PENGARUH MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI SMA
PASUNDAN 8 BANDUNG
(Studi Kasus: Kelas XI IPS Tahun Ajaran 2011/2012)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Akuntansi
Disusun oleh:
ADITIYA NUGRAHA NIM. 0703792
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
No Daftar:516/UN40.FPEB.1.PL/2012
PENGARUH MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI
BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI SMA
PASUNDAN 8 BANDUNG
(Studi Kasus: Kelas XI IPS Tahun Ajaran 2011/2012)
Oleh
Aditiya Nugraha
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
© Aditiya Nugraha 2012 Universitas Pendidikan Indonesia
Desember 2012
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
PENGARUH MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI SMA
PASUNDAN 8 BANDUNG
(Study Kasus: Kelas XI IPS Tahun Ajaran 2011/2012)
Telah disetujui oleh :
Mengetahui,
Ketua Program Studi
Pendidikan Akuntansi
Drs. H. Ajang Mulyadi, M.M
NIP. 19611102 198603 1 002 Pembimbing I
Drs. H. Ajang Mulyadi, M.M
NIP. 19611102 198603
Pembimbing II
Imas Purnamasari, S.Pd, M.M
PENGARUH MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI SMA
PASUNDAN 8 BANDUNG
(Studi Kasus: Kelas XI IPS Tahun Ajaran 2011/2012) Aditiya Nugraha
Pembimbing I : Drs. Ajang Mulyadi, M.M Pembimbing II : Imas Purnamasari, S.Pd, M.M
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan di SMA Pasundan 8 Bandung, karena prestasi belajar siswa kelas XI IPS dalam mata pelajaran Akuntansi disekolah tersebut masih banyak yang tidak mencapai KKM yang ditetapkan sekolah. Adapun tujuannya adalah untuk mengetahui bagaimana gambaran pengaruh minat belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran akuntansi di kelas XI IPS SMA Pasundan 8 Bandung. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode survey, dengan pengambilan sampel menggunakan tekhnik sampling berupa proportional area probability random sampling. Siswa kelas XI IPS SMA Pasundan 8 Bandung tahun ajaran 2011/2012 digunakan sebagai sampel sebanyak 101 siswa dari 134 siswa yang menjadi populasi. Data yang di ambil dari variabel minat belajar berasal dari angket yang telah disebarkan serta di olah, sedangkan data yang diambil dari variabel prestasi belajar berasal dari nilai UTS siswa SMA Pasundan 8 Bandung kelas XI IPS dalam mata pelajaran akuntansi tahun ajaran 2011/2012. Minat belajar siswa kelas XI IPS dalam mata pelajaran akuntansi digambarkan berada pada kategori tinggi, dan prestasi belajar siswa kelas XI IPS dalam mata pelajaran akuntansi tahun ajaran 2011/2012 digambarkan berada pada kategori tinggi. Berdasarkan perhitungan penelitian yang dilakukan, maka menghasilkan gambaran pengaruh minat belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran akuntansi dengan menggunakan perhitungan korelasi product moment yang diperoleh sebesar 0,693 dan koefisien determinasi sebesar 48,02%, sedangkan sisanya sebesar 51,98% dipengaruhi oleh faktor lainnya. Dari hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa minat belajar siswa berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPS dalam mata pelajaran Akuntansi di SMA Pasundan 8 Bandung.
EFFECT OF STUDENT INTEREST TO STUDENT ACHIEVEMENT IN THE STUDY OF ACCOUNTING AT SMA PASUNDAN 8 BANDUNG
(Study Case: On Grade XI IPS Education Year 2011-2012)
Aditiya Nugraha
Adviser I : Drs. Ajang Mulyadi, M.M
Adviser II : Imas Purnamasari, S.Pd, M.M
ABSTRACT
The research was conducted in SMA Pasundan 8 Bandung, as the percentage of
learning achievement of grade eleventh taking Social Science academic discipline which didn’t meet the minimum mastery criteria set in the school was low. The objective of the study was to describe an influence of students’ motivation to learning achievement on Accounting of grade eleventh Social Science discipline
of SMA Pasundan 8 Bandung. The research methodology employed in the
research was survey; sampling was carried out using proportional area probability
random sampling technique. The number of students taking role as samples was
101 out of 134 possiblestudents population. There were two types of data used
inthe research: data addressing students motivation variable taken from the
distribution and analysis of questionnaires and data addressing students’
motivation variable taken from the scores of students’ mid-term test on
Accounting in 2011/2012 academic year. The motivation of students in learning
Accounting was high and learning achievement on Accounting in 2011/2012
academic year was also high. The calculations of the data using Product Moment Correlation measurement showed that the influence of students’ motivation on learning achievement on Accounting was 0,693 and the coefficient of
determination was 48,02%, whereas 51,98% was affected by other aspects. Based
on the result demonstrated above it can be concluded that students learning
eleventh grade students taking Social Science academic discipline of SMA
Pasundan8 Bandung.
DAFTAR ISI
BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS ... 11
2.1 Belajar ... 11
2.1.1 Pengertian Belajar ... 11
2.1.2 Prinsip-prinsip Belajar ... 13
2.1.3 Ciri-ciri Belajar ... 15
2.1.4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Belajar ... 19
2.2 Minat Belajar ... ... 20
2.2.1 Pengertian Minat Belajar ... 20
2.2.2 Macam-macam Minat Belajar ... 22
2.2.3 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat Belajar ... 23
2.2.4 Cara Meningkatkan Minat Belajar ... 24
2.2.5 Indikator Minat Belajar ... 25
2.2.6 Hubungan Minat dengan Prestasi Belajar ... 26
2.3 Prestasi Belajar ... 28
2.3.1 Pengertian Prestasi Belajar ... 28
2.3.2 Indikator Prestasi Belajar ... 30
2.3.3 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ... 32
2.4 Mata Pelajaran Akuntansi ... 34
2.4.2 Siklus dan Proses Akuntansi ... 36
2.4.2.1 Siklus Akuntansi... ... ...36
2.4.2.2 Proses Akuntansi... ... ...37
2.4.2.3 Karakteristik Akuntansi... ... ...38
2.5 Kerangka Pemikiran ... 39
2.6 Hipotesis ... 45
BAB III METODE PENELITIAN ... 46
3.1 Desain Penelitian ... 46
3.2 Operasional Variabel ... 46
3.3 Populasi dan Sampel ... 49
3.3.1 Populasi ... 49
3.3.2 Sampel ... 49
3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 53
3.5 Teknik Pengujian Instrumen Penelitian ... 54
3.5.1 Uji Validitas ... 54
3.5.2 Uji Reliabilitas ... 57
3.6 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... 59
3.6.1 Uji Normalitas ... 59
3.6.2 Koefisien Korelasi ... 61
3.6.3 Koefisien Determinasi... 62
3.6.4 Pengujian Hipotesis (Uji t) ... 62
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 64
4.1 Gambaran Obyek Penelitian... 64
4.1.1 Sejarah Berdirinya SMA Pasundan 8 Bandung...64
4.1.2 Visi Misi Sekolah... 64
4.1.3 Organisasi Sekolah... 66
4.2 Deskripsi Data Variabel Penelitian... 68
4.2.1 Gambaran Umum Minat Belajar Siswa... . 68
4.2.1.1Deskripsi Umum Minat Belajar... ... 68
4.2.1.2Deskripsi Per Indikator Minat Belajar... ... 69
4.3 Analisis Data dan Pengujian Hipotesis Penelitian ... 76
4.3.1 Analisis Data... . 76
4.3.1.1Uji Normalitas... . 76
4.3.1.2Koefisien Korelasi... . 78
4.3.1.3Koefisien Determinasi... . 79
4.3.1.4Uji Hipotesis... . 80
4.4 Pembahasan Hasil Penelitian... . 82
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 88
5.1 Kesimpulan... 88
5.2 Saran... 88
DAFTAR PUSTAKA ... ... 92
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Data Jumlah Yang Lulus dan Tidak Lulus Ujian Tengah Semester
Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di SMA Pasundan 8
Bandung... 3
Tabel 2.1 Jenis, Indikator, dan Cara Evaluasi Belajar... 30
Tabel 3.1 Operasional Variabel Penelitian... 48
Tabel 3.2 Populasi Siswa Kelas XI IPS SMA Pasundan 8 Bandung... 49
Tabel 3.3 Sampel Siswa Kelas XI IPS SMA Pasundan 8 Bandung... 51
Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Variabel Minat Belajar (X)... 56
Tabel 3.5 Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas... 58
Tabel 4.1 Kriteria Penilaian... 68
Tabel 4.2 Peserta Didik Menunjukan Gairah Yang Tinggi Dalam Melakukan Aktivitas Belajar... 69
Tabel 4.3 Tekun dan Ulet Dalam Melakukan Aktivitas Belajar Sekalipun Dalam Waktu Yang Lama... 70
Tabel 4.4 Aktif... 71
Tabel 4.5 Kreatif... 71
Tabel 4.6 Produktif Dalam Melakukan Aktivitas dan Menyelesaikan Tugas-Tugas Belajar... 72
Tabel 4.7 Tidak Mengenal Lelah Apalagi Bosan Dalam Belajar... 72
Tabel 4.8 Senang Dan Asyik Dalam Belajar... 73
Tabel 4.9 Aktivitas Belajar di Anggap Sebagai Suatu Hobi Dan Bagian Dari Hidup... 73
Tabel 4.10 Tabel Persentase Indikator Minat Belajar... 74
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Proses Belajar ... 2
Gambar 2.1 Komponen Proses Belajar Mengajar... 33
Gambar 2.2 Siklus Akuntansi... 37
Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran... 44
Gambar 2.4 Model Hubungan Antar Variabel... 44
Gambar 4.1 Struktur Organisasi SMA Pasundan 8 Bandung... 67
Gambar 4.2 Grafik Q-Q Plot Minat Belajar... 77
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN-LAMPIRAN...96
Lampiran 1... ...97
Lampiran 2... ...111
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pembangunan suatu bangsa dan Negara merupakan hal yang penting untuk
dilakukan. Dalam mewujudkannya diperlukan sumber daya manusia yang
berkualitas. Untuk memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas dapat
dicapai melalui proses pendidikan.
Menurut UU No. 20 tahun 2003 (tentang sistem Pendidikan Nasional BAB
I, Pasal 1, Hal 5) menjelaskan bahwa:
“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara”.
Sedangkan fungsi pendidikan Menurut UU No. 20 tahun 2003 (tentang sistem Pendidikan Nasional BAB II, Pasal 3, Hal 9) menjelaskan bahwa:
“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.
Menyadari sangat pentingnya pencapaian tujuan pendidikan maka perlu
dilakukannya suatu upaya dalam mewujudkannya yaitu melalui proses belajar.
Menurut Walgito (2010:186) mengatakan bahwa “proses belajar merupakan
intervening variable yang merupakan penghubung atau pengait antara
2
itu sendiri terdapat dalam diri individu yang belajar, yang kemudian menghasilkan
perubahan dalam perilakunya. Seperti yang digambarkan oleh Hergenhahn dan
olson (1997:3) sebagai berikut:
Independent variables Intervening variable Dependent variables
Experience Learning Behavioral changes Gambar 1.1 Proses Belajar
Sumber: Walgito. (2010:186)
Proses belajar merupakan suatu aktifitas dalam proses pendidikan dimana
output diperoleh. Sekolah menengah atas Pasundan 8 Bandung sebagai salah satu
sekolah yang menyelenggarakan proses pendidikan secara formal berusaha
menghasilkan peserta didik yang baik guna menghasilkan sumber daya manusia
yang berkualitas dan berdaya saing tinggi dengan cara meningkatkan prestasi
belajar siswanya di sekolah. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan kelengkapan
fasilitas mengajar maupun fasilitas belajar, seperti adanya infokus pada setiap
kelas, papan tulis yang menggunakan spidol atau white board, adanya wifi
disekolah tersebut dan lain-lain.
Fasilitas belajar dan pengajaran yang baik tersebut dapat memudahkan
siswa dalam belajar dan guru dalam mengajar sehingga materi yang disampaikan
oleh guru akan lebih mudah diterima oleh siswa, serta mempermudah guru
sebagai pendidik dalam mengefektifitaskan dan efesiensikan waktu dalam
mengajar. Kemudahan dalam proses belajar mengajar tersebut tidak sejalan
dengan prestasi akademik yang diperoleh siswanya pada mata pelajaran akuntansi.
Hal ini dapat dilihat pada nilai UTS siswa dalam mata pelajaran akuntansi kelas
dibawah KKM yang sudah ditentukan sekolah tersebut yaitu 75. Data yang
diperoleh dari SMA Pasundan 8 Bandung kelas XI IPS , menunjukan bahwa
prestasi belajar yang dicapai oleh siswa untuk mata pelajaran akuntansi masih
rendah atau belum maksimal. Mengingat sekolah tersebut memiliki akreditasi A
serta fasilitas belajar mengajar yang baik, sehingga cukup heran apabila prestasi
belajar siswanya pada mata pelajaran akuntansi masih banyak yang dibawah
KKM.
Berikut adalah data jumlah yang lulus dan tidak lulus UTS Mata Pelajaran
Akuntansi kelas XI IPS SMA PASUNDAN 8 Bandung.
Table 1.1
Data Jumlah Yang Lulus dan Tidak Lulus Ujian Tengah Semester Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di PASUNDAN 8 BANDUNG
Kelas Kelas XI
% yang lulus secara keseluruhan 37%
% yang tidak lulus secara keseluruhan 63%
KKM 75,00
Sumber: SMA Pasundan 8 Data diolah (2011)
Berdasarkan data pada tabel 1.1 dapat dilihat bahwa prestasi belajar siswa
pada mata pelajaran akuntansi kelas XI secara keseluruhan 63% masih di bawah
nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh sekolah untuk
mata pelajaran akuntansi sebesar 75.
Pada tabel 1.1 terdapat kelas yang prestasi belajarnya tinggi namun
4
berada di bawah standar nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) yaitu sebesar
75. Kelas XI IPS 1 memiliki siswa sebanyak 46 orang, kelas XI IPS 2 memiliki
siswa sebanyak 51 orang, kelas XI IPS 3 memiliki siswa sebanyak 37 orang.
Kelas XI IPS 1 mempunyai rata-rata nilai UTS yang mencapai KKM paling
tinggi diantara kelas XI IPS lainya yaitu sebanyak 28 siswa atau 61% dari 46
siswa memiliki nilai diatas KKM, sedangkan jumlah sisanya adalah siswa yang
prestasi belajarnya rendah sebanyak 18 orang atau sebesar 39%. Di kelas XI IPS 2
rata-rata nilai UTS yang mencapai KKM sebesar 43% yaitu sebanyak 22 siswa
dari 51 jumlah siswa yang ada dikelas XI IPS 2 memiliki nilai diatas KKM,
sedangkan siswa yang prestasi belajarnya rendah sebanyak 29 orang atau sebesar
57%. Kelas XI IPS 3 memiliki jumlah nilai yang mencapai KKM paling sedikit
merupakan kelas yang memiliki rata-rata nilai terendah dijurusan IPS, kelas XI
IPS 3 mempunyai jumlah siswa sebanyak 37 orang, siswa yang prestasi belajarnya
rendah sebanyak 37 orang atau sebesar 100%, sedangkan yang memiliki prestasi
belajarnya tinggi yaitu sebesar 0% atau sebanyak 0 orang.
Dari data tersebut dapat dilihat masih banyak siswa yang tidak mencapai
KKM dan dibawah nilai rata-rata yaitu sebesar 63% atau 84 siswa dibandingkan
dengan jumlah siswa yang mencapai KKM yaitu 37% atau 50 siswa. Hal ini
menunjukkan bahwa sebagian besar prestasi belajar siswa belum memenuhi
Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) materi pelajaran akuntansi. Apabila melihat
hasil pencapaian prestasi belajar siswa dan membandingkannya dengan standar
yang telah ditetapkan yaitu 75, dapat diketahui bahwa tingkat pencapaian prestasi
dihasilkan menjadi tidak berkualitas, seperti tidak memahami materi yang telah di
ajarkan, tidak mempunyai ketrampilan, dan tidak bisa mengaplikasikan materi
pelajaran yang telah di ajarkan ke dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk memperbaiki dan meningkatkan prestasi belajar siswa, peningkatan
pendidikan harus selalu diusahakan baik dari segi kuantitas maupun segi kualitas.
Belajar merupakan salah satu solusi meningkatkan prestasi belajar siswa, yang
artinya dapat menghasilkan hasil yang baik dalam mata pelajaran. Untuk
mencapai suatu hasil yang baik dalam mata pelajaran, harus disertai oleh usaha
yang gigih dalam pelaksanaanya, usaha tersebut bisa dilakukan dengan belajar.
Menurut Hilgard (Nasution, 2000: 35) menyimpulkan bahwa: „Belajar
merupakan proses mencari ilmu yang terjadi dalam diri seseorang melalui latihan,
pembelajaran, dan sebagainya sehingga terjadi perubahan dalam diri.‟ Sedangkan
menurut Gagne (Zanikhan, 2008), „Belajar merupakan perubahan yang
diperlihatkan dalam tingkah laku, yang keadaannya berbeda dari sebelum individu
berada dalam situasi belajar dan sesudah melakukan tindakan yang sempurna itu‟.
Dalam belajar terdapat suatu proses mental yang aktif pada diri siswa,
proses tersebut terdapat pada tingkat permulaan belajar yang ditunjukan dengan
kurang teraturnya siswa dalam melakukan kegiatan belajar, masih banyaknya
hasil tidak memuaskan yang diperoleh serta masih banyak terjadinya
kesalahan-kesalahan dalam melakukan proses belajar maupun dalam menyelesaikan suatu
masalah. Tetapi seiring berjalannya waktu kesalahan-kesalahan tersebut akan
berkurang karena adanya usaha dan latihan terus menerus dari siswa tersebut,
6
yang sangat bermanfaat dalam mengurangi kesalahan pada saat proses belajar
maupun menyelesaikan suatu masalah, meningkatkan keteraturan siswa dalam
proses belajar, serta menghilangkan keragu-raguan siswa dalam proses belajar
maupun menyelesaikan suatu masalah sehingga menghasilkan suatu perubahan
pada diri siswa yang lebih baik dari sebelumnya yang artinya menghasilkan
prestasi belajar yang baik.
Prestasi belajar merupakan alat ukur dalam menentukan siswa tersebut
menguasai atau tidak mata pelajaran yang diberikan oleh pendidik pada proses
belajar mengajar disekolah.
Machr (Suryabrata, 2005:45), mengemukakan prestasi belajar sebagai
berikut:
1. Prestasi belajar merupakan hasil dari perubahan yang dapat diukur dengan menggunakan tes prestasi belajar.
2. Prestasi belajar merupakan hasil dari perubahan individu itu sendiri bukan hasil dari perbuatan orang lain.
3. Prestasi belajar dapat dievaluasi tinggi rendahnya berdasarkan kriteria yang ditetapkan oleh penilai atau menurut standar yang telah ditetapkan oleh kelompok.
4. Prestasi belajar merupakan hasil dari kegiatan yang dilakukan dengan sengaja dan disadari, jadi bukan suatu kebiasaan/ perilaku tidak sadar.
Sedangkan menurut Darmadi (2009: 100) menyatakan bahwa „prestasi
belajar adalah sebuah kecakapan atau keberhasilan yang diperoleh seseorang
setelah melakukan sebuah kegiatan dan proses belajar sehingga dalam diri
seseorang tersebut mengalami perubahan tingkah laku sesuai dengan kompetensi
Prestasi belajar dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik dari dalam diri
siswa sendiri, maupun faktor dari luar diri siswa seperti lingkungan, pergaulan,
interaksi belajar dan lain-lain.
Menurut Dalyono (2009: 55) prestasi belajar di pengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang berasal dari dalam manusia yang terdiri dari: faktor fisiologis (karena sakit, karena kurang sehat, karena cacat tubuh), dan faktor psikologis (intelegensi, bakat, minat, motivasi, dan faktor kesehatan mental). Faktor ekstern yaitu faktor yang berasal dari luar diri manusia yang terdiri dari lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.
Berdasarkan paparan tersebut dapat diketahui banyak faktor yang dapat
mempengaruhi prestasi belajar siswa yang terdiri dari faktor ekstern, dan faktor
intern. Dalam proses belajar mengajar, siswa sebagai individu diberi hak yang
sama dalam kegiatan belajar, seperti bertanya pada guru, menjawab pertanyaan
yang diberikan guru maupun siswa, dan lain-lain tanpa diskriminasi, namun dalam
pencapaian prestasi belajar sering di temukan ada siswa yang mendapatkan nilai
yang rendah dan juga siswa yang mendapatkan nilai yang tinggi. Hal ini
menunjukkan bahwa ada faktor lain selain faktor di luar diri siswa yang
mendorong siswa untuk berprestasi, yang sering disebut faktor intern.
Faktor intern merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi
belajar yang timbul dari dalam diri siswa untuk membantu siswa dalam proses
belajar mengajar dalam mencapai tujuannya. Faktor intern tersebut adalah minat.
Menurut Sobry Sutikno (2009:14) ”Minat merupakan kecenderungan yang menetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa aktivitas. Orang yang berminat terhadap suatu aktivitas akan memperhatikan suatu aktivitas itu
8
Sedangkan menurut Belly (2006:4), „Minat adalah keinginan yang
didorong oleh suatu keinginan setelah melihat, mengamati dan membandingkan
serta mempertimbangkan dengan kebutuhan yang diinginkannya‟.
Dalam kegiatan belajar mengajar minat merupakan salah satu faktor
psikologis utama yang mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa, ini
dikarenakan minat merupakan tahapan awal yang berasal dari dalam diri siswa
untuk menghasilkan prestasi belajar yang baik maupun prestasi buruknya siswa,
sehingga minat merupakan hal terpenting untuk mengetahui sesuatu yang akan
datang, karena minat seseorang terhadap sesuatu akan menentukan siswa tersebut
ke arah yang baik atau yang buruk.
Apabila siswa tidak berminat untuk mempelajari sesuatu maka hasil yang
diperoleh tidak akan maksimal. Sebaliknya, apabila siswa mempunyai minat yang
besar maka hasil yang diperolehnya akan lebih maksimal, karena siswa yang
mempunyai minat terhadap suatu objek yang diminatinya, siswa tersebut akan
lebih memusatkan perhatiannya pada objek yang diminatinya dibandingkan objek
yang tidak diminatinya, yang berdampak pada tingginya keinginan siswa untuk
belajar lebih giat lagi. Dengan intensitas perhatian yang tinggi terhadap objek
tersebut akan menghasilkan prestasi yang diinginkan.
Penjelasan di atas sesuai dengan yang dikemukakan Purwanto
(2007:106-107) bahwa:
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa salah satu cara meningkatkan
prestasi belajar siswa adalah dengan upaya peningkatan kualitas pendidikan yang
dapat dilakukan dengan meningkatkan minat belajar siswa di sekolah.
Dari permasalahan tersebut, untuk mengetahui bagaimana pengaruh minat
belajar siswa terhadap hasil belajar siswa dalam mata pelajaran akuntansi di SMA
Pasundan 8 Bandung, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan
judul “Pengaruh Minat Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Dalam
Mata Pelajaran Akuntansi di SMA Pasundan 8 Bandung”.
1.2 Rumusan Masalah Penelitian
1. Bagaimana gambaran minat belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi di
kelas XI IPS SMA Pasundan 8 Bandung.
2. Bagaimana gambaran prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi di
kelas XI IPS SMA Pasundan 8 Bandung.
3. Bagaimana pengaruh minat belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa
dalam mata pelajaran akuntansi di kelas XI IPS SMA Pasundan 8 Bandung.
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Adapun maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui bagaimana gambaran minat belajar siswa dalam mata
pelajaran akuntansi.
2. Untuk mengetahui bagaimana gambaran prestasi belajar siswa dalam mata
10
3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh minat belajar siswa terhadap prestasi
belajar siswa dalam mata pelajaran akuntansi di kelas XI IPS SMA Pasundan
8 Bandung.
1.4 Kegunaan Penelitian
Hasil dari penelitian ini di harapkan dapat memberikan manfaat sebagai
berikut:
1. Manfaat Teoritis
Untuk memperkaya khasanah pengetahuan dan dijadikan sebagai salah satu
bahan kajian guna menambah wawasan yang berhubungan dengan teori prestasi
belajar dan minat belajar dalam mata pelajaran akuntansi.
2. Manfaat Praktis
Untuk manfaat praktis dari hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan
sebagai bahan masukan dan menjadi bahan pertimbangan bagi sekolah menengah
atas di kota bandung khususnya SMA Pasundan 8 Bandung, untuk menjadi objek
penelitian sekaligus menjadi bahan acuan dalam pembuatan kebijakan dimasa
yang akan datang dalam menyediakan informasi mengenai minat belajar siswa
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Nazir (2005:84-85) mengemukakan bahwa:
Desain dari penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian atau proses operasional penelitian. Dalam merencanakan penelitian, desain dimulai dengan mengadakan penyelidikan dan evaluasi terhadap penelitian yang sudah dikerjakan diketahui, dalam memecahkan masalah. Dari penyelidikan itu, akan dijawab bagaimana hipotesis dirumuskan dan diuji dengan data yang diperoleh untuk memecahkan suatu masalah.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Nazir
(2005:56) mengemukakan bahwa:
Metode survei adalah penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara faktual, baik tentang institusi sosial, ekonomi atau politik dari suatu kelompok ataupun suatu daerah. Penyelidikan dilakukan dalam waktu yang bersamaan terhadap sejumlah individu atau unit, baik secara sensus atau dengan menggunakan sampel.
Berdasarkan pengertian di atas, maka penulis menarik kesimpulan bahwa
metode yang tepat untuk penelitian ini adalah metode survei, karena data yang
diperoleh dilakukan pada sejumlah sampel dengan menggunakan angket.
3.2 Operasionalisasi Variabel
Variabel dapat diartikan sebagai suatu konsep yang memiliki nilai ganda,
atau dengan kata lain suatu faktor yang jika diukur akan menghasilkan nilai yang
47
objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian “. Variabel
ini dibedakan menjadi dua kategori utama, yaitu variabel bebas dan variabel
terikat. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat,
sedangkan variabel terikat adalah variabel yang timbul akibat variabel bebas.
Variabel yang terkandung dalam penelitian ini terdiri dari :
a. Variabel Independent (variabel bebas)
Variabel Independent adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat
dan menjadi penyebab atas sesuatu hal atau timbulnya masalah lain. Maka dalam
penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah Minat Belajar (X). Menurut
Slameto (2010:180) “Minat belajar didefinisikan sebagai rasa lebih suka dan rasa
keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh”.
b. Variabel Dependent (variabel terikat)
Variabel Dependent adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas.
Sesuai dengan pengertian tersebut maka yang menjadi variabel terikat (Y) adalah
Prestasi Belajar Siswa. Menurut Syah (2010:148) “Prestasi belajar adalah
perubahan prestasi belajar merupakan hasil interaksi dari sebagian faktor yang
mempengaruhi proses belajar secara keseluruhan yang meliputi segenap ranah
psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar siswa”.
Tabel 3.1 ganjil Mata Pelajaran Akuntansi.
49
3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi
Definisi dari populasi yang diungkapkan oleh Arikunto (2010:173) adalah:
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. Studi atau penelitiannya juga disebut studi populasi atau studi sensus.
Populasi merupakan sekumpulan objek yang diteliti. Populasi ini sering
disebut juga sekumpulan sampel yang diteliti dalam penelitian. Margono (2004:
118) menyebutkan bahwa, “populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian
kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan”. Yang menjadi
populasi dalam penelitian ini adalah siswa di SMA Pasundan 8 Bandung. Populasi
ini dilakukan terhadap siswa kelas XI IPS karena mata pelajaran Akuntansi itu
hanya dipelajari oleh siswa yang mengambil jurusan IPS sejak kelas XI. Dibawah
ini tabel mengenai jumlah populasi di kelas XI IPS SMA Pasundan 8 Bandung.
Tabel 3.2
Populasi Siswa Kelas XI IPS SMA Pasundan 8 Bandung
No. Kelas Jumlah Siswa
1 XI IPS 1 46 Orang
2 XI IPS 2 51 Orang
3 XI IPS 3 37 Orang
Jumlah 134 Orang
(Sumber: SMA Pasundan 8 Bandung)
3.3.2 Sampel
Sudjana (2004: 66) mengemukakan bahwa “sampel adalah sebagian dari
menurut (Arikunto, 2010:174). “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang
diteliti”
Teknik sampling dalam penelitian ini adalah proportional area probability
random sampling. Menurut Arikunto (2010:116) bahwa “Pengambilan sampel
dengan teknik proportional area probability random sampling ialah teknik
sampling yang dilakukan dengan cara mengambil wakil dari setiap kelas untuk
seluruh kelas yang ada”. Teknik sampling yang digunakan biasanya didasarkan
pada beberapa pertimbangan seperti jarak, waktu, tenaga, dana sehingga tidak
dapat mengambil sampel yang besar.
Penentuan jumlah sampel siswa dilakukan melalui perhitungan dengan
menggunakan rumus Yamane sebagai berikut:
(Sahlan, 2005:107)
Keterangan:
n = Ukuran sampel keseluruhan N = Ukuran populasi
d2 = Presisi yang ditetapkan
Dengan menggunakan rumus di atas dan presisi atau kesalahan yang
ditetapkan 5 %, maka yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah:
51
n = 100,37(di bulatkan menjadi 101 orang)
Dari perhitungan di atas, maka sampel dalam penelitian ini adalah 101
siswa tanpa memperhatikan gender (laki-laki dan perempuan).
Setelah diperoleh sampel siswa maka langkah selanjutnya adalah
menentukan sampel setiap kelas XI jurusan IPS dari SMA Pasundan 8 Bandung.
Dalam penarikan sampel kelas dilakukan secara proporsional, dimana diambil
sampel kelas secara random. Dalam penarikan sampel siswa dilakukan secara
proporsional yang dapat dihitung dengan rumus:
( Nazir, 2005:306)
Keterangan :
ni = Jumlah sampel menurut kelas n = Jumlah sampel keseluruhan Ni= Jumlah populasi menurut kelas N = Jumlah populasi keseluruhan
Perhitungannya dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 3.3
Sampel Siswa Kelas XI IPS SMA Pasundan 8 Bandung No. Kelas Jumlah Siswa Sampel Siswa
Sumber: data diolah
Dari 134 siswa yang akan diambil sampel sebanyak 101 siswa dengan
teknik probability sampling dengan teknik acak sederhana (Simple Random).
Sebelum penyebaran angket dilakukan, sampel yang akan menerima
angket harus dikocok /diundi terlebih dahulu sesuai dengan jumlah angket yang
akan disebar agar adil. Berikut prosedur pengambilan sampling secara random :
1. Menyediakan kerangka unit analisis populasi. Kerangka unit analisis
populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa XI IPS Pasundan 8
Bandung.
2. Menyediakan media pengundi. Media pengundi yang sederhana berupa
gelas dan lembaran kertas berukuran mini kira-kira 2 cm x 2 cm dan
lembaran kertas penutup gelas yang kemudian diberi lubang yang cukup
untuk keluarnya gulungan kertas undian.
3. Penomoran daftar urut siswa. Untuk pengambilan data, media berukuran 2
cm x 2 cm tersebut kemudian ditulis dengan angka sesuai dengan nomor
urut masing-masing siswa kelas XI selanjutnya digulung dan dimasukkan
ke dalam media atau gelas pengundi.
4. Pengundian. Langkah selanjutnya, media yang sudah diisi dimasukkan ke
dalam gelas pengundi kemudian dikocok-kocok dan dikeluarkan satu per
satu. Jika dalam satu kocokan keluar dua maka dimasukkan kembali ke
dalam gelas. Demikian seterusnya sampai diperoleh jumlah yang
53
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang
dibutuhkan guna menjawab pertanyaan penelitian. Menurut Arikunto (2010:126)
“Teknik pengumpulan data adalah sebagai cara dan alat yang digunakan dalam
mengumpulkan informasi atau keterangan mengenai subjek penelitian”.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data
berupa angket. Syaodih (2005: 219) mengemukakan bahwa : “Angket merupakan
suatu teknik pengumpulan data secara tidak langsung (peneliti tidak langsung
bertanya jawab dengan responden). Instrumen atau alat pengumpul datanya juga
disebut angket, yang berisi sejumlah pertanyaan atau pernyataan yang harus
dijawab atau direspon oleh responden”.
Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup
(angket berstruktur) artinya angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa
sehingga responden diminta untuk memilih salah satu jawaban sesuai dengan
karakteristik dirinya dengan cara memberikan tanda silang (x) atau checklis (√).
Angket tersebut bertujuan untuk mengetahui pendapat atau tanggapan responden
mengenai persepsi siswa tentang minat belajar siswa yang merupakan salah satu
faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa.
Untuk memperoleh data mengenai minat belajar siswa dibuat beberapa
pertanyaan yang disusun dalam bentuk Skala Numerik (numerical scale).
Menurut Sekaran (2006:33) Skala Numerikal” (numerical scale) mirip dengan
disediakan dengan kata sifat berkutub dua pada ujung keduanya. Ini juga
merupakan skala interval”.
Positif tertinggi Positif terendah
Keterangan : 5= positif tertinggi 4= positif tinggi 3= positif sedang 2= positif rendah 1= positif terendah
3.5 Teknik Pengujian Instrumen Penelitian 3.5.1 Uji Validitas
Uji validitas dilakukan berkenaan dengan ketepatan alat ukur terhadap
konsep yang diukur sehingga benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur.
Sebelum melakukan uji validitas peneliti terlebih dahulu menyebarkan angket uji
coba penelitian kepada responden untuk mengambil serta mengetahui data
penelitian yang diteliti. Setelah data diperoleh selanjutnya data tersebut di olah
menggunakan uji validitas yang bertujuan untuk mengetahui layak tidaknya
instrument penelitian itu disebarkan. Validitas adalah suatu ukuran yang
menunjukkan kevalidan dari suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau
sahih mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang
memiliki validitas rendah. Untuk menguji validitas alat ukur, terlebih dahulu
dicari harga korelasi antara bagian-bagian dari alat ukur secara keseluruhan
dengan cara mengkorelasikan setiap butir alat ukur dengan dengan skor total yang
55
merupakan jumlah tiap skor butir. Untuk menghitung validitas alat ukur
digunakan rumus Pearson Product Moment sebagai berikut:
r
xy=
Setelah diperoleh nilai r xy tersebut kemudian dikonsultasikan dengan nilai
r tabel dengan taraf signifikansi 5%. Kriteria pengujian instrumen dapat dikatakan
valid adalah dengan ketentuan :
Kaidah keputusan : Jika r xy > r tabel berarti valid, sebaliknya
Jika r xy ≤ r tabel berarti tidak valid.
(Arikunto, 2010 : 146)
Dalam penelitian ini, untuk menguji validitas soal peneliti menggunakan
program Excel Windows.
Uji validitas yang dilakukan oleh peneliti yaitu dengan mengujicobakan
angket penelitian kepada 30 responden. Jumlah pernyataan angket yang
disebarkan sebanyak 32 pernyataan, yang terdiri dari 32 item soal minat belajar.
Hasil uji validitas berdasarkan perhitungan dengan bantuan program Excel
Windows untuk variabel minat belajar (X) dapat dilihat pada tabel 3.4 sebagai
Tabel 3.4
Dari perhitungan uji validitas variabel (X) minat belajar siswa di atas dapat
disimpulkan bahwa terdapat beberapa pernyataan-pernyataan instrumen penelitian
57
pernyataan instrumen penelitian yang tidak valid. Artinya pernyataan-pernyataan
tersebut tidak sesuai dengan variabel (X) yang diteliti yaitu minat belajar,
sehingga pernyataan-pernyataan tersebut tidak boleh dan tidak layak disebarkan
kembali pada responden. Dari 4 penyataan yang tidak valid tersebut, mengurangi
jumlah pernyataan yang valid, dari 32 menjadi 28 pernyataan yang layak untuk
disebarkan kembali pada responden, karena penyataan-pernyataan tersebut
dianggap sesuai dengan variabel (X) yaitu minat belajar yang diteliti.
3.5.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes dapat
dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat
memberikan hasil yang tetap (Arikunto, 2010 : 86). Dalam penelitian ini, untuk
mengetahui reliabilitas, digunakan rumus Alpha sebagai berikut :
Langkah 1: Mencari varian tiap butir
=
∑ [∑ ]
(Arikunto, 2010:196)
Keterangan :
= Harga varians tiap butir
∑ = Jumlah kuadrat jawaban responden dari setiap item (∑ = Jumlah skor seluruh responden dari setiap item
N = Jumlah responden
Langkah 2: Mencari varian total
=
∑ [∑ ]
Keterangan :
= Harga varians total
∑ = Jumlah kuadrat jawaban responden dari seluruh item (∑ = Jumlah skor seluruh responden dari seluruh item N = Jumlah responden
Langkah 3: Menghitung reliabilitas instrumen dengan rumus Alpha
[
] [
∑]
(Arikunto, 2010:196) Keterangan :
= Reliabilitas instrumen
k = Banyak item/butir pertanyaan atau banyaknya soal
∑ = Jumlah varians butir soal = Varians total
Setelah diperoleh nilai tersebut kemudian dikonsultasikan dengan nilai
dengan taraf signifikansi 5%. Kriteria pengujian instrumen dapat dikatakan
valid adalah dengan ketentuan :
Kaidah keputsan : Jika > berarti reliabel, sebaliknya
Jika < berarti tidak reliabel
(Arikunto, 2010:146)
Dalam penelitian ini, untuk menguji reliabilitas soal peneliti menggunakan
program Excel Windows. Berdasarkan hasil perhitungan, reliabilitas instrumen
dapat dilihat pada pada tabel 3.7 sebagai berikut:
Tabel 3.5
Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas
No. Variabel rhitung rtabel Keterangan
1. Minat Belajar 0,940 0,361 Reliabel
Sumber: data diolah
Berdasarkan perhitungan reliabilitas dengan menggunakan rumus
59
tersebut kemudian dibandingkan dengan rtabel . pada tabel r product moment
dengan α=0,05 dan n=30 diperoleh rtabel sebesar 0,361. Karena rhitung > rtabel maka
instrument penelitian tersebut dinyatakan reliabel dan dapat digunakan untuk
penelitian.
3.6 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis 3.6.1 Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk menguji kenormalan distribusi data untuk
masing-masing variabel penelitian. Penelitian harus membuktikan terlebih dahulu
apakah data yang akan dianalisis itu berdistribusi normal atau tidak. Apabila data
berdistribusi normal maka statistik yang digunakan adalah statistik parametrik.
Akan tetapi apabila data tidak berdistribusi normal maka statistik yang digunakan
adalah statistik non parametrik.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan uji chi kuadrat. Adapun
langkah-langkahnya menurut Riduwan adalah sebagai berikut:
1. Menentukan skor terbesar dan terkecil
(Riduwan,2010:188)
2. Menentukan Rentangan (R) → {R = skor terbesar – skor terkecil}
(Riduwan,2010: 188)
3. Menentukan banyaknya kelas (BK)
BK = 1 + 3,3 log n (Rumus Sturgess) (Riduwan,2010: 188)
4. Menentukan panjang kelas (i)
5. Membuat tabulasi dengan tabel penolong
No. Kelas Interval f
Nilai tengah
(X)
f.Xi
1 …. …. …. …. …. ….
2 …. …. …. …. …. ….
jumlah …. …. …. …. ….
(Riduwan,2010: 188)
6. Menentukan rata-rata (mean)
(Riduwan,2010: 188)
7. Menentukan simpangan baku (S)
(Riduwan, 2010: 188)
8. Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan cara:
a. Menentukan batas kelas, yaitu angka skor kiri kelas interval pertama
dikurangi 0,5 dan kemudian angka skor kanan kelas interval ditambah 0,5.
b. Mencari nilai Z-score untuk kelas batas interval dengan rumus:
c. Mencari luas 0 – Z dari Tabel Kurve Normal dari 0 – Z dengan
menggunakan angka-angka untuk kelas batas.
d. Mencari luas tiap kelas interval dengan jalan mengurangkan angka-angka
61
dikurangi angka baris ketiga dan begitu seterusnya. Kecuali untuk angka
yang berbeda pada baris tengah ditambahkan dengan angka pada baris
berikutnya.
e. Mencari frekuensi yang diharapkan (fe). Dengan cara mengalikan luas tiap
interval dengan jumlah responden (n).
(Riduwan,2010:190)
9. Mencari Chi-Kuadrat hitung (χ2 hitung)
(Riduwan, 2010:190)
10.Membandingkan (χ 2 hitung) dengan (χ 2 tabel)
Untuk = 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = k-1
Kaidah keputusan:
Jika, χ 2 hitung ≥ χ 2 tabel , maka distribusi data tidak normal
Jika, χ 2 hitung ≤ χ 2 tabel , maka distribusi data normal.
(Riduwan,2010:191)
Dalam penelitian ini, alam uji normalitas peneliti menggunakan SPSS 16
for Windows menggunakan grafik Q plot, sehingga dapat dilihat dari grafik
Q-Q plot yang dihasilkan dimana jika data tersebar mengikuti garis normal, maka
data tersebut berdistribusi normal.
3.6.2 Koefisien Korelasi
Koefisien korelasi adalah suatu alat statistik, yang dapat digunakan untuk
menentukan tingkat hubungan antara variabel-vaeriabel ini. Korelasi dapat
dihitung dengan menggunakan rumus korelasi Pearson Product Moment sebagai
berikut:
√{ }{ }
(Arikunto,2010:313)
Keterangan :
r : Nilai koefisien korelasi n : Jumlah anggota sampel X : Variabel bebas
Y : Variabel terikat
3.6.3 Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (r2) merupakan cara untuk mengetahui besar
kecilnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Koefisien determinan
dapat dihitung dengan rumus:
(Sudjana, 2004: 246-247)
Keterangan:
KD = nilai koefisien determinan r = nilai koefisien korelasi
3.6.4 Pengujian Hipotesis (Uji t)
Pengujian hipotesis diajukan untuk menentukan apakah hipotesis diterima
atau ditolak dengan langkah-langkah pengujian sebagai berikut :
63
H0 : ρ = 0, minat belajar siswa dalam Mata Pelajaran Akuntansi
berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.
Ha : ρ ≠ 0, minat belajar siswa dalam Mata Pelajaran Akuntansi tidak
berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.
Menentukan t hitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
√ √
(Sudjana, 2004: 259)
Keterangan :
t = uji signifikansi korelasi n = jumlah sampel
r = nilai koefisien korelasi
Kriteria :
Jika nilai t hitung≥ nilai t tabel maka H0 ditolak dan menerima Ha.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari analisis data penelitian, dan
pembahasan hasil penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa minat belajar
siswa kelas XI IPS SMA Pasundan 8 Bandung tahun ajaran 2011/2012 dalam
mata pelajaran akuntansi berada pada kategori tinggi.
2. Hasil data yang diperoleh menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa SMA
Pasundan 8 Bandung kelas XI IPS tahun ajaran 2011/2012 sebagian besar
berada pada kategori tinggi.
3. Hasil penelitian menunjukkan minat belajar berpengaruh positif terhadap
prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran akuntansi kelas XI IPS SMA
Pasundan 8 Bandung tahun 2011/2012.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian, penulis ingin menyampaikan
beberapa saran yang diharapkan dapat menjadi masukan serta bermanfaat bagi
semua pihak yang memerlukan. Adapun saran yang ingin penulis sampaikan
adalah sebagai berikut:
1. Bagi Sekolah
Pihak sekolah hendaknya turut serta dalam meningkatkan prestasi belajar
siswa, yang bisa dilakukan dengan berbagai cara sebagai berikut. Pertama
apabila prestasi belajar siswa tersebut rendah maka harus diperbaiki agar
89
belajar siswa melalui pihak sekolah dengan membina para guru untuk lebih
kreatif lagi dalam mengajar serta lebih memahami lagi kriteria dan keinginan
siswa alam proses belajar agar guru tidak hanya sekedar menyampaikan suatu
materi saja pada anak tetapi bisa menumbuhkan serta meningkatkan minat
belajar, sehingga siswa memiliki minat alam mempelajari mata pelajaran
akuntansi yang akan berpengaruh pada perbaikan prestasi belajarnya. Kedua
apabila prestasi belajar siswa tersebut sudah tinggi maka sebaiknya
dipertahankan, dan akan lebih baik lagi apabila prestasi belajar siswa tersebut
lebih ditingkatkan dengan cara pihak sekolah mengarahkan para guru untuk
mempertahankan cara serta metode mengajarnya apabila prestasi belajar siswa
tersebut sudah tinggi. Dan jika ingin prestasi belajar siswa tersebut
ditingkatkan sebaiknya pihak sekolah menyarankan kepada para guru untuk
menyediakan les atau kursus mata pelajaran akuntansi diluar jam mata
pelajaran disekolah. Hal ini ilakukan agar siswa lebih akrab pada guru,
sehingga siswa tidak malu atau takut bertanya maupun menjawab pertanyaan
yang diberikan pada guru maupun yang di ajukan oleh siswa dan lebih
mempunyai banyak kesempatan dalam memahami materi akuntansi serta tidak
lupa dapat menumbuhkan minat belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi
yang nantinya akan berpengaruh pada peningkatan prestasi belajarnya.
2. Bagi Guru
Berdasarkan hasil penelitian terebut hendaknya guru meningkatkan kembali
minat belajar yang rendah maupun yang sedang serta mempertahankan minat
tersebut lebih ditingkatkan, salah satunya dengan cara meningkatkan indikator
minat belajar yang masih harus ditingkatkan maupun yang sudah tinggi agar
minat yang ada pada siswa lebih lama lagi disimpan dalam diri siswa. Upaya
tersebut dapat dilakukan guru dengan meningkatkan kreatifitasnya dalam
menampilkan materi yang akan diberikan kepada siswa dengan cara
menggunakan media yang cocok untuk menarik perhatian siswa dalam
kegiatan belajar serta dapat pula dengan memberikan hadiah atau penghargaan
dalam proses belajar mengajar, agar siswa lebih produktif lagi dalam
menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh guru. Selain itu guru juga
dapat memberikan pemahaman mengenai materi yang akan di ajarkan kepada
siswa dengan cara mengaitkan kehidupan sehari-hari siswa maupun hobi siswa
dengan materi yang akan disampaikan. Dengan ini diharapkan minat dapat
tumbuh dan meningkat pada diri siswa serta kegiatan belajar dapat dijadikan
hobi sekaligus bagian dari kehidupan siswa. Selain itu agar siswa lebih aktif,
disiplin serta lebih berani lagi dalam menjawab pertanyaan yang diberikan
guru maupun pertanyaan yang diajukan siswa pada proses kegiatan belajar
mengajar. Dari hal tersebut diharapkan pemahaman siswa dalam mata
pelajaran akuntansi akan meningkat yang nantinya berpengaruh pada
meningkatnya prestasi belajar siswa, dan pada akhirnya tujuan pembelajaran
akan mudah tercapai.
3. Bagi Peneliti Lain
Setelah penulis mengadakan penelitian di SMA Pasundan 8 Bandung ,
91
meneliti dan untuk faktor-faktor lainnya yang mempengaruhi prestasi belajar
siswa yang akan bermanfaat sebagai tambahan informasi untuk pembaca
dalam mengembangkan pengajaran akuntansi dan ikut serta dalam rangka
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Hadis, A. (2008). Psikologi Dalam Pendidikan (Sangat penting untuk: Dosen,
Guru, Mahasiswa, Orangtua, Masyarakat, dan Pemerhati Pendidikan).
Bandung: Alfabeta.
Syamsuddin, A. (2005). Psikologi Kependidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mulyadi, A. (2004). Akuntansi untuk SMA Kelas XI. Bandung. Alfabeta.
Aunnurahman. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Bandung. Alfabeta.
Dalyono M. (2009). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Djaali.(2009). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Rochaety, E. (2007). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Gie, L. (2002). Cara Belajar Efisien I. Jakarta : Rineka Cipta.
Pidarta, M. (2000). Landasan Kependidikan, Stimulus Ilmu Pendidikan Bercorak
Indonesia. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Margono, S. (2004). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Nazir, M. (2005). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Surya, M. (2004). Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung: Pustaka Bani Quraisy.
Usman, M, U. (2004). Menjadi Guru Profesional. Bandung : PT. Remaja Rosda Karya.
Syah, M. (2010). Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sukmadinata, N, S. (2005). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia dan PT Remaja Rosdakarya.
98
Purwanto, N. (2007). Psikologi Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Hamalik, O. (2004), Proses Belajar Mengajar, Bandung: Alfabeta.
Moeslihat, R. (2005). Akuntansi untuk SMA Kelas XI. Bandung: Regina
Riduwan, dan. Sunarto. H. (2010). Pengantar Statistika Untuk Pendidikan, Sosial,
Ekonomi, Komunikasi dan Bisnis. Bandung: Alfabeta.
Riduwan. (2010). Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta
Riduwan. (2010). Dasar-Dasar Statistika. Bandung: Alfabeta
Hadi, S. dan Akdon. (2005). Aplikasi Statistika Dan Metode Penelitian Untuk
Administrasi & manajemen. Bandung : Dewa Ruchi.
Sardiman (2004). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, S. (2010). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
_________. (2010). Produser Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta
_________. (2007). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Sudjana. (2004). Statistika II untuk ekonomi dan niaga. Bandung: Tarsito.
Djamarah, S, B. (2008). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Sumadi Suryabrata. (2005). Psikologi Pendidikan (Suatu Penyajian Secara
Operasional). Yogyakarta: Rake Press
Sutikno, Sobry. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Prospect
Sekaran, U. (2006). Research Methods For Business. Metodologi Penelitian untuk
Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.
Muawanah et al, U. (2008). Konsep Dasar Akuntansi Dan pelaporan Keuangan. Klaten: Macanan Jaya Cemerlang.
Dokumen
Pedoman Operasional Penulisan Skripsi (POPS). (2007). UPI: Program Studi
Pendidikan Akuntansi.
UU RI No. 20 Tahun (2003). Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS). Jakarta: C.V Mini Jaya Abadi.
Internet
Zanikhan (2008), Minat Belajar. Tersedia :
http://acenale.wordpress.com/2011/12/21/minat-belajar/. [4 Februari 2013]
Darmadi (2009), Prestasi Belajar. Tersedia:
http://elnicovengeance.wordpress.com/2012/09/30/prestasi-belajar/. [4 Februari 2013]
Belly, Ellya dkk. (2006). Pengaruh Motivasi terhadap Minat Mahasiswa
Akuntasi. Simposium Nasional Akuntasi 9 Padang. Tersedia:
http://www.kajianpustaka.com/2012/10/minat-belajar.html#ixzz2JeSy65uT. [4 Februari 2013]
Awalina Afri Nursamola. (2010). Pengaruh Minat Baca Dan Ketersedian Sumber Belajar Terhadap Prestasi Belajar Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas X SMAN 5. Malang. Skripsi Universitas Negeri Malang.Tersedia:
http://blog.tp.ac.id/pengaruh-minat-baca-dan-ketersedian-sumber-belajar-terhadap-prestasi-belajar-pelajaran-ekonomi#ixzz2N7J9BBx2 [10Maret 2013]
Skripsi
Asep Mega Mulia. (2011). Pengaruh Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar
Siswa Dalam Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS SMAN 2 Majalengka. (Studi Kasus Siswa Kelas XI IPS SMAN 2 Majalengka).
Skripsi UPI. Tidak diterbitkan.
Awalina Afri Nursamola. (2010). Pengaruh Minat Baca Dan Ketersedian Sumber
Belajar Terhadap Prestasi Belajar Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas X SMAN 5. Malang. Skripsi Universitas Negeri Malang. Tidak diterbitkan.
Irma Purnamasari. (2011). Pengaruh Minat Belajar dan Fasilitas Belajar
100
Ineu Nuryulindawati. (2011). Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Prestasi
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi di Kelas XI IPS SMA Negeri 15 Bandung Tahun Ajaran 2010/2011. Skripsi UPI. Tidak
diterbitkan.
Karsiti. (2011). Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa
Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS SMA Negeri 8 Bandung.
Skripsi UPI. Tidak diterbitkan.
Santika Windiastutik. (2011). Pengaruh Status Ekonomi Orang Tua dan
Lingkungan Sekolah Terhadap Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi(Suatu Kasus Pada Kelas X Akuntansi SMK Pasundan 1 Tahun 2010/2011). Skripsi UPI. Tidak diterbitkan.
Siti Suhaebah. (2005). Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal terhadap Prestasi
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi di SMA 1 Garut. Skripsi
UPI. Tidak diterbitkan.
Trini Widya Agustin. (2011). Pengaruh Lingkungan Keluarga dan Lingkungan
Sekolah Terhadap Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi: Survei Pada Kelas XI IPS SMA Negeri 7 Bandung Tahun Ajaran 2010/2011. Skripsi UPI. Tidak diterbitkan.
Tesis
Anita Purnamasari. (2012). Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Dunia Kerja Dan