• Tidak ada hasil yang ditemukan

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 8 TAHUN 1992 TENTANG PEMUNGUTAN UANG LEGES

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 8 TAHUN 1992 TENTANG PEMUNGUTAN UANG LEGES"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR

NOMOR 8 TAHUN 1992 TENTANG

PEMUNGUTAN UANG LEGES

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR

MENIMBANG : a. Bahwa pungutan uang leges merupakanupaya peningkatan pelayanan kepada masyarakat dan salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah yang sangat potensial untuk dikembangkan guna mendukung peningkatan penerimaan Daerah untuk pembiayaan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan Daerah;

b. bahwa sebagai upaya untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan Pendapatan Asli Daerah melalui pemungutan uang leges dimaksud pada humf a konsideran menimbang ini serta sebagai usaha peningkatan pengawasan dan pengendalian perlu menyempurnakan dan mencabut Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Nomor 16 Tahun 1981 dengan segala perubahannya dan menuangkan kembali ketentuan-ketentuan tentang Pungutan Uang Leges dalam suatu Peraturan Daerah.

MENGINGAT : 1. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan Di Daerah:

2. Undang-undang Nomor 2 Tahun 1950 tentang Pembentukan Propinsi Jawa Timur juncto Undang-undang Nomor 18 Tahun 1950 tentang mengadakan Perubahan dalam Undang-undang Nomor 2 Tahun 1950 dari hal Pembentukan Propinsi Jawa Timur,

3. Undang-undang Nomor 12 Drt Tahun 1957 tentang Peraturan Umum Retribusi Daerah juncto Undang-undang Nomor 1 Tahun 1961 tentang Penetapan semua Undang-undang Darurat dan semua Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang yang sudah ada sebelum tanggal 1 Januari 1961 menjadi Undang-undang;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 1975 tentang Pengurusan, Pertanggungjawaban dan pengawasan Keuangan;

(2)

5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 14 Tahun 1974 tentang Bentuk Peraturan Daerah;

6. Keputusan Menteri Dalam Negeri tanggal 24Desember 1981 Nomor 970-893 tentang Manual Administrasi Pendapatan Daerah;

7. Keputusan Menteri Sekretaris Negara tanggal 31 Desember 1985 Nomor 3547/TPP.BPP/XII/1985 tentang Pedoman Prakualifikasi.

Dengan Persetujuan Dewan Penvakilan Rakyat Daerah Propinsi Daerah Ting-katUawaTimur

MEMUTUSKAN :

Menetapkan peraturan daerah sebagai berikut :

MENETAPKAN : PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR TENTANG PEMUNGUTAN UANG LEGES

BAB I

KLETENTUAN UMUM Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini, yang dimaksud dengan:

a. Daerah, adalah Propinsi Daerah TingkatUawaTimur;

b. Pemerintah Daerah, adalah Pemerintah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur,

c. Gubernur Kepala Daerah, adalah Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Timur,

d. Instansi Pemerintah Propinsi Daerah Tingkat I, adalah Sekretariat Wilayah/ Daerah, Badan dan Dinas di Lingkungan Pemerintah Daerah Tingkat I Jawa Timur,

e. Dinas Pendapatan Daerah, adalah Dinas Pendapatan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur,

f. Leges adalah pungutan atas jasa pelayanan yang diberikan oleh Pemerintah Daerah Tingkat I sesuai dengan fungsi dan kesenangannya;

g. Kas Daerah, adalah Kas Pemerintah Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur

(3)

BAB II

KEGIATAN DAN JASA PEMERINTAH DAERAH Pasal 2

(1) Sesuai dengan fungsi dan kewenangannya, Pemerintah Daerah dapat memberikan jasa berupa kegiatan mengeluarkan naskah dengan biaya yang dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah untuk kepentingan masyarakat baik perorangan maupun Badan Hukum;

(2) Semua orang atau Badan Hukum dapat memperoleh jasa dimaksud pada ayat (1) pasal ini melalui Instansi dilingkungan Pemerintah Daerah, yang dilakukan atas nama Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang atau Badan Hukum sesuai dengan kewenangan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

BAB III

PUNGUTAN LEGES Pasal 3

Kepada semua orang atau Badan Hukum yang telah memperoleh jasa Pemehntah Daerah dimaksud dalam pasal 2 Peraturan Daerah ini, dikenakan pungutan leges.

Pasal 4

Jasa pemerintah Daerah dan tarip leges dimaksud dalam pasal 2 Peraturan Daerah ini, adalah sebagai berikut:

I. Sektor Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Raya, berupajasa:

a. Permintaan Izin untuk keperluan :

1. Angkutan Orang, sebesar Rp. 2.000,00 (dua ribu rupiah).

2. Angkutan Barang, sebesar Rp. 2.000,00 (dua ribu rupiah).

3. Dispensasi Kelas Jalan, sebesar Rp. 2.000,00 (dua ribu rupiah).

b. Permintaan Uji Kendaraan Bermotor, sebesar Rp. 2.000,00 (dua ribu rupiah).

c. Permintaan Rekomendasi/Surat Keterangan, sebesar Rp.

1.500,00 (seribu lima ratus rupiah) setiap kendaraan.

II. Sektor Perekonomian mengenai jasa :

a. Izin Kembang Api sebesar Rp. 50.000,00 (lima puluh ribu rupiah).

(4)

b. Pembelian segel peredaran minuman berakoholdi wilayah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur ditetapkan:

1. Golongan Al dengan kadar Alkohol dibawah 1 %:

Kemasan kurang dan 500 ml/cc sebesar Rp. 50,00 (lima puluh rupiah).

Kemasan 500 sampai dengan 1000 ml/cc sebesar Rp.

75,00 (tujuh puluh lima rupiah).

Kemasan diatas 1000 ml/cc sebesar 100,00 (seratus rupiah).

2. Golongan A dengan kadar Alkohol 1 sampai 5 %:

Kemasan kurang dari 500 ml/cc sebesar Rp. 75,00 (tujuh puluh lima rupiah)

Kemasan 500 sampai dengan 1000 ml/cc sebesar Rp.

100,00 (seratus rupiah).

Kemasan diatas 1000 ml/cc sebesar Rp. 2.000,00 (dua ribu rupiah).

3. Golongan B dengan kadar Alkohol lebih dari 5 % sampai dengan 20 %:

Kemasan kurang dari 500 ml/cc sebesar Rp. 150,00 (seratus lima puluh rupiah)

Kemasan 500 sampai dengan 1000 ml/cc sebesar Rp.

200,00 (dua ratus rupiah).

Kemasan diatas 1000 ml/cc Rp. 2500,00 (dua ribu lima ratus rupiah).

4. Golongan C dengan kadar Alkohol lebih 20%:

Kemasan kurang dari 500 ml/cc sebesar Rp. 200,00 (dua ratus rupiah)

Kemasan 500 sampai dengan 1000 ml/cc sebesar Rp.

250,00 (dua ratus lima puluh rupiah)

Kemasan diatas 1000 ml/cc sebesar Rp. 3000.00 (tiga ribu rupiah) setiap 1.000 ml/cc.

III. Sektor Pembangunan, mengenai jasa :

a. Pengeluaran Naskah Rencana Kerja dan syarat-syarat sebesar Rp. 250,00 (dua ratus lima puluh rupiah) setiap lembar.

b. Pengeluaran Gambar bestek, sebesar Rp. 5.000,00 (lima ribu rupiah) setiap meter persegi atau bagiannya.

c. Untuk pengambilan Dokumen Prakualifikasi sebesar Rp.

25.000,00 (dua puluh lima ribu rupiah).

d. UntukpemberianSertifikatPrakualifikasi:

(5)

1. Tanda Daftar Rekanan (TDK) baik Bidang Pemborongan maupun Bidang Pengadaan Barang/Jasa lainnya:

a. Untuk Kualifikasi B2 sebesarRp. 50.000,00 (lima puluh riburupiah)

b. Untuk Kualifikasi B1 sebesar Rp. 100.000,00 (seratus ribu rupiah)

c. Untuk Kualifikasi A sebesar Rp. 150.000,00 (seratus limapuluh ribu rupiah).

2. Bidang Konsultasi:

a. Untuk Kualifikasi B sebesar Rp. 75.000,00 (rujuh puluh lima ribu rupiah)

b. Untuk Kualifikasi A sebesar Rp. 150.000,00 (seratus lima puluh ribu rupiah)

3. Bidang Pemborongan, Pengadaan Barang dan Jasa lainnya, serta Konsultasi untuk Kualifikasi C tidak dipungut biaya.

e. Pemeriksaan dan Legalisasi Surat Perintah Kerja (SPK), Surat Perjanjian Kerja (Kontrak Kerja) pada tahap Perencanaan, Pelaksanaan Proyek dan Pengawasan baik untuk Proyek-proyek Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah Tingkat I dan Pemerintah Daerah Tingkat II, dengan ketentuan:

1. Proyek dengan nilai dibawah Rp. 5.000.000,00 (lima juta rupiah) sebesar Rp. 2.500,00 (dua ribu lima ratus rupiah).

2. Proyek dengan nilai Rp. 5.000.000,00 (lima juta rupiah) sebesar Rp. 10.000,00 (sepuluh ribu rupiah).

3. Proyek dengan nilai Rp. 20.000.000,00 (dua puluh juta rupiah) sampai dengan Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sebesar Rp. 25.000,00 (dua puluh lima ribu rupiah).

4. Proyek dengan nilai Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah) sebesar Rp. 50.000,00 (lima puluh ribu rupiah).

5. Proyek dengan nilai Rp. 100.000.000,00 (seratusjuta rupiah) sampai denganRp. 200.000.000,00 (duaratus juta rupiah) sebesar Rp. 100.000,00 (seratus ribu rupiah).

6. Proyek dengan nilai Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) sampai dengan Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) sebesar Rp. 250. 000,00 (dua ratus lima puluh ribu rupiah).

(6)

7. Proyek dengan nilai diatas Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) sebesar Rp. 300.000,00 (tiga ratus ribu rupiah).

f. Pemeriksaan dan Legalisasi Gambar Bestek untuk Karya Perencanaan Proyek Pekerjaan Pemerintah dengan imbalan Jasa:

1. Proyek dengan nilai dibawahRp. 5.000.000,00 (lima juta rupiah) sebesar Rp. 2.500,00 (dua ribu lima ratus rupiah).

2. Proyek dengan nilai Rp. 5.000.000,00 (lima juta rupiah) sampai dengan 20.000.000,00 (dua puluh juta rupiah) sebesar Rp.

10.000,00 (sepuluh ribu rupiah).

3. Proyek dengan nilai Rp. 20.000.000,00 (dua puluh juta rupiah) sampai denganRp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sebesar Rp. 25.000,00 (dua puluh lima ribu rupiah).

4. Proyek dengan nilai Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sampai denganRp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah) sebesar Rp. 50.000,00 (lima puluh ribu rupiah).

5. Proyek dengan nilai Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah) sampai dengan Rp. 200.000.000,00 (dua juta rupiah) sebesar Rp. 100.000,00 (seratus ribu rupah).

6. Proyek dengan nilai Rp. 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) sampai dengan Rp. 500.000.000,00 (lima ratus rota rupiah) sebesar Rp. 250.000,00 (dua ratus lima puluh ribu rupiah).

7. Proyek dengan nilai diatas Rp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) sebesar Rp. 300.000,00 (tiga ratus ribu rupiah).

IV. Sektor yang berhubungan dengan pengembangan pariwisata mengenai jasa :

a. Rekomendasi dibidang perizinan, Jasa Pariwisata sebesar Rp.

5.000,00 (lima ribu rupiah).

b. Rekomendasi dibidang perizinan pengesahan obyek dan daya tank wisata sebesar Rp. 5.000,00 (lima ribu rupiah).

c. Rekomendasi dibidang perizinan usaha sarana wisata sebesar Rp. 5.000,00 (lima ribu rupiah).

d. Kutipan Salinan Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Timur atau Surat Kepala Dinas Pariwisata Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur yang berkaitan dengan kepariwisataan sebesar Rp. 2.000,00 (dua ribu rupiah).

(7)

e. Buku yang berkaitan dengan kepariwisataan di Jawa Timur sebesar Rp. 2.000,00 (dua ribu rupiah) tiap eksemplar.

f. Rekomendasi dibidang kepariwisataan lainnya, sebesar Rp.

2.000,00 (dua ribu rupiah)

V. Sektor Pengairan dan Pemakaian Tanah yang dikuasai Pemerintah Daerah, mengenai jasa :

A. Perizinan untuk perubahan status tanah :

1. Izin Perubahan status tanah sebesar Rp. 10.000,00 (sepuluhribu rupiah);

2. Pengeluaran/pembuatan gambar sebesar Rp. 16.000,00 (enam belas ribu rupiah)

B. Perizinan untuk pembuangan air bekas Industri :

1. Izin pembuangan air bekas industri, sebesar Rp. 10.000,00 (sepuluh ribu rupiah).

2. Pengeluaran/pembuatan gambar sebesar Rp. 16.000,00 (enam belas ribu rupiah).

C. Perizinan bangunan di dalam/melintasi Perairan Umum : 1. Izin bangunan, sebesar Rp. 1000,00 (seribu rupiah);

2. Pengeluaran/pembuatan gambar, sebesar Rp. 6.000,00 (enam ribu rupiah) setiap meter persegi atau bagiannya.

D. Perizinan pemakai tanah (pemasangan papan reklame, terop dan lain-lain), sebesar Rp. 1.000,00 (seribu rupiah)

E. Perizinan penggunaan air sebesar Rp. 1000,00 (seribu rupiah) VI. Sektor lain-lain mengenai jasa :

1. Pengeluaran salinan surat izin pindah domisili bagi Warga Negara Asing ke luar Propinsi sebesar Rp. 10.000,00 (sepuluh ribu rupiah).

2. Pengeluaran surat-surat tentang :

a. Pemberian salinan naskah sumpah untuk notaris baru, sebesar Rp. 15.000,00 (lima belas ribu rupiah);

b. Pemberian salinan naskah sumpah untuk notaris lama sebesar Rp. 7.500,00 (tujuh ribu lima ratus rupiah).

(8)

VII.Sektor yang berhubungan dengan Pemungutan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah :

1. Pembuatan Surat keterangan Fiskal atas nama tetap untuk pindah alamat masih dalam wilayah kewenangan Dinas Pendapatan Daerah;

a. Untuk kendaraan bermotor roda 2 (dua) atau roda 3 (tiga) sebesar Rp. 1.000,00 (seribu rupiah).

b. Untuk kendaraan bermotor roda 4 (empat) atau lebih sebesar Rp. 2.000,00 (dua ribu rupiah).

2. Pembuatan Surat Keterangan Fiskal untuk ganti nama atau pemilik dan pindah alamat masih dalam wilayah kewenangan Dinas Pendapatan Daerah;

a. Untuk kendaraan bermotor roda 2 (dua) atau roda 3 (tiga) sebesar Rp. 2.500,00 (dua ribu lima ratus rupiah)

b. Untuk kendaraan bermotor roda 4 (empat) atau lebih sebesar Rp. 5.000,00 (lima ribu rupiah).

3. Pembuatan Surat Keterangan Fiskal atas nama tetap atau ganti nama atau pemilik untuk pindah keluar Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur;

a. Untuk kendaraan bermotor roda 2 (dua) atau roda 3 (tiga) sebesar Rp. 5.000,00 (lima ribu rupiah).

b. Untuk kendaraan bermotor roda 4 (empat) atau lebih sebesar Rp. 10.000,00 (sepuluh ribu rupiah).

4. Pembuatan setiap salinan/petikan Surat Keterangan Fiskal dimaksud padaangka 1 hurufadanb, angka2hurufadanb, angka3 hurufadan b, pada angka VII pasal ini dan setiap salinan/petikan swat yang berhubungan dengan pungutan Pajak Daerah dan Pungutan Retribusi Daerah sebesar Rp. 1.000,00 (seribu rupiah).

Pasal 5

Gubernur Kepala Daerah dapat mengurangi atau membebaskan pungu- tan dimaksud dalam pasal 4 Peraturan Daerah ini untuk kepentingan Dinas dan Badan Usaha Sosial.

(9)

BAB IV TATA

CARA PEMBAYARAN Pasal 6

(1) Pungutan Uang Leges dilunasi sekaligus tepat pada saat pembenan jasa pelayanan;

(2) Pembayaran dilakukan di Kas Daerah atau tempat lain yang ditentukan oleh Gubernur Kepala Daerah sesuai dengan ketentuan pembayaran yang berlaku;

(3) Bentuk, isi dan kualitas tanda bukti pembayaran uang leges sebagaimana dimaksud pada ayat (2) pasal ini ditetapkan lebih lanjut oleh Gubernur Kepala.

Pasal 7

(1) Pungutan Uang Leges dilunasi sekaligus tepat pada saat pembenan jasa pelayanan;

(2) Pembayaran dilakukan di Kas Daerah atau tempat lain yang ditentukan oleh Gubernur Kepala Daerah sesuai dengan ketentuan pembayaran yang berlaku;

(3) Bentuk, isi dan kualitas tanda bukti pembayaran uang leges sebagaimana dimaksud pada ayat (2) pasal ini ditetapkan lebih lanjut oleh Gubernur Kepala.

BAB V

PEMBINAAN, PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN Pasal 7

(1) Sesuai dengan kewenangannya Gubernur Kepala Daerah dapat mengambil tindakan administratif terhadap pelaksanaan Ketentuan Pemungutan Uang Leges.

(2) Pembinaan, pengendalian dan pengawasan atas pelaksanaan ketentuan pemungutan uang leges ini di lakukan oleh suatu Tim Koordinasi yang dibentuk oleh Gubernur Kepala Daerah.

BAB VI

KETENTUAN PENUTUP Pasal 8

Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan Daerah ini, akan ditetapkan oleh Gubernur Kepala Daerah sepanjang mengenai pelaksanaannya.

(10)

Pasal 9

Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, Peraturan Daerah Propinsi DaerahTingkat I JawaTimur Nomor 16 Tahun 1981 tentang Pemungutan Leges beserta semua perubahannya dinyatakan dicabut dan tidak berlaku lagi.

Pasal 10

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan menempatkannya dalam Lembaran Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur.

Surabaya, 28 Desember 1992 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR

Ketua, ttd

TRIMARJONO, SH

GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR

Ttd

SOELARSO

Disahkan dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri tanggal6 Desember 1993 Nomor 977.35-1418

MENTERI DALAM NEGERI ttd

MOH.YOGJJES.M

Diundangkan dalam Lembaran Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur tanggal 9 Desember 1993 Nomor 5 Tahun 1993, Seri B.

A.n. GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR Sekretaris Wilayah/Daerah

ttd

Drs. SOEDJITO Pembina Utama Madya

NP010016467

(11)

PENJELASAN

ATAS

PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TIMUR NOMOR 8 TAHUN 1992

TENTANG

PEMUNGUTAN UANG LEGES I. PENJELASAN

Pengaturan Pungutan Uang Leges, selama ini didasarkan pada Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur Nomor 16 tahun 1981 yang telah 4 (empat) kali diubah yaitu terakhir dengan Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 1989, dipandang sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan keadaan, disamping pula dalam rangka penggalian sumber- sumber pendapatan daerah yang bam khususnya dari sektor leges, terdapat beberapa kegiatan sebagai jasa pelayanan yang dapat dikenakan pungutan uang leges.

Hal ini perlu dilakukan, mengingat pada kenyataannya Pemerintah Daeah memberikan jasa pelayanan kepada yang bersangkutan. Oleh karenanya maka agar pelayanan dimaksud dapat terus diberikan dan ditingkatkan, perlu adanya pungutan sebagai kontra prestasi atas jasa pelayanan yang telah diberikan dalam batas yang memadai.

Dengan telah ditetapkannya Peraturan Daerah ini, maka ketentuan-ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Timur Nomor 16 tahun 1981 tentang Pemungutan Uang Leges beserta segala perubahannya dinyatakan dicabut dan tidak berlaku lagi.

II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL Pasal 1 : Cukup jelas

Pasal 2 ayat (1) : Dalam kenyataan Pemerintah Daerah telah memberikan jasa pelayanan untuk kepentingan masyarakat. Kegiatan pelayanan dimaksud memerlukan dana yang didukung oleh Pemerintah Daerah melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah.

Ayat (2) : Cukup jelas

Pasal 4 : Tata Cara pelaksanaan pungutan uang leges akan diatur lebih lanjut oleh Gubernur Kepala Daerah.

Pasal 5 dan 6 : Cukup jelas

Pasal 7 : Mengenai penangan atas pelanggaran dengan penyimpangan terhadap ketentuan pungutan uang leges, pengaturannya dilakukan lebih lanjut oleh Gubernur Kepala Daerah dengan memperhatikan kewenangan dan ketentuan yang berlaku.

Pasal 8 sampai dengan 10

: Cukupjelas

Referensi

Dokumen terkait

Apakah terdapat perbedaan sifat fisik dan disolusi tablet parasetamol yang dibuat dengan bahan penghancur pati pisang kepok pregelatinasi dan Explotab2.

Disparitas harga telur ayam antar wilayah berdasarkan data Ditjen Perdagangan Dalam Negeri (Dirjen PDN, 2015) pada bulan November 2015 cukup tinggi jika dibandingkan dengan

yang keluar dari permukaan telur, Telur ikan terbang (Cyypsilurus) misalnya mempunyai banyak rambut-rambut likat yang panjang dan keriting (Gambar 3) yang digunakannya

Adalah lubang colokan bawaan untuk masukan Mikropon. Mikropon harus disambungkan pada lubang colokan ini. Untuk mengkonfigurasi audio 7.1-kanal, Anda harus menyambungkan dengan

Teknik pengumpulan data menggunakan cara observasi lapangan, wawancara, angket (kuesioner), dan studi literature. Hasil penelitian menunjukan bahwa : 1) dampak erupsi

(1) Kepada siapapun dilarang untuk melakukan usaha penangkapan dan pengangkutan ikan di Jawa Timur, dengan menggunakan alat tangkap, alat pengangkut ikan

bahwa dalam rangka meningkatkan daya guna dan hasil guna yang sebesar-besarnya serta upaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat di bidang Pekerjaan Umum Cipta

21 tahun 1992 tentang Pembubaran PUSLAHTA Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat, keluar Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat Nomor : 22 Tahun