• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efek Musik Klasik 'Baroque' Terhadap Penurunan Tekanan Darah dan Denyut Jantung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Efek Musik Klasik 'Baroque' Terhadap Penurunan Tekanan Darah dan Denyut Jantung."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

iv

ABSTRAK

EFEK MUSIK KLASIK BAROQUE TERHADAP

PENURUNAN TEKANAN DARAH DAN DENYUT JANTUNG

Yohana Dani Hartono, 2013

Pembimbing: Dr. Iwan Budiman, dr., MM., MS., MKes, AIF

Latar Belakang. Jaman sekarang, musik klasik sering digunakan untuk terapi relaksasi dan meditasi. Terapi musik juga dipercaya dapat berpengaruh pada kerja jantung dan juga tekanan darah. Jantung dipengaruhi oleh musik seperti frekuensi, tempo dan volumenya. Jantung cenderung mengikuti dan mencoba menyamai tempo suatu bunyi.

Tujuan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efek musik klasik terhadap penurunan tekanan darah (TD) dan frekuensi denyut jantung (FDJ)

Metode. Penelitian ini dilakukan pada 30 orang mahasiswa usia 18-30 tahun, dilakukan pengukuran tekanan darah (TD) dan frekuensi denyut jantung (FDJ) awal dan setelah mendengarkan musik klasik dengan posisi duduk. Analisis data menggunakan uji t berpasangan.

Hasil. Didapatkan bahwa rerata tekanan darah (TD) sistolik sesudah mendengarkan musik klasik adalah sebesar 106,23 mmHg lebih rendah dibandingkan dengan rerata tekanan darah (TD) sistolik sebelum mendengarkan musik klasik sebesar 113,33 mmHg (p<0.01). Kemudian rerata tekanan darah (TD) diastolik sesudah mendengarkan musik klasik adalah sebesar 73.87mmHg tidak berbeda dengan rerata tekanan darah (TD) diastolik sebelum mendengarkan musik klasik adalah sebesar 73.37 mmHg (p>0.01). Sedangkan rerata frekuensi denyut jantung (FDJ) sesudah mendengarkan musik klasik adalah sebesar 73,60 bpm lebih rendah dibandingkan rerata frekuensi denyut jantung (FDJ) sebelum mendengarkan musik klasik adalah 89.87 bpm (p<0.01)

Kesimpulan. Musik klasik menurunkan tekanan darah (TD) dan frekuensi denyut jantung (FDJ).

(2)

v

ABSTRACT

THE EFFECT OF CLASSICAL BAROQUE MUSIC ON

LOWERING BLOOD PRESSURE AND HEART RATE

Yohana Dani Hartono, 2013

Tutor : Dr. Iwan Budiman, dr., MS., MM., MKes., AIF

Background. Today classical music is often used for therapy, relaxation and

meditation. Music therapy is also believed in affecting the work of the heart and blood pressure. The heart is affected by music such as frequency, tempo and volume. Heart tends to follow and try to match the tempo of a sound.

Objectives. This study is conducted the effect of classical music on lowering

blood pressure and heart rate.

Methods. This study is done to 30 students, age range from 18 – 30 years

old,who were examined blood pressure and heart rate before and after listening to the classical music (in sit position). The statistical analysis used paired t-test.

Results. Mean systolic blood pressure after listening to the classical music is

at 106.23 mmHg, lower than mean systolic blood pressure before listening to the classical music at 113.33 mmHg (p <0:01). Later the mean diastolic blood pressure after listening to classical music is at 73.87mmHg undifferent with the mean diastolic blood pressure before listening to the classical music is at 73.87 mmHg (p> 0.05). While the mean heart rate after listening to the classical music at 73.60 mmHg lower than the mean heart rate before listening to the classical music is at 89.87 mmHg (p <0.01).

Conclusions. Classical music lowers blood pressure and heart rate.

(3)

viii

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 1

1.3Tujuan Penelitian ... 1

1.4Manfaat Penelitian ... 1

1.5Kerangka Pemikiran ... 2

1.6Hipotesis Penelitian ... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Musik ... 4

2.1.1 Sejarah Musik ... 4

2.1.2 Johann Sebastian Bach ... 6

2.1.3 Terapi Musik ... 7

2.2Hubungan Musik dengan Tubuh Manusia ... 9

2.2.1 Musik dan Otak ... 9

2.2.2 Musik dan Hormon ... 10

2.2.3 Musik dan Ritme Tubuh ... 11

2.2.4 Respon Tubuh Manusia terhadap Musik Klasik Baroque ... 12

(4)

ix

2.3.1 Efek Tempo Musik terhadap Pernafasan ... 13

2.3.2 Efek Tempo Musik terhadap Heart Rate dan Denyut Jantung ... 13

2.4Mekanisme Kerja Terapi Musik ... 13

2.5Anatomi Telinga... 15

2.6Otak Manusia ... 16

2.6.1 Hemisfer Otak Manusia ... 17

2.6.2 Sistem Neurohormonal pada Otak ... 18

2.6.3 Sistem Limbik ... 19

2.6.4 Gelombang Otak ... 20

2.6.5 Gelombang Suara dan Indera Pendengaran ... 22

2.6.6 Jaras Pendengaran ... 23

2.7Tekanan Darah ... 24

2.7.1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tekanan Darah ... 26

2.7.2 Pemeriksaan Tekanan Darah ... 31

2.7.3 Pengaruh Sistem Saraf Otonom terhadap Tekanan Darah ... 33

2.8Denyut Jantung ... 34

2.8.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi Denyut Jantung ... 34

2.8.2 Cara Mengukur Denyut Jantung ... 34

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan subjek penelitian ... 36

3.1.1 Alat Penelitian ... 36

3.1.2 Subjek Penelitian ... 36

3.1.3 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 36

3.1.4 Ukuran Sample ... 36

3.2 Metode Penelitian ... 37

3.2.1 Desain Penelitian ... 37

3.2.2 Data yang Diukur ... 37

3.2.3 Analisis Data ... 37

3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 37

(5)

x

3.3.2 Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 38

3.4 Prosedur Penelitian... 38

3.4.1 Persiapan Sebelum Hari Penelitian ... 38

3.4.2 Prosedur Pengukuran Tekanan Darah ... 38

3.4.3 Perlakuan ... 39

3.5 Uji Pendahuluan ... 40

BAB IV HASIL, PEMBAHASAN, DAN PENGUJIAN HIPOTESIS 4.1 Hasil dan Pembahasan... 41

4.2 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 42

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 45

5.2 Saran ... 45

DAFTAR PUSTAKA ... 46

LAMPIRAN 1 ... 48

LAMPIRAN 2 ... 49

LAMPIRAN 3 ... 51

LAMPIRAN 4 ... 52

(6)

xi

DAFTAR TABEL

(7)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Bagan Kerangka Pemikiran ... 2

Gambar 2.1 Johann Sebastian Bach (1685-1750) ... 6

Gambar 2.2 Albert Einstein Bermain Biola ... 8

Gambar 2.3 Anatomi Telinga ... 15

Gambar 2.4 Gelombang Otak ... 20

Gambar 2.5 Jaras Pendengaran ... 24

(8)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Pernyataan Persetujuan Untuk Ikut Serta Dalam Peneltian

(inform consent) ... 48

Lampiran 2 Analisis Statistik ... 49

Lampiran 3 Foto-foto Saat Percobaan ... 51

(9)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Musik klasik merupakan musik yang paling banyak digunakan di dunia untuk terapi, relaksasi dan meditasi bahkan sering digunakan untuk meningkatkan intelegensia anak dalam kandungan (Bernardi. L, Porta. C, Sleight. P., 2006). Musik pula dipercaya digunakan untuk memori dan kepintaran (Laurence O’ Donnell, 1999).Terapi Musik dipercaya dapat berpengaruh pada kerja jantung dan juga tekanan darah(www.blogterapimusik.com, 2010).

Jantung dipengaruhi oleh musik seperti frekuensi, tempo dan volumenya. Jantung cenderung mengikuti dan mencoba menyamai tempo suatu bunyi (Guyton & Hall, 2006).

1.2 Identifikasi Masalah

1. Apakah musik klasik menurunkan tekanan darah 2. Apakah musik klasik menurunkan denyut jantung

1.3 Tujuan Penelitian

1. Ingin mengetahui apakah musik klasik dapat menurunkan tekanan darah 2. Ingin mengetahui apakah musik klasik dapat menurunkan denyut jantung

1.4 Manfaat Penelitian

(10)

2

1.5 Kerangka Pemikiran

Gambar 1.1 Bagan Kerangka Pemikiran

Penurunan Tekanan Darah

penurunan TPR (Total Peripheral

Resistance)

Penurunan Cardiac Output (heart rate & Stroke Volume)

perangsangan parasimpatis (sistem saraf otonom)

kronotropik dan inotropik negatif

Gelompang alfa

serotonin ( rasa tenang ) endorfin (sistem aktif opium)

Hipotalamus Amigdala Hipocampus Sistem limbik

Cortex cerebri lobus temporal otak (kortex auditorius) Ditransmisi sinyal elektrik di otak oleh nervus cochlearis

(11)

3

Musik Baroque akan merangsang organ-organ pendengaran dan menstimulasi bagian otak lobus temporal (cortex auditorius), dan diikuti dengan stimulasi dari sistem limbik yaitu Hipocampus, Amigdala, dan Hipothalamus. Disini Hipothalamus yang terstimulasi dari gelombang suara akan merangsang pengeluaran gelombang otak pada bagian frontal dan parietal cortex cerebri. Beberapa teori menyebutkan bahwa perangsangan dari sistem limbik akan menstimulasi RAS (Reticuler Activated System). Gelombang yang dikeluarkan dari otak untuk stimulasi dari musik relaksasi adalah gelombang alfa. Gelombang alfa ini menyebabkan pengeluaran dari 2 substansi kimia yaitu, neurotransmiter serotonin yang akan menimbulkan rasa tenang dan hormon endorfin yang merupakan sistem aktif opium. Kedua substansi kimia ini akan merangsang sistem saraf parasimpatis sehingga terjadilah perubahan pada sistem cardiovascular. Perangsangan parasimpatis menyebabkan vasodilatasi pembuluh darah, didukung dengan hormon endorfin dan neurotransmitter serotonin, sehingga terjadi penurunan Total Peripheral Resistance (TPR) diikuti dengan penurunan Cardiac Output (CO) yang terdiri dari Heart Rate dan Stroke Volume. Apabila cardiac output dan TPR menurun, maka tekanan darah juga akan menurun.

Musik bertempo lambat, akan mengeksitasi saraf parasimpatis sehingga memperlambat denyut jantung (Lu, 2009). Relaxing music akan menginduksi neurotransmitter dopamine, beta- endorphins dan enkephalins sehingga akan menurunkan tekanan darah dan denyut jantung (Akiyama. K, Sutoo. D. , 2009).

1.6 Hipotesis Penelitian

(12)

45

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Musik Klasik Baroque menurunkan tekanan darah dan denyut jantung 5.2 Saran

1. Musik klasik Baroque dapat digunakan sebagai terapi tambahan pada pasien hipertensi yang telah memperoleh terapi secara farmakologis.

2. Musik klasik Baroque dapat diperdengarkan untuk membantu mengurangi rasa gelisah dan menimbulkan rasa tenang, misalnya pada ruang-ruang tunggu. Selain itu, musik klasik Johann Sebastian Bach juga dapat diputar pada ruang-ruang perawatan pasien di rumah sakit untuk membantu penyembuhan dengan memberikan suasana tenang.

(13)

Efek Musik Klasik Baroque Terhadap Penurunan Tekanan Darah dan Denyut Jantung

Yohana Dani Hartono1, Iwan Budiman2 1. Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha Bandung

2. Bagian Ilmu Gizi, Universitas Kristen Maranatha Bandung

Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha

Jl. Prof. Drg. Suria Sumantri MPH No. 65 Bandung 40164 Indonesia

Abstrak

Latar Belakang. Jaman sekarang, musik klasik sering digunakan untuk terapi relaksasi dan meditasi. Terapi musik juga dipercaya dapat berpengaruh pada kerja jantung dan juga tekanan darah. Jantung dipengaruhi oleh musik seperti frekuensi, tempo dan volumenya. Jantung cenderung mengikuti dan mencoba menyamai tempo suatu bunyi.

Tujuan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efek musik klasik terhadap penurunan tekanan darah (TD) dan frekuensi denyut jantung (FDJ).

Metode. Penelitian ini dilakukan pada 30 orang mahasiswa usia 18-30 tahun, dilakukan pengukuran tekanan darah (TD) dan frekuensi denyut jantung (FDJ) awal dan setelah mendengarkan musik klasik dengan posisi duduk. Analisis data menggunakan uji t berpasangan.

Hasil. Didapatkan bahwa rerata tekanan darah (TD) sistolik sesudah mendengarkan musik klasik adalah sebesar 106,23 mmHg lebih rendah dibandingkan dengan rerata tekanan darah (TD) sistolik sebelum mendengarkan musik klasik sebesar 113,33 mmHg (p<0.01). Kemudian rerata tekanan darah (TD) diastolik sesudah mendengarkan musik klasik adalah sebesar 73.87mmHg tidak berbeda dengan rerata tekanan darah (TD) diastolik sebelum mendengarkan musik klasik adalah sebesar 73.37 mmHg (p>0.01). Sedangkan rerata frekuensi denyut jantung (FDJ) sesudah mendengarkan musik klasik adalah sebesar 73,60 bpm lebih rendah dibandingkan rerata frekuensi denyut jantung (FDJ) sebelum mendengarkan musik klasik adalah 89.87 bpm (p<0.01).

Kesimpulan. Musik klasik menurunkan tekanan darah (TD) dan frekuensi denyut jantung (FDJ).

Kata kunci : tekanan darah sistol, tekanan darah diastol, denyut jantung, musik klasik

Abstrack

Background. Today classical music is often used for therapy, relaxation and meditation. Music therapy is also believed in affecting the work of the heart and blood pressure. The heart is affected by music such as frequency, tempo and volume. Heart tends to follow and try to match the tempo of a sound.

Objectives. This study is conducted the effect of classical music on lowering blood pressure and heart rate.

Methods. This study is done to 30 students, age range from 18 – 30 years old,who were examined blood pressure and heart rate before and after listening to the classical music (in sit position). The statistical analysis used paired t-test.

Results. Mean systolic blood pressure after listening to the classical music is at 106.23 mmHg, lower than mean systolic blood pressure before listening to the classical music at 113.33 mmHg (p <0:01). Later the mean diastolic blood pressure after listening to classical music is at 73.87mmHg undifferent with the mean diastolic blood pressure before listening to the classical music is at 73.87 mmHg (p> 0.05). While the mean heart rate after listening to the classical music at 73.60 mmHg lower than the mean heart rate before listening to the classical music is at 89.87 mmHg (p <0.01).

Conclusions. Classical music lowers blood pressure and heart rate.

(14)

PENDAHULUAN

Musik adalah sebuah fenomena yang melekat pada kehidupan manusia dari zaman dahulu hingga masa kini. Musik digunakan untuk berbagai macam hal seperti untuk hiburan dan untuk terapi kesehatan. Musik klasik merupakan musik yang paling banyak digunakan di dunia untuk terapi, relaksasi dan meditasi bahkan sering digunakan untuk meningkatkan intelegensia anak dalam kandungan(1). Musik pula dipercaya digunakan untuk memori dan kepintaran

(Laurence O’ Donnell, 1999). Terapi Musik dipercaya dapat berpengaruh pada kerja jantung dan juga tekanan darah

TUJUAN PENELITIAN

Ingin mengetahui apakah musik klasik baroque menurunkan tekanan darah dan denyut jantung.

BAHAN DAN CARA

Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode prospektif eksperimental semu yang dilakukan pada 30 sampel.

Alat-alat yang digunakan adalah Mp3 player, earphone, lagu klasik baroque

yaitu “ Lanno Ma Non Tanto” karya Johann

Sebastian Bach dari album Concertos Pour Violin Nigel Kennedy Baroque BMV 1403 selama 6 menit tempo andante (80 bpm) atau “Aria Da Capo” dari album “Johan

Sebastian Bach” From Goldberg Variation

Bach Greatest Hits selama 5 menit tempo larghetto (60 bpm), spygmomanometer, stetoskop, heart rate monitor Omron.Pada penelitian ini subjek penelitian (SP) mula-mula diukur tekanan darah sistol dan diastol serta denyut jantungnya, lalu diperdengarkan lagu klasik bertempo

lambat yaitu “ Lanno Ma Non Tanto” karya

Johann Sebastian Bach dari album Concertos Pour Violin Nigel Kennedy

Baroque BMV 1403 selama 6 menit tempo andante (80 bpm) atau“Aria Da Capo” dari

album “Johan Sebastian Bach” From

Goldberg Variation Bach Greatest Hits selama 5 menit tempo larghetto (60 bpm), lalu periksa kembali tekanan darah sistol

dan diastol serta denyut jantung SP lalu catat hasilnya.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 4.1 Tekanan Darah dan Frekuensi Denyut Jantung Sebelum dan Sesudah Mendengarkan Musik Klasik Baroque

Hasil dari rerata tekanan darah sistolik sesudah mendengarkan musik klasik

Baroque adalah sebesar 106,23 mmHg , lebih rendah dibandingkan dengan rerata tekanan darah sistolik sebelum mendengarkan musik klasik Baroque

sebesar 113,33 mmHg (p<0.01).

Rerata tekanan darah diastolik sesudah mendengarkan musik klasik Baroque

adalah sebesar 73.37mmHg tidak berbeda dengan rerata tekanan darah diastolik sebelum mendengarkan musik klasik

Baroque adalah sebesar 73.87 mmHg

(p>0.05).

Sedangkan rerata frekuensi denyut jantung sesudah mendengarkan musik klasik Baroque adalah sebesar 73,60 bpm lebih rendah dibandingkan rerata frekuensi denyut jantung sebelum mendengarkan musik klasik Baroque

adalah 89.87 bpm (p<0.01).

(15)

yang ada di dalam peredaran darah yang dapat membesarkan pembuluh darah, aktifitas memompa jantung, tahanan terhadap aliran darah, volume darah, viskositas darah, elastisitas dinding pembuluh darah(2). Nilai dari tekanan darah dapat diperoleh dengan mengalikan curah jantung dengan tahanan perifer total (BP = CO x TPR). Curah jantung/cardiac output (CO) adalah jumlah darah yang dipompa per menit oleh ventrikel kiri atau kanan ke aorta atau truncus pulmonalis. Banyaknya curah jantung ditentukan oleh frekuensi denyut jantung dan isi sekuncup (CO = HR x SV). Isi sekuncup/stroke volume (SV) adalah volume darah yang dipompa oleh ventrikel setiap kali sistol. Tahanan perifer total / total peripheral resistance (TPR) merupakan gabungan tahanan pembuluh darah perifer yang dipengaruhi oleh besar diameter pembuluh darah(3).

Musik Baroque yang diperdengarkan pada subjek penelitian akan merangsang organ-organ pendengaran dan menstimulasi bagian otak lobus temporal (cortex auditorius), dan diikuti dengan stimulasi dari sistem limbik yaitu

Hipocampus, Amigdala, dan Hipothalamus. Disini Hipothalamus yang terstimulasi dari gelombang suara akan merangsang pengeluaran gelombang otak pada bagian frontal dan parietal cortex cerebri. Beberapa teori menyebutkan bahwa perangsangan dari sistem limbik akan menstimulasi

RAS (Reticuler Activated System).

Gelombang yang dikeluarkan dari otak untuk stimulasi dari musik relaksasi adalah gelombang alfa. Gelombang alfa ini menyebabkan pengeluaran dari 2 substansi kimia yaitu, neurotransmiter serotonin yang akan menimbulkan rasa tenang dan hormon endorfin yang merupakan sistem aktif opium. Kedua substansi kimia ini akan merangsang sistem saraf parasimpatis sehingga terjadilah perubahan pada sistem

cardiovascular. Perangsangan parasimpatis menyebabkan vasodilatasi pembuluh darah, didukung dengan hormon endorfin dan neurotransmitter serotonin,

sehingga terjadi penurunan Total Peripheral Resistance (TPR) diikuti dengan penurunan Cardiac Output (CO) yang terdiri dari Heart Rate dan Stroke Volume.

Apabila cardiac output dan TPR menurun, maka tekanan darah juga akan menurun.

KESIMPULAN

Musik Klasik Baroque menurunkan tekanan darah dan denyut jantung.

SARAN

Musik klasik baroque dapat digunakan sebagai terapi adjuvant atau tambahan pada pasien hipertensi atau pada pasien yang mempunyai penyakit jantung yang telah diterapi secara farmakologis. Musik klasik juga dapat diperdengarkan di ruang-ruang tunggu seperti di rumah sakit, tempat relaksasi, dan di ruang ujian untuk mengurangi rasa cemas dan gelisah serta menciptakan rasa tenang

DAFTAR PUSTAKA

1. Bernardi. L, Porta. C, Sleight. P. The Importance of Silence. Cardiovascular, Cerebrovascular, and Respiratory Changes Induced by Different Types of Music. [Online] October 2006.

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articl es/PMC1860846.htm.

2. Lu, Jie. MadSci Network : Neuro science.

Does Music Affect Your Pulse? and How Does It Affect It? [Online] October 12, 2009. 3. Tortora, Gerard J.PRINCIPLES OF

ANATOMY AND PHYSIOLOGY 12th edition. US : John Willey & Sons, 2009. 4. Akiyama. K, Sutoo. D. . Music Improves

Dopaminergic Neurotransmission.

Demonstration Based on the Effect of Music on Blood Pressure Regulation. [Online] October 12, 2009. http://www.ncbi.nlm.nih.gov. 5. wikipedia. musik. [Online] 2013.

http://id.wikipedia.org/wiki/Musik. 6. Rama, Maha Putra. Blogspot.com.

Sejarahmusikklasik. [Online] july 31, 2011. [Cited: december 4, 2012.]

http://sejarahmusikklasik.blogspot.com/2 011/07/sejarah-dan-tokoh-musik-klasik-barok.html.

7. BAMT. British Assotiation for Music Therapy.

(16)

http://www.bamt.org/music-therapy-british-association-for-music-therap.html. 8. Finnerty, R. Music Therapy as an

intervension. [Online] January 21, 2012. [Cited: december 1, 2012.]

http://www.wlu.ca/soundeffects/researc hlibrary/RachaelFinerty.pdf,.

9. Definition and quotes about Music Therapy.

American Music Therapy Assotiation.

[Online] 2011. [Cited: November 27, 2012.] http://www.musictherapy.org/about/quo tes/.

10. Djohan,Hidajat dr.MPH.Terapi Musik, Teori, dan Aplikasi. Yogyakarta :

Galangpress, 2006.

11. o'donnell, laurence. music and the brain.

cerebromente. [Online] 1999.

http://www.cerebromente.org.br/n15/me nte/musica.html.

12. Mirantio, Yoki. Mekanisme Musik dalam Mempengaruhi Otak. Yoki Mirantio blogspot. [Online] January 10, 2012. [Cited: November 28, 2012.]

http://yokimirantiyo.blogspot.com/2012/

10/mekanisme-musik-dalam-mempengaruhi.html.

13. Laurence, O'Donnell. Music and the Brain. [Online] 1999. [Cited: november 8, 2012.] http://www.cerebromente.

org.br/n15/mente/musica.html..

14. Eka, Erwin. Pengaruh Musik pada Tubuh Manusia . Terapi Musik.net. [Online] 2008. http://www.terapimusik.net/?en_pengar uh-musik-pada-tubuh-manusia,51. 15. Guyton, A.C and Hall, John E.Buku Ajar

Fisiology Kedokteran. [ed.] Luqman. Jakarta : EGC, 2006. Vol. XI.

16. Music can facilitate Blood Pressure recovery from stress. Chaffin,Sky. 2004, British Journal of Health Psychology, pp. 393-403. 17. Ganiswarna, Sulistia. musik dan tekanan

darah. 2003.

18. wikipedia. Beta endorphin. [Online] 2010. [Cited: November 29, 2012.]

http://en.wikipedia.org. .

19. Cozzolino, Domenico. Acute Pressor and

Hormonal Effects of β-Endorphin at High Doses in Healthy and Hypertensive Subjects. Role of Opioid Receptor Agonism.

[Online] 2005. [Cited: November 29 , 2012.] http://www.jcem.endojurnal.org. . 20. Alpha brain waves. NWBIOFEEDBACK.

[Online] September 19, 2011.

http://nwbiofeedback.blogetery.com/2011 /09/19/alpha-brain-waves-connect-conscious-and-subconscious-mind/. 21. Sugangga, Rayyan. Gelombang Otak dan

Pengaruhnya. Motivasi Diri. [Online] January 11, 2009.

http://rayyan.wordpress.com/2009/01/11 /gelombang-otak-pengaruhnya/.

22. The CrossRoad Institute. Brainwaves and EEG. [Online] June 2013.

http://www.crossroadsinstitute.org/learni ngcenter/qeeg/qeeg-brain-wave-info.html. 23. The Nature of a Sound Wave. The Physics

Class Room. [Online] 2013.

http://www.physicsclassroom.com/Class /sound/u11l1c.cfm.

24. Ganong, F. William. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. [book auth.] F. William. Ganong. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran.

Jakarta : EGC, 2002, pp. Hal 547-548, 563-565, 583, 615-616.

25. McCance, Katheryn L.

PATHOPHYSIOLOGY The Biologic Basis for Disease in Adults and Children. Canada : Elsevier, 2010, pp. 1109-1111. 26. Masud, Ibnu.Dasar- Dasar Fisiologi

Kardiovaskuler. Jakarta : EGC, 1996, pp. 1-2, 6-8, 14-15, 25-27, 122, 129.

27. wikipedia. heart rate. [Online] 2013.

http://en.wikipedia.org/wiki/Heart_rate. 28. Houssay, Bernado A. Human Physiology

(17)

46

Daftar Pustaka

Akiyama. K, Sutoo. D. . (2009, October 12). Music Improves Dopaminergic Neurotransmission. Retrieved from Demonstration Based on the Effect of Music on Blood Pressure Regulation: http://www.ncbi.nlm.nih.gov Alpha brain waves. (2011, September 19). Retrieved from NWBIOFEEDBACK:

http://nwbiofeedback.blogetery.com/2011/09/19/alpha-brain-waves-connect-conscious-and-subconscious-mind/

BAMT. (2011). Retrieved November 27, 2012, from British Assotiation for Music Therapy: http://www.bamt.org/music-therapy-british-association-for-music-therap.html

Bernardi. L, Porta. C, Sleight. P. (2006, October). The Importance of Silence. Retrieved from Cardiovascular, Cerebrovascular, and Respiratory Changes Induced by Different Types of Music:

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1860846.htm

Chaffin,Sky. (2004). Music can facilitate Blood Pressure recovery from stress. British Journal of Health Psychology, 393-403.

Cozzolino, D. (2005). Acute Pressor and Hormonal Effects of β-Endorphin at High Doses in Healthy and Hypertensive Subjects. Retrieved November 29 , 2012, from Role of Opioid Receptor Agonism:

http://www.jcem.endojurnal.org.

Definition and quotes about Music Therapy. (2011). Retrieved November 27, 2012, from American Music Therapy Assotiation:

http://www.musictherapy.org/about/quotes/

Djohan,Hidajat dr.MPH. (2006). Terapi Musik, Teori, dan Aplikasi. Yogyakarta: Galangpress.

Eka, E. (2008). Pengaruh Musik pada Tubuh Manusia . Retrieved from Terapi Musik.net: http://www.terapimusik.net/?en_pengaruh-musik-pada-tubuh-manusia,51

Finnerty, R. (2012, January 21). Music Therapy as an intervension. Retrieved december 1, 2012, from

http://www.wlu.ca/soundeffects/researchlibrary/RachaelFinerty.pdf, Ganiswarna, S. (2003). musik dan tekanan darah.

Ganong, F. W. (2002). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. In F. W. Ganong, Buku Ajar Fisiologi Kedokteran (pp. Hal 547-548, 563-565, 583, 615-616.). Jakarta: EGC.

Guyton, A., & Hall, J. E. (2006). Buku Ajar Fisiology Kedokteran (Vol. XI). (Luqman, Ed.) Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia: EGC.

Houssay, B. A. (1955). Human Physiology 2nd. New York: McGraw Hill Book Company.

Laurence, O. (1999). Music and the Brain. Retrieved november 8, 2012, from http://www.cerebromente. org.br/n15/mente/musica.html.

Lu, J. (2009, October 12). MadSci Network : Neuro science. Retrieved from Does Music Affect Your Pulse? and How Does It Affect It?

(18)

47

McCance, K. L. (2010). PATHOPHYSIOLOGY The Biologic Basis for Disease in Adults and Children. Canada: Elsevier.

Mirantio, Y. (2012, January 10). Mekanisme Musik dalam Mempengaruhi Otak. Retrieved November 28, 2012, from Yoki Mirantio blogspot:

http://yokimirantiyo.blogspot.com/2012/10/mekanisme-musik-dalam-mempengaruhi.html

o'donnell, l. (1999). music and the brain. Retrieved from cerebromente: http://www.cerebromente.org.br/n15/mente/musica.html

Rama, M. P. (2011, july 31). Blogspot.com. Retrieved december 4, 2012, from Sejarahmusikklasik:

http://sejarahmusikklasik.blogspot.com/2011/07/sejarah-dan-tokoh-musik-klasik-barok.html

Sugangga, R. (2009, January 11). Gelombang Otak dan Pengaruhnya. Retrieved from Motivasi Diri: http://rayyan.wordpress.com/2009/01/11/gelombang-otak-pengaruhnya/

The CrossRoad Institute. (2013, June). Retrieved from Brainwaves and EEG: http://www.crossroadsinstitute.org/learningcenter/qeeg/qeeg-brain-wave-info.html

The Nature of a Sound Wave. (2013). Retrieved from The Physics Class Room: http://www.physicsclassroom.com/Class/sound/u11l1c.cfm

Tortora, G. J. (2009). PRINCIPLES OF ANATOMY AND PHYSIOLOGY 12th edition. US: John Willey & Sons.

wikipedia. (2010). Beta endorphin. Retrieved November 29, 2012, from http://en.wikipedia.org.

wikipedia. (2013). Retrieved from heart rate: http://en.wikipedia.org/wiki/Heart_rate

Gambar

Gambar 1.1 Bagan Kerangka Pemikiran
Tabel 4.1 Tekanan Darah dan Frekuensi Denyut Jantung Sebelum dan Sesudah Mendengarkan Musik Klasik Baroque

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil pngumpulan dan pengolahan data maka diperoleh gambaran mengenai latar belakang keluarga atlet sepak takraw pelatda PON XVII Jawa Barat sebagai

Untuk memudahkan pembahasan mengenai install Joomla, pada tulisan ini file install Joomla telah dipersiapkan pada folder c:\wamp\www \belajarjoomla\ , pembaca dapat

The combination of traditional forewarning treatment and high-controlling attack message, and reactance-enhanced forewarning treatment and low-controlling attack message, should

Tidak sepenuhnya bisa kita salahkan, selain karena warga negara Indonesia yang kurang peduli dengan kebudayaannya, dan pemerintah yang cenderung tidak memberikan

Tujuan dari penelitian ini adalah mencari alternatif solusi dalam pengedalian pemanas pemanggang kopi , yaitu dengan cara mengendalikan tingkat pemanasan elemen

1) Transfer melalui bank belum masuk atau penyetor belum melakukan konfirmasi kepada pihak koperasi. Jika ini merupakan kesalahan teknis, pihak koperasi masih

Penelitian ini menekankan pada penetapan SPM infrastruktur terminal penumpang transportasi jalan, dimana permasalahan yang sangat utama adalah kurangnya peraturan dan standar

Pada implementasi ini untuk memonitoring aplikasi lime survey dapat di lakukan dengan command line dan GUI di proxmox ve untuk mengetahui berapa banyak resource yang