• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tabel 3.1. Jadwal Penelitian. Bulan No Kegiatan. 1. seminar proposal, revisi, dan SK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tabel 3.1. Jadwal Penelitian. Bulan No Kegiatan. 1. seminar proposal, revisi, dan SK"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

41 1. Tempat Peneitian

Penelitian dilaksanakan di PT. Tiaramas Ronagemilang Cirebon 2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini dilakukan kurang lebih selama empat bulan, yang dimulai dari penulisan proposal sampai penulisan skripsi yaitu dimulai dari bulan Januari tahun 2018 sampai dengan selesai.

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian

No Kegiatan

Bulan Februari –

Maret

Maret – April

April Mei

1.

Penajuan judul proposal,

studi pustaka,

pembuatan proposal, seminar proposal, revisi, dan SK

2. Penelitian lapangan dan pengumpulan data-data 3. Pengolahan data dan

pembuatan skripsi

(2)

B. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pendekatan ini menggunakan metode pendekatan kuantitaatif yang menekankan analisisnya pada data-data numerik (angka) yang diolah dengan metode statistic (Awar, 2011:23).

Dalam penelitian ini, maka penelitian lebih difokuskan kepada pendekatan kuantitatif deskriptif. Sedangkan jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survey. Penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian- kejadian relatif, distribusi, dan hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis (Riduan, 2008:49).

C. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terddiri atas obyek dan subyek yang mempunyai kuantitas karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan ditarik kesimpulannya. (Lexy. J Maleong, 2009: 189). Pada penelitian ini, yang menjadi populasi adalah karyawan PT. Tiaramas Ronagemilang dengan jumlah 30 orang.

2. Sampel

Sampel merupakan bagian dari jumlah populasi dari jumlah dan karakteristik tertentu yang diambil dari suat populasi yang akan diteliti secara rinci. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini didapat dengan teknik pengambilan sampling jenuh, ialah teknik pengambilang sampel apabil semua populasi digunakan sebagai sampel (Riduan, 2012: 64).

Menurut Arikunto (2006: 134), apabila subyeknya kurrang dari 100, maka lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi yaitu dalam penelitian ini berjumlah 30 orang.

(3)

D. Definisi Operasional Variabel

Operasional variabel merupakan suatu tindakan dalam membuat batasan- batasan yang digunakan dalam analisis. Untuk meneliti bagaimana pengaruh rekruten dan seleksi terhadap kinerja karyawan PT. Tiaramas Ronagemilang Cirebon. Penulis menentukan operasional variabel sebagai berikut:

1. Variabel Independent (X)

Variabel Independent atau variabel bebas adalah yang mempengaruhi variabel lainnya yang merupakan variabel yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel independent (terikat). Data yang menjadi variabel bebas (Variabel X1 dan X2).

2. Variabel Dependet (Y)

Variabel terikat adalah suatu variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain, variabel terikatnya adalah kinerja yang dilambnagkan dengan huruf “Y”.

Variabel dependent atau variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Data yang menjadi variabel terikat (Variabel Y), (Riduan dan Engkos, 2008). Berdasarkan judul dalam penelitian ini yaitu “Pengaruh Rekrutmen dan Seleksi Terhadap Kinerja Karyawan PT. Tiaramas Ronagemilang”, maka variabel yang diungkapkan pada penelitian inni adalah sebagai berikut:

a. Rekrutmen (Independent Variabel X1) b. Seleksi (Independent Variabel X2) c. Kinerja (Dependent Variabel Y)

Adapun ukuran yang dipakai dalam operasionalisasi variabel ini akan disesuaikan dengan masing-masing indicator. Berikut ini dijelaskan dalam konsep variabel operasional sebagai berikut:

(4)

Tabel 3.2 Operasional Variabel

Variabel Definisi Konsep Dimensi Indikator Skala Rekrutmen

(X1)

Rekrutmen

merupakan proses mencari dan menarik (membujuk untuk melamar) pelamar yang memenuhi syarat untuk mengisi jabatan/posisi tertentu yang lowong, yang telah diidentifikasi dalam perencanaan

sumber daya

(Meldona, 2009: 132)

1. Dasar sumber penarikan karyawan 2. Sember

karyawan 3. Metode

penarikan karyawan

1. Job

description 2. Kebijakan

perusahaan 3. Pekerjaan

kosong 4. Metode

rekrutmen 5. Pelaksanaan

rekrutmen

Ordinal

Seleksi (X2)

Seleksi merupakan serangkaian langkah kegiatan yang dilaksanakan untuk memutuskan apakah seseorang diterima atau ditolak, dalam suatu instansi tertentu (Burhanudin Yusuf, 2015: 97).

1. Pendidikan 2. Kesehatan 3. Referensi 4. Kemampuan

Bahasa 5. Tes 6. Kebijakan

seleksi

1. Potensi akademik 2. Metode

Seleksi 3. Syarat

jabatan 4. Tes tulis 5. Tes

wawancara 6. Meningkatka

n kinerja

Ordinal

Kinerja Kinerja adalah hasil 1. Kualitas kerja 1. Ketepatan Ordinal

(5)

(Y) kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan

tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya (A.A

Anwar Prabu

Mangkunegara)

2. Kuantitas kerja 3. Ketepatan

waktu

tugas 2. Kualitas 3. Kepatuhan 4. Ketepatan

waktu

E. Instrumen Variabel

Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang diteliti. Dengan demikian jumlah instrumen yang akan digunakan untuk penelitian akan tergantung pada jumlah variabel yang diteliti, karena instrument penelitian akan digunakan untuk melakukan pengukuran dengan tujuan menghasilkan data kuantitatif yang akurat, maka setiap isntrumen harus mempunyai skala. Skala pengukuran yang digunakan adalah skala likert.

Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompk tentang kejadian atau gejala sosial, (Sugiyono, 2008: 132).

Dengan menggunakan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indicator variabel. Kemudian indikator dijabarkan menjadi sub indikator yang dapat diukur. Sub indikator yang terukur ini selanjutnya dapat dijadikan titik tolak untuk membuat item instrumen yang berupa pertanyaan atau pernyataan yang perlu dijawab oleh responden. Setiap

(6)

jawaban dihubungkan dengan bentuk pertanyaan atau didukung sikap yang diungkap dengan interprestasi atau kata-kata sebagai berikut:

Tabel 3.3

Alternatif Jawaban dan Pedoman Nilai Skor

Alternatif Jawaban Skor

Sangat Setuju (SS) 5

Setuju (S) 4

Cukup Setuju (CS) 3

Tidak Setuju (TS) 2

Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Setelah menentukan instrument penelitian, hasil dari instrumen penelitian tersebut diuji dengan menggunakn alat statistik, untuk mengetahui apakah instrumen tersebut layak tidak digunakan dalam penelitian, dimana terdiri dari dua uji, yaitu uji validitas dan uji reliabilitas.

1. Uji Validitas

Validitas adalah ketepatan atau kecermatan suatu instrumen dalam mengukur apa yang ingin diukur (Dwi Priyatno, 2010: 90). Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam suatu daftar pertanyaan atau pernyataan dalam mengidentifikasi suatu variabel. Suatu pengkuran dikatakan vaid jika instrumen tersebut dapat mengukur sesuatu dengan tepat apa yang hendak diukur.

Teknik pengujian validitas instrumen ini adalah dengan mengkolerasikan nilai-nilai tiap butir pernyataan dengan skor total diukur dengan uji validitas nstrumen dengan menggunakan teknik korelasi Pearson Product Moment,( Sambas dan Maman, 2007: 31).

Adapun rumus korelasi Pearson Product Moment (PPM) adalah sebagai berikut:

(7)

r hitung = ∑ ∑ ∑

√ ∑ ] ∑ ]

Keterangan :

rxy = Tingkat validitas/ Koefesien korelasi “r”

N = Banyaknya subjek yang diuji (Number of cases)

∑X = Jumlah seluruh skor item (X)

∑Y = Jumlah seluruh skor total (Y)

∑XY = Jumlah hasil perkalian antara skor X dan skor Y

∑x2 = Jumlah kuadrat skor item

∑y2 = Jumlah kuadrat skor total

Pengjian menggunakan uji dua sisi dengan taraf signifikan 0,1. Kriteria pengujian adalah sebagai berikut:

a. Jika r hitung > r table (uji 2 sisi dengan sign 0,1) maka instrumen atau item-item pernyataan berkolerasi signifikan terhadap skor toal (dinyatakan valid).

b. Jika r hitung < r tabel (uji 2 sisi dengan sig. 0,1) maka instrumen atau item-item pertanyaan tidak berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan tidak valid). (Priyatno, Dwi :2008: 90)

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukan pada suatu bahwa seseuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik, (Sumarsimi, 2008: 178).

Reliabilitas menunjukan konsistensi alat pengukur dalam mengukur gejala yang sama dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran teknik cronbcah alpha pada SPSS. Dimana dikatakan reliable jika cronbach alpha

> 0,6.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengujian reabilitas instrumen penelitian ini adalah sebagai berikut :

(8)

∑ ∑

Keterangan :

St = Varians total

∑Xt2 = Jumlah kuadrat X total (∑Xt)2 = Jumlah X total dikuadratkan N = Jumlah Sampel atau responden

Kemudian dimasukan kedalam rumus Cronbach Alpha dengan rumus sebagai berikut:

r11 = [

][1-

]

Keterangan :

r11 = Reliabilitas instrumen

K = Banyaknya butir pertanyaan ∑ = Jumlah varians butir

= Varians total

Dalam penelitian ini, pengolahan data menggunakan program komputer SPSS 21, dimana menyediakan beberapa pilihan model reliability. Salah satunya koefisien alpha cronbach yang merupakan salah satu koefisien reliabilitas yang sering digunakan. Reliabilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik jika memiliki nilai cronbach’s alpha >

dari 0,60 (Duwi Priyatno, 2010: 98).

(9)

Duwi Prayitno menyatakan bahwa, untuk pengujian reabilitas biasanya menggunakan batasan tertentu seperti 0,6. Reliabilitas kurang dari 0.6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan di atas 0,8 adalah baik.

Berdasarkan hasil pengolahan dengan menggunakan SPSS dapat diketahui bahwa nilai reliabilitas pada variabel Rekrutmne (X1), Seleksi (X2) Kinerja Karyawan (Y) memiliki nilai Alpha Cronbach > 0,60. Maka dapat disimpulkan bahwa semua item pernyataan yang digunakan untuk mengukur ketiga variabel adalah reliabel.

F. Jenis Data

Jenis metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunkan metode penelitian analisis kuantitatif. Jenis penelitian kuantitatif yaitu metode tradisional, scientific, dan metode discovery.

Dinamakan tradisional karena metode ini sudah cukup lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode penelitian. Metode ini telah memenuhi kaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris, obyektif, rasional, dan sistematis. Metode kuantitatif juga disebut discovery karena dapat ditemukan dan dikembangkan berbagai iptek baru, (Sugiyono, 2012: 7).

Data kuantitatif adalah data yang didalamnya menggunakan system angka atau data kualitatif yang diangkakan (skoring) (Sugiyono, 2010:4).

Data kuantitatif tersebut kemudian diangkatkan menjadi bentuk ordinal atau ranking. Data ordinal ialah data yang penomoran objek atau kategorinya disusun menurut besarnya, yaitu dari tingka terendah ke tingkat tertinggi atau sebaliknya dengan jarak atau rentang ang tidak harus sama, (Iqbal Hassan, 2009: 34).

Adapun tujuan dipilihnya jenis penelitian ini adalah untuk menguji dan menganalisis adanya pengaruh rekrutmen dan seleksi terhadap kinerja karyawan pada PT. Tiaramas Ronagemilang Cirebon.

(10)

G. Sumber Data

Data yang diperoleh dari penelitian ini, terdapat dua jenis sumber data.

Diantaranya adalah:

1. Data Primer

Data primer yaitu data yang diperoleh melalui hasil penelitian secara langsung terhadap obyek yang diteliti yaitu Karyawan pada PT.

Tiaramas Ronagemilang Cirebon.

2. Data Sekunder

Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari berbagai sumber antara lain buku, majalah, sumber, internet dan literatur-literatur lain yang bersangkutan dengan penelitian ini.

H. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data secara terperinci dan baik, maka peneliti menggunakan beberapa metode, yaitu kuisioner atau angket, observasi, dokumentasi dan studi kepustakaan.

1. Observasi

Yaitu kegiatan pengumpulan data dengan melakukan penelitian langsung terhadap kondisi lingkungan objek penelitian yang mendukung kegiatan penelitian, sehingga didapat gambaran secara jelas tentng kondisi objek penelitian, ( Sofiyan, 2010: 13)

2. Kuisioner

Menurut W. Gulo (2010: 122), teknik lain dalam mencari pengumpulan data adalah dengan menggunakan angket. Pada angket, jawab di isi oleh responden sesuai dengan daftar pertanyaan yang diterima.

Teknik angket dilaksanakan dengan memberikan daftar pertanyaan yang bersifat tertulis, di mana option-option tersebut telah dirumuskan.

Responden menjawab pertanyaan sesuai dengan hati nurani terhadap option-option tersebut. Hasil dari angket digunakan sebagai bahan

(11)

analisis statistik untuk mengetahui gejala-gejala yang terjadi pada responden, (Eka Budiarto, 2001: 45).

Suharsimi Arikunto (2006: 128) mengatakan bahwa, angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui. Angket dijadikan sebagai teknik pengumpulan data utama selain dokumen, yakni berupa pertanyaan tertulis untuk menghimpun sejumlah keterangan dari sumber data.

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa buku, jurnal, surat kabar, majalah, dan sebagainya, (Suharsimi, 2006: 135). Dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti bukubuku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat catatan harian, dan sebagainya.

I. Teknik Analisis Data

1. Transformasi Data Ordinal ke Interval

Sebelum menganalisis data yang diperoleh, perlu dilakukan pengujian terhadap alat ukur penelitian dan data yang diperoleh secara statistik. Data yang diperoleh dari penelitian adalah data ordinal, sedangkan pengujian dan analisis harus data interval. Oleh karena itu, peneliti mengubah terlebih dahulu data ordinal menjadi data interval.

Menstransformasi adat ordinal menjadi data interval gunanya untuk memenuhi sebagian dari syarat analisis parametric yang mana setidaknya berskala interval. Tekhnik transformasi yang paling sederhana adalah dengan menggunakan MSI (Method of Succesive Interval), (Sambas Ali, 2007: 52).

(12)

2. Analisis Deskriptif

Analisis Deskriptif yaitu membahas mengenai cara pengumpulan data, menyederhanaan angka-angka pengamatan yang diperoleh serta melakukan pengukuran dan pengamatan untuk memperoleh informasi yang lebih menarik, berguna dan mudah dipahami. Tujuan analisis deskriptif ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh kompensasi dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Tiaramas Ronagemilang Cirebon untuk dinilai dengan penelitian dan disesuaikan dengan teori yang ada.

3. Uji Asumsi

a. Uji Asumsi Dasar 1) Uji Normalitas

Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah residual model regresi yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Sebuah data bias dikatakan normal jika nilai signifikannya lebih dari 0,5, maka data tersebut berdistribusi normal. Metode yang digunakan untuk menguji normalitas ini adalah dengan menggunakan uji Komogorov-Sminorv melalui uji nonparametic test pada SPSS. Tujuan uji normalitas adalah untuk mengkaji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal. Model regresi yang baik adalah memiliki data distribusi yang normal atau mendekati normal. (Ngurah Agung, 2003: 29).

2) Uji Linearitas

Uji yang sangat popular untuk menguji masalah adalah linearitas, adalah uji yang dikembangkan oleh J.B Ramsey 1969 yang lebih dikenal dengan RESET Test. Uji linearitas didesain untuk menguji apakah suatu variabel penjelas cocok atau tidak dimasukan dalam suatu model estimasi.

(13)

Asumsi yang digunakan ialah jika probabilitas F Statistik > α

= 5% (0,05), maka model adalah linier, dan sebaliknya jika probabilitas F Statistik > α = 5% (0,05), maka mengandung masalah ketidaklinieran.

3) Uji Homogenitas

Uji homogenitas variasi sangat diperlukan sebelum kita membandingkan dua kelompok atau lebih, agar perbedaan yang ada bukan disebabkan oleh adanya perbedaan data dasar (ketidakhomogenan kelompok yang dibabndingkan).

J. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk melihat ada atau tidaknya kolerasi yang tinggi antara variabel-variabel bebas dalam suatu model regresi linear berganda. Jika ada korelasi yang tinggi diantara variabel- variabel bebasnya, maka hubungan antara variabel bebas terhadap variabel terikatnya mnejadi teganggu. Uji multikolinieritas diperlukan untuk mengetahui korelasi antar variabel independen dalam suatu model regresi. Selian itu deteksi terhadap multikolineartitas juga bertujuan untuk menghindari kebiasaan dalam proses pengambilan kesimpulan mengenai pengaruh pata uji t-parsial masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen.

Suatu model regresi yang bebas dari multikolinieritas apabila mempunyai nilai VIF lebih kecil dari 10 dan memunyai angka Tolerance mendekati 1, untuk mendeteksi adanya mutikolinieritas adalah jika nilai tolerance dari 10% yang berarti tidak ada kolersi antara variabel yang tinggi diantara dua atau lebih variabel independen dalam model regresi berganda.

(14)

2. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap. Jika radians dan residual suatu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut heteroskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskidastisitas. Uji heteroskidastisitas dilakuan dengan menggunakan uji spearmans’ rho, yang digunakan dengan mengkorelasikan nilai residual (Unstandardized residual) dengan masing-masing varibel independen. Jika signifikansi korelasi kurang dari 0,05 maka dapat disimpulkan dalam model regresi terjadi masalah heteroskidastisitas. (Duwi Priyatno, 2010: 84)

3. Analisis Regresi Berganda

Dalam penelitian ini digunakan analisis regresi berganda, peneliti bermaksud memprediksi bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen, bila dua atau lebih independen sebagai faktor predicator (menaik turunkan nilai). Jadi analisis regresi bergada akan dilakukan bila jumlah variabel independennya minimal 2. (Sugiyono, 2010).

Berdasarkan rumus sebagai berikut:

Y= a + b1X1 + b2X2 + e Dimana :

Y = Kinerja Karyawan a = Konstanta

X1 = Rekrutmen X2 = Seleksi

b1,2 = Koefisien regresi dari masing-masing variabel.

e = Epsilon ( Faktor lain yang tidak diteliti)

(15)

4. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R2) adalah kuadrat dari koefisien korelasi Pearson Product Moment yang dikalikan 100%. Dilakukan untuk mengetahui seberapa besar variabel bebas mempunyai kontribusi atau ikut menentukan variabel tak bebas. Dengan koefisien determinasi dicari dengan rumus statistika yangn digunakan sebagai berikut:

KD = R2 x 100%

Keterangan :

KD = Koefisien Determinasi R = Koefisien Korelasi

Dasar pengambilan Keputusan (Jonathan, 2006) :

< 0,10 Buruk ketepatannya

0,11 – 0,30 Rendah ketepatannya

0,31 – 0,50 Cukup ketepatannya

>0,50 Tinggi ketepatannya

5. Uji Hipotesis a. Uji t

Uji t digunakan untuk menguji siginifikansi koefisien regresi atau pengaruh secraa parsial dari variabel bebas terhadap variabel terikat yaitu dengan membandingka ttabel dan thitung. Masing-masing t hasil perhitungan ini kemudian dibandingkan dengan ttabel yang diperoleh dengan menggunakan taraf nyata 0,05.

Kriteria yang digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan menggunakan uji 2 pihak adalah:

Ho diterima dan Ha ditolak bila : -t 1/2α≤ t ≤ t1/2α Ho ditolak dan Ha diterima bila : t < -t1/2αatau t> t1/2α

(16)

b. Uji F

Uji F bertujuan unttuk mengetahui apakah variabel-variabel bebas secara bersama-sama mampu menjelaskan variabel treikat.

Besarnya kemampuan variabel bebas dalam menjeaskan variabel terikat dapat dilihat melalui nilai koefisien determinasi (R2).

Semakin tinggi nilai R2, maka semakin besar kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikat.

Kriteria uji F untuk mengetahui signifikan atau tidaknya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara bersama- sama, dengan kriteria pengujian sebagai berikut:

F ≤ F tabel Ho diterima dan Ha ditolak F > F tabel Ho ditolak dan Ha diterima

Jika Ho ditolak, berarti bahwa variabel bebas mempunyai pengaruh signifikan secara bersama- sama terhadap variabel terikat, (Sunardi,2009: 121).

Gambar

Tabel 3.1  Jadwal Penelitian  No  Kegiatan  Bulan  Februari  –  Maret  Maret  – April  April  – Mei  1
Tabel 3.2  Operasional Variabel

Referensi

Dokumen terkait

Abstrak - Penelitian ini bertujuan untuk membangung sebuah aplikasi laporan kehilangan barang serta sebagai sebuah forum berbentuk sosial media berbasis android untuk memudahkan

Penting bagi kita sebagai manusia untuk tetap selalu melestarikan dan menjaga agar air yang kita gunakan tetap terjaga kelestariannya dengan melakukan pengelolaan air yang

Fungsi Keanggotan Bin Warna Output Hasil inferensi fuzzy tipe mamdani adalah berupa himpunan fuzzy, dari himpunan fuzzy tersebut dapat dicari nilai crisp-nya menggunakan

dan keluarga, (2) Upaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan melalui sensus, survei, dan pendataan keluarga, dan (3) Data dan informasi kependudukan dan

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada dasarnya merupakan pelaksanaan dari perencanaan yang telah disusun sebelumnya. Kenyataan yang didapat di lapangan tidak tentu

Dari hasil penelitian yang telah disimpulkan, penulis mencoba memberikan saran yang kemudian bisa menjadi masukan bagi Sahabat Museum KAA dalam mempromosikan

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dipandang perlu menetapkan Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika tentang Organisasi dan Tata Kerja

Uji normalitas berguna untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau tidak. Wiyono 2011 mengatakan bahwa model regresi yang baik memiliki distribusi data