• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Negara yang berasal dari sektor pajak, pemerintah melakukan reformasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Negara yang berasal dari sektor pajak, pemerintah melakukan reformasi"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pajak merupakan sumber pendapatan Negara untuk membiayai pengeluaran Negara yang bersifat umum. Pajak menempati posisi teratas dalam pendapatan utama guna meningkatkan kas Negara. Untuk memaksimalkan pendapatan Negara yang berasal dari sektor pajak, pemerintah melakukan reformasi administrasi perpajakan dengan meluncurkan sebuah sistem yaitu e-filing dengan tujuan untuk meningkatkan kepatuhan wajib pajak dalam melaporkan SPT Tahunan. E-filing merupakan suatu sistem yang yang diwujudkan oleh e- government dengan tujuan agar dapat memberikan kemudahan bagi PPh pribadi dalam menyampaikan SPT Tahunannya.

Perwujudan e-filing sendiri dimaksudkan untuk dapat memberikan pelayanan selama 24 jam agar tidak mengganggu jam kerja serta Wajib Pajak tidak perlu mendatangi KPP dan diharapkan dapat meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak dalam penyampaian SPT Tahunan. E-filing yang mencangkup kualitas sistem, persepsi kemudahan masyarakat dan keamanan sistem pun menjadi faktor-faktor yang mempengaruhi adanya penerapan e-filing terhadap kepatuhan wajib pajak. Karena peluncuran sistem e-filing akan mempunyai dampak yang positif jika kualitas sistem meliputi kecepatan respon sistem, penggunaan yang fleksibel, kemudian persepsi kemudahan masyarakat yang baik, mudah ditangkap dan mudah digunakan, serta keamanan sistem yang tinggi maka kepatuhan wajib pajak pun akan semakin meningkat. Sebelum

(2)

adanya e-filing banyak wajib pajak yang kurang patuh dalam menyampaikan SPT Tahunannya karena banyak faktor, salah satu faktornya adalah tidak fleksibelnya waktu untuk menyampaikan SPT. Banyak wajib pajak yang terkendala oleh waktu. Wajib pajak harus langsung mendatangi KPP jika ingin menyampaikan SPTnya. Dengan adanya sistem e-filing tersebut maka akan memudahkan wajib pajak dalam menyampaikan kewajibannya dan kepatuhan wajib pajak pun akan meningkat. Menurut (Supadmi, 2016) menyatakan bahwa penerapan e-filing mempunyai dampak yang positif, ia menganggap e-filing sangat bermanfaat dan memudahkan dalam pelasanaan kewajiban perpajakan dengan harapan akan terus membuat wajib pajak merasa puas dengan pelayanan yang ada dan akan meningkatkan kepatuhan wajib pajak.

Pada maret 2019 terjadi peningkatan penerimaan laporan SPT orang pribadi hingga 14,01%. Diketahui 80% dari wajib pajak orang priadi telah melaporkan pajaknya menggunakan sistem e-filing dan 20% sisa nya masih melaporkan SPT nya secara manual dengan langsung mendatangi KPP. Realisasi penyampaian SPT orang pribadi (karyawan) juga meningkat hingga 12,39%, sedangkan non karyawan meningkat hingga 30,53%. Penggunaan e-filing meningkat hingga 21,6% dan yang masih menggunaan sistem manual menurun hingga 12% dibandingkan dengan tahun lalu. Terdapat rasio khusus SPT Tahunan orang pribadi karyawan tahun lalu meningkat hingga 6,1% dari 61,9%

menjadi 68% pada tahun ini 2019. Sedangkan untuk non karyawan hanya meningkat 1,7% dari 38,8% pada tahun lalu dan menjadi 40,5% pada tahun selanjutnya. Dari keterangan diatas dapat dibuktikan bahwa terdapat

(3)

peningkatan kepatuhan dan dampak positif dari wajib pajak dalam menyampaikan SPT nya. Wajib pajak juga mulai terbiasa untuk melaporkan pajaknya menggunakan sistem e-filing.

Sebagian besar sumber pendapatan Negara berasal dari sektor perpajakan.

Oleh karena itu perpajakan merupakan salah satu aspek penting dalam struktur pendapatan Negara. Berikut merupakan persentase pendapatan Negara dari sektor perpajakan selama 5 tahun terakhir.

Tabel 1

Tabel 1. 1 : Persentase Pendapatan Negara Tahun 2016-2020

Target (T) Perpajakan (%) Realisasi thd Pajak(T)

PNBP (%) 2016 1.335,0 (1.285,0 T) 83% 1.105,81 (86%) (262,0 T) 17%

2017 1.283,6 (1.343,5 T) 81% 1.151,1 (86%) (311,2 T) 19%

2018 1.424,0 (1.518,8 T) 79% 1.313,4 (86%) (409,3 T) 21%

2019 1.577,6 (1.643,1 T) 81% 1.332,2 (81%) (386,3 T) 19%

2020 1.198,8 (1.069,9 T) 78% 954,9 (89%) (294,1 T) 22%

Sumber : https://www.kemenkeu.go.id/media/17049/apbn-kita-januari-2021.pdf

Tabel 1.1 menunjukkan bahwa persentase penerimaan pajak merupakan salah satu aspek pendapatan Negara yang besar. Penerimaan perpajakan mencapai 78% pada APBN tahun 2020, sedangkan PNBP berkontribusi sebesar 22% dan masih berpotensi untuk terus ditingkatkan.

(4)

Salah satu aspek penting dalam proses pelaporan pajak adalah kepatuhan Wajib Pajak dalam melaporkan SPT Tahunannya secara tepat waktu, oleh karena itu pemerintah membuat pembaruan pada sistem pemungutan pajak dari Official Assessment System menjadi Self Assessment System. Terdapat tiga sistem pemungutan pajak yang ada, yaitu Official Assessment System, Self Assessment System dan Withholding System (Suandy 2016). Official Assessment System adalah jumlah pajak yang harus dilunasi oleh Wajib Pajak dihitung dan ditetapkan oleh fiskus. Sedangkan Self Assessment System adalah sebuah sistem dimana Wajib Pajak dipercaya untuk menghitung, menyetor dan melaporkan pajak terutangnya secara mandiri sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku. Dengan diterapkannya Self Assessment System masih banyak kendala yang ada seperti keterlambatan pelaporan, ketidakpastian dan lain sebagainya.

Oleh karena itu DJP mewujudkan sebuah inovasi yaitu E-filing dengan harapan Wajib Pajak akan lebih mudah untuk melaporkan SPT Tahunannya secara tepat waktu.

Pada penelitian ini memiliki tiga variabel independen yaitu kualitas sistem e-filing, persepsi kemudahan wajib pajak orang pribadi dan keamanan sistem e- filing. Variabel dependennya yaitu kepatuhan wajib pajak orang pribadi sehubungan dengan penyampaian SPT Tahunan pada KPP Pratama Surabaya Mulyorejo. Kualitas sistem e-filing adalah karakteristik yang diinginkan dari sebuah sistem informasi dengan harapan mudah dipelajari, digunakan, diakses, canggih, serta fleksibel. Variabel kedua yaitu persepsi kemudahan wajib pajak yang artinya bagaimana wajib pajak memandang atau mengartikan sebuah

(5)

informasi yang di dapat dari sistem e-filing. Kemudian keamanan sistem yaitu suatu manajemen yang bertugas mengelola keamanan sistem, mencegah dan mengatasi serta melindungi sistem dari adanya tindak illegal yang dapat dilakukan pihak eksternal (hacker). Pengertian variabel dependen kepatuhan wajib pajak pada penelitian ini adalah gambaran keadaan dimana semua kewajiban dan hak perpajakan dipenuhi oleh wajib pajak.

Penelitian ini dilakukan pada KPP Pratama Surabaya Mulyorejo, alasan peneliti memilih objek tersebut adalah karena belum dilakukannya penelitian terkait penerapan e-filing terhadap kepatuhan wajib pajak KPP tersebut, serta KPP tersebut adalah salah satu KPP terbaik di Kanwil Jatim 1.

Tingkat kepatuhan Wajib Pajak juga dipicu oleh faktor persepsi kemudahan penggunaan sistem oleh Wajib Pajak. Kepatuhan Wajib Pajak pun dapat meningkat apabila diterapkan sistem e-filing (Kartini, Aprilia et al. 2016).

Penelitian yang dilakukan oleh (Solikah and Kusumaningtyas 2017) menyimpulkan bahwa adanya pengaruh yang signifikan dari kualitas sistem terhadap kepatuhan Wajib Pajak, namun hasil yang berbeda didapatkan dari penelitian (gwaro, Thomas et al. 2016) yang menyatakan bahwa kualitas sistem tidak berpengaruh siginifikan terhadap kepatuhan Wajib Pajak. Namun penelitian yang dilakukan oleh pun (Rahman, 2018) mendukung penelitian pertama dengan hasil yang sama yaitu kualitas sistem yang berkaitan dengan penerapan e-filing berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak dalam menyampaikan SPT Tahunan.

(6)

Penelitian ini menjadi penting untuk dilakukan karena sumber pendapatan terbesar Negara berasal dari sektor perpajakan. Apabila sistem yang diterapkan untuk pelaporan pajak sudah sangat memumpuni dan terus melakukan evaluasi agar semakin lebih baik lagi akan berdampak kepada kepatuhan Wajib Pajak dalam melaporkan pajaknya. Selain itu pendapatan Negara pun akan terus meningkat.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah kualitas sistem E-filing berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi dalam penyampaian SPT Tahunan?

2. Apakah persepsi kemudahan wajib pajak orang pribadi tentang penggunaan sistem E-filing berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi dalam penyampaian SPT Tahunan?

3. Apakah keamanan sistem E-filing berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi dalam penyampaian SPT Tahunan?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk menguji pengaruh kualitas E-filing terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi dalam penyampaian SPT Tahunan

2. Untuk menguji pengaruh persepsi kemudahan wajib pajak orang pribadi tentang penggunaan sistem E-filing terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi dalam penyampaian SPT Tahunan

(7)

3. Untuk menguji pengaruh keamanan sistem E-filing terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi dalam penyampaian SPT Tahunan

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan menambah literatur ilum akuntansi khususnya pada bidang perpajakan dalam kajian tentang penerapan e-filing terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi dalam penyampaian SPT Tahunan.

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat membuktikan secara empiris mengenai penerapan e-filing terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi dalam penyampaian SPT Tahunan khususnya di Surabaya.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian oleh Arief Rachmawan (2011)yang berjudul “Pengaruh Efektivitas Penagihan Pajak Reklame Terhadap Penerimaan Pajak Daerah Pada Dinas Pendapatan Kota Bandung.” Hasil

Ruang lingkup permasalahan yang akan di bahas dalam penelitian ini yaitu memfokuskan penelitian pada sistem perpajakan, kualitas pelayanan, terdeteksinya kecurangan, tarif

Karena inverter komersial yang digunakan bekerja pada range tegangan masukan 12V – 15V, maka pemberian beban aktivasi dilakukan sampai tegangan keluaran fuel cell terkondisikan

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat Nomor 7 Tahun 2000 tentang Retribusi Penggantian Biaya Cetak Kartu Tanda Penduduk dan

Alun-alun merupakan suatu ruang publik yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar untuk berbagai kegiatan. Jika berbicara tentang ruang terbuka publik, maka tidak bisa

bank konvensional nilai minimum rasio LDR dimiliki oleh Bank Bukopin sedangkan nilai maksimum dimiliki oleh Bank Mandiri, hal ini dikarenakan nominal dari loan

minat untuk belajar fisika; 100% sekolah belum mempunyai buku pengayaan; 100% sekolah belum mempunyai sumber belajar yang terintegrasi dengan kearifan lokal; dan

PENGGUNAAN DATA ABSORBAN BULIR JERUK SIAM JEMBER PADA PANJANG GELOMBANG UV-Vis SPECTROSCOPY UNTUK MEMBEDAKAN BUAH JERUK BERDASARKAN UMUR