ABSTRAK
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK KLOROFIL TERHADAP PENINGKATAN SATURASI OKSIGEN DAN PENURUNAN FREKUENSI
DENYUT JANTUNG PASCA OLAHRAGA Penyusun : Grady Kharisma Pribadi, 2016
Pembimbing I : Sylvia Soeng, dr., M.Kes., PA(K) Pembimbing II : Cherry Azaria, dr., M.Kes
Aktivitas olahraga membutuhkan lebih banyak oksigen dan nutrisi untuk pembentukan energi. Penggunaan suplemen olahraga jangka panjang memiliki berbagai dampak negatif, sehingga penggunaan ekstrak klorofil dapat menjadi alternatif pengganti suplemen olahraga. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui efek klorofil dalam meningkatkan saturasi oksigen dan menurunkan frekuensi denyut jantung pasca olahraga.
Penelitian ini bersifat eksperimental kuasi dengan desain pretest dan posttest dengan subjek penelitian 18 orang pria dewasa berumur 18-25 tahun yang diberi 2 perlakuan berbeda. Data yang diukur adalah saturasi oksigen (%), dan frekuensi denyut jantung (x/menit) sesudah diberi air mineral dan ekstrak klorofil pasca olahraga lari intensitas sedang-berat dengan selisih waktu 1 minggu. Analisis
data menggunakan uji “t” berpasangan dengan α=0,05. Hasil rerata pengukuran saturasi oksigen setelah diberi ekstrak klorofil lebih besar 2,56 % daripada rerata setelah diberi air mineral (p=0,00). Hasil rerata pengukuran frekuensi denyut jantung setelah diberi ekstrak klorofil lebih kecil 9,78 x/menit daripada rerata setelah diberi air mineral (p=0,00). Terdapat perbedaan selisih saturasi oksigen dan frekuensi denyut jantung yang sangat signifikan antara diberi air mineral dan diberi ekstrak klorofil.
Simpulan: ekstrak klorofil meningkatkan saturasi oksigen dan menurunkan frekuensi denyut jantung pasca olahraga.
v Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT
THE EFFECT OF CHLOROPHYLL EXTRACT ON INCREASING OXYGEN SATURATION AND DECREASING HEART RATE
AFTER EXERCISE
Compiler : Grady Kharisma Pribadi, 2016 1st Tutor : Sylvia Soeng, dr., M.Kes., PA(K) determine the effect of chlorophyll extract on increasing oxygen saturation and decreasing heart rate after exercise.
This study was quasi experimental with pretest and posttest design. Subject of this study were 18 adult men aged 18-25 years which were treated in 2 different ways. Data measured were oxygen saturation (%), and heart rate (x/min) after given mineral water and chlorophyll extract after moderate-high intensity running exercise with one week interval. Data was analyzed using paired t test with α=0.05. The results showed that the average oxygen saturation after given chlorophyll extract was 2.56% greater than the average after given mineral water (p=0.00). The average of heart rate after given chlorophyll extract was 9.78 x/minute lower than the average after given mineral water (p=0.00). There were highly significant differences of oxygen saturation and heart rate after given chlorophyll extract compared to mineral water.
Conclusion: chlorophyll extract increased oxygen saturation and decreased heart rate after exercise.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PERSETUJUAN ... ii
SURAT PERNYATAAN ... iii
ABSTRAK ... iv
ABSTRACT ... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I : PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Identifikasi Masalah ... 2
1.3 Maksud dan Tujuan ... 2
1.4 Manfaat Penelitian ... 3
1.4.1 Manfaat Akademik ... 3
1.4.2 Manfaat Praktis ... 3
1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis ... 3
1.5.1 Kerangka Pemikiran ... 3
1.5.2 Hipotesis ... 5
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA ... 6
2.1 Sistem Pernapasan ... 6
ix Universitas Kristen Maranatha
2.2 Saturasi Oksigen ... 12
2.2.1 Pengertian Saturasi Oksigen ... 12
2.2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Saturasi Oksigen ... 12
2.3 Kurva Disosiasi Oksigen ... 14
2.4 Hemoglobin ... 15
2.4.1 Struktur Hemoglobin ... 15
2.4.2 Sintesis Hemoglobin ... 17
2.4.3 Fungsi Hemoglobin ... 18
2.5 Sistem Kardiovaskular ... 19
2.5.1 Anatomi Sistem Kardiovaskular... 19
2.5.2 Fisiologi Sistem Kardiovaskular ... 20
2.6 Fisiologi Olahraga ... 23
2.7 Keseimbangan Asam Basa ... 24
2.8 Mekanisme Pembentukan Energi ... 25
2.9 Klorofil ... 25
2.9.1 Definisi Klorofil ... 25
2.9.2 Struktur Klorofil ... 26
2.9.3 Macam Klorofil ... 27
2.9.4 Klorofilin ... 28
2.9.4.1 Definisi Klorofilin ... 28
2.9.4.2 Metabolisme dan Bioavailabilitas Klorofilin ... 28
2.9.5 Kandungan Klorofil ... 29
2.9.6 Manfaat Klorofil ... 31
2.9.7 Efek Ekstrak Klorofil Terhadap Saturasi Oksigen dan Frekuensi Jantung ... 31
BAB III : BAHAN DAN METODE PENELITIAN ... 33
3.1 Alat dan Bahan Penelitian ... 33
3.2 Subjek Penelitian ... 33
3.2.1 Kriteria Inklusi... 33
3.2.2 Kriteria Eksklusi ... 34
3.4 Metode Penelitian ... 34
3.4.1 Desain Penelitian ... 34
3.4.2 Variabel Penelitian ... 34
3.4.3 Definisi Operasional Variabel ... 35
3.4.4 Besar Sampel Penelitian ... 35
3.5 Prosedur Penelitian ... 36
3.5.1 Persiapan Sebelum Penelitian... 36
3.5.2 Prosedur Saat Penelitian ... 36
3.5.3 Prosedur Pengukuran Saturasi Oksigen dan Frekuensi Denyut Jantung ... 36
3.6 Metode Analisis ... 37
3.7 Hipotesis Statistik ... 37
3.7.1 Kriteria Uji... 37
3.8 Aspek Etik Penelitian ... 37
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN ... 39
4.1 Hasil Penelitian ... 39
4.2 Pembahasan ... 41
4.3 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 43
BAB V : SIMPULAN DAN SARAN ... 45
5.1 Simpulan ... 45
5.2 Saran ... 45
DAFTAR PUSTAKA ... 46
LAMPIRAN ... 49
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kurva Disosiasi Oksigen ... 14
Gambar 2.2 Struktur Heme ... 16
Gambar 2.3 Struktur Hemoglobin ... 17
Gambar 2.4 Struktur Porfirin dan Heme ... 26
xii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Hasil Pengukuran Saturasi Oksigen Pasca Olahraga ... 39
Tabel 4.2 Hasil Pengukuran Frekuensi Denyut Jantung Pasca Olahraga ... 40
Tabel 4.3 Hasil Uji T Berpasangan Terhadap Saturasi Oksigen ... 40
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Uji T Berpasangan Saturasi Oksigen dan Uji Normalitas ... 49
Lampiran 2. Uji T Berpasangan Frekuensi Denyut Jantung Uji Normalitas ... 50
Lampiran 3. Alat dan Bahan Penelitian ... 51
Lampiran 4. Dokumentasi Penelitian ... 52
Lampiran 5. Surat Keputusan Etik Penelitian ... 53
1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Kegiatan olahraga sudah menjadi bagian dari aktivitas sehari-hari. Olahraga
banyak diminati oleh masyarakat karena dikenal memiliki berbagai manfaat untuk
menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh.
Ketika olahraga, tubuh memerlukan lebih banyak oksigen dan nutrisi yang
dibutuhkan untuk pembentukan Adenosine Triphosphate (ATP). ATP adalah suatu
molekul tidak stabil yang digunakan sebagai sumber energi seluler (Czura, 2009).
Penggunaan energi meningkat saat olahraga. Bila kadar oksigen darah menurun,
pembentukan energi menurun serta terjadi proses pembentukan energi secara anaerob
yang menghasilkan asam laktat dan mengakibatkan tubuh cepat merasa lelah. Banyak
cara dilakukan oleh masyarakat untuk meningkatkan daya tahan tubuh selama
olahraga, salah satunya adalah konsumsi suplemen olahraga. Suplemen olahraga (terutama jenis stimulan) bekerja dengan meningkatkan kerja jantung dan tekanan
darah secara signifikan dan instant, sehingga konsumsi jangka panjang dan
berlebihan akan menjadi faktor predisposisi gangguan kardiovaskular (Svatikova et
al., 2014).
Banyaknya penggunaan ekstrak klorofil sebelum olahraga menjadi latar belakang
penelitian ini, dimana produsen dan beberapa jurnal memaparkan manfaat klorofil
yang meningkatkan distribusi oksigen darah serta konsumen yang memberikan
testimoni bahwa mereka menjadi tidak mudah lelah ketika berolahraga. Namun,
untuk kebenaran apakah klorofil dapat meningkatkan distribusi oksigen darah masih
kontroversial, sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ini dengan cara
mengukur saturasi oksigen dan sekaligus frekuensi denyut jantung untuk mengetahui
berbagai jenis, yaitu klorofil a (kuning kehijauan), b (biru kehijauan), c (pigmen
asesoris), dan d (terdapat pada alga merah) (Levent, 2011). Penelitian menunjukkan
bahwa klorofil memiliki struktur kimia mirip dengan heme, perbedaannya hanyalah
struktur ion pusatnya. Kesamaan struktur klorofil dengan hemoglobin ini diyakini
dapat meningkatkan transpor oksigen dalam darah (Higdon, 2004). Selain itu, klorofil
bersifat basa dan dapat membantu tubuh dalam menyeimbangkan kadar asam basa
tubuh (alkAlive, 2009). Kandungan magnesium klorofil juga dapat meningkatkan
kemampuan darah dalam uptake dan transpor oksigen (Mark, 2010).
Penggunaan ekstrak klorofil ini diharapkan dapat menjadi alternatif pilihan
sebagai pengganti suplemen olahraga yang meningkatkan saturasi oksigen dan
menurunkan frekuensi denyut jantung karena belum pernah dilakukan penelitian
sebelumnya. Dalam hal ini, sebutan klorofil merujuk kepada klorofilin yang
merupakan derivat semi sintetis dari klorofil yang banyak digunakan oleh
masyarakat.
1.2Identifikasi Masalah
1. Apakah ekstrak klorofil meningkatkan saturasi oksigen pada pria dewasa
pasca olahraga.
2. Apakah ekstrak klorofil menurunkan frekuensi denyut jantung pada pria
dewasa pasca olahraga.
1.3Maksud dan Tujuan Penelitian
3 Universitas Kristen Maranatha 1.4Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Akademis
Memberi pengetahuan tentang manfaat ekstrak klorofil dalam meningkatkan
saturasi oksigen dan menurunkan frekuensi denyut jantung pasca olahraga.
1.4.2Manfaat Praktis
Memberi informasi kepada masyarakat umum tentang manfaat ekstrak klorofil dan fungsinya sebagai alternatif suplemen olahraga.
1.5Kerangka Pemikiran dan Hipotesis 1.5.1 Kerangka Pemikiran
Saat olahraga, jaringan yang aktif di dalam tubuh kita memerlukan energi, nutrisi
dan oksigen yang lebih banyak. Untuk mencukupi kebutuhan energi, nutrisi dan
oksigen jaringan, tubuh akan mengompensasi dengan meningkatkan curah jantung
yang dapat meningkatkan laju aliran darah ke jaringan. Laju aliran darah ke setiap
jaringan tubuh hampir selalu dikendalikan dalam kaitannya dengan kebutuhan
jaringan (Guyton & Hall, 2006).
Pada manusia, aliran darah berada pada level minimal yang dibutuhkan oleh
jaringan, yaitu tidak kurang ataupun tidak lebih, bahkan pada jaringan yang penting
aliran darah hanya sedikit lebih tinggi dari level minimal yang dibutuhkan. Ketika
jaringan sangat aktif, untuk mencukupi kebutuhan aliran darah ada dua mekanisme
pengaturan aliran darah lokal, yaitu acute control dan long-term control. Acute
control terdiri dari dua teori yaitu vasodilator theory dan oxygen lack theory. Ketika
tubuh kekurangan oksigen dan nutrisi, akan terjadi vasodilatasi pembuluh darah pada
jaringan lokal yang akan meningkatkan aliran darah. Di samping itu, otot skelet juga
menyebabkan meningkatnya venous return dan cardiac output sehingga kerja jantung
akan meningkat (Guyton & Hall, 2006).
Klorofil memiliki struktur kimia mirip dengan heme, perbedaannya adalah pada
ion pusatnya. Klorofil memiliki ion pusat magnesium (Mg), sedangkan heme
memiliki ion pusat besi (Fe). Suplemen klorofil yang digunakan di masyarakat adalah
derivat sintetis dari klorofil, yaitu klorofilin. Perbedaannya juga pada struktur ion
pusatnya (klorofilin memiliki ion pusat Copper (Cu)). Klorofil larut dalam lemak,
sedangan klorofilin larut dalam air yang membuat klorofilin lebih mudah diserap
tubuh. Kesamaan struktur klorofil dengan hemoglobin ini diyakini dapat
meningkatkan transpor oksigen dalam darah (Higdon, 2004).
Ketika olahraga, terjadi peningkatan CO2, ion H+, dan asam laktat dalam tubuh
yang mengakibatkan terjadinya penurunan pH dalam darah dan tubuh cepat merasa
lelah. (Stringer et al., 1992). Efek Bohr menjelaskan bahwa penurunan pH akan
menurunkan afinitas hemoglobin terhadap oksigen, dan menyebabkan pergeseran
kurva disosiasi ke kanan sehingga terjadi penurunan saturasi oksigen (Thomas &
Lumb, 2012). Afinitas hemoglobin terhadap oksigen adalah kemampuan hemoglobin
untuk mengikat oksigen. Selain karena penurunan pH, penurunan afinitas hemoglobin
terhadap oksigen disebabkan juga oleh peningkatan suhu tubuh, peningkatan tekanan
parsial CO2, dan peningkatan kadar 2,3-Diphosphoglycerate (DPG).
Keseimbangan asam basa akan dijaga oleh tubuh dengan berbagai mekanisme
kompensasi dan dapat dibantu dengan makanan atau minuman yang bersifat basa.
Makanan dan minuman yang bersifat basa dapat diperoleh terutama dari buah dan
sayuran hijau karena kandungan klorofilnya. Klorofil memiliki sifat basa karena
kandungan elektrolitnya (Ca2+, Mg2+, Na+, K+) dapat membantu tubuh dalam
5 Universitas Kristen Maranatha Magnesium berperan penting dalam metabolisme sel. Olahraga meningkatkan
kebutuhan metabolisme sel, sehingga magnesium diperlukan lebih banyak. Kegunaan
magnesium dalam metabolisme adalah untuk oksidasi lemak, sintesis protein, sintesis
ATP, dan menjaga fisiologi neuromuskular dan relaksasi jantung. Saat olahraga,
terjadi perpindahan ion magnesium dari plasma ke dalam eritrosit, dan peningkatan
ekskresi magnesium melalui urin dan keringat yang menyebabkan tubuh kekurangan
magnesium. Kekurangan magnesium ini menyebabkan tubuh mudah lelah dan terjadi
penurunan uptake oksigen yang menyebabkan peningkatan VO2 max dan frekuensi
denyut jantung (Zimmermann, 2003).
Penelitian membuktikan bahwa orang yang kekurangan magnesium memerlukan
energi dan oksigen yang lebih besar saat olahraga akibat sintesis energi yang tidak
berjalan dengan baik (Mark, 2010). Hal ini mengakibatkan terjadinya penurunan
saturasi oksigen dalam darah dan peningkatan frekuensi denyut jantung sebagai
kompensasi.
Pemberian ekstrak klorofil bertujuan untuk meningkatkan kadar oksigen dalam
darah agar dapat meningkatkan distribusi oksigen untuk memenuhi kebutuhan tubuh
saat melakukan olahraga.
1.5.2Hipotesis
1. Ekstrak klorofil meningkatkan saturasi oksigen pada pria dewasa pasca olahraga.
2. Ekstrak klorofil menurunkan frekuensi denyut jantung pada pria dewasa pasca
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
1. Ekstrak klorofil meningkatkan saturasi oksigen pada pria dewasa pasca olahraga.
2. Ekstrak klorofil menurunkan frekuensi denyut jantung pada pria dewasa pasca
olahraga.
5.2 Saran
1. Perlu penelitian lebih lanjut tentang efek ekstrak klorofil terhadap pH darah.
2. Perlu penelitian lebih lanjut tentang bioavailabilitas ekstrak klorofil dalam tubuh.
3. Perlu penelitian lebih lanjut apakah kesamaan struktur klorofil dengan heme juga
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK KLOROFIL
TERHADAP PENINGKATAN SATURASI OKSIGEN
DAN PENURUNAN FREKUENSI DENYUT JANTUNG
PASCA OLAHRAGA
KARYA TULIS ILMIAH
Karya Tulis Ini Dibuat sebagai Salah Satu Syarat
untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran
GRADY KHARISMA PRIBADI
1310166
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
BANDUNG
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih
karunia-Nya yang tak terhingga sehingga penulis dapat menyelesaikan
Karya Tulis Ilmiah ini. Karya tulis ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Universitas Kristen Maranatha,
Bandung.
Dalam proses penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, penulis sangat banyak
memperoleh bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Penulis ingin
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Sylvia Soeng, dr., M.Kes., PA(K). selaku dosen pembimbing utama yang
telah memberikan waktu, bimbingan, dorongan, masukan, perhatian dan
kesabaran selama penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.
2. Cherry Azaria, dr., M.Kes. selaku dosen pembimbing pendamping yang telah
memberikan waktu, bimbingan, dorongan, masukan, perhatian dan kesabaran
selama penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.
3. Keluarga penulis Wempy Djoko Pribadi (Papi), Sherly Lindawati (Mami),
Gerry Hutama Pribadi (Kakak) dan Geralda Almira Pribadi (Adik) atas segala
doa, dukungan, kasih sayang, perhatian baik materi maupun moril yang
diberikan kepada penulis.
4. Teman-teman yang telah rela membantu menjadi subjek penelitian.
5. Teman seperjuangan dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini Antonius
Elugius Sonbay, Yalsin Hericson, terimakasih banyak atas dukungan dan
kerjasama yang diberikan selama ini. Semoga kelak kita bisa menjadi dokter
yang baik, penuh kasih dan berguna bagi banyak orang.
vii Universitas Kristen Maranatha 7. Teman-teman AOG 18 dan Maranatha 1 yang selalu mendukung, memotivasi,
dan mendoakan.
8. Teman-teman Antidote 2013 atas bantuan dan dukungannya.
9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah
membantu dalam pembuatan karya tulis ilmiah.
Semoga Tuhan membalas semua kebaikan yang telah diberikan
kepada penulis. Penulis juga mengharapkan saran dan kritik membangun
dari para pembaca.
Akhir kata penulis berharap agar Karya Tulis Ilmiah ini dapat berguna
bagi perkembangan ilmu kedokteran di kemudian hari.
Bandung, 17 Oktober 2016
Daftar Pustaka
alkAlive, 2009. Alkaline/Acid Food Chart.
Angelova, M., Asenova, S. & Nedkova, V., 2011. Copper in the human organism. Trakia Journal of Sciences, 9(1), pp.88–98.
Berry, D.C. & Seitz, S.R., 2012. Athletic Training. , 7(2), pp.74–80.
Curves, O.D., 1998. B io Factsheet. , (9), pp.9–11.
Czura, A.W., 2009. Energy Production In A Cell. , pp.1–6.
Drake, R.L. et al., 2012. Gray’s Basic Anatomy, Available at: http://books.google.com/books?id=p6OPpKuvNCgC&pgis=1.
DUHS, 2014. Synthesis , Structure and functions of hemoglobin Learning objectives Lecture outline.
EFSA Panel on Food Additives and Nutrient Sources added to Food., 2015. Scientific Opinion on re-evaluation of chlorophyllins (E 140(ii)) as food additives. Official Journal of European Union, 13(5), pp.1–42.
Egner, P.A. et al., 2000. Identification and Characterization of Chlorin e 4 Ethyl Ester in Sera of Individuals Participating in the Chlorophyllin Chemoprevention Trial. Chemical Research in Toxicology, 13(9), pp.900–906. Available at: http://pubs.acs.org/doi/abs/10.1021/tx000069k [Accessed November 13, 2016].
Guyton, A.C. & Hall, J.E., 2006. Textbook of Medical Physiology,
Healthwise, 2015. Exercise : Measuring Intensity.
http://lpi.oregonstate.edu/mic/dietary-factors/phytochemicals/chlorophyll-47 Universitas Kristen Maranatha http://www.pubmedcentral.nih.gov/articlerender.fcgi?artid=2702352&tool=pmc entrez&rendertype=abstract.
Levent, İ.A., 2011. Chlorophyll : Structural Properties , Health Benefits and Its Occurrence in Virgin Olive Oils. Akademik Gıda Academic Food Journal, 9(2), pp.26–32.
Light, T. of, 2007. Kk. , 84791, p.84791.
Mark, S., 2010. Hemoglobin’s Oxygen Carrying Capacity Magnesium. Available at:
http://drsircus.com/medicine/magnesium/hemoglobin%E2%80%99s-oxygen-carrying-capacity-magnesium [Accessed January 24, 2016].
Mujoriya, R. & Babu Bodla KIET, R., 2011. A study on wheat grass and its Nutritional value. Issn, 2, pp.2224–6088. Available at: www.iiste.org.
National Library of Medicine, 2016. oxygen | O2 - PubChem. Available at: https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/977#section=Top.
Shakhashiri, 2008. Chelates and chlorophyll. General Chemistry, pp.2–3.
Stringer, W., Casaburi, R. & Wasserman, K., 1992. Acid-base regulation during exercise and recovery in humans. Journal of applied physiology (Bethesda, Md. : 1985), 72(3), pp.954–961.
Sue Roberts, 2015. What Is the Main Function of Phosphorus in the Body? | Healthy Eating | SF Gate. Available at: http://healthyeating.sfgate.com/main-function-phosphorus-body-5789.html.
Svatikova, A. et al., 2014. Abstract 18257: Cardiovascular Response to Energy Drink Consumption in Healthy Adults. Circulation, 130(Suppl_2), p.A18257–. Available at: http://circ.ahajournals.org/content/130/Suppl_2/A18257.abstract [Accessed January 22, 2016].
Thomas, C. & Lumb, A.B., 2012. Physiology of haemoglobin. Continuing Education in Anaesthesia, Critical Care and Pain, 12(5), pp.251–256.
Traaseth, N. et al., 2004. Role of calcium signaling in the activation of mitochondrial nitric oxide synthase and citric acid cycle. Biochimica et biophysica acta,
WHO, 2011. Pulse Oximetry Training Manual.
children. , p.52.
YC, W., JT, J. & CH, C., 2011. ) and 15. Small, (1), pp.1–10.