• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan antara Sikap Mahasiswa Peserta Mata Kuliah Bimbingan dan Konseling Keluarga Dengan Tingkat Kesiapan Perkawinan pada Mahasiswa Bimbingan dan Konseling Angkatan 2001/2002.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan antara Sikap Mahasiswa Peserta Mata Kuliah Bimbingan dan Konseling Keluarga Dengan Tingkat Kesiapan Perkawinan pada Mahasiswa Bimbingan dan Konseling Angkatan 2001/2002."

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Fifi Alfiyatun. 2005. Hubungan antara Sikap Mahasiswa Peserta Mata Kuliah Bimbingan dan Konseling Keluarga Dengan Tingkat Kesiapan Perkawinan pada Mahasiswa Bimbingan dan Konseling Angkatan 2001/2002. Skripsi. Jurusan Bimbingan dan Konseling. FIP. Universitas Negeri Semarang.

Kata Kunci: Hubungan, Sikap Mahasiswa Peserta Mata Kuliah Bimbingan dan Konseling Keluarga, Tingkat Kesiapan Perkawinan

Sikap mahasiswa peserta mata kuliah bimbingan dam konseling keluarga dimungkinkan dapat memberikan dampak positif terhadap kesiapan perkawinan mahasiswa, sehingga perlu diteliti secara empiris di lapangan melalui penelitian ini. Permasalahan yang diungkap: (1) bagaimanakah sikap mahasiswa dalam mengikuti mata kuliah bimbingan dan konseling keluarga? (2) bagaimanakah tingkat kesiapan perkawinan mahasiswa bimbingan dan konseling angkatan 2001/2002? (3) apakah ada hubungan antara sikap mahasiswa peserta mata kuliah bimbingan dan konseling keluarga dengan tingkat kesiapan perkawinan pada mahasiswa bimbingan dan konseling angkatan 2001/2002?

Populasi penelitian ini 33 mahasiswa bimbingan dan konseling angkatan 2001/2002. Sampel diambil sebanyak 29 mahasiswa. Variabel yang diteliti yaitu sikap mahasiswa peserta mata kuliah bimbingan dan konseling keluarga sebagai variabel bebas dan tingkat kesiapan perkawinan sebagai variabel terikat. Data diambil dengan skala psikologis untuk mengukur sikap dan dengan menggunakan angket kesiapan perkawinan. Data dianalisis dengan analisis deskriptif dan analisis korelasi rank spearman.

Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa sikap mahasiswa peserta mata kuliah bimbingan dan konseling keluarga dalam kategori baik, terbukti dari 48,3% dalam kategori sangat baik dan 51,7% dalam kategori baik. Tingkat kesiapan perkawinan mahasiswa bimbingan dan konseling setelah mengikuti mata kuliah bimbingan dan konseling keluarga dalam kategori baik, ditunjukkan dari 86,2% mempunyai tingkat kesiapan yang sangat tinggi, 10,3% dalam kategori tinggi dan 3,4% dalam kategori rendah. Berdasarkan taraf signifikansi 0,05% maka hasil analisis korelasi diperoleh rs=0,385 dengan r tabel= 0,377. Karena r hitung > r tabel maka berarti hipotesis diterima, sehingga dapat diambil kesimpulan ada hubungan yang positif dan signifikan antara sikap mahasiswa peserta mata kuliah bimbingan dan konseling keluarga dengan tingkat kesiapan perkawinan pada mahasiswa bimbingan dan konseling angkatan 2001/2002.

(2)

Referensi

Dokumen terkait

Dalam kaitannya dengan inovasi pendidikan, maka apa yang telah dilakukan KH. Ahmad Dahlan dan KH. Hasyim Asy’ari pada masanya, dengan melakukan upaya-upaya yang dianggap..

1) Identifikasi kebutuhan untuk melakukan penilaian: tim atau individu yang merencanakan penilaian harus memiliki tujuan jelas dan nyata yang telah dikonsultasikan dengan

Dengan demikian, lamun jenis Thalassia hemprichii memiliki peranan yang paling tinggi dari seluruh jenis lamun yang ada dalam menjaga kestabilan ekosistem pada setiap

"Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Perbankan Nasional Studi pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode

HPS/IX/2012 Tanggal 27 September 2012 tentang perubahan nilai HPS dan waktu pelaksanaan pekerjaan, maka Panitia Pengadaan Barang/Jasa Kegiatan Pemeliharaan Berkala Jalan

( source ) memasuki antrian ( queue ) untuk menerima layanan ( service ) dari fasilitas layanan (service facility).. Elemen Antrian:

The electrode having a good performance as La-ISE is applied as working electrode for detection of lanthanum ion in sample solution.. Construction of La-ISE is started with

Orokorrean esan dezakegu, errespontsabilitatea izatea ez zela erraza ikasle- entzat, batzutan erabakiak hartzerakoan egoera deserosoak sortzen zirelako, baina beste aldetik,