• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERSEPSI DAN TINGKAT PENGETAHUAN GURU DAN SISWA TENTANG KEANEKARAGAMAN HAYATI DAN PEMANASAN GLOBALDI SMA NEGERI SE-KABUPATEN PAKPAK BHARATTAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERSEPSI DAN TINGKAT PENGETAHUAN GURU DAN SISWA TENTANG KEANEKARAGAMAN HAYATI DAN PEMANASAN GLOBALDI SMA NEGERI SE-KABUPATEN PAKPAK BHARATTAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE (TPS)

DENGAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA MATERI PERMASALAHAN LINGKUNGAN DI KELAS X SMA

NEGERI 1 KEC. BINJAI T. P. 2013 / 2014

Oleh :

SITI NURHAYATI TAMBUNAN NIM 4103341046

Program Studi Pendidikan Biologi

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Sarjana Pendidikan

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

RIWAYAT HIDUP

Siti Nurhayati Tambunan dilahirkan di Palia, Kecamatan Kualuh Selatan

Kabupaten Labuhan Batu Utara, Aek Kanopan pada tanggal 2 Januari 1992. Ayah

bernama Rahman Tambunan dan ibu bernama Suminarti Dalimunthe. Penulis

merupakan anak ke 7 dari 8 bersaudara. Pada tahun 1998, Penulis masuk SD

Negeri 114345 Gunung Melayu, dan lulus pada tahun 2004. Tahun 2004, Penulis

melanjutkan sekolah ke SMP Negeri 1 Kualuh Selatan dan lulus tahun 2007. Pada

tahun 2007 penulis melanjutkan sekolah ke SMA Negeri 1 Kualuh Hulu dan lulus

pada tahun 2010. Tahun 2010 penulis diterima di program studi Pendidikan

Biologi, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Negeri Medan. Pengalaman Akademik yang pernah diikuti adalah

Program Kuliah Lapangan, Seminar Biologi, dan Program Pengalaman Lapangan

(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia-Nya yang memberikan nikmat kesehatan dan kesempatan kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan. Skripsi berjudul “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (TPS) Dengan Numbered Head Together (NHT) Pada Materi Permasalahan Lingkungan Di Kelas X SMA Negeri 1 Kec.Binjai Tahun Pembelajaran 2013/2014”, disusun untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unimed.

Pada Kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak Drs. Lazuardi, M.Si sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Ibu Dra. Rosita Tarigan, M.Pd, Bapak Drs. H. Ashar Hasairin, M.Si dan Bapak Drs. Hudson Sidabutar, M.S sebagai dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran kepada penulis mulai dari rencana penelitian sampai selesai penyusunan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. H. Tri Harsono, M.Si Selaku Dosen Pembimbing akademik yang telah membimbing penulis selama perkuliahan. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Bapak Dekan dan Pembantu Dekan serta staf pegawai di FMIPA UNIMED yang membantu penulis dalam kelancaran penyusunan skripsi ini. Juga kepada Ibu Fenni Marina S.Pd selaku guru pembimbing ketika penulis melakukan penelitian serta siswa kelas X-2 dan X-5 yang telah membantu dalam pelaksanaan penelitian yang dilakukan oleh penulis.

Teristimewa penulis sampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Ayahanda dan Ibunda tercinta atas doa, semangat dan nasihat untuk setiap perjuangan demi skripsi ini. Terimakasih kakak,abang dan adikkku untuk doa dan dukungan yang tiada henti. Untuk Khairizal Akbar yang terus setia mendampingi dan memberikan motivasi sampai skripsi ini selesai. Sahabat-sahabat di Universitas Negeri Medan yang selalu mendukung penyelesaian skripsi ini (Nury,Sella,Njum,Sabeth,Roxanna). Terimakasih juga untuk teman seperjuangan selama 4 tahun diperkuliahan Biologi Eks 2010 yang tidak bisa saya tuliskan satu persatu. Untuk Keluarga besar PPLT SMA Negeri 1 Kec Binjai. Tanpa dorongan dan semangat dan partisipasi yang luar biasa dari kalain semua tentu saya tidak dapat menyelesaikan skripsi ini.

(5)

bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripai ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat dan memperkaya khasanah ilmu pengetahuan.

Medan, Juli 2014

Penulis,

Siti Nurahayati Tambunan

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Abstrack iv

Kata Pengantar v

Daftar Isi vii

Daftar Gambar x

Daftar Tabel xi

Daftar Lampiran xii

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 5

1.3. Pembatasan Masalah 5

1.4. Rumusan Masalah 5

1.5. Tujuan Penelitian 6

1.6. Manfaat Penelitian 7

1.7. Defenisi Operasional 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 9

2.1.Kerangka Teoritis 9

2.1.1.Pengertian Belajar 9

2.1.2.Hasil belajar 10

2.1.3.Faktor-faktor yang Mempengaruh Hasil Belajar 12

2.1.4.Kegiatan Belajar Mengajar 11

2.1.5. Hakikat Model Pembelajaran 12

2.1.6.Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperatif Learning) 12

(7)

2.1.7.Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share (TPS) 13

2.1.7.1. Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Kooperatif

Tipe Think-Pair-Share (TPS) 14

2.1.8.Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) 15

2.1.8.1. Keunggulan dan Kelemahan NHT 16

2.1.8.2. Keunggulan NHT 16

2.1.8.3. Kelemahan NHT 16

2.1.9.Materi Permasalahan Lingkungan 17

2.1.9.1. Lingkungan dan Perubahannya 17

2.2.Kerangka Konseptual 29

2.3.Hipotesis Penelitian 30

2.4.Hipotesis Statistik 30

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 30

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 30

3.1.1.Lokasi Penelitian 30

3.1.2.Waktu Penelitian 30

3.2.Populasi dan Sampel Penelitian 30

3.3 Variabel Penelitian 30

3.4 Jenis Penelitian 30

3.5 Desain Penelitian 31

3.6 Prosedur Penelitian 31

3.7 Instrumen Penelitian / Alat Pengumpul Data 34

3.7.1 Validitas Tes 35

3.7.2 Reliabilitas Tes 35

3.7.3 Tingkat Kesukaran Soal 36

3.7.4 Daya Pembeda Soal 37

3.8 Teknik Analisis Data 37

3.8.1. Uji Normalitas 38

3.8.2. Uji Homogenitas 38

(8)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 41

4.1. Hasil Penelitian 41

4.1.1. Uji Coba Instrumen Penelitian 41

4.1.2. Deskripsi Data Hasil Penelitian

4.1.2.1. Deskripsi Data Nilai Pretes Siswa melalui Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share 42

4.1.2.2. Deskripsi Data Nilai Pretes Siswa melalui Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together 43

4.1.2.4. Deskripsi Data Nilai Postes Siswa melalui Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share 44

4.1.2.5. Deskripsi Data Nilai Postest Siswa melalui Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together 45

4.1.3. Uji Persyaratan Analisis 45

4.1.3.1. Uji Normalitas 45

4.1.3.2. Uji Homogenitas 46

4.1.3.3. Uji Hipotesis 47

4.2. Pembahasan 47

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 51

5.1. Kesimpulan 51

5.2. Saran 52

(9)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1. Desain Penelitian 31

Tabel 3.2. Kisi-kisi Instrumen Test Pada Materi Permasalahan Lingkungan 34

Tabel 4.1. Hasil Pretest Kelas Eksperimen I (Model TPS) 42

Tabel 4.2. Hasil Pretes Kelas Eksperimen II (Model NHT) 43

Tabel 4.3. Hasil Postes Kelas Eksperimen I 44

Tabel 4.4. Hasil Postes Kelas Eksperimen II (Model NHT) 45

Tabel 4.5. Rangkuman Hasil Analisis Uji Normalitas Setiap Sampel 46

(10)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Penebangan Hutan Secara Liar Yang menyebabkan

Rusaknya Lingkungan 19

Gambar 2.2. Banjir Yang Melanda Beberapa Kawasan di Indonesia 21

Gambar 2.3. Limbah Rumah Tangga 22

Gambar 2.4. Asap Kendaraan Bermotor 23

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus 55

Lampiran 2. RPP Melalui Think-Pair-Share (TPS) 56

Lampiran 3. RPP Melalui Numbered Head Together (NHT) 63

Lampiran 4. Lembar Kerja Siswa 70

Lampiran 5. Instrumen Penelitian 78

Lampiran 6. Kunci Jawaban 87

Lampiran 7. Lembar Jawaban 88

Lampiran 8. Soal Yang Telah Valid untuk Penelitin 89

Lampiran 9. Tabel Uji Coba Instrumen Penelitian 95

Lampiran 10. Tabel Kelas Atas dan Kelas Bawah Penelitian 96

Lampiran 11. Perhitungan Validitas 97

Lampiran 12. Perhitungan Relibilitas 100

Lampiran 13. Perhitungan Taraf Kesukaran Soal 102

Lampiran 14. Perhitungan Daya Beda Soal 105

Lampiran 15. Data Hasil Belajar Siswa 107

Lampiran 16. Perhitungan Rata-Rata, Standar Deviasi, Varian

Nilai Pretes dan Nilai Postes 109

Lampiran 17. Uji Normalitas 113

Lampiran 18. Uji Homogenitas 117

Lampiran 19. Uji Hipotesis 119

(12)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Proses pembelajaran yang dilaksanakan dengan menyenangkan dan

berpusat pada siswa semestinya harus selalu dilakukan seorang guru. Siswa

antusias mengacungkan tangan untuk menjawab pertanyaan atau memberikan

pendapat, bersorak merayakan keberhasilan mereka, bertukar informasi dan saling

memberikan semangat adalah hal yang seharusnya terjadi di setiap proses

pembelajaran. Dan tujuan akhir dari semua proses itu adalah penguasaan konsep

dan hasil belajar yang memuaskan. Namun pada kenyataannya pembelajaran

konvensional masih mendominasi proses pembelajaran di kelas, yang menjadi

salah satu penyebab rendahnya hasil belajar peserta didik. Hal itu juga

menyebabkan anak kurang diarahkan perkembangannya dalam kemampuan

berfikir. Mereka di dalam kelas hanya diarahkan untuk mampu menghafal

informasi, otak anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi

yang diingat tanpa dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari.

Untuk mata pelajaran sains, jika strategi pembelajaran tidak digunakan

secara baik dalam setiap proses pembelajaran di kelas, peserta didik tidak dapat

mengembangkan kemampuan untuk berpikir kritis dan sistematis. Guru sains

berperan dan bertanggung jawab terhadap pencapaian keberhasilan tujuan

pembelajaran sains sehingga dapat mencapai tujuan penyelenggaraan pendidikan

nasional.

Pelibatan siswa dalam proses belajar mengajar dilakukan dengan cara

kerja sama yang kompak antara guru dan siswa. Sehingga terjadi interaksi yang

intensif atntar berbagai komponen sistem pembelajaran (guru, siswa, materi

pembelajaran dan lingkungan). Situasi ini dapat dilakukan dengan

mengembangkan dan mengaplikasikan strategi pembelajaran yang tepat. Kriteria

strategi pembelajaran tersebut merupakan bagian dari pembelajaran kooperatif

(13)

Pembelajaran kooperatif digunakan dalam proses belajar mengajar di

kelas dengan menciptakan situasi atau kondisi bagi kelompok untuk mencapai

tujuan masing-masing anggota atau kelompok itu sendiri. Pembelajaran kooperatif

membawa maksud belajar bersama-sama dalam satu kumpulan kecil yang

mempunyai tujuan yang sama. Siswa memiliki semangat bekerjasama untuk

mencapai tahap pembelajaran yang maksimum bagi dirinya sendiri dan juga bagi

kelompoknya.

Pelaksanaan model pembelajaran kooperatif membutuhkan partisipasi

dan kerjasama dalam kelompok pembelajaran. Pembelajaran kooperatif dapat

meningkatkan cara belajar siswa menuju belajar lebih baik, sikap tolong

menolong dalam beberapa perilaku sosial. Tujuan utama dalam penerapan model

belajar mengajar pembelajaran kooperatif adalah agar peserta didik dapat belajar

secara berkelompok bersama teman-temannya dengan cara saling menghargai

pendapat dan memberikan kesempatan kepada orang lain untuk mengemukakan

gagasannnya dengan menyampaikan pendapat mereka secara berkelompok

(Isjoni, 2009).

Pembelajaran kooperatif berbeda dengan pembelajaran kelompok biasa.

Pembelajaran kooperatif tidak hanya menekankan kemampuan akademik, tetapi

juga kemampuan sosial. Pada pembelajaran kooperatif terdapat unsur kerjasama

yang menyebabkan adanya saling ketergantungan antar kelompok. Setiap anggota

kelompok memiliki tanggung jawab sesuai dengan tugas kelompoknya.

Pembelajaran kooperatif memberikan kesempatan yang luas bagi anggota

kelompok untuk saling memberikan informasi dan saling mengajarkan. Sehingga

pembelajaran tersebut memicu siswa berlatih berperan aktif dan komunikatif.

Pembelajaran kooperatif memiliki banyak tipe, dua diantaranya yaitu,

tipe Think-Pair-Share (TPS) dan tipe Numbered Head Together (NHT).

Pembelajaran kooperatif tipe TPS merupakan pembelajaran kelompok yang

dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. Pembelajaran TPS adalah

model pembelajaran kooperatif dengan pendekatan struktural. Pendekatan ini

memberi penekanan pada penggunaan struktur tertentu yang dirancang untuk

(14)

membuat variasi suasana pola diskusi kelas. Pembelajaran TPS membimbing

siswa untuk memiliki tanggung jawab individu dan tanggung jawab dalam

kelompok atau pasangannya. Prosedur tersebut telah disusun dan dibentuk

sedemikian rupa sehingga dapat memberikan waktu yang lebih banyak kepada

siswa untuk dapat berpikir dan merespon yang nantinya akan membangkitkan

partisipasi siswa. Pelaksanaan TPS meliputi tiga tahap yaitu Think (berpikir),

Pairing (berpasangan), dan Sharing (berbagi). TPS memiliki keistimewaan, yaitu

siswa selain bisa mengembangkan kemampuan individunya sendiri, juga bisa

mengembangkan kemampuan berkelompoknya serta keterampilan atau kecakapan

social.

Sedangkan Menurut Trianto (2011), Numbered head Together (NHT)

atau penomoran berfikir bersama adalah jenis pembelajaran kooperatif yang

dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan sebagai alternatif

terhadap struktur kelas tradisional. Numbered Head Together pertama kali

dikembangkan oleh Spenser Kagen (1993) untuk melibatkan lebih banyak siswa

dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek

pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut.

Materi permasalahan lingkungan sulit dijelaskan secara konvensional.

karena siswa dituntut untuk memahami, menjelaskan, menyebutkan dan

memberikan contoh permasalahan lingkungan yang terjadi di sekitar kehidupan

siswa. Dengan pembelajaran kooperatif tipe TPS dan NHT siswa dapat

mengajarkan, memberi informasi serta mendiskusikan tuntutan dari konsep

permasalahan lingkungan tersebut. Sehingga siswa diharapkan akan lebih

memahami materi permasalahan lingkungan.

Pengalaman penulis ketika melaksanakan PPLT (Program Pengalaman

Lapangan Terpadu) pada tahun ajaran 2013/2014, banyak siswa menyatakan

bahwa pelajaran biologi merupakan pelajaran yang sangat membosankan. Karena

pelajaran biologi banyak hafalan. Disamping itu, guru masih menggunakan

model pembelajaran konvensional, yaitu metode ceramah yang membuat siswa

semakin jenuh belajar biologi. Berdasarkan data yang diperoleh dari SMA Negeri

(15)

pelajaran biologi pada semester ganjil tahun pembelajaran 2013/ 2014, 50 %

siswa kelas X memperoleh nilai 65. Sementara Kriteria Ketuntasan Minimum

(KKM) SMA Negeri 1 Kec.Binjai adalah 75. Untuk itu, perlu di usahakan

perbaikan pembelajaran siswa dengan lebih memfokuskan pada pembelajaran

yang mengaktifkan siswa. Adapun model pembelajaran yang berpusat pada siswa

salah satunya adalah model pembelajaran kooperatif .

Hasil penelitian yang dilakukan Zainuddin (2012), Pebedaan model

pembelajaran kooperatif Think-Pair-Share (TPS) dengan model pembelajaran

Numbered Head Together (NHT) terhadap hasil belajar siswa pada materi

permasalahan lingkungan di kelas X SMA Cerdas Murni Tembung T.P 2012/2013

menunjukkan nilai rata-rata siswa untuk pelajaran biologi setelah mendapatkan

perlakuan dengan model NHT yaitu 80,00. Sedangkan untuk perlakuan dengan

model TPS yaitu 83,00. Penelitian serupa juga dilakukan oleh Sinaga (2010),

Perbedaan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS) dengan Numbered Head Together (NHT)

pada sub materi pokok ekosistem di kelas X SMA Negeri 12 Medan T.P

2010/1011 menunjukkan perbandingan yang signifikan pada hasil belajar siswa

dengan menerapkan model pembelajaran tipe TPS yaitu 82,37 dan untuk model

NHT dengan nilai 70,12 dengan taraf kepercayaan 95 %. Selain itu hasil

penelitian Novanta (2012), Perbedaan hasil belajar dan aktivitas belajar siswa

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head

Together (NHT) dan model Think-Pair-Share (TPS) pada materi sistem saraf

manusia siswa SMA Swasta RK Serdang Murni Lubuk Pakam T.P 2012/2013.

Menunjukkan ada perbedaan antara aktivitas belajar siswa yang diajarkan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dan model pembelajaran

tipe TPS. Dimana pada kelas NHT rata-rata aktivitas belajar siswa yaitu 76.09 %

dengan kategori baik dan pada kelas TPS sebesar 80.02 % dengan kategori sangat

(16)

Dari uraian di atas, maka Penulis tertarik untuk melakukan penelitian

dengan judul “Perbandingan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share (TPS) Dengan Numbered Head Together (NHT) Pada Materi Permasalahan Lingkungan di Kelas X

SMA Negeri 1 Kec. Binjai T.P 2013/2014”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahn di atas, maka dapat di identifikasi

beberapa masalah sebagai berikut:

1. Rendahnya hasil belajar siswa.

2. Perilaku pasif siswa mempersulit proses penyerapan materi pelajaran.

3. Proses pembelajaran masih berpusat pada guru (teacher centered)

4. Strategi pembelajaran yang diterapkan guru kurang efektif pada siswa

khususnya pelajaran biologi.

1.3. Pembatasan Masalah

Dalam penelitian, mengingat permasalahan yang telah diidentifikasi di

atas ternyata memiliki permasalahan yang cukup luas dan kompleks, oleh karena

itu masalah dibatasi pada hasil belajar siswa dengan menggunakan model

pembelajaran Think-Pair-Share (TPS) dan Numbered Head Together (NHT) pada

materi Permasalahan Lingkungan.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka yang menjadi

rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimanakah hasil belajar siswa melaui model pembelajaran kooperatif

tipe Think-Pare-Share (TPS) pada materi permasalahan lingkungan di

Kelas X SMA Negeri 1 Kec.Binjai Tahun Pembelajaran 2013/2014?

2. Bagaimanakah hasil belajar siswa melaui model pembelajaran kooperatif

(17)

lingkungan di Kelas X SMA Negeri 1 Kec.Binjai Tahun Pembelajaran

2013/2014?

3. Bagaimanakah perbedaan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT)

dengan Think-Pair-Share (TPS) pada materi permasalahn lingkungan di

SMA Negeri 1 Kec.Binjai T.P 2013/2014?

4. Bagaimanakah perbandingan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT)

dengan Think-Pair-Share (TPS) pada materi permasalahn lingkungan di

SMA Negeri 1 Kec.Binjai T.P 2013/2014?

1.5 Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajarkan melalui model

pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS) pada materi

Permasalahan Lingkungan di Kelas X SMA Negeri 1 Kec.Binjai Tahun

Pembelajaran 2013/2014

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajarkan melalui model

pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) pada materi

Permasalahan Lingkungan di Kelas X SMA Negeri 1 Kec.Binjai Tahun

Pembelajaran 2013/2014

3. Untuk mengetahui pebedaan hasil belajar siswa yang diajarkan melalui

model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS) dengan tipe

Numbered Head Together (NHT) pada materi Permasalahan Lingkungan

di SMA Negeri 1 Kec.Binjai T.P 2013/2014

4. Untuk mengetahui pebandingan hasil belajar siswa yang diajarkan melalui

model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS) dengan tipe

Numbered Head Together (NHT) pada materi Permasalahan Lingkungan

(18)

1.6 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memperoleh manfaat yang baik kepada

semua pihak yang terkait langsung dengan dunia pendidikan, terutama bagi :

1. Guru-guru biologi, dapat menerapkan berbagai variasi metode mengajar dan

meningkatkan peranan siswa dalam belajar. Serta sebagai wahana

peningkatan profesional keguruan, baik bagi guru maupun bagi peneliti

sendiri sebagai calon pendidik.

2. Siswa, sebagai motivasi dalam belajar yang memberikan suasana baru

karena model pembelajaran ini dapat melibatkan partisipasi peserta didik

secara aktif dan bertanggung jawab tanpa kehilangan esensi belajar yang

sedang berlangsung.

3. Peneliti, adanya penelitian ini diharapkan akan memotivasi para peneliti lain

untuk mengkaji lebih dalam mengenai hal-hal yang berkaitan dengan

penelitian ini.

4. Bagi dunia pendidikan secara umum, dapat memberikan informasi yang

dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam memilih model pembelajaran

yang tepat, dan memberikan model alternatif pembelajaran sehingga dapat

meningkatkan strategi pengajaran dalam penyampaian materi.

1.7 Defenisi Operasional

1. Pembelajaran adalah suatu saran guru untuk merangsang, mendorong dan

mengarahkan proses kegiatan belajar siswa.

2. Metode mengajar adalah suatu cara yang digunakan guru dalam mengajar

untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan.

3. Pembelajaran kooperatif adalah sistem pengajaran yang memberi

kesempatan kepada siswa untuk bekerjasama dalam kelompok-kelompok

kecil.

4. Numbered Head Together adalah model pembelajaran yang

mengutamakan adanya kerjasama antar siswa dalam kelompok untuk

(19)

5. Think-Pair-Share adalah model pembelajaran yang memberi siswa

kesempatan untuk bekerja sendiri serta bekerja sama dengan orang lain.

6. Hasil belajar adalah keberhasilan yang diperoleh siswa dalam melakukan

kegiatan belajarnya. Hasil belajar siswa dapat dilihat dari nilai tes yang

diberi kepada siswa dalam bentuk pilihan berganda pada materi

permasalahan lingkungan.

7. Hakikat belajar berdasarkan teori Taksonomi Bloom dicapai melalui tiga

ranah yaitu, kognitif, afektif dan psikomotorik.

8. Lingkungan dapat mengalami perubahan. Baik perubahan yang berdampak

positif maupun berdampak negatif. Perubahan lingkungan dapat terjadi

oleh aktivitas manusia atau kejadian alam.

(20)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data penelitian dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut :

1. Hasil belajar siswa yang diajarkan melalui model pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS) pada materi Permasalahan Lingkungan di

Kelas X SMA Negeri 1 Kec.Binjai Tahun Pembelajaran 2013/2014

memiliki rata-rata nilai sebesar 82,88.

2. Hasil belajar siswa yang diajarkan melalui model pembelajaran kooperatif

tipe Numbered Head Together (NHT) pada materi Permasalahan

Lingkungan di Kelas X SMA Negeri 1 Kec.Binjai Tahun Pembelajaran

2013/2014 memiliki rata-rata sebesar 78,11

3. Ada Pebedaan hasil belajar siswa yang diajarkan melalui model

pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS) dengan tipe

Numbered Head Together (NHT) pada materi Permasalahan Lingkungan

di SMA Negeri 1 Kec.Binjai T.P 2013/2014 yaitu sebesar 4,77

4. Perbandingan hasil belajar siswa yang diajarkan melalui model

pembelajaran kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS) dan melalui tipe

Numbered Head Together (NHT) pada materi Permasalahan Lingkungan

di SMA Negeri 1 Kec.Binjai T.P 2013/2014 adalah 3:2 untuk keunggulan

TPS.

5.2Saran

Adapun Saran yang dapat dikemukakan penulis dari penelitian ini adalah:

1. Pemanfaatan pembelajaran kooperatif sebagai model pembelajaran

sebaiknya lebih ditingkatkan di sekolah-sekolah, karena dengan

(21)

belajar siswa, memotivasi minat belajar siswa, dan mendorong siswa untuk

lebih aktif belajar.

2. Diharapkan kepada guru sebagai pendidik harus mampu memilih model

pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran, dan harus

dipersiapkan secara maksimal.

3. Mengingat model pembelajaran TPS dan NHT membutuhkan waktu yang

lebih banyak maka sebaiknya guru harus memperhatikan penggunaan

waktu dalam perencanaan dan juga penerapannya.

4. Pembentukan kelompok pada kelas NHT sebaiknya dilakukan secara

heterogen terutama dari segi kognitifnya supaya yang berkemampuan

tinggi lebih bisa membantu siswa yang kemampuannya rendah.

5. Bagi peneliti selaku calon guru, sebagai informasi dan masukan

untukmenambah informasi dan pengetahuan mengenai penggunaan model

(22)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., (2010), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara, Jakarta.

Andi, Bilmar, (2008), Perbandingan Hasil Belajar Siswa Yang Diajarkan Dengan Metode Jigsaw dan Metode Kompensional Pada Materi Pokok Sistem Pencernaan Pada Manusia di SMA Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Pembelajaran 2008/2009. Skripsi, FMIPA, UNIMED, Medan

Brutu, Sarti., (2010), Perbandingan Hasil Belajar Siswa antara Model Pembelajaran Think-Pair-Share (TPS) dengan Numbered Head Together (NHT) Pada Materi Ekosistem di Kelas X SMA Negeri 12 Medan,Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Conover, W.J., Practical Nonparametric Statistic, Jhon Wiley & Sons, Inc., 1973

Djamarah, S.B., dan Zain, A., (2006), Strategi Belajar Mengajar, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Hafiza, (2010), Perbedaan Hasil Belajar Siswa antara Model Pembelajaran Think-Pair-Share (TPS) dengan Numbered Head Together (NHT) Pada Materi Ekosistem di Kelas X SMAN 1 Gebang TP. 2009/2010,Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan

Isjoni, H, (2009), Pembelajaran Kooperatif , Pustaka Pelajar, Yogyakarta

Istarani, (2011) , 58 Model Pembelajaran Inovatif , Media Persada , Medan .

Karmana, O, (2007), Biologi Untuk SMA/MA Kelas , Grafindo Media , Bandung

Nihayah, A., (2009), Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) Pada Materi Pokok Virus di Kelas X Ma Negeri 02Pati Tahun 2009-2010, Skripsi.FMIPA, IAIN Walisongo, Semarang

Novanta, A., (2008), Perbedaan Hasil Belajar dan Hasil belajar Siswa dengan Menggunakan Model pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) dan Model Pembelajaran Think-Pair-Share (TPS) Pada Materi Sistem Saraf Manusia Siswa SMA Swasta RK.Serdang Murni Lubuk Pakam Tahun Pelajaran 2012/2013 , Skripsi, FMIPA, UNIMED, Medan

(23)

Silitonga, M., (2007), Statistik, Medan : FMIPA Universitas Negeri Medan

Sanjaya, W, (2010), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Prenada Media Group, Jakarta.

Saragih, J.T., (2010), Perbedaan Hasil Belajar dan Hasil belajar Siswa dengan Menggunakan Model pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) dan Model Pembelajaran Think-Pair-Share (TPS) Pada Materi Ekosistem Siswa SMA 12 Medan Tahun Pelajaran 2012/201 , Skripsi, FMIPA, UNIMED, Medan.

Sayekti, N.S., (2007), Biologi Untuk SMA /MA Kelas X, Arya Duta, Depok

Slameto, (2003), Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta.

Sudjana, (2008), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Tarsito, Bandung.

Suprijono, A., (2010), Cooperative Learning, Penerbit Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Sugiyono, (2009), Metode Penelitian Pendidikan, Penertbit Alfabeta, Bandung

Trianto, (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, PT. Kencana Prenada Media, Jakarta.

Zainuddin, (2012), Perbedaan Hasil Belajar dan Hasil belajar Siswa dengan Menggunakan Model pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) dan Model Pembelajaran Think-Pair-Share (TPS) Pada Materi Permasalahan Lingkungan Siswa SMA Cerdas Murni Tembung Tahun Pelajaran 2012/2013 , Skripsi, FMIPA, UNIMED, Medan

(http://wasolo.blogspot.com/2013/06/permasalahan-lingkungan-indonesia.html

Gambar

Tabel 3.1.
Gambar 2.1. Penebangan Hutan Secara Liar Yang menyebabkan  Rusaknya Lingkungan

Referensi

Dokumen terkait

Skripsi yang berjudul “OPTIMASI FORMULASI SEDIAAN LEPAS LAMBAT TABLET TEOFILIN DENGAN MATRIKS ETIL SELULOSA (EC) DAN HIDROKSIETIL SELULOSA (HEC) DENGAN METODE SIMPLEX LATTICE DESIGN

Kondisi eksplan tumih yang masih tetap bertahan dan memiliki peluang hidup selama empat minggu ditandai dengan pucuk masih berwarna hijau, mata tunas mengalami

Mengekplorasi peran lebah madu sebagai penyerbuk diurnal yang dapat membantu penyerbukan alamai tanaman buah naga pada saat bunga tidak memekar secara sempurna pagi

Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode survei, yaitu mengamati, mencatat dan mengukur secara sistematik gelala-gejala yang diteliti kemudian dilengkapi

Penelitian ini menggunakan k-Nearest Neighbor (k-NN) untuk identifikasi Freycinetia berdasarkan citra anatomi epidermis daun, yang menjadi input pada klasifikasi ini

Sistem bonus malus merupakan sistem asuransi dimana besarnya premi yang dibayarkan pihak tertanggung kepada pihak penanggung berubah sesuai dengan banyak klaim yang diajukan

Bagi pihak luar dalam hal ini kreditur maupun investor dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam menanamkan modal mereka serta untuk mengetahui kelangsungan dari

4.3 Hambatan-Hambatan yang dihadapi dalam Pemanfaatan software SIPRUS Sebagai Media Penelusuran Informasi di Kantor Arsip dan Perpustakaan Daerah Kota Yogyakarta