PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE (TPS)
DENGAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA MATERI PERMASALAHAN LINGKUNGAN DI KELAS X SMA
NEGERI 1 KEC. BINJAI T. P. 2013 / 2014
Oleh :
SITI NURHAYATI TAMBUNAN NIM 4103341046
Program Studi Pendidikan Biologi
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Sarjana Pendidikan
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
RIWAYAT HIDUP
Siti Nurhayati Tambunan dilahirkan di Palia, Kecamatan Kualuh Selatan
Kabupaten Labuhan Batu Utara, Aek Kanopan pada tanggal 2 Januari 1992. Ayah
bernama Rahman Tambunan dan ibu bernama Suminarti Dalimunthe. Penulis
merupakan anak ke 7 dari 8 bersaudara. Pada tahun 1998, Penulis masuk SD
Negeri 114345 Gunung Melayu, dan lulus pada tahun 2004. Tahun 2004, Penulis
melanjutkan sekolah ke SMP Negeri 1 Kualuh Selatan dan lulus tahun 2007. Pada
tahun 2007 penulis melanjutkan sekolah ke SMA Negeri 1 Kualuh Hulu dan lulus
pada tahun 2010. Tahun 2010 penulis diterima di program studi Pendidikan
Biologi, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Medan. Pengalaman Akademik yang pernah diikuti adalah
Program Kuliah Lapangan, Seminar Biologi, dan Program Pengalaman Lapangan
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia-Nya yang memberikan nikmat kesehatan dan kesempatan kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan. Skripsi berjudul “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Dengan Numbered Head Together (NHT) Pada Materi Permasalahan Lingkungan Di Kelas X SMA Negeri 1 Kec.Binjai Tahun Pembelajaran 2013/2014”, disusun untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unimed.
Pada Kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak Drs. Lazuardi, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Ibu Dra. Rosita Tarigan, M.Pd, Bapak Drs. H. Ashar Hasairin, M.Si dan Bapak Drs. Hudson Sidabutar, M.S sebagai dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran kepada penulis mulai dari rencana penelitian sampai selesai penyusunan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. H. Tri Harsono, M.Si Selaku Dosen Pembimbing akademik yang telah membimbing penulis selama perkuliahan. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Bapak Dekan dan Pembantu Dekan serta staf pegawai di FMIPA UNIMED yang membantu penulis dalam kelancaran penyusunan skripsi ini. Juga kepada Ibu Fenni Marina S.Pd selaku guru pembimbing ketika penulis melakukan penelitian serta siswa kelas X-2 dan X-5 yang telah membantu dalam pelaksanaan penelitian yang dilakukan oleh penulis.
Teristimewa penulis sampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Ayahanda dan Ibunda tercinta atas doa, semangat dan nasihat untuk setiap perjuangan demi skripsi ini. Terimakasih kakak,abang dan adikkku untuk doa dan dukungan yang tiada henti. Untuk Khairizal Akbar yang terus setia mendampingi dan memberikan motivasi sampai skripsi ini selesai. Sahabat-sahabat di Universitas Negeri Medan yang selalu mendukung penyelesaian skripsi ini (Nury,Sella,Njum,Sabeth,Roxanna). Terimakasih juga untuk teman seperjuangan selama 4 tahun diperkuliahan Biologi Eks 2010 yang tidak bisa saya tuliskan satu persatu. Untuk Keluarga besar PPLT SMA Negeri 1 Kec Binjai. Tanpa dorongan dan semangat dan partisipasi yang luar biasa dari kalain semua tentu saya tidak dapat menyelesaikan skripsi ini.
bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripai ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dan memperkaya khasanah ilmu pengetahuan.
Medan, Juli 2014
Penulis,
Siti Nurahayati Tambunan
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Abstrack iv
Kata Pengantar v
Daftar Isi vii
Daftar Gambar x
Daftar Tabel xi
Daftar Lampiran xii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2. Identifikasi Masalah 5
1.3. Pembatasan Masalah 5
1.4. Rumusan Masalah 5
1.5. Tujuan Penelitian 6
1.6. Manfaat Penelitian 7
1.7. Defenisi Operasional 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 9
2.1.Kerangka Teoritis 9
2.1.1.Pengertian Belajar 9
2.1.2.Hasil belajar 10
2.1.3.Faktor-faktor yang Mempengaruh Hasil Belajar 12
2.1.4.Kegiatan Belajar Mengajar 11
2.1.5. Hakikat Model Pembelajaran 12
2.1.6.Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperatif Learning) 12
2.1.7.Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share (TPS) 13
2.1.7.1. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe Think-Pair-Share (TPS) 14
2.1.8.Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) 15
2.1.8.1. Keunggulan dan Kelemahan NHT 16
2.1.8.2. Keunggulan NHT 16
2.1.8.3. Kelemahan NHT 16
2.1.9.Materi Permasalahan Lingkungan 17
2.1.9.1. Lingkungan dan Perubahannya 17
2.2.Kerangka Konseptual 29
2.3.Hipotesis Penelitian 30
2.4.Hipotesis Statistik 30
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 30
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 30
3.1.1.Lokasi Penelitian 30
3.1.2.Waktu Penelitian 30
3.2.Populasi dan Sampel Penelitian 30
3.3 Variabel Penelitian 30
3.4 Jenis Penelitian 30
3.5 Desain Penelitian 31
3.6 Prosedur Penelitian 31
3.7 Instrumen Penelitian / Alat Pengumpul Data 34
3.7.1 Validitas Tes 35
3.7.2 Reliabilitas Tes 35
3.7.3 Tingkat Kesukaran Soal 36
3.7.4 Daya Pembeda Soal 37
3.8 Teknik Analisis Data 37
3.8.1. Uji Normalitas 38
3.8.2. Uji Homogenitas 38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 41
4.1. Hasil Penelitian 41
4.1.1. Uji Coba Instrumen Penelitian 41
4.1.2. Deskripsi Data Hasil Penelitian
4.1.2.1. Deskripsi Data Nilai Pretes Siswa melalui Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share 42
4.1.2.2. Deskripsi Data Nilai Pretes Siswa melalui Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together 43
4.1.2.4. Deskripsi Data Nilai Postes Siswa melalui Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share 44
4.1.2.5. Deskripsi Data Nilai Postest Siswa melalui Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together 45
4.1.3. Uji Persyaratan Analisis 45
4.1.3.1. Uji Normalitas 45
4.1.3.2. Uji Homogenitas 46
4.1.3.3. Uji Hipotesis 47
4.2. Pembahasan 47
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 51
5.1. Kesimpulan 51
5.2. Saran 52
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1. Desain Penelitian 31
Tabel 3.2. Kisi-kisi Instrumen Test Pada Materi Permasalahan Lingkungan 34
Tabel 4.1. Hasil Pretest Kelas Eksperimen I (Model TPS) 42
Tabel 4.2. Hasil Pretes Kelas Eksperimen II (Model NHT) 43
Tabel 4.3. Hasil Postes Kelas Eksperimen I 44
Tabel 4.4. Hasil Postes Kelas Eksperimen II (Model NHT) 45
Tabel 4.5. Rangkuman Hasil Analisis Uji Normalitas Setiap Sampel 46
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Penebangan Hutan Secara Liar Yang menyebabkan
Rusaknya Lingkungan 19
Gambar 2.2. Banjir Yang Melanda Beberapa Kawasan di Indonesia 21
Gambar 2.3. Limbah Rumah Tangga 22
Gambar 2.4. Asap Kendaraan Bermotor 23
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Silabus 55
Lampiran 2. RPP Melalui Think-Pair-Share (TPS) 56
Lampiran 3. RPP Melalui Numbered Head Together (NHT) 63
Lampiran 4. Lembar Kerja Siswa 70
Lampiran 5. Instrumen Penelitian 78
Lampiran 6. Kunci Jawaban 87
Lampiran 7. Lembar Jawaban 88
Lampiran 8. Soal Yang Telah Valid untuk Penelitin 89
Lampiran 9. Tabel Uji Coba Instrumen Penelitian 95
Lampiran 10. Tabel Kelas Atas dan Kelas Bawah Penelitian 96
Lampiran 11. Perhitungan Validitas 97
Lampiran 12. Perhitungan Relibilitas 100
Lampiran 13. Perhitungan Taraf Kesukaran Soal 102
Lampiran 14. Perhitungan Daya Beda Soal 105
Lampiran 15. Data Hasil Belajar Siswa 107
Lampiran 16. Perhitungan Rata-Rata, Standar Deviasi, Varian
Nilai Pretes dan Nilai Postes 109
Lampiran 17. Uji Normalitas 113
Lampiran 18. Uji Homogenitas 117
Lampiran 19. Uji Hipotesis 119
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Proses pembelajaran yang dilaksanakan dengan menyenangkan dan
berpusat pada siswa semestinya harus selalu dilakukan seorang guru. Siswa
antusias mengacungkan tangan untuk menjawab pertanyaan atau memberikan
pendapat, bersorak merayakan keberhasilan mereka, bertukar informasi dan saling
memberikan semangat adalah hal yang seharusnya terjadi di setiap proses
pembelajaran. Dan tujuan akhir dari semua proses itu adalah penguasaan konsep
dan hasil belajar yang memuaskan. Namun pada kenyataannya pembelajaran
konvensional masih mendominasi proses pembelajaran di kelas, yang menjadi
salah satu penyebab rendahnya hasil belajar peserta didik. Hal itu juga
menyebabkan anak kurang diarahkan perkembangannya dalam kemampuan
berfikir. Mereka di dalam kelas hanya diarahkan untuk mampu menghafal
informasi, otak anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi
yang diingat tanpa dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari.
Untuk mata pelajaran sains, jika strategi pembelajaran tidak digunakan
secara baik dalam setiap proses pembelajaran di kelas, peserta didik tidak dapat
mengembangkan kemampuan untuk berpikir kritis dan sistematis. Guru sains
berperan dan bertanggung jawab terhadap pencapaian keberhasilan tujuan
pembelajaran sains sehingga dapat mencapai tujuan penyelenggaraan pendidikan
nasional.
Pelibatan siswa dalam proses belajar mengajar dilakukan dengan cara
kerja sama yang kompak antara guru dan siswa. Sehingga terjadi interaksi yang
intensif atntar berbagai komponen sistem pembelajaran (guru, siswa, materi
pembelajaran dan lingkungan). Situasi ini dapat dilakukan dengan
mengembangkan dan mengaplikasikan strategi pembelajaran yang tepat. Kriteria
strategi pembelajaran tersebut merupakan bagian dari pembelajaran kooperatif
Pembelajaran kooperatif digunakan dalam proses belajar mengajar di
kelas dengan menciptakan situasi atau kondisi bagi kelompok untuk mencapai
tujuan masing-masing anggota atau kelompok itu sendiri. Pembelajaran kooperatif
membawa maksud belajar bersama-sama dalam satu kumpulan kecil yang
mempunyai tujuan yang sama. Siswa memiliki semangat bekerjasama untuk
mencapai tahap pembelajaran yang maksimum bagi dirinya sendiri dan juga bagi
kelompoknya.
Pelaksanaan model pembelajaran kooperatif membutuhkan partisipasi
dan kerjasama dalam kelompok pembelajaran. Pembelajaran kooperatif dapat
meningkatkan cara belajar siswa menuju belajar lebih baik, sikap tolong
menolong dalam beberapa perilaku sosial. Tujuan utama dalam penerapan model
belajar mengajar pembelajaran kooperatif adalah agar peserta didik dapat belajar
secara berkelompok bersama teman-temannya dengan cara saling menghargai
pendapat dan memberikan kesempatan kepada orang lain untuk mengemukakan
gagasannnya dengan menyampaikan pendapat mereka secara berkelompok
(Isjoni, 2009).
Pembelajaran kooperatif berbeda dengan pembelajaran kelompok biasa.
Pembelajaran kooperatif tidak hanya menekankan kemampuan akademik, tetapi
juga kemampuan sosial. Pada pembelajaran kooperatif terdapat unsur kerjasama
yang menyebabkan adanya saling ketergantungan antar kelompok. Setiap anggota
kelompok memiliki tanggung jawab sesuai dengan tugas kelompoknya.
Pembelajaran kooperatif memberikan kesempatan yang luas bagi anggota
kelompok untuk saling memberikan informasi dan saling mengajarkan. Sehingga
pembelajaran tersebut memicu siswa berlatih berperan aktif dan komunikatif.
Pembelajaran kooperatif memiliki banyak tipe, dua diantaranya yaitu,
tipe Think-Pair-Share (TPS) dan tipe Numbered Head Together (NHT).
Pembelajaran kooperatif tipe TPS merupakan pembelajaran kelompok yang
dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. Pembelajaran TPS adalah
model pembelajaran kooperatif dengan pendekatan struktural. Pendekatan ini
memberi penekanan pada penggunaan struktur tertentu yang dirancang untuk
membuat variasi suasana pola diskusi kelas. Pembelajaran TPS membimbing
siswa untuk memiliki tanggung jawab individu dan tanggung jawab dalam
kelompok atau pasangannya. Prosedur tersebut telah disusun dan dibentuk
sedemikian rupa sehingga dapat memberikan waktu yang lebih banyak kepada
siswa untuk dapat berpikir dan merespon yang nantinya akan membangkitkan
partisipasi siswa. Pelaksanaan TPS meliputi tiga tahap yaitu Think (berpikir),
Pairing (berpasangan), dan Sharing (berbagi). TPS memiliki keistimewaan, yaitu
siswa selain bisa mengembangkan kemampuan individunya sendiri, juga bisa
mengembangkan kemampuan berkelompoknya serta keterampilan atau kecakapan
social.
Sedangkan Menurut Trianto (2011), Numbered head Together (NHT)
atau penomoran berfikir bersama adalah jenis pembelajaran kooperatif yang
dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan sebagai alternatif
terhadap struktur kelas tradisional. Numbered Head Together pertama kali
dikembangkan oleh Spenser Kagen (1993) untuk melibatkan lebih banyak siswa
dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek
pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut.
Materi permasalahan lingkungan sulit dijelaskan secara konvensional.
karena siswa dituntut untuk memahami, menjelaskan, menyebutkan dan
memberikan contoh permasalahan lingkungan yang terjadi di sekitar kehidupan
siswa. Dengan pembelajaran kooperatif tipe TPS dan NHT siswa dapat
mengajarkan, memberi informasi serta mendiskusikan tuntutan dari konsep
permasalahan lingkungan tersebut. Sehingga siswa diharapkan akan lebih
memahami materi permasalahan lingkungan.
Pengalaman penulis ketika melaksanakan PPLT (Program Pengalaman
Lapangan Terpadu) pada tahun ajaran 2013/2014, banyak siswa menyatakan
bahwa pelajaran biologi merupakan pelajaran yang sangat membosankan. Karena
pelajaran biologi banyak hafalan. Disamping itu, guru masih menggunakan
model pembelajaran konvensional, yaitu metode ceramah yang membuat siswa
semakin jenuh belajar biologi. Berdasarkan data yang diperoleh dari SMA Negeri
pelajaran biologi pada semester ganjil tahun pembelajaran 2013/ 2014, 50 %
siswa kelas X memperoleh nilai 65. Sementara Kriteria Ketuntasan Minimum
(KKM) SMA Negeri 1 Kec.Binjai adalah 75. Untuk itu, perlu di usahakan
perbaikan pembelajaran siswa dengan lebih memfokuskan pada pembelajaran
yang mengaktifkan siswa. Adapun model pembelajaran yang berpusat pada siswa
salah satunya adalah model pembelajaran kooperatif .
Hasil penelitian yang dilakukan Zainuddin (2012), Pebedaan model
pembelajaran kooperatif Think-Pair-Share (TPS) dengan model pembelajaran
Numbered Head Together (NHT) terhadap hasil belajar siswa pada materi
permasalahan lingkungan di kelas X SMA Cerdas Murni Tembung T.P 2012/2013
menunjukkan nilai rata-rata siswa untuk pelajaran biologi setelah mendapatkan
perlakuan dengan model NHT yaitu 80,00. Sedangkan untuk perlakuan dengan
model TPS yaitu 83,00. Penelitian serupa juga dilakukan oleh Sinaga (2010),
Perbedaan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS) dengan Numbered Head Together (NHT)
pada sub materi pokok ekosistem di kelas X SMA Negeri 12 Medan T.P
2010/1011 menunjukkan perbandingan yang signifikan pada hasil belajar siswa
dengan menerapkan model pembelajaran tipe TPS yaitu 82,37 dan untuk model
NHT dengan nilai 70,12 dengan taraf kepercayaan 95 %. Selain itu hasil
penelitian Novanta (2012), Perbedaan hasil belajar dan aktivitas belajar siswa
dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head
Together (NHT) dan model Think-Pair-Share (TPS) pada materi sistem saraf
manusia siswa SMA Swasta RK Serdang Murni Lubuk Pakam T.P 2012/2013.
Menunjukkan ada perbedaan antara aktivitas belajar siswa yang diajarkan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan model pembelajaran
tipe TPS. Dimana pada kelas NHT rata-rata aktivitas belajar siswa yaitu 76.09 %
dengan kategori baik dan pada kelas TPS sebesar 80.02 % dengan kategori sangat
Dari uraian di atas, maka Penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share (TPS) Dengan Numbered Head Together (NHT) Pada Materi Permasalahan Lingkungan di Kelas X
SMA Negeri 1 Kec. Binjai T.P 2013/2014”.
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahn di atas, maka dapat di identifikasi
beberapa masalah sebagai berikut:
1. Rendahnya hasil belajar siswa.
2. Perilaku pasif siswa mempersulit proses penyerapan materi pelajaran.
3. Proses pembelajaran masih berpusat pada guru (teacher centered)
4. Strategi pembelajaran yang diterapkan guru kurang efektif pada siswa
khususnya pelajaran biologi.
1.3. Pembatasan Masalah
Dalam penelitian, mengingat permasalahan yang telah diidentifikasi di
atas ternyata memiliki permasalahan yang cukup luas dan kompleks, oleh karena
itu masalah dibatasi pada hasil belajar siswa dengan menggunakan model
pembelajaran Think-Pair-Share (TPS) dan Numbered Head Together (NHT) pada
materi Permasalahan Lingkungan.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka yang menjadi
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimanakah hasil belajar siswa melaui model pembelajaran kooperatif
tipe Think-Pare-Share (TPS) pada materi permasalahan lingkungan di
Kelas X SMA Negeri 1 Kec.Binjai Tahun Pembelajaran 2013/2014?
2. Bagaimanakah hasil belajar siswa melaui model pembelajaran kooperatif
lingkungan di Kelas X SMA Negeri 1 Kec.Binjai Tahun Pembelajaran
2013/2014?
3. Bagaimanakah perbedaan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT)
dengan Think-Pair-Share (TPS) pada materi permasalahn lingkungan di
SMA Negeri 1 Kec.Binjai T.P 2013/2014?
4. Bagaimanakah perbandingan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT)
dengan Think-Pair-Share (TPS) pada materi permasalahn lingkungan di
SMA Negeri 1 Kec.Binjai T.P 2013/2014?
1.5 Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajarkan melalui model
pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS) pada materi
Permasalahan Lingkungan di Kelas X SMA Negeri 1 Kec.Binjai Tahun
Pembelajaran 2013/2014
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajarkan melalui model
pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) pada materi
Permasalahan Lingkungan di Kelas X SMA Negeri 1 Kec.Binjai Tahun
Pembelajaran 2013/2014
3. Untuk mengetahui pebedaan hasil belajar siswa yang diajarkan melalui
model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS) dengan tipe
Numbered Head Together (NHT) pada materi Permasalahan Lingkungan
di SMA Negeri 1 Kec.Binjai T.P 2013/2014
4. Untuk mengetahui pebandingan hasil belajar siswa yang diajarkan melalui
model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS) dengan tipe
Numbered Head Together (NHT) pada materi Permasalahan Lingkungan
1.6 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memperoleh manfaat yang baik kepada
semua pihak yang terkait langsung dengan dunia pendidikan, terutama bagi :
1. Guru-guru biologi, dapat menerapkan berbagai variasi metode mengajar dan
meningkatkan peranan siswa dalam belajar. Serta sebagai wahana
peningkatan profesional keguruan, baik bagi guru maupun bagi peneliti
sendiri sebagai calon pendidik.
2. Siswa, sebagai motivasi dalam belajar yang memberikan suasana baru
karena model pembelajaran ini dapat melibatkan partisipasi peserta didik
secara aktif dan bertanggung jawab tanpa kehilangan esensi belajar yang
sedang berlangsung.
3. Peneliti, adanya penelitian ini diharapkan akan memotivasi para peneliti lain
untuk mengkaji lebih dalam mengenai hal-hal yang berkaitan dengan
penelitian ini.
4. Bagi dunia pendidikan secara umum, dapat memberikan informasi yang
dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam memilih model pembelajaran
yang tepat, dan memberikan model alternatif pembelajaran sehingga dapat
meningkatkan strategi pengajaran dalam penyampaian materi.
1.7 Defenisi Operasional
1. Pembelajaran adalah suatu saran guru untuk merangsang, mendorong dan
mengarahkan proses kegiatan belajar siswa.
2. Metode mengajar adalah suatu cara yang digunakan guru dalam mengajar
untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan.
3. Pembelajaran kooperatif adalah sistem pengajaran yang memberi
kesempatan kepada siswa untuk bekerjasama dalam kelompok-kelompok
kecil.
4. Numbered Head Together adalah model pembelajaran yang
mengutamakan adanya kerjasama antar siswa dalam kelompok untuk
5. Think-Pair-Share adalah model pembelajaran yang memberi siswa
kesempatan untuk bekerja sendiri serta bekerja sama dengan orang lain.
6. Hasil belajar adalah keberhasilan yang diperoleh siswa dalam melakukan
kegiatan belajarnya. Hasil belajar siswa dapat dilihat dari nilai tes yang
diberi kepada siswa dalam bentuk pilihan berganda pada materi
permasalahan lingkungan.
7. Hakikat belajar berdasarkan teori Taksonomi Bloom dicapai melalui tiga
ranah yaitu, kognitif, afektif dan psikomotorik.
8. Lingkungan dapat mengalami perubahan. Baik perubahan yang berdampak
positif maupun berdampak negatif. Perubahan lingkungan dapat terjadi
oleh aktivitas manusia atau kejadian alam.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data penelitian dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut :
1. Hasil belajar siswa yang diajarkan melalui model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS) pada materi Permasalahan Lingkungan di
Kelas X SMA Negeri 1 Kec.Binjai Tahun Pembelajaran 2013/2014
memiliki rata-rata nilai sebesar 82,88.
2. Hasil belajar siswa yang diajarkan melalui model pembelajaran kooperatif
tipe Numbered Head Together (NHT) pada materi Permasalahan
Lingkungan di Kelas X SMA Negeri 1 Kec.Binjai Tahun Pembelajaran
2013/2014 memiliki rata-rata sebesar 78,11
3. Ada Pebedaan hasil belajar siswa yang diajarkan melalui model
pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS) dengan tipe
Numbered Head Together (NHT) pada materi Permasalahan Lingkungan
di SMA Negeri 1 Kec.Binjai T.P 2013/2014 yaitu sebesar 4,77
4. Perbandingan hasil belajar siswa yang diajarkan melalui model
pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS) dan melalui tipe
Numbered Head Together (NHT) pada materi Permasalahan Lingkungan
di SMA Negeri 1 Kec.Binjai T.P 2013/2014 adalah 3:2 untuk keunggulan
TPS.
5.2Saran
Adapun Saran yang dapat dikemukakan penulis dari penelitian ini adalah:
1. Pemanfaatan pembelajaran kooperatif sebagai model pembelajaran
sebaiknya lebih ditingkatkan di sekolah-sekolah, karena dengan
belajar siswa, memotivasi minat belajar siswa, dan mendorong siswa untuk
lebih aktif belajar.
2. Diharapkan kepada guru sebagai pendidik harus mampu memilih model
pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran, dan harus
dipersiapkan secara maksimal.
3. Mengingat model pembelajaran TPS dan NHT membutuhkan waktu yang
lebih banyak maka sebaiknya guru harus memperhatikan penggunaan
waktu dalam perencanaan dan juga penerapannya.
4. Pembentukan kelompok pada kelas NHT sebaiknya dilakukan secara
heterogen terutama dari segi kognitifnya supaya yang berkemampuan
tinggi lebih bisa membantu siswa yang kemampuannya rendah.
5. Bagi peneliti selaku calon guru, sebagai informasi dan masukan
untukmenambah informasi dan pengetahuan mengenai penggunaan model
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S., (2010), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.
Andi, Bilmar, (2008), Perbandingan Hasil Belajar Siswa Yang Diajarkan Dengan Metode Jigsaw dan Metode Kompensional Pada Materi Pokok Sistem Pencernaan Pada Manusia di SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pembelajaran 2008/2009. Skripsi, FMIPA, UNIMED, Medan
Brutu, Sarti., (2010), Perbandingan Hasil Belajar Siswa antara Model Pembelajaran Think-Pair-Share (TPS) dengan Numbered Head Together (NHT) Pada Materi Ekosistem di Kelas X SMA Negeri 12 Medan,Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Conover, W.J., Practical Nonparametric Statistic, Jhon Wiley & Sons, Inc., 1973
Djamarah, S.B., dan Zain, A., (2006), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Hafiza, (2010), Perbedaan Hasil Belajar Siswa antara Model Pembelajaran Think-Pair-Share (TPS) dengan Numbered Head Together (NHT) Pada Materi Ekosistem di Kelas X SMAN 1 Gebang TP. 2009/2010,Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan
Isjoni, H, (2009), Pembelajaran Kooperatif , Pustaka Pelajar, Yogyakarta
Istarani, (2011) , 58 Model Pembelajaran Inovatif , Media Persada , Medan .
Karmana, O, (2007), Biologi Untuk SMA/MA Kelas , Grafindo Media , Bandung
Nihayah, A., (2009), Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) Pada Materi Pokok Virus di Kelas X Ma Negeri 02Pati Tahun 2009-2010, Skripsi.FMIPA, IAIN Walisongo, Semarang
Novanta, A., (2008), Perbedaan Hasil Belajar dan Hasil belajar Siswa dengan Menggunakan Model pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) dan Model Pembelajaran Think-Pair-Share (TPS) Pada Materi Sistem Saraf Manusia Siswa SMA Swasta RK.Serdang Murni Lubuk Pakam Tahun Pelajaran 2012/2013 , Skripsi, FMIPA, UNIMED, Medan
Silitonga, M., (2007), Statistik, Medan : FMIPA Universitas Negeri Medan
Sanjaya, W, (2010), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Prenada Media Group, Jakarta.
Saragih, J.T., (2010), Perbedaan Hasil Belajar dan Hasil belajar Siswa dengan Menggunakan Model pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) dan Model Pembelajaran Think-Pair-Share (TPS) Pada Materi Ekosistem Siswa SMA 12 Medan Tahun Pelajaran 2012/201 , Skripsi, FMIPA, UNIMED, Medan.
Sayekti, N.S., (2007), Biologi Untuk SMA /MA Kelas X, Arya Duta, Depok
Slameto, (2003), Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta.
Sudjana, (2008), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Tarsito, Bandung.
Suprijono, A., (2010), Cooperative Learning, Penerbit Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Sugiyono, (2009), Metode Penelitian Pendidikan, Penertbit Alfabeta, Bandung
Trianto, (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, PT. Kencana Prenada Media, Jakarta.
Zainuddin, (2012), Perbedaan Hasil Belajar dan Hasil belajar Siswa dengan Menggunakan Model pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) dan Model Pembelajaran Think-Pair-Share (TPS) Pada Materi Permasalahan Lingkungan Siswa SMA Cerdas Murni Tembung Tahun Pelajaran 2012/2013 , Skripsi, FMIPA, UNIMED, Medan
(http://wasolo.blogspot.com/2013/06/permasalahan-lingkungan-indonesia.html