• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 3 METODE PERANCANGAN Analisa Makro Bangunan dan Lingkungan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 3 METODE PERANCANGAN Analisa Makro Bangunan dan Lingkungan"

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

59 3.1. Studi Fisik Bangunan

3.1.1. Analisa Makro Bangunan dan Lingkungan a. Data Geografis

Sekolah Singapore Internasional School Bandung berada di kota Bandung Jawa Barat.

Kota Bandung berada di pulau Jawa dan menjadi ibu kota dari Jawa Barat dengan koordinat 6°41`-7°19` LS; 107°22`-108°5` BT. Kota Bandung bagian utara berbatasan dengan Kabupaten Bandung Barat, Kota Bandung, Kota Cimahi, dan Kabupaten Sumedang. Pada bagian selatan berbatasan dengan, Kabupaten Garut dan Kabupaten Cianjur. Bagian Timur berbatasan dengan, Kabupaten Garut dan bagian Barat berbatasan dengan Kabupaten Bandung Barat.

Cihapit merupakan salah satu kelurahan yang berada di keluran Bandung Wetan, kota Bandung.

b. Data Topografis

Sebagaian besar wilayah kabupaten Bandung adalah pegunungan. Di sebelah utara terdapat gunung Bukit Tunggul dan Tangkuban Perahu. Sedangkan di bagian selatan terdapat gunung Patuha, Malabar, Guntur dan Papandayan. Kota Bandung berada di 768 m di atas laut.

(2)

c. Data Lokasi

Gedung sekolah SIS Bandung berada di jalan Cilaki No 14, Cihapit. Bandung Wetan, Indonesia.

d. Analisa Lingkungan

Gedung sekolah SIS Bandung berada di dalam komplek Allegro Altura Dago. Gedung sekolah ini juga berada di kawasan hutan lindung Puncluk Bandung, sehingga memiliki udara yang segar. Akses menuju sekolah ini pun terbilang mudah karena terletak tidak jauh dari daerah Dago Bandung. Selain itu jalan menuju sekolah ini sudah dilengkapi dengan papan petunjuk menuju ke sekolah tersebut. Sehingga memudahkan orang untuk menuju ke sekolah tersebut.

Peta 3.1 Lokasi SIS Kebonjeruk

(3)

Gambar 3.1 Fasad Gedung

(sumber:http://www.sisschools.org/sisbv/?page_id=372) 3.1.2. Analisa Mikro Bangunan dan Lingkungan.

a. Fasad

Gedung sekolah SIS memiliki tiga lantai, dua lantai atas digunakan untuk rooftop. Setiap kelas di sekolah ini memiliki jendela, sehingga setiap kelas mendapatkan sinar matahari dan sirkulasi udara yang baik. Lingkungan sekitar sekolah ini ditumbuhi banyak pepohonan sehingga lingkungan sekolah ini terasa sejuk.

3.2. Studi Aktifitas Manusia 3.2.1. Data Pemakai

Nama Sekolah : TK/KB Labscool

Alamat : Taman Kanak-kanak Lab. School

Jl. Pemuda Unj Rawamangun, Jakarta Timur, DKI Jakarta, Indonesia

(4)

Logo : Jumlah Murid • Kelompok Bermain (KB) : 37 • TK A : 67 • TK B : 85 Jumlah Guru : 23 Jumlah Kelas • KB : 4 • TK A : 3 • TK B : 3 a. Sejarah Labschool

Bermula dari Sekolah Teladan yang didirikan pada tanggal 12 Februari 1986 yang dimaksudkan sebagai sekolah laboratorium IKIP Jakarta. Sekolah ini digunakan untuk praktik mengajar, penelitian pendidikan dan inovasi pendidikan.

(5)

Pada tahun 1972 berganti nama menjadi sekolah Proyek TPK (Comperehensive School; yaitu sekolah yang menjadi Tempat Pembinaan dan Keterampilan (TPK) dari Departement Pendidikan dan Kebudayaan. Pada tahun 1974 berganti nama menjadi sekolah Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP) yang bertujuan untuk menguji ide – ide dalam pendidikan guna bagi pembaharuan pendidikan.

Di tahun 1986 proyek PSPP berakhir konsekuensinya sekolah – sekolah SD, SMP, SMA eks PSPP berganti nama menjadi SD Negeri Komplek IKIP Jakarta, SMP Negeri 236, dan SMA Negeri 81. Adapun TK masih berstatus swasta dengan nama TK IKIP Jakarta.

Pada tahun 1992, SMP Negeri 236 berpindah lokasi ke Jl. Penggilingan Komplek PIK Cakung. Sementara SMA Negeri 81 berpindah lokasi ke Komplek KODAM Cipinang – Melayu. Atas permintaan masyarakat, mulai tahun 1992 – 1993 Yayasan Pembina IKIP Jakarta membuka SMP dan SMA IKIP Jakarta daengan SK Kanwil P dan K DKI no. 854 P/101.a1/1/93 dan K DKI No. Kep 853 A/101.a1/93 yang masing – masing tertanggal 15 Maret 1993. Berikutnya, pada tahun 1999 seiring perluasan mandate dan bergantinya nama IKIP Jakarta menjadi Universitas Negeri Jakarta, maka TK , SMP, dan SMA IKIP Jakarta berganti nama menjadi TK, SMP, SMA Labschool.

Berdasarkan Izin Kanwil Depdiknas DKI Jakarta No.

Kep.047/10/101.G/PP/2001 dan No. Kep. 048/101.G/PP/2001 telah mendirikan SMP dan SMA Labschool Kebayoran yang diresmikan pada tanggal 12 Juni 2001. Selanjutnya pada tahun 2009 Yayasan Pembina Universitas Negeri Jakarta berkerja sama dengan PT. Didaktika Mitra Solusi membuka SMP – SMA Labschool Cibubur di atas tanah seluas lebih dari 17.000 m2.

Sebagaimana pendahulunya di Rawamangun, SMP – SMA

(6)

tumbuh dan berkembang menjadi sekolah yang berprestasi dan diminati masyarakat.

b. Visi dan Misi VISI

Labshool merupakan sekolah yang mempersiapkan calon

pemimpin masa depan yang bertaqwa, berintegrasi tinggi, berdaya juang kuat, berkepribadian utuh, berbudi pekerti luhur, mandiri, serta mempunyai kemampuan intelektual yang tinggi.

MISI

1. Menciptakan lingkungan belajar yang menantang, menyenangkan dan bermakna.

2. Melakukan proses pembelajaran inklusi yang humanistic dan holistic.

3. Menghasilkan lulusan yang bermutu, berkarakter positif dan mempunyai daya saing yang kuat.

4. Melakukan upaya untuk memberikan kesempatan kepada pendidik dan tenaga kependidikan agar memiliki inisiatif dan kemandirian dalam melaksanakan pembelajaran yang kreatif dan bertanggung jawab.

5. Memiliki pendidik dan tenaga kependidikan yang dapat memberikan teladan dan melakukan tugasnya sesuai tuntutan profesi.

6. Memiliki pimpinan yang berwawasan luas, berorientasai ke masa depan dan terampil melakukan manajemen yang profesional. 7. Menjalin kemitraan dengan orangtua dan masyarakat dalam

(7)

c. Struktur Organisasi

3.2.2. Tugas dan Tanggung Jawab a. Kepala Sekolah

Kepala Sekolah sebagai edukator, manager, administrator, dan supervisor memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:

a. Tugas

1) Kepala Sekolah selaku Edukator bertugas melaksanakan proses belajar mengajar secara efektif dan efisien.

(8)

2) Kepala Sekolah selaku Manager meliputi: a) Menyusun perencanaan

b) Mengorganisasi kegiatan c) Mengarahkan kegiatan d) Mengkoordinasikan kegiatan

e) Melakukan Evaluasi terhadap kegiatan f) Melaksanakan pengawasan

g) Menentukan kebijakan h) Mengadakan rapat i) Mengambil keputusan

j) Mengatur proses belajar mengajar

k) Mengatur hubungan antara sekolah dengan masyarakat dan instansi terkait

3) Kepala sekolah selaku Administrator bertugas menyelenggarakan administrasi meliputi: 1) Perencanaan 2) Pengarahan 3) Pengorganisasian 4) Pengawasan 5) Kurikulum 6) Kesiswaan 7) Ketatausahaan 8) Ketenangan 9) Kantor 10) Keuangan 11) Perpus 12) Laboratorium

13) Ruang keterampilan dan Kesenian 14) Bimibingan dan Konseling 15) Unit Kesehatan Sekolah (UKS) 16) Serbaguna

(9)

18) Gudang

4) Kepala Sekolah selaku Supervisor bertugas menyelenggarakan supervisi meliputi:

1) Proses belajar mengajar 2) Kegiatan bimbingan konseling 3) Kegiatan ketatausahaan 4) Kegiatan ekstrakulikurer 5) Sarana dan prasarana

6) Kegiatan kerjasama dengan masyarakat dan instansi.

• Tanggung Jawab

1) Tercapainya visi dan misi Sekolah

2) Adanya administrasi sekolah yang baik dan tertib

3) Kebenaran dan kelengkapan data guru, siswa dan proses KBM 4) Kebenaran pelaksanaan kurikulum

5) Terpelihara hubungan kerjasama yang baik dengan dunia usaha/dunia industri

6) Terlaksananya iklim kerja yang sehat dan kompetitif 7) Kebenaran penggunaan sarana pendidikan

8) Kebenaran laporan-laporan

9) Terbinanya hubungan kerja dengan majelis sekolah 10) Tersedianya dana operasional sekolah

b. Wakil Kepala Sekolah

Wakil Kepala Sekolah membantu Kepala Sekolah dalam urusan sebagai berikut:

1) Kurikulum

a) Menyusun dan menggambarkan kalender pendidikan

b) Menyusun pembagian tugas program tugas guru dan jadwal pelajaran

(10)

d) Mengatur pelaksanaan kegiatan ekstrakulikuler

e) Mengatur pelaksanaan program penilaian kriteria kenaikan kelas, kriteria kelulusan,dan laporan kemajuan belajar siswa, serta pembagian rapor dan ijazah.

f) Mengatur pelaksanaan program perbaikan dan pengajaran g) Mengatur pemamfaatan informasi sebagai sumber belajar

h) Mengatur pengembangan MGMP dan koordinator mata

pelajaran

i) Mengatur mutasi siswa

j) Melakukan supervisi administrasi dan akademis k) Menyusun laporan

2) Kesiswaan

a) Mengatur program dan pelaksanaan BP

b) Mengatur dan mengkoordinasikan 6K (Keamanan, Keindahan, Kebersihan, Ketentraman, Ketertiban, dan Kerukunan).

c) Mengatur dan membina program kegiatan OSIS d) Mengatur program pesantren kilat

e) Mengatur dan menyusun pelaksanaan pemilihan siswa teladan f) Menyeleksi siswa untuk diusulkan mendapatkan beasiswa 3) Sarana dan Prasarana

a) Merencanakan kebutuhan sarana dan prasarana untuk

menunjang proses belajar mengajar b) Merencanakan program pengadaanya c) Mengatur pemanfaatan sarana dan prasarana d) Mengelola perawatan,perbaikan,dan pengisian e) Mengatur pembukuannya dan laporannya

c. Guru

Undang-undang Guru dan Dosen pasal 1 ayat 1 menyebutkan Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi

(11)

peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah atas.

1) Mendidik

Mendidik dapat diartika sebagai usaha mengantarkan anak didik kearah kedewasaan baik secara jasmani maupun rohani, mendidik sebagai upaya pembinaan pribadi terhadap sikap mental dan akhlak anak didik. Mendidik lebih komprehensif yakni membina anak secara utuh baik ranah kognitif, efektif maupun psikomotorik agar tumbuh dan berkembang menjadi insan berkepribadian dan berakhlak mulia.

2) Mengajar

Mengajar berarti memberi pelajaran atau menyampaikan dan menanamkan pengetahuan kepada siswa. Mengajar lebih menekankan kepada "transfer of knowledge". Sedangkan secara luas mengajar

adalah upaya menciptakan kondisi yang kondusif untuk

berlangsungnya kegiatan belajar bagi siswa, sehingga siswa berperan aktif dalam proses belajar mengajar.

Dapat disimpulkan bahwa mengajar merupakan upaya untuk menyampaikan dan menanamkan pengetahuan kepada siswa dengan suasana yang kondusif dan interaktif antara guru dan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

3) Membimbing

Membimbing merupakan suatu kegiatan menentu dan mengarahkan

anak didik sesuai dengan tingkat perkembangannya, baik

perkembangan emosi, minat, kecerdasan maupun sosial. Membimbing juga berarti membantu memecahkan persoalan-persoalan atau kesulitan yang dihadapi anak didik sehingga mencapai perkembangan yang lebih baik.

(12)

4) Mengarahkan

Mengarahkan berarti memberi petunjuk kemana anak didik akan menuju dan menghasilkan tujuan apa yang akan dicapai, dalam hal ini mengarahkan berhubungan dengan kegiatan menghadapkan anak didik pada situasi dan kondisi yang berkaitan dengan proses untuk mencapai tujuan.

5) Melatih

Melatih adalah kegiatan membiasakan anak didik agar memperoleh

ketrampilan dasar yang bermanfaat sesuai dengan tingkat

kemampuannya. Melatih dapat dilakukan dengan memberi latihan-latihan dan pembiasaan secara terus menerus sampai anak didik mengalami perubahan dari tidak bisa menjadi bisa.

6) Menilai

Menilai berarti menyimpulkan dan mengolah informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik. menilai dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan untuk memantau proses, kemajuan dan perbaikan hasil belajar dalam bentuk ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester atau ulangan kenaikan kelas. Menilai digunakan untuk memulai pencapaian kompetensi peserta didik, bahan penyusunan laporan hasil belajar dan memperbaiki proses pembelajaran.

7) Mengevaluasi

Mengevaluasi berarti mengukur suatu kegiatan untuk mengetahui perubahan perilaku yang terjadi pada anak didik. Mengevaluasi dapat juga diartikan suatu keseluruhan kegiatan pengukuran, apakah proses pembelajaran yang dilaksanakan sudah berhasil atau belum. Ukuran keberhasilan adalah peserta didik mengalami perubahan dari belum tahu menjadi tahu, dari belum paham menjadi paham.

(13)

Perbedaan yang jelas antara menilai dan mengevaluasi adalah jika menilai tolok ukurnya berupa nilai kuantitatif (angka-angka), sedangkan dalam mengevaluasi tolok ukurnya berupa nilai kualitatif (kata-kata).

d. Kepala Tata Usaha

Keputusan Dirjen Dikdasmen No. 260 dan 261 Tahun 1996 Tugas pokok Kepala Tata Usaha sebagai berikut :

1. Menyusun program kerja tata usaha sekolah 2. Pengelolaan keuangan sekolah

3. Pengurusan adminstrasi ketenagaan dan sisswaUU

4. Pembinaan dan pengembangan karier pegawai tata usaha sekolah 5. Penyusunan administrasi perlengkapan sekolah

6. Penyusunan dan penyajian data/statistik sekolah 7. Mengkoordinasikan dan melaksanakan 7 K

8. Penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan, pengurusan ketatausahaan secara berkala

e. Staff Tata Usaha

Melaksanakan Ketatata Usahaan Sekolah dan bertanggung Jawab kepada Kepala Tata Usaha, dengan rincian tugas sebagai berikut : 1. Menyusun Program Kerja tata usaha sekolah

2. Pengelolaan keuangan sekolah

3. Pengurusan administrasi ketenagaan dan siswa

4. Pembinaan dan pengembangan karier pegawai tata usaha sekolah 5. Penyusunan administrasi perlengkapan sekolah

6. Penyusunan dan penyajian data/statistik sekolah

mengkoordinasikan dan melaksanakan 7 K

7. Penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan, pengurusan ketataushaan secara berkala.

(14)

3.2.3. Pola Aktivitas Pemakai • Sirkulasi Pengelola

• Sirkulasi Siswa

Diagram 3.2 sirkulasi pengelola

(15)

• Sirkulasi Orang Tua

• Sirkulasi Tamu

Diagram 3.4 sirkulasi orang tua

(16)

3.2.4 Pola Aktivitas Barang DATANG MENGAMBIL / MENGANTAR BARANG PARKIR MEMBERESKAN BARANG PULANG

(17)

3.3 Studi Fasilitas Ruang

(18)
(19)
(20)
(21)

3.3.2. Matriks Hubungan Antar Ruang

3.3.3. Diagram Sirkulasi Antar Ruang

Tabel 3.2. hubungan antar ruang

(22)

3.3.4. Zoning

Gambar 3.3 Zoning 1

(23)

3.3.5. Grouping

Gambar 3.5 Zoning 3

(24)

3.4 Studi Permasalahan Khusus Interior

3.4.1. Tinjauan Karakteristik Garis dan Bentuk a. Garis

Garis adalah benda dua dimensi tipis memanjang. Sedangkan Lillian Gareth mendefinisikan garis sebagai sekumpulan titik yang bila dideretkan maka dimensi panjangnya akan tampak menonjol dan sosoknya disebut

Gambar 3.7 Grouping 2

(25)

dengan garis. Terbentuknya garis merupakan gerakan dari suatu titik yang membekaskan jejaknya sehingga terbentuk suatu goresan. Untuk menimbulkan bekas, biasa mempergunakan pensil, pena, kuas dan lain-lain. Bagi senirupa garis memiliki fungsi yang fundamental, sehingga diibaratkan jantungnya senirupa. Garis sering pula disebut dengan kontur, sebuah kata yang samar dan jarang dipergunakan.

Dalam hubungannya sebagai elemen senirupa, garis memiliki kemampuan untuk mengungkapkan suasana. Suasana yang tercipta dari sebuah garis terjadi karena proses stimulasi dari bentuk-bentuk sederhana yang sering kita lihat di sekitar kita, yang terwakili dari bentuk garis tersebut. Sebagai contoh adalah bila kita melihat garis berbentuk ‘S’, atau yang sering disebut ‘line of beauty’ maka kita akan merasakan sesuatu yang lembut, halus dan gemulai. Perasaan ini terjadi karena ingatan kita mengasosiasikannya dengan bentuk-bentuk yang dominan dengan bentuk lengkung seperti penari atau gerak ombak di laut. Beberapa jenis garis beserta suasana yang ditimbulkannya seperti, garis lurus mengesankan kekuatan, arah dan perlawanan. Garis lengkung mengesankan keanggunan, gerakan, pertumbuhan. Berikut kami saijkan beberapa jenis garis beserta asosiasi yang ditimbulkannya:

• Horizontal : Memberi sugesti ketenangan atau hal yang tak bergerak.

• Vertikal : Stabilitas, kekuatan atau kemegahan. Gambar 3.9 garis horizontal

(26)

• Diagional : Tidak stabil, sesuatu yang bergerak atau dinamika.

• Lengkung S : Grace, keanggunan.

Rhytmic horizontals : Malas, ketenangan yang menyenangkan.

Rhytmic Curves : Lemah gemulai, keriangan.

Pada masa anak – anak, otak mereka berkembang sangat cepat. Mereka mulai dikenalkan oleh hal – hal yang mudah seperti garis. Kemampuan otak anak semakin meningkat dan syaraf – syaraf di otak mereka semakin berkembang, pada masa ini diperlukan suasana yang berbeda dan mendukung untuk perkembangan otaknya. Dengan demikian penggunaan garis – garis tersebut sangat membantu dalam perancangan desain.

Gambar 3.11 garis diagonal

Gambar 3.12 garis lengkung

Gambar 3.13 garis rhythmic horizontals

(27)

b. Bentuk

Bentuk merupakan sebuah istilah inklusif yang memiliki beberapa pengertian. Dalam seni dan perancangan, istilah bentuk seringkali dipergunakan untuk menggambarkan struktur formal sebuah pekerjaan yaitu cara dalam menyusun dan mengkoordinasi unsur-unsur dan bagian-bagian dari suatu komposisi untuk menghasilkan suatu gambaran nyata. Bentuk dapat dihubungkan baik dengan struktur internal maupun garis eksternal serta prinsip yang memberikan kesatuan secara menyeluruh.

Pada umumnya bentuk dapat dibedakan menjadi 2 golongan yaitu : 1. Bentuk beraturan

Bentuk beraturan adalah bentuk-bentuk yang berhubungan satu sama lain dan tersusun secara

rapi dan konsisten. Pada umumnya bentuk-bentuk tersebut bersifat stabil dan simetris terhadap satu sumbu atau lebih. Bola, silinder,

kerucut, kubus, dan piramida

merupakan contoh utama bentuk-bentuk beraturan.

2. Bentuk tak beraturan

Bentuk tak beraturan adalah bentuk yang bagian-bagiannya tidak serupa dan hubungan antar bagiannya tidak konsisten. Pada umumnya bentuk ini tidak simetris dan lebih dinamis dibandingkan bentuk beraturan. Bentuk tak beraturan bisa berasal dan bentuk beraturan yang dikurangi oleh suatu bentuk tak beraturan ataupun hasil dan komposisi tak beraturan dari bentuk-bentuk beratunan.

Anak pada usia dini lebih mudah mengembangkan imajinasi mereka menggunakan suatu media, salah satunya melalui

Gambar 3.15 bentuk geometris

(28)

bentuk – bentuk. Bentuk – bentuk ini akan membantu anak – anak pada usia dini untuk mengembangkan dan mengasah otak mereka.

3.4.2. Tinjauan Sistem Furniture

Furniture yang digunakan oleh anak – anak harus diperhatikan dalam segala aspek, baik material bahan yang digunakan, ukuran, finishing pada furniture maupun bentuk. Semua itu berkaitan dengan keamanan anak, pada usia itu anak – anak terbilang cukup aktif dalam bergerak.

Selain itu di sebutkan pada Program Kegiatan Belajar Taman Kanak-Kanak Landasan, Program dan Pengembangan Kegiatan Bealajar. Jakarta: Depdikbud. 1996, disebutkan bahwa setiap anak didik Taman Kanak-Kanak memerlukan kesempatan untuk mengembangkan diri dengan ditunjang berbagai fasilitas sarana dan pra-sarana seperti perabot kelas yang tidak hanya tersedia secara lengkap tetapi harus juga berfungsi secara maksimal. Ukuran perabot yang sesuai anthropometri anak, bentuk dan warna yang aman dan komunikatif akan membuat anak merasa nyaman menggunakannya sehingga mereka lebih termotifasi dalam belajar di kelas dan membuat anak tidak malas. Hal ini dapat membantu mereka dalam membentuk kebiasaan yang baik dalam pengembangan dasar dan pembentukan karakter, sehingga mereka bisa memiliki kepribadian yang mantap dan mandiri .

Ciri-ciri kelas yang kondusif akan mempengaruhi perancangan desain furniture Taman KanakKanak sehingga dapat memenuhi aspek desain yaitu anthropometri, bentuk baik visual maupun non visual. Rancangan desain furniture Kelompok Bermain dan Taman Kanak-Kanak diharapkan dapat menunjang segala kebutuhan anak dalam proses kegiatan belajar mengajar sehingga pendekatan pembelajaran untuk perkembangan aspek psikomotorik anak akan terpenuhi.

(29)

3.4.3. Tinjauan Material Lantai, Dinding, dan Ceiling a. Lantai

Anak lebih banyak menghabiskan waktunya di lantai, mulai dari berjalan, duduk, tiduran, berlari, melompat, mengobrol bersama teman – temannya, bermain maupun mengerjakan keterampilan. Oleh karena itu, penataan material lantai harus diperhatikan secara cermat (Imelda S, 2000:38) yaitu;

• Material penutup lantai yang tidak terlalu licin dan keras.

• Material penutup lantai harus mudah dibersihkan karena lantai di ruang anak harus terjaga kebersihannya.

• Lantai di ruang bermain harus rata agar ketika anak bermain tidak terjadi kecelakaan kecil seperti tersandung.

Ada beberapa jenis pelapis untuk lantai yang sesuai dengan kriteria di atas, yaitu ;

1. Parket

Parket merupakan bahan penutup lantai yang terbuat dari kayu. Parket memiliki karakteristik tersendiri, seperti:

• Memberi kesan hangat dan alami.

• Dapat meredam suara.

• Pemasangan mudah

• Tidak tahan bentur / benda

• Tajam

• Tidak tahan panas

• Tersedia dalam berbagai warna dan motif 2. Karpet

Karpet adalah bahan penutup lantai dalam bentuk permanen / tidak permanen. Karpet tersedia dalam beberapa jenis, yaitu tile, wall to wall dan rugs.

Beberapa karakteristik karpet adalah;

(30)

• Dapat meredam suara • Perawatan agak sulit

• Tersedia banyak warna dan motif

Selain itu karpet juga bersifat menyimpan debu, menyerap air dan kotoran yang tidak baik untuk kesehatan anak. Sehingga pemakaian karpet hanya untuk bagian yang mudah untuk dibesihkan. Pemilihan bahan kapet juga harus tepat, sebaiknya karpet terbuat dari bahan nilon atau bahan sintetis lainnya.jangan memilih karpet yang terbuat dari bulu bintang atau wol, karena bahan tersebut sangat mudah rontok dan bulunya dapat terhirup oleh anak.

3. Vynil

Vynil banyak diproduksi dalam berbagai ukuran. Motiv vynil pun bervariatif, terdapat motif vynil yang menyerupai parket, marmer atau keramik. Vynil juga memiliki beberapa karakteristik, yaitu :

• Perawatan mudah

• Tahan noda dan mudah dibersihkan

• Digunakan di area rawan basah tetapi bukan area basah • Anti gores tetapi bukan benda tajam

• Tidak mudah terbakar

• Semakin tebal lapisan vynil, semakin bagus kualitasnya Vynil sangat cocok digunakan pada area bermain anak dan ruang kelas, karena di ruang tersebut anak paling sering beraktifitas.

(31)

4. Keramik

Keramik sangat cocok digunakan di area basah seperti, toilet. Pada area itu penggunaan keramik yang bertekstur dapat mengurangi kemungkinan anak untuk terpeleset.

5. Marmer

Marmer memiliki kesan yang mewah, material ini cocok digunakan pada area public seperti, loby dan ruang tunggu.

6. Karet / karet sintetis

Karet ini tidak digunakan untuk pelapis lantai yang permanen, tetapi hanya sebagai alas sewaktu bermain. Material ini sangat empuk dan aman untuk anak – anak selain itu material ini juga dapat berfungsi sebagai isolator lantai yang dingin. Karet sintetis ini mimiliki ukuran dalam bentuk modular yang dapat di satukan dan menjadi sebuah alas.

b. Dinding

Material dinding juga dapat meningkatkan daya pikir anak. Variasi warna dan pola gambar yang terdapat di dinding membantu anak secara tidak langsung untuk belajar. Beberapa alternatif jenis material dinding yang dapat di gunakan pada ruang anak, antara lain;

• Cat tembok

Cat tembok paling sering digunak dalam melapisi dinding karena memiliki banyak variasi warna, pengaplikasiannya pun sangat bervariatif. Dapat di aplikasikan dengan cara bertekstur, mural/dilukis sesuai dengan keinginan dan kebutuhan. Akan tetapi pengalikasiannya membutuhkan waktu yang cukup lama.

(32)

Wallpaper

Wallapaper merupakan salah satu alternative pelapis dinding. Di era ini, banyak orang yang sudah menggunakan wallpaper sebagai pelapis dinding. Wallpaper pun memiliki

banyak variasi warna, gambar serta pola, cara

penggunaannya pun relative mudah dan dapat diganti – ganti kapanpun sesuai keinginan. Tetapi, lem pada perekat wallpaper mengandung racun yang tidak baik untuk anak, sehingga pada pengerjaannya harus di diamkan beberapa saat sampai bau cat tersebut hilang.

c. Ceiling

Ceiling merupakan element interior yang melindungi pengguna dari panas ataupun hujan.ceiling juga merupakan pembatas atas ruang yang biasa disebut plafon. Material yang biasa digunakan pada element ini adalah gypsum board.

Gypsum board yang terdapat di area kelas dan ruang bermain dapat di hiasi dengan mural. Sehingga dapat menambah suasana yang ceria pada ruang tersebut.

3.4.4. Tinjauan Karakteristik Warna

Para psikolog telah melakukan beberapa ekperimen yang dapat dibuktikan bahwa penggunaan warna yang tepat untuk sekolah dapat meningkatkan pengajaran pada siswa ataupun pada gurunya. Suatu lingkungan yang dirancang dengan baik bukan hanya member kemudahan belajar tetapi juga dapat mengurangi msalah – masalah perilaku negatif.

Anak sangat mudah belajar melalui apa yang mereka liat dan dengarkan. Sehingga penggunaan warna sangat penting untuk membantu kecerdasan anak. Pada pengenalan warna pada anak, sebaiknya mengenalkan warna – warna primer terlebih dulu agar anak mudah mengingat.

(33)

Berikut adalah beberapa warna dan maknanya: 1. Merah

Warna merah memiliki arti berani, cinta, kekuatan, menarik. Pemakaian warna merah pada ruang anak diharapkan dapat membangkitkan semangat anak.

2. Kuning

Kuning memiliki arti ceria, tenang, terang. Pemakaian warna kuning diharapkan dapat mencerminkan sifat seorang anak yang sangat ceria.

3. Biru

Warna biru memiliki arti damai, lembut, setia. Warna biru dapat membantu menenangkan syaraf anak, sehingga anak dapat mudah menerima pelajaran.

Gambar 3.17 warna merah

Gambar 3.18 warna kuning

(34)

4. Hijau

Warna hijau memiliki makna menyegarkan membantu menguatkan diri dan menyalakan harapan.

5. Ungu

Warna ungu menggambarkan arti dari sebuah keagungan, kekuasaan pada nuansa yang lebih gelap. Tetapi pada nuansa yang lebih ringan, warna ungu dapat menenangkan syaraf.

6. Coklat

Warna coklat sangat cocok untuk anak yang hiperaktif dan penuh energy. Warna ini memiliki arti kehangatan, relaksasi dan kenyamanan. Selain itu warna coklat merupakan warna bumi.

Gambar 3.20 warna hijau

Gambar 3.21 warna ungu

(35)

7. Hitam

Warna hitam identik dengan duka cita dan kesedihan, sehingga warna ini tidak dianjurkan untuk digunakan pada ruang anak.

8. Putih

Warna putih merupakan salah satu warna netral, selain itu warna putih memiliki arti bersih, murrni, lugu, suci.

3.4.5. Tinjauan Sistem Pencahayaan

Pencahayaan terbagi atas dua, yaitu pencahayaan alami yang berasal dari cahaya matahari dan pencahayaan buatan yang berasal dari lampu. Pemilihan lampu yang tepat sangat membantu pada penerangan suatu ruang.

Secara umum, pencahayaan buatan dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:

General Lighting

General lighting atau pencahayaan umum adalah sistem pencahayaan yang menjadi sumber penerangan utama. Umumnya penerangan dilakukan dengan cara menempatkan titik lampu pada titik tengah ruangan atau pada beberapa titik yang dipasang secara simetris dan merata.

Gambar 3.23 warna hitam

(36)

Tujuan menggunakan general lighting adalah menghasilkan sumber cahaya secara terang dan menyeluruh. Lampu yang digunakan adalah lampu TL atau downlight. Selain itu, dapat pula digunakan pencahayaan tidak langsung (indirect lighting) dengan lampu tersembunyi yang memanfaatkan bias cahayanya saja.

Keunggulan lampu indirect adalah dapat menghasilkan cahaya yang merata tanpa membuat mata silau dan suasana “hangat” pun lebih terasa dengan tampilan lampu warna kekuningan.

TaskLighting

Task lighting merupakan sistem pencahayaan yang difokuskan pada suatu area dengan tujuan membantu aktivitas tertentu. Task lighting juga dapat menjadi satu cara untuk menghindari ketegangan mata ketika beraktivitas.

Contoh task lighting adalah ruang kerja yang dilengkapi dengan lampu meja untuk membaca sehinga mata tidak cepat lelah. Contoh lain adalah lampu di atas counter table yang memungkinkan orang untuk membaca resep masakan ketika akan memasak. Atau, lampu gantung yang diletakkan di atas ruang makan yang mengarah pada meja makan.

Selain diperuntukkan sebagai lampu penegas fungsi, task lighting juga dapat berfungsi sebagai pembentuk suasana.

AccentLighting

Accent lighting digunakan untuk menyorot atau memfokuskan pada suatu benda agar dapat lebih terlihat. Pemasangan accent lighting pada ruang dalam umumnya digunakan untuk menyorot benda seni (artwork) atau menyorot lukisan.

Accent lighting biasanya menggunakan spotlight karena dapat menhasilkan bias cahaya yang kuat dan menghasilkan fokus pada

(37)

objek yang dituju. Aplikasi wall lamp juga dapat digunakan untuk pada dinding tertentu sehingga menghasilkan tampilan ruang yang dinamis.

3.4.6. Tinjauan Sistem Penghawaan

Penghawaan sangat berpengaruh pada kesehatan anak. Penghawaan yang kurang baik dapat membuat sistem pernafasan anak terganggu. Penghawaan alami sangat baik untuk anak, penggunaan ventilasi udara seperti jendela sangat berpengaruh. Pengahawaan alami biasanya sangat berpengaruh pada lingkungan sekitar.

Selain tiu penghawaan juga dapat terbuat dari pengahawaan buatan. Penghawaan buatan biasanya terbuat dari AC (Air Conditioner). Penghawaan buatan ini sangat membantu dalam penurunan suhu udara ruang yang panas akibat cuaca.

3.4.7. Tinjauan Sistem Keamanan dan Signage

Keamanan pada sebuah sekolah sangat dibutuhkan, baik keamanan lingkungan ataupun di dalam kelas. Dari segi pemilihan furniture atau element interior juga sangat berpengaruh. Pemilihan furniture yang tidak bersudut dan pemilihan cat finishing yang non toksit sangat dianjurkan.

Segi keamanan juga dapat dibantu melalui pemasangan smoke detectore dan sprinkler pada setiap ruang. Selain itu penyimpanan fire hydrant pada setiap jarak 30m.

Gambar

Gambar 3.1 Fasad Gedung
Diagram 3.1 Struktur Organisasi
Diagram 3.3 sirkulasi siswa
Diagram 3.4 sirkulasi orang tua
+7

Referensi

Dokumen terkait

Contoh: pada saat siswa belajar maka siswa mampu menyatakan ulang maksud dari pelajaran itu. 2) Kemampuan mengklafikasikan objek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan

Dalam menghasilkan padi yang berkualiti, salah satu faktor yang mendorong agar padi terus berkualiti adalah sistem pengairan air. Sistem pengairan terkawal di

BIDANG PEMBELAJARAN: 8.0 BAHAN BUATAN DALAM INDUSTRI Standard Kandungan (SK).. Standard Pembelajaran (SP) Peruntukan Masa Kandungan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1) Hubungan secara simultan antara atribut produk, harga dan saluran distribusi dengan loyalitas konsumen. 2) Hubungan

[r]

Negara Republik Indonesia mempunyai wilayah yang luas dengan karakteristik daerah yang berbagai macam. Letak seko lah dasar tersebar di seluruh pelosok tanah air dari daerah

Penentuan karakter seleksi didapatkan bahwa karakter tinggi tanaman, jumlah gabah isi per malai, dan produktivitas dapat dijadikan sebagai karakter seleksi untuk padi sawah tadah

Variabel kepercayaan (X2) berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap keputusan pembelian konsumen Traveloka (Y) yang ditunjukkan dengan nilai t hitung 2,316 >