• Tidak ada hasil yang ditemukan

2016 DAMPAK INTERNET TERHADAP PENGGUNAAN KOLEKSI TERCETAK DI UNIT PELAKSANA TEKNIS (UPT) PERPUSTAKAAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "2016 DAMPAK INTERNET TERHADAP PENGGUNAAN KOLEKSI TERCETAK DI UNIT PELAKSANA TEKNIS (UPT) PERPUSTAKAAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Perpustakaan sebagai institusi yang menampung berbagai informasi yang akurat dan dapat dipercaya memiliki peran yang sangat besar dalam membantu masyarakat dalam menemukan informasi. Ketersediaan bahan pustaka yang dimiliki oleh suatu perpustakaan sangat berpengaruh terhadap keefektifan pemanfaatannya.

Begitupun halnya pada perpustakaan perguruan tinggi yang memfasilitasi masyarakat disekitarnya dalam memenuhi kebutuhan informasi.

Terkait dengan perpustakaan perguruan tinggi sebagaimana diatur dalam Undang-undang Nomor 43 Tahun 2007 Pasal 24, bahwa: (1) Setiap perguruan tinggi menyelenggarakan perpustakaan yang memenuhi standar nasional perpustakaan dengan memperhatikan Standar Nasional Pendidikan.(2) Perpustakaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memiliki koleksi, baik jumlah judul maupun jumlah eksemplarnya, yang mencukupi untuk mendukung pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, (3) Perpustakaan perguruan tinggi mengembangkan layanan perpustakaan berbasis teknologi informasi dan komunikasi, (4) Setiap perguruan tinggi mengalokasikan dana untuk pengembangan perpustakaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan guna memenuhi standar nasional pendidikan dan standar nasional perpustakaan.

Selain sebagai fungsi edukasi yaitu memfasilitasi mahasiswa serta masyarakat sekitar tempat perpustakaan tersebut bernaung dalam menunjang kegiatan belajarnya, perpustakaan perguruan tinggi juga memiliki fungsi informasi. Jadi, dengan adanya perpustakaan perguruan tinggi, mahasiswa tidak hanya memperoleh informasi mengenai bidang ilmu yang mereka dalami, namun juga memperoleh informasi umum lainnya.

Sebagaimana yang terdapat dalam buku karya Elin Rosalin (2008, hlm. 21), bahwa melalui bacaan yang baik, masyarakat dapat meningkatkan pengetahuannya,

(2)

memperluas pandangannya, memperluas budi pekertinya dan mematangkan kebudayaannya. Maka dari itu, fungsi dari bahan perpustakaan itu sendiri bukan hanya sebagai pemuas kebutuhan intelektual seseorang, namun juga untuk membentuk watak, karakter, serta mengembangkan kepribadian seseorang serta budaya di sekitarnya.

Koleksi yang terdapat di perpustakaan, bukan hanya sebagai kumpulan ilmu yang disusun rapi di rak, namun koleksi perpustakaan juga harus dimanfaatkan oleh para pemustaka. Karena, ciri utama sebuah perpustakaan adalah “adanya unsur pakai terhadap koleksi yang dimilikinya” (Rosalin, 2008, hlm. 21).

Perpustakaan harus bisa berkembang sesuai dengan kemajuan zaman dan teknologi yang berkembang sekarang ini, sehingga pengguna tetap berminat untuk menggunakan koleksi perpustakaan sebagai sumber informasi mereka, dan koleksi perpustakaan akan memiliki unsur pakai sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya.

Dewasa ini internet menjadi hal yang sangat penting bagi keseharian masyarakat. Di dalam jaringannya terdapat banyak informasi yang berasal dari seluruh penjuru dunia. Karena kemudahan dalam mengaksesnya, internet sering menjadi sumber utama bagi masyarakat dalam menemukan informasi yang mereka butuhkan. Baik itu informasi mengenai life-style, perjalanan, ekonomi, cuaca, kesehatan, hobi, yang berkaitan dengan pekerjaan, bahkan mengenai pendidikan.

Di dalam dunia pendidikan, dengan internet para peserta didik bisa melakukan penekanan biaya terhadap kegiatan belajarnya, serta para produsen juga bisa melakukan penekanan biaya terhadap biaya distribusi informasi yang akan mereka sebarkan. Dengan internet, proses distribusi bisa berlangsung hanya dengan hitungan menit bahkan detik.

Bagi kalangan akademik, internet merupakan salah satu pilihan dalam menemukan informasi yang mereka butuhkan. Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Rahayu (dalam Suprihatin, 2009 hlm. 15 ), bahwa “peranan internet sangat penting dalam mendukung kegiatan ilmiah, baik dikalangan ilmuwan maupun civitas akademik, karena internet memiliki potensi dalam menunjang kegiatan ilmiah

(3)

sehingga tidak menutup kemungkinan dapat dijadikan sarana untuk meningkatkan produktivitas peneliti”.

Menurut Romanus Beni (dalam Suhendi, 1999, hlm. 3), akibat dari perkembangan teknologi informasi (internet) yang mengakses informasi lebih luas tanpa batas nyata akan berpengaruh pada perilaku user yang sangat beragam dalam proses mencari dan memanfaatkan informasi dengan perilaku user sebelum adanya teknologi informasi / internet ini. Hal tersebut diatas menunjukkan bahwa internet sangat berpengaruh dan bahkan sering dimanfaatkan oleh peserta didik di Indonesia, dan tentunya disamping penggunaan koleksi perpustakaan sebagai sumber informasi.

Menurut hasil penelitian Reijo Savolainen (dalam Pawit M. Yusup, 2010) dengan penelitiannya yang berjudul Enthusiastic, Realistic, and Critical: Discourses of Internet Use in the Context of Everyday Life Information Seeking, mengatakan individu-individu lebih memilih media internet dalam usaha mencari informasi untuk memenuhi kebutuhannya. Internet dipilih sebagai salah satu media untuk memenuhi kebutuhan suatu individu atau masyarakat karena mempunyai beberapa keuntungan antara lain: dapat mencari informasi secara spesifik dengan biaya yang cukup murah, informasi hampir tidak terbatas, dan tidak terikat ruang dan waktu.

Berdasarkan tulisan dari Ronggo Tunjung (2012) di web Ikatan Mahasiswa Luar Sekolah mengenai Rendahnya Minat Baca Mahasiswa disebabkan oleh beberapa faktor. Diantaranya yaitu pendidikan dasar dari orang tua yang tidak memperhatikan dan menanamkan budaya baca kepada anak sedari dini, faktor lain yang mempengaruhi rendahnya minat baca adalah perkembangan teknologi seperti internet yang memberi kemudahan dalam mengakses informasi, sehingga mahasiswa tidak perlu repot-repot membaca buku atau koran dalam menemukan informasi yang mereka butuhkan. Sejalan dengan pemaparan diatas, pengaruh internet terhadap kunjungan perpustakaan juga terjadi pada Perpustakaan Universitas Bengkulu. Dodi Syahdani, Kepala Sub Bagian (Kasubbag) Umum Perpustakaan Universitas Bengkulu (2014), mengungkapkan bahwa ada pengaruh kemudahan akses internet terhadap jumlah peminjam buku di perpustakaan. “Mahasiswa zaman sekarang semakin mudah informasi dari internet, hampir setiap mahasiswa memiliki gadget seperti

(4)

laptop, Netbook, tablet, atau semacamnya untuk mengakses informasi yang mereka inginkan. Informasi yang diperoleh terkesan lebih praktis dan cepat. Saya pikir inilah yang menyebabkan semakin menurunnya jumlah peminjam buku di perpustakaan Unib dari tahun ke tahun.”

Sumber informasi sangatlah beragam, informasi dapat ditemukan dimana-mana, di pasar, sekolah, rumah, lembaga-lembaga suatu organisasi, buku-buku, majalah, surat kabar ataupun perpustakaan. Untuk sumber informasi yang akan digunakan oleh pengguna, hal ini juga terkait dengan perilaku informasi pengguna, tergantung kepada kebutuhan dari masing-masing pengguna tersebut (T.D Wilson dalam Putu Laxman Pendit, 2008). Setiap pengguna akan menggunakan sumber informasi tertentu sesuai dengan kebutuhan informasi mereka. Begitu juga halnya dengan pemustaka di UPT Perpustakaan Institut Teknologi Bandung yang menggunakan internet atau bahan perpustakaan tercetak dalam memenuhi kebutuhan informasi mereka.

Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perpustakaan Institut Teknologi Bandung (ITB) merupakan perpustakaan perguruan tinggi yang berada dibawah naungan Institut Teknologi Bandung serta berada di kawasan kampus ITB. Perpustakaan ITB memiliki koleksi tercetak yang sebagian besar terkait ilmu pengetahuan yang dipelajari oleh mahasiswa ITB. Perpustakaan ITB merupakan salah satu perpustakaan terbaik yang juga telah menerapkan teknologi dalam pelaksanaan sistemnya.

Penerapan teknologi tersebut tidak lepas dari peran internet, baik dalam pengembangan koleksi perpustakaan atau dalam penelusuran informasi. Selain itu, pemustaka juga diberi fasilitas akses internet di Perpustakaan ITB yang membantu mereka dalam memperoleh informasi mereka, baik yang bersifat akademik ataupun non-akademik.

Penggunaan internet dalam penelusuran informasi saat ini banyak digunakan bagi sebagian besar kalangan selain menggunakan koleksi perpustakaan atau sumber informasi tercetak, tidak tertutup kemungkinan hal ini juga terjadi pada pemustaka di UPT Perpustakaan ITB yang menggunakan koleksi perpustakaan tercetak di UPT Perpustakaan ITB, namun juga menggunakan internet dalam menemukan informasi yang mereka butuhkan.

(5)

Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa untuk sumber informasi yang dipilih oleh pengguna tergantung kepada perilaku informasi serta kebutuhan informasi bagi masing-masing pengguna, dan untuk mengetahui tingkat penggunaan internet dan pengaruhnya terhadap penggunaan bahan pustaka cetak di UPT Perpustakaan ITB, maka penelitian ini berjudul “DAMPAK INTERNET TERHADAP PENGGUNAAN KOLEKSI TERCETAK DI UNIT PELAKSANA TEKNIS (UPT) PERPUSTAKAAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG” (Studi Deskriptif Dampak Internet terhadap Penggunaan Koleksi Tercetak Di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Perpustakaan Institut Teknologi Bandung).

B. Rumusan Masalah

1. Rumusan Masalah Umum :

Bagaimana dampak internet terhadap penggunaan koleksi tercetak di UPT Perpustakaan ITB ?

2. Rumusan Masalah Khusus :

a. Seberapa besar dampak tujuan penggunaan internet terhadap penggunaan koleksi tercetak oleh pemustaka di UPT Perpustakaan ITB ?

b. Seberapa besar dampak aktivitas online terhadap penggunaan koleksi cetak di UPT Perpustakaan ITB ?

c. Manakah yang lebih banyak digunakan antara internet dengan koleksi tercetak sebagai sumber informasi oleh pemustaka di UPT Perpustakaan ITB?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui seberapa besar dampak tujuan penggunaan internet terhadap penggunaan koleksi tercetak di UPT Perpustakaan ITB.

2. Untuk mengetahui seberapa besar dampak aktivitas online terhadap penggunaan koleksi tercetak di UPT Perpustakaan ITB.

(6)

3. Untuk mengetahui yang lebih banyak digunakan antara internet dengan bahan perpustakaan tercetak sebagai sumber informasi oleh pemustaka di UPT Perpustakaan ITB.

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan memberikan pengetahuan kepada pemustaka mengenai kelebihan penggunaan bahan pustaka dalam pemenuhan kebutuhan informasi, serta memberikan kontribusi pemikiran kepada perpustakaan untuk lebih mengembangkan koleksi yang dimiliki baik koleksi tercetak maupun digital.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi peneliti, sebagai bentuk peningkatan wawasan berpikir peneliti.

b. Bagi perpustakaan, dapat memberikan bahan masukan untuk lebih meningkatkan keberagaman dan kelengkapan bahan pustaka yang dimiliki baik itu koleksi tercetak maupun koleksi digital.

c. Bagi pemustaka, dapat memberikan pengetahuan mengenai penggunaan sumber informasi e-resources yang dimiliki oleh perpustakaan.

Referensi

Dokumen terkait

Goodinson dan Singleton (O’Connor, 2004) mengemukakan defenisi kualitas hidup sebagai derajat kepuasan atas penerimaan suasana kehidupan saat ini. Tidak adanya

Tujuan penelitian ini adalah untuk mempermudah pendaftaran anggota baru pada perpustakaan serta pengimputan data buku baru,data peminjaman buku,data pengembalian buku, akan

PEMILU TERAKHIR YANG MEMENUHI AMBANG BATAS PEROLEHAN SUARA DARI JUMLAH SUARA SAH SECARA NASIONAL, DITETAPKAN SEBAGAI PARTAI POLITIK PESERTA PEMILU PADA PEMILU BERIKUTNYA”..

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik

Bila ditinjau dari daya tampung buangan sampah, lokasi yang akan digunakan untuk TPA sebaiknya lahan tersebut dapat dioperasikan minimum selama 5 tahun. Untuk memenuhi

seorang penjual mempunyai risk aversion yang besar artinya penjual tersebut semakin menghindari risiko maka banyaknya saham optimal yang diperdagangkan akan semakin

Ketiga spesimen terdapat bentuk korosi uniform yang ditunjukan anak panah merah, kemudian juga terjadi korosi batas butir yang ditandai dengan adanya intergranular

Hasil yang didapatkan dari penelitian ini adalah secara keseluruhan spiral bevel gear lebih kuat daripada straight bevel gear pada dimensi dan beban yang sama jika