• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI TINGKAT BAHAYA EROSI (TBE) PERMUKAAN UNTUK ARAHAN KONSERVASI TANAH PADA LAHAN PERTANIAN DI DESA MERDEKA KECAMATAN MERDEKA KABUPATEN KARO.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EVALUASI TINGKAT BAHAYA EROSI (TBE) PERMUKAAN UNTUK ARAHAN KONSERVASI TANAH PADA LAHAN PERTANIAN DI DESA MERDEKA KECAMATAN MERDEKA KABUPATEN KARO."

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

EVALUASI TINGKAT BAHAYA EROSI (TBE) PERMUKAAN

UNTUK ARAHAN KONSERVASI TANAH PADA LAHAN

PERTANIANDI DESA MERDEKA KECAMATAN

MERDEKAKABUPATEN KARO

SKRIPSI

DiajukanUntukMemenuhi SebagianPersyaratanMemperoleh

GelarSarjanaPendidikan

Oleh:

JONTRI H. SARUMPAET NIM. 3103131033

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

(2)

vi

ABSTRAK

Jontri H. Sarumpaet, 3103131033. Evaluasi Tingkat Bahaya Erosi (TBE) Permukaan untuk Arahan Konservasi Tanah pada Lahan Pertanian di Desa Merdeka Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo. Skripsi. Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan, 2014.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Berapa besar laju bahaya erosi, (2) Berapa besar erosi terbolehkan, (3) Sebaran indeks bahaya erosi, (4) Sebaran tingkat bahaya erosi (TBE), (5) Wilayah prioritas konservasi tanah di Desa Merdeka, Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo.

Penelitian ini dilakukan pada tahun 2014 di Desa Merdeka, Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo. Populasi dalam penelitian ini adalah 30 satuan lahan di Desa Merdeka dengan sampel sebanyak 13 satuan lahan yang diambil dengan teknik Proposive Sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah berupa teknik pengukuran, studi dokumenter, observasi lapangan dan analisis laboratorium kemudian dianalisis secara deskriptif kualitatif.

(3)

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala

berkat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

baik. Adapun judul skripsi ini adalah : Evaluasi Tingkat Bahaya Erosi (TBE)

Permukaan untuk Arahan Konservasi Tanah pada Lahan Pertanian di Desa

Merdeka Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo. Penulisan skripsi ini dimaksudkan

untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di

Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada

semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, mulai

dari penyusunan proposal penelitian, pelaksanaan sampai dengan penyusunan

skripsi, antara lain:

1.

Kedua orangtuaku, Almarhum Sarian Sarumpaet dan Lertianna Simanjuntak

yang tidak lelah memberi bantuan baik moral maupun material kepada penulis

sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan. Skripsi ini saya

persembahkan khusus bagi orang tua saya.

2.

Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik M.Si selaku Rektor Universitas Negeri

Medan beserta staffnya.

3.

Bapak Dr. Restu M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial beserta staffnya.

4.

Bapak Drs. W. Lumbantoruan, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Geografi.

5.

Ibu Dra. Asnidar, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Geografi.

6.

Bapak Drs. Nahor M. Simanungkalit, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi

yang telah banyak membantu, meluangkan waktu dan memberikan bimbingan.

(4)

v

8.

Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Geografi yang telah memberikan

ilmu yang berharga selama penulis menjadi mahasiswa terkhusus buat Bapak

M. Ridha, M.Si dan Ibu Juli Anik, M.Si.

9.

Buat

K’ Denni Sarumpaet/H. Siregar, K’ Armelis Sarumpaet/

R.

Manalu, B’

Marlinton Sarumpaet terimakasih atas doa, materi dan movasinya.

10.

Buat satu

kelompokku “Kurios Small Group” kepada K’ Lonita, Agam,

Gustinar, Kalawati, Parlin

dan juga buat adek kelompokku “Vanila Twilight

Small Group” kepada Asnidar, Dewi, Jelita, Okberima dan Sister

terimakasih

buat doa dan motivasinya.

11.

Buat Koordinasi “Cinta Sejati” kepada Melda, Nijar, Hariyati, Regina, Parlin

dan Agam. WS UKMKP UP-FIS,

buat K’ Erna, K’ Renta, K’ Sarah, K’ Tetty,

Melda, Agam, Nijar, Rikky, Selvi dan Susi, terimakasih buat doanya.

12.

Buat teman-teman Jurusan Pendidikan Geografi Stambuk 2010 khususnya

Anyelir, Nurul, Dedi, Hardo, Ami, Fitri, Sally, Ade dan rekan-rekan mahasiswa

kelas A B dan C Reguler, A dan B Ekstensi. Terimakasih atas motivasinya.

Penulis berusaha untuk mencapai hasil yang semaksimal mungkin, akan

tetapi mengingat keterbatasan kemampuan pengetahuan dan pengalaman yang

penulis miliki, maka penulis menyadari bahwa hasilnya kurang sempurna. Oleh

karena itu penulis harapkan masukan demi kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata

penulis berharap skripsi ini bermanfaat bagi pembaca khususnya Jurusan

Pendidikan Geografi.

Medan, April 2014

(5)

vii

DAFTAR ISI

Hal

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING………..…..i

LEMBAR PERSETUJUAN PENGESAHAN……….….ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN……….…….iii

KATA PENGANTAR………...iv

ABSTRAK………....vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN……….1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah... 6

D. Rumusan Masalah ... 6

E. Tujuan Peneltian ... 7

F. Manfaat Penelitian ... .8

BAB II KAJIAN PUSTAKA………....9

A. Kerangka Teoritis ... 9

B. Penelitian Yang Relevan ... ……….25

C. Kerangka Berpikir ... 28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN……….30

A. Lokasi Penelitian ... 30

B. Populasi dan Sampel ... 30

C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 30

D. Teknik Pengumpulan Data ... 39

E. Prosedur Penelitian………40

F. Teknik Analisis Data ... 43

BAB IV DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN……….44

A. Kondisi Fisik………..44

(6)

viii

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN………..65

A. Hasil………...65

B. Pembahasan………81

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN………92

A. Kesimpulanl………....92

B. Saran………...93

DAFTAR PUSTAKA………..95

(7)

x

DAFTAR GAMBAR

No. Uraian Hal

1. Skema Alur Berpikir………33

2. Nomograf Erodibilitas Tanah (K), untuk Satuan Metrik……..………..34

3. Peta Administratif Desa Merdeka………...46

4. Peta Kecamatan Merdeka………47

5. Peta Kemiringan Lereng di Desa Merdeka………..49

6. Peta Jenis Tanah di Desa Merdeka………...54

7. Peta Tutupan Lahan di Desa Merdeka……….56

8. Peta Satuan Lahan Penelitian di Desa Merdeka………..…61

9. Peta Titik Sampel Pengamatan………62

10.Peta Indeks Bahaya Erosi………75

11.Peta Tingkat Bahaya Erosi………...78

(8)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

No. Uraian Hal

1. Klasifikasi Vegetasi/Penutup Lahan………96

2. Nilai Faktor Pengolahan Tanaman (C)………99

3. Nilai Faktor Praktek Konservasi Tanah (P)……….100

4. Data Curah Hujan………101

5. Hasil Analisis Laboratorium………102

(9)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sumberdaya lahan merupakan komponen sumberdaya alam yang ketersediaannya sangat terbatas dan secara relatif memiliki luas yang tetap serta sangat bermanfaat untuk menunjang kehidupan manusia. Sejalan dengan peningkatan kebutuhan manusia akibat dari pertambahan jumlah penduduk maka kebutuhan lahan untuk pertanian semakin bertambah. Sementara pada sisi lain yang cocok untuk pertanian semakin berkurang akibatnya penduduk terpaksa memanfaatkan lahan yang kurang sesuai untuk pertanian, seperti halnya memanfaatkan lereng yang curam untuk lahan pertanian. Pemanfaatan lahan yang tidak sesuai dengan peruntukan lahan serta tidak diikuti dengan tindakan konservasi maka akan menyebabkan tanah semakin kritis sehingga dapat menjadi pemicu terjadinya erosi.

Erosi adalah hilangnya atau terkikisnya tanah atau bagian-bagian tanah dari tempat yang diangkut oleh air atau angin ke tempat lain (Arsyad, 2010). Sejalan dengan itu, (Morgan, Arsyad 2010) menyatakan bahwa erosi tanah adalah proses penguraian dan proses pengangkutan partikel-partikel tanah oleh tenaga erosi, seperti air dan angin. Secara mekanik, proses erosi disebabkan karena tenaga penghancur agregat tanah yang melebihi daya agregat tanah dan tenaga pengangkut yang cukup untuk memindahkan partikel tanah (Utomo,1989).

(10)

2

permukaan, jenis tanah, kemiringan lereng, penutupan tanah baik oleh vegetasi atau lainnya, dan ada atau tidaknya tindakan konservasi. Selanjutnya, Kartosapoetra (2005) menyatakan bahwa tindakan-tindakan manusia dalam pelaksanaan pertanian dapat mempercepat proses erosi atau menyebabkan terjadinya erosi dipercepat. Erosi dipercepat merupakan suatu kejadian pengikisan lapisan permukaan tanah yang laju erosinya lebih besar dari laju erosi normal. Erosi dipercepat diakibatkan karena adanya kegiatan manusia yang menggunakan lahan yang tidak sesuai dengan peruntukannya atau pengelolaan lahan yang tidak didasari tindakan konservasi tanah.

(11)

3

produktivitas lahan dengan tidak mengabaikan keberlanjutan dari sumberdaya lahan.

Secara administratif daerah penelitian terletak pada Desa Merdeka Kecamatan Merdeka, Kabupaten Karo. Penelitian ini berusaha mengungkapkan seberapa besar tingkat bahaya erosi sehingga dapat digunakan untuk prioritas konservasi di Desa Merdeka Kecamatan Merdeka. Dilihat dari topografinya Desa Merdeka berada pada ketinggian 1375-1525 meter dari permukaan laut dengan relief datar, landai, bergelombang sampai berbukit dengan rata-rata kemiringan lereng lebih besar dari 30%. Ditinjau dari segi topografi dan kemiringan lereng yang sama serta tersebar dalam bentuk wilayah yang sempit menunjukkan bahwa wilayah ini memiliki relief yang kasar.

Karakteristik lahan Desa Merdeka merupakan desa yang memiliki topografi yang beranekaragam mulai dari daerah datar, landai, bergelombang hingga berbukit. Satuan lahan yang memiliki kemiringan paling tinggi merupakan wilayah yang paling potensial mengakibatkan erosi sehingga tingkat bahaya erosinya juga tinggi. Demikian juga pengelolaan lahan pertanian pada desa ini telah memamfaatkan lereng-lereng yang curam bahkan ada sebagian penduduk yang mengolah lahan diatas kemiringan 30%, kondisi tersebut tentu akan mempercepat terjadinya erosi. Data curah hujan yang diperoleh dari stasiun hujan Sampali tercatat bahwa curah hujan tahunan lebih besar dari 2700 mm/tahun. Topografi yang kasar serta intentitas curah hujan yang besar pada wilayah ini menunjukkan kemungkinan terjadinya bahaya erosi yang tinggi.

(12)

4

semakin tinggi. Petani di desa ini telah ada yang mengelolah lahan dengan kemiringan lereng diatas 30% dengan karakteristik lereng yang panjang. Menurut Arsyad (2010) mengemukakan unsur topografi yang paling berpengaruh terhadap erosi adalah panjang dan kemiringan lereng. Erosi akan meningkat apabila lereng semakin curam atau semakin panjang. Apabila lereng semakin curam maka kecepatan aliran permukaan meningkat sehingga kekuatan mengangkut semakin meningkat pula. Lereng yang semakin panjang menyebabkan volume air yang mengalir menjadi semakin besar.

Sebagian besar lahan di Desa Merdeka digunakan untuk lahan pertanian, lahan pertanian pada umumnya lebih mudah mengalami erosi bila dibandingkan dengan vegetasi alaminya. Lahan pertanian akan mempertahankan jenis tanaman yang di tanami dan membersihkan tanaman pengganggu lainnya seperti rumput-rumputan tebal. Arsyad (2010) mengatakan vegetasi penutup tanah yang baik seperti rumput yang tebal, atau hutan yang lebat akan menghilangkan pengaruh hujan dan topografi terhadap erosi. Selanjutnya, (Asdak, dalam Arsyad 2010) mengemukakan bahwa yang lebih berperan dalam menurunkan besarnya erosi adalah tumbuhan bahwa karena ia merupakan stratum vegetasi terakhir yang akan menentukan besar kecilnya erosi percikan. Disamping bentuk wilayah yang bertopografi kasar dan vegetasi penutup yang tidak lebat, konservasi lahan pertanian pada desa ini juga masih kurang diperhatikan para petani seperti pembuatan terassering serta menanami lahan sejajar dengan garis kontur atau kemiringan lereng.

(13)

5

menyebabkan tingkatan besar erosi yang terjadi tidak akan sama. Erosi yang terjadi pada kelas bahaya erosi yang sama dengan solum tanah yang berbeda-beda juga menyebabkan tingkat bahaya erosi yang terjadi berbeda-beda juga sehingga praktek konservasi pada lahan pertanian juga akan berbeda karena didasarkan dengan tingkat bahaya erosi yang terjadi. Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik mengkaji penelitian yang berjudul tentang Evaluasi Tingkat Bahaya Erosi (TBE) Permukaan untuk Arahan Konservasi tanah pada Lahan

Pertanian di Desa Merdeka Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo.

B. Identifikasi Masalah

Erosi adalah hilangnya atau terkikisnya tanah atau bagian-bagian tanah dari tempat yang diangkut oleh air atau angin ke tempat lain. Erosi menyebabkan hilangnya lapisan tanah yang subur dan baik untuk pertumbuhan tanaman serta berkurangnya kemampuan tanah untuk menyerap dan menahan air. Faktor-faktor yang berpengaruh pada erosi tanah adalah iklim, topografi, vegetasi, tanah dan manusia merupakan suatu kesatuan yang sangat berpengaruh pada proses terjadinya erosi.

Tanah yang tererosi akan menyebabkan kemunduran sifat-sifat kimia dan fisika tanah seperti kehilangan unsur hara dan bahan organik, meningkatnya kepadatan serta ketahanan penetrasi tanah, menurunnya kapasitas infiltrasi tanah serta kemampuan tanah menahan air. Peristiwa tersebut dapat menyebabkan berkurangnya produktivitas tanah.

(14)

6

tersebut akan mudah mengalami kerusakan terutama apabila tidak memperhatikan kelangsungan tanah tersebut dalam jangka waktu yang lama atau dengan kata lain tidak menerapkan praktek konservasi tanah dengan baik.

Tanah yang digunakan sebagai lahan pertanian akan lebih mudah mengalami erosi dari pada lahan yang alami karena lahan pertanian sering diolah atau digunakan untuk media bertanam. Untuk dapat melihat berapa besar bahaya erosi yang terjadi pada suatu lahan maka perlu dilakukan pendugaan bahaya erosi. Pengukuran tingkat bahaya erosi permukaan pada lahan pertanian di Desa Merdeka Kecamatan Merdeka berperan dalam upaya melakukan konservasi tanah yang efektif yang dapat direncanakan dan dilaksanakan.

C. Pembatasan Masalah

Melihat dari luasnya cakupan lahan pertanian dan lokasi penelitian pada Desa Merdeka Kecamatan Merdeka, maka penulis membatasi masalah penelitian ini hanya pada evaluasi tingkat bahaya erosi permukaan dan arahan konservasi tanah di Desa Merdeka Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Berapa besar laju bahaya erosi yang terjadi di Desa Merdeka Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo.

(15)

7

3. Bagaimana sebaran indeks bahaya erosi di Desa Merdeka Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo.

4. Bagaimana sebaran tingkat bahaya erosi di Desa Merdeka Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo.

5. Wilayah manakah yang perlu diprioritaskan dalam upaya konservasi tanah di Desa Merdeka Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo.

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui berapa besar bahaya erosi dan erosi terbolehkan di Desa Merdeka Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo.

2. Untuk mengetahui berapa besar erosi terbolehkan yang dapat ditoleransi terjadi pada lahan di Desa Merdeka Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo. 3. Untuk mengetahui sebaran indeks bahaya erosi di Desa Merdeka

Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo.

4. Untuk mengetahui sebaran tingkat bahaya erosi di Desa Merdeka Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo.

(16)

8

F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini dilakukan adalah sebagai beriku:

1. Memberikan data dan informasi mengenai bahaya erosi terhadap lahan pertanian di Desa Merdeka sehingga pemerintah dan masyarakat khususnya pemilik lahan pertanian memiliki kebijakan dalam usaha pengkonservasian tanah terhadap erosi.

2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan teoritis bagi ilmu pengetahuan khusunya dalam pengkajian geografi fisik..

(17)

92

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakuakan di Desa Merdeka Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Besar laju bahaya erosi yang terjadi di Desa Merdeka adalah bervariasi dengan laju bahaya erosi berkisar antara 0.015 ton/ha/tahun sampai dengan 116.068 ton/ha/tahun. Laju bahaya erosi terbesar terjadi pada satuan lahan AVUs dan laju bahaya erosi terendah berada padasatuan lahan AISs. Rata-rata laju bahaya erosi yang terjadi pada lahan di Desa Merdeka adalah 26.297 ton/ha/tahun.

2. Erosi terbolehkan untuk setiap lahan di Desa Merdeka berkisar antara 8.40 sampai dengan 26.25 ton/ha/tahun. Erosi terbolehkan paling rendah berada pada satuan lahan AIVHz dengan luas 21.53 ha (6.72%) dan erosi terbolehkan paling besar berada pada satuan lahan AISs dengan luas 7.95 ha (2.48%).

(18)

93

memiliki IBEa>1 adalah 90.97 (28.38%) dari luas jumlah satuan lahan di Desa Merdeka.

4. Sebaran tingkat bahaya erosi yang ada pada lahan di Desa Merdeka yaitu tingkat bahaya erosi sangat ringan (SR) memiliki luas 7.95 ha (2.48%), tingkat bahaya erosi ringan (R) memiliki luas 68.74 ha (21.44%), tingkat bahaya erosi sedang sedang (S) memiliki luas 155.62 ha (48.54%), luas tingkat bahaya erosi berat (B) adalah 73.23 ha (22.84%) dan sangat berat (SB) memiliki luas 15.04 ha (4.70%). Tingkat bahaya erosi sangat ringan terjadi pada satuan lahan AISs dan tingkat bahay erosi yang paling berat terjadi pada satuan lahan AVUs.

5. Wilayah prioritas konservasi tanah adalah AIIIUs, AIVUs, AVUs, AIVHz, AVHz, AIIBu dan AIVBu sedangkan wilayah yang tidak perlu dikonservasi tanah adalah AIUs, AIIUs, AIBu, AIHz, AIIHz dan AISs. Luas satuan lahan yang perlu mendapatkan prioritas konservasi tanah adalah 90.97 ha (28.38%) dan luas satuan lahan yang tidak perlu mendapat konservasi tanah adalah 229.61 ha atau 71.62%.

B.

Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan diatas maka dapat diambil beberapa saran sebagai berikut:

(19)

94

memiliki nilai indeks faktor erosi yang lebih kecil, sehingga lahan tersebut tetap dapat digunakan secara potensial dan lestari.

2. Pada satuan lahan yang berupa penggunaan lahan hutan sekunder dan semak belukar yang memiliki indeks bahaya erosi lebih besar laju erosi terbolehkan seperti satuan lahan AIIBu, AIVBu, AIVHz dan AVHz harus tetap dilestarikan agar tidak terjadi bahaya erosi yang mengganggu kelestarian lahan, seharusnya hutan dan semak belukar tersebut harus dibiarkan tumbuh secara alami atau tidak boleh diganggu.

3. Agar arahan praktek konservasi tanah dan urutan sesuai dengan prioritas konservasi tanah di Desa Merdeka dapat terwujud secara operasional, maka dibutuhkan adanya kerja sama antara instansi terkait/pemerintah, penduduk petani dan pemilik lahan dalam melakukan praktek konservasi tanah.

Referensi

Dokumen terkait

(3) Surat teguran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 34 huruf e, dibuat oleh pelaksana Wasrik dan dikrim kepada Obrik yang tidak menindaklanjuti temuan sesuai jadwal yang

Dari hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan selama tiga siklus, dan berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat

Optimasi Desain dengan Metode Taguchi Metode Taguchi DOE ( Design of Experiment )digunakan untuk mengevaluasi parameter yang berpengaruh dalam mendesaian hybrid plating

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan dengan menggunakan teori-teori yang mendukung, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah pengaruh produk

kejadian masa lalu akan bersfat statis kedepan sehinga sejarah emisi dari masa lalu akan diekstrapolasi.. Penentuan REL pada metode ini bahwa emisi masa lalu dapat digunakan

Seseorang individu lebih mudah terdorong kepada matlamat jika mereka boleh percaya akan sebarang tindakan yang dapat memberikan kesan positif kepada diri.

(3) Dalam hal fasilitas pelayanan kesehatan yang tidak melaksanakan tindakan preventif untuk mencegah penularan infeksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat

Puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala kasih, berkat dan rahmatNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Peningkatan Minat Dan Prestasi