• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan Penjadwalan Produksi dengan Menggunakan Metode Campbell Dudek and Smith untuk Mengurangi Waktu Produksi (Studi Kasus pada PT. "X").

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penerapan Penjadwalan Produksi dengan Menggunakan Metode Campbell Dudek and Smith untuk Mengurangi Waktu Produksi (Studi Kasus pada PT. "X")."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

viii

Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

PT. X didirikian oleh seorang konsultan di sebuah pabrik yang memproduksi sepatu pria. Penjadwalan produksi yang selama ini dilakukan oleh perusahaan adalah menggunakan metode First-Come, First-Served (FCFS), yang artinya order diproses sesuai dengan urutan order yang datang. Permasalahan yang muncul di perusahaan adalah adanya proses produksi yang memakan waktu cukup lama dibandingkan sebelumnya, sehingga terjadi keterlambatan dalam distribusi produk.

Metode yang dikemukakan Campbell, Dudek and Smith (CDS) adalah pengembangan dari kaidah Johnson. Penjadwalan CDS ditujukan untuk penjadwalan pada beberapa mesin (lebih dari 2) dan bertujuan untuk mendapatkan makespan terkecil yang merupakan urutan pengerjaan tugas yang paling baik. Dari hasil analisis, penjadwalan menggunakan metode CDS menghasilkan 8 persamaan. Pengerjaan produksi yang paling efektif dengan menggunakan metode CDS adalah persamaan K=8 dengan urutan penjadwalan produksi AC 25502- AC 25502- TO 2203- OP 7502- OP 7502- OP 7502- OP 7502- OP 7501- OP 7501- TO 2202- TO 2203- OP 7501- OP 7501- TO 2202- OP 7501- TO 2202- TO 2202- TO 2203. Dari urutan tersebut maka diperoleh nilai makespan sebesar 5.446,150 menit dan idle time selama 17.124,565 menit. Dengan menggunakan metode CDS maka perusahaan dapat mengurangi keterlambatan proses produksi selama 1.032,320 menit.

(2)

ABSTRACT

PT. X was founded by a consultant in a factory that specialize in men’s shoes. Production scheduling has been done by the company by using Come, First-Served (FCFS) method, which means that orders are processed according to the sequence of orders that come. The problem in the company is the production process that takes a long time, so there is a delay at products distribution.

Campbell, Dudek and Smith (CDS) method is the development from Johnson Rules. CDS’s Scheduling intended for scheduling on multiple machines (more than 2) and aims to get the smallest makespan which is the best tasks sequence. From the analysis, scheduling using CDS method produces 8 equations. The most effective production by using the CDS is the equation K = 8 with sequence AC 25502- AC 25502- TO 2203- OP 7502- OP 7502- OP 7502- OP 7502- OP 7501- OP 7501- TO 2202- TO 2203- OP 7501- OP 7501- TO 2202- OP 7501- TO 2202- TO 2202- TO 2203 production scheduling. From the order, the makespan values obtained 5.446.150 minutes and idle time 17.124.565 minutes. By using the CDS, the company can reduce the delay in the production process 1.032.320 minutes.

(3)

x

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ...iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi dan Pembatasan Masalah ... 3

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Kegunaan Penelitian ... 5

1.5 Sistematika Penulisan ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

2.1 Pengertian Manajemen Operasi... 8

2.2 Sepuluh Keputusan Manajemen Operasi ... 9

(4)

2.4 Tujuan Penjadwalan ... 12

2.5 Fungsi Penjadwalan ... 13

2.6 Istilah-Istilah dalam Penjadwalan ... 14

2.7 Jenis-Jenis Penjadwalan ... 16

2.8 Model Penjadwalan ... 18

2.9 Metode Penjadwalan ... 19

2.10 Penjadwalan Beberapa Job pada Satu Mesin ... 20

2.10.1 Aturan Prioritas ... 20

2.10.2 Algoritma Hodgson ... 21

2.10.3 Algoritma Wilkerson-Irwin ... 22

2.11 Penjadwalan Beberapa Job pada Mesin Seri ... 23

2.11.1 Johnson’s Rule ... 23

2.11.2 Campbell Dudek & Smith Rule ... 24

2.12 Penjadwalan Beberapa Job pada Mesin Paralel ... 25

2.12.1 Jadwal Semi Aktif ... 25

2.12.2 Jadwal Aktif ... 26

2.12.3 Jadwal Non Delay ... 26

2.13 Penjadwalan Batch ... 27

2.13.1 Jumlah Batch Transfer Lebih dari Dua pada Dua Mesin ... 29

2.13.2 Penjadwalan Batch untuk Tiga Mesin dengan Dua Batch... 29

2.14 Penjadwalan Tenaga Kerja ... 30

2.14.1 Algoritma Tibrewala Philippe & Browne... 31

2.14.2 Algoritma Monroe ... 31

2.15 Gantt Chart ... 32

(5)

xii

Universitas Kristen Maranatha

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 36

3.1 Sejarah Singkat Perusahaan... 36

3.2 Struktur Organisasi Perusahaan dan Tugasnya ... 37

3.3 Proses Produksi ... 42

3.4 Jenis Penelitian ... 44

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 45

3.6 Metode Penelitian ... 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 47

4.1 Pengumpulan Data Perusahaan ... 47

4.2 Perhitungan Waktu Proses dalam Setiap Stasiun Kerja ... 49

4.3 Analisis Penjadwalan Menggunakan Metode CDS... 58

4.4 Perbandingan Metode CDS dengan FCFS ... 83

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 87

5.1 Simpulan ... 87

5.2 Saran ... 88

DAFTAR PUSTAKA ...

(6)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Data Model Produk Pabrik Sepatu PT. X ... 3

Tabel 1.2 Data Keterlambatan Pabrik Sepatu PT. X ... 4

Tabel 3.1 Flow Process Chart Proses Produksi Sepatu ... 44

Tabel 4.1 Jumlah Mesin dan Tenaga Kerja... 47

Tabel 4.2 Data Stasiun Kerja ... 48

Tabel 4.3 Jumlah Order Tanggal 9 September 2014 sampai 17 September 2014. ... 48

Tabel 4.4 Urutan dan Waktu Proses Setiap Pasang Sepatu (dalam Menit) ... 49

Tabel 4.5 Waktu pada Proses Pengerjaan Gambar Pola (dalam Menit) ... 50

Tabel 4.6 Waktu pada Proses Pengerjaan Gunting Pola (dalam Menit) ... 51

Tabel 4.7 Waktu pada Tahap Sisit (dalam Menit) ... 52

Tabel 4.8 Waktu pada Tahap Upper dan Inspeksi (dalam Menit) ... 53

Tabel 4.9 Waktu pada Pasang Sol (dalam Menit) ... 54

Tabel 4.10 Waktu pada Mesin Press dan Pengeringan (dalam Menit) ... 55

Tabel 4.11 Waktu pada Tahap Pembentukan Sepatu/Takolan (dalam Menit) ... 56

Tabel 4.12 Waktu pada Tahap Finishing (dalam Menit) ... 57

Tabel 4.13 Waktu pada Pemberian Alas Sepatu dan Inspeksi (dalam Menit) ... 58

Tabel 4.14 Total Waktu Keseluruhan Order ... 59

Tabel 4.15 Simbol dalam Proses ... 60

Tabel 4.16 Perhitungan K=1 ... 61

Tabel 4.17 Perhitungan Waktu K=1 ... 61

(7)

xiv

Universitas Kristen Maranatha

Tabel 4.19 Perhitungan Waktu K=2 ... 64

Tabel 4.20 Perhitungan K=3 ... 67

Tabel 4.21 Perhitungan Waktu K=3 ... 67

Tabel 4.22 Perhitungan K=4 ... 70

Tabel 4.23 Perhitungan Waktu K=4 ... 70

Tabel 4.24 Perhitungan K=5 ... 73

Tabel 4.25 Perhitungan Waktu K=5 ... 73

Tabel 4.26 Perhitungan K=6 ... 74

Tabel 4.27 Perhitungan Waktu K=6 ... 74

Tabel 4.28 Perhitungan K=7 ... 77

Tabel 4.29 Perhitungan Waktu K=7 ... 77

Tabel 4.30 Perhitungan K=8 ... 80

Tabel 4.31 Perhitungan Waktu K=8 ... 80

Tabel 4.32 Nilai Makespan dan Idle Time (dalam Menit) ... 83

Tabel 4.33 Perhitungan Waktu FCFS ... 84

(8)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Rerangka Pemikiran ... 35

Gambar 3.1 Struktur Organisasi ... 37

Gambar 4.1 Gantt Chart Perhitungan K=1 ... 63

Gambar 4.2 Gantt Chart Perhitungan K=2 ... 66

Gambar 4.3 Gantt Chart Perhitungan K=3 ... 69

Gambar 4.4 Gantt Chart Perhitungan K=4 ... 72

Gambar 4.5 Gantt Chart Perhitungan K=6 ... 76

Gambar 4.6 Gantt Chart Perhitungan K=7 ... 79

Gambar 4.7 Gantt Chart Perhitungan K=8 ... 82

(9)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada masa sekarang, kebutuhan konsumen akan suatu produk meningkat

cukup tinggi. Karena tingkat permintaan yang tinggi maka perusahaan harus

memproduksi barang dalam jumlah yang relatif cukup banyak namun harus

diimbangi dengan ketepatan waktu proses produksi. Perusahaan harus memikirkan

agar tidak terjadi keterlambatan dalam proses produksi sehingga produk dapat

didistribusikan dengan baik. Melakukan penjadwalan dengan tepat dan

memikirkan kapan proses produksi harus dimulai dan kapan proses produksi itu

berakhir adalah tugas yang harus dipikirkan oleh perusahaan. Selain itu

perusahaan juga harus memikirkan bagaimana penggunaan sumber daya yang

efektif di setiap waktu proses produksi.

Salah satu masalah dalam perusahaan manufacturing adalah penjadwalan

operasi dalam proses produksi. Menurut Baker (1994), penjadwalan didefinisikan

sebagai proses pengalokasian sumber daya untuk memilih sekumpulan tugas

dalam jangka waktu tertentu. Dalam proses penjadwalan terdapat dua elemen

penting yakni urutan job yang memberikan solusi optimal dan pengalokasian

sumber daya. Masalah penjadwalan seringkali muncul jika terdapat n job yang

(10)

dikerjakan lebih dahulu dan bagaimana urutan prosesnya sehingga diperoleh suatu

proses produksi yang terjadwal.

Pabrik sepatu PT. X adalah tempat dimana penulis melakukan

penelitian. Produk yang dihasilkan oleh pabrik sepatu ini adalah sepatu khusus

untuk laki-laki yang terbuat dari kulit asli dengan jenis dan model sepatu yang

bervariasi. Urutan proses produksi yang ada di pabrik sepatu ini adalah secara

seri. Permasalahan yang muncul di perusahaan adalah adanya proses produksi

memakan waktu yang cukup lama dibandingkan sebelumnya sehingga terjadi

keterlambatan dalam distribusi produk. Keterlambatan tersebut terjadi karena

dalam proses produksi muncul permasalahan yaitu adanya produk yang delay

dikarenakan proses produksi masih beroperasi sehingga produk tidak bisa masuk

ke dalam proses tersebut.

Penelitian ini menggunakan metode Campbell, Dudek & Smith (CDS).

Alasan menggunakan metode tersebut adalah proses produksi yang dilakukan oleh

PT. X adalah secara seri dan lebih dari dua mesin. Selain itu tujuan dari penelitian

ini adalah mendapatkan urutan pekerjaan yang optimal yaitu dengan mencari

produk mana yang seharusnya diproduksi terlebih dahulu agar dapat

meningkatkan efisiensi waktu produksi.

Berdasarkan fenomena tersebut, maka peneliti tertarik melakukan

penelitian dengan judul “Penerapan Penjadwalan Produksi dengan

Menggunakan Metode Campbell Dudek and Smith untuk Mengurangi Waktu

(11)

3 Universitas Kristen Maranatha

1.2 Identifikasi dan Pembatasan Masalah

Berikut ini adalah beberapa model produk yang terdapat di Pabrik Sepatu PT. X.

Tabel 1.1

Data Model Produk Pabrik Sepatu PT. X

Model

Dari data di atas terlihat munculnya keterlambatan untuk beberapa model

produk dengan tingkat permintaan yang cukup tinggi. Untuk menjaga agar

penelitian tidak menjadi terlalu luas, maka fokus penelitian yang akan dipilih

adalah kode produk TO yang terdiri dari dua jenis yaitu TO 2202 dan TO 2203,

kode produk OP yang terdiri dari dua jenis produk yaitu OP 7501 dan OP 7502,

dan yang terakhir kode produk AC 25502. Alasan memilih kode dan model

(12)

Berikut ini adalah data keterlambatan yang terdapat di Pabrik Sepatu

PT.X.

Tabel 1.2

Data Keterlambatan Pabrik Sepatu PT. X Model

model produk yaitu model produk TO 2202, TO 2203, AC 25502, OP 7501 dan

OP 7502 mengalami keterlambatan yang cukup lama dari waktu yang telah

ditetapkan. Oleh karena itu perusahaan perlu melakukan penjadwalan agar proses

produksi dapat berjalan secara efektif.

Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini

adalah:

1. Penjadwalan produksi seperti apa yang selama ini diterapkan oleh perusahaan?

2. Produk mana yang sebaiknya diproduksi terlebih dulu agar tidak terjadi

(13)

5 Universitas Kristen Maranatha

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Sesuai dengan identifikasi masalah yang telah diuraikan di atas, penelitian

ini dilaksanakan dengan tujuan:

1. Untuk mengetahui penjadwalan produksi seperti apa yang selama ini

diterapkan oleh perusahaan.

2. Untuk mengetahui produk mana yang sebaiknya di produksi terlebih dulu agar

tidak terjadi keterlambatan dan meningkatkan efisiensi waktu produksi.

1.4 Kegunaan Penelitian

Dari hasil penelitian yang dilakukan, penulis berharap dapat memberikan

manfaat bagi perusahaan, bagi mahasiswa di perguruan tinggi dan pihak lain.

Adapun manfaat tersebut sebagai berikut:

1. Pemilik Perusahaan

Bagi pemilik usaha, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan

masukan untuk membantu dalam melakukan penjadwalan sehingga dapat

meningkatkan produksi perusahaan.

2. Bagi Mahasiswa di Perguruan Tinggi

Bagi mahasiswa, hasil penelitian ini dapat memberikan pemahaman lebih

tentang penjadwalan dan dapat merancang penjadwalan dalam proses

produksi sehingga tidak melewati waktu produksi yang telah ditentukan.

3. Bagi Pihak lain

Bagi pihak lain, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi

(14)

1.5 Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dan dapat memberikan gambaran yang lebih jelas tentang

isi dari tugas akhir ini, maka pembahasan dilakukan secara sistematik meliputi:

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang masalah dimana permasalahan yang ada di

pabrik tersebut adalah terjadi keterlambatan dalam pengiriman produk dan

adanya produk yang delay. Identifikasi masalah yang muncul adalah adanya

keterlambatan dalam penjadwalan produksi yang selama ini diterapkan

perusahaan. Oleh karena itu pada bab ini dibahas pula pembatasan masalah yang

akan diteliti terkait dengan latar belakang. Selain itu dijelaskan pula perumusan

masalah, tujuan penelitian dan sistematika penulisan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi mengenai penjabaran teori-teori yang melandasi penelitian

ini serta adanya kerangka berpikir yang menjelaskan dengan masalah yang diteliti.

BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN

Bab ini berisi objek penelitian yang akan diteliti dan urutan proses

produksi yang dimaksudkan untuk membantu pembaca dalam memahami isi

laporan tugas akhir ini secara keseluruhan.

BAB 4 ANALISIS PEMBAHASAN

Bab ini berisi data-data yang sudah terkumpul baik itu data dari

perusahaan ataupun data dari hasil pengamatan yang dilakukan penulis di tempat

(15)

7 Universitas Kristen Maranatha BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan penelitian sesuai dengan tujuan penelitian dan

(16)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang dilakukan, maka dapat disimpulkan

sebagai berikut:

1. Penjadwalan produksi yang selama ini dilakukan oleh perusahaan adalah

menggunakan metode First-Come, First-Served (FCFS), yang artinya order

diproses sesuai dengan urutan order yang datang. Nilai makespan yang

diperoleh sebesar 6.478,470 menit dan idle time selama 21.877,205 menit.

2. Pengerjaan produksi yang paling efektif dengan menggunakan metode

Campbell Dudek and Smith (CDS) adalah persamaan K=8 dengan urutan penjadwalan produksi AC 25502- AC 25502- TO 2203- OP 7502- OP 7502-

OP 7502- OP 7502- OP 7501- OP 7501- TO 2202- TO 2203- OP 7501- OP

7501- TO 2202- OP 7501- TO 2202- TO 2202- TO 2203. Dari urutan tersebut

maka diperoleh nilai makespan sebesar 5.446,150 menit dan idle time selama

17.124,565 menit.

3. Dengan menggunakan metode CDS maka perusahaan dapat mengurangi

(17)

88 Universitas Kristen Maranatha

5.2 Saran

Adapun saran yang dapat diberikan oleh penulis, yaitu:

1. Untuk meningkatkan efisiensi waktu produksi perusahaan dapat menggunakan

metode CDS karena dengan menggunakan metode CDS perusahaan dapat

mengurangi keterlambatan proses produksi selama 1.032,320 menit.

2. Untuk mengurangi keterlambatan dalam proses produksi, perusahaan dapat

menambah jumlah tenaga kerja dengan melakukan subkontrak ataupun dengan

menambah jam kerja lembur.

3. Untuk meningkatkan semangat kerja karyawan dan mengurangi biaya

produksi, perusahaan bisa mengubah tata letak pabrik, misalnya dengan

(18)

DAFTAR PUSTAKA

Baker, Kenneth R. (1994). “Elements of Sequencing and Scheduling”. Hanover: Amos Tuck School of Business Administration, Dartmouth College.

Bedworth, David D. & Bailey, James E. (1982). “Integrated Production Control System”. New York: John Wiley & Sons, Inc.

Fogarty, Donald W., Blackstone, Jr., & Thomas R. Hoffmann. (1991). “Production and Inventory Management”. 2D Edition. Cincinnati, Ohio: South-Western Publishing Co.

Ginting, Rosnani. (2009). “Penjadwalan Mesin”. Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Hartono, Jogiyanto. (2013). “Metodologi Penelitian Bisnis”. Yogyakarta: BPFE.

Heizer, Jay. & Render, Barry. (2011). “Operations Management”, Tenth Edition. New Jersey: Pearson Education, Inc.

Jacobs, F Robert. & Chase, Richard B. (2014). “Operations And Supply Chain Management”. 14th Global Edition. New York: McGraw-Hill Companies, Inc.

Meredith, Jack R. & Shafer, Scott M. (2011). “Operations Management” Fourth Edition. Asia: John Wiley & Sons, Inc.

Schroeder, Roger G., Goldstein, Susan M., & Rungtusanatham, M Johnny. (2011). “Operations Management”. Fifth Edition. Singapore: McGraw-Hill International Edition.

Stevenson, William J. (1999). “Production Operation Management” Sixth Edition. America: McGraw-Hill Companies, Inc.

Sugiyano. (2012).”Metode Penelitian Kombinasi”. Bandung: Alfabeta.

Suliyanto. (2009). “Metode Riset Bisnis”. Yogyakarya: Andi.

Gambar

Tabel 1.1  Data Model Produk Pabrik Sepatu PT. X

Referensi

Dokumen terkait

Sasaran yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mengetahui urutan penjadwalan yang memberikan nilai makespan yang minimum serta mengghindari waktu menganggur pada mesin

Penjadwalan yang ditetapkan dalam perusahaan adalah dengan menggunakan aturan FCFS (First Come First Served), yaitu yaitu menjadwalkan produk dengan waktu kedatangan yang

Penjadwalan produksi dengan penerapan metode Campbell Dudek and Smith (CDS) dapat meminimasi makespan sebesar 57,51 jam atau sebesar 18,05% jika dibandingkan dengan

Salah satu fasilitas produksi adalah mesin untuk melakukan suatu pekerjaan dengan menentukan urutan proses produksi suatu produk yang tepat agar dapat meminimalkan

Tugas Sarjana ini berjudul “ Analisis Efektivitas Penjadwalan Produksi Menggunakan Metode Gupta dan Metode Dannenbring Terhadap Metode FCFS (First Come First Served) pada

Dalam hal ini dapat ditemukan masalah antara bahan baku atau pengaruh adanya penjadwalan produksi yang menggunakan metode FCFS (First Come First Served).. Tujuan dari

Tugas Sarjana ini berjudul “Analisis Evektivitas Penjadwalan Produksi Menggunakan Metode Gupta dan Metode Dannenbring Terhadap Metode FCFS ( First Come First Served ) pada PT..

Dalam penelitian ini menggunakan metode penjadwalan produksi Campbell, Dudek, Smith dan metode penjadwalan Nawaz, Enscore, Ham yang bertujuan menentukan urutan