• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI SMA PASUNDAN 8 BANDUNG : Studi Kasus: Kelas XI IPS Tahun Ajaran 2011/2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI SMA PASUNDAN 8 BANDUNG : Studi Kasus: Kelas XI IPS Tahun Ajaran 2011/2012."

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI SMA

PASUNDAN 8 BANDUNG

(Studi Kasus: Kelas XI IPS Tahun Ajaran 2011/2012)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Akuntansi

Disusun oleh:

ADITIYA NUGRAHA NIM. 0703792

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS

(2)

No Daftar:516/UN40.FPEB.1.PL/2012

PENGARUH MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI

BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI SMA

PASUNDAN 8 BANDUNG

(Studi Kasus: Kelas XI IPS Tahun Ajaran 2011/2012)

Oleh

Aditiya Nugraha

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© Aditiya Nugraha 2012 Universitas Pendidikan Indonesia

Desember 2012

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

PENGARUH MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI SMA

PASUNDAN 8 BANDUNG

(Study Kasus: Kelas XI IPS Tahun Ajaran 2011/2012)

Telah disetujui oleh :

Mengetahui,

Ketua Program Studi

Pendidikan Akuntansi

Drs. H. Ajang Mulyadi, M.M

NIP. 19611102 198603 1 002 Pembimbing I

Drs. H. Ajang Mulyadi, M.M

NIP. 19611102 198603

Pembimbing II

Imas Purnamasari, S.Pd, M.M

(4)

PENGARUH MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN AKUNTANSI DI SMA

PASUNDAN 8 BANDUNG

(Studi Kasus: Kelas XI IPS Tahun Ajaran 2011/2012) Aditiya Nugraha

Pembimbing I : Drs. Ajang Mulyadi, M.M Pembimbing II : Imas Purnamasari, S.Pd, M.M

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan di SMA Pasundan 8 Bandung, karena prestasi belajar siswa kelas XI IPS dalam mata pelajaran Akuntansi disekolah tersebut masih banyak yang tidak mencapai KKM yang ditetapkan sekolah. Adapun tujuannya adalah untuk mengetahui bagaimana gambaran pengaruh minat belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran akuntansi di kelas XI IPS SMA Pasundan 8 Bandung. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode survey, dengan pengambilan sampel menggunakan tekhnik sampling berupa proportional area probability random sampling. Siswa kelas XI IPS SMA Pasundan 8 Bandung tahun ajaran 2011/2012 digunakan sebagai sampel sebanyak 101 siswa dari 134 siswa yang menjadi populasi. Data yang di ambil dari variabel minat belajar berasal dari angket yang telah disebarkan serta di olah, sedangkan data yang diambil dari variabel prestasi belajar berasal dari nilai UTS siswa SMA Pasundan 8 Bandung kelas XI IPS dalam mata pelajaran akuntansi tahun ajaran 2011/2012. Minat belajar siswa kelas XI IPS dalam mata pelajaran akuntansi digambarkan berada pada kategori tinggi, dan prestasi belajar siswa kelas XI IPS dalam mata pelajaran akuntansi tahun ajaran 2011/2012 digambarkan berada pada kategori tinggi. Berdasarkan perhitungan penelitian yang dilakukan, maka menghasilkan gambaran pengaruh minat belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran akuntansi dengan menggunakan perhitungan korelasi product moment yang diperoleh sebesar 0,693 dan koefisien determinasi sebesar 48,02%, sedangkan sisanya sebesar 51,98% dipengaruhi oleh faktor lainnya. Dari hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa minat belajar siswa berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa kelas XI IPS dalam mata pelajaran Akuntansi di SMA Pasundan 8 Bandung.

(5)

EFFECT OF STUDENT INTEREST TO STUDENT ACHIEVEMENT IN THE STUDY OF ACCOUNTING AT SMA PASUNDAN 8 BANDUNG

(Study Case: On Grade XI IPS Education Year 2011-2012)

Aditiya Nugraha

Adviser I : Drs. Ajang Mulyadi, M.M

Adviser II : Imas Purnamasari, S.Pd, M.M

ABSTRACT

The research was conducted in SMA Pasundan 8 Bandung, as the percentage of

learning achievement of grade eleventh taking Social Science academic discipline which didn’t meet the minimum mastery criteria set in the school was low. The objective of the study was to describe an influence of students’ motivation to learning achievement on Accounting of grade eleventh Social Science discipline

of SMA Pasundan 8 Bandung. The research methodology employed in the

research was survey; sampling was carried out using proportional area probability

random sampling technique. The number of students taking role as samples was

101 out of 134 possiblestudents population. There were two types of data used

inthe research: data addressing students motivation variable taken from the

distribution and analysis of questionnaires and data addressing students’

motivation variable taken from the scores of students’ mid-term test on

Accounting in 2011/2012 academic year. The motivation of students in learning

Accounting was high and learning achievement on Accounting in 2011/2012

academic year was also high. The calculations of the data using Product Moment Correlation measurement showed that the influence of students’ motivation on learning achievement on Accounting was 0,693 and the coefficient of

determination was 48,02%, whereas 51,98% was affected by other aspects. Based

on the result demonstrated above it can be concluded that students learning

(6)

eleventh grade students taking Social Science academic discipline of SMA

Pasundan8 Bandung.

(7)

DAFTAR ISI

BAB II LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS ... 11

2.1 Belajar ... 11

2.1.1 Pengertian Belajar ... 11

2.1.2 Prinsip-prinsip Belajar ... 13

2.1.3 Ciri-ciri Belajar ... 15

2.1.4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Belajar ... 19

2.2 Minat Belajar ... ... 20

2.2.1 Pengertian Minat Belajar ... 20

2.2.2 Macam-macam Minat Belajar ... 22

2.2.3 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat Belajar ... 23

2.2.4 Cara Meningkatkan Minat Belajar ... 24

2.2.5 Indikator Minat Belajar ... 25

2.2.6 Hubungan Minat dengan Prestasi Belajar ... 26

2.3 Prestasi Belajar ... 28

2.3.1 Pengertian Prestasi Belajar ... 28

2.3.2 Indikator Prestasi Belajar ... 30

2.3.3 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ... 32

2.4 Mata Pelajaran Akuntansi ... 34

(8)

2.4.2 Siklus dan Proses Akuntansi ... 36

2.4.2.1 Siklus Akuntansi... ... ...36

2.4.2.2 Proses Akuntansi... ... ...37

2.4.2.3 Karakteristik Akuntansi... ... ...38

2.5 Kerangka Pemikiran ... 39

2.6 Hipotesis ... 45

BAB III METODE PENELITIAN ... 46

3.1 Desain Penelitian ... 46

3.2 Operasional Variabel ... 46

3.3 Populasi dan Sampel ... 49

3.3.1 Populasi ... 49

3.3.2 Sampel ... 49

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 53

3.5 Teknik Pengujian Instrumen Penelitian ... 54

3.5.1 Uji Validitas ... 54

3.5.2 Uji Reliabilitas ... 57

3.6 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... 59

3.6.1 Uji Normalitas ... 59

3.6.2 Koefisien Korelasi ... 61

3.6.3 Koefisien Determinasi... 62

3.6.4 Pengujian Hipotesis (Uji t) ... 62

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 64

4.1 Gambaran Obyek Penelitian... 64

4.1.1 Sejarah Berdirinya SMA Pasundan 8 Bandung...64

4.1.2 Visi Misi Sekolah... 64

4.1.3 Organisasi Sekolah... 66

4.2 Deskripsi Data Variabel Penelitian... 68

4.2.1 Gambaran Umum Minat Belajar Siswa... . 68

4.2.1.1Deskripsi Umum Minat Belajar... ... 68

4.2.1.2Deskripsi Per Indikator Minat Belajar... ... 69

(9)

4.3 Analisis Data dan Pengujian Hipotesis Penelitian ... 76

4.3.1 Analisis Data... . 76

4.3.1.1Uji Normalitas... . 76

4.3.1.2Koefisien Korelasi... . 78

4.3.1.3Koefisien Determinasi... . 79

4.3.1.4Uji Hipotesis... . 80

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian... . 82

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 88

5.1 Kesimpulan... 88

5.2 Saran... 88

DAFTAR PUSTAKA ... ... 92

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Jumlah Yang Lulus dan Tidak Lulus Ujian Tengah Semester

Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di SMA Pasundan 8

Bandung... 3

Tabel 2.1 Jenis, Indikator, dan Cara Evaluasi Belajar... 30

Tabel 3.1 Operasional Variabel Penelitian... 48

Tabel 3.2 Populasi Siswa Kelas XI IPS SMA Pasundan 8 Bandung... 49

Tabel 3.3 Sampel Siswa Kelas XI IPS SMA Pasundan 8 Bandung... 51

Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Variabel Minat Belajar (X)... 56

Tabel 3.5 Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas... 58

Tabel 4.1 Kriteria Penilaian... 68

Tabel 4.2 Peserta Didik Menunjukan Gairah Yang Tinggi Dalam Melakukan Aktivitas Belajar... 69

Tabel 4.3 Tekun dan Ulet Dalam Melakukan Aktivitas Belajar Sekalipun Dalam Waktu Yang Lama... 70

Tabel 4.4 Aktif... 71

Tabel 4.5 Kreatif... 71

Tabel 4.6 Produktif Dalam Melakukan Aktivitas dan Menyelesaikan Tugas-Tugas Belajar... 72

Tabel 4.7 Tidak Mengenal Lelah Apalagi Bosan Dalam Belajar... 72

Tabel 4.8 Senang Dan Asyik Dalam Belajar... 73

Tabel 4.9 Aktivitas Belajar di Anggap Sebagai Suatu Hobi Dan Bagian Dari Hidup... 73

Tabel 4.10 Tabel Persentase Indikator Minat Belajar... 74

(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Proses Belajar ... 2

Gambar 2.1 Komponen Proses Belajar Mengajar... 33

Gambar 2.2 Siklus Akuntansi... 37

Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran... 44

Gambar 2.4 Model Hubungan Antar Variabel... 44

Gambar 4.1 Struktur Organisasi SMA Pasundan 8 Bandung... 67

Gambar 4.2 Grafik Q-Q Plot Minat Belajar... 77

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN-LAMPIRAN...96

Lampiran 1... ...97

Lampiran 2... ...111

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pembangunan suatu bangsa dan Negara merupakan hal yang penting untuk

dilakukan. Dalam mewujudkannya diperlukan sumber daya manusia yang

berkualitas. Untuk memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas dapat

dicapai melalui proses pendidikan.

Menurut UU No. 20 tahun 2003 (tentang sistem Pendidikan Nasional BAB

I, Pasal 1, Hal 5) menjelaskan bahwa:

“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara”.

Sedangkan fungsi pendidikan Menurut UU No. 20 tahun 2003 (tentang sistem Pendidikan Nasional BAB II, Pasal 3, Hal 9) menjelaskan bahwa:

“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.

Menyadari sangat pentingnya pencapaian tujuan pendidikan maka perlu

dilakukannya suatu upaya dalam mewujudkannya yaitu melalui proses belajar.

Menurut Walgito (2010:186) mengatakan bahwa “proses belajar merupakan

intervening variable yang merupakan penghubung atau pengait antara

(14)

2

itu sendiri terdapat dalam diri individu yang belajar, yang kemudian menghasilkan

perubahan dalam perilakunya. Seperti yang digambarkan oleh Hergenhahn dan

olson (1997:3) sebagai berikut:

Independent variables Intervening variable Dependent variables

Experience Learning Behavioral changes Gambar 1.1 Proses Belajar

Sumber: Walgito. (2010:186)

Proses belajar merupakan suatu aktifitas dalam proses pendidikan dimana

output diperoleh. Sekolah menengah atas Pasundan 8 Bandung sebagai salah satu

sekolah yang menyelenggarakan proses pendidikan secara formal berusaha

menghasilkan peserta didik yang baik guna menghasilkan sumber daya manusia

yang berkualitas dan berdaya saing tinggi dengan cara meningkatkan prestasi

belajar siswanya di sekolah. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan kelengkapan

fasilitas mengajar maupun fasilitas belajar, seperti adanya infokus pada setiap

kelas, papan tulis yang menggunakan spidol atau white board, adanya wifi

disekolah tersebut dan lain-lain.

Fasilitas belajar dan pengajaran yang baik tersebut dapat memudahkan

siswa dalam belajar dan guru dalam mengajar sehingga materi yang disampaikan

oleh guru akan lebih mudah diterima oleh siswa, serta mempermudah guru

sebagai pendidik dalam mengefektifitaskan dan efesiensikan waktu dalam

mengajar. Kemudahan dalam proses belajar mengajar tersebut tidak sejalan

dengan prestasi akademik yang diperoleh siswanya pada mata pelajaran akuntansi.

Hal ini dapat dilihat pada nilai UTS siswa dalam mata pelajaran akuntansi kelas

(15)

dibawah KKM yang sudah ditentukan sekolah tersebut yaitu 75. Data yang

diperoleh dari SMA Pasundan 8 Bandung kelas XI IPS , menunjukan bahwa

prestasi belajar yang dicapai oleh siswa untuk mata pelajaran akuntansi masih

rendah atau belum maksimal. Mengingat sekolah tersebut memiliki akreditasi A

serta fasilitas belajar mengajar yang baik, sehingga cukup heran apabila prestasi

belajar siswanya pada mata pelajaran akuntansi masih banyak yang dibawah

KKM.

Berikut adalah data jumlah yang lulus dan tidak lulus UTS Mata Pelajaran

Akuntansi kelas XI IPS SMA PASUNDAN 8 Bandung.

Table 1.1

Data Jumlah Yang Lulus dan Tidak Lulus Ujian Tengah Semester Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS di PASUNDAN 8 BANDUNG

Kelas Kelas XI

% yang lulus secara keseluruhan 37%

% yang tidak lulus secara keseluruhan 63%

KKM 75,00

Sumber: SMA Pasundan 8 Data diolah (2011)

Berdasarkan data pada tabel 1.1 dapat dilihat bahwa prestasi belajar siswa

pada mata pelajaran akuntansi kelas XI secara keseluruhan 63% masih di bawah

nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh sekolah untuk

mata pelajaran akuntansi sebesar 75.

Pada tabel 1.1 terdapat kelas yang prestasi belajarnya tinggi namun

(16)

4

berada di bawah standar nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) yaitu sebesar

75. Kelas XI IPS 1 memiliki siswa sebanyak 46 orang, kelas XI IPS 2 memiliki

siswa sebanyak 51 orang, kelas XI IPS 3 memiliki siswa sebanyak 37 orang.

Kelas XI IPS 1 mempunyai rata-rata nilai UTS yang mencapai KKM paling

tinggi diantara kelas XI IPS lainya yaitu sebanyak 28 siswa atau 61% dari 46

siswa memiliki nilai diatas KKM, sedangkan jumlah sisanya adalah siswa yang

prestasi belajarnya rendah sebanyak 18 orang atau sebesar 39%. Di kelas XI IPS 2

rata-rata nilai UTS yang mencapai KKM sebesar 43% yaitu sebanyak 22 siswa

dari 51 jumlah siswa yang ada dikelas XI IPS 2 memiliki nilai diatas KKM,

sedangkan siswa yang prestasi belajarnya rendah sebanyak 29 orang atau sebesar

57%. Kelas XI IPS 3 memiliki jumlah nilai yang mencapai KKM paling sedikit

merupakan kelas yang memiliki rata-rata nilai terendah dijurusan IPS, kelas XI

IPS 3 mempunyai jumlah siswa sebanyak 37 orang, siswa yang prestasi belajarnya

rendah sebanyak 37 orang atau sebesar 100%, sedangkan yang memiliki prestasi

belajarnya tinggi yaitu sebesar 0% atau sebanyak 0 orang.

Dari data tersebut dapat dilihat masih banyak siswa yang tidak mencapai

KKM dan dibawah nilai rata-rata yaitu sebesar 63% atau 84 siswa dibandingkan

dengan jumlah siswa yang mencapai KKM yaitu 37% atau 50 siswa. Hal ini

menunjukkan bahwa sebagian besar prestasi belajar siswa belum memenuhi

Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) materi pelajaran akuntansi. Apabila melihat

hasil pencapaian prestasi belajar siswa dan membandingkannya dengan standar

yang telah ditetapkan yaitu 75, dapat diketahui bahwa tingkat pencapaian prestasi

(17)

dihasilkan menjadi tidak berkualitas, seperti tidak memahami materi yang telah di

ajarkan, tidak mempunyai ketrampilan, dan tidak bisa mengaplikasikan materi

pelajaran yang telah di ajarkan ke dalam kehidupan sehari-hari.

Untuk memperbaiki dan meningkatkan prestasi belajar siswa, peningkatan

pendidikan harus selalu diusahakan baik dari segi kuantitas maupun segi kualitas.

Belajar merupakan salah satu solusi meningkatkan prestasi belajar siswa, yang

artinya dapat menghasilkan hasil yang baik dalam mata pelajaran. Untuk

mencapai suatu hasil yang baik dalam mata pelajaran, harus disertai oleh usaha

yang gigih dalam pelaksanaanya, usaha tersebut bisa dilakukan dengan belajar.

Menurut Hilgard (Nasution, 2000: 35) menyimpulkan bahwa: „Belajar

merupakan proses mencari ilmu yang terjadi dalam diri seseorang melalui latihan,

pembelajaran, dan sebagainya sehingga terjadi perubahan dalam diri.‟ Sedangkan

menurut Gagne (Zanikhan, 2008), „Belajar merupakan perubahan yang

diperlihatkan dalam tingkah laku, yang keadaannya berbeda dari sebelum individu

berada dalam situasi belajar dan sesudah melakukan tindakan yang sempurna itu‟.

Dalam belajar terdapat suatu proses mental yang aktif pada diri siswa,

proses tersebut terdapat pada tingkat permulaan belajar yang ditunjukan dengan

kurang teraturnya siswa dalam melakukan kegiatan belajar, masih banyaknya

hasil tidak memuaskan yang diperoleh serta masih banyak terjadinya

kesalahan-kesalahan dalam melakukan proses belajar maupun dalam menyelesaikan suatu

masalah. Tetapi seiring berjalannya waktu kesalahan-kesalahan tersebut akan

berkurang karena adanya usaha dan latihan terus menerus dari siswa tersebut,

(18)

6

yang sangat bermanfaat dalam mengurangi kesalahan pada saat proses belajar

maupun menyelesaikan suatu masalah, meningkatkan keteraturan siswa dalam

proses belajar, serta menghilangkan keragu-raguan siswa dalam proses belajar

maupun menyelesaikan suatu masalah sehingga menghasilkan suatu perubahan

pada diri siswa yang lebih baik dari sebelumnya yang artinya menghasilkan

prestasi belajar yang baik.

Prestasi belajar merupakan alat ukur dalam menentukan siswa tersebut

menguasai atau tidak mata pelajaran yang diberikan oleh pendidik pada proses

belajar mengajar disekolah.

Machr (Suryabrata, 2005:45), mengemukakan prestasi belajar sebagai

berikut:

1. Prestasi belajar merupakan hasil dari perubahan yang dapat diukur dengan menggunakan tes prestasi belajar.

2. Prestasi belajar merupakan hasil dari perubahan individu itu sendiri bukan hasil dari perbuatan orang lain.

3. Prestasi belajar dapat dievaluasi tinggi rendahnya berdasarkan kriteria yang ditetapkan oleh penilai atau menurut standar yang telah ditetapkan oleh kelompok.

4. Prestasi belajar merupakan hasil dari kegiatan yang dilakukan dengan sengaja dan disadari, jadi bukan suatu kebiasaan/ perilaku tidak sadar.

Sedangkan menurut Darmadi (2009: 100) menyatakan bahwa „prestasi

belajar adalah sebuah kecakapan atau keberhasilan yang diperoleh seseorang

setelah melakukan sebuah kegiatan dan proses belajar sehingga dalam diri

seseorang tersebut mengalami perubahan tingkah laku sesuai dengan kompetensi

(19)

Prestasi belajar dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik dari dalam diri

siswa sendiri, maupun faktor dari luar diri siswa seperti lingkungan, pergaulan,

interaksi belajar dan lain-lain.

Menurut Dalyono (2009: 55) prestasi belajar di pengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern adalah faktor yang berasal dari dalam manusia yang terdiri dari: faktor fisiologis (karena sakit, karena kurang sehat, karena cacat tubuh), dan faktor psikologis (intelegensi, bakat, minat, motivasi, dan faktor kesehatan mental). Faktor ekstern yaitu faktor yang berasal dari luar diri manusia yang terdiri dari lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.

Berdasarkan paparan tersebut dapat diketahui banyak faktor yang dapat

mempengaruhi prestasi belajar siswa yang terdiri dari faktor ekstern, dan faktor

intern. Dalam proses belajar mengajar, siswa sebagai individu diberi hak yang

sama dalam kegiatan belajar, seperti bertanya pada guru, menjawab pertanyaan

yang diberikan guru maupun siswa, dan lain-lain tanpa diskriminasi, namun dalam

pencapaian prestasi belajar sering di temukan ada siswa yang mendapatkan nilai

yang rendah dan juga siswa yang mendapatkan nilai yang tinggi. Hal ini

menunjukkan bahwa ada faktor lain selain faktor di luar diri siswa yang

mendorong siswa untuk berprestasi, yang sering disebut faktor intern.

Faktor intern merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi

belajar yang timbul dari dalam diri siswa untuk membantu siswa dalam proses

belajar mengajar dalam mencapai tujuannya. Faktor intern tersebut adalah minat.

Menurut Sobry Sutikno (2009:14) ”Minat merupakan kecenderungan yang menetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa aktivitas. Orang yang berminat terhadap suatu aktivitas akan memperhatikan suatu aktivitas itu

(20)

8

Sedangkan menurut Belly (2006:4), „Minat adalah keinginan yang

didorong oleh suatu keinginan setelah melihat, mengamati dan membandingkan

serta mempertimbangkan dengan kebutuhan yang diinginkannya‟.

Dalam kegiatan belajar mengajar minat merupakan salah satu faktor

psikologis utama yang mempengaruhi proses dan hasil belajar siswa, ini

dikarenakan minat merupakan tahapan awal yang berasal dari dalam diri siswa

untuk menghasilkan prestasi belajar yang baik maupun prestasi buruknya siswa,

sehingga minat merupakan hal terpenting untuk mengetahui sesuatu yang akan

datang, karena minat seseorang terhadap sesuatu akan menentukan siswa tersebut

ke arah yang baik atau yang buruk.

Apabila siswa tidak berminat untuk mempelajari sesuatu maka hasil yang

diperoleh tidak akan maksimal. Sebaliknya, apabila siswa mempunyai minat yang

besar maka hasil yang diperolehnya akan lebih maksimal, karena siswa yang

mempunyai minat terhadap suatu objek yang diminatinya, siswa tersebut akan

lebih memusatkan perhatiannya pada objek yang diminatinya dibandingkan objek

yang tidak diminatinya, yang berdampak pada tingginya keinginan siswa untuk

belajar lebih giat lagi. Dengan intensitas perhatian yang tinggi terhadap objek

tersebut akan menghasilkan prestasi yang diinginkan.

Penjelasan di atas sesuai dengan yang dikemukakan Purwanto

(2007:106-107) bahwa:

(21)

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa salah satu cara meningkatkan

prestasi belajar siswa adalah dengan upaya peningkatan kualitas pendidikan yang

dapat dilakukan dengan meningkatkan minat belajar siswa di sekolah.

Dari permasalahan tersebut, untuk mengetahui bagaimana pengaruh minat

belajar siswa terhadap hasil belajar siswa dalam mata pelajaran akuntansi di SMA

Pasundan 8 Bandung, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan

judul “Pengaruh Minat Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Dalam

Mata Pelajaran Akuntansi di SMA Pasundan 8 Bandung”.

1.2 Rumusan Masalah Penelitian

1. Bagaimana gambaran minat belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi di

kelas XI IPS SMA Pasundan 8 Bandung.

2. Bagaimana gambaran prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi di

kelas XI IPS SMA Pasundan 8 Bandung.

3. Bagaimana pengaruh minat belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa

dalam mata pelajaran akuntansi di kelas XI IPS SMA Pasundan 8 Bandung.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Adapun maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui bagaimana gambaran minat belajar siswa dalam mata

pelajaran akuntansi.

2. Untuk mengetahui bagaimana gambaran prestasi belajar siswa dalam mata

(22)

10

3. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh minat belajar siswa terhadap prestasi

belajar siswa dalam mata pelajaran akuntansi di kelas XI IPS SMA Pasundan

8 Bandung.

1.4 Kegunaan Penelitian

Hasil dari penelitian ini di harapkan dapat memberikan manfaat sebagai

berikut:

1. Manfaat Teoritis

Untuk memperkaya khasanah pengetahuan dan dijadikan sebagai salah satu

bahan kajian guna menambah wawasan yang berhubungan dengan teori prestasi

belajar dan minat belajar dalam mata pelajaran akuntansi.

2. Manfaat Praktis

Untuk manfaat praktis dari hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan

sebagai bahan masukan dan menjadi bahan pertimbangan bagi sekolah menengah

atas di kota bandung khususnya SMA Pasundan 8 Bandung, untuk menjadi objek

penelitian sekaligus menjadi bahan acuan dalam pembuatan kebijakan dimasa

yang akan datang dalam menyediakan informasi mengenai minat belajar siswa

(23)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Nazir (2005:84-85) mengemukakan bahwa:

Desain dari penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian atau proses operasional penelitian. Dalam merencanakan penelitian, desain dimulai dengan mengadakan penyelidikan dan evaluasi terhadap penelitian yang sudah dikerjakan diketahui, dalam memecahkan masalah. Dari penyelidikan itu, akan dijawab bagaimana hipotesis dirumuskan dan diuji dengan data yang diperoleh untuk memecahkan suatu masalah.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Nazir

(2005:56) mengemukakan bahwa:

Metode survei adalah penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh fakta-fakta dari gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara faktual, baik tentang institusi sosial, ekonomi atau politik dari suatu kelompok ataupun suatu daerah. Penyelidikan dilakukan dalam waktu yang bersamaan terhadap sejumlah individu atau unit, baik secara sensus atau dengan menggunakan sampel.

Berdasarkan pengertian di atas, maka penulis menarik kesimpulan bahwa

metode yang tepat untuk penelitian ini adalah metode survei, karena data yang

diperoleh dilakukan pada sejumlah sampel dengan menggunakan angket.

3.2 Operasionalisasi Variabel

Variabel dapat diartikan sebagai suatu konsep yang memiliki nilai ganda,

atau dengan kata lain suatu faktor yang jika diukur akan menghasilkan nilai yang

(24)

47

objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian “. Variabel

ini dibedakan menjadi dua kategori utama, yaitu variabel bebas dan variabel

terikat. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat,

sedangkan variabel terikat adalah variabel yang timbul akibat variabel bebas.

Variabel yang terkandung dalam penelitian ini terdiri dari :

a. Variabel Independent (variabel bebas)

Variabel Independent adalah variabel yang mempengaruhi variabel terikat

dan menjadi penyebab atas sesuatu hal atau timbulnya masalah lain. Maka dalam

penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah Minat Belajar (X). Menurut

Slameto (2010:180) “Minat belajar didefinisikan sebagai rasa lebih suka dan rasa

keterikatan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh”.

b. Variabel Dependent (variabel terikat)

Variabel Dependent adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas.

Sesuai dengan pengertian tersebut maka yang menjadi variabel terikat (Y) adalah

Prestasi Belajar Siswa. Menurut Syah (2010:148) “Prestasi belajar adalah

perubahan prestasi belajar merupakan hasil interaksi dari sebagian faktor yang

mempengaruhi proses belajar secara keseluruhan yang meliputi segenap ranah

psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar siswa”.

(25)

Tabel 3.1 ganjil Mata Pelajaran Akuntansi.

(26)

49

3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi

Definisi dari populasi yang diungkapkan oleh Arikunto (2010:173) adalah:

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. Studi atau penelitiannya juga disebut studi populasi atau studi sensus.

Populasi merupakan sekumpulan objek yang diteliti. Populasi ini sering

disebut juga sekumpulan sampel yang diteliti dalam penelitian. Margono (2004:

118) menyebutkan bahwa, “populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian

kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan”. Yang menjadi

populasi dalam penelitian ini adalah siswa di SMA Pasundan 8 Bandung. Populasi

ini dilakukan terhadap siswa kelas XI IPS karena mata pelajaran Akuntansi itu

hanya dipelajari oleh siswa yang mengambil jurusan IPS sejak kelas XI. Dibawah

ini tabel mengenai jumlah populasi di kelas XI IPS SMA Pasundan 8 Bandung.

Tabel 3.2

Populasi Siswa Kelas XI IPS SMA Pasundan 8 Bandung

No. Kelas Jumlah Siswa

1 XI IPS 1 46 Orang

2 XI IPS 2 51 Orang

3 XI IPS 3 37 Orang

Jumlah 134 Orang

(Sumber: SMA Pasundan 8 Bandung)

3.3.2 Sampel

Sudjana (2004: 66) mengemukakan bahwa “sampel adalah sebagian dari

(27)

menurut (Arikunto, 2010:174). “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang

diteliti”

Teknik sampling dalam penelitian ini adalah proportional area probability

random sampling. Menurut Arikunto (2010:116) bahwa “Pengambilan sampel

dengan teknik proportional area probability random sampling ialah teknik

sampling yang dilakukan dengan cara mengambil wakil dari setiap kelas untuk

seluruh kelas yang ada”. Teknik sampling yang digunakan biasanya didasarkan

pada beberapa pertimbangan seperti jarak, waktu, tenaga, dana sehingga tidak

dapat mengambil sampel yang besar.

Penentuan jumlah sampel siswa dilakukan melalui perhitungan dengan

menggunakan rumus Yamane sebagai berikut:

(Sahlan, 2005:107)

Keterangan:

n = Ukuran sampel keseluruhan N = Ukuran populasi

d2 = Presisi yang ditetapkan

Dengan menggunakan rumus di atas dan presisi atau kesalahan yang

ditetapkan 5 %, maka yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah:

(28)

51

n = 100,37(di bulatkan menjadi 101 orang)

Dari perhitungan di atas, maka sampel dalam penelitian ini adalah 101

siswa tanpa memperhatikan gender (laki-laki dan perempuan).

Setelah diperoleh sampel siswa maka langkah selanjutnya adalah

menentukan sampel setiap kelas XI jurusan IPS dari SMA Pasundan 8 Bandung.

Dalam penarikan sampel kelas dilakukan secara proporsional, dimana diambil

sampel kelas secara random. Dalam penarikan sampel siswa dilakukan secara

proporsional yang dapat dihitung dengan rumus:

( Nazir, 2005:306)

Keterangan :

ni = Jumlah sampel menurut kelas n = Jumlah sampel keseluruhan Ni= Jumlah populasi menurut kelas N = Jumlah populasi keseluruhan

Perhitungannya dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:

Tabel 3.3

Sampel Siswa Kelas XI IPS SMA Pasundan 8 Bandung No. Kelas Jumlah Siswa Sampel Siswa

(29)

Sumber: data diolah

Dari 134 siswa yang akan diambil sampel sebanyak 101 siswa dengan

teknik probability sampling dengan teknik acak sederhana (Simple Random).

Sebelum penyebaran angket dilakukan, sampel yang akan menerima

angket harus dikocok /diundi terlebih dahulu sesuai dengan jumlah angket yang

akan disebar agar adil. Berikut prosedur pengambilan sampling secara random :

1. Menyediakan kerangka unit analisis populasi. Kerangka unit analisis

populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa XI IPS Pasundan 8

Bandung.

2. Menyediakan media pengundi. Media pengundi yang sederhana berupa

gelas dan lembaran kertas berukuran mini kira-kira 2 cm x 2 cm dan

lembaran kertas penutup gelas yang kemudian diberi lubang yang cukup

untuk keluarnya gulungan kertas undian.

3. Penomoran daftar urut siswa. Untuk pengambilan data, media berukuran 2

cm x 2 cm tersebut kemudian ditulis dengan angka sesuai dengan nomor

urut masing-masing siswa kelas XI selanjutnya digulung dan dimasukkan

ke dalam media atau gelas pengundi.

4. Pengundian. Langkah selanjutnya, media yang sudah diisi dimasukkan ke

dalam gelas pengundi kemudian dikocok-kocok dan dikeluarkan satu per

satu. Jika dalam satu kocokan keluar dua maka dimasukkan kembali ke

dalam gelas. Demikian seterusnya sampai diperoleh jumlah yang

(30)

53

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang

dibutuhkan guna menjawab pertanyaan penelitian. Menurut Arikunto (2010:126)

“Teknik pengumpulan data adalah sebagai cara dan alat yang digunakan dalam

mengumpulkan informasi atau keterangan mengenai subjek penelitian”.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data

berupa angket. Syaodih (2005: 219) mengemukakan bahwa : “Angket merupakan

suatu teknik pengumpulan data secara tidak langsung (peneliti tidak langsung

bertanya jawab dengan responden). Instrumen atau alat pengumpul datanya juga

disebut angket, yang berisi sejumlah pertanyaan atau pernyataan yang harus

dijawab atau direspon oleh responden”.

Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup

(angket berstruktur) artinya angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa

sehingga responden diminta untuk memilih salah satu jawaban sesuai dengan

karakteristik dirinya dengan cara memberikan tanda silang (x) atau checklis (√).

Angket tersebut bertujuan untuk mengetahui pendapat atau tanggapan responden

mengenai persepsi siswa tentang minat belajar siswa yang merupakan salah satu

faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa.

Untuk memperoleh data mengenai minat belajar siswa dibuat beberapa

pertanyaan yang disusun dalam bentuk Skala Numerik (numerical scale).

Menurut Sekaran (2006:33) Skala Numerikal” (numerical scale) mirip dengan

(31)

disediakan dengan kata sifat berkutub dua pada ujung keduanya. Ini juga

merupakan skala interval”.

Positif tertinggi Positif terendah

Keterangan : 5= positif tertinggi 4= positif tinggi 3= positif sedang 2= positif rendah 1= positif terendah

3.5 Teknik Pengujian Instrumen Penelitian 3.5.1 Uji Validitas

Uji validitas dilakukan berkenaan dengan ketepatan alat ukur terhadap

konsep yang diukur sehingga benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur.

Sebelum melakukan uji validitas peneliti terlebih dahulu menyebarkan angket uji

coba penelitian kepada responden untuk mengambil serta mengetahui data

penelitian yang diteliti. Setelah data diperoleh selanjutnya data tersebut di olah

menggunakan uji validitas yang bertujuan untuk mengetahui layak tidaknya

instrument penelitian itu disebarkan. Validitas adalah suatu ukuran yang

menunjukkan kevalidan dari suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau

sahih mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang

memiliki validitas rendah. Untuk menguji validitas alat ukur, terlebih dahulu

dicari harga korelasi antara bagian-bagian dari alat ukur secara keseluruhan

dengan cara mengkorelasikan setiap butir alat ukur dengan dengan skor total yang

(32)

55

merupakan jumlah tiap skor butir. Untuk menghitung validitas alat ukur

digunakan rumus Pearson Product Moment sebagai berikut:

r

xy

=

Setelah diperoleh nilai r xy tersebut kemudian dikonsultasikan dengan nilai

r tabel dengan taraf signifikansi 5%. Kriteria pengujian instrumen dapat dikatakan

valid adalah dengan ketentuan :

Kaidah keputusan : Jika r xy > r tabel berarti valid, sebaliknya

Jika r xy ≤ r tabel berarti tidak valid.

(Arikunto, 2010 : 146)

Dalam penelitian ini, untuk menguji validitas soal peneliti menggunakan

program Excel Windows.

Uji validitas yang dilakukan oleh peneliti yaitu dengan mengujicobakan

angket penelitian kepada 30 responden. Jumlah pernyataan angket yang

disebarkan sebanyak 32 pernyataan, yang terdiri dari 32 item soal minat belajar.

Hasil uji validitas berdasarkan perhitungan dengan bantuan program Excel

Windows untuk variabel minat belajar (X) dapat dilihat pada tabel 3.4 sebagai

(33)

Tabel 3.4

Dari perhitungan uji validitas variabel (X) minat belajar siswa di atas dapat

disimpulkan bahwa terdapat beberapa pernyataan-pernyataan instrumen penelitian

(34)

57

pernyataan instrumen penelitian yang tidak valid. Artinya pernyataan-pernyataan

tersebut tidak sesuai dengan variabel (X) yang diteliti yaitu minat belajar,

sehingga pernyataan-pernyataan tersebut tidak boleh dan tidak layak disebarkan

kembali pada responden. Dari 4 penyataan yang tidak valid tersebut, mengurangi

jumlah pernyataan yang valid, dari 32 menjadi 28 pernyataan yang layak untuk

disebarkan kembali pada responden, karena penyataan-pernyataan tersebut

dianggap sesuai dengan variabel (X) yaitu minat belajar yang diteliti.

3.5.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes dapat

dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat

memberikan hasil yang tetap (Arikunto, 2010 : 86). Dalam penelitian ini, untuk

mengetahui reliabilitas, digunakan rumus Alpha sebagai berikut :

Langkah 1: Mencari varian tiap butir

=

∑ [∑ ]

(Arikunto, 2010:196)

Keterangan :

= Harga varians tiap butir

∑ = Jumlah kuadrat jawaban responden dari setiap item (∑ = Jumlah skor seluruh responden dari setiap item

N = Jumlah responden

Langkah 2: Mencari varian total

=

∑ [∑ ]

(35)

Keterangan :

= Harga varians total

∑ = Jumlah kuadrat jawaban responden dari seluruh item (∑ = Jumlah skor seluruh responden dari seluruh item N = Jumlah responden

Langkah 3: Menghitung reliabilitas instrumen dengan rumus Alpha

[

] [

]

(Arikunto, 2010:196) Keterangan :

= Reliabilitas instrumen

k = Banyak item/butir pertanyaan atau banyaknya soal

∑ = Jumlah varians butir soal = Varians total

Setelah diperoleh nilai tersebut kemudian dikonsultasikan dengan nilai

dengan taraf signifikansi 5%. Kriteria pengujian instrumen dapat dikatakan

valid adalah dengan ketentuan :

Kaidah keputsan : Jika > berarti reliabel, sebaliknya

Jika < berarti tidak reliabel

(Arikunto, 2010:146)

Dalam penelitian ini, untuk menguji reliabilitas soal peneliti menggunakan

program Excel Windows. Berdasarkan hasil perhitungan, reliabilitas instrumen

dapat dilihat pada pada tabel 3.7 sebagai berikut:

Tabel 3.5

Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas

No. Variabel rhitung rtabel Keterangan

1. Minat Belajar 0,940 0,361 Reliabel

Sumber: data diolah

Berdasarkan perhitungan reliabilitas dengan menggunakan rumus

(36)

59

tersebut kemudian dibandingkan dengan rtabel . pada tabel r product moment

dengan α=0,05 dan n=30 diperoleh rtabel sebesar 0,361. Karena rhitung > rtabel maka

instrument penelitian tersebut dinyatakan reliabel dan dapat digunakan untuk

penelitian.

3.6 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis 3.6.1 Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk menguji kenormalan distribusi data untuk

masing-masing variabel penelitian. Penelitian harus membuktikan terlebih dahulu

apakah data yang akan dianalisis itu berdistribusi normal atau tidak. Apabila data

berdistribusi normal maka statistik yang digunakan adalah statistik parametrik.

Akan tetapi apabila data tidak berdistribusi normal maka statistik yang digunakan

adalah statistik non parametrik.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan uji chi kuadrat. Adapun

langkah-langkahnya menurut Riduwan adalah sebagai berikut:

1. Menentukan skor terbesar dan terkecil

(Riduwan,2010:188)

2. Menentukan Rentangan (R) → {R = skor terbesar – skor terkecil}

(Riduwan,2010: 188)

3. Menentukan banyaknya kelas (BK)

BK = 1 + 3,3 log n (Rumus Sturgess) (Riduwan,2010: 188)

4. Menentukan panjang kelas (i)

(37)

5. Membuat tabulasi dengan tabel penolong

No. Kelas Interval f

Nilai tengah

(X)

f.Xi

1 …. …. …. …. …. ….

2 …. …. …. …. …. ….

jumlah …. …. …. …. ….

(Riduwan,2010: 188)

6. Menentukan rata-rata (mean)

(Riduwan,2010: 188)

7. Menentukan simpangan baku (S)

(Riduwan, 2010: 188)

8. Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan cara:

a. Menentukan batas kelas, yaitu angka skor kiri kelas interval pertama

dikurangi 0,5 dan kemudian angka skor kanan kelas interval ditambah 0,5.

b. Mencari nilai Z-score untuk kelas batas interval dengan rumus:

c. Mencari luas 0 – Z dari Tabel Kurve Normal dari 0 – Z dengan

menggunakan angka-angka untuk kelas batas.

d. Mencari luas tiap kelas interval dengan jalan mengurangkan angka-angka

(38)

61

dikurangi angka baris ketiga dan begitu seterusnya. Kecuali untuk angka

yang berbeda pada baris tengah ditambahkan dengan angka pada baris

berikutnya.

e. Mencari frekuensi yang diharapkan (fe). Dengan cara mengalikan luas tiap

interval dengan jumlah responden (n).

(Riduwan,2010:190)

9. Mencari Chi-Kuadrat hitung (χ2 hitung)

(Riduwan, 2010:190)

10.Membandingkan (χ 2 hitung) dengan (χ 2 tabel)

Untuk = 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = k-1

Kaidah keputusan:

Jika, χ 2 hitung ≥ χ 2 tabel , maka distribusi data tidak normal

Jika, χ 2 hitung ≤ χ 2 tabel , maka distribusi data normal.

(Riduwan,2010:191)

Dalam penelitian ini, alam uji normalitas peneliti menggunakan SPSS 16

for Windows menggunakan grafik Q plot, sehingga dapat dilihat dari grafik

Q-Q plot yang dihasilkan dimana jika data tersebar mengikuti garis normal, maka

data tersebut berdistribusi normal.

3.6.2 Koefisien Korelasi

Koefisien korelasi adalah suatu alat statistik, yang dapat digunakan untuk

(39)

menentukan tingkat hubungan antara variabel-vaeriabel ini. Korelasi dapat

dihitung dengan menggunakan rumus korelasi Pearson Product Moment sebagai

berikut:

√{ }{ }

(Arikunto,2010:313)

Keterangan :

r : Nilai koefisien korelasi n : Jumlah anggota sampel X : Variabel bebas

Y : Variabel terikat

3.6.3 Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (r2) merupakan cara untuk mengetahui besar

kecilnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Koefisien determinan

dapat dihitung dengan rumus:

(Sudjana, 2004: 246-247)

Keterangan:

KD = nilai koefisien determinan r = nilai koefisien korelasi

3.6.4 Pengujian Hipotesis (Uji t)

Pengujian hipotesis diajukan untuk menentukan apakah hipotesis diterima

atau ditolak dengan langkah-langkah pengujian sebagai berikut :

(40)

63

 H0 : ρ = 0, minat belajar siswa dalam Mata Pelajaran Akuntansi

berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.

 Ha : ρ ≠ 0, minat belajar siswa dalam Mata Pelajaran Akuntansi tidak

berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.

Menentukan t hitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

√ √

(Sudjana, 2004: 259)

Keterangan :

t = uji signifikansi korelasi n = jumlah sampel

r = nilai koefisien korelasi

Kriteria :

 Jika nilai t hitung≥ nilai t tabel maka H0 ditolak dan menerima Ha.

(41)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari analisis data penelitian, dan

pembahasan hasil penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa minat belajar

siswa kelas XI IPS SMA Pasundan 8 Bandung tahun ajaran 2011/2012 dalam

mata pelajaran akuntansi berada pada kategori tinggi.

2. Hasil data yang diperoleh menunjukkan bahwa prestasi belajar siswa SMA

Pasundan 8 Bandung kelas XI IPS tahun ajaran 2011/2012 sebagian besar

berada pada kategori tinggi.

3. Hasil penelitian menunjukkan minat belajar berpengaruh positif terhadap

prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran akuntansi kelas XI IPS SMA

Pasundan 8 Bandung tahun 2011/2012.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian, penulis ingin menyampaikan

beberapa saran yang diharapkan dapat menjadi masukan serta bermanfaat bagi

semua pihak yang memerlukan. Adapun saran yang ingin penulis sampaikan

adalah sebagai berikut:

1. Bagi Sekolah

Pihak sekolah hendaknya turut serta dalam meningkatkan prestasi belajar

siswa, yang bisa dilakukan dengan berbagai cara sebagai berikut. Pertama

apabila prestasi belajar siswa tersebut rendah maka harus diperbaiki agar

(42)

89

belajar siswa melalui pihak sekolah dengan membina para guru untuk lebih

kreatif lagi dalam mengajar serta lebih memahami lagi kriteria dan keinginan

siswa alam proses belajar agar guru tidak hanya sekedar menyampaikan suatu

materi saja pada anak tetapi bisa menumbuhkan serta meningkatkan minat

belajar, sehingga siswa memiliki minat alam mempelajari mata pelajaran

akuntansi yang akan berpengaruh pada perbaikan prestasi belajarnya. Kedua

apabila prestasi belajar siswa tersebut sudah tinggi maka sebaiknya

dipertahankan, dan akan lebih baik lagi apabila prestasi belajar siswa tersebut

lebih ditingkatkan dengan cara pihak sekolah mengarahkan para guru untuk

mempertahankan cara serta metode mengajarnya apabila prestasi belajar siswa

tersebut sudah tinggi. Dan jika ingin prestasi belajar siswa tersebut

ditingkatkan sebaiknya pihak sekolah menyarankan kepada para guru untuk

menyediakan les atau kursus mata pelajaran akuntansi diluar jam mata

pelajaran disekolah. Hal ini ilakukan agar siswa lebih akrab pada guru,

sehingga siswa tidak malu atau takut bertanya maupun menjawab pertanyaan

yang diberikan pada guru maupun yang di ajukan oleh siswa dan lebih

mempunyai banyak kesempatan dalam memahami materi akuntansi serta tidak

lupa dapat menumbuhkan minat belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi

yang nantinya akan berpengaruh pada peningkatan prestasi belajarnya.

2. Bagi Guru

Berdasarkan hasil penelitian terebut hendaknya guru meningkatkan kembali

minat belajar yang rendah maupun yang sedang serta mempertahankan minat

(43)

tersebut lebih ditingkatkan, salah satunya dengan cara meningkatkan indikator

minat belajar yang masih harus ditingkatkan maupun yang sudah tinggi agar

minat yang ada pada siswa lebih lama lagi disimpan dalam diri siswa. Upaya

tersebut dapat dilakukan guru dengan meningkatkan kreatifitasnya dalam

menampilkan materi yang akan diberikan kepada siswa dengan cara

menggunakan media yang cocok untuk menarik perhatian siswa dalam

kegiatan belajar serta dapat pula dengan memberikan hadiah atau penghargaan

dalam proses belajar mengajar, agar siswa lebih produktif lagi dalam

menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh guru. Selain itu guru juga

dapat memberikan pemahaman mengenai materi yang akan di ajarkan kepada

siswa dengan cara mengaitkan kehidupan sehari-hari siswa maupun hobi siswa

dengan materi yang akan disampaikan. Dengan ini diharapkan minat dapat

tumbuh dan meningkat pada diri siswa serta kegiatan belajar dapat dijadikan

hobi sekaligus bagian dari kehidupan siswa. Selain itu agar siswa lebih aktif,

disiplin serta lebih berani lagi dalam menjawab pertanyaan yang diberikan

guru maupun pertanyaan yang diajukan siswa pada proses kegiatan belajar

mengajar. Dari hal tersebut diharapkan pemahaman siswa dalam mata

pelajaran akuntansi akan meningkat yang nantinya berpengaruh pada

meningkatnya prestasi belajar siswa, dan pada akhirnya tujuan pembelajaran

akan mudah tercapai.

3. Bagi Peneliti Lain

Setelah penulis mengadakan penelitian di SMA Pasundan 8 Bandung ,

(44)

91

meneliti dan untuk faktor-faktor lainnya yang mempengaruhi prestasi belajar

siswa yang akan bermanfaat sebagai tambahan informasi untuk pembaca

dalam mengembangkan pengajaran akuntansi dan ikut serta dalam rangka

(45)

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Hadis, A. (2008). Psikologi Dalam Pendidikan (Sangat penting untuk: Dosen,

Guru, Mahasiswa, Orangtua, Masyarakat, dan Pemerhati Pendidikan).

Bandung: Alfabeta.

Syamsuddin, A. (2005). Psikologi Kependidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mulyadi, A. (2004). Akuntansi untuk SMA Kelas XI. Bandung. Alfabeta.

Aunnurahman. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Bandung. Alfabeta.

Dalyono M. (2009). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Djaali.(2009). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Rochaety, E. (2007). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Gie, L. (2002). Cara Belajar Efisien I. Jakarta : Rineka Cipta.

Pidarta, M. (2000). Landasan Kependidikan, Stimulus Ilmu Pendidikan Bercorak

Indonesia. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Margono, S. (2004). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Nazir, M. (2005). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Surya, M. (2004). Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung: Pustaka Bani Quraisy.

Usman, M, U. (2004). Menjadi Guru Profesional. Bandung : PT. Remaja Rosda Karya.

Syah, M. (2010). Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sukmadinata, N, S. (2005). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia dan PT Remaja Rosdakarya.

(46)

98

Purwanto, N. (2007). Psikologi Pendidikan. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Hamalik, O. (2004), Proses Belajar Mengajar, Bandung: Alfabeta.

Moeslihat, R. (2005). Akuntansi untuk SMA Kelas XI. Bandung: Regina

Riduwan, dan. Sunarto. H. (2010). Pengantar Statistika Untuk Pendidikan, Sosial,

Ekonomi, Komunikasi dan Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Riduwan. (2010). Metode dan Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta

Riduwan. (2010). Dasar-Dasar Statistika. Bandung: Alfabeta

Hadi, S. dan Akdon. (2005). Aplikasi Statistika Dan Metode Penelitian Untuk

Administrasi & manajemen. Bandung : Dewa Ruchi.

Sardiman (2004). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2010). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

_________. (2010). Produser Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

_________. (2007). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta

Sudjana. (2004). Statistika II untuk ekonomi dan niaga. Bandung: Tarsito.

Djamarah, S, B. (2008). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Sumadi Suryabrata. (2005). Psikologi Pendidikan (Suatu Penyajian Secara

Operasional). Yogyakarta: Rake Press

Sutikno, Sobry. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Prospect

Sekaran, U. (2006). Research Methods For Business. Metodologi Penelitian untuk

Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.

Muawanah et al, U. (2008). Konsep Dasar Akuntansi Dan pelaporan Keuangan. Klaten: Macanan Jaya Cemerlang.

(47)

Dokumen

Pedoman Operasional Penulisan Skripsi (POPS). (2007). UPI: Program Studi

Pendidikan Akuntansi.

UU RI No. 20 Tahun (2003). Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS). Jakarta: C.V Mini Jaya Abadi.

Internet

Zanikhan (2008), Minat Belajar. Tersedia :

http://acenale.wordpress.com/2011/12/21/minat-belajar/. [4 Februari 2013]

Darmadi (2009), Prestasi Belajar. Tersedia:

http://elnicovengeance.wordpress.com/2012/09/30/prestasi-belajar/. [4 Februari 2013]

Belly, Ellya dkk. (2006). Pengaruh Motivasi terhadap Minat Mahasiswa

Akuntasi. Simposium Nasional Akuntasi 9 Padang. Tersedia:

http://www.kajianpustaka.com/2012/10/minat-belajar.html#ixzz2JeSy65uT. [4 Februari 2013]

Awalina Afri Nursamola. (2010). Pengaruh Minat Baca Dan Ketersedian Sumber Belajar Terhadap Prestasi Belajar Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas X SMAN 5. Malang. Skripsi Universitas Negeri Malang.Tersedia:

http://blog.tp.ac.id/pengaruh-minat-baca-dan-ketersedian-sumber-belajar-terhadap-prestasi-belajar-pelajaran-ekonomi#ixzz2N7J9BBx2 [10Maret 2013]

Skripsi

Asep Mega Mulia. (2011). Pengaruh Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar

Siswa Dalam Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS SMAN 2 Majalengka. (Studi Kasus Siswa Kelas XI IPS SMAN 2 Majalengka).

Skripsi UPI. Tidak diterbitkan.

Awalina Afri Nursamola. (2010). Pengaruh Minat Baca Dan Ketersedian Sumber

Belajar Terhadap Prestasi Belajar Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas X SMAN 5. Malang. Skripsi Universitas Negeri Malang. Tidak diterbitkan.

Irma Purnamasari. (2011). Pengaruh Minat Belajar dan Fasilitas Belajar

(48)

100

Ineu Nuryulindawati. (2011). Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Prestasi

Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi di Kelas XI IPS SMA Negeri 15 Bandung Tahun Ajaran 2010/2011. Skripsi UPI. Tidak

diterbitkan.

Karsiti. (2011). Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Prestasi Belajar Siswa

Pada Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS SMA Negeri 8 Bandung.

Skripsi UPI. Tidak diterbitkan.

Santika Windiastutik. (2011). Pengaruh Status Ekonomi Orang Tua dan

Lingkungan Sekolah Terhadap Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi(Suatu Kasus Pada Kelas X Akuntansi SMK Pasundan 1 Tahun 2010/2011). Skripsi UPI. Tidak diterbitkan.

Siti Suhaebah. (2005). Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal terhadap Prestasi

Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi di SMA 1 Garut. Skripsi

UPI. Tidak diterbitkan.

Trini Widya Agustin. (2011). Pengaruh Lingkungan Keluarga dan Lingkungan

Sekolah Terhadap Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akuntansi: Survei Pada Kelas XI IPS SMA Negeri 7 Bandung Tahun Ajaran 2010/2011. Skripsi UPI. Tidak diterbitkan.

Tesis

Anita Purnamasari. (2012). Pengaruh Persepsi Siswa Tentang Dunia Kerja Dan

Gambar

Table 1.1 Data Jumlah Yang Lulus dan Tidak Lulus Ujian Tengah Semester Mata
Tabel 3.1 Operasional Variabel Penelitian
Tabel 3.2 Populasi Siswa Kelas XI IPS SMA Pasundan 8 Bandung
Tabel 3.3 Sampel Siswa Kelas XI IPS SMA Pasundan 8 Bandung
+3

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini dirancang untuk dilaksanakan dalam beberapa siklus. Prosedur yang ditempuh dalam penelitian ini mengacu pada model yang.. dikembangkan oleh Kemmis

Tidak perlu diminta pernyataan batal (nietig verklaring). Risiko kerugian dibagi dua antara pihak yang menyewakan dengan pihak si penyewa. Segera setelah musnahnya seluruh

Diharapkan dari hasil penelitian ini para konseli dapat meninggalkan kebiasaan-kebiasaannya berperilaku tidak baik (akhlak tercela/ akhlak madzmumah ), yaitu: ikut

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan terhadap layanan jasa pada Telkomsel Selaku penyelenggara operator seluler kartu Simpati berdasarkan

Modal kerja permanen, yaitu jumlah modal kerja minimal yang harus tetap ada dalam perusahaan untuk dapat melaksanakan operasinya atau sejumlah modal kerja yang secara

Pada simpulan hasil belajar siswa dalam melakukan gerak dasar guling depan. melalui permainan sundul bola di matras mengalami

Diffusion bonding : Mono filament diperkuat AMCs terutama dihasilkan oleh ikatan difusi (foil-serat-foil) rute atau oleh penguapan lapisan yang relatif tebal dari

Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah tes, observasi, wawancara, dan angket. Dengan empat teknik pengumpulan data yang digunakan