• Tidak ada hasil yang ditemukan

WALIKOTA MOJOKERTO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 43 TAHUN 2021 TENTANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "WALIKOTA MOJOKERTO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 43 TAHUN 2021 TENTANG"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

WALIKOTA MOJOKERTO

PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO

NOMOR 43 TAHUN 2021 TENTANG

PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA NOMOR 78 TAHUN 2020 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO NOMOR 1

TAHUN 2016 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MOJOKERTO,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka menindaklanjuti masukan dari

perwakilan pengusaha dan pengaduan dari pelaku usaha di Kota Mojokerto, perlu dilaksanakan penyesuaian atas Peraturan Walikota Mojokerto Nomor 78 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Daerah Kota Mojokerto Nomor 1 Tahun 2016 tentang Tanggung Jawab Sosial Perusahaan;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Walikota tentang Perubahan atas Peraturan Walikota Nomor 78 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Daerah Kota Mojokerto Nomor 1 Tahun 2016 tentang Tanggung Jawab Sosial Perusahaan;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kota Kecil Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur / Jawa Tengah / Jawa Barat sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1954 tentang Pengubahan Undang-Undang Nomor 16 dan 17 Tahun 1950 tentang Pembentukan Kota-Kota Besar dan Kota-Kota Kecil di Jawa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954 Nomor 40, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 551);

(2)

1982 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3214);

3. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 70, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4297);

4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4724);

5. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 106, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4756);

6. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4866);

7. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 12, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4967);

8. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059);

9. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 183, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6398);

10. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2011 tentang Penanganan Fakir Miskin (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5235);

(3)

11. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 1982 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Mojokerto (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1982 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3242);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5294);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab Sosial Perseroan Terbatas (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 5305);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6041);

16. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2018 tentang Kerja Sama Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6219);

17. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 199);

18. Peraturan Menteri Sosial Nomor : 50 / HUK / 2005 tentang Pelaksanaan Kerjasama Lintas Sektor dan Dunia Usaha;

(4)

19. Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor PER-08/MBU/2013 tentang Perubahan Keempat Atas Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor PER–05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan Badan Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan;

20. Peraturan Menteri Sosial Nomor 6 Tahun 2016 tentang Tanggung Jawab Sosial Badan Usaha Dalam Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 633);

21. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 17 Tahun 2018 tentang Pendaftaran Persekutuan Komanditer, Persekutuan Firma, dan Persekutuan Perdata (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1011);

22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 22 Tahun 2020 tentang Tata Cara Kerja Sama Daerah Dengan Daerah Lain Dan Kerja Sama Daerah Dengan Pihak Ketiga (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 371);

23. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 4 Tahun 2011 tentang Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 4 Tahun 2011 Seri D, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 4); 24. Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 52 Tahun 2012

tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 4 Tahun 2011 tentang Tanggung Jawab Sosial Perusahaan;

25. Peraturan Daerah Kota Mojokerto Nomor 1 Tahun 2016 tentang Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Lembaran Daerah Kota Mojokerto Tahun 2016 Nomor 1, Tambahan Lembaran Daerah Kota Mojokerto Nomor 1);

26. Peraturan Walikota Nomor 78 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Daerah Kota Mojokerto Nomor 1 Tahun 2016 tentang Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Berita Daerah Kota Mojokerto Tahun 2020 Nomor 141/D);

(5)

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA NOMOR 78 TAHUN 2020 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KOTA MOJOKERTO NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN.

Pasal I

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Walikota Nomor 78 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan Peraturan Daerah Kota Mojokerto Nomor 1 Tahun 2016 tentang Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Berita Daerah Kota Mojokerto Tahun 2020 Nomor 141/D) diubah sebagai berikut:

1. Ketentuan Pasal 1 ditambahkan 1 (satu) angka, yaitu angka 17, sehingga Pasal 1 berbunyi sebagai berikut:

Pasal 1

Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kota Mojokerto.

2. Pemerintahan Daerah adalah Pemerintahan Daerah Kota Mojokerto yang terdiri dari Walikota dan DPRD Kota Mojokerto.

3. Pemerintah Daerah adalah Walikota dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintah daerah.

4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah selanjutnya disingkat dengan DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Mojokerto.

5. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan yang selanjutnya disingkat TSP adalah komitmen Perusahaan untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelajutan dan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat baik bagi Perusahaan sendiri, komunitas setempat, maupun masyarakat pada umumnya, dengan tetap menciptakan hubungan yang serasi seimbang dan sesuai degan nilai, norma, dan budaya masyarakat setempat.

(6)

6. Perusahaan adalah organisasi berbadan hukum baik yang didirikan berdasarkan Peraturan Perundang-undangan maupun perjanjian yang melakukan kegiatan usaha dengan menghimpun modal, bergerak dalam kegiatan produksi barang dan/atau jasa serta bertujuan memperoleh keuntungan.

7. Rapat Umum Pemegang Saham yang selanjutnya disebut RUPS adalah organ Perusahaan yang mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris dalam batas yang ditentukan dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan/atau anggaran dasar.

8. Direksi adalah organ Perusahaan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perusahaan untuk kepentingan Perusahaan, sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan serta mewakili Perusahaan, baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar.

9. Dewan Komisaris adalah organ Perusahaan yang bertugas melakukan pengawasan secara umum dan/atau khusus sesuai dengan anggaran dasar serta memberi nasihat kepada Direksi.

10. Pemangku Kepentingan adalah semua pihak, baik dalam lingkungan perusahaan maupun di luar lingkungan perusahaan yang mempunyai kepentingan baik langsung maupun tidak langsung yang bisa mempengaruhi atau terpengaruh dengan keberadaan kegiatan dan perilaku perusahaan yang bersangkutan.

11. Forum Komunikasi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan yang selanjutnya disingkat Forum Komunikasi TSP adalah Organisasi atau forum komunikasi yang dibentuk dari beberapa perusahaan yang difasilitasi oleh Pemerintah Daerah untuk melaksanakan program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, sebagai wadah komunikasi, konsultasi dan evaluasi penyelenggaraan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan.

12. Tim Pembina dan Pengawas Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, yang selanjutnya disingkat TP2TSP adalah Tim yang memiliki kedudukan dan kewenangan dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan TSP.

(7)

13. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat SKPD adalah Satuan kerja Perangkat Daerah dilingkungan Pemerintah Kota Mojokerto.

14. Program Bina Lingkungan adalah program pemberdayaan kondisi sosial masyarakat oleh perusahaan melalui pemanfaatan dana dari bagian biaya perusahaan.

15. Program Kemitraan Perusahaan dengan usaha mikro, kecil, dan koperasi adalah program untuk meningkatkan kemampuan usaha kecil agar menjadi tangguh dan mandiri melalui pemanfaatan dana dari bagian biaya perusahaan. 16. Program Langsung pada masyarakat adalah program untuk

memberikan bantuan pembiayaan tunai kepada masyarakat melalui pemanfaatan dana dari bagian biaya perusahaan. 17. Lembaga Non Profit adalah lembaga yang tujuannya tidak

komersial atau tidak menarik perhatian terhadap sesuatu yang bersifat mencari keuntungan dan bertujuan utama dalam hal sosial, politik, budaya, pendidikan dan tujuan non-profit lainnya.

2. Ketentuan Pasal 4 diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut: Pasal 4

(1) Setiap perusahaan selaku subjek hukum yang menjalankan kegiatan usahanya di wilayah Kota Mojokerto wajib melaksanakan tanggung jawab sosial. (2) Perusahaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagai

Pelaksana TSP merupakan Badan Usaha yang berbentuk Badan Hukum.

(3) Perusahaan yang berbadan hukum sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berstatus pusat, cabang dan/atau unit pelaksana.

(4) Perusahaan pelaksana TSP tidak dibedakan antara Perusahaan milik swasta atau negara dan/atau milik Pemerintah Daerah, baik yang menghasilkan barang ataupun jasa.

(5) Lembaga Non Profit yang menjalankan kegiatan usahanya di wilayah Kota Mojokerto dapat melaksanakan TSP sesuai dengan kemampuan.

(8)

3. Ketentuan Bab V dan Pasal 14 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:

BAB V

MEKANISME PELAKSANAAN TSP Pasal 14

(1) Setiap Perusahaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) yang mengajukan perizinan wajib mempunyai surat rekomendasi TSP dari Forum Komunikasi TSP.

(2) Untuk mendapatkan surat rekomendasi sebagaimana di maksud pada ayat (1), Perusahaan membuat surat pernyataan tentang kesanggupan TSP yang ditujukan kepada Forum Komunikasi TSP.

(3) Surat Rekomendasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), digunakan sebagai salah satu persyaratan perizinan terakhir untuk melakukan kegiatan usaha.

(4) Kewajiban sebagaimana pada ayat (1) dikecualikan untuk perusahaan yang termasuk kategori Usaha Kecil, Mikro dan perorangan.

(5) Perizinan yang wajib membuat surat rekomendasi TSP dari Forum Komunikasi TSP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (3) ditetapkan oleh Kepala Perangkat Daerah yang menangani urusan perizinan.

(6) Untuk melaksanakan kesanggupan TSP sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Perusahaan dapat melaksanakan secara langsung dan/atau bekerjasama dengan Forum Komunikasi TSP atau Pemerintah Daerah.

(7) Hasil Pelaksanaan Program TSP yang telah selesai dilaksanakan oleh Perusahaan, dilaporkan atau diserahkan kepada Forum Komunikasi TSP dan diberikan surat keterangan atau bukti penerimaan oleh Forum Komunikasi TSP.

(8) Program TSP yang telah diterima sebagaimana dimaksud pada ayat (7), diserahkan kepada penerima manfaat, dibuktikan dengan BAST antara Forum Komunikasi TSP dan Penerima Program TSP, dengan mengetahui Ketua TP2TSP.

4. Ketentuan Pasal 15 ayat (3), ayat (4) dan ayat (8) diubah dan diantara ayat (4) dan ayat (5) disisipkan 1 (satu) ayat, yaitu ayat (4a), sehingga Pasal 15 berbunyi sebagai berikut:

(9)

Pasal 15

(1) Dalam rangka efektifitas dan efisiensi pelaksanaan TSP, maka Pemerintah Kota Mojokerto memfasilitasi terbentuknya Forum Komunikasi TSP yang pembentukannya dapat didasarkan pada:

a. kesamaan status badan hukum; b. kesamaan wilayah kerja;

c. kesamaan jenis usaha; dan/atau d. kesamaan skala usaha.

(2) Forum Komunikasi TSP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Walikota Mojokerto dengan masa kerja selama 5 (lima) tahun dan dapat dipilih kembali.

(3) Susunan Organisasi Forum Komunikasi TSP terdiri dari: a. Pengarah; b. Pembina; c. Ketua; d. Wakil Ketua; e. Sekretaris; f. Bendahara; dan

g. Kelompok kerja sesuai dengan bidang yang dibutuhkan.

(4) Keanggotaan Forum Komunikasi TSP terdiri dari: a. unsur Pemerintah Daerah;

b. unsur Perwakilan Perusahaan; c. unsur Asosiasi Perusahaan; d. unsur Akademisi;

e. unsur Praktisi; dan/atau f. unsur Tokoh Masyarakat.

(4a) Keanggotaan Forum Komunikasi TSP dari unsur Perwakilan Perusahaan, unsur Asosiasi dan unsur Akademisi sebagaimana dimaksud pada ayat (4) huruf b, huruf c dan huruf d berdasarkan akta pendirian dan/atau berdasarkan surat kuasa atau surat tugas dari Direktur/ Kepala/Pimpinan Perusahaan/Lembaga/ Ketua Asosiasi. (5) Forum Komunikasi TSP membantu Pemerintah Kota

Mojokerto dalam mendukung program pembangunan melalui program TSP di Kota Mojokerto.

(10)

(6) Forum Komunikasi TSP melaksanakan koordinasi dan menghimpun usulan program prioritas pembangunan daerah Kota Mojokerto dan menyusunnya sebagai program TSP.

(7) Forum Komunikasi TSP membuka rekening atas nama Forum Komunikasi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Kota Mojokerto.

(8) Forum Komunikasi TSP mengkomunikasikan program TSP dan mengeluarkan surat rekomendasi TSP dalam penyusunan kerjasama perusahaan untuk disinergikan dengan program prioritas pembangunan daerah Kota Mojokerto.

(9) Forum Komunikasi TSP dengan atau tanpa Fasilitasi TP2TSP dapat melaksanakan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kesepakatan bersama.

5. Ketentuan Pasal 24 ayat (2) ditambahkan 1 (satu) huruf, yaitu huruf d, sehingga Pasal 24 berbunyi sebagai berikut:

Pasal 24

(1) Pelanggaran terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 dikenakan sanksi administratif.

(2) Jenis sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah:

a. Peringatan tertulis;

b. Pembatasan kegiatan perusahaan; c. Pencabutan perizinan; dan

d. Pencantuman dalam daftar perusahaan pelaku pelanggaran wajib TSP dalam jangka waktu satu tahun atau periode berjalan.

(3) Peringatan tertulis sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a diterbitkan oleh TP2TSP untuk tenggang waktu selama 7 (tujuh) hari kerja, dengan tembusan Forum Komunikasi TSP.

(4) Apabila dalam tenggang waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (3) perusahaan tidak mengindahkan teguran tertulis, maka terhadap perusahaan tersebut dikenakan sanksi pembatasan kegiatan perusahaan sampai dipenuhinya kewajiban untuk melaksanakan kegiatan TSP untuk tenggang waktu selama 30 (tiga puluh) hari kerja.

(11)

(5) Apabila dalam tenggang waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (4) perusahaan tidak mengindahkan pembatasan kegiatan perusahaan, maka terhadap perusahaan tersebut dikenakan sanksi pencabutan sementara izin sampai dipenuhinya kewajiban untuk melaksanakan kegiatan TSP untuk tenggang waktu selama 30 (tiga puluh) hari kerja.

(6) Apabila dalam tenggang waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (5) perusahaan tetap tidak memenuhi kewajiban untuk melaksanakan kegiatan TSP maka dikenakan sanksi pencabutan tetap izin.

(7) Sanksi pembatasan kegiatan perusahaan sebagaimana dimaksud pada ayat (4), pencabutan sementara izin sebagaimana dimaksud pada ayat (5) dan sanksi pencabutan tetap izin sebagaimana dimaksud pada ayat (6) diterbitkan oleh Walikota atau kepala perangkat daerah yang menerbitkan izin.

(8) Pencantuman dalam daftar perusahaan pelaku pelanggaran wajib TSP sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf d dilaksanakan setelah diterbitkannya sanksi pencabutan izin.

(9) Terhadap sanksi pencabutan tetap izin sebagaimana dimaksud pada ayat (6), Pelaksana TSP dapat melaksanakan keberatan dan banding sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

(10) Selain dikenakan sanksi administratif, perusahaan dapat dikenakan sanksi lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

5. Di antara BAB XI dan BAB XII disisipkan 1 (satu) bab, yaitu BAB XIA, dan di antara Pasal 24 dan Pasal 25 disisipkan 1 (satu) pasal, yaitu Pasal 24A, sehingga berbunyi sebagai berikut:

BAB XIA

KETENTUAN PERALIHAN Pasal 24A

Perusahaan yang tidak berbadan hukum dan Lembaga Non Profit sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, yang pada saat ini sedang melakukan perizinan dengan berlakunya Peraturan Walikota ini dinyatakan tidak berkewajiban untuk membuat dokumen kerjasama berupa Kesepakatan Bersama (KSB) dan Perjanjian Kerjasama (PKS) dan/atau surat rekomendasi TSP. 6. Lampiran Peraturan Walikota dihapus.

(12)

Referensi

Dokumen terkait

PPIC akan menerima konfirmasi kedatangan bahan baku dari bagian gudang dan membuat Surat Order Produksi (SOP) sebanyak 3 rangkap, yang pertama akan diberikan kepada bagian

signifikannya beberapa variabel dimensi nilai personal dan variabel perilaku etis memiliki signifikan yang kurang dari 0,05 yang berarti terdapat perbedaan antara laki-laki dan

Jika dilihat menurut kewilayahan, ketimpangan antar kecamatan di Kabupaten Purworejo secara makro terdapat kesenjangan kewilayahan khususnya antara beberapa wilayah

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Walikota tentang Perubahan Atas Peraturan Walikota Kediri Nomor 20 Tahun 2013

Small Group Discussion Cooperative Learning Simulasi Self-Directed Learning Discovery Learning Collaborative Learning Contextual Instruction Project Based Learning Problem

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Walikota tentang Perubahan atas Peraturan Walikota Bengkulu Nomor 19 Tahun

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu menetapkan Peraturan Walikota tentang Perubahan Atas Peraturan Walikota Pasuruan Nomor 81

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaintana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Walikota tentang Perubahan atas Peraturan Walikota Nomor 101 Tahun 2020