• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kinerja Pembuatan Aplikasi Peminjaman Kendaraan Dinas di PT. PLN (Persero).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Kinerja Pembuatan Aplikasi Peminjaman Kendaraan Dinas di PT. PLN (Persero)."

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Sebagai penyedia layanan listrik satu - satunya di Indonesia, PLN benar - benar mengalami perkembangan yang pesat. Untuk mendukung core bisnis, PLN melakukan proses automatisasi dengan cara melakukan pembuatan aplikasi – aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Karena aplikasi yang dibuat sangat banyak, sedangkan waktu yang diberikan sangat sedikit, maka hasil akhir yang didapatkan haruslah cepat tetapi tetap berkualitas, kualitas ini sudah ditentukan dengan adanya mekanisme tertentu dalam proses pembuatannya. Oleh karena itu dirasakan penting untuk dapat mengetahui kepatuhan yang ada dalam proses pembuatan aplikasi dengan mekanisme atau standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan, agar resiko yang ada dapat dikurangi. Metode untuk menilai kepatuhan menghasilkan analisis gap yang kemudian diteruskan dengan analisis resiko untuk setiap gap yang ada, hasil dari analisis resiko dikembalikan kepada pihak PLN untuk mendapatkan jawaban, karena kebutuhan tiap aplikasi pada setiap perusahaan tentunya berbeda. Sumber data untuk menulis laporan tugas akhir ini diperoleh melalui metode wawancara kepada tim pengembang APKD yang bertugas pada bagian ASTI, penggunaan buku dari Rogers. S. Pressman yaitu system engineering a practioner approach edisi ke 6 sebagai sumber utama dalam pengambilan data untuk standar yang digunakan, serta buku - buku dan jurnal - jurnal lain untuk mendukung teori yang digunakan. Hasil akhir yang didapat setelah melakukan analisis gap dan analisis resiko, PLN telah menjalankan prosedur - prosedur yang ada dengan baik akan tetapi perlu perbaikan dan kesinambungan antara metode yang digunakan dengan hasil akhir yang dicapai.

(2)

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

As a sole provider of electric service in Indonesia, PLN has experienced the strong growth. To support core bussines, PLN doing an automation of process, by develop many perangkat lunak in accordance with company requirements. Because a lot of perangkat lunak is made but the time given is short, the perangkat lunak result must be quick but still have a good quality. This quality has been determined by some mechanism in the developing process. Because it is felt important to be able to know that there is compliance between develop process with the mechanism or some corporation standart to make perangkat lunak, for the risk that there my be reduce. The methods to assess compliance generate a gap analysis which then forwarded to the risk analysis for every gap. Result from the risk analysis is returned to the PLN to get an answear, because the requirement of each perangkat lunak and each company must be different. Sourece of data to write the fina report was obtained through interview method with the development team, the use books form Rogers. S. Pressman a practioner system engineering approach 6th edition as the main source of data collection for the standards used, as well as books - books and journals - journals to support the theories used. The final result obtained after performing a gap analysis and risk analysis, PLN has performed the procedure - the procedure is well but it needs improvement and continuity between the methods used by the final result is achieved.

(3)

v

Universitas Kristen Maranatha Daftar Isi

PRAKATA...i

ABSTRAK...iii

ABSTRACT...iv

Daftar Isi...v

Daftar Gambar...vii

Daftar Tabel...x

Daftar Lampiran...xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 1

1.3 Tujuan Pembahasan ... 2

1.4 Ruang Lingkup Kajian ... 2

1.5 Sumber Data ... 2

1.6 Sistematika Penyajian ... 2

BAB II KAJIAN TEORI ... 4

2.1 Pengertian Rekaya Perangkat Lunak ... 4

2.1.1 Tiga Elemen Rekayasa Perangkat Lunak ... 4

2.1.2 System Development Life Cycle (SDLC) ... 5

2.1.3 Tahap Kebutuhan Sistem dalam Rekayasa Perangkat Lunak ... 10

2.1.4 Penggunaan Data ModelingConcept Dalam Tahap Design Specification 12 2.1.4.1 Data Objects ... 12

2.1.4.3 Relasi ... 13

2.1.4.4 Kardinalitas ... 14

2.1.5 Penggunaan Unified Modeling Language (UML) ... 14

2.1.5.1 Pengertian UML (Unified Modeling Language) ... 15

2.1.5.2 Class Diagram ... 15

2.1.5.3 Sequence Diagram ... 17

2.1.5.4 Use Case Diagram... 18

2.1.5.5 Class Responsibility Card (CRC) ... 19

2.1.5.6 Package Diagram ... 20

2.1.5.7 Statechart Diagram ... 21

2.1.5.8 Activity Diagram ... 22

2.1.6 Penggunaan pseudocode / PDL Dalam Tahap Design Specification ... 23

2.1.7 Penggunaan Testing Dalam Tahap Design Specification ... 23

(4)

vi

Universitas Kristen Maranatha

2.2 Definisi Analisis ... 24

2.2.1 Langkah - langkah Analisis Sistem... 25

2.3 Pengertian Analisis Gap ... 28

2.4 Pengertian Audit... 29

2.4.1 Tipe - Tipe Audit ... 30

2.4.2 Tujuan Audit Kepatuhan ... 31

2.4.3 Jenis-jenis Auditor ... 31

2.5 Pengertian Audit Sistem Informasi ... 32

2.5.1 Langkah - Langkah Dasar Audit Sistem Informasi ... 33

2.6 Prinsip Laporan Audit... 35

BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM ... 37

3.1 Metodologi Penelitian... 37

3.2 Langkah Studi Awal ... 39

3.2.1 Profil PT. PLN (Persero) ... 40

3.2.2 Sejarah PT. PLN (Persero) ... 40

3.2.3 Sejarah PLN Jawa Barat ... 40

3.2.4 Falsafah, Visi dan Misi PT. PLN (Persero) DJBB ... 41

3.2.5 Fungsi ASTI (Aplikasi Sistem Teknologi Informasi). ... 42

3.2.6 Tahap Proses Pembuatan Aplikasi ... 44

3.3 Tahap Pengumpulan dan Pencarian Standar Pembuatan Aplikasi... 46

3.3.1 Penerapan SDLC (System Development Life Cycle) dalam APKD ... 46

3.3.1.1 Hasil Pembahasan Penggunaan SDLC ... 59

3.3.2 Standar Dalam Pembuatan Aplikasi ... 59

3.4 Pengumpulan Data Lapangan ... 65

3.5 Analisis Resiko ... 100

3.5.1 Langkah – Langkah yang Tidak dijalankan ... 100

3.5.1.1 Communication / Requirement ... 101

3.5.1.2 Data Modeling ... 103

3.5.1.3 Quick Plan / Analisis ... 104

3.5.1.4 Architecture ... 106

3.5.1.5 Implementasi ... 108

3.5.1.6 Testing... 109

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 110

4.1 Kesimpulan ... 110

4.2 Saran ... 111

(5)

vii

Universitas Kristen Maranatha Daftar Gambar

Gambar 1. Waterfall model (sumber : Pressman, 2005:85) ... 6

Gambar 2. Prototyping model (sumber : Pressman,2005:83) ... 7

Gambar 3. Rapid Application Development (RAD) (sumber : Pressman,2005:81) .... 8

Gambar 4. Spiral model (sumber : Pressman,2005:86) ... 9

Gambar 5. Tahapan dalam analisis ... 11

Gambar 6. Contoh data object (sumber : Pressman,2005:213) ... 13

Gambar 7. Contoh gambar relasi (sumber : Pressman,2005:215) ... 14

Gambar 8. Contoh kardinalitas ... 14

Gambar 9. Contoh class diagram (sumber : Weasley,2003) ... 16

Gambar 10. Contoh Gambar dependencies (sumber : Weasley,2003) ... 16

Gambar 11. Sequence diagram (sumber : Weasley,2003)... 17

Gambar 12. Writing use case (sumber : Weasley,2003) ... 18

Gambar 13. Contoh use case diagram (sumber : Weasley,2003) ... 19

Gambar 14. Contoh CRC (sumber : Weasley,2003)... 20

Gambar 15. Contoh package diagram (sumber : Weasley,2003) ... 21

Gambar 16. State diagram ... 21

Gambar 17. Contoh Gambar activity diagram (sumber : Weasley,2003) ... 22

Gambar 18. Gambar pengertian blackbox testing (sumber : Hendraputra,2009:18) 24 Gambar 19. Gambar Pengertian whitebox testing (sumber : Hendraputra,2009:19) 24 Gambar 20. Ilustrasi analis gap, Sumber: (Tore Dybå, 2004:61) ... 29

Gambar 21. Langkah Langkah Penelitian ... 38

Gambar 22. Struktur organisasi PLN DJBB ... 44

Gambar 23. Proses pembuatan aplikasi ... 45

Gambar 24. Model waterfall (sumber : Pressman, 2005:85) ... 47

Gambar 25. Gantt Chart pembuatan aplikasi ... 48

Gambar 26. Bukti pengujian dilakukan diakhir ... 49

Gambar 27. RAD Model (sumber : Pressman,2005:81) ... 50

Gambar 28. Identifikasi masalah ... 50

Gambar 29. Business rule ... 51

Gambar 30. Output user ... 51

Gambar 31. Bussines rule ... 52

Gambar 32. Use case ... 52

Gambar 33. activity diagram ... 53

Gambar 34. Class diagram analisis ... 53

(6)

viii

Universitas Kristen Maranatha

Gambar 36. Testing aplikasi ... 55

Gambar 37. Bukti flowchart ... 55

Gambar 38. Prototyping model (sumber : Pressman,2005:83) ... 56

Gambar 39. Business rule ... 57

Gambar 40. Output user ... 57

Gambar 41. Sequence diagram... 58

Gambar 42. Class diagram analisis ... 58

Gambar 43. 4 elemen dalam modeling concept ... 61

Gambar 44. hubungan pemodelan antara analisa dan pemodelan perancangan ... 63

Gambar 45. Transformasi analisis menjadi modeling (sumber : Pressman,2005:274) ... 65

Gambar 46. List pembagian stakeholder ... 67

Gambar 47. Business rule ... 68

Gambar 48. Business rule ... 69

Gambar 49. Kebutuhan data entry ... 69

Gambar 50. Lembar tujuan ... 70

Gambar 51. Lembar kebutuhan output user ... 71

Gambar 52. Lembar batasan masalah ... 71

Gambar 53. Implementasi table... 73

Gambar 54. Lembar deskripsi umum ... 75

Gambar 55. Use case diagram ... 75

Gambar 56. Definisini aktor ... 76

Gambar 57. Activity diagram ... 76

Gambar 58. Class diagram analisis ... 77

.Gambar 59. Class analisis ... 78

Gambar 60, Class analisis ... 80

Gambar 61. Class diagram ... 81

Gambar 62. Class diagram boundry ... 82

Gambar 63. Class diagram control ... 82

Gambar 64. Class diagram entity ... 83

Gambar 65. Tableuse case ... 83

Gambar 66. Sequence diagram ... 84

Gambar 67. Lembar source code ... 86

Gambar 68. Lembar rancangan UI ... 86

Gambar 69. Lembar pengujian ... 87

(7)

ix

Universitas Kristen Maranatha

Gambar 71. Class diagram analisis ... 88

Gambar 72. Structure chart menu ... 89

Gambar 73. Algoritma pembuatan kode ... 89

Gambar 74. Implementasi tabel... 90

Gambar 75. Class analisis diagram ... 91

Gambar 76. Lembar implementasi table ... 92

Gambar 77. Class analisis diagram ... 92

Gambar 78. Perancangan struktur menu ... 93

Gambar 79. Sequence diagram... 94

Gambar 80. Lembar rancangan UI ... 94

Gambar 81. Sequence diagram... 95

Gambar 82. Source code ... 97

Gambar 83. Implementasi table dalam mysql ... 98

(8)

x

Universitas Kristen Maranatha Daftar Tabel

Tabel I. Hasil Pengujian ... 59

Tabel II. Perhitungan Langkah Communication ... 71

Tabel III. Perhitungan Data Concept ... 73

Tabel IV. Table Perbandingan Langkah Analisis ... 84

Tabel V. Tabel Perbandingan Langkah Architecture ... 95

Tabel VI. Table Perbandingan Langkah Implementasi ... 98

Tabel VII. Tabel Perbandingan Langkah Testing ... 99

Tabel VIII. Tabel Langkah Communication yang tidak dilakukan ... 101

Tabel IX. Tabel langkah data modeling yang tidak dilakukan ... 103

Tabel X. Table langkah 4 element yang tidak dilakukan ... 104

Tabel XI. Tabel langkah architecture yang tidak dilakukan... 106

Tabel XII. Table langkah implementasi yang tidak dilakukan ... 108

(9)

xi

Universitas Kristen Maranatha Daftar Lampiran

Lampiran A Proses Pencarian Kebutuhan Sistem ... A1

A1. Deskripsi umum sistem ... A1

A2. Kebutuhan Perangkat Lunak ... A2

A3. Kebutuhan Perangkat Keras ... A3

A4. Kebutuhan Data Entry ... A4 A5. Lanjutan Kebutuhan Data Entry ... A5 A6. Kebutuhan Keluaran Informasi ... A6

A7. Tabel Output yang Dibutuhkan User ... A7 A8. Kebutuhan Proses + Tabel Bussines Rules ... A8 A9. Lanjutan Tabel Bussines Rule + Fungsi – Fungsi Utama Sistem ... A9 A10. Tabel Fungsi Utama Sistem ... A10

A11. Tujuan Pembuatan ... A1

A12. Batasan Masalah ... A12

Lampiran B Proses Analisis ... B1

(10)

xii

Universitas Kristen Maranatha B22. Sequence Diagram Entry data pengemudi ... B22 B23. Sequence Diagram Update data pengemudi ... B23 B24. Sequence Diagram Entry data pengemudi ... B24 B25. Sequence Diagram Update data kendaraan dan pengemudi ... B25 B26. Sequence Diagram Update kontak petugas ... B26 B27. Sequence Diagram Update account ... B27 B28. Sequence Diagram Entry data registrasi ... B28 B29. Sequence Diagram peminjaman kendaraan ... B29 B30. Sequence Diagram approval pengajuan ... B30 B31. Sequence Diagram cek respond approval ... B31 B32. Sequence Diagram Entry transaksi perjalanan ... B32 B33. Sequence Diagram Update status perjalanan ... B33 B34. Sequence Diagram Update data transaksi perjalanan ... B34 B35. Sequence Diagram informasi kendaraan ... B35 B36. Sequence Diagram informasi pengajuan ... B36 B37. Sequence Diagram informasi perjalanan ... B37 B38. Sequence Diagram informasi peminjaman ... B38 B39. Sequence Diagram penggunaan BBM dan persekot dinas ... B39 B40. Sequence Diagram cetak surat pengajuan dan lain lain ... B40 B41. Sequence Diagram cetak data kendaraan ... B41 B42. Sequence Diagram cetak data pengemudi ... B42 B43. Sequence Diagram cetak semua pengajuan ... B43 B44. Sequence Diagram cetak data pengajuan per periode ... B44 B45. Sequence Diagram cetak data per-bidang ... B45 B46. Sequence Diagram cetak data pengajuan per-periode dan per-bidang ... B46 B47. Sequence Diagram cetak data perjalanan per-periode ... B47 B48. Sequence Diagram cek data perjalanan per-bidang ... B48 B49. Sequence Diagram cetak data perjalan per-bidang dan per-periode ... B49 B50. Sequence Diagram cetak semua data penggunaan BBM ... B50 B51. Sequence Diagram cetak penggunaan BBM... B51 B52. Class Analisis Diagram tahap analisis ... B52 B53. Class Analisis tabel tahap analisis ... B53 Lampiran C Proses Perancangan ... C1

C1. Perancangan kode ... C1

C2. Lanjutan perancangan kode ... C2

(11)

xiii

Universitas Kristen Maranatha C4. Tabel User dan tabel otoritas ... C4 C5. Tabel jenis kendaraan, tabel merk kendaraan dan pengemudi ... C5

C6. Tabel pengajuan pengemudi tabel kendaraan dan pengemudi ... C6

C7. Tabel pengajuan kendaraan dan tabel approval ... C7 C8. Tabel transaksi perjalanan ... C8

C9. Perancangan interface 1 ... C9 C10. Perancangan interface 2 ... C10 C11. Perancangan interface 3 ... C11 Lampiran D Proses Implementasi ... D1

D1. Class Diagram tahap perancangan ... D1 D2. Class Diagram kontrol ... D2 D3. Class Diagram entity ... D3 D4. Perancangan struktur menu ... D4

D5. Perancangan struktur menu administrator ... D5

D6. Perancangan struktur menu manajer ADFAS ... D6

D7. Sequence Diagram tahap perancangan ... D7 Lampiran E Proses Pengujian ... E1

E1. Lembar pengujian ... E1

Lampiran F Bukti Ijin Penelitian ... F1

F1. Surat ijin melakukan penelitian ... F1

(12)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perusahaan Listrik Negara atau yang lebih kita kenal dengan sebutan PLN

memiliki sejarah panjang dalam industri penyedia layanan listrik di Indonesia,

sebagai satu

satunya penyedia layanan listrik di Indonesia PLN berniat untuk

meningkatkan kualitas dan juga pelayanan kepada konsumennya.

Hal tersebut dilakukan oleh PLN dengan menggunakan media Teknologi

Informasi (TI), dan cara yang digunakan adalah dengan membuat aplikasi untuk

mendukung setiap proses bisnis, baik itu secara niaga, finansial, sumber daya

manusia dan lain

lain. Untuk mendukung

core

bisnis PLN, dilakukanlah pembuatan

aplikasi

aplikasi seperti : sidalang, dashboard GM untuk mengukur kinerja

karyawan, pembuatan data ASET, manajemen travo, dan Aplikasi Pemesanan

Kendaraan Dinas (APKD).

Dengan banyaknya aplikasi yang dibuat oleh PLN dirasakan perlu untuk

menimbang kepatuhan antara tim pengembang dengan mekanisme yang ada, agar

kesalahan yang mungkin terjadi dalam pengembangan aplikasi dapat diminalisir.

1.2 Rumusan Masalah

Berikut merupakan perumusan masalah yang akan dianalisis pada bagian

ASTI (Aplikasi Sistem Teknologi Informasi), dalam pembuatan

Aplikasi

Peminjamanan Kendaraan Dinas (APKD) :

1. Bagaimana prosedur dan standar yang berlaku pada pihak PLN dalam

pembuatan APKD ?

2. Bagaimana proses yang dilakukan pihak PLN dalam pembuatan APKD

?

3. Apakah PLN menerapkan proses pembuatan aplikasi sesuai dengan

(13)

1.3

Tujuan Pembahasan

Tujuan penulisan laporan ini adalah untuk melakukan analisis dan pencarian

data untuk :

1. Mendapatkan prosedur dan standar yang berlaku di PLN dalam

pembuatan APKD.

2. Menelusuri proses yang ada dalam pembuatan APKD oleh pihak PLN.

3. Melakukan metode analisis gap untuk setiap proses pembuatan APKD.

1.4

Ruang Lingkup Kajian

Analisis hanya dilakukan pada divisi ASTI (Aplikasi Sistem Teknologi

Informasi), dan terfokus kepada pembuatan Aplikasi Pengelolaan Kendaraan Dinas

atau disingkat APKD, jika prosedur atau standar yang berlaku tidak memadai untuk

menjadi dasar dalam audit kepatuhan maka standar yang ada akan mengacu pada

teori.

1.5

Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam proses analisis ini berupa buku-buku dan

artikel - artikel mengenai analisis gap, dan auditing yang berasal dari internet. Untuk

sumber data perusahaan yang bersangkutan didapat dari hasil wawancara dengan

pihak PLN.

1.6

Sistematika Penyajian

Sistematika penulisan laporan tugas akhir ini terdiri dari lima bab yang

didalamnya mencangkup hal - hal sebagai berikut :

(14)

Pada bab ini berisikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan

pembahasan, ruang lingkup kajian, sistematika penyajian, sumber data

Bab II Kajian teori

Pada bab ini berisikan teori - teori yang berhubungan dengan materi

penulisan yang diambil dari beberapa referensi baik buku, jurnal maupun

internet. Materi penulisan adalah mengenai jenis

jenis auditing, analisis gap,

dan panduan untuk audit sistem informasi.

Bab III Analisis

Bab ini berisikan proses pengauditan berdasarkan analisis gap dan

menjelaskan bagaimana proses yang dilakukan untuk menilai kepatuhan

terhadap kontrol yang sudah ditetapkan. Apakah sistem yang telah diterapkan

saat ini sudah sesuai dengan standar dari perusahaan. Hal-hal apa saja yang

sudah memenuhi standar perusahaan dan hal-hal apa saja yang belum

memenuhi standar perusahaan.

Bab IV Simpulan dan Saran

Pada bab ini berisikan kesimpulan dan saran dari penulis berasal dari

(15)

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Dari data yang telah didapatkan dari hasil analisis resiko yang kepada

pembuatan APKD, berikut merupakan kesimpulan yang dapat diambil :

Tahap

communication / requirement, telah dijalankan dengan sangat baik dalam

proses pembuatan APKD, memang benar terdapat gap dengan teori yang ada,

tetapi tidak perlu dilakukan perubahan karena tidak mempengaruhi kinerja dan hasil

akhir.

Tahap Data modeling

, dilakukan dengan catatan dan perlu perbaikan saat

pembuatan selanjutnya. Karena data modeling yang tujuan akhirnya adalah

mendapatkan rancangan basis data.

Tahap

Quick Plan

/ Analisis

, telah dijalankan dengan sangat baik dalam

pembuatan APKD, dengan adanya penambahan

flow

model, maka pengertian

bagaimana sistem harus berjalan akan lebih baik, mengingat

flow

model bukan

bagian resmi dari UML.

Tahap

Architecture, kurang baik dijalankan, hal ini karena proses analisis

menggunakan metode penggambaran UML yang pada umumnya digunakan untuk

pemrograman OO (

Object

Oriented

), sedangkan saat proses pengkodean

menggunakan pemrograman terstruktur sehingga beberapa langkah dalam tahap

architecture

tidak mungkin dilakukan. Langkah penting lain yang tidak dilakukan

adalah testing sebelum dikodekan.

Tahap Implementasi

, dilakukan dengan baik karena tujuan akhir tahap ini adalah

source code

dan basis data, serta terdapat dokumentasi untuk

source code

yang

(16)

Tahap testing

, dilakukan dengan sangat baik dalam pembuatan APKD.

4.2 Saran

Berikut merupakan saran

saran yang direkomendasikan untuk menghilangkan

“gap” dalam pembuatan aplikasi yang dikemba

ngkan oleh tim APKD :

Tahap

Communication / Requirement,

langkah mendapatkan kesepahamanan

semua

stakeholder

lebih baik jika dilakukan untuk mendapatkan pemahaman

kebutuhan tiap

tiap

stakeholder

dengan baik, sehingga aplikasi yang

dikembangkan tepat guna.

Tahap Data Modeling

, langkah pembuatan ERD merupakan salah satu langkah

penting dalam tahap data modeling, hal ini perlu dilakukan dalam pembuatan

aplikasi agar data yang dibutuhkan dapat dijabarkan secara jelas.

Tahap

Quick Plan

/ Analisis

, langkah DFD lebih baik dilakukan agar tim

pengembang lebih memahami alur sistem yang akan dibuat.

Tahap

Architecture, langkah

reuse design component

lebih baik dilakukan saat

melakukan desain menggunakan UML karena UML pada umumnya digunakan untuk

pemrograman

object oriented

. Langkah testing sebelum dikodekan lebih baik

dilakukan untuk meminimalisir kesalahan yang ada.

Tahap Implementasi

, tidak ada saran dalam tahap ini karena langkah yang ada,

dijalankan dengan baik

Tahap testing,

tidak ada saran dalam tahap ini karena langkah yang ada dijalankan

(17)

112

Daftar Pustaka

Wesley. Adison (2003). UML Distilled: A Brief Guide to the Standard Object

Modeling Language, Third Edition

Pressman.S,. Rogers (2005). System Engineering A Practioner Approach (6th ed),

New York : McGraw-Hill Education

Hartono, Jogiyanto (2005), Analisis & Disain : Yogyakarta : Andi Yogyakarta

Jogiyanto (2003). Sistem Teknologi Informasi (edisi III), Yogyakarta : Andi

Dybå,Tore & Torgeir, Dingsøyr & Nils, Moe., Brede (2004), PROCESS

IMPROVEMENT IN PRACTICE, Boston : Kluwer Academic Publishers

Hendraputra, Ade (2006), Jaminan Mutu Sistem Informasi, Bandung : Politeknik

Telkom

Sommervile, Ian (2007), Perangkat lunak Engineering (8th ed), Hongkong : Pearson

Dennis, Allan & Wixom, Barbara and Tegarden, David (2005). Systems Analysis and

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan Amar Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 39/PHPU.D-X/2012, tanggal 6 Juli 2012, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Puncak Jaya diperintahkan untuk

Nilai determinasi (R2) yang diperoleh sebesar 0.831, hal ini berarti presentase sumbangan variabel komunikasi, pelatihan dan kreativitas dalam model regresi sebesar 83.1%

Seluruh Rekan-rekan Angkatan XIX Program Studi Pasca Sarjana Ekonomi Pembangunan Universitas Sumatera Utara, terima kasih atas segaala dukungan,bantuan dan kerja sama selama

Alhamdulillah dengan segala puji dan syukur hanya milik Allah SWT, berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya serta dengan pertolongan Allah SWT- lah yang

Pada waktu tertentu pengusaha membutuhkan informasi hasil target dari pekerjaan setiap karyawan yang telah diselesaikan ataupun yang masih belum terselesaikan sehingga

Hasil dari penelitian ini terdiri dari tiga aspek, yaitu (1) dampak keberadaan hiburan malam (band) terhadap perilaku remaja baik berdampak positif maupun negatif, (2) faktor

Penggunaan peralatan RHVAC yang lebih besar telah menciptakan tekanan signifikan pada sistem tenaga dan meningkatkan permintaan listrik puncak, terutama di negara-negara bersuhu

z Digunakan untuk menyajikan data   dalam bentuk kolom dan baris,   tujuannya agar   informasi. dapat ditampilkan secara lebih terstruktur