• Tidak ada hasil yang ditemukan

AYAT AL-QUR AN TENTANG KEJUJURAN Oleh: Arsyad

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "AYAT AL-QUR AN TENTANG KEJUJURAN Oleh: Arsyad"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

AYAT AL-QUR’AN TENTANG KEJUJURAN

Oleh: Arsyad

I. Pendahuluan

Islam memang menghalalkan usaha perdagangan, perniagaan dan atau jual beli. Namun tentu saja untuk orang yang menjalankan usaha perdagangan secara Islam, dituntut menggunakan tata cara khusus, ada aturan mainnya yang mengatur bagaimana seharusnya seorang Muslim berusaha di bidang perdagangan agar mendapatkan berkah dan ridha Allah SWT di dunia dan akhirat.

Aturan main perdagangan Islam, menjelaskan berbagai etika yang harus dilakukan oleh para pedagang Muslim dalam melaksanakan jual beli. Dan diharapkan dengan menggunakan dan mematuhi etika perdagangan Islam tersebut, suatu usaha perdagangan dan seorang Muslim akan maju dan berkembang pesat lantaran selalu mendapat berkah Allah SWT di dunia dan di akhirat. Etika perdagangan Islam menjamin, baik pedagang maupun pembeli, masing-masing akan saling mendapat keuntungan.1

Untuk mendapatkan keuntungan tersebut maka sebagai seorang muslim harus menanamkan sikap jujur dalam diri kita sebab kejujuran akan membawah keberkahan terhadap orang lain, diriseniri, bangsa dan Negara kita. Dengan latar belakang diatas maka dalam makalah ini saya akan membahas tentang Ayat tentang Kejujuran, membahas tafsir an_nisa ayat 135 tentang kejujuran, cara Rasulullah dalam berdangang, kesuksesan Nabi berdangang.

1

(2)

II. Pembahasan

A. Ayat Tentang kejujuran 1. Surah An-Nisa Ayat 135













































































Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang

yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapak dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala apa yang kamu kerjakan.” (Qs. An

Nisa‟: 135)

2. Surah Az-Zmar Ayat 33 - 34

يِرَّلاَو

َءآَج

ِقْدِّصلبِب

َقَّدَصَو

ِهِب

َكِئَلْوُأ

ُمُه

َنىُقَّتُمْلا

مُهَل

َنوُءآَشَيبَّم

َدنِع

ْمِهِّبَز

َكِلَذ

ُءآَزَج

هيِنِسْحُمْلا

Artinya: “Dan orang yang membawa kebenaran (Muhammad) dan

orang yang membenarkannya, mereka itulah orang-orang yang bertaqwa. Mereka memperoleh apa yang mereka

(3)

kehendaki pada sisi Rabb mereka. Demikianlah balasan

orang-orang yang berbuat baik".2

B. Tafsir Surah Annisa

Tatkala Ibnu Katsir menafsirkan ayat ini, beliau menjelaskan: Bahwa ayat ini adalah perintah dari Allah kepada setiap orang yang beriman untuk senantiasa berkata benar. Tidak sepantasnya bagi seorang mukmin untuk meninggalkan kebenaran, dan mudah terpaling darinya. Sebaliknya, orang-orang yang beriman seyogyanya saling bahu membahu, tolong menolong dan menyatu-padukan tekad guna memperjuangkan kebenaran. Mereka menegakkan kebenaran demi menggapai keridhaan Allah. Bila ketulusan niat ini telah terwujud pada diri seseorang, niscaya ucapan dan perbuatannya benar, adil, dan jauh dari penyelewengan atau manipulasi. Kebenaran dan kejujuran ini senantiasa menghiasi kehidupan orang yang beriman, walaupun kadang kala beresiko mendatangkan kerugian pada diri sendiri. Bila hal itu terjadi, maka Allah tidak akan menyia-nyiakan amal baiknya. Allah pasti memberi orang yang taat kepada-Nya jalan keluar bagi setiap problematikanya. Demikianlah kepribadian orang yang bernar-benar beriman. Keinginan untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan berbagai perasaan dirinya tidak dapat memalingkannya dari menegakkan keadilan dalam segala aspek kehidupannya. (Tafsir Ibnu Katsir 2/433)

Dan Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam pada banyak hadits menegaskan akan hal ini, yang artinya; Dari sahabat Abdullah bin Mas‟ud radhiallahu „anhu ia menturkan, Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam bersabda: Hendaknya kalian senantiasa berbuat jujur, karena sesungguhnya kejujuran akan membimbing kepada kebaikan, dan sesungguhnya kebaikan akan membimbing kepada surga, dan senantiasa seseorang itu berbuat kejujuran dan senantiasa berusaha berbuat jujur, hingga akhirnya ditulis disisi Allah sebagai orang yang (shiddiq) jujur.

2

(4)

Dan berhati-hatilah kalian dari perbuatan, karena sesungguhnya kedustaan akan membimbing kepada kejahatan, dan sesungguhnya kejahatan akan membimbing kepada neraka. Dan senantiasa seseorang berbuat dusta dan berupaya untuk berdusta hingga akhirnya ditulis di sisi Allah sebagai pendusta.” (Muttafaqun „alaih)

Sehingga tidak heran bila syari‟at Islam menjadikan hal ini sebagai salah satu prinsip hidup umat manusia, tanpa terkecuali dalam perniagaan. Pada suatu hari, Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam memperingatkan para sahabatnya yang sedang menjalankan perniagaan di pasar; Wahai para pedagang!" Maka mereka memperhatikan seruan Rasulullah shallallahu „alaihi wa sallam dan mereka menengadahkan leher dan pandangan mereka kepada beliau. Lalu beliau bersabda: “Sesungguhnya para pedagang akan dibangkitkan kelak pada hari qiyamat sebagai orang-orang fajir (jahat) kecuali pedagang yang bertaqwa kepada Allah, berbuat baik dan berlaku jujur.” (Riwayat At Timizy, Ibnu Hibban, Al Hakim dan dishahihkan oleh Al Albany)

Al Qadhi „Iyadh menjelaskan hadits ini dengan berkata: “Karena kebiasaan para pedagang adalah menipu dalam perniagaan, dan amat berambisi untuk menjual barang dagangannya dengan segala cara yang dapat mereka lakukan diantaranya dengan sumpah palsu dan yang serupa Nabi shallallahu „alaihi wa sallam memvonis mereka sebagai orang-orang jahat (fajir), dan beliau mengecualikan dari vonis ini para pedagang yang senantiasa menghindari hal-hal yang diharamkan, senantiasa memenuhi sumpahnya dan senantiasa jujur dalam setiap ucapannya.” (Dinukilkan oleh Al Mubarakfuri dalam kitabnya Tuhfatul Ahwazy 4/336)

C. Cara Rasulullah Dalam Berdangang

Nabi Muhammad SAW dalam sejarah adalah pembawa kemaslahatan dan kebaikan yang tiada bandingan untuk seluruh umat manusia. Karena Rasulullah SAW telah membuka zaman baru dalam pembangunan peradaban dunia. Beliau tokoh yang paling sukses dalam

(5)

bidang agama (sebagai Rasul) sekaligus dalam bidang duniawi (sebagai pemimpin negara dan peletak dasar peradaban Islam yang gemilang selama 1000 tahun berikutnya).

Kesuksesan Rasulullah SAW diulas para ahli sejarah Islam maupun Barat. Namun ada salah satu sisi Muhammad SAW ternyata jarang dibahas dan kurang mendapat perhatian oleh para ahli sejarah maupun agama yaitu sisinya sebagai seorang pebisnis ulung. Padahal manajemen bisnis yang dijalankan Rasulullah SAW hingga kini maupun di masa mendatang akan selalu relevan diterapkan dalam bisnis modern. Setelah kakeknya yang merawat Muhammad SAW sejak bayi wafat, seorang pamannya yang bernama Abu Thalib lalu memeliharanya.

Abu Thalib sangat menyayangi Muhammad SAW sebagaimana anaknya sendiri adalah seorang pedagang. Sang paman kemudian mengajari Rasulullah SAW cara-cara berdagang (berbisnis) dan bahkan mengajaknya pergi bersama untuk berdagang meninggalkan negerinya (Makkah) ke negeri Syam (yang kini dikenal sebagai Suriah) pada saat Rasulullah SAW baru berusia 12 tahun. Tidak heran jika beliau telah pandai berdagang sejak berusia belasan tahun. Kesuksesan Rasulullah SAW dalam berbisnis tidak terlepas dari kejujuran yang mendarah daging dalam sosoknya.

Kejujuran itulah telah diakui oleh penduduk Makkah sehingga beliau digelari Al Shiddiq. Selain itu, Muhammad SAW juga dikenal sangat teguh memegang kepercayaan (amanah) dan tidak pernah sekali-kali mengkhianati kepercayaan itu. Tidak heran jika beliau juga mendapat julukan Al Amin (Terpercaya). Menurut sejarah, telah tercatat bahwa Muhammad SAW melakukan lawatan bisnis ke luar negeri sebanyak 6 kali diantaranya ke Syam (Suriah), Bahrain, Yordania dan Yaman. Dalam semua lawatan bisnis, Muhammad selalu mendapatkan kesuksesan besar dan tidak pernah mendapatkan kerugian.

Pola manajemen Rasulullah Saw. Dalam bernisnis menurut Frederick W. Taylor dan Henry Fayol pada abad ke-1, mengatakan bahwa

(6)

Rasulullah SAW telah mengimplementasikan nilai-nilai manajemen modern dalam kehidupan dan praktek bisnis yang mendahului masanya. Berdasarkan prinsip-prinsip manajemen modern, Rasulullah SAW telah dengan sangat baik mengelola proses, transaksi, dan hubungan bisnis dengan seluruh elemen bisnis serta pihak yang terlihat di dalamnya.

Selanjutang Prof. Aflazul Rahman dalam bukunya “Muhammad: A Trader” bahwa Rasulullah SAW adalah pebisnis yang jujur dan adil dalam membuat perjanjian bisnis. Ia tidak pernah membuat para pelanggannya mengeluh. Dia sering menjaga janjinya dan menyerahkan barang-barang yang dipesan dengan tepat waktu. Muhammad SAW pun senantiasa menunjukkan rasa tanggung jawab yang besar dan integritas yang tinggi dalam berbisnis. Dengan kata lain, beliau melaksanakan prinsip manajemen bisnis modern yaitu kepuasan pelanggan (customer satisfaction), pelayanan yang unggul (service exellence), kemampuan, efisiensi, transparansi (kejujuran), persaingan yang sehat dan kompetitif. Dalam menjalankan bisnis, Muhammad SAW selalu melaksanakan prinsip kejujuran (transparasi). Ketika sedang berbisnis, beliau selalu jujur dalam menjelaskan keunggulan dan kelemahan produk yang dijualnya.

Ternyata prinsip transparasi beliau itu menjadi pemasaran yang efektif untuk menarik para pelanggan. Beliau juga mencintai para pelanggannya seperti mencintai dirinya sehingga selalu melayani mereka dengan sepenuh hatinya (melakukan service exellence) dan selalu membuat mereka puas atas layanan beliau (melakukan prinsip customer satisfaction).

Dalam melakukan bisnisnya, Muhammad SAW tidak pernah mengambil margin keuntungan sangat tinggi seperti yang biasa dilakukan para pebisnis lainnya pada masanya. Beliau hanya mengambil margin keuntungan secukupnya saja dalam menjual produknya.Ternyata kiat mengambil margin keuntungan yang dilakukan beliau sangat efektif, semua barang yang dijualnya selalu laku dibeli Orang-orang lebih suka membeli barang-barang jualan Muhammad daripada pedagang lain karena

(7)

bisa mendapatkan harga lebih murah dan berkualitas. Dalam hal ini, beliau melakukan prinsip persaingan sehat dan kompetitif yang mendorong bisnis semakin efisien dan efektif.

Boleh dikatakan Rasulullah SAW adalah pelopor bisnis yang berdasarkan prinsip kejujuran, transaksi bisnis yang adil dan sehat. Beliau juga tidak segan mensosialisasikan prinsip-prinsip bisnisnya dalam bentuk edukasi dan pernyataan tegas kepada para pebisnis lainnya. Ketika menjadi kepala negara, Rasulullah SAW mentransformasikan prinsip-prinsip bisnisnya menjadi pokok-pokok hukum. Berdasarkan hal itu, beliau melakukan penegakan hukum pada para pebisnis yang nakal. Beliau pula yang memperkenalkan asas “Facta Sur Servanda” yang kita kenal sebagai asas utama dalam hukum perdata dan perjanjian. Di tangan para pihaklah terdapat kekuasaan tertinggi untuk melakukan transaksi bisnis yang dibangun atas dasar saling setuju.

D. Kesuksesan Nabi Muhammad dalam berdangang

Rasulullah saw. Sukses dalam berdangang ini tidak diherankan, sebgaiamana dalam sejarah rasullullah swa. Telah diterangkan bahwa rasululah sekuses dalam berdangang sebab beliau menerapkan kejujurang. Berikut yang telah disimpulkan mengenai kenapa rasulullah sukses dalam berdangang:

a. Kepercayaan yang diberikan orang kepadanya. Dalam bergadang, beliau menjalaninya dengan jujur, tidak mau merugikan orang lain, tidak mengurangi timbangan, menempati janji, memberikan pelayanan terbaik, tidak mau mengecewakan pelangganannya, memberikan kemudahan transaksi dagang dan menjaga kepercayaan yang diberikan orang kepadanya.

b. Mendapat laba banyak berkat menjaga kejujuran dan kepercayaan dalam berdagang. Dalam hal ini dapat dibuktikan saat melamar Khadijah binti Khuwailid, beliau memberikan 100 ekor unta merah

(8)

senilai enam miliar sebagai maskawinnya. Unta merah pada saat itu merupakan alat tranportasi terbaik

c. Keberhasilan dalam memanfaatkan keuntungan dagang yang besar, beliau gunakan di jalan Allah, yaitu menyebarkan kebenaran dan kedamaian Islam kepada umat manusia, di antaranya untuk membantu anak yatim dan fakir miskin.

d. Kesuksesan dalam memberikan keteladanan akhlak mulia dalam berdagang, di antaranya adalah transaksi yang pernah beliau lakukan adalah lelang dan kredit. Khusus dalam hal kredit beliau sering membayar utangnya lebih dari kesepakatan sebagai tanda balas jasa. Hal itu dilakukan atas kemauannya sendiri bukan atas paksaan dari pihak pengkredit.3

3

(9)

III. Penutup

Sikap jujur dalam berdangang adalah sikap yang membawah pada keberkahan kehidupan manusia dunia akhirat. Ini telah disebutkan dalam surah An-Nisa ayat 135 dan Surah Az-Zumar ayat 33-24. Inti dalan surah ini manusia dalam kehidupannya diperintahkan untuk bersikap jujur agar mereka benar-benar menjadi orang yang bertakwa pada tuhannya. Sikap Rasulloah dalam berdangang membuat dirinya sangat dikagumi orang lain. Ini sebab kepercayaan yang diakibatkan oleh kejujurangnya dalam bertutur kata dalam menawarkan semua produknya.

Sebagai saran bagi seluruh mahasiswa IAIN Ambon yang mempelajari EkSy (Ekonomi Syari‟ah), ataupun bagi mahasiswa atau masyarakat yang membaca atau mendengarkan isi dari makalah ini, diharapkan mampu memahami dan menerapkan kejujuran disegala aktivitas kehidunpan.

(10)

Daftar Pustaka

Firman Allah Al-Qur‟an Jus Ke Dua dan Jus Ke 24.

http://pengusahamuslim.com/etika-pengusaha-muslim/#.VWusyPIhF0s

https://cintanabimuhammadsaw.wordpress.com/2013/03/05/berdagang-meniru-nabi-muhammad-saw/, diakses tanggal 1 Juni 2015 jam 9:30

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini menunjukkan bahwa e-learning yang dikembangkan dengan Moodle melalui tiga tahapan, yaitu : pertama perencanaan, desain, dan pengembangan, kedua e- learning tersebut

Untuk peserta Seleksi Tertulis dan Keterampilan Komputer harap mengambil undangan di kantor KPU Kota Jakarta Pusat pada Hari Sabtu tanggal 2 Juli 2016 pukul 01.00 WIB

Sedangkan variabel bebas dalam penelitian ini adalah asupan zat gizi yang meliputi natrium (Na), kalium (K), magnesium (Mg) dan kalsium (Ca). Data primer dalam penelitian

Inst.sistem AC yg meliputi perangkat AC Indoor unit & Outdoor unit (termasuk dudukannya), pipa refrigrant lengkap dengan isolasidan pipa drain, kabel daya & stop kontak.

Pendekatan fenomenologi menggunakan pola pikir subjektivisme yang tidak hanya memandang masalah dari suatu gejala yang tampak, akan tetapi berusaha menggali makna

(1) Penganiayaan diancam dengan pidana penjara paling lama dua tahun delapan bulan atau denda paling banyak tiga ratus rupiah (2) Jika perbuatan mengakibatkan luka-luka berat

Delta Dieselindo Utama, generasi senior berencana tidak akan menguji perubahan yang dibawa oleh suksesor agar suksesor dapat dengan bebas mencoba hal-hal baru dan

Secara ringkas dapat dikatakan bahwa penyebab lebih rendahnya riap pohon di hutan rawa dibandingkan di darat adalah bukan karena masalah air, tetapi adalah