• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya keanekaragaman seni dan budaya.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya keanekaragaman seni dan budaya."

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1 1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara yang kaya keanekaragaman seni dan budaya.

Kebudayaan lokal sering disebut kebudayaan etnis atau folklor (budaya tradisi).

Kebudayaan lokal tersebar di seluruh wilayah Indonesia yang didukung oleh masyarakat adat yang bersangkutan. Budaya daerah merupakan suatu ciri khas di setiap daerah termasuk di dalamnya terdapat lagu dan tari daerah. Lagu daerah merupakan identitas jati diri media ekspresi dari masyarakat setempat. Hampir seluruh wilayah memiliki lagu dan tarian daerah yang merupakan ciri khas yang berbeda. Keunikan tersebut dapat dilihat dari teknik permainannya, penyajiannya maupun bentuk atau ornologi instrumen musiknya.

Secara umum kekayaan atau artefak budaya tradisional Indonesia dapat dikelompokkan ke dalam tarian, ritual, ornamen, motif kain, alat musik, cerita rakyat, musik dan lagu, data makanan, seni pertunjukan, produk arsitektur, permainan tradisional, senjata dan alat perang, naskah kuno dan prasasti dan tata cara pengobatan dan pemeliharaan kesehatan. Alat musik tradisional yang merupakan alat musik khas Indonesia memiliki banyak ragam dari berbagai daerah di Indonesia, namun banyak pula dari alat musik tradisional Indonesia dicuri oleh negara lain untuk kepentingan penambahan budaya dan seni musiknya.

Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi (dalam Soekanto 2000: 189) merumuskan kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat.

(2)

Karya masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan atau kebudayaan jasmaniah (material culture) yang diperlukan oleh manusia untuk menguasai alam sekitarnya, agar kekuatan serta hasilnya dapat diabadikan untuk keperluan masyarakat.

Sementara Roucek (1984: 10) mengemukakan kebudayaan biasanya dikatakan sebagai benda-benda seperti lukisan, kesusasteraan, musik dan filsafat.

Kesemuanya ini adalah sebagian kebudayaan dan bukan keseluruhanya.

Kebudayaan menurut pemahaman teknis yang khusus bukan hanya saja merupakan seni dalam hidup, tetapi juga benda-benda yang terdapat di sekeliling manusia yang dibuat oleh manusia.

Musik daerah maupun musik nasional salah satu karya musik yang mengambarkan ungkapan perasaan situasi dan kondisi kejiwaan maupun semangat yang berbeda-beda. di dalamnya tercemin suatu ungkapan perasaan yang beraneka ragam. Perasaan berupa kecintaan kepada tanah air, kebanggaan terhadap hasil budaya, ungkapan keberaniaan, kegelisahan dan bahkan mengung- kapkan cinta-cinta luhur. Dalam musik memang dapat ditemukan berbagai konsep yang berhubungan dengan cinta-kasih, pengorbanan, ksayahduan (Mustopo, 1983:

51).

Lebih lanjut, Mustopo (1983: 55) mengatakan bahwa:

“Pada sisi lain musik-musik tradisional selalu berhubungan dengan kehidupan sehari-hari suatu komunitas. Dan dalam banyak hal musik- musik tradisional digunakan untuk keperluan hidup komunitas setempat.

Misalnya, untuk keperluan upacara yang bersifat ritual (dalam wujud doa atau pujian kepada Sang Pencipta). Untuk keperluan pekerjaan (misalnya untuk menyambut musim panen), mengiringi tari-tari tradasional atau bisa juga sebagai sarana menyebarkan nilai-nilai budaya ataupun sejarah komunitas setempat”.

(3)

Waluyo (1999: 1) mengemukakan bahwa nyanyian-nyanyian yang didegarkan tidak semata-mata hanya lagu yang indah tetapi isi puisinya yang mampu menghibur manusia. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sebagai bentuk puisi, lirik lagu merupakan paparan bahasa yang digunakan untuk mengkspresikan, perasaan dan keinginanya.

Penelitian mengenai masalah folklor pernah diteliti oleh peneliti terdahulu yang meneliti tentang “Seni Tari Glipang Probolinggo sebuah Analisis Bentuk, Fungsi, dan Makna dengan Pendekatan Folklor” yang mencoba mendeskripsikan tarian kedalam bentuk, fungsi dan makna. Penelitian ini tidak jauh berbeda dengan penelitian sebelumnya akan tetapi penelitian yang berjudul “Lagu dan Tari Cangget sebagai Bentuk Adat Budaya Masyarakat Lampung sebuah kajian Folklor” mencoba mendeskripsikan dua komponen yaitu lagu dan tari yang merupakan ciri khas kebudayaan masyarakat Lampung.

Lagu dan tari cangget yang terdapat di Provinsi Lampung sangat menarik bila diangkat dalam sebuah penelitian, karena lagu dan tari tersebut merupakan ciri khas kebudayaan Lampung Pepadun yang sampai saat ini masih terus dilestarikan oleh masyarakat setempat dalam acara penyambutan tamu agung, adat pernikahan, dan upacara begawi. Jika dicermati tidak hanya mengandung nilai estetika (keindahan) sebagaimana yang tercermin dalam gerakan-gerakan tubuh para penarinya/suaranya yang khas, akan tetapi juga nilai kerukunan dan kesyukuran. Nilai kerukunan tercermin dalam fungsi lagu dan tari tersebut di antaranya adalah sebagai ajang berkumpul dan berkenalan baik bagi orang tua, kaum muda, laki-laki maupun perempuan. Dengan berkumpul dan saling

(4)

berkenalan antar warga dalam suatu kampung atau desa untuk merayakan suatu upacara adat, maka akan terjalin silaturahim antar sesama dan akhirnya akan menciptakan suatu kerukunan di dalam kampung atau desa tersebut. Sedangkan nilai kesyukuran juga tercermin dalam tujuan diselenggarakannya lagu/tarian tersebut, yang merupakan salah satu unsur dalam penyelenggaraan suatu upacara adat sebagai perwujudan rasa syukur kepada Sang Pencipta (Allah SWT).

1.2 Jangkauan Masalah

Masyarakat Lampung kaya dengan kesenian dan budaya. Salah satu bentuk kebudayaan itu khususnya dalam bidang kesenian adalah lagu dan tarian daerah. Lagu dan tarian daerah merupakan salah satu bentuk kesenian yang hingga saat ini masih banyak terdapat di masyarakat Lampung. Bentuk kesenian dan budaya itu sendiri bermacam-macam diantaranya adalah budaya perkawinan, sunatan, pakaian daerah, berbagai jenis tarian, dan masih banyak lagi.

Lagu dan tari merupakan suatu unsur yang dibicarakan dalam kajian folklor, dalam kajian tersebut terdapat bentuk, makna, dan fungsi. Pengertian bentuk pada lagu dan tari merupakan macam rupa atau wujud sesuatu. Bentuk pada lagu dan tari ini dibagi menjadi dua antara lain bentuk lagu dan bentuk tari.

Sedangkan makna adalah suatu hubungan yang khas teranalisis dengan hal-hal atau benda-benda lain, sifatnya intrinsik. Pada makna lagu dapat diklasifikasikan kedalam satuan bait lagu yang digunakan, tarian dapat dilihat dari berbagai macam gerakan yang ditampilkan para penari. Pengertian fungsi adalah pemakaian yang menerangkan kaitan korelasi antara satu hal dengan yang lain,

(5)

fungsi pada lagu dan tarian tersebut dapat dilihat dari berbagai fungsi edukasi, sosial, fungsi religi dan fungsi estetika.

1.3 Batasan Masalah

Mengingat luasnya permasalahan yang ada dan keterbatasan peneliti, maka masalah yang diteliti perlu dibatasi. Penelitian ini dikhususkan untuk mengkaji folklor dari segi (a) bentuk, (b) makna, dan (c) fungsi lagu tari cangget.

Masyarakat Lampung mempunyai falsafah Sang Bumi Ruwa Jurai, yang artinya sebuah rumah tangga dari dua garis keturunan, masing-masing melahirkan masyarakat beradat Pepadun dan masyarakat beradat Saibatin.

Kebudayaan masyarakat Lampung merupakan kesatuan yang heterogen yang di dalamnya terdapat keanekaragaman yang berbeda dengan kebudayaan lainya seperti dialek, makanan, upacara, pakaian dan kesenian. Dari berbagai keanekaragaman itu peneliti akan membahas tentang lagu dan tari cangget yang merupakan ciri khas adat Pepadun dengan lagu sebagai bentuk kekerabatan bagi masyarakat setempat.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah:

1) Bagaimanakah bentuk lagu dan tari cangget dalam adat budaya masyarakat Lampung?

2) Bagaimanakah makna lagu dan tari cangget dalam adat budaya masyarakat Lampung?

(6)

3) Bagaimanakah fungsi lagu dan tari cangget dalam adat budaya masyarakat Lampung?

1.5 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah, maka tujuan penelitian dibagi kedalam tujuan umum dan khusus yaitu :

1.5.1 Tujuan Umum

Untuk memberikan penjelasan tentang folklor lagu dan tari cangget khususnya dalam adat budaya masyarakat Lampung.

1.5.2 Tujuan Khusus

Secara operasional penelitian ini bertujuan:

1.5.2.1 Untuk mendeskripsikan bentuk lagu dan tari cangget dalam adat budaya masyarakat Lampung

1.5.2.2 Untuk mendeskripsikan makna lagu dan tari Cangget dalam adat budaya masyarakat Lampung

1.5.2.3 Untuk mendeskripsikan fungsi lagu dan tari cangget dalam adat budaya masyarakat Lampung

1.6 Manfaat Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian, maka manfaat penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat secara praktis dan teoretis.

(7)

1.6.1 Teoretis

Secara teoretis hasil penelitian ini dapat memberikan penjelasan tentang bentuk, makna, fungsi lagu dan tari cangget dalam adat budaya masyarakat Lampung.

1.6.2 Praktis

Dari hasil penelitian ini akan dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya di bidang bahasa ataupun dalam bidang kebudayaan seperti :

1) Bagi pembaca dan penikmat kebudayaan

Penelitian lagu dan tari cangget ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan serta rujukan bagi pembaca terutama adanya folklor kebudayaan di Indonesia khusunya sendiri bagi masyarakat Lampung 2) Bagi Mahasiswa Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah

Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi mahasiswa untuk memotivasi ide tau gagasan baru yang lebih kreatif dan inovatif di masa yang akan datang demi kemajuan diri mahasiswa dan jurusan.

3) Bagi peneliti

mendapatkan pengetahuan dan pengalaman yang akurat tentang kebudayaan khususnya dalam mengaji folklor lagu dan tari cangget dalam adat budaya masyarakat Lampung

(8)

4) Bagi Perpustakaan

Penelitian ini dapat digunakan untuk menambah koleksi atau kelengkapan perpustakaan sebagai peningkatan penggandaan buku atau referensi yang berguna bagi penunjang perpustakaan

1.7 Definisi Operasional

1) Lagu adalah ragam suara yang berirama, nyanyian, ragam nyanyi, dan tingkah laku (KBBI, 2003: 624). Dalam penelitian ini ditelaah pada teks lagu.

2) Tari adalah ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan dengan gerak-gerak ritmis yang indah (Sudarsono, 1977: 34). Seperti yang dirasakan peneliti dibatasai pada gerak-gerak penampilan tari cangget.

3) Budaya yang diambil dari bahasa asing culture, sedangkan bahasa latinya colere artintya mengolah atau mengerjakan, yaitu mengolah tanah atau bertani. Dari asal arti tersebut yaitu colere kemudian culture, diartikan sebagai daya dan kegiatan manusia untuk mengolah dan mengubah.

(Soekanto, 2000: 188). Penelitian ini dikhususkan pada budaya masyarakat Lampung.

4) Folklor adalah sebagian kebudayaan suatu kolektif yang tersebar dan diwariskan secara turun temurun, di antara kolektif macam apa saja, secara tradisional dalam versi yang berbeda, baik dalam bentuk lisan maupun contoh yang disertai dengan gerak isyarat atau alat pembantu pengingat (mnemonic device). (Danandjaja, 2007: 1-2). Dalam penelitian ini ditelaah melalui bentuk-bentuk folklor lisan.

(9)

5) Makna adalah suatu hubungan yang khas teranalisis dengan hal-hal atau benda-benda lain, sifatnya intrinsik (Tarigan, 1987: 19). Makna yang dimaksud penelitian ini, peneliti membatasi pada makna estetika, sosiologis dan religi.

6) Fungsi adalah pemakaian yang menerangkan kaitan korelasi antara satu hal dengan yang lain (M E, Spiro dalam Koentjraningrat 1990: 18).

Fungsiyang dimaksud peneliti ini, peneliti membatasi pada fungsi sosial, edukasi, religi dan estetika.

7) Bentuk menurut Leksikon Grafika adalah macam rupa atau wujud sesuatu, pada penelitian ini dikhususkan pada bentuk lagu dan tarian.

Referensi

Dokumen terkait

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah yang telah memberikan petunjuk, kekuatan, dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di kawasan hutan mangrove Kecamatan Sungai Apit Kabupaten Siak ditemukan 15 spesies dari 7 family Gastropoda dan 12

perubahan ke arah yang lebih baik. Hal ini tercermin dari motivasi belajar siswa selama mengikuti proses pembelajaran dengan menerapkan metode resitasi dibandingkan

keluarga anak jalanan, faktor yang menyebabkan anak turun ke jalan adalah karena faktor. : kemiskinan, keretakan keluarga, orang tua tidak paham dan tidak

Data teknis adalah data-data yang berhubungan langsung dengan perancangan.. peralihan jalan dan peningkatan fasilitas jalan seperti : LHR, peta

Setelah peneliti melakukan penelitian di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dapat diketahui beberapa kendala yang menyebabkan Disdukcapil masih belum optimal

Wiwin Wulandari selaku pendamping dari pihak labotatorium menuturkan bahwa praktikum kedua mengenai Silvikultur Hutan Tanaman di laksanakan pada tanggal 28 november hingga 1

Skripsi yang berjudul Makna Simbol Kebudayaan Minangkabau Dalam Roman Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Karya Hamka : Tinjauan Semiotika dibuat penulis.. sebagai tujuan