• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENGIDENTIFIKASI HUBUNGAN DAN BENTUK RUANG RUMAH ADAT KEBAYA SETU BABAKAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "MENGIDENTIFIKASI HUBUNGAN DAN BENTUK RUANG RUMAH ADAT KEBAYA SETU BABAKAN"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

MENGIDENTIFIKASI HUBUNGAN DAN BENTUK RUANG RUMAH ADAT KEBAYA SETU BABAKAN

IDENTIFYING THE RELATIONSHIPS AND SHAPES OF A TRADITIONAL KEBAYA HOUSE IN SETU BABAKAN

Alhabib Nogroho Mostanto¹ Ade Soufa ST., MT.² Lia Rosmala S., ST, MT.³

¹Mahasiswa Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Gunadarma Jalan Akses UI, Kelapa Dua, Tugu, Kec.

Cimanggis,Kota Depok, Jawa Barat 16541

abibnogrohom@gmail.com

²Dosen Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Gunadarma Jalan Akses UI, Kelapa Dua, Tugu, Kec. Cimanggis, Kota Depok, Jawa

Barat 16541

adesoufa@gmail.com

3Dosen Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Gunadarma Jalan Akses UI, Kelapa Dua, Tugu, Kec. Cimanggis, Kota Depok, Jawa Barat 16541

Lia.schiffer@gmail.com

ABSTRAK

Rumah tradisional kebaya merupakan salah satu rumah tradisional yang terdapat di Indonesia.

Bahkan, di masa sekarang keberadaan rumah tradisional kebaya semakin berkurang jumlahnya dikarenakan munculnya aliran arsitektur yang lebih modern yang tidak mengindahkan arsitektur tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk pola ruang dalam pada rumah tradisional kebaya sehingga dapat menjadi salah satu acuan dalam pelestarian rumah tradisional kebaya. Metoda yang digunakan adalah komparatif deskriptif dengan cara memaparkan hasil perbandingan bentuk-bentuk rumah tradisional kebaya berdasarkan studi literatur. Aspek yang dianalisis meliputi:organisasi ruang, bentuk, jenis, dan zonasi ruang. Hasil studi menunjukkan bahwa seluruh bentuk rumah kebaya yang distudi memiliki bentuk dasar ruang segi empat dengan organisasi ruang yang berbentuk grid dengan ukuran yang disesuaikan dengan fungsi ruang didalamnya.

Kata kunci: Hubungan, Bentuk, Ruang, kebaya

ABSTRACT

The kebaya traditional house is one of the traditional houses in Indonesia. In fact, at present the existence of traditional Betawi houses is decreasing in number due to the emergence of a more modern architectural stream that does not heed traditional architecture. This study aims to determine the shape of the inner room pattern in traditional kebaya homes so that it can become a reference in preserving kebaya traditional houses. The method used is descriptive comparative by describing the results of the comparison of traditional kebaya house forms based on literature studies. The aspects analyzed include: spatial organization, shape, type, and space zoning. The results of the study show that all kebaya houses studied have a basic rectangular shape with a grid-shaped space organization with a size that is adjusted to the function of the space inside.

Key words: Relationship, form, space,kebaya

(2)

PENDAHULUAN

Kepulauan nusantara yang terbentang dari Sabang hingga Merauke memiliki keragaman arsitektur. Kekayaan arsitektur nusantara senantiasa menarik minat untuk ditelusuri. Bentuk arsitektur nusantara sangat beragam dan sangat mencerminkan identitas dari suatu suku atau daerah. Selain itu, keragaman arsitektur nusantara tidak hanya dari segi bentuk, namun juga pola dan konsep ruang yang banyak dipengaruhi oleh pemahaman masyarakat lokal akan kehidupan dan sistem kepercayaan yang dianut. Dari berbagai penelitian tentang arsitektur tradisional di nusantara, ditemukan adanya pengaruh budaya, kepercayaan pada arsitektur. Pengaruh non-fisik tersebut memberikan makna tersendiri pada arsitekturnya, termasuk pada bentuk dan ruang. Tiap daerah memiliki budaya dan kepercayaan yang berbeda-beda sehingga makna pada arsitektur di suatu tempat menjadi unik dan khusus. Hal tersebut yang menjadi kekhasan dalam arsitektur di pulau jawa yaitu salah satunya rumah Kebaya adat betawi yang berada di kota jakarta. Bentuk rumah adat Betawi yang khas tersebut dibangun dengan menggunakan material lokal seperti kayu- kayu nangka untuk kolom, batu kali untuk pondasi, dan pasangan batu bata untuk dinding.

Karena itu identifikasi hubungan ruang dan bentuk serta pengaruh kosmologi pada bentuk dan ruang perlu untuk dipelajari lebih lanjut. Pemahaman akan hubungan bentuk, ruang pada arsitektur tradisional betawi akan memperkaya pengetahuan arsitektur tradisional di kepulauan nusantara.

METODOLOGI PENELITIAN

Adapun metode yang di gunakan dalam penelitia ini adalah:

1. Metode penelitian yang digunakan adalah Metode Kualitatif yaitu dengan cara mendeskripsikan terlebih dahulu teori-teori yang ada kemudian di buktikan dengan gambaran atau hasil dari berbagai sumber yang di dapatkan.

2. Sedangkan metode analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis elemen-elemen bangunan dan karakter bangunan Tradisional Kebaya Adat Betawi.

Adapun aspek-aspek yang akan di analisis dengan metode deskriptif adalah:

1. Mengindentifasi karakter bangunan rumah kebaya adat betawi.

2. Mengindentifasi kondisi bangunan rumah kebaya adat betawi.

3. Melakukan pengumpulan data

Adapun pengumpulan cara pengumpulan data yang dilakukan pada saat penulisan adalah:

a. Observasi literatur b. Observasi lapangan

c.

Interview/Wawancara

HASIL DAN PEMBAHASAN

Lokasi Rumah Kebaya sangatlah strategis karena memiliki jarak yang nyaman untuk berjalan kaki ke pusat komersial, dan pelestarian budaya Betawi, pusat kuliner Betawi, studi budaya, pertunjukan seni, festival budaya, museum budaya.

Rumah kebaya sebagai ikon sebagai bentuk rumah tradisional bagi Kota DKI Jakarta karena kedudukan asli bagi suku Betawi.

(3)

Gambar 1 Rumah adat kebaya

BENTUK RUMAH ADAT KEBAYA

Rumah tradisional Kebaya dapat dilihat dari dua aspek, yaitu berdasarkan organisasi ruangnya dan berdasarkan bentuknya. Jika dilihat dari organisasi ruanganya, rumah satu dengan rumah lainnya dapat memiliki perbedaan dari segi perletakkan ruangan-ruangannya. Tetapi setiap rumah tradisional Betawi tetap memiliki ruanganruangan yang sama yang menjadi ciri khas dari rumah tradisional Betawi. Ruangan-ruangan yang terdapat di rumah tradisional Betawi yaitu:

a. Bagian luar atau teras digunakan untuk menerima tamu, tidur siang, bersosialisasi dengan tetangga, dan sebagainya.

Gambar 2 Teras depan dari samping

Gambar 3 Teras depan

(4)

b. Bagian dalam digunakan untuk ruang keluarga, ruang makan, dan kamar tidur.

c. Bagian belakang (dapur yang kadang juga berfungsi sebagai ruang makan) Gambar 4 Bagian dalam bangunan rumah adat kebaya

Gambar 6 Dapur rumah adat kebaya Gambar 5 Kamar rumah adat kebaya

Gambar 7 Teras belakang rumah adat kebaya

(5)

A. Karakteristik Rumah Adat Kebaya - Berdenah segi empat (persegi panjang)

- Atap pelana yang tidak penuh hanya berada pada bagian tengah rumah saja selebihnya diberi tambahan berupa overstek (serondoyan) pengaruh dari budaya sunda.

B. Material Rumah Adat Kebaya

Material yang digunakan pada rumah betawi asli adalah sebagai berikut

• ATAP

1. Penutup atap

Material: Menggunakan Daun kirai yang yang dianyam 2. Kuda-kuda dan goarding

Material: Menggunakan Kayu Gowok (Syzygium Polycephalum) atau kayu kecapi (Sandoricum Koetjape)

3. Balok tepi

Material: Menggunakan Kayu nangka (Artocarpus Heterophyllus Lamk) yang sudah tua 4. Kaso dan reng

Material: Menggunakan Bambu tali (Giganto Chloa Apus).

• DINDING

1. Dinding depan

Material: Kayu gowok / kayu nangka yang terkadang di cat dengan dominasi warna kuning dan hijau

• PINTU DAN JENDELA 1. Pintu

Gambar 8 Atap rumah adat kebaya

Gambar 9 Dinding Rumah adat kebaya

(6)

Gambar 10 Pintu rumah adat kebaya

Material: Kayu gowok / kayu nangka yang terkadang di cat dengan dominasi warna kuning dan hijau

2. Jendela

Material: Kayu gowok / kayu nangka yang terkadang di cat dengan dominasi warna kuning dan hijau

• STRUKTUR

1. Pondasi landasan dinding

Material: Batu kali dengan sistem pondasi umpak yang diletakkan di bawah setiap kolom Gambar 11 Jendela rumah adat kebaya

Gambar 12 Struktur pondasi rumah dat kebaya

(7)

2. Landasan dinding

Material: Digunakan pasangan batu bata (rollag) dengan kolom dari kayu nangka yang sudah tua.

RUANG RUMAH ADAT KEBAYA

Analisa Ruang dalam tipologi rumah Betawi berdasarkan bentuk-bentuk dasar ruang berbentuk dasar segiempat memanjang kebelakang yang terbagi lagi menjadi grid-grid lebih kecil sesuai dengan kebutuhan ruang dan fungsi ruang.

Pola ruang rumah Betawi berbentuk grid sesuai dengan fungsi ruang didalamnya. Bentuk dasar ruang berbentuk segi empat yang simetris pada sisi-sisinya dengan transformasi baik aditif dan substraktif sesuai dengan kebutuhan.

Zonasi ruang semakin kebelakang zonasi ruang tersebut akan menjadi semakin privat. Akses pintu masuk dibuat menjadi dua untuk akses utama dan untuk akses servis pada bagian belakang dengan begitu dapat tercapai kemudahan akses antar ruangnya.

Bangunan inti (Privat) : Ruang keluarga, Ruang makan, Kamar tidur.

Pandasan (servis):

Kamar mandi, Dapur.

Gambar 13 Bentuk ruang rumah adat kebaya

Gambar 14 Konsep tata ruang rumah adat kebaya

(8)

Paseban (ruang depan) terletak satu sumbu dengan ruang bagian belakang dan membagi rumah menjadi kanan dan kiri serta memiliki satu sumbu baik secara vertikal dan horizontal seperti paseban yang letaknya yang satu sumbu sampai dengan pandasan pada bagian belakang rumah yang dihubungkan dengan bangunan inti sebagai pusat kegiatan rumah.

A. Organisasi Ruang

-Organisasi ruang berupa organisasi grid segiempat yang dibagi menjadi ragam ukuran ruang sesuai dengan kebutuhan.

-Ukuran paseban dan ruang pandasan (servis) hampir sama besar -memiliki dua akses

Dari depan dan belakang rumah.

Gambar 15 Organisasi ruang rumah adat kebaya

(9)

B. Zonasi Ruang

Zonasi ruang terbagi menjadi tiga dimana ruang depan (paseban) merupakan publik , bangunan inti merupakan semi privat dan privat, pandasan dan dapur merupakan servis.

-Paseban terdapat pada bagian depan rumah kebaya berfungsi sebagai pusat tempat bersosialisasi baik antar sesama penghuni maupun dengan orang asing

-Bangunan Inti terdapat pada tengah terdiri dari ruang keluarga dan dua kamar tidur.

-Dapur dan Pandasan terletak pada bagian belakang terdiri dari kamar mandi, dapur.

Gambar 16 Zonasi ruang rumah adat kebaya

(10)

KESIMPULAN DAN SARAN

Masyarakat Betawi yang tidak mengenal arahan atau peraturan baku dalam pembuatan rumah sehingga mengakibatkan desain ruang dalam yang hanya memaksimalkan fungsi dan kebutuhan penggunanya. Menurut teori D.K Ching (2000) yang menjadi titik acuan penulis dalam penulisan ini meyimpulkan bahwa hubungan organisasi dan bentuk ruang rumah kebaya berbentuk grid yang dimana didalam nya terdapat sebuah sekuen linier ruang-ruang yang berulang. Ruang-ruang ini dapat secara langsung terkait secara satu sama lain atau dihubungkan memlaui sebuah ruang linier yang terpisah jauh.

Adapun rumah kebaya ini memiliki ruang dalam yang pada dasarnya terdiri dari tiga unsur ruang yaitu:

1. Ruang depan (publik): paseban, teras berfungsi sebagai area berkumpul baik antar penghuni rumah maupun penghuni rumah terhadap tamu yang terletak pada bagian depan rumah.

2. Bangunan inti (privat): Ruang keluarga, Ruang makan, Kamar tidur yang terletak pada bagian tengah rumah.

3. Pandasan (Servis): Kamar mandi, Dapur yang terletak pada bagian belakang rumah.

4. Seluruh tipologi bentuk rumah Betawi memiliki bentuk dasar ruang segi empat dengan organisasi ruang yang berbentuk grid dengan ukuran yang disesuaikan dengan fungsi ruang didalamnya. Konsep penaataan ruang dalam rumah Betawi dapat dikatakan berkonsep satu sumbu dimana ruang-ruang yang terbentuk simetris satu sama lain karena pola ruang yang diciptakan.

(11)

DAFTAR PUSTAKA

Sudrajat, A. W. (2001). Masyarakat Betawi Pesisir di Jakarta Utara: Studi Kasus Perubahan Fungsi Ruang pada Rumah Tradisional Betawi. Tesis. Universitas Indonesia, Depok.

D. K. Ching, Francis. 2000. Arsitektur, Bentuk, Ruang dan Susunannya. ed.ke-2. Terj.

Nurrahman Tresani Harwadi. Jakarta: Erlangga.

Agus Dwi Hariyanto, ST., M.Sc. Altrerosje Asri, ST., MT. Esti Asih Nurdiah, ST., MT. Ir.

Lintu Tulistyantoro, M.Des: Hubungan Ruang, Bentuk Dan Makna Pada Arsitektur Tradisional Sumba Barat

Banu Abdurrahman ,Agung Murti Nugroho: Betawi (Studi Kasus Setu Babakan) Pengaruh Fasad Tropis Terhadap Pendinginan Alami pada Rumah Adat

Harun, I. (1991). Rumah Tradisional Betawi. Jakarta: Dinas Kebudayaan Betawi.

Swadarma, D., & Aryanto, Y. (2013). Rumah Etnik Betawi. Depok: Griya Kreasi.

Puspitasari, P., & Lakawa, A. R. (2018). Tinjauan Tipologi Rumah Betawi. Jakarta:

Universitas Trisakti

Kania,Tjandra.Januari 2006, “Arsitektur Rumah Tradisional Betawi Keturunan”.Jurnal.

Tim Koordinasi Siaran. Dirjen Ke-budayaan. 2006. Pengkajian Filosofis Arsitektur Betawi. Jakarta: Dinas Kebudayaan dan Pemuseuman. Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

Maharani,K. • Juni 22, 2016 Filosofi "Rumah Kebaya" Adat Betawi http://dspace.library.uph.edu,10 September 2016.

Wikipedia. “Suku Betawi”. 5 November 2017. https://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Betawi https://id.wikipedia.org/wiki/Rumah_kebaya

https://www.arsitag.com/article/apa-itu-arsitektur-

vernakular#:~:text=Arsitektur%20vernakular%20adalah%20gaya%20arsitektur,tanpa%

20intervensi%20dari%20arsitek%20profesional.

https://media.neliti.com/media/publications/291934-arsitektur-tradisional-rumah- betawi- 42f1be9a.pdf

www.trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id

https://id.wikipedia.org/wiki/Daerah_Khusus_Ibukota_Jakarta

Gambar

Gambar 2 Teras depan dari samping
Gambar 6 Dapur rumah adat kebaya Gambar 5 Kamar rumah adat kebaya
Gambar 9 Dinding Rumah adat kebaya
Gambar 10 Pintu rumah adat kebaya
+4

Referensi

Dokumen terkait

SUMATERA BARAT 57 YAN AFRIADI, S.Pd SMP NEGERI 1 GUNUNG MERIAH KABUPATEN DELI SERDANG SUMATERA UTARA 58 SUWITO SETIADI,S.Pd SMP NEGERI 3 GALANG KABUPATEN DELI SERDANG

Bentuk pengamalan dari pengalaman batin yang diperoleh dalam apresiasi terhadap karya musik non tradisional merupakan proses atau cara yang dilakukan seseorang untuk

202/2012 yang menerangkan bahwa Kuasa Hukum Penggugat / Pembanding telah mengajukan permohonan banding terhadap putusan Pengadilan Negeri tersebut pada tanggal 22 November

Adapun berbagai tujuan yang sangat penting untuk melakukan kajian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh jumlah modal, lama usaha dan jam kerja terhadap pendapatan

2.2.1 Disiplin dalam waktu dan peraturan yang diterapkan dalam berdiskusi maupun presentasi dalam mempelajri materi peluang4. 2.2.2 Jujur dalam perkataan, tindakan dan

Parameter pertumbuhan yang diamati meliputi : jumlah daun, pan- jang daun, lebar daun, tebal daun, bentuk daun, warna daun muda dan daun tua, bentuk permukaan

"omplikasi serius selama prenatal dan masalah-masalah berkaitan dengan kandungan pada saat kelahiran merupakan hal yang lebih sering dala sejarah orang-orang dengan

Untuk mengetahui terbentuknya logam besi dan pori di permukaan, di lapisan antara permukaan dan inti serta di inti briket pada proses reduksi ini dilakukan