KUALITAS FISIK EKSTERIOR TELUR AYAM LAYER COKLAT DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG PURSLANE (Portulaca oleracea)
DALAM RANSUM
Skripsi
Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh derajat Sarjana Peternakan
di Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret
Program Studi Peternakan
Oleh : Wahyu Nur Salim
H0513146
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
HALAMAN PERSETUJUAN
Skripsi yang berjudul
KUALITAS FISIK EKSTERIOR TELUR AYAM LAYER COKLAT DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG PURSLANE
(Portulaca oleracea) DALAM RANSUM
Disusun oleh:
Wahyu Nur Salim
H0513146
Disetujui pada tanggal:
26 Januari 2017
Pembimbing Utama
Ir. Lilik R Kartikasari, M.P., M.Agr.Sc., Ph.D. NIP. 19670330 200112 2 002
Pembimbing Pendamping
KUALITAS FISIK EKSTERIOR TELUR AYAM LAYER COKLAT DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG PURSLANE
(Portulaca oleracea) DALAM RANSUM
yang dipersiapkan dan disusun oleh:
Wahyu Nur Salim H0513146
telah dipertahankan di depan Dewan Penguji pada tanggal: 28 Februari 2017
dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Susunan Tim Penguji
Ketua
Ir. Lilik R Kartikasari, M.P., M.Agr.Sc., Ph.D.
NIP. 19670330 200112 2 002
Anggota I
Dr. Adi M.P. Nuhriawangsa, S.Pt., M.P.
NIP. 19671104 199903 1 001
Anggota II
Dr.agr. Muhammad Cahyadi, S.Pt., M.Biotech.
NIP. 19860324 200912 1 006
Surakarta, Maret 2017
Mengetahui Dekan Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat-Nya serta memberikan petunjuk, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Kualitas Fisik Eksterior Telur Ayam Layer Coklat dengan Penambahan Tepung Purslane (Portulaca oleracea) dalam Ransum”.
Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Dekan Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Kepala Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Ir. Lilik Retna Kartikasari, M.P., M.Agr.Sc., Ph.D. selaku pembimbing utama sekaligus ketua penguji skripsi yang telah bersedia meluangkan waktu dalam membimbing dan memberikan arahan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
4. Dr. Adi Magna Patriadi Nuhriawangsa, S.Pt., M.P. selaku pembimbing pendamping sekaligus anggota I penguji skripsi yang telah bersedia meluangkan waktu dalam membimbing dan memberikan arahan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
5. Dr. agr. Muhammad Cahyadi, S.Pt., M. Biotech. selaku anggota II penguji skripsi serta pembimbing akademik yang telah memberikan masukan dalam proses perbaikan skripsi ini.
6. Bapak, Ibu dosen dan staf Program Studi Peternakan atas pengajaran maupun bimbingannya dalam proses perkuliahan dan administrasi dalam akademik.
8. Ratih Dewi Hapsari yang telah memberi dukungan, motivasi dan do’a serta telah banyak meluangkan waktu untuk membantu penulis hingga penyelesaian skripsi ini.
9. Sahabat setia penulis “Do’a Ibu” dan “Kloyongers” yang terus memberi
dukungan, do’a serta motivasinya selama penulis masih kuliah, penelitian
hingga penyelesaian skripsi ini.
10 Teman-teman tim “Research Omega-3” (Agung P., Anggita Y.P., Dwi P., Siti Y dan Tiara U.L) dan teman-temanku angkatan 2013 yang selalu
memberi dukungan, do’a serta motivasinya selama penulis masih kuliah,
penelitian hingga penyelesaian skripsi ini.
Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Surakarta, Maret 2017
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
RINGKASAN ... xi
SUMMARY ... xiii
I. PENDAHULUAN ... 1
A.Latar Belakang ... 1
B.Rumusan Masalah ... 2
C.Tujuan Penelitian ... 3
II. TINJAUAN PUSTAKA ... 4
A.Purslane (Portulacaoleracea) ... 4
B.Ransum ... 6
C.Telur ... 8
D.Kualitas Fisik Eksterior Telur ... 7
1. Bobot Telur ... 7
2. Indeks Telur ... 8
3. Berat Jenis Telur ... 8
4. Bobot Kerabang ... 9
5. Tebal Kerabang... 9
HIPOTESIS ... 11
III. MATERI DAN METODE ... 12
A.Tempat dan Waktu Penelitian ... 12
1. Bahan Penelitian ... 12
2. Alat Penelitian ... 13
C.Desain Penelitian ... 13
D.Metode Penelitian ... 13
1. Tahap Persiapan ... 13
2. Persiapan Tepung Purslane ... 13
3. Penyusunan Ransum Perlakuan ... 14
4. Tahap Pemeliharaan ... 15
5. Pengumpulan Sampel Telur ... 16
6. Pengujian Kualitas Eksterior Telur ... 16
E. Cara Analisis Data ... 17
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 18
A.Bobot Telur ... 18
B.Indeks Telur ... 19
C.Berat Jenis Telur ... 20
D.Bobot Kerabang ... 21
E. Tebal Kerabang ... 21
V. SIMPULAN ... 23
DAFTAR PUSTAKA ... 24
DAFTAR TABEL
No. Judul Halaman
1. Komposisi kimia tanaman purslane (Portulaca oleracea) ... 5
2. Kebutuhan nutrien ayam ras petelur ... 6
3. Kandungan nutrien bahan pakan penyusun perlakuan ... 12
4. Proporsi bahan pakan dan kandungan nutrien dalam ransum ... 15
DAFTAR GAMBAR
No. Judul Halaman
DAFTAR LAMPIRAN
No. Judul Halaman
1. Hasil analisis variansi bobot telur ... 29
2. Hasil analisis variansi indeks telur ... 30
3. Hasil analisis variansi berat jenis telur ... 31
4. Hasil analisis variansi bobot kerabang ... 32
5. Hasil analisis variansi tebal kerabang ... 33
KUALITAS FISIK EKSTERIOR TELUR AYAM LAYER COKLAT DENGAN PENAMBAHAN TEPUNG PURSLANE
(Portulaca oleracea) DALAM RANSUM
Wahyu Nur Salim H0513146
RINGKASAN
Telur sangat potensial untuk pemenuhan gizi masyarakat, karena mengandung nutrien yang tinggi. Faktor yang sangat memengaruhi keberhasilan produksi ayam petelur salah satunya adalah pakan, baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Modifikasi bahan pakan merupakan salah satu upaya yang dapat ditempuh untuk meningkatkan kandungan dan kualitas telur. Pemberian pakan tambahan dari bahan yang kaya akan kandungan asam lemak omega-3 (n-3) diharapkan dapat meningkatkan kualitas telur. Penambahan asam lemak n-3 dalam ransum ayam petelur dapat berasal dari sumber hewani dan nabati. Tanaman kaya asam lemak n-3 yang dapat ditambahkan yaitu biji rapeseed, chia seed atau canola dan flaxseed. Tanaman lain sumber asam lemak n-3 dan banyak dijumpai di Indonesia adalah tanaman purslane (Portulaca oleracea). Tanaman purslane mengandung asam lemak n-3 yang tinggi, selain itu juga kaya β
-carotene, folic acid, vitamin C, kalium, kalsium dan berfungsi sebagai
antioksidan. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi pengaruh suplementasi tepung purslane sampai level 8% sebagai sumber asam lemak n-3 dalam ransum tehadap kualitas fisik eksterior telur.
menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) pola searah dengan lima perlakuan pakan dan masing-masing perlakuan terdiri dari lima kali ulangan (n=5 ekor ayam).
Pakan basal tediri dari jagung kuning, dedak padi, bungkil kedelai, tepung kapur, dicalcium phosphate (DCP), l-lysin, DL-metionin, premiks, garam,
limestone, minyak sawit, bungkil kelapa, filler, vitamin E. Pakan perlakuan terdiri
dari pakan basal dengan penambahan tepung purslane 0% (P0), 2% (P1), 4% (P2), 6% (P3), 8% (P4). Pakan perlakuan diberikan pada ayam petelur coklat selama 35 hari dan masa adaptasi selama 7 hari. Air minum dan pakan perlakuan diberikan secara ad libitum. Sejumlah 25 butir telur dikoleksi pada hari ke-33, 34 dan 35 (n= 5 butir telur tiap perlakuan) untuk pengujian kualitas fisik eksterior. Data dianalisis menggunakan analysis of variance (ANOVA) dan apabila terdapat pengaruh perlakuan maka dilanjutkan dengan uji Tukey.
Hasil analisis variansi menunjukkan bahwa penambahan tepung purslane dalam ransum ayam petelur sampai level 8% memiliki kecenderungan untuk meningkatkan bobot telur serta tidak berpengaruh terhadap nilai indeks telur, berat jenis telur, bobot kerabang dan tebal kerabang. Simpulan yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah tepung purslane dapat disuplementasikan pada pakan ayam petelur sampai level 8% tanpa memengaruhi kualitas fisik eksterior telur yang dihasilkan.
EXTERIOR PHYSICAL QUALITY OF EGG OF BROWN LAYING
HENS WITH SUPLEMENTATION PURSLANE (Portulaca oleracea) IN THE DIETS
Wahyu Nur Salim H0513146
SUMMARY
Eggs are potential for human nutrition, because it contains high nutritional values. Diets, in terms of both quantity and quality, are the main factors that influence the success of the laying hen production. Modification of diets is one approach to increase the content and quality of eggs. Feeding diets enriched with omega-3 fatty acids (n-3) sources is expected to increase the quality of the eggs. The addition of n-3 fatty acids in the diet of laying hens can be derived from animal and vegetable sources. Plants rich in n-3 fatty acids that can be added include rapeseed seeds, chia seed or canola and flaxseed. Other plant sources rich in n-3 fatty acids which are found in Indonesia are purslane
(Portulaca oleracea). Purslane contains not only high level of n-3 fatty acids but
also rich in β-carotene, folic acid, vitamin C, potassium, calcium and various
antioxidants. This study aimed to evaluate the effect of supplementation of purslane meal up to a level of 8% as a source of n-3 fatty acids in the laying hen diet on the exterior physical quality of the eggs.
The study was conducted in May until August 2016. The housing and feeding trial of laying hens were held in Yapah’s cages, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta. The analysis of egg physical quality was done in Laboratory of Animal Product Processing Industry, Department of Animal Science, Faculty of Agriculture, Universitas Sebelas Maret, Surakarta. A total of 150 Hy-Line
treatments and each treatment was replicated five times (n=5 laying hens for each replication).
A basal diet consisted of yellow corn, rice bran, soybean meal, flour limestone, dicalcium phosphate (DCP), l-lysine, DL-methionine, premix, salt, limestone, palm oil, copra meal, filler, vitamin E. The dietary treatments were the basal diet supplemented with 0, 2, 4, 6 and 8% purslane meal. Laying hens were fed for 5 weeks after a typical period of adaptation (7 days). Water and feed were provided ad libitum. A total of 25 egg samples of day 33, 34 and 35 (n= 5 eggs for each treatment) were collected to analyse exterior physical quality of eggs. The data were analysed using ANOVA. Differences between treatment means were further analysed using Tukey test.
Results showed that the supplementation of purslane meal in the laying hen diets up to a level of 8% tended to improved egg weight. However, dietary treatments did not effect egg index, specific gravity, shell weight and shell thickness. It is concluded that purslane meal can be supplemented into laying hen diets up to a level of 8% without affecting the exterior physical qualities of the eggs.