• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan antara Pelaksanaan Standar Profesi Internal Audit dengan Perwujudan Good Corporate Governance pada PT. Pos Indonesia.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan antara Pelaksanaan Standar Profesi Internal Audit dengan Perwujudan Good Corporate Governance pada PT. Pos Indonesia."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRACT

The Relation Between Applying Internal Audit Profession Standard With Realization of Good Corporate Governance

at PT. POS Indonesia (Persero)

This research owns target to find out whether applying internal audit profession standard (Variable X) has significant and positive relation towards the realization of Good Corporate Governance (variable Y). Variable X evaluated through 5 (five) dimensions, that are independence, professional proficiency, scope of work, performance of audit work, management of internal auditing department. While variable Y evaluated through 5 (five) dimensions that are transparency, independence, accountability, responsibility, and fairness. This research conducted at PT. POS Indonesia Street Cilaki Number 73 Bandung, West Java.

Research methods used in this research is analitycal descriptive, using a survey method of data collection method. The research use qualitative data which are quantified by using ordinal scale by Likert method. After data validity and reliability examined, valid and reliable data analyzed by using Rank Spearman Correlation Method.

From the research por the relation of both variables, with Rank Spearman Correlation Method, produced correlation coefficient as 0,675 (rs = 0,675), meaning there are somewhat meaningful correlation between applying internal audit profession standard towards the realization of Good Corporate Governance. Hereinafter, significant examination express that Ho is refused in spite of the calculation result indicate that the value or tcalculate is more than ttable (4,841 > 2,048).

(2)

vi Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

Hubungan Antara Pelaksanaan Standar Profesi Internal Audit dengan Perwujudan Good Corporate Governance

pada PT. POS Indonesia (Persero)

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui apakah Pelaksanaan Standar Profesi Internal Audit (Variabel X) memiliki hubungan yang positif dan signifikan bagi terwujudnya Good Corporate Governance (Variabel Y). variable X ditinjau melalui lima dimensi yaitu Independensi, Kemampuan Profesional, Lingkup Pekerjaan, Pelaksanaan Kegiatan Pemeriksaan, Manajemen Bagian Internal Audit. Sedangkan variable Y ditinjau melalui lima dimensi yaitu Transparansi, Kemandirian, Akuntabilitas, Pertanggungjawaban dan Kewajaran. Penelitian ini dilakukan pada PT. POS Indonesia Pusat Jalan Cilaki Nomor 73 Bandung, Jawa Barat.

Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis, dengan menggunakan metode survey sebagai metode pengumpulan data. Data yang digunakan untuk penelitian ini adalah data kuantitatif dengan menggunakan skala ordinal dan metode Likert. Setelah dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas, data yang valid dan reliable tersebut kemudian diolah dan dianalisis dengan menggunakan metode Rank Spearman Correlation.

Dari penelitian atas hubungan dari kedua variable dengan metode Rank Spearman Correlation tersebut dihasilkan koefisien korelasi sebesar 0,675 (rs = 0,675), yang berarti terdapat hubungan positif yang cukup berarti antara Pelaksanaan Standar Profesi Internal Audit dengan terwujudnya Good Corporate Governance. Selanjutnya dari pengujian hipotesis yang dilakukan menyatakan bahwa Ho ditolak karena hasil perhitungan menunjukkan bahwa nilai thitung > ttabel (4,841 > 2,048).

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL i

HALAMAN PENGESAHAN ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI iii

KATA PENGANTAR iv

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN

PENGEMBANGAN HIPOTESIS 8

2.1. Tinjauan Pustaka 8

2.1.1. Audit Internal 8

2.1.1.1. Definisi Audit Internal 8 2.1.1.2. Pentingnya Audit Internal 11 2.1.1.3. Standar Profesi Audit Internal 14

2.1.2. Good Corporate Governance 22

2.1.2.1. Definisi Good Corporate Governance 22 2.1.2.2. Prinsip-prinsip Good Corporate

(4)

viii Universitas Kristen Maranatha

2.1.2.2.1. Transparansi 25

2.1.2.2.2. Kemandirian 26

2.1.2.2.3. Akuntabilitas 26 2.1.2.2.4. Pertanggungjawaban 27

2.1.2.2.5. Kewajaran 27

2.1.2.3. Tujuan dan Manfaat Penerapan Good

Corporate Governance 28

2.1.3. Hubungan Antara Pelaksanaan Standar Profesi Internal Audit Dengan Perwujudan Good

Corporate Governance 30

2.2. Kerangka Pemikiran 32

2.1. Pengembangan Hipotesis 36

BAB III METODE PENELITIAN 37

3.1. Objek Penelitian 37

3.1.1.Sejarah Singkat PT. POS Indonesia (Persero) 37 3.1.2.Struktur Organisasi dan Uraian Tugas di

PT. POS Indonesia (Persero) 40

3.2. Metode Penelitian 44

3.3. Teknik pengumpulan data 45

3.4. Populasi penelitian 46

3.5. Operasionalisasi Variabel 47

3.6. Metode Analisis Data 50

(5)

4.1.2.1.1. Independensi 57 4.1.2.1.2. Kemampuan Profesional 59 4.1.2.1.3. Lingkup Pekerjaan 61

Perwujudan Good Corporate Governance 82 4.1.3.1. Analisis Korelasi Rank Spearman 82

4.1.3.2. Pengujian Hipotesis 83

4.2. Pembahasan 85

4.2.1.Hubungan Antara Pelaksanaan Standar Profesi Internal Audit dengan Perwujudan

Good Corporate Governance 85

4.2.2.Hasil Pengujian Hipotesis 87

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 88

5.1. Saran 88

5.2. Kesimpulan 88

DAFTAR PUSTAKA 90

LAMPIRAN 92

(6)

x Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Model Kerangka Pemikiran 35

(7)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I Operasional Variabel Pelaksanaan Standar Profesi

Internal Audit (Variabel X) 48

Tabel II Operasional Variabel Perwujudan Good Corporate

Governance 49

Tabel III Rekapitulasi Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Variabel X dan Y 54

Tabel IV Tanggapan Responden Berdasarkan Kategori

Tentang Pelaksanaan Standar Profesi Internal Audit 56

(8)

xii Universitas Kristen Maranatha

Tabel XXIII Pertanyaan 19 67

Tabel XXIV Pertanyaan 20 68

Tabel XXV Tanggapan Responden Berdasarkan Kategori

Tentang Perwujudan Good Corporate Governance 69

Tabel XXVI Pertanyaan 21 70

Tabel XXVII Pertanyaan 22 71

Tabel XXVIII Pertanyaan 23 71

Tabel XXIX Pertanyaan 24 72

Tabel XXX Pertanyaan 25 72

Tabel XXXI Pertanyaan 26 73

Tabel XXXII Pertanyaan 27 73

Tabel XXXIII Pertanyaan 28 74

Tabel XXXIV Pertanyaan 29 75

Tabel XXXV Pertanyaan 30 75

Tabel XXXVI Pertanyaan 31 76

Tabel XXXVII Pertanyaan 32 76

Tabel XXXVIII Pertanyaan 33 77

Tabel XXXIX Pertanyaan 34 78

Tabel XL Pertanyaan 35 78

Tabel XLI Pertanyaan 36 79

Tabel XLII Pertanyaan 37 79

Tabel XLIII Pertanyaan 38 80

Tabel XLIV Pertanyaan 39 81

Tabel XLV Pertanyaan 40 81

(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A Surat Keterangan Penelitian 92

Lampiran B Kuesioner 93

Lampiran C Struktur Organisasi PT. POS Indonesia (PERSERO) 96

Lampiran D Struktur Organisasi Sekretariat Perusahaan 97

Lampiran E Struktur Organisasi Pusat Perencanaan Korporat dan

Transformasi 98

(10)

Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sulit dipungkiri, selama sepuluh tahun terakhir ini, istilah Good Corporate Governance (GCG) kian populer. Tak hanya populer, istilah tersebut juga

ditempatkan di posisi terhormat. Pertama, GCG merupakan salah satu kunci sukses perusahaan untuk tumbuh dan menguntungkan dalam jangka panjang, sekaligus memenangkan persaingan bisnis global. Kedua, krisis ekonomi di kawasan Asia dan Amerika Latin yang diyakini muncul karena kegagalan penerapan GCG (Daniri, 2005).

Dapat dilihat dari pengalaman Amerika Serikat yang harus melakukan restrukturisasi corporate governance sebagai akibat market crash pada tahun 1929. Corporate governance yang buruk disinyalir sebagai salah satu sebab terjadinya krisis ekonomi Indonesia yang dimulai tahun 1997 yang efeknya masih terasa hingga saat ini. Krisis keuangan yang terjadi di Amerika pada saat ini juga ditengarai karena tidak diterapkannya prinsip-prinsip Good Corporate Governance, beberapa kasus skandal keuangan seperti Enron Corp., Worldcom,

Xerox dan lainnya melibatkan top eksekutif perusahaan tersebut menggambarkan tidak diterapkannya prinsip-prinsip Good Corporate Governance (http://www.bpkp.go.id/?idunit=21&idpage=326).

(11)

BAB I Pendahuluan 2

terjadi di Indonesia ini ditandai dengan goncangan ekonomi berkelanjutan. Mulai dari restrukturisasi sector perbankan, pelelangan asset para konglomerat, yang berakibat pada penurunan iklim usaha (Bakrie, 2003).

Pemerintah Indonesia menyadari bahwa kontribusi BUMN terhadap keterpurukan keuangan dan moneter negara sangat signifikan. Atas dasar hal tersebut, sepanjang tahun 2002, pemerintah bersama-sama komunitas bisnis telah mengupayakan berbagai cara sosialisasi dan implementasi GCG ini, yaitu dengan diberlakukannya Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor 117/M-MBU/2002 tentang Penerapan Praktek Good Corporate Governance pada BUMN (Gian Pargina, 2010).

Kajian yang dilakukan oleh Asian Development Bank (ADB) menunjukkan beberapa factor yang memberikan kontribusi pada krisis di Indonesia. Pertama, konsentrasi kepemilikan perusahaan yang tinggi; kedua, tidak efektifnya fungsi pengawasan dewan komisaris; ketiga, inefisiensi dan rendahnya transparansi mengenai prosedur pengendalian merger dan akuisisi perusahaan; keempat, terlalu tingginya ketergantungan pada pendanaan eksternal; dan kelima, ketidakmemadainya pengawasan oleh para kreditor (Gian Pargina, 2010)

Kebutuhan Good Corporate Governance timbul berkaitan dengan principal-agency theory, yaitu untuk menghindari konflik antara principal dan

(12)

BAB I Pendahuluan 3

Universitas Kristen Maranatha berkepentingan (stakeholder) tersebut haruslah dilindungi melalui penerapan GCG. Selain pendekatan model Agency Theory dan Stakeholder Theory tersebut di atas (http://www.bpkp.go.id/?idunit=21&idpage=326).

Good corporate governance menurut Moeljono (2005) adalah system

yang mengatur dan mengendalikan perusahaan untuk menciptakan nilai tambah untuk semua stakeholder. Moeljono mengungkapkan ada dua hal yang ditekankan dalam konsep ini, pertama: pentingnya hak pemegang saham untuk memperoleh informasi dengan benar (akurat), tepat waktunya dan kedua: kewajiban perusahaan untuk melakukan pengungkapan secara akurat, tepat waktu dan transparan terhadap semua informasi kinerja perusahaan.

Profesi audit internal mengalami perkembangan cukup berarti pada awal abad 21, sejak munculnya kasus Enron & Worldcom yang menghebohkan kalangan dunia usaha. Meskipun reputasi audit internal sempat terpuruk oleh berbagai kasus kolapsnya beberapa perusahaan tersebut yang melibatkan peran auditor, namun profesi auditor internal ternyata semakin hari semakin dihargai dalam organisasi. Saat ini profesi auditor internal turut berperan dalam implementasi Good Corporate Governance (GCG) di perusahaan maupun Good Government Governance (GGG) di pemerintahan (Harry, 2010).

(13)

BAB I Pendahuluan 4

pergeseran peran audit internal dari suatu fungsi yang bertugas memberikan penilaian dan pengawasan menjadi fungsi yang dapat memberikan masukan-masukan operasional dan strategis. Oleh karena itu audit internal dituntut bekerja secara professional (The Auditors, 26 November 2008).

Organisasi Profesi Internal Audit Indonesia yang terdiri atas The Institute of Internal Auditor (IIA)-Indonesian Chapter, Forum Komunikasi Satuan

Pengawasan Intern (FKSPI) BUMN/BUMD, Yayasan Pendidikan Internal Audit (YPIA), Dewan Sertifikasi-Qualified Internal Auditor (DS-QIA) dan Perhimpunan Auditor Internal Indonesia (PAII) berkeyakinan bahwa fungsi internal audit yang efektif mampu menawarkan sumbangan yang penting dalam meningkatkan proses corporate governance pengelolaan resiko, dan pengendalian manajemen. Internal auditor merupakan dukungan yang penting bagi komisaris, komite audit, direksi, dan manajemen dalam membentuk fondasi bagi pengembangan corporate governance (position #1/2003, Yogyakarta, 29 Juli 2003).

(14)

BAB I Pendahuluan 5

Universitas Kristen Maranatha sumber rujukan bagi internal auditor yang ingin menjalankan fungsinya secara professional (Prima Consulting Group, 2007).

Adapun Peneliti terdahulu yang telah melakukan Penelitian terkait Good Corporate Governance yang dilakukan oleh M. Hendra Gunawan (2005)

dengan judul “Peranan Komite Audit Dalam Rangka Meningkatkan Pelaksanaan

Good Corporate Governance di Kantor Pusat PT. Pos Indonesia (Persero)

Bandung”. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa komite audit sudah cukup berperan dengan baik, yang dapat dilihat dari tingkat kompetensi dan pengalaman yang dimilikinya, dan juga terdapat hubungan yang erat dan positif antara peran yang dilakukan oleh komite audit dengan pelaksanaan good corporate governance.

Ari Adistia Rachmad (2004) malakukan penelitian dengan judul “Fungsi Auditor Internal Dalam Mewujudkan Good Corporate Governance”, penelitian ini dilakukan pada PT. Telekomunikasi Indonesia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa para Auditor Internal menunjukkan pengaruh yang signifikan atas perannya dalam mewujudkan Good Corporate Governance dalam perusahaan.

Selanjutnya penelitian yang lain dengan judul “Hubungan Antara Fungsi Audit Internal Dengan Perwujudan Good Corporate Governance (Studi atas Persepsi pada PT. Kertas Padalarang (Persero)) oleh Erika Kania (2007) menjelaskan bahwa terdapat hubungan yang kuat antara fungsi audit internal dengan terwujudnya Good Corporate Governance.

(15)

BAB I Pendahuluan 6

Standar Profesi Internal Audit Dengan Perwujudan Good Corporate Governance di Indonesia. Penelitian ini menghasilkan bahwa Pelaksanaan Standar Internal Audit berpengaruh positif terhadap Perwujudan Good Corporate Governance. Penulis merasa tertarik untuk meneliti hal yang sama namun dengan objek penelitian yaitu salah satu perusahaan BUMN Indonesia yang terletak di Bandung. Dengan demikian penelitian ini berjudul :

“Hubungan Antara Pelaksanaan Standar Profesi Internal Audit Dengan

Perwujudan Good Corporate Governance

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut penulis mengidentifikasi masalah yang akan diteliti adalah :

Apakah terdapat hubungan antara pelaksanaan standar profesi internal audit dengan perwujudan good corporate governance pada PT. Pos Indonesia ?

1.3 Tujuan Penelitian

Dengan bertolak belakang dari latar belakang penelitian dan identifikasi masalah yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan penelitian ini adalah :

(16)

BAB I Pendahuluan 7

Universitas Kristen Maranatha

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat memberikan manfaat, khususnya bagi penulis sendiri, maupun bagi pihak-pihak lain.

1. Bagi penulis

Menambah wawasan dan pengetahuan serta memperoleh gambaran nyata, khususnya mengenai hubungan antara pelaksanaan standar profesi internal audit dengan perwujudan Good Corporate Governance pada perusahaan dan kendala-kendala yang dihadapi oleh internal audit di dalam melaksanakan tugasnya.

2. Bagi perusahaan

Penulis berharap hasil dari penelitian kecil ini mempu memberikan masukan berharga yang dapat meningkatkan efektivitas kinerja perusahaan.

3. Bagi pihak lain

(17)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.Kesimpulan

Dari hasil penelitian mengenai hubungan antara Pelaksanaan Standar Profesi Internal Audit dengan Perwujudan Corporate Governance pada seluruh Internal Audit yang ada di PT. POS Indonesia Pusat Regional Jawa Barat Jalan Cilaki No. 73 Bandung, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut: “Terdapat hubungan yang kuat antara Pelaksanaan Standar Profesi Internal Audit dengan Perwujudan Corporate Governance. Artinya apabila Pelaksanaan

Standar Profesi Internal Audit selanjutnya lebih berkembang dan ditingkatkan

lagi, maka Perwujudan Corporate Governance akan meningkat secara signifikan, begitu juga sebaliknya.”

5.2.Saran

Berdasarkan kesimpulan dan pembahasan di atas, maka peneliti memberikan saran-saran sebagai berikut :

1. Saran Bagi Perusahaan

a. Pihak Perusahaan diharapkan konsisten dalam menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance kerana dapat meningkatkan kinerja jangka panjang perusahaan dan mempermudah kemungkinan menggandeng investor.

(18)

BAB V Kesimpulan dan Saran 89

Universitas Kristen Maranatha manajemen dibawahnya, sehingga penerapan perwujudan Good Corporate Governance akan menjadi lebih efektif karena didukung oleh

semua level manajemen.

c. Para internal auditor diharapkan untuk tetap meningkatkan kemampuan profesionalnya karena unit audit internal haruslah memiliki atau mendapatkan pengetahuan, kecakapan dan berbagai disiplin ilmu yang dibutuhkan untuk menjalankan tanggungjawab pemeriksaan yang diberikan, sehingga dapat mendorong perusahaan untuk dapat mewujudkan Good Corporate Governance dengan sebaik-baiknya. 2. Saran Bagi Peneliti Selanjutnya

Untuk peneliti lain yang tertarik dengan permasalahan serupa, penulis memberikan saran :

a. Memperbanyak sampel penelitian untuk mendekati populasi sesungguhnya. Dengan demikian diharapkan kesimpulan yang dapat diambil lebih tepat dan terhindar dari bias akibat tidak terwakilinya karakter populasi.

(19)

DAFTAR PUSTAKA

Arens, Alvin A.; Elder, Randal J. and Beasley, Mark S. (2005), Auditing and Assurance Service an Integrated Approach, International Edition, 10th Edition, New Jersey: Prentice Hall Inc.

Agus, Sukrisno (2004). Auditing (Pemeriksaan Akuntan) oleh Kantor Akuntan Publik.edisi ketiga. FE Universitas Indonesia: Jakarta.

Forum for Corporate Governance in Indonesia (2001). Peranan Dewan Komisaris dan Komite Audit dalam Pelaksanaan Corporate Governance (Tata Kelola Perusahaan). Jakarta.

Ikatan Akuntan Indonesia (2001). Standar Profesional Akuntan Publik. Salemba Empat, Jakarta.

Indriantoro, N., dan Bambang Supomo, M.Si. (2002). Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi & Manajemen. BPFE, Yogyakarta.

Keputusan Menteri BUMN Nomor: KEP-117/M-MBU/2002 tentang Penerapan Praktek Good Corporate Governance pada Badan Usaha Milik Negara.

Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal (2004). Standar Profesi Audit Internal. Jakarta.

Mulyadi dan Kanaka Puradiredja (1998). Auditing. Edisi kelima, Salemba Empat, Jakarta.

Mulyadi (1992). Pemeriksaan Akuntan. Edisi keempat, YKPN, Yogyakarta.

Nazir, M. (1999). Metode Penelitian. Cetakan keempat, Ghalia Indonesia Anggota IKAPI, Jakarta.

(20)

91

Universitas Kristen Maranatha Ratliff, Richard L., PhD, CIA, Wanda A. Wallace, Glenn E. Sumners, William G.

Mcfarland, James K. Loebbecke (1996). Internal Auditing Principles and Techniques. Second edition, The Institute of Internal Auditing, Florida.

Robins, Stephen P. (1996). Perilaku Organisasi. Jilid satu, PT. Prehallindo, Jakarta. Samid, Suripto (2003). Peran Audit Internal Sebagai Alat Manajemen Untuk

Mengurangi Resiko. Jurnal Akuntansi dan Keuangan FE Universitas Padjajaran.

Siegel, Sidney (1997). Statistika Non Parametrik: Untuk Ilmu-ilmu Sosial. Gramedia, Jakarta.

Sugiyono (2004). Metode Penelitian Bisnis. Cetakan keenam, CV. Alfabeta, Bandung. The Institue of Internal Auditors (IIA’s Board of Directors), 1999. Standards for the

Professional Practice if Internal Auditing. Jakarta.

Tugiman, Hiro (2004). Peran Auditor Internal dalam Menunjang GCG pada BUMN di Indonesia.

Tugiman, Hiro (1997). Standar Profesional Audit Internal. Kanisius, Anggota IKAPI, Yogyakarta.

Referensi

Dokumen terkait

seringkali menyebabkan perubahan pada hazard ratio, sehingga perlu dilakukan pemenuhan asumsi cox proportional hazard .Apabila asumsi tidak terpenuhi maka dilakukan

Pada masa pemerintahan Van Den Berg inilah hukum Islam benar-benar diakui berlaku sebagai hukum positif bagi masyarakat yang beragama Islam sebagaimana

ipagsfo|pfuie4qtirunBt

karyawan dan menyatakan bahwa kinerja berkorelasi positif dengan kepuasan pernikahan yang.. dimana jika kepuasan pernikahan meningkat maka hal itu juga akan diikuti

HUBUNGAN ANTARA HARGA DIRI DENGAN PENYESUAIAN DIRI DI PERGURUAN TINGGI PADA MAHASISWA BARU ANGKATAN 2014.. FAKULTAS

Dosen pembimbing memberikan masukan, baik berupa kritik maupun saran setiap kali praktikan selesai praktik mengajar. Berbagai macam metode dan media pembelajaran

Dari aspek-aspek diatas maka munculah suatu ide untuk membuat sebuah aplikasi yang edukatif sebagai sarana pembelajaran bahasa yaitu aplikasi Dictionary Mobile

Pencerminan terhadap dua garis yang berpotongan menghasilkan perputaran terhadap titik potong kedua garis yang jauhnya sama dengan dua kali sudut antara. kedua garis dan arahnya