Fitriani Dewi Pramesti, 2012
Wayang Rumput (Wayang Suket)
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
i ABSTRAK
Pramesti, Fitriani Dewi. 2012. WAYANG RUMPUT (WAYANG SUKET) (Studi Visual Wayang Rumput).
Jurusan : Pendidikan Seni Rupa Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni.
Fitriani Dewi Pramesti, 2012
Wayang Rumput (Wayang Suket)
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
ii
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena atas
berkat bimbingan dan petunjuk-Nya, penulis dapat menyelesaikan salah satu tugas
yang menjadi syarat dalam memenuhi dan menyelesaikan Studi Strata I (S1) pada
Jurusan Pendidikan Seni Rupa di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) berupa
pembuatan skripsi dengan judul “WAYANG RUMPUT (WAYANG SUKET)
(Studi Visual Wayang Rumput)”.
Dalam pembuatan skripsi ini, penulis banyak mengalami kesulitan dan
hambatan akan tetapi berkat bimbingan, pengarahan serta bantuan dari berbagai
pihak, akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan sesuai dengan yang diharapkan.
Segala kemampuan dan upaya telah penulis usahakan seoptimal mungkin,
namun penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun dari semua pihak sangat penulis
harapkan. Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini berguna bagi penulis
khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Bandung, September 2012
Fitriani Dewi Pramesti, 2012
Wayang Rumput (Wayang Suket)
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
iii
Fitriani Dewi Pramesti
UCAPAN TERIMA KASIH
Adapun dalam penyusunan skripsi ini tidak lepas dari dukungan dan
bantuan dari pihak-pihak yang telah membantu dan mendorong semangat penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih penulis sampaikan terutama
kepada:
1. Allah SWT, berkat kasih dan sayang-Nya telah memberikan kekuatan dan
kemudahan dalam membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.
2. Kedua orang tua saya yang telah sabar dalam mendidik dan memberikan kasih
sayangnya yang sangat luar biasa secara tulus, yaitu ayah saya tercinta yang
bernama Kapten Inf. Dodo dan ibu saya tercinta yang bernama Mimin
Ratningsih, yang telah memberikan dukungan moral dan material yang tidak
ternilai harganya, terima kasih banyak papah dan mamah.
3. Bapak Drs. Yadi Rukmayadi, M.Pd. Beliau adalah Dosen Pembimbing I yang
telah membantu, membimbing, dan memberikan ilmu mulai dari nol, sehingga
bisa terciptanya skripsi ini.
4. Bapak Suryadi, S.pd., M.Sn. Beliau adalah Dosen Pembimbing II yang
memicu dan tidak pernah bosan untuk mengingatkan juga memberikan
semangat dalam proses pengerjaan skripsi ini.
5. Bapak Dr. Zakarias S. Soeteja. M.Sn. Beliau adalah Ketua Jurusan Pendidikan
Seni Rupa yang telah membantu dan memberi masukan dalam penulisan
skripsi dan mengarahkan penulis.
6. Bapak Bandi Sobandi, M.Pd. Beliau adalah Sekretaris Jurusan Pendidikan
Seni Rupa yang telah membantu dan memberikan masukan-masukan yang
Fitriani Dewi Pramesti, 2012
Wayang Rumput (Wayang Suket)
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
iv
7. Bapak Drs. Untung Supriyanto, M.Pd. Beliau adalah dosen pembimbing
akademik yang selalu setia membantu ketika penulis mengalami kesulitan
selama menempuh pendidikan jenjang S1 di Jurusan Pendidikan Seni Rupa,
Universitas Pendidikan Indonesia.
8. Dalang Slamet Gundono, yang merupakan salah satu dalang dari kesenian
Wayang Suket, yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk
diwawancarai serta memberikan pengetahuan yang dibutuhkan oleh penulis
guna membantu penulis dalam penelitian ini.
9. Bapak Budi Santosa, S.Sos., selaku Kasie. Pameran dan Edukasi di Museum
Wayang, yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk diwawancarai dan
memberikan bahan-bahan materi yang dibutuhkan oleh penulis.
10.Suami saya tercinta yaitu Sertu Bagus Anto Kristiyono yang selalu senantiasa
meluangkan tenaga, materil, dan waktunya untuk menemani penulis dalam
menyusun dan mencari data dalam pembuatan skripsi ini.
11.Kedua adik saya yaitu Faradila Yuniar Pramesti dan Moch. Akbar Pratama,
yang selalu memberikan semangat dan sepenuhnya peduli kepada penulis.
12.Lalitya Dwi Rachmani, dia adalah salah satu sahabat yang selalu membantu
penulis disaat kesulitan dalam mengerjakan skripsi ini.
13.Ucapan terima kasih kepada seluruh staf dosen dan tata usaha jurusan
Pendidikan Seni Rupa yang telah membimbing dari awal kuliah hingga
sekarang ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu.
14.Teman-teman Mahasiswa Jurusan Seni Rupa UPI, para sahabat yang aktif di
keluarga Himpunan Mahasiswa Seni Rupa (HIMASRA) UPI, khususnya
seluruh angkatan 2008, yang bersama-sama menempuh pendidikan dari awal
hingga menyelesaikan perkuliahan ini, yang banyak memberikan bantuan dan
dukungannya.
Kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah
membantu dalam penyelesaian skripsi ini, penulis mengucapkan banyak terima
Fitriani Dewi Pramesti, 2012
Wayang Rumput (Wayang Suket)
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
v
Bandung, September 2012
Penulis
Fitriani Dewi Pramesti
DAFTAR ISI
ABSTRAK... i
KATA PENGANTAR... ii
UCAPAN TERIMA KASIH... iii
DAFTAR ISI... v
DAFTAR TABEL... ix
DAFTAR BAGAN... x
DAFTAR GAMBAR... xi
DAFTAR LAMPIRAN... xviii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian... 1
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah... 6
C. Tujuan Penelitian... 7
D. Manfaat Penelitian... 7
E. Metode Penelitian... 8
Fitriani Dewi Pramesti, 2012
Wayang Rumput (Wayang Suket)
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
vi BAB II LANDASAN TEORI
A. Seni... 12
1. Pengertian Seni... 12
2. Rumpun Seni... 12
B. Wayang... 15
1. Pengertian Wayang... 15
2. Jenis-Jenis Wayang... 16
3. Cerita Wayang... 19
C. Sejarah Perkembangan Kesenian Wayang... 21
D. Visualisasi Wayang... 24
E. Pendukung dan Perlengkapan Pertunjukan Wayang... 24
1. Dalang... 25
2. Nayaga... 27
3. Swarawati... 28
4. Wayang... 28
5. Gunungan Wayang (Kayon)... 29
6. Kelir (Layar)... 32
7. Blencong... 33
8. Debog/Gedebog... 33
9. Gamelan... 34
F. Unsur-Unsur dan Prinsip Seni Rupa... 35
1. Unsur-Unsur Seni Rupa... 35
Fitriani Dewi Pramesti, 2012
Wayang Rumput (Wayang Suket)
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
vii BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan dan Metode Penelitian... 40
B. Sampel Penelitian... 40
C. Instrumen Penelitian... 41
D. Teknik Pengumpulan Data... 43
1. Observasi... 43
2. Wawancara... 45
3. Studi Dokumentasi... 46
4. Studi Pustaka... 46
E. Pengolahan Data... 47
F. Langkah-Langkah Penelitian... 50
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian... 52
1. Sejarah Singkat dan Perkembangan Wayang Rumput (Wayang Suket)... 52
2. Teknik PembuatanWayang Rumput (Wayang Suket)... 57
a. Contoh Bentuk Wayang Suket yang Pertama... 61
b. Contoh Bentuk Wayang Suket yang Kedua... 73
c. Contoh Bentuk Wayang Suket yang Ketiga... 82
d. Contoh Bentuk Wayang Suket yang Keempat... 92
e. Contoh Bentuk Wayang Suket yang Kelima... 104
3. Visualisasi Bentuk Wayang Rumput (Wayang Suket)... 114
Fitriani Dewi Pramesti, 2012
Wayang Rumput (Wayang Suket)
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
viii
b. Bentuk Mahkota atau Gelungan pada Wayang Rumput (Wayang
Suket)... 115
c. Bentuk Hidung pada Wayang Kulit... 116
d. Bentuk Hidung pada Wayang Rumput (Wayang Suket)... 117
e. Bentuk Tangan pada Wayang Kulit... 118
f. Bentuk Tangan pada Wayang Rumput (Wayang Suket)... 119
g. Bentuk Kaki pada Wayang Kulit... 120
h. Bentuk Kaki pada Wayang Rumput (Wayang Suket)... 121
i. Bentuk Pinggul atau Bokong pada Wayang Kulit... 122
j. Bentuk Pinggul atau Bokong pada Wayang Rumput (Wayang Suket)... 123
B. Pembahasan Hasil Penelitian... 125
1. Sejarah Singkat dan Perkembangan Wayang Rumput (Wayang Suket)... 126
2. Teknik Pembuatan Wayang Rumput (Wayang Suket)... 127
3. Visualisasi Bentuk Wayang Rumput (Wayang Suket)... 129
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan... 133
B. Saran... 136
DAFTAR PUSTAKA... 138
DAFTAR ISTILAH... 141
LAMPIRAN-LAMPIRAN... 143
Fitriani Dewi Pramesti, 2012
Wayang Rumput (Wayang Suket)
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
ix
DAFTAR TABEL
Tabel Hal.
Fitriani Dewi Pramesti, 2012
Wayang Rumput (Wayang Suket)
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
x
DAFTAR BAGAN
Bagan Hal.
2.1 Jenis-jenis Wayang... 16
2.2 Peta Penyebaran Cerita Wayang dari Cina... 23
Fitriani Dewi Pramesti, 2012
Wayang Rumput (Wayang Suket)
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Hal.
2.1 Contoh Pola Wayang... 24
2.2 Denah Panggung Dalang... 25
2.3 Denah Posisi Dalang... 26
2.4 Dalang... 26
2.5 Nayaga... 27
2.6 Swarawati... 28
2.7 Wayang... 29
2.8 Gunungan Blumbangan dan Gunungan Gapuran... 30
Fitriani Dewi Pramesti, 2012
Wayang Rumput (Wayang Suket)
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
xii
2.10 Blencong... 33
2.11 Debog/Gedebog... 34
2.12 Gamelan... 35
4.1 Dalang Slamet Gundono... 53
4.2 Wayang Suket Koleksi Slamet Gundono... 55
4.3 Wayang Suket Koleksi Slamet Gundono... 55
4.4 Wayang Suket Koleksi Slamet Gundono... 56
4.5 Wayang Suket Koleksi Slamet Gundono... 56
4.6 Wayang Suket Koleksi Slamet Gundono... 57
4.7 Rumput Gajah... 58
4.8 Jerami... 58
4.9 Rumput Mendong... 58
4.10 Gunting... 59
4.11 Cutter... 59
4.12 Pisau... 59
4.13 Bentuk Wayang Suket yang Pertama... 61
4.14 Langkah 1 Membuat Kepala Bentuk Wayang Suket yang Pertama.... 62
4.15 Langkah 2 Membuat Kepala Bentuk Wayang Suket yang Pertama.... 62
4.16 Langkah 3 Membuat Kepala Bentuk Wayang Suket yang Pertama.... 63
4.17 Langkah 4 Membuat Kepala Bentuk Wayang Suket yang Pertama.... 63
4.18 Langkah 5 Membuat Kepala Bentuk Wayang Suket yang Pertama.... 64
4.19 Langkah 6 Membuat Kepala Bentuk Wayang Suket yang Pertama.... 64
4.20 Langkah 7 Membuat Kepala Bentuk Wayang Suket yang Pertama.... 65
Fitriani Dewi Pramesti, 2012
Wayang Rumput (Wayang Suket)
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
xiii
4.22 Cara Membuat Simpul Kepang... 66
4.23 Langkah 9 Membuat Kepala Bentuk Wayang Suket yang Pertama.... 67
4.24 Langkah 1 Membuat Badan dan Lengan Bentuk Wayang Suket yang Pertama... 67
4.25 Langkah 2 Membuat Badan dan Lengan Bentuk Wayang Suket yang Pertama... 68
4.26 Langkah 3 Membuat Badan dan Lengan Bentuk Wayang Suket yang Pertama... 68
4.27 Langkah 4 Membuat Badan dan Lengan Bentuk Wayang Suket yang Pertama... 69
4.28 Langkah 1 Membuat Bagian Bawah Bentuk Wayang Suket yang Pertama... 69
4.29 Langkah 2 Membuat Bagian Bawah Bentuk Wayang Suket yang Pertama... 70
4.30 Langkah 3 Membuat Bagian Bawah Bentuk Wayang Suket yang Pertama... 70
4.31 Langkah 4 Membuat Bagian Bawah Bentuk Wayang Suket yang Pertama... 71
4.32 Langkah 5 Membuat Bagian Bawah Bentuk Wayang Suket yang Pertama... 71
4.33 Langkah 6 Membuat Bagian Bawah Bentuk Wayang Suket yang Pertama... 72
4.34 Bentuk Wayang Suket yang Kedua... 73
4.35 Langkah 1 Membuat Kepala Bentuk Wayang Suket yang Kedua... 74
4.36 Langkah 2 Membuat Kepala Bentuk Wayang Suket yang Kedua... 74
4.37 Langkah 3 Membuat Kepala Bentuk Wayang Suket yang Kedua... 75
4.38 Langkah 4 Membuat Kepala Bentuk Wayang Suket yang Kedua... 75
Fitriani Dewi Pramesti, 2012
Wayang Rumput (Wayang Suket)
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
xiv
4.40 Langkah 6 Membuat Kepala Bentuk Wayang Suket yang Kedua... 76
4.41 Langkah 7 Membuat Kepala Bentuk Wayang Suket yang Kedua... 77
4.42 Langkah 1 Membuat Badan dan Lengan Bentuk Wayang Suket yang Kedua... 77
4.43 Langkah 2 Membuat Badan dan Lengan Bentuk Wayang Suket yang Kedua... 78
4.44 Langkah 3 Membuat Badan dan Lengan Bentuk Wayang Suket yang Kedua... 78
4.45 Langkah 1 Membuat Bagian Bawah Bentuk Wayang Suket yang Kedua... 79
4.46 Langkah 2 Membuat Bagian Bawah Bentuk Wayang Suket yang Kedua... 79
4.47 Langkah 3 Membuat Bagian Bawah Bentuk Wayang Suket yang Kedua... 80
4.48 Langkah 4 Membuat Bagian Bawah Bentuk Wayang Suket yang Kedua... 80
4.49 Langkah 5 Membuat Bagian Bawah Bentuk Wayang Suket yang Kedua... 81
4.50 Langkah 6 Membuat Bagian Bawah Bentuk Wayang Suket yang Kedua... 81
4.51 Bentuk Wayang Suket yang Ketiga... 82
4.52 Langkah 1 Membuat Kepala Bentuk Wayang Suket yang Ketiga... 83
4.53 Langkah 2 Membuat Kepala Bentuk Wayang Suket yang Ketiga... 83
4.54 Langkah 3 Membuat Kepala Bentuk Wayang Suket yang Ketiga... 84
4.55 Langkah 4 Membuat Kepala Bentuk Wayang Suket yang Ketiga... 84
4.56 Langkah 5 Membuat Kepala Bentuk Wayang Suket yang Ketiga... 85
Fitriani Dewi Pramesti, 2012
Wayang Rumput (Wayang Suket)
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
xv
4.58 Langkah 7 Membuat Kepala Bentuk Wayang Suket yang Ketiga... 86
4.59 Langkah 1 Membuat Badan dan Lengan Bentuk Wayang Suket yang Ketiga... 86
4.60 Cara Membuat Lilitan... 87
4.61 Langkah 2 Membuat Badan dan Lengan Bentuk Wayang Suket yang Ketiga... 87
4.62 Langkah 3 Membuat Badan dan Lengan Bentuk Wayang Suket yang Ketiga... 88
4.63 Langkah 4 Membuat Badan dan Lengan Bentuk Wayang Suket yang Ketiga... 88
4.64 Langkah 1 Membuat Bagian Bawah Bentuk Wayang Suket yang
Ketiga... 89
4.65 Langkah 2 Membuat Bagian Bawah Bentuk Wayang Suket yang
Ketiga... 89
4.66 Langkah 3 Membuat Bagian Bawah Bentuk Wayang Suket yang
Ketiga... 90
4.67 Langkah 4 Membuat Bagian Bawah Bentuk Wayang Suket yang
Ketiga... 90
4.68 Langkah 5 Membuat Bagian Bawah Bentuk Wayang Suket yang
Ketiga... 91
4.69 Langkah 6 Membuat Bagian Bawah Bentuk Wayang Suket yang
Ketiga... 91
4.70 Bentuk Wayang Suket yang Keempat... 92
4.71 Langkah 1 Membuat Kepala Bentuk Wayang Suket yang Keempat.. 93
4.72 Langkah 2 Membuat Kepala Bentuk Wayang Suket yang Keempat.. 93
4.73 Langkah 3 Membuat Kepala Bentuk Wayang Suket yang Keempat.. 94
4.74 Langkah 4 Membuat Kepala Bentuk Wayang Suket yang Keempat.. 94
Fitriani Dewi Pramesti, 2012
Wayang Rumput (Wayang Suket)
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
xvi
4.76 Langkah 6 Membuat Kepala Bentuk Wayang Suket yang Keempat.. 95
4.77 Langkah 7 Membuat Kepala Bentuk Wayang Suket yang Keempat.. 96
4.78 Langkah 8 Membuat Kepala Bentuk Wayang Suket yang Keempat.. 96
4.79 Cara Membuat Simpul Kepang dengan 4 Tali... 97
4.80 Langkah 9 Membuat Kepala Bentuk Wayang Suket yang Keempat.. 98
4.81 Langkah 1 Membuat Badan dan Lengan Bentuk Wayang Suket yang Keempat... 98
4.82 Langkah 2 Membuat Badan dan Lengan Bentuk Wayang Suket yang Keempat... 99
4.83 Langkah 3 Membuat Badan dan Lengan Bentuk Wayang Suket yang Keempat... 99
4.84 Langkah 4 Membuat Badan dan Lengan Bentuk Wayang Suket yang Keempat... 100
4.85 Langkah 1 Membuat Bagian Bawah Bentuk Wayang Suket yang Keempat... 100
4.86 Langkah 2 Membuat Bagian Bawah Bentuk Wayang Suket yang Keempat... 101
4.87 Langkah 3 Membuat Bagian Bawah Bentuk Wayang Suket yang Keempat... 101
4.88 Langkah 4 Membuat Bagian Bawah Bentuk Wayang Suket yang Keempat... 102
4.89 Langkah 5 Membuat Bagian Bawah Bentuk Wayang Suket yang Keempat... 102
4.90 Langkah 6 Membuat Bagian Bawah Bentuk Wayang Suket yang Keempat... 103
4.91 Bentuk Wayang Suket yang Kelima... 104
4.92 Langkah 1 Membuat Kepala Bentuk Wayang Suket yang Kelima... 105
Fitriani Dewi Pramesti, 2012
Wayang Rumput (Wayang Suket)
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
xvii
4.94 Langkah 3 Membuat Kepala Bentuk Wayang Suket yang Kelima... 106
4.95 Langkah 4 Membuat Kepala Bentuk Wayang Suket yang Kelima... 106
4.96 Langkah 5 Membuat Kepala Bentuk Wayang Suket yang Kelima... 107
4.97 Langkah 6 Membuat Kepala Bentuk Wayang Suket yang Kelima... 107
4.98 Langkah 7 Membuat Kepala Bentuk Wayang Suket yang Kelima... 107
4.99 Langkah 1 Membuat Badan dan Lengan Bentuk Wayang Suket yang Kelima... 108
4.100 Langkah 2 Membuat Badan dan Lengan Bentuk Wayang Suket yang Kelima... 108
4.101 Langkah 3 Membuat Badan dan Lengan Bentuk Wayang Suket yang Kelima... 109
4.102 Langkah 4 Membuat Badan dan Lengan Bentuk Wayang Suket yang Kelima... 109
4.103 Langkah 5 Membuat Badan dan Lengan Bentuk Wayang Suket yang Kelima... 110
4.104 Langkah 6 Membuat Badan dan Lengan Bentuk Wayang Suket yang Kelima... 110
4.105 Langkah 1 Membuat Bagian Bawah Bentuk Wayang Suket yang Kelima... 111
4.106 Langkah 2 Membuat Bagian Bawah Bentuk Wayang Suket yang Kelima... 111
4.107 Langkah 3 Membuat Bagian Bawah Bentuk Wayang Suket yang Kelima... 112
4.108 Langkah 4 Membuat Bagian Bawah Bentuk Wayang Suket yang Kelima... 112
Fitriani Dewi Pramesti, 2012
Wayang Rumput (Wayang Suket)
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
xviii
4.110 Langkah 6 Membuat Bagian Bawah Bentuk Wayang Suket yang
Kelima... 113
4.111 Contoh Bentuk Mahkota atau Gelungan pada Wayang Kulit... 114
4.112 Contoh Bentuk Mahkota atau Gelungan pada Wayang Rumput (Wayang Suket)... 115
4.113 Contoh Bentuk Hidung pada Wayang Kulit... 116
4.114 Contoh Bentuk Hidung pada Wayang Rumput (Wayang Suket)... 117
4.115 Contoh Bentuk Tangan pada Wayang Kulit... 118
4.116 Contoh Bentuk Tangan pada Wayang Rumput (Wayang Suket)... 119
4.117 Contoh Bentuk Kaki pada Wayang Kulit... 120
4.118 Contoh Bentuk Kaki pada Wayang Rumput (Wayang Suket)... 121
4.119 Contoh Bentuk Pinggul atau Bokong pada Wayang Kulit... 122
4.120 Contoh Bentuk Pinggul atau Bokong pada Wayang Rumput (Wayang Suket)... 123
4.121 Visualisasi Wayang Kulit... 124
4.122 Visualisasi Wayang Suket... 125
DAFTAR LAMPIRAN 1. Data Narasumber... 143
2. Instrumen Penelitian... 144
3. Foto Kegiatan di Lokasi I (Museum Wayang)... 146
Fitriani Dewi Pramesti, 2012
Wayang Rumput (Wayang Suket)
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
xix
5. Foto Beberapa Bentuk Wayang Rumput (Wayang Suket) Koleksi Slamet
Gundono... 149
6. Surat Keterangan Pengesahan Judul
1
Fitriani Dewi Pramesti, 2012
Wayang Rumput (Wayang Suket)
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Negara Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang besar dan
luas. Dengan kondisi geografis yang demikian, membuat Indonesia menjadi
negara yang kaya dalam berbagai hal, termasuk dalam segi kebudayaan.
Sebagaimana terbukti dengan adanya beraneka ragam suku, adat istiadat/tradisi,
bahasa, seni, dan kebudayaan lainnya. Kekayaan budaya yang demikian patut kita
syukuri, kita banggakan, serta kita jaga kelestariannya, agar tidak pudar atau
mengalami kepunahan, serta tidak pula di klaim oleh negara lain.
Kesenian sebagai salah satu bagian dari kebudayaan, selalu mengalami
perubahan dan perkembangan dari masa ke masa, sesuai dengan perubahan cara
pandang dan pola pikir manusia yang dinamis. Manusia menjalani kehidupan
dengan berbagai pengalamannya, yaitu bagaimana manusia berinteraksi dengan
alam dan lingkungan, serta termasuk bagaimana manusia itu berinteraksi dengan
kesenian yang dapat mereka ciptakan. Pengalaman-pengalaman tersebut dilalui
dengan penuh kesadaran serta melibatkan pemikiran, emosi, dan panca indra
dalam beraktivitas dan berinteraksi dengan lingkungan di sekitarnya.
Kesenian sangatlah berpengaruh terhadap kehidupan manusia, karena
kesenian dapat memberikan pengalaman baru bagi kehidupan manusia. Jakob
Sumardjo (2000:124) menjelaskan bahwa:
2
Fitriani Dewi Pramesti, 2012
Wayang Rumput (Wayang Suket)
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
dalam kehidupan sehari-hari. Seni yang bermutu adalah seni yang mampu memberikan pengalaman estetik, pengalaman emosi, pengalaman keindahan, atau pengalaman seni yang khas milik dirinya.
Salah satu kesenian hasil budaya dari negara Indonesia yaitu seni
pertunjukan. Seni pertunjukan yang ada di Indonesia sangat beragam, yang
diantaranya terdiri dari seni musik, seni tari, seni rupa, seni teater, dan masih
banyak lagi. Menurut Soedarsono (1999:1 dalam Reni Sonia 2012:1)
menyebutkan bahwa:
Ada beberapa faktor penyebab dari hidup matinya sebuah seni pertunjukan, ada yang disebabkan oleh karena perubahan yang terjadi dibidang politik, ada yang disebabkan oleh masalah ekonomi, ada yang karena perubahan selera masyarakat penikmat, dan ada pula yang karena tidak mampu bersaing dengan bentuk-bentuk pertunjukan yang lain.
Kesenian yang merupakan salah satu bagian dari seni pertunjukan yaitu
kesenian wayang. Kesenian wayang banyak didukung oleh bidang kesenian lain,
seperti seni peran, seni suara, seni musik, seni tutur, seni sastra, seni lukis, seni
pahat, dan juga seni perlambang. Kesenian wayang pada saat ini telah menjadi
salah satu warisan dunia, seperti terbukti dengan hak paten yang diberikan
UNESCO (United Nations Educational Scientific and Cultural Organization)
bahwa wayang Indonesia sebagai Karya Agung Budaya Dunia (Masterpiece of the
Oral and Intangible Heritage of Humanity), pada tanggal 7 November 2003 di
Paris, Perancis.
Seiring dengan perkembangan zaman, maka pembentukan simbolisme
pewayangan mengalami penyederhanaan dari segi bentuk persimbolannya.
Kesenian wayang juga mempunyai unsur filsafat atau mistikisme, sebab pada
3
Fitriani Dewi Pramesti, 2012
Wayang Rumput (Wayang Suket)
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
sifat-sifat manusia di kehidupan nyata. Contohnya, cerita di dunia pewayangan
menggambarkan bahwa di dunia ini tidak ada makhluk yang benar-benar baik
ataupun yang benar-benar jahat. Sebab setiap makhluk selalu menyandang unsur
kebaikan dan kejahatan di dalam dirinya, dan hal ini merupakan salah satu unsur
dari seni peran.
Di daerah dataran Jawa Tengah, terdapat suatu kesenian daerah yang saat
ini mulai dikenal oleh masyarakat luas, bahkan hingga wilayah internasional.
Kesenian tersebut adalah kesenian Wayang Rumput (Wayang Suket).
Wayang Suket merupakan bentuk tiruan dari berbagai figur wayang kulit
yang terbuat dari rumput (bahasa Jawa: suket). Wayang Suket ini biasanya dibuat
sebagai alat permainan atau penyampaian cerita perwayangan pada anak-anak di
desa-desa dataran Jawa. Untuk membuatnya, beberapa helai daun rerumputan
dijalin lalu dirangkai (dengan melipat) hingga membentuk figur serupa wayang
kulit. Karena bahannya dari rumput, maka Wayang Suket ini biasanya tidak dapat
bertahan lama. Salah seorang seniman asal Tegal yaitu Slamet Gundono, dikenal
sebagai tokoh yang berusaha mengangkat kesenian Wayang Suket pada tingkat
pertunjukan panggung.
Hingga saat ini, Wayang Suket telah menjadi sebuah ikon bagi Slamet
Gundono, alumni Jurusan Seni Pedalangan, Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI)
Surakarta tahun 1999. Slamet Gundono yang berpenampilan nyentrik dengan
tubuh subur dengan berat sekitar 150 kg ini, semula dikenal sebagai dalang
wayang kulit. Di saat mulai laku manggung pakeliran, ia malah membelok
4
Fitriani Dewi Pramesti, 2012
Wayang Rumput (Wayang Suket)
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
menjadi sebuah media salah satu seni teater berbasis kesenian tradisional wayang
yang semakin hari semakin maju.
Pertama kali Slamet Gundono memainkan kesenian Wayang Suket yaitu
pada tahun 1997 di Riau. Pada saat itu tiba-tiba ia dituntut harus mementaskan
kesenian wayang. Padahal, di sana sama sekali tidak ada alat-alat yang menunjang
untuk mementaskan kesenian wayang. Kebetulan kakaknya mempunyai studio
lukis yang terletak ditengah alang-alang sawah, maka muncullah pengalaman
pada masa kecilnya tentang suket. Akhirnya ia pun mempunyai ide dan
memutuskan untuk memakai suket untuk dijadikan wayang, suket itu ia bentuk,
ikat, dan gulung menjadi beragam bentuk yang kemudian ia mainkan.
Gamelannya hanya menggunakan mulut, ala kadarnya dengan lakon “Kelingan
Lamun Kelangan” sebagai pertunjukan Wayang Suket pertamanya. “Kelingan
Lamun Kelangan” adalah lakon cerita tentang Banjaran Karno. Lakon ini
menggambarkan bahwa orang itu baru sadar setelah kehilangan. Contohnya pada
cerita ketika Dewi Kunthi lebih memilih membuang anaknya (Karno) ke sungai,
ketimbang harus menanggung rasa malu sebagai perempuan yang dihamili. Ia pun
baru merasa memiliki anaknya ketika anaknya sudah berubah menjadi seorang
senopati.
Bekal pengalaman pertama dari Riau itu kemudian di bawa pulang, dan
selanjutnya Slamet Gundono mengumpulkan beberapa teman dan membentuk
komunitas Wayang Suket.
Kelebihan dari kesenian Wayang Suket yaitu memiliki ruang yang sangat
5
Fitriani Dewi Pramesti, 2012
Wayang Rumput (Wayang Suket)
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
menafsir kembali siapa itu wayang-wayang sebagai bayangan hidup, karena
manusia akan terus tumbuh, sedangkan wayang kulit tidak. Salah satu contohnya
adalah tokoh Werkudoro yang walaupun sedang sakit namun ia tetap membusung
gagah, dan ketika menangis pun ia tetap membusung gagah.
Filosofi suket sebagai sesuatu yang terus tumbuh adalah merupakan spirit
yang dapat membuatnya bangga, sebab suket hanya membutuhkan air dan sinar
matahari, tanpa perlu adanya pupuk untuk terus tumbuh. Kekuatan filosofi
tersebut menggambarkan kekuatan ruang imajinasi dari kesenian Wayang Suket.
Pertunjukannya merupakan simbol grass roots yang mempertanyakan tentang
diri, bukan memberontak atau merusak. Dan konsep pertunjukannya adalah
pelataran, seperti yang terdapat pada salah satu lirik lagunya.
Slamet Gundono mengemas Wayang Suket secara apik dan unik sebagai
kreasi baru di dunia seni pertunjukan wayang. Cerita yang diangkatnya bukan
sekedar cerita-cerita klasik yang bersumber dari kitab Mahabarata, Ramayana,
kisah Panji, atau kisah Menak, melainkan sudah berkolaborasi dengan sumber
cerita keseharian yang sedang menjadi sorotan di lingkungan masyarakat. Slamet
Gundono menyandingkan tokoh-tokoh pewayangan yang biasa dikenal, dengan
tokoh yang diambil dari dunia keseharian sang dalang, semuanya berbalut kritik
sampai joke-joke yang membuat penontonnya terpingkal-pingkal.
Selain lakon masternya, “Kelingan Lamun Kelangan”, ada pula
lakon-lakon lain yang digarap oleh Slamet Gundono, antara lain: “Sukesi atau Rahwana
Lahir”, “Limbuk Ingin Merdeka”, serta “Bibir Merah Banowati”, semuanya
6
Fitriani Dewi Pramesti, 2012
Wayang Rumput (Wayang Suket)
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
Wayang Suket menjadi tontonan yang enak, segar, dan penuh tuntunan. Ia
berpijak pada seni tradisi dalam mengupas persoalan hidup pada masa kini.
Atas dasar uraian tersebut penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut
seputar asal usul dari adanya Wayang Rumput (Wayang Suket), teknik dalam
pembuatan Wayang Rumput (Wayang Suket), serta visualisasi bentuk pada
kesenian Wayang Rumput (Wayang Suket).
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah
Merujuk pada latar belakang yang telah dibahas sebelumnya, maka dapat
diidentifikasi beberapa masalah yang akan diteliti dan dibahas dalam penelitian
ini, diantaranya:
1. Bagaimana asal usul dari adanya Wayang Rumput (Wayang Suket)?
2. Bagaimana teknik dalam pembuatan Wayang Rumput (Wayang Suket)?
3. Bagaimana visualisasi bentuk pada kesenian Wayang Rumput (Wayang
Suket)?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini yaitu, secara umum
untuk menjaga salah satu warisan nilai kebudayaan asli Indonesia dan untuk
memperdalam pengetahuan kita tentang kesenian daerah Wayang Rumput
7
Fitriani Dewi Pramesti, 2012
Wayang Rumput (Wayang Suket)
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
khas Indonesia. Sedangkan yang ingin dicapai secara khusus berdasarkan rumusan
masalah di atas di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui asal usul dari adanya Wayang Rumput (Wayang Suket).
2. Untuk mengetahui teknik dalam pembuatan Wayang Rumput (Wayang
Suket).
3. Untuk mengetahui visualisasi bentuk pada kesenian Wayang Rumput
(Wayang Suket).
D. Manfaat Penelitian
Dengan diadakannya penelitian ini diharapkan dapat memberikan banyak
manfaat bagi berbagai pihak, yang diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Bagi penulis, penelitian ini dapat memperluas wawasan dan menambah ilmu
pengetahuan dengan mencoba merumuskan dan memecahkan berbagai
masalah yang berkaitan dengan penelitian sehingga memperoleh pengalaman
baru yang berarti bagi masa depan penulis, memperdalam apresiasi dan rasa
cinta terhadap sebuah karya seni khususnya karya seni rupa, memperkaya
wawasan mengenai salah satu kebudayaan asli Indonesia, serta penulis
mendapatkan informasi langsung dari sumbernya.
2. Bagi dunia pendidikan seni rupa, dengan adanya penelitian ini diharapkan
dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk dijadikan kurikulum
sejarah seni rupa, yang dapat memajukan kebudayaan bangsa Indonesia
8
Fitriani Dewi Pramesti, 2012
Wayang Rumput (Wayang Suket)
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
bangsa dapat mengetahui salah satu warisan budaya negara kita ini, sehingga
salah satu kebudayaan kita ini dapat terjaga dengan baik.
3. Bagi seniman, semoga dapat mengembangkan dan menumbuhkan kreatifitas
serta kualitas dalam berkarya, juga salah satu upaya untuk mengembangkan
dan mempertahankan kesenian wayang di Indonesia.
4. Bagi bidang seni rupa, dari hasil penelitian ini diharapkan para pembaca
mendapatkan wawasan mengenai salah satu seni kebudayaan khas Indonesia,
yaitu Wayang Rumput (Wayang Suket).
E. Metode Penelitian
1. Pendekatan dan Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu melalui pendekatan
kualitatif dengan metode deskriptif analisis, yakni analisis yang berupa pemaparan
hasil penelitian secara menyeluruh dan/atau mendalam secara deskripsi. Selain
untuk mengkaji dan menjelaskan hasil karya, pendekatan kualitatif juga dilakukan
sebagai upaya untuk mengumpulkan data terhadap peristiwa-peristiwa yang
terjadi di lingkungan masyarakat setempat sehingga bersifat fleksibel dan
naturalistis.
2. Teknik Pengumpulan Data
Berdasarkan objek penelitian dari data yang diperoleh, maka teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi tahapan-tahapan
9
Fitriani Dewi Pramesti, 2012
Wayang Rumput (Wayang Suket)
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
a. Observasi
Teknik observasi digunakan untuk menggali data dari sumber data yang
berupa peristiwa atau lokasi, benda, dan rekaman gambar. Teknik observasi
merupakan salah satu teknik yang nyata keberadaannya dengan apa yang akan
diteliti. Tujuannya agar kita mendapatkan data-data penelitian sesuai dengan apa
yang akan diteliti.
b. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
adanya interaksi langsung antara peneliti dengan narasumber atau orang yang
dianggap sebagai pusat informasi guna mendapatkan bahan informasi yang
dianggap penting untuk referensi kepustakaan. Sebelum melakukan wawancara,
terlebih dahulu penulis menyusun daftar pertanyaan yang akan ditanyakan kepada
narasumber, sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti.
c. Studi Dokumentasi
Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi ialah pengambilan data
yang diperoleh melalui dokumen-dokumen. Dokumentasi dapat dijadikan sebagai
bukti dan sumber data yang dapat dipertanggung-jawabkan serta untuk
memperjelas kajian yang sedang atau telah diteliti.
d. Studi Pustaka
Studi pustaka dilakukan guna untuk melengkapi data-data yang diteliti
dengan mencari teori atau pemahaman sebagai bahan perbandingan bagi
perolehan data dilapangan. Studi pustaka ini dapat berupa buku-buku, majalah,
10
Fitriani Dewi Pramesti, 2012
Wayang Rumput (Wayang Suket)
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
F. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan ini terdiri dari lima bab, yaitu:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini memuat pokok-pokok bahasan yang meliputi latar belakang
penelitian, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Mengungkapkan landasan teoritis yang dianggap relefan untuk menganalisis
permasalahan yang diteliti, meliputi pengertian seni, macam-macam rumpun seni,
pengertian wayang, sejarah perkembangan kesenian wayang, jenis-jenis wayang,
cerita wayang (epos Ramayana dan epos Mahabharata), visualisai wayang, dan
perangkat alat-alat pewayangan.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Menjelaskan tentang metodologi penelitian yang terdiri dari pendekatan
penelitian, metode dan teknik penelitian. Bab ini meliputi pendekatan dan metode
penelitian, sampel penelitian (penentuan lokasi), instrumen penelitian, teknik
pengumpulan data, pengolahan dan analisis data, serta langkah-langkah
penelitian.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Mengemukakan pokok hasil penelitian dan pembahasan mengenai Wayang
Rumput (Wayang Suket) sesuai rumusan masalah dan tujuan penelitian, meliputi
sekilas perkembangan awal kesenian Wayang Rumput (Wayang Suket), teknik
11
Fitriani Dewi Pramesti, 2012
Wayang Rumput (Wayang Suket)
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
kesenian Wayang Rumput (Wayang Suket).
BAB V PENUTUP
Mengemukakan kesimpulan dan saran berdasarkan dari pembahasan dan analisis,
40
Fitriani Dewi Pramesti, 2012
Wayang Rumput (Wayang Suket)
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan dan Metode Penelitian
Seperti yang sebelumnya telah dijelaskan sekilas pada bab satu, bahwa
dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif
analisis. Penelitian ini bertujuan untuk mengadakan pengamatan secara objektif,
yang dapat mengungkapkan berbagai hasil temuan dari sejumlah data yang ada,
dan menggambarkan secara sistematis tentang fakta dan karakteristik objek dan
subjek yang diteliti di lapangan secara tepat, yang kemudian dianalisis dan
selanjutnya diuraikan menjadi satu bentuk deskripsi pada sebuah laporan tertulis.
Menurut Sugiono (2009:105 dalam Reni Sonia 2012:32), pengertian metode
deskriptif analisis adalah sebagai berikut:
Metode Deskriptif Analisis merupakan metode penelitian dengan cara mengumpulkan data-data sesuai dengan yang sebenarnya kemudian data-data tersebut disusun, diolah dan dianalisis untuk dapat memberikan gambaran mengenai masalah yang ada.
B. Sampel Penelitian
Seperti yang telah diungkapkan pada bab satu, sampel yang digunakan
pada penelitian ini adalah menggunakan teknik bertujuan (purposive sampling),
purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan
pertimbangan tertentu. Di kota Solo provinsi Jawa Tengah terdapat sebuah
41
Fitriani Dewi Pramesti, 2012
Wayang Rumput (Wayang Suket)
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
(Wayang Suket). Sanggar Suket terletak di Jl.Sibela Timur III No.1, Perum
Mojosongo, Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Jebres, kota Surakarta, provinsi
Jawa Tengah. Di Sanggar Suket ini terdapat Komunitas Wayang Suket yang
dikelola langsung oleh Dalang Slamet Gundono.
C. Instrumen Penelitian
Yang menjadi instrumen utama dalam penelitian kualitatif adalah peneliti
itu sendiri. Begitu pula pada penelitian ini, karena peneliti menjadi instrumen
utama sebagai alat satu-satunya.
Untuk lebih memudahkan dalam melakukan penelitian ini, maka terlebih
dahulu peneliti membuat kisi-kisi instrumen penelitian. Instrumen ini terdiri dari
lembar observasi, pedoman wawancara dan dokumentasi, yang diuraikan sebagai
berikut:
Tabel 3.1
INSTRUMEN PENELITIAN
No. Variabel Indikator Teknik
Penelitian Pertanyaan
Wawancara a. asal usul dan
42
Fitriani Dewi Pramesti, 2012
Wayang Rumput (Wayang Suket)
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
Suket) dalam
43
Fitriani Dewi Pramesti, 2012
Wayang Rumput (Wayang Suket)
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
bentuk pada
Berdasarkan obyek penelitian dari data-data yang diperoleh, maka teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi berbagai tahapan
sebagai berikut:
1. Observasi
Tahap awal dalam pengumpulan data untuk menemukan informasi penelitian,
dilakukan dengan cara observasi. Menurut Nasution (1988 dalam buku Sugiyono
Metode Penelitian Pendidikan 2010:310), mengungkapkan bahwa:
Observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi. Data itu dikumpulkan dan sering dengan bantuan berbagai alat yang sangat canggih, sehingga benda-benda yang sangat kecil (proton dan elektron) maupun yang sangat jauh (benda luar angkasa) dapat diobservasi dengan jelas.
Teknik observasi digunakan untuk menggali data dari sumber data yang
berupa peristiwa atau lokasi, benda, dan rekaman gambar. Teknik observasi
44
Fitriani Dewi Pramesti, 2012
Wayang Rumput (Wayang Suket)
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
diteliti. Tujuannya agar kita mendapatkan data-data penelitian sesuai dengan apa
yang akan diteliti.
Sebelum pembuatan proposal, peneliti jauh-jauh hari sebelumnya telah
melakukan observasi ke lapangan dan mencari alamat pasti dimana Sanggar
Wayang Suket itu berada, dengan tujuan untuk mengetahui dan memastikan
obyek yang akan dijadikan masalah dalam penelitian ini. Dengan observasi
peneliti mengharapkan akan mendapatkan gambaran mengenai masalah yang akan
diteliti secara jelas dan dapat memberikan petunjuk untuk pemecahannya.
Observasi yang dilakukan oleh peneliti dilakukan dengan cara mengamati
langsung yaitu observasi partisipatif. Dalam observasi ini, peneliti akan terlibat
langsung dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang
menjadi narasumber dalam penelitian ini.
Pertama observasi dilakukan ke Sanggar Wayang Suket pada minggu
terakhir bulan Desember tahun 2011 untuk memastikan lokasi penelitian dan
memohon izin akan dilakukannya observasi, kepada Dalang Slamet Gundono
selaku pengelola sanggar. Selanjutnya, pada tanggal 19 Juni 2012 dilakukan
observasi ke Museum Wayang yang bertujuan untuk mencari data guna
melengkapi data-data yang diperlukan dalam pembuatan karya tulis ini. Lalu
observasi dilakukan kembali dengan mengunjungi Sanggar Wayang Suket pada
tanggal 21 Juni 2012, yang bertujuan untuk mendiskusikan waktu yang tepat
untuk mengadakan wawancara dengan Dalang Slamet Gundono, dan pada tanggal
23 Juni 2012 guna mendapatkan informasi-informasi data yang diperlukan oleh
45
Fitriani Dewi Pramesti, 2012
Wayang Rumput (Wayang Suket)
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
2. Wawancara
Pengumpulan data yang selanjutnya dilakukan oleh peneliti yaitu dengan
mengadakan wawancara langsung dengan narasumber. Menurut Suharsimi
Arikunto (2010:198 dalam Reni Sonia 2012:37) mengatakan bahwa:
Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara (interviewer) untuk memperoleh informasi dari terwawancara (interviewer). wawancara digunakan oleh peneliti untuk menilai keadaan seseorang.
Wawancara dengan narasumber bertujuan untuk mendapatkan data-data
dan keterangan yang relevan dari individu tertentu untuk kebutuhan informasi.
Narasumber yang diwawancarai diantaranya adalah para pelaku kesenian
Wayang Rumput (Wayang Suket). Proses wawancara secara mendalam dilakukan
dengan menggunakan pedoman dan teknik wawancara pada setiap pertemuan
dengan para narasumber yang bersangkutan. Wawancara yang dilakukan oleh
peneliti dilengkapi dengan alat bantu rekaman (camera digital dan handphone).
Wawancara dilakukan kepada narasumber yang berkaitan erat dengan penelitian,
yaitu dengan Dalang Slamet Gundono yang merupakan dalang dari kesenian
Wayang Rumput (Wayang Suket) serta pemilik dari Sanggar Wayang Suket,
wawancara pertama dilaksanakan pada tanggal 21 Juni 2012 yang bermaksud
untuk memperoleh informasi mengenai Wayang Rumput (Wayang Suket).
Wawancara selanjutnya dilaksanakan pada tanggal 23 Juni 2012, guna untuk
melengkapi data-data yang masih dianggap kurang memenuhi data yang
diperlukan, serta untuk melakukan pemotretan terhadap beberapa contoh Wayang
46
Fitriani Dewi Pramesti, 2012
Wayang Rumput (Wayang Suket)
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
3. Studi Dokumentasi
Menurut Sugiyono (2010:329 dalam Reni Sonia 2012:38-39), menyatakan
bahwa:
Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi ialah pengambilan data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen. Data-data yang dikumpulkan dengan teknik dokumentasi cenderung merupakan data sekunder, sedangkan data-data yang dikumpulkan dengan teknik observasi dan wawancara cenderung merupakan data primer atau data yang langsung didapat dari pihak pertama. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang.
Dokumentasi dapat dijadikan sebagai bukti dan sumber data yang dapat
dipertanggung-jawabkan serta untuk memperjelas kajian yang sedang atau telah
diteliti. Dokumentasi yang didapat oleh peneliti diantaranya adalah:
a. Audio visual pertunjukan kesenian Wayang Rumput (Wayang Suket).
b. Audio visual saat berlangsungnya kegiatan wawancara antara peneliti
dengan Dalang Slamet Gundono.
c. Foto-foto beberapa contoh Wayang Rumput (Wayang Suket) yang masih
ada.
4. Studi Pustaka
Bahan pustaka merupakan salah satu teknik pengumpulan data melalui
teks-teks tertulis maupun soft-copy edition, seperti buku, e-book, artikel-artikel
dalam majalah, surat kabar, jurnal, laporan atau arsip organisasi, makalah,
publikasi pemerintah, dan lain-lain. Bahan pustaka yang berupa soft-copy
edition biasanya dapat diperoleh dari sumber-sumber internet yang dapat diakses
47
Fitriani Dewi Pramesti, 2012
Wayang Rumput (Wayang Suket)
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
Pendekatan studi pustaka sangat umum dilakukan dalam penelitian karena
peneliti tidak perlu mencari data dengan sepenuhnya terjun langsung ke lapangan
melainkan cukup mengumpulkan dan menganalisis data yang tersedia dalam
pustaka. Hasil penelitian berupa skripsi juga dapat dijadikan sebagai acuan dalam
mendukung untuk menganalisis masalah dalam sebuah penulisan. Beberapa
sumber yang telah peneliti baca dan pelajari selama proses penulisan skripsi ini
yaitu berupa buku mengenai teori seni pertunjukan, teori fungsi seni pertunjukan,
teori tentang wayang, teori tentang Wayang Rumput (Wayang Suket), serta teori
mengenai metode yang menunjang dalam penelitian dan penulisan. Artikel dan
tulisan-tulisan dari internet yang dianggap mendukung terhadap teori, skripsi
terdahulu tentang wayang sebagai sumber primer, dirasa sangat membantu dalam
menambah dan melengkapi materi yang dibutuhkan dalam mendukung penelitian
ini.
E. Pengolahan dan Analisis Data
Setelah data telah selesai dan berhasil dikumpulkan dengan lengkap, lalu
tahap selanjutnya adalah mengolah dan menganalisis data. Sesungguhnya analisa
itu dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu secara kuantitatif dan secara
kualitatif. Perbedaannya tergantung pada sifat data yang dikumpulkan oleh
peneliti. Apabila data yang dikumpulkan itu hanya sedikit dan bersifat monografis
atau berwujud kasus-kasus (sehingga tidak dapat disusun ke dalam suatu struktur
48
Fitriani Dewi Pramesti, 2012
Wayang Rumput (Wayang Suket)
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
dengan kuantitatif, analisa secara kuantitatif digunakan apabila data yang
dikumpulkan tersebut berjumlah besar, dan mudah diklasifikasikan ke dalam
kategori-kategori (dan oleh karenanya lalu berstruktur).
Untuk menguji kredibilitas data maka dilakukan dengan cara memeriksa
ulang data kepada sumber yang sama dengan teknik triangulasi. Semua data atau
informasi yang diperoleh dari hasil observasi dan wawancara lalu dikaji dengan
mencari pustaka yang dapat mendukung terhadap teori-teori yang dibutuhkan
selama proses penulisan dan penelitian, kemudian diolah setelah itu dianalisis dan
diuraikan sehingga dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang terdapat pada
penelitian dengan langkah-langkah yang diantaranya:
1. Langkah awal adalah pemilihan data yang telah diperoleh dari
catatan-catatan tertulis di lapangan. Hal ini bertujuan untuk memahami dan
mempelajari data-data yang telah terkumpul, kemudian hasil catatan yang
diperoleh di lapangan dirangkum dan dikategorikan sesuai dengan
rumusan permasalahan yang sedang diteliti.
2. Langkah kedua adalah penyajian data. Setelah proses pemilihan data
selesai dilakukan, lalu langkah selanjutnya adalah dengan menyajikan
data-data yang telah diperoleh secara jelas dan singkat untuk
mempermudah dalam memahami aspek yang diteliti secara keseluruhan
kemudian dideskripsikan.
3. Dan langkah yang terakhir adalah penarikan kesimpulan. Menarik
kesimpulan bertujuan untuk memberikan penjabaran makna tentang
49
Fitriani Dewi Pramesti, 2012
Wayang Rumput (Wayang Suket)
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
mudah dipahami. Analisis data dilakukan secara berkala dan
terus-menerus, peneliti berupaya untuk menggali informasi lebih dalam lagi dan
tidak boleh begitu saja menarik kesimpulan. Informasi tersebut dapat
diperoleh dari hasil wawancara, observasi, dan studi pustaka. Setelah data
selesai diidentifikasi, kemudian diolah kembali sedemikian rupa sehingga
memberikan sebuah hasil penelitian dalam bentuk kesimpulan akhir.
Observasi
Wawancara Studi Pustaka
Bagan 3.1
Triangulasi dengan tiga teknik pengumpulan data
Sumber: Metode Penelitian Pendidikan (2010:372 dalam Reni Sonia 2012:43)
Seluruh proses analisis, siklus triangulasi tersebut dilakukan secara
berulang-ulang diantara kegiatan pemilihan data, penyajian data, serta penarikan
kesimpulan dan saling berhubungan dari awal hingga akhir pelaksanaan
50
Fitriani Dewi Pramesti, 2012
Wayang Rumput (Wayang Suket)
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
F. Langkah-langkah Penelitian
Untuk membantu mempermudah dalam proses penelitian di lapangan,
maka peneliti mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
Pemilihan Topik atau Judul
Dalam hal ini peneliti mencari dan merumuskan topik atau permasalahan
yang akan dikaji dan dijadikan sebagai bahan untuk penelitian. Selanjutnya
peneliti memberikan anggapan sementara mengenai topik yang akan diteliti dari
berbagai sumber yang didapatkan oleh peneliti sebelum terjun langsung ke
lapangan.
Penyusunan Proposal
Setelah topik permasalahan dan judul telah disetujui, langkah selanjutnya
yang dilakukan adalah penyusunan proposal penelitian yang terdiri dari latar
belakang serta rumusan masalah yang akan peneliti ungkap yang kelak akan
disusun dan dibuat menjadi sebuah karya ilmiah.
Survei
Setelah menentukan judul dan tempat penelitian, lalu peneliti melakukan
survei langsung ke lapangan, yang bertujuan untuk mendapatkan informasi yang
faktual dengan melihat kejadian, fenomena, eksistensi dan keberadaan kesenian
51
Fitriani Dewi Pramesti, 2012
Wayang Rumput (Wayang Suket)
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
Pengumpulan Data
Proses pengumpulan data dilakukan dengan mencari data-data yang
akurat, baik dari buku, artikel, jurnal, skripsi, internet serta melakukan observasi
maupun wawancara langsung dengan narasumber sesuai dengan topik atau
permasalahan yang sedang dikaji.
Penyusunan Laporan
Langkah terakhir yang ditempuh oleh peneliti adalah penyusunan laporan
ke dalam bentuk skripsi, yang berisikan tentang rincian yang berlaku dan hasil
dari penelitian ke lapangan dan selanjutnya dipertanggung jawabkan dalam ujian
133
Fitriani Dewi Pramesti, 2012
Wayang Rumput (Wayang Suket)
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis mengenai
Wayang Rumput (Wayang Suket), maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai
berikut:
1. Sejarah Singkat dan Perkembangan Wayang Rumput (Wayang Suket)
Menurut berbagai sumber, pada mulanya Wayang Rumput (Wayang
Suket) ini biasanya dibuat sebagai alat permainan atau penyampaian cerita
perwayangan pada anak-anak di desa-desa dataran Jawa. Ada pula masyarakat
yang berpendapat bahwa Wayang Rumput (Wayang Suket) pada mulanya biasa
dibuat oleh para gembala untuk mengisi waktu luang mereka. Ketika kerbau, sapi
atau kambing sibuk makan rumput, bocah angon (anak gembala) mereka
mencoba menirukan para dalang yang memainkan wayang dengan rumput yang
ada di sekitarnya.
Nama Wayang Suket itu berasal dari nama bahan utamanya yaitu rumput
(bahasa Jawa: suket). Hingga kini kesenian Wayang Suket telah dikenal oleh
masyarakat luas, tidak lagi hanya menjadi sebuah permainan di desa-desa. Salah
seorang seniman asal Tegal yaitu Slamet Gundono, dikenal sebagai tokoh yang
134
Fitriani Dewi Pramesti, 2012
Wayang Rumput (Wayang Suket)
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
pertunjukan panggung. Seni pertunjukan Wayang Suket termasuk seni kotemporer
dan tidak sepenuhnya mengikuti pakem dalam dunia pewayangan.
2. Teknik Pembuatan Wayang Rumput (Wayang Suket)
Bahan utama yang digunakan dalam pembuatan Wayang Rumput
(Wayang Suket) adalah tanaman rumput, terutama rumput yang berukuran
panjang dan telah dikeringkan atau dijemur dahulu sebelum digunakan. Jenis
rumput dengan ciri seperti itu dipilih karena lebih mudah dibentuk dan dianyam,
sehingga tidak mudah terputus dan tidak perlu adanya sambungan di
tengah-tengah anyaman. Jenis rumput yang biasa digunakan dalam membuat Wayang
Rumput (Wayang Suket) diantaranya rumput gajah, rumput mendong, serta
jerami. Sedangkan alat-alat yang digunakan dalam pembuatan Wayang Rumput
(Wayang Suket) hanya berupa alat potong, dapat berupa gunting, cutter, ataupun
pisau.
Untuk membuatnya, beberapa helai daun rerumputan kering dijalin lalu
dirangkai (dengan melipat) atau dianyam hingga membentuk figur serupa dengan
wayang kulit. Simpul yang biasa digunakan dalam pembuatan Wayang Suket
diantaranya yaitu simpul hidup, simpul mati, simpul kepang, serta simpul lainnya
yang dapat ditambahkan sesuai dengan bentuk yang diinginkan.
Dari berbagai pernyataan diatas sesuai dengan hasil penelitian, maka dapat
disimpulkan bahwa pada zaman dahulu, awalnya Wayang Rumput (Wayang
135
Fitriani Dewi Pramesti, 2012
Wayang Rumput (Wayang Suket)
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
dililit dan diikat. Namun seiring dengan perkembangan zaman, maka teknik yang
digunakan dalam membuat Wayang Rumput (Wayang Suket) semakin rumit, hal
ini dikarenakan bentuk dari Wayang Suket itu sendiri yang kini semakin beragam
bentuknya. Dikarenakan dalam sebuah Wayang Rumput (Wayang Suket) terdapat
bahan, teknik pembuatan, dan memiliki nilai fungsi maka Wayang Rumput
(Wayang Suket) dapat dikategorikan ke dalam seni kriya.
3. Visualisasi Bentuk Wayang Rumput (Wayang Suket)
Wayang Rumput (Wayang Suket) merupakan bentuk tiruan dari berbagai
figur Wayang Kulit, oleh karena itu bentuk-bentuk Wayang Suket pada umumnya
tidak jauh berbeda dengan bentuk-bentuk umum pada Wayang Kulit.
Walaupun bentuk Wayang Rumput (Wayang Suket) lebih sederhana
dibandingkan dengan bentuk-bentuk wayang lainnya, namun secara global tetap
saja memiliki ciri khas atau persamaan di bentuk bagian-bagian tertentu.
Persamaan umum visualisasi Wayang Suket dengan Wayang Kulit, diantaranya:
pada bagian kepalanya memiliki mahkota atau gelungan, memiliki hidung yang
panjang, memiliki lengan yang kecil dan panjang, memiliki pinggul atau bokong
136
Fitriani Dewi Pramesti, 2012
Wayang Rumput (Wayang Suket)
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
B. Saran
Setelah dilakukannya penelitian dan dibuatnya karya tulis ini, ada
beberapa hal yang harus disampaikan oleh peneliti dalam memberikan saran,
terutama mengenai pelestarian salah satu kebudayaan dari negara kita sendiri
khususnya yaitu tentang wayang. Kurangnya perhatian dalam mengembangkan
dan memperkenalkan wayang kepada masyarakat luas terutama generasi muda
sebagai generasi penerus bangsa, maka akan berdampak pula pada kurangnya
kepedulian dalam mencintai budaya sendiri. Oleh sebab itu, saya sebagai peneliti
berharap mudah-mudahan dengan dibuatnya skripsi ini, dapat mewakili generasi
muda sebagai generasi penerus dalam mempedulikan dan mencintai kesenian
tradisional. Kesenian tradisional memerlukan perhatian dan dukungan yang besar
dari berbagai pihak dan seluruh lapisan masyarakat. Maka dari itu, terdapat
beberapa hal yang ingin disarankan oleh peneliti kepada berbagai pihak, yaitu
sebagai berikut :
1. Bagi Sanggar Wayang Suket
Sanggar Wayang Suket sebagai salah satu wadah dari pelestarian kesenian
Wayang Rumput (Wayang Suket), diharapkan agar selalu dapat mempertahankan
dan mengembangkan kesenian Wayang Rumput (Wayang Suket) dan
eksistensinya, sehingga kesenian tersebut dapat lebih dikenal oleh masyarakat luas
dan tidak punah seiring dengan berjalannya waktu.
137
Fitriani Dewi Pramesti, 2012
Wayang Rumput (Wayang Suket)
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
Masyarakat harus bisa peduli dan lebih mencintai budaya kesenian
tradisional bangsa sendiri. Sebab dengan adanya perhatian dan dukungan dari
masyarakat luas terhadap kesenian tradisional, akan sangat mempengaruhi
terhadap keberadaan dan eksistensi dalam perkembangannya.
3. Bagi Pemerintah
Diperlukan adanya dukungan penuh dari pemerintah berupa pengakuan,
dorongan, dan motivasi agar proses aktivitas dari Sanggar Wayang Suket dapat
terus berjalan sebagaimana mestinya dan lebih berkembang lagi dari yang sudah
ada sekarang ini. Pemerintah juga perlu membina dan mengembangkan proses
transmisi kepada generasi muda secara sistematis dan terprogram, agar generasi
muda bisa tetap mencintai budaya kesenian tradisional dimulai dari yang ada di
daerah sekitar tempat dimana ia tinggal.
4. Bagi Dunia Pendidikan
Salah satu cara untuk menjaga dan melestarikan kesenian wayang ini agar
tidak punah seiring dengan berjalannya waktu, yaitu dengan cara memasukkan
atau menyisipkan sedikit materi tentang kesenian wayang ini kedalam kurikulum
sejarah atau kurikulum apresiasi seni agar dapat diperkenalkan sejak dini kepada
generasi muda sebagai generasi penerus. Supaya generasi muda memiliki sedikit
gambaran tentang kesenian wayang yang merupakan salah satu kebudayaan asli
dari negara kita dan juga merupakan salah satu warisan dari nenek moyang kita
138
Fitriani Dewi Pramesti, 2012
Wayang Rumput (Wayang Suket)
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
DAFTAR PUSTAKA
A. Sumber Buku
Amir, Hazim. (1991). Nilai-Nilai Etis Dalam Wayang. Jakarta: Penebar Swadaya.
Aizid, Rizem. (2012). Atlas Tokoh-Tokoh Wayang. Jogjakarta: DIVA Press.
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Arsip Museum Wayang.
Banawati, (2010). Kajian Visual Motif “Batik Tradisiku” di Kota Bogor. Skripsi. Bandung: Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni, Jurusan Pendidikan Seni Rupa, Universitas Pendidikan Indonesia: tidak diterbitkan.
Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Hurriyyah, Iman Miftahul. (2012). Wayang Golek Panakawan Dalam Bentuk Karya Seni Grafis. Skripsi. Bandung: Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni, Jurusan Pendidikan Seni Rupa, Universitas Pendidikan Indonesia: tidak diterbitkan.
Muhadjir, Noeng. (1996). Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Rake Sarasin.
Purwadi. (2007). Mengenal Gambar Tokoh Wayang Purwa. Sukoharjo: CV. Cendrawasih.
Sonia, Reni. (2012). Simbol dan Makna Seni Badawang Dalam Upacara Khitanan di Desa Rancaekek Kulon Kabupaten Bandung. Skripsi. Bandung: Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni, Jurusan Pendidikan Seni Tari, Universitas Pendidikan Indonesia: tidak diterbitkan.
Sumardjo, Jakob. (2000). Filsafat Seni. Bandung: ITB.
Universitas Pendidikan Indonesia. (2011). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI Press.
139
Fitriani Dewi Pramesti, 2012
Wayang Rumput (Wayang Suket)
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
Yudoseputro, Wiyoso. (2008). Jejak-Jejak Tradisi Bahasa Rupa Indonesia Lama. Jakarta: Yayasan Seni Visual Indonesia (YSVI).
B. Sumber Internet
http://id.wikipedia.org/wiki/Wayang_suket diakses pada 22 April 2012
http://kedaipuisi.wordpress.com/2008/04/02/wayang-suket-pengalaman-bawah-slamet-gundono/ diakses pada 22 April 2012
http://jantanpb.blogspot.com/2012/02/workshop-wayang-suket.html diakses pada 22 April 2012
http://pitikunnes.net/tag/cara-pembuatan-wayang-suket/ diakses pada 25 Juli 2012
http://wayangprabu.com/2008/03/05/asal-usul-wayang/ diakses pada 25 Juli 2012
http://wayang.wordpress.com/2010/03/06/sejarah-seni-pewayangan/ diakses pada 25 Juli 2012
http://wayang.wordpress.com/2006/10/25/kayon-gunungan/ diakses pada 25 Juli 2012
http://wayang.wordpress.com/2010/03/06/wayang-kulit/ diakses pada 25 Juli 2012
http://id.wikipedia.org/wiki/Wayang diakses pada 25 Juli 2012
http://wayangprabu.com/2010/10/07/slamet-gundono-wayang-hanya-ilalang/ diakses pada 25 Juli 2012
http://www.crayonpedia.org/mw/Pengertian_seni_,_cabang-cabang_seni,_unsur-unsur_seni,_sifat_dasar_seni_secara_umum_7.1 diakses pada 25 Juli 2012
http://id.wikipedia.org/wiki/Seni_pertunjukan diakses pada 25 Juli 2012
brangwetan.wordpress.com diakses pada tanggal 18 September 2012
penghantar-transfortasi.blogspot.com diakses pada tanggal 18 September 2012
tembi.org diakses pada tanggal 18 September 2012
festivalwayangindonesia.com diakses pada tanggal 18 September 2012
140
Fitriani Dewi Pramesti, 2012
Wayang Rumput (Wayang Suket)
Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
wayangprabu.com diakses pada tanggal 18 September 2012
scorpionzciootha.blogspot.com diakses pada tanggal 18 September 2012
parato.wordpress.com diakses pada tanggal 25 Juli 2012
www.infodiknas.com diakses pada tanggal 25 Juli 2012
wajak.malangkab.go.id diakses pada tanggal 25 Juli 2012
triyono.web.id diakses pada tanggal 18 September 2012
embalajeyembalaje.com diakses pada tanggal 18 September 2012