• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA SIKLUS HIDUP LALAT BUAH (DROSHOPHILA MELANOGASTER)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA SIKLUS HIDUP LALAT BUAH (DROSHOPHILA MELANOGASTER)"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA SIKLUS HIDUP LALAT BUAH (DROSHOPHILA MELANOGASTER)

NAMA : RISKI AMELIA

NIM : 06111409013

FAKULTAS/JURUSAN : FKIP/PMIPA

PRODI : PENDIDIKAN BIOLOGI DOSEN PEMBIMBING : DR. RAHMI SUSANTI, M.SI.

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN BIOLOGI UNIVERSITAS SRIWIJAYA

TAHUN AJARAN 2013/2014

(2)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Lalat buah (Drosophila melanogaster) adalah serangga yang mudah berkembang biak yang biasanya terdapat pada buah-buahan. Dari satu perkawinan pada Drosophila dapat dihasilkan ratusan keturunan dan generasi yang baru dapat dikembangkan setiap dua minggu. Karakteristik ini menunjukkan lalat buah organisme yang cocok sekali untuk kajian-kajian genetik (Campbell, 2002).

Kebanyakan penemuan di bidang genetika didapatkan melalui penelitian dengan menggunakan lalat tersebut sebagai bahan penelitian (Suryo, 2004).

Pilihan ini tepat sekali karena pertama, lalat ini kecil sehingga suatu populasi yang besar dapat dipelihara dalam laboratorium. Kedua, daur hidup sangat cepat. Tiap 2 minggu dapat dihasilkan satu generasi dewasa yang baru. Ketiga, lalat ini sangat subur yang betina dapat menghasilkan ratusan telur yang dibuahi dalam hidupnya yang pendek (Kimball, 2001).

Berikut merupakan klasifikasi dari Drosophila melanogaster (Borror, 1992):

Kingdom : Animalia Phyllum : Arthropoda Class : Insecta

Ordo : Diptera

Family : Drosophilidae Genus : Drosophila

Spesies : Drosophila melanogaster

Selain itu, Drosophila juga diklasifikasikan ke dalam sub ordo Cyclophorpha (pengelompokan lalat yang pupanya terdapat kulit instar 3, mempunyai jaw hooks) dan termasuk ke dalam seri Acaliptrata yaitu imago menetas dengan keluar dari bagian anterior pupa.

Adapun ciri umum lain dari Drosophila melanogaster diantaranya:

(3)

1. Warna tubuh kuning kecoklatan dengan cincin berwarna hitam di tubuh bagian belakang.

2. Berukuran kecil, antara 3-5 mm.

3. Urat tepi sayap (costal vein) mempunyai dua bagian yang terinteruptus dekat dengan tubuhnya.

4. Sungut (arista) umumnya berbentuk bulu, memiliki 7-12 percabangan.

5. Crossvein posterior umumnya lurus, tidak melengkung.

6. Mata majemuk berbentuk bulat agak ellips dan berwana merah.

7. Terdapat mata oceli pada bagian atas kepala dengan ukuran lebih kecil dibanding mata majemuk. Kepala berbentuk elips.

8. Thorax berbulu-bulu dengan warna dasar putih, sedangkan abdomen bersegmen lima dan bergaris hitam.

9. Sayap panjang, berwarna transparan, dan posisi bermula dari thorax (Mutiara,2012).

Untuk membedakan Drosophila melanogaster jantan dan betina yaitu sebagai berikut :

Jantan Betina

Ukuran tubuh lebih kecil dari betina Ukuran tubuh lebih besar dari jantan Sayap lebih pendek dari sayap betina Sayap lebih panjang dari sayap jantan Terdapat sisir kelamin (sex comb) Tidak terdapat sisir kelamin (sex comb) Ujung abdomen tumpul dan lebih hitam Ujung abdomen runcing

Dari latar belakang diatas diketahui bahwa Drosophila memiliki sifat sangat mudah berkembangbiak (hanya memerlukan waktu dua minggu untuk menyelesaikan seluruh daur kehidupannya), mudah pemeliharaannya, serta memiliki banyak variasi fenotipe yang relatif mudah diamati, sehingga dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran dalam mata kuliah genetika untuk mempelajari siklus hidup organisme, pengamatan keturunan F1 dan sifat yang diturunkan induk. Makalah ini diharapkan mampu memberikan informasi tentang siklus hidup Drosophila beserta keturunanya dalam F1 dan perbedaan morfologi lalat buah jantan dan betina.

(4)

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Bagaimana deskripsi umum lalat buah?

1.2.2 Bagaimana morfologi lalat buah?

1.2.3 Bagaimana siklus hidup lalat buah?

1.3 Tujuan

1.3.1 Untuk mengetahui deskripsi umum lalat buah 1.3.2 Untuk mengetahui morfologi lalat buah 1.3.3 Untuk mengetahui siklus hidup lalat buah 1.4 Manfaat

1.4.1 Mengetahui deskripsi umum lalat buah 1.4.2 Mengetahui morfologi lalat buah 1.4.3 Mengetahui siklus hidup lalat buah

(5)

BAB II METODOLOGI 2.1 Waktu dan Tempat Pengamatan

Pengamatan ini dilaksanakan pada bulan Maret 2014 - April 2014. Masing- masing praktikan melakukan percobaan dan pengamatan sendiri-sendiri di rumah.

Botol kultur disimpan dalam ruangan dengan suhu 25°C - 27°C. Kondisi lingkungan tersebut masih dalam rentang optimal untuk pertumbuhan dan perkembangan lalat Drosophilla sp.

2.2 Subjek Pengamatan

Subjek dalam penelitian ini adalah lalat Drosophilla sp. Supaya mendapatkan lalat dewasa yang baru, maka dilakukan pembiakan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Disiapkan botol selai ukuran 300 ml, kemudian botol dicuci bersih untuk disterilkan dengan cara merebusnya sampai mendidih. Setelah itu diangkat dan ditiriskan. Lalu setelah kering, botol dimasukan dalam plastik bening untuk menjaga kesterilannya.

2. Botol dikeluarkan dari plastik. Botol diberi label tanggal, nama praktikan dan tempat pengamatan. Kemudian botol diisi dengan media sebagai nutrient untuk pembiakan lalat yaitu campuran pisang dan tape dengan perbandingan 8:1 yang telah diblender serta diberi kertas saring yang telah disterilkan dengan alkohol. Setelah selesai sumbat tutup botol menggunakan busa. Kemudian dimasukkan lalat buah sebanyak 10 pasang. Setelah itu botol diiletakkan diruangan yang bercahaya selama

±15 hari.

3. Setelah ±7 hari ketika larva f1 sudah terlihat maka parental dikeluarkan dari botol. Lalu dihitung berapa banyak jumlah lalat pada keturunan pertama. Dilakukan pengamatan dibawah mikroskop stereo untuk melihat morfologi lalat jantan dan betina.

(6)

2.3 Alat dan Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu : - Pisang ambon

- Tape - Alkohol - lalat buah

Alat-alat yang digunakan yaitu : - botol selai 300 ml - blender

- kertas saring - busa

- kamera digital - pisau/cutter - Mikroskop - alat tulis.

2.4 Cara Kerja

2.4.1 Pembuatan Media Pisang Tape (MPT)

1. Pisang ambon yang ranum dicampurkan dengan tape singkong dalam perbandingan 8:1 sampai benar-benar homogen.

2. Medium pisang tape yang sudah jadi kemudian dimasukan ke dalam botol kultur yang telah disterilisasikan. Medium dimasukan secara hati-hati dengan menggunakn sendok agar tidak ada yang menempel pada dinding botol kultur.

3. Kertas saring disterilisasi dengan cara direndam di dalam alkohol selama sepuluh menit kemudian diangkat dan dijemur hingga kering.

(7)

4. Kertas saring yang telah steril dilipat membentuk segitiga dan dimasukan ke dalam botol kultur untuk menyerap kelebihan air yang dihasilkan oleh medium pisang tape.

5. Botol kultur yang sudah berisi medium ditutup dengan busa yang memiliki rongga-rongga kecil sebagai jalan sirkulasi udara.

2.4.2 Percobaan Siklus Hidup Drosophila sp

1. Disediakan botol kultur yang berisi medium.

2. Lalat buah ditangkap dengan menggunakan buah-buahan yang ranum sebagai pemancing. Setelah lalat buah berkumpul diatas buah- buahan tersebut, lalat buah ditangkap dengan menggunakan plastik.

3. Lalat buah yang sudah ditangkap dengan plastik, dipindahkan ke dalam botol kultur dan botol ditutup dengan menggunakan busa.

4. Botol kultur diberi label berisi keterangan tanggal, waktu dan tempat penangkapan lalat buah dan nama penangkap lalat buah.

5. Biakan lalat diamati setiap 2, 3, 4 atau 6 jam sekali setiap harinya serta dicatat pertumbuhan yang terjadi.

2.4.3 Cara Membius Lalat

1. Botol kultur disentakkan pada buku agar semua lalat yang ada dalam bagian atas botol jatuh ke bawah.

2. Sumbat busa dibuka dan mulut botol kultur dipertautkan dengan botol eterisasi (botol pembiusan).

3. Botol kultur diputar perlahan-lahan sesuai dengan sumbunya untuk merangsang lalat di dalam botol keluar ke arah botol eterisasi.

4. Setelah sebagian besar lalat masuk ke dalam botol eterisasi, botol kultur dilepaskan dan disumbat kembali. Botol eterisasi juga disumbat.

Kapas yang sudah diteteskan diethyl eter sebanyak 3-4 tetes dimasukan ke dalam botol eterisasi dan tunggu sampai semua lalat di dalam botol eterisasi pingsan

(8)

2.5 Hasil Pengamatan

Tabel 1. Jumlah Parentum, Keturunan Pertama (F1)

No

Jumlah Lalat Buah

Tanggal Praktikum

Parentum F1

1 12 87 29 Maret 2014 – 7 April 2014

Tabel 2. Kronologi Pertumbuhan F1 Lalat Buah

Jam Hari Stadium

0 0 Telur diletakan

0-24 0-1 Embrio

24 1 Menetas (instar I)

72 3 Pergantian kulit 1 (instar II)

98 4 Pergantian kulit 2 (instar III)

120 5 Pembentukan puparium

123 5 Pergantian kulit prepupal (instar IV)

141 6 Pupa: penampakan kepala, sayap, kaki

164 7 Pigmentasi mata

213 9 Imago keluar dari pupa dengan sayap terlipat

215 9 Sayap merentang sampai bentuk

Tabel 3. Siklus Hidup Lalat Buah Drosophila sp

(9)

Hari Perubahan/

Pertumbuhan Hasil pengamatan Hari/tangga l

0-1 Telur (embrio)

Berwarna titik-titik putih dan yang menempel pada dinding botol dan sumber makanan.

29 Maret 2013

1

Telur berubah menjadi instar larva (instar 1)

Berwarna putih, memiliki segmen seperti cacing yang bergerak lambat.

30 Maret 2013

2-3

Instar larva membesar (instar 2)

Ukurannya lebih besar dibanding instar 1, terlihat warna

kehitaman pada bagian anterior larva (mulut larva).

1 April 2013

4

Instar larva lebih besar dari hari sebelumnya (larva instar 3)

warna hitam yang muncul pada mulut larva lebih jelas,

gerakannya lebih cepat.

2 April 2014

5

Instar larva berubah menjadi prepupa (instar 4)

Tidak ada lagi pergerakan, pada tubuh larva muncul selaput dan tubuhnya memendek

3 April 2014

6 prepupa menjadi pupa

kutikulanya mulai mengeras seperti cangkang berwarna agak kecoklatan dan tidak bergerak.

4 April 2013

7-8 Pupa menjadi imago

ukuran relatif lebih kecil dan sayap belum terbentang sempurna

5 April 2014

9 lalat dewasa

Sayap telah terbentang

sempurna, bergerak aktif dalam medium (terbang).

7 April 2014

(10)

a. Parentum b. Instar c. F1

Gambar Lalat di bawah mikroskop

Gambar

Tabel 1. Jumlah Parentum, Keturunan Pertama (F 1 )
Gambar Lalat di bawah mikroskop

Referensi

Dokumen terkait