasi, semua konsep dipikirkan, media dan bahan dipakai untuk melakukan eksperimen lalu pada akhirnya dieksekusi dan menjadi 8 buah karya seni. Karya-karya yang sudah ada kemudian ditinjau kembali satu persatu. Pada akhirnya kesimpulan diambil. Kesimpulan merupakan satu-kesatuan hubungan dari semua bab yang ada.

1.3Tujuan dan Manfaat Penciptaan

 Mengkomunikasikan segala aspek ke-rumah-an yang berhubungan dengan kehidupan manusia.

 Menyadarkan manusia bahwa rumah adalah hal yang penting dalam kehidupan manusia melalui visualisasi rumah yang tidak wajar.

1.4Sistematika Penulisan Laporan Penciptaan

Penulisan ini terbagi menjadi 5 bab, sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan

Menguraikan secara umum tentang gambaran dari Latar Belakang, Kerangka Penciptaan, Tujuan serta Manfaat penciptaan karya.

Bab II Landasan Penciptaan

Menguraikan teori-teori yang ada sebagai cakupan yang terluas dari kajian mengenai teori dasar yang memperkuat argumen dari karya yang hendak ditampilkan. Di dalamnya terdapat ; judul tugas akhir, acuan karya berupa karya seniman-seniman serupa, imaji referensi, dan acuan teori yang didapat dari buku-buku yang berhubungan dengan penciptaan tersebut.

(11)

Universitas Kristen Maranatha Bab III Konsep Penciptaan

Menguraikan pengantar terhadap proses kreasi secara global dalam pembuatan karya seni serta konsep berkarya yang di dalamnya memuat ; konsep rumah, konsep warna,

material, teknik, dan presentasi karya serta proses berkarya dalam penciptaan ini.

Bab IV Analisis Karya

Menganalisis karya yang diciptakan secara mendalam dan detail dari karya pertama sampai karya terakhir dalam peciptaan ini

Bab V Kesimpulan

Berisi mengenai kumpulan-kumpulan hasil analisis dan interpretasi yang dirumuskan dalam bentuk yang singkat, jelas dan padat.

(12)

Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN

Rumah, meskipun seringkali terjadi hal-hal yang tidak sesuai dengan seharusnya, pada akhirnya rumah tetaplah penting bagi setiap manusia. Pada penciptaan ini meskipun digambarkan berbagai aspek mengenai rumah yang aneh, tidak wajar namun hal yang dibicarakan tetaplah “Rumah” itu sendiri. Rumah menjadi sangat penting saat kita sedang membicarakan mengenai aspek-aspek ruang huni manusia, karena manusia tidak pernah bisa terlepas dari sebuah bangunan fisik berbentuk rumah, yang berfungsi sebagai tempat tinggal manusia. Di sisi lain, rumah juga menjadi salah satu sarana dalam tahap pembentukan seorang manusia yang lahir ke bumi. Manusia lahir dan dibesarkan di rumah. Orang tua, erat hubungannya dengan karakter seorang manusia. Namun tetap manusia tidak bisa memilih ingin dilahirkan di mana. Dan saat manusia lahir, kondisi fisik rumah dalam hal kenyamanan sangatlah penting. Intinya, rumah mempunyai kaitan yang erat dengan manusia dalam berbagai aspek (perlindungan, sosialisasi, kenyamanan, dan kedamaian). Hal tersebut tak bisa diganggu gugat untuk terciptanya kehidupan manusia yang sejahtera.

(13)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

John, B., & Roger, M., Climbing School : An illustrated guide to rock,ice, and mountain

climbing , Stanley Paul & Co Ltd, London, 1988.

Bollnow, O.F, Human Space , Hyphen Press, London, 2011.

Damajanti, Irma, Psikologi Seni : Sebuah Pengantar, PT Kiblat Buku Utama, Bandung, 1992.

Sp.Soedarso, TINJAUAN SENI , SebuahPengantarUntukApresiasiSeni,SakuDayar Sana, Yogyakarta, 1987.

Tabrani, Primadi, BahasaRupa, Kelir, Bandung, 2005.

Gablik, Suzi, HAS MODERNISM FAILED?,Thames and Hudson Ltd, London, 1984. Andersen, R., &etc, MOUNTAINEERING: The Freedom Of The Hills, The

Mountaineers, Washington, 1960.

Amir Piliang, Yasraf, DUNIA YANG DILIPAT : Tamasya Melampaui Batas-batas

Kebudayaan, Penerbit Matahari, Bandung, 2011.

Tim penyusun Kamus Pusat Bahasa, KAMUS BESAR BAHASA INDONESIA edisi ketiga, Balai Pustaka, 2002.

Tjahyono, Gunawan, SEJARAH KEBUDAYAAN INDONESIA : ARSITEKTUR, PT Raja Grafindo Persada, 2009.

Hans Werner Holzwarth, ART Now Vol 3, Taschen Gmblt, 2008. Sandu Publishing, INSTALLATION ART, 2010.

Cooper, J.C, AN ILLUSTRATED ENCYCLOPEDIA OF TRADITIONAL SYMBOLS, Thames &Hudson Ltd, London, 1978.

Colin, Didier, DICTIONARY OF SYMBOLS, MYTHS & LEGENDS, Hachette Livre, London, 2000.

(14)

Universitas Kristen Maranatha Bell, Paul A, ENVIRONMENTAL PSYCHOLOGY, W.B. Saunders Companya, London, 1978.

Susanto, Mike, DIKSI RUPA, Dicti Art Lab, Yogyakarta, 2011.

Foster, Viv, Colour Matching Handbook : A Comperhensive Guide to the Art of Using

Colour, Grange Books, London, 2004.

Sawahata, Lesa, Colour Harmony Workbook : A Workbook & Guide to Creative, Rockport Publisher. Inc, USA, 2001.

Darmaprawira W.A., Sulasmi, Warna : Teori & Kreativitas Penggunaannya, Penerbit ITB, 2002.

PUSTAKA MAYA

http://en.wikipedia.org/wiki/Erwin_Wurm

http://theredlist.fr/wiki-2-351-382-1160-1177-view-austria-profile-wurm-erwin.html

http://forum.xcitefun.net/erwin-wurm-one-minute-sculptures-t41424.html

http://theredlist.fr/wiki-2-351-382-1160-1177-view-austria-profile-wurm-erwin.html

http://jogjacontemporary.net/works/1174/interlude/

http://anusapati-patung.blogspot.com/2009/08/anusapati.html

http://jogjacontemporary.net/works/1170/shelter-from-the-hatred/

http://www.tempo.co/read/news/2012/11/28/114444590/Pematung-AnusapatiMengembalikan-Kenangan-Kayu

http://en.wikipedia.org/wiki/Yoshitomo_Nara

http://www.extraextra.org/Review_Art_Walking_In_My_Mind_09.html

http://artinvestment.ru/en/news/artnews/20090610_art_basel.html

http://www.workplacegallery.co.uk/artists/_Richard%20Rigg/_biography/

http://www.journallive.co.uk/culture-newcastle/arts-news/2012/05/30/exhibition-lacuna-by-richard-rigg-at-baltic-61634-31072291/

(15)

Universitas Kristen Maranatha http://www.workplacegallery.co.uk/artists/_Richard%20Rigg,3/

http://www.tamanismailmarzuki.com/tokoh/tisna.html

http://indonesiakreatif.net

http://en.wikipedia.org/wiki/H._C._Westermann

http://www.speronewestwater.com/cgi-bin/iowa/works/record.html?record=1047

http://www.flickr.com/photos/libbyrosof/794032874/in/photostream/

http://www.morfae.com/0100-kader-attia-kasbah/

http://artisenivisual.blogspot.com/2012/05/unsur-warna.html

http://homerenovations.about.com/od/kitchencabinets/ss/NewKitchenCabinets_2.htm

Gambar

GAMBAR 4.4 House-4 ..............................................................................

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Tidak menutupnya lubang tersebut diakibatkan oleh kegagalan fusi septum interventrikuler selama janin masih dalam kandungan (Febrianfn, 2009, defek septum ventrikel

Sehubungan dengan penelitian saya untuk skripsi yang berjudul “ Analisis perilaku konsumen dalam masalah kesehatan sebelum dan setelah adanya BPJS.. Studi kasus di

Langkah ini dipandang sebagai sesuatu yang sangat strategis dalam menghadapi persaingan yang mengglobal, sehingga pengabaiannya akan merupakan suatu bencana bagi dunia bisnis,

5) untuk menyetujui terjadinya transaksi tersebut.. JURNAL MEDIA EKONOMI Vol. 7) Pembagian tanggung jawab fungsional dan sistem wewenang dan prosedur pencatatan

Adanya Keunikan Komunitas Kaskus Regional Bekasi dan Tata Bahasa yang digunakan, mendorong penulis untuk meneliti Komunitas Kaskus Regional Bekasi Hal itulah

Upaya tambahan pengawasan yang dilakukan oleh Penyewa yaitu dengan mengirimkan surveyor, loading master, serta mewajibkan Pemilik Kapal untuk melakukan pemasangan Vessel

dan tingkat Judex Facti terbukti telah khilaf dan keliru dalam memberikan putusannya, karena tidak mempertimbangkan Pasal 2 DU Desain Industri mengenai Dasar

Bank Kustodian akan menerbitkan dan mengirimkan Surat Konfirmasi Transaksi Unit Penyertaan yang menyatakan antara lain jumlah investasi yang dialihkan dan dimiliki serta Nilai