PADA PO KO K BAHASAN HI DRO KARBON
Oleh:
Hariani Siregar NIM 4103331017
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
“Perbedaan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournaments (TGT) dengan Menggunakan Media Tebak Kata dan Words Square pada Pokok Bahasan Hidrokarbon”, disusun untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Kimia, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Unimed.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: Ibu Dra. Gulmah Sugiharti, M.Pd, sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Jamalum Purba, M.Si, Ibu Dra. Ani Sutiani, M.Si dan Bapak Drs. Rahmat Nauli, M.Si sebagai dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari penelitian sampai dengan selesainya skripsi ini. Ucapan terima kasih disampaikan kepada ibu Dra. Ani Sutiani, M.Si selaku dosen pembimbing akademik dan kepada seluruh bapak dan Ibu Dosen beserta Staf Pegawai Jurusan Kimia FMIPA Unimed yang sudah membantu penulis. Ucapan terima kasih kepada guru-guru sekolah yang telah mendidik penulis sehingga penulis dapat memperoleh gelar sarjana. Ucapan terima kasih kepada kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru kimia (Ibu Dra. Linda Simanjuntak., SH dan Ibu Teti Dian Sari S.Pd ) dan siswa/i kelas XI IPA1 dan XI IPA2 SMA Negeri 18 Medan yang telah banyak membantu penulis selama proses penelitian berlangsung.
rekan-Penulis telah berupaya dengan seoptimal mungkin dalam penyelesaian skripsi ini, namun jika ada kesalahan penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.
Medan, September 2014 Penulis,
Hariani Siregar (4103331017)
Abstrak
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Gambar viv
Daftar Tabel vv
Daftar Lampiran vvi
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2. Identifikasi Masalah 6
1.3. Batasan Masalah 6
1.4. Rumusan Masalah 7
1.5. Tujuan Penelitian 7
1.6. Manfaat Penelitian 7
1.7. Defenisi Operasional 8
BAB II KAJIAN PUSTAKA 10
2.1. Kerangka Teoritis 10
2.1.1 Hakikat Belajar Kimia 10
2.1.2 Gaya Belajar 12
2.1.3 Hasil Belajar Kimia 16
2.1.4 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Kimia 18
2.1.5 Model Pembelajaran Kooperatif 20
2.1.6 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT 24
2.1.7 Media Pembelajaran 26
2.1.8 Media Tebak Kata 28
2.1.10 Hidrokarbon 33
2.2. Kerangka Konseptual 50
2.3. Hipotesis Penelitian 51
BAB III METODE PENELITIAN 53
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 53
3.1.1 Lokasi Penelitian 53
3.1.2 Waktu Penelitian 53
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 53
3.2.1 Populasi 53
3.2.2 Sampel 53
3.3. Variabel Penelitian 53
3.3.1 Variabel Terikat 53
3.3.2 Variabel Bebas 54
3.3.3 Variabel Kontrol 54
3.4 Instrument Penelitian 54
3.5. Jenis dan Rancangan Penelitian 54
3.6. Prosedur Penelitian 56
3.7 Alat Pengumpul Data 56
3.8. Teknik Analisis Data 60
3.8.1. Uji Normalitas 60
3.8.2. Uji Homogenitas 60
3.8.3. Uji Hipotesis 61
3.8.4. Peningkatan Hasil Belajar 63
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 64
4.1. Hasil Penelitian 64
4.1.1. Analisis Instrumen Penelitian 64
4.1.2. Data Hasil Penelitian 68
4.2. Analisis Data Penelitian 69
4.2.2. Uji Homogenitas 69
4.2.3. Uji Hipotesis 70
4.2.4. Persentase Peningkatan Hasil Belajar 71
4.3. Pembahasan 71
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 76
5.1 Kesimpulan 76
5.2 Saran 76
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1 Langkah – Langkah Model Pembelajaran Kooperatif 22 Tabel 2.2 Nama Awal Senyawa Alkana 37
Tabel 2.3 Penamaan Gugus Alkil 38
Tabel 2.4 Lima Suku Pertama Alkena 40 Tabel 2.5 Empat Suku Pertama Alkuna 42
Tabel 3.2 Rancangan Penelitian 54
Tabel 4.1 Data Hasil Penelitian 68
Tabel 4.2 Normalitas Data Pre-Test,Post-Test dan Gain 69 Tabel 4.3 Homogenitas Data Pre-Test,Post-Test dan Gain 70
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus 80
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Eksperimen I 83
Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Eksperimen II 98
Lampiran 4. Apersepsi 113
Lampiran 5. Lembar Kerja Siswa Pertemuan I 114
Lampiran 5a. Kunci Jawaban LKS Pertemuan I 115
Lampiran 6. Lembar Kerja Siswa Pertemuan II 116
Lampiran 6a. Kunci Jawaban LKS Pertemuan II 117
Lampiran 7. Lembar Kerja Siswa Pertemuan III 118
Lampiran 7a. Kunci Jawaban LKS Pertemuan III 119
Lampiran 8. Media Tebak Kata Kelas Eksperimen I Pertemuan I 120
Lampiran 8a. Kunci Jawaban Media Tebak Kata Kelas Eksperimen I
Pertemuan I
122
Lampiran 9. Media Tebak Kata Kelas Eksperimen I Pertemuan II 123
Lampiran 9a. Kunci Jawaban Media Tebak Kata Kelas Eksperimen I
Pertemuan II
125
Lampiran 10 Media Tebak Kata Kelas Eksperimen I Pertemuan III 126
Lampiran 10a. Kunci Jawaban Media Tebak Kata Kelas Eksperimen I
Pertemuan III
128
Lampiran 11. Media Words Square Kelas Eksperimen II Pertemuan I 129
Lampiran 11a. Kunci Jawaban Media Words Square Kelas Eksperimen
II Pertemuan I
131
Lampiran 12. Media Words square Kelas Eksperimen II Pertemuan II 132
Lampiran 12a. Kunci Jawaban Media Words Square Kelas Eksperimen
II Pertemuan II
134
Lampiran 13. Media Words Square Kelas Eksperimen II Pertemuan III 135
Lampiran 13a. Kunci Jawaban Media Words Square Kelas Eksperimen
II Pertemuan III
Lampiran 14. Aturan Permainan 137
Lampiran 15. Kisi – Kisi Instrumen Tes Sebelum Valid 138
Lampiran 16. Instrumen Tes Sebelum Valid 153
Lampiran 16a. Lampiran 16b. Lampiran 17. Lampiran 18. Lampiran 18a. Lampiran 18b. Lampiran 19. Lampiran 19. Lampiran 20. Lampiran 20. Lampiran 21. Lampiran 21. Lampiran 22. Lampiran 22. Lampiran 23. Lampiran 23a Lampiran 23b Lampiran 24. Lampiran 25. Lampiran 26. Lampiran 27. Lampiran 28. Lampiran 29. Lampiran 30. Lampiran 31. Lampiran 32.
Kunci Jawaban Instrumen Tes Sebelum Valid
Lembar Jawaban Siswa Sebelum Valid
Kisi – Kisi Instrumen Tes Setelah Valid
Instrumen Tes Setelah Valid
Kunci Jawaban Instrumen Tes Setelah Valid
Lembar Jawaban Siswa Setelah Valid
Perhitungan Validitas Tes
Tabel Validasi Instrumen Tes
Perhitungan Reabilitas Tes
Tabel Reliabilitas Instrumen Tes
Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes
Tabel Tingkat Kesukaran Tes
Perhitungan Daya Beda Tes
Tabel Daya Beda Instrumen Tes
Rekap Analisis Instrumen Tes
Rekap Analisis Instrumen Tes Setelah Valid
Data Hasil Perhitungan Jenjang Kemampuan C1,C2 dan
C3 pada Kelas Eksperimen I dan Kelas Eksperimen II
Data Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen I dan Kelas
Eksperimen II
Uji Normalitas
Uji Homogenitas
Perhitungan Hipotesis
Uji Gain
Jadwal Kegiatan Penelitian
Dokumentasi Penelitian
Tabel Nilai – Nilai R-Product Moment
Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi Kuadrat (X2)
Lampiran 33.
Lampiran 34.
Tabel t
Daftar Tabel Persentil Untuk Distribusi F
222
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal dituntut untuk melaksanak an
proses pembelajaran yang baik dan seoptimal mungkin sehingga dapat mencetak
generasi muda bangsa yang cerdas, terampil, dan bermoral tinggi. Proses
pembelajaran membantu siswa / pelajar untuk mengembangkan potensi intelektual
yang dimilikinya, sehingga tujuan utama pembelajaran adalah usaha yang
dilakukan agar intelek setiap pelajar dapat berkembang (Drost, 1999). Selain itu,
proses pembelajaran merupakan proses interaksi antara peserta didik dengan guru
sebagai pengajar, proses pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan
pedagogik yang mencakup strategi, metode maupun model mengajar (Nurhadi
dan Senduk, A., 2003).
Pelaksanaan proses pembelajaran saat ini harus mengalami perubahan,
dimana siswa tidak boleh lagi dianggap sebagai obyek pembelajaran semata,
tetapi harus diberikan peran aktif serta dijadikan mitra dalam proses pembelajaran
sehingga siswa bertindak sebagai agen pembelajar yang aktif sedangkan guru
bertindak sebagai fasilitator dan mediator yang kreatif. Ilmu kimia merupakan
salah satu bidang kajian Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang sudah mulai
diperkenalkan kepada siswa sejak dini. Mata pelajaran kimia menjadi sangat
penting kedudukannya dalam masyarakat karena kimia selalu berada di dalam
kehidupan sehari-hari. Namun selama ini masih banyak siswa yang mengalami
kesulitan dalam memahami dan mengikuti pelajaran kimia.
Agar dapat mengajar secara efektif, guru harus meningkatkan kesempatan
belajar bagi siswa (kuantitas) dan meningkatkan mutu (kualitas) mengajarnya.
Kesempatan belajar murid dapat ditingkatkan dengan cara melibatkan siswa
secara aktif dalam belajar. Hal ini berarti kesempatan belajar makin banyak atau
optimal dan guru menunjukkan keseriusan dalam mengajar sehingga dapat
terlibat aktif dalam belajar, semakin tinggi kemungkinan prestasi belajar yang
dicapainya (Usman, 2002).
Pada tahun ajaran baru 2013/2014 pemerintah menetapkan
diberlakukannya kurikulum baru yaitu Kurikulum 2013 menggantikan KTSP.
Penyusunan Kurikulum 2013 adalah bagian dari melanjutkan pengembangan
KBK yang telah dirintis pada tahun 2004 dengan mencakup kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu, sebagaimana amanat UU 20 tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada penjelasan pasal 35, dimana
kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup
sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah
disepakati (Sisdiknas, 2012).
Terdapat banyak perbedaan antara struktur kurikulum 2013 dengan
kurikulum sebelumnya yaitu KTSP. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari berbagai
sudut. Pertama, dari pengertian struktur kurikulum itu sendiri, kurikulum 2013
tidak menyebutkan adanya standar kompetensi mata pelajaran dan menggantinya
dengan istilah kompetensi inti. Kedua, jumlah mata pelajaran pada kurikulum
2013 lebih sedikit dibandingkan dengan KTSP. Ketiga, kurikulum 2013 menuntut
pembelajaran dilakukan dengan pendekatan tematik integratif, berbeda dengan
KTSP yang masih menggunakan pendekatan mata pelajaran. Keempat, beban
belajar yang dicantumkan pada kurikulum 2013 mengalami penambahan
dibanding KTSP. Dan yang kelima, pengembangan kurikulum 2013 mencakup
silabus, buku teks, dan buku pedoman guru, berbeda dibanding KTSP yang hanya
sampai pada kompetensi dasar (Deksa Ferdika, 2012)
Kemampuan seseorang untuk memahami dan menyerap pelajaran sudah
pasti berbeda tingkatnya. Ada yang cepat, sedang, dan ada pula yang sangat
lambat. Oleh karena itu, mereka sering kali harus menempuh cara yang berbeda
untuk bisa memahami sebuah informasi atau pelajaran yang sama. Apabila
seorang guru dapat mengidentifikasi kencenderungan gaya belajar siswa maka hal
ini akan bermanfaat sekali dalam mengembangkan proses belajar mengajar
Gaya belajar yang biasa dilakukan seseorang dalam menuntut ilmu dapat
saja menjadi suatu kebiasaan. Seorang siswa yang mempunyai gaya belajar
berbeda dengan gaya belajar siswa lainnya tentu saja diharapkan dapat memahami
materi yang disampaikan tercapai. Namun demikian, karena gaya belajar yang
berbeda tersebut dapat berakibat pada pemahaman yang berbeda. Oleh karena
pemahaman yang berbeda sebagai akibat gaya belajar yang berbeda tersebut bisa
saja mempunyai hubungan pada prestasi belajarnya (S. Nasution, 2003)
Berdasarkan pengalaman peneliti pada saat melaksanakan Program
Pengalaman Lapangan (PPL) di SMA Negeri 1 Tanjung Pura, Kecamatan
Tanjung Pura Kabupaten Langkat relative biasa karena guru yang mengajar masih
terlalu monoton. Guru masih menerapkan metode ceramah dalam penyampaian
materi dan latihan serta hanya berpusat pada guru sehingga siswa menjadi kurang
aktif dalam proses belajar mengajar yang membuat siswa menjadi vakum.
Kemudian kurangnya interaksi dan kerjasama antara sesama siswa dalam kegiatan
belajar sehingga siswa cenderung bersifat individualis. Oleh karena itu siswa yang
kurang mampu ataupun kurang paham pada materi yang disampaikan guru
sehingga siswa mengalami kesulitan dalam perhitungan, penamaan maupun
reaksi-reaksinya sehingga hasil belajar kimia siswa tersebut menjadi rendah.
Konsep hidrokarbon merupakan salah satu konsep dari ilmu kimia yang sulit
dipahami siswa, karena disamping harus mengingat jenis-jenis senyawanya juga
harus bisa mengenal struktur dasarnya, menuliskan nama senyawanya dan bisa
juga menuliskan ataupun menggambar rumus struktur dari senyawanya.
Ketidakmampuan siswa dalam menguasai konsep dasar mengakibatkan siswa
tidak mampu menguasai konsep dasar senyawa hidrokarbon (Haetami, 2011).
Oleh karena itu, sangat diperlukan suatu model pembelajaran yang
berbasis media yang dapat membantu siswa dalam memahami senyawa
hidrokarbon dan memunculkan gaya belajar yang berbeda pada siswa sehingga
proses belajar mengajar lebih aktif dan berkembang. Untuk membantu siswa
sangat tepat adalah pembelajaran kooperatif tipe TGT(Teams games
tournaments).
TGT merupakan model pembelajaran yang dapat memotivasi siswa dan
menarik minat belajar siswa karena TGT merupakan model pembelajaran yang
menyenangkan (Wanda Sue dalam Slavin, 2008). Pada model pembelajaran tipe
TGT, siswa dapat termotivasi untuk belajar karena model pembelajaran ini
melibatkan seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status dan melibatkan peran
siswa sebagai tutor sebaya serta mengandung unsur permainan. Aktivitas belajar
dengan permainan yang dirancang dalam pembelajaran kooperatif model TGT
memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks disamping menumbuhkan
tanggung jawab, kerja sama, persaingan sehat dan keterlibatan belajar. Model
pembelajaran TGT memiliki nilai praktis dalam pelaksanaannya karena model ini
terdapat unsur permainannya.
Media pembelajaran dengan memanfaatkan permainan bisa diterapkan
sebagai salah satu media pembelajaran alternatif bagi guru untuk meningkatkan
minat belajar siswa dan memotivasi siswa dengan menggunakan pendekatan
permainan yang menyenangkan, menantang, seru dan menarik serta focus kepada
topik yang akan dibahas yaitu bidang sains. Hal ini juga, bisa digunakan untuk
memperluas wawasan dan pengetahuan, serta memperdalam pelajaran di bidang
sains melalui latihan soal-soal yang menyenangkan tanpa membuang waktu
bermain, di mana anak – anak akan merasa tertantang untuk menebak semua
permaianan yang ditampilkan sehingga sudah bisa merangsang minat belajarnya
tanpa harus diarahkan terlebih dahulu (Chomsin S.Widodo. Jasmadi, 2002)
Dalam model pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat digunakan media
pembelajaran sebagai alat bantu dalam proses belajar mengajar. Melalui media
pembelajaran, guru dapat menyajikan bahan pelajaran yang bersifat abstrak
menjadi konkret sehingga mudah dipahami dan dapat menghilangkan verbalisme
(Wina Sanjaya, 2010). Hidrokarbon yang bersifat abstrak dapat dipahami lebih
mudah, jika materi ini dijelaskan melalui media diantaranya yaitu media tebak
Berdasarkan beberapa penelitian sebelumnya yang menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe teams games tournaments hasil belajar siswa
mengalami peningkatan seperti pada penelitian oleh Warlan Sugiyo,dkk (2008)
mengungkapkan bahwa Model pembelajaran Team Game Tournament (TGT)
dengan Pendekatan Jelajah Alam Sekitar disertai penilaian portofolio pada pokok
bahasan koloid dapat meningkatkan hasil belajar kimia siswa sebesar 97,37%
dengan nilai pretes 58,73 dan postes 74,40. Peneliti yang lain yaitu Tarti Harjani
(2011) menyatakan data prestasi belajar kognitif pada model pembelajaran
koopetarif tipe TGT nilai tertinggi 91,00, nilai terendah 64,00 dan nilai rata –
ratanya 77,88 serta standar deviasinya adalah 7,39.
Selain model pembelajaran, penggunaan media merupakan salah satu
komponen penting di dalam proses pembelajaran di sekolah. Media merupakan
satu diantara sumber belajar dalam kegiatan pembelajaran yang dapat
menyampaikan materi dengan tepat sasaran. Berdasarkan penelitian Jein Asriyanti
Arbie,dkk (2013) menyatakan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar kimia
siswa dengan menggunakan media word square pada materi hidrokarbon sebesar
81,92%. Dan untuk media tebak kata, berdasarkan penelitian Ima Nurul Safitri
(2010) menyatakan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar kimia siswa yaitu
rata – rata pretest sebesar 29,688 sedangkan rata – rata posttest sebesar 60,938.
Berdasarkan masalah di atas, maka perlu dilakukan penelitian tentang
pembelajaran kooperatif menggunakan media. Untuk itu peneliti mengadakan
penelitian dengan mengambil judul“PERBEDAAN HASIL BELAJAR KIMIA
SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE
TEAMS GAMES TOURNAMENTS (TGT) DENGAN MENGGUNAKAN
MEDIA TEBAK KATA DAN WODRS SQUARE PADA POKOK
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka
masalah yang diidentifikasi adalah:
1. Hasil belajar siswa dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain faktor
metode pembelajaran yang digunakan oleh guru sebagai seorang fasilitator
dan mediator.
2. Dalam proses belajar mengajar keaktifan siswa dalam kegiatan belajar
masih kurang karena pusat pembelajaran masih terletak pada kegiatan
guru.
3. Dalam proses belajar mengajar di sekolah, metode yang diterapkan kurang
bervariasi dan belum dilaksanakan secara maksimal metode konvensional
masih mendominasi dalam pembelajaran berdasarkan hasil Program
Pengalaman Lapangan (PPL) yang peneliti lakukan tanggal 26 Agustus
2013 – 11 November 2013.
4. Kurangnya interaksi dan kerja sama antara sesama siswa dalam kegiatan
belajar sehingga siswa cenderung bersifat individualis berdasarkan hasil
Program Pengalaman Lapangan (PPL) yang peneliti lakukan tanggal 26
Agustus 2013 – 11 November 2013.
1.3. Batasan Masalah
Agar penelitian ini dapat dilaksanakan dengan baik dan terarah maka
batasan masalah dalam penenlitian ini sebagai berikut :
1. Penelitian hanya dilakukan pada siswa kelas XI SMA Negeri 18.
2. Materi yang diajarkan adalah hidrokarbon.
3. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran
kooperatif tipe teams games tournaments (TGT) dengan menggunakan
media tebak kata.
4. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran
kooperatif tipe teams games tournaments (TGT) dengan menggunakan
5. Hasil penelitian yang diukur adalah berupa data dari hasil belajar pada
Pokok bahasan yang diajarkan pada penelitian ini.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah diatas maka yang menjadi rumusan masalah
dalam penelitian ini adalah:
“Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa yang diajar melalui model
Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams Games Tournaments ) dengan
Media Tebak Kata dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang diajar
melalui model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Teams Games
Tournaments ) dengan media Words Square pada pokok bahasan hidrokarbon
di kelas XI SMAN 18 Medan ?”
1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan dari
penelitian ini adalah untuk:
“Mengetahui Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa yang diajar
melalui model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (teams games tournaments)
dengan Media Tebak kata dibandingkan dengan hasil belajar siswa yang diajar
melalui model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (teams games tournaments)
dengan media Words Square pada pokok bahasan hidrokarbon di kelas XI IPA
SMAN 18 Medan.”
1.6. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Bagi siswa: Meningkatkan peran aktif siswa selama proses pembelajaran
dan melatih siswa untuk bekerjasama, sehingga siswa menjadi senang selama
pembelajaran.
2. Bagi sekolah yang bersangkutan: dapat dijadikan sebagai perhatian yang
menerapkan model pembelajaran yang signifikan dengan dunia pendidikan
saat ini agar tidak monoton dalam KBM.
3. Bagi guru: sebagai masukan kepada guru maupun tenaga kependidikan
lainnya agar lebih tepat dalam menentukan model pembelajaran sehingga
mencapai tujuan dengan baik.
4. Bagi peneliti: dapat dijadikan suatu tambahan ilmu pengetahuan,
kemampuan dan pengalaman dalam meningkatkan kompetensinya sebagai
calon guru.
1.7. Defenisi Operasional
1. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournaments
Model pembelajaran kooperatif tipe TGT adalah salah satu tipe
model pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa dalam
kelompok-kelompok belajar yang beranggotakan 5 sampai 6 orang siswa
yang memiliki kemampuan, jenis kelamin dan suku kata atau ras yang
berbeda dan melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung
unsur permainan dan reinforcement.
2. Media
Media pembelajaran merupakan wahana penyampai informasi
belajar atau pengantar pesan dari komunikator (guru) kepada komunikan
(siswa) sesuai dengan tujuan pembelajaran yang hendak di capai. Media
Pembelajaran yang digunakan dalam penelitian adalah Media tebak kata
dan words square yang diharapkan dapat melatih siswa lebih aktif dan
bekerjasama pada timnya untuk meningkatkan hasil belajar.
3. Hasil Belajar Kimia
Hasil belajar siswa adalah tingkat kemampuan dan penguasaan
siswa terhadap mata pelajaran kimia. Siswa dapat dikatakan berhasil
dalam belajar kimia apabila siswa tersebut menerapkan hasil belajarnya
yang ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku pada orang tersebut
yang dapat diamati melalui kemampuan siswa dalam menerapkan hasil
belajar kimia baik dari kemampuan kognitif, afektif maupun psikomotorik.
4. Hidrokarbon
Hidrokarbon merupakan materi kimia yang diberikan kepada siswa
kelas XI semester ganjil yang membahas tentang cara penentuan tata
nama, membedakan rumus alkana, alkena, dan alkuna, penentuan isomer,
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diambil beberapa
kesimpulan sebagai berikut :
Semakin meningkatnya minat belajar sehingga aktifitas belajar naik secara
signifikan, karena siswa diahadapkan dengan suatu metode pengajaran yang
bersifat permainan sehingga tidak terlalu monoton dalam proses belajar
mengajar. Ada perbedaan hasil belajar siswa pada kelas eksperimen II (Pos
Tes : 82.50 + 6,60 dan gain 74%) dibandingkan dengan hasil belajar siswa
pada kelas eksperimen I ( Pos Test 81,50 + 6,52 dan gain 75%) pokok
bahasan hidrokarbon. Besarnya perbedaan peningkatan hasil belajar kimia
siswa adalah 1%.
5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian, maka penulis menyarankan
Hal berikut :
Bagi guru dan calon guru diharapkan dapat menerapkan pembelajaran TGT
(Teams Games Tournament) dikombinasikan dengan Words Square atau
Tebak Kata pada pokok bahasan Hidrokarbon untuk meningkatkan hasil
belajar siswa sehingga mampu membangun potensi siswa yang terkadang
DAFTAR PUSTAKA
Arbie, Jein Asriyanti, dkk, (2012), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Words Square Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Hidrokarbon Siswa Kelas X SMA Tridharma Gorontalo, FMIPA – UNG, Gorontalo http://kim.ung.ac.id/index.php/KIMFMIPA/article/view/3748 (diakses maret 2014).
Asniar, (2009), Penerapan Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) pada Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas XI SMA Negeri 3 Ketapang,Pontianak, FKIP Untan.
Chomsin S.Widodo. Jasmadi, (2002),Media Pembelajaran, Erlangga, Jakarta.
Clark, (1981), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar,Penerbit Rajawali Press, Jakarta
Daryanto, H, (2001), Evaluasi Pendidikan, Penerbit Rhineka cipta, Jakarta.
Dedi, (2013), http://dedi26.blogspot.com/2013/01/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-hasil-belajar.html, (Diakses 20 Februari 2014).
Deksa Ferdika, (2012), Makalah Kurikulum 2013. blogspot.com. (Online),
(http://ferdikakinestetik.blogspot.com/2012/12/makalah-kurikulum-2013.html, diakses 17 Juli 2014)
Departemen Pendidikan Nasional, (2003), Pedoman Khusus Pengembangan Silabus dan Penilaian, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.
Depdiknas, (2003), Kurikulum 2004 SMA Pedoman Khusus dan Pengembangan Silanbus & Penilaian Mata Pelajaran Kimia, Proyek Pengelolahan Pendidikan Menengah Umum, Jakarta.
Depdiknas, (2004), Pengembangan Model Pendidikan Kecakapan Hidup, Penerbit Puskur Balitbang Depdiknas, Jakarta.
De Porter, Bobbi dan Hernacki, (2002), Quantum Learning (cetakan VII),Mizan Media Utama, Bandung.
Dimyati, (2009),Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Drost , J.J.S, (1999), Proses Pembelajaran Sebagai Proses Pendidikan, Penerbit PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta.
Gafur, A., (1980), Perkembangan dan Kepribadian Ana, Anggota IKAPI, Jakarta.
Hamzah B. Uno, (2008),Psikologi Belajar,Rineka Cipta, Jakarta.
Harjani, Tarti, (2011), Pembelajaran Kimia dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share dan Teams Games Tournament Ditinjau dari Aktivitas Belajar dan Kemampuan Memori, Tesis, FMIPA – UNS, Surakarta http://eprints.uns.ac.id/4274/1/193141411201108091.pdf (diakses maret 2014).
Harjanto, (2003), Perencanaan Pengajaran, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Ibrahim, dkk, (2000), Pembelajaran Kooperatif, Penerbit Universitas Negeri Surabaya, Surabaya.
Isjoni, (2009),Coopertif Learning, Penerbit Alfabeta, Bandung.
Istarani., (2011), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Penerbit Media Persada, Medan.
Justiana, Sandri dan Muchtaridi, (2009),Kimia I. Penerbit Yudhistira, Jakarta.
Nunan, (1991) , Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Nurhadi, (2004), Kurikulum 2004 (Pertanyaan dan Jawaban), Penerbit P.T. Gramedia Widiasarana Indonesia, Jakarta.
Nurhadi, dan Senduk, A, (2003), Pembelajaran (Contextual Teaching and Learning/CTL) dan Penerapannya dalam KBK, Penerbit Universitas Negeri Malang, Malang.
Oktaviani, M.A., (2010),Efektivitas Model Kooperatif Tipe TGT (Teams-Games-Tournament) terhadap Hasil Belajar Siswa dalam Materi Termokimia Di Kelas XI IPA SMA Negeri 6 Pontianak,Pontianak, FKIP Untan.
Rostianingrum, H.A, (2011), Pengembangan Prosedur Praktikum Kimia Pada Topik Indikator Asam Basa Alami Yang Layak Diterapkan Di SMA, Skripsi, Penerbit FMIPA UPI, Bandung http://repository.upi.edu/operator/s_kim_044065_chapter2.pdf (diakses pada februari 2013)
Rusman., (2010), Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru, Penerbit PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta.
http://eprints.uns.ac.id/7878/1/139511108201009111.pdf (diakses maret 2014).
Sanjaya, W., (2010), Perencanaan Dan Desain System Pembelajaran, Penerbit Kencana, Jakarta.
Silitonga, P.M., (2011), Statistik Teori dan Aplikasi Dalam Penelitian, Penerbit FMIPA – Universitas Negeri Medan , Medan.
Slavin, Robert E., (2008), Cooperative Learning Teori, Riset, dan Praktik,
Bandung, Nusa Media.
S. Nasution, (2003),Psikologi Belajar.PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Sudjana, (2001),Metode Statistika, Penerbit Tarsito, Bandung.
Sudjana, Nana., (1990), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Penerbit Remaja Rosdakarya, Bandung.
Sugiharti, Gulmah., (2012), Evaluasi Penelitian Hasil Belajar Kimia, Penerbit FMIPA – UNIMED, Medan
Sugiyo,Warlan.,dkk., (2008), Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dengan Model Pembelajaran Team Game Tournament Melalui Pendekatan Jelajah Alam Sekitar Dan Penilaian Fortofolio. Skripsi. Penerbit FMIPA UNNES, Semarang
http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/JIPK/article/view/1224/1186.pdf (diakses pada maret 2014).
Sularso, Bagas, (2006) ,Teknik-Teknik Belajar dan Mengajar, Penerbit Jemmars, Bandung.
Sunardi,dkk., (2012), Kimia Berbasis Pendidikan Karakter Bangsa, Penerbit PT.SEWU, Bandung.
Suprijono, Agus., (2012), Cooveratve LearningTeori dan Aplikasi PAIKEM, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Taniredja, Tukiran, dkk., (2012), Model-Model Pembelajaran Inovatif, Alfabeta, Bandung
Trianto., (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif – Progresif, Penerbit Kencana, Jakarta.
Usman, Drs.Moh Uzer, (2002), Menjadi Guru Profesional, Penerbit PT Remaja Rosdakarya, Bandung.
bernama Alm.Aminuddin Siregar. Penulis merupakan anak tunggal. Pada tahun
1998, penulis masuk SD Negeri 142894 Aek Nabara Tonga dan lulus pada tahun
2004. Pada tahun 2004 penulis melanjutkan sekolah ke SMP Negeri 3 Barumun
Tengah dan lulus pada tahun 2007. Pada tahun 2007 penulis melanjutkan sekolah
di SMA Negeri 2 Plus Sipirok dan lulus pada tahun 2010. Pada tahun 2010,
penulis diterima di Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan Kimia, Fakultas